• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Menggambar Potongan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Cara Menggambar Potongan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

CARA MENGGAMBAR POTONGAN A-A DAN B-B

Potongan adalah gambaran dari suatu bangunan yang dipotong vertikal pada sisi yang ditentukan (tertera pada denah) dan memperlihatkan isi atau bagian dalam bangunan tersebut.

Langkah membuat potongan pada bangunan adalah :

 Gambarkan dulu denah bagunan yang ingin anda potong  Tentukan dimana letak potongannya yang ingin dipotong

 Lalu tarik garis potongan pada denah dimana yang telah anda tentukan Contoh potongan yang tertera pada denah/garis potongan pada denah :

Garis potongan pada denah

Fungsi potongan untuk menunjukkan :  Struktur bangunan

 Dimensi tinggi ruang

Untuk kriteria pengambaran, potongan kurang lebih sama dengan denah. Karena dalam mengambarkan potongan kita harus mengambarkan dulu denah, garis atap, sama tampaknya. Sebab pada saat kita potong bagian-bagian seperti denah(pondasi), atap, tampak semua terpotong, jadi sebelum menggambarkan potongan harus dibenarkan dulu gambar denah, garis atap dan tampaknya. Dalam menggambarkan potongan kita juga memperlihat potongan pondasi, dinding, dan kuda-kudanya.

(2)

Potongan Pondasi

Potongan dinding bata

Potongan kuda-kuda

Jenis potongan terbagi dua yaitu :

 Potongan A-A

 Potongan B-B

(3)

Potongan A-A adalah potongan yang membagi bangunan antara bagian depan dan belakang. Sehingga pada saat penggambaran potongan memperlihatkan isi bangunan dari depan/belakang. Tergantung arah panah potongan kita kedepan/belakang.

Potongan B-B

Potongan B-B adalah potongan yang membagikan bagunan antara sisi samping kanan dan kiri. Sehingga pada saat penggambaran potongannya memperlihatkan isi bangunan yang ada di sebelah samping kanan dan kiri. Tergantung bagaimana kita meletakkan arah panahnya.

 Berikut ini contoh potongan A-A :

Potongan A-A

(4)

Potongan B-B

Potongan Gambar

By wienkuswanto on 8 Juni 2011

Selain Denah dan Tampak bangunan, seringkali kita temukan tulisan/kata Potongan, yang dalam penulisannya seringkali di ikuti A-A atau B-B dsb (tertulis:Potongan A-A, Potongan B-B).

Maksud dari Kata Potongan itu adalah : “seumpamanya” kita memotong/meng-iris bangunan termaksud, sehingga diketahui “isi bagian dalam” dari bangunan yang terpotong. Tetapi perlu di perhatikan, apabila ada Potongan maka biasanya di denah ditandai dengan garis putus-putus yang ujungnya terdapat huruf A atau B, serta tanda arah/panah. Maksud dari garis putus-putus tersebut adalah tempat potongannya/irisannya dan arah panah adalah arah kita melihatnnya,d an notasi A atau B adalah namanya.

Dengan adanya potongan bangunan, maka kita mengetahui :

1. Dasar bangunan, biasanya berkaitan dengan jenis pondasi, ukuran pondasi, lebar dan dalam galian tanah, lapisan-lapisan bawah pondasi, serta sloof, dsb

2. Badan bangunan, disini diketahui tinggi plafond, tinggi jendela/pintu, tinggi kanopi teras, elevasi/tinggi lantai (nol bangunan) terhadap jalan, elevasi ruang-ruang yang terpotong (misal:km/wc, teras dsb), serta lapisan-lapisan dibawah lantai.

3. Atap/kepala bangunan, ter-urai notasi-notasi/keterangan dari jenis penutup atap, jenis/bahan rangka atap, sudut kemiringan atap, lebar teritisan, jenis dan ukuran talang, ukuran balok ring, dsb

(5)

Dalam potongan juga dilengkapi dengan notasi/ukuran elevasi ketinggian dari masing-masing “elemen” yang membutuhkan penekanan penunjukkan ukuran sehingga diketahui posisi/letak/tinggi dari elemen yang akan dipasang/dibuat.

Gambar potongan sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan yang akan dilaksanakan, apapun jenis bangunan yang akan dibangun. Denah, Tampak dan Potongan adalah 3 hal pokok yang harus ada dalam gambar bangunan, kadangkala “hanya” dengan Denah, Tampak dan Potongan sebuah bangunan dapat dilaksanakan.

Tips : Buat Mahasiswa Bikin Gambar Potongan yang Bener dan Bagus

Dalam kuliah arsitek, gambar potongan pasti jadi momok. Fakta yang menunjukkan gambar potongan

itu jadi momok antara lain :

1. Dibikinnya terakhir sendiri. Denah, tampak, 3D udah, baru deh ngegarap potongan. Udah dibikinnya paling akhir, gak selese pula. Sarap deh sarap... 2. Hasilnya kosongan. Nah, kalo ini bisa dua faktor. Faktor pertama, karena memang gak selese. Udah kurang 5 menit dari deadline, diare, epilepsi, motor mogok, ujan, ngumpulinnya lari-lari sambil tidur, yaudah deh, gak selamet tuh gambar potongan. Faktor kedua, GAK MUDENG ISINYA APAAN. 70% mahasiswa menghasilkan gambar potongan yang kosong. Gambarnya aja kagak bener, apalagi isinya. cckckckckc

3. Kalo denger kata "potongan" langsung merenges.

4. Kalo diminta ama dosennya bikin potongan, pasti responnya "potongannya 1 aja ya Pak...". udah disuruh, masih nawar pula. Dan faktanya, 1 aja kagak selese. huhuhuhuhu 5. Kalo terpaksanya bikin potongan, pasti milih yang paling gampang. "Bagian ini aja, atepnya kagak

keliatan". Bagus banget sih idenya,,,,

Nah, di sini gue mau bantu temen-temen yang punya phobia ama gambar potongan. Gue pandu dari tahap pertama ngebikinnya. Jadi, abis ini gak ada alesan "gak mudeng potongan". Eit yang namanya arsitek kudu punya senses of 3matra yang bagus. Kalo kalian kudu ngebikin potongan rumah tinggal, bayangin aja, rumah kalian itu terpotong jadi 2. Yang ssisi satunya diinjek godzilla gitu, trus tinggal separo. Bayangkan kalian berdiri di rumah yang terpotong itu. Gambar apa yang kalian liat. Kalo susah ngebayanginnya, praktekin aja. Sewa buldozer, RUBUHIN SEPARO RUMAH!! hu ha!!!

Kalo kalian mau bikin potongan pake tangan (yaeyalah masa pake pantat). Maksud gue mau bikin handdrawing alias pake pen/pensil getooo... Caranya gini nih :

(6)

1. Pake kertas grid (kertas yang ada kotak-kotaknya setiap 1 cm). Kalo gak punya duit buat beli, ngutang dulu. Kalo gak bisa ngutang, RAMPOK! Ngerampok malah ketangkep, yaudah nasib. Kalo gitu bikin aja gridnya. Ribet? Belajar gak ada yang gak ribet. Gue juga gitu kok.

2.Ambil gambar denah kalian, trus setiap grid kolomnya dikasi notasi huruf. Misalnya kalian akan ngambil sebuah sisi untuk dipotong. Pada sisi yang akan terlihat di potongan, kasi notasi huruf A-Z pada kolom terdekat dengan arah mata. Kalo A-Z nya kurang? Terserah! Mau dikasi angka, mau dikasi A lagi, ato AA,AB kayak Ms Excel, yang penting kalian paham ama notasinya. Kayak gini :

(7)
(8)

3.Pada kertas potongan, bikin peil. Apa itu peil? Taunya pel ya? Gitu deh kalo di rumah kerjaannya boker di mana-mana. Jadi kudu ngepel kan. Peil, itu adalah ketinggian. Tentunya di denah kalian udah ada peilnya kan. Tulis di paling kiri dari kertas untuk potongan, peil dari yang paling bawah (kalo ada besmen, bikin peilnya besmen juga ya). Pokoknya dari yang paling bawah getoh.

4. Lihat denah kalian yang udah bernotasi. Sekarang, pindahkan titik-titik notasi itu ke kertas potongan. Buat di peil terendah. Ini bertujuan untuk mengetahui, yang bakal keliatan tu bagian apa dan seperti apa dan ukurannya secara horizontal itu seperti apa. Misalnya pada gambar di bawah, itu ada potongan a-a. Dari potongan AA, yang bakal kalian buat titik-titiknya adalah kolom 1-9. Dari situ akan keliatan. Bagian bangunan mall paling ujung kanan, ada dinding dengan notasi 1-4. Panjang sisi apartemen itu di potongan akan sepanjang 1-4 yakni 3 grid. Sistem kayak gini akan sangat bermanfaat untuk bangunan yang sisinya miring/melingkar.

(9)

yang dibuletin merah, itu notasi yang akan dipindahin untuk dibikin potongannya (yang horizontal ya, sisi vertikal itu karena gue lupa gak ngecrop)

Nah, notasi 1-10 itu dipindahkan ke potongan, trus dihubung-hubungkan

5.Setelah kalian tau dimensi bangunan secara horizontal, saatnya membuatnya memiliki ketinggian. Sebagai contoh, pada potongan AA, bangunan mall berada pada grid 1-9. Mall sendiri punya ketinggian 4 lantai dan ketinggian +20.40 dari titik 0. Buatlah keseluruhan bangunannya. Ini untuk mengetahui dimensi bangunan secara vertikal.

6. Kalian akan mendapatkan "kulit" bangunannya. Sekarang, buatlah isi bangunannya. Misalnya, ada tangga di dalam, ada void di dalam, ada kerangka atap, ada kerangka plafon, dll. Pokoknya

(10)

bayangkan bangunan kalian dibelah, trus kalian mellihat sisi dari salah satu belahannya. Bayangkan apa aja yang bakal terlihat di situ. Apakah dinding nya terpotong ato gak, apakah ada pintu, apakah ada tangga, apakah memotong tangga, dsb.

7. DETAIL YANG PENTING :

* detail struktur (balok, plafond, rangka atap, pondasi, rangka alumunium/baja/panil lain yang diekspos

* detail permainan peil di denah (kalo ada permainan ketinggian di dalam ruang, dibuat juga) * detail pintu/jendela/bukaan dinding yang terlihat

* detail potongan jendela/pintu pada bagian dinding yang terpotong (kalo bukaan nya juga kepotong)

* detail furniture yang ada di dalam ruangan (mobil di besmen, manusia, perabot, railing, tanaman) Ingat, dibuat yang skalatis ya, jangan ngasal

8. NOTASI UKURAN. Notasi ukuran selain peil yang ada di sebelah kiri, juga ada ukuran panjang secara horizontal di bagian bawah gambar. Di atas angka ukurannya, beri nama ruangannya. Kayak gini :

(11)

9. NOTASI PEIL DI DALAM. Di dalam bangunan, beri peil juga ya. Untuk memudahkan orang membaca gambar. Di atas peil, beri nama ruangan tersebut

10. NOTASI MATERIAL. Woooh jangan kelewatan nih. Biasanya pada ngosongin bagian ini. Biasanya juga, karena gak mudeng. Beri sedetail mungkin, lebih baik lagi dengan modulnya. Misalnya, kalian pake plafond gypsum. tulis aja plafond gypsum, rangka besi hollow modul 60x60

11. Catatan untuk notasi material : untuk material di bagian atas bangunan, tulis notasinya di atasnya dengan garis yang ditarik ke atas. Contoh :

Kalo bagian bawah bangunan, tarik garis serong ke bawah terus tulis materialnya Kalo tengah bangunan, tarik ke samping dan tulis materialnya.

JANGAN SAMPE TULISAN MENGGANGGU GAMBAR KERJA

12. Kalo kalian pake pen/pake pensil bahkan pake cad pun, pasti ada permainan tebal tipis garis. Garis tanah : 0,5ml (paling tebal)

Garis dinding dan lantai : 0,3 ml (sedang) Garis teks,rangka konstruksi : 0,2 ml (agak tipis)

Garis hatch dinding, furniture, beda tinggi di dalam bangunan, garis notasi material : 0,1 ml (tipis)

13. SIMSALABIM JADI APA PROK PROK PROK. Jadi bagus!!! Muahahahha. Dijamin!! Dapet A tu potongan. Yang penting, sedetail mungkin ya, dan strukturnya juga yang bener... Masalah kebenaran struktur, buka aja buku ya...

(12)

Oya, perlu diketahui, potongan itu adalah elemen terpenting dalam gambar kerja... Gue nih kalo bikin rumah tinggal aja, potongannya 4 biji...hua hua hua...banyak kan? Masak baru kuliah aja, bikin potongan 2 biji udah bunuh diri nyeburin diri ke comberan...terlalu...terlalu bego maksutnya, masak bunuh diri di comberan. Bunuh diri tu di jurang, laut, apa kali...

Dalam dunia desain kita mengenal dua jenis potongan yaitu potongan memanjang dan potongan melintang atau potongan yang biasa diberi nama potongan A-A dan B-B tergantung dari kebutuhan dalam pernggunaan nama potongannya. Arti dari potongan itu sendiri adalah sebuah garis yang memotong suatu objek tertentu entah secara memanjang atau melintang dengan tujuan memberikan keterangan secara detail tentang ukuran atau lainnya pada suatu objek. Nah, coba simak kembali kalimat dari penjelasan diatas yaitu ‘memberikan keterangan secara detail tentang ukuran atau yang lainnya pada suatu objek’ berarti potongan itu sangat dibutuhkan oleh siapa saja khususnya para desainer karena dengan potongan para desainar dapat menjelaskan secara detail tentang ukuran dari objek yang mereka desain.

Berdasarkan keterangan diatas, potongan itu menjelaskan ukuran dan yang lainnya pada suatu objek secara detail dan hasil dari potongan itu sebaiknya digambar dengan ukuran yang lebih besar, misalkan kita menggunakan denah sebagai contoh dengan skala 1 : 100, dari denah itu kita beri sebuah garis potongan maka gambar hasil dari potongan itu kita gambar dengan ukuran yang lebih besar misalkan dengan skala 1 : 50, berarti gambarnya 2x lebih besar dari objek yang kita potong.

(13)

Berikut adalah contoh dari keterangan diatas :

Contoh gambar denah

Dari contoh gambar denah diatas terdapat dua potongan yaitu potongan A-A dan B-B dengan skala 1 : 100 pada denah, berikut ini adalah hasil dari potongan A-A pada denah :

Contoh gambar potongan A-A

Nah inilah hasil dari potongan A-A pada denah. Biasanya pada potongan A-A diberi gambar detail pada bagian kuda-kuda atau sisi-sisi dari potongan A-A yang ingin didetailkan lagi, cara memberikan

(14)

potongan berbeda dengan cara memberikan potongan pada denah, kalau pada denah diberikan dalam bentuk garis tapi dalam potongan diberikan tanda potongan dalam bentuk sebuah lingkaran dengan nama sembarang sesuai keinginan teman. Contohnya sebagai berikut :

Contoh gambar potongan A-A

Perhatikan lingkaran merah pada potongan A-A, itulah yang saya maksud dari potonga dalam bentuk lingkaranyang ditandai dalam potongan. Hasilnya akan tampak seperti pada gambar dibawah :

(15)

Contoh potongan 1a ini digambar dalam ukuran yang lebih besar misalkan dengan menggunakan skala 1 : 50 agar mudah dimengerti dan lebih jelas gambarnya.

Sebenarnya potongan itu bukan hanya potongan memanjang dan melintang saja tapi juga ada potongan diagonal atau potongan miring tapi potongan ini jarang digunakan dan semuanya tergantung dari kebutuhan teman kalau ingin menambahnya agar desain yang teman buat lebih detail lagi. OK

BAB IV

POTONGAN DAN DETAIL BANGUNAN

Potongan

 Potongan adalah gambar yang digunakan untuk mengetahui seluruh bagian bangunan pada suatu garis pandang tertentu.

 Garis potong pada suatu potongan dipilih pada bagian-bagian yang sulit (memerlukan penjelasan yang lebih detail). Dari potongan, kita dapat mengetahui struktur pondasi, tembok, (balok/kolom), konstruksi atap sebuah bangunan dari satu sudut pandang tertentu.

 Agar dapat memberikan penjelasan yang jelas, potongan harus dilengkapi dengan keterangan, dimensi dan menggunakan simbol-simbol yang mengikuti kaedah penggambaran bangunan.

Contoh potongan dapat dilihat pada gambar berikut ini.

(16)

Kenampakan bagian bawah & atas dari suatu potongan tergantung dari letak garis potong

yang diberikan. Dalam pelaksanaannya di lapangan, gambar bangunan dapat lebih diperjelas

lagi dengan gambar yang lebih detail (sub drawing).

Referensi

Dokumen terkait

Yaitu objek jual beli tidak dapat diketahui ukuran, takaran dan timbangannya secara jelas, karena hanya ditakar dengan cara kepal (genggam), dan ukuran tangan setiap

E. pengambilan gambar kamera berdasarkan objek tertentu 4. Ukuran bidang pandang extreme close up adalah ukuran …. Bidang pandang yang memperlihatkan sangat detail bagian dari

Teks LHO : sebuah teks yang memberikan informasi secara umum, rinci dan detail tentang suatu objek berdasarkan fakta dari hasil pengamatan secara langsung. Faktual

Apabila ternyata keterangan, data dan Pernyataan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatas, tidak sesuai dengan keadaan atau kondisi sebenarnya baik dilakukan secara sengaja atau tidak

Berdasarkan analisis diatas, UU HC sebagai regulasi yang mengatur perlindungan terhadap hak cipta hanya menjelaskan secara umum terkait hak cipta sebagai objek jaminan

Berdasarkan uji f simultan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa potongan harga, promosi penjualan, dan tampilan dalam toko

Penelitian ini menggunakan Analisis Deskriptif untuk menjelaskan secara detail pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan berdasarkan hasil

diperlukan media, strategi, model dan proses bentuk pengalaman yang dapat membantu mahasiswa dalam menganalogikan dan menjelaskan dengan detail sesuatu dari objek secara kongkrit untuk