• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PERBANDINGAN DEGRADASI SECARA ENZIMA TIK CAMPURAN CPP/BIONOLLE DAN CPP/PCL DENGAN MODIC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI PERBANDINGAN DEGRADASI SECARA ENZIMA TIK CAMPURAN CPP/BIONOLLE DAN CPP/PCL DENGAN MODIC"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

RISalah Pel1emuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan r eknologi Isotop dan Radias~ 2{XJO

STUDI PERBANDINGAN DEGRADASI SECARA ENZIMA TIK

CAMPURAN CPP/BIONOLLE DAN CPP/PCL DENGAN MODIC

Nikllam*, Fumio Yoshii**, dan K. Makuuchi*

* Puslitb811g Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN Jakarta

** Takasaki Radiation Chemistry Research Establishment, JAERI Jepang

ABSTRAK

STUDI PERBANDINGAN DEGRADASI SECARA ENZIMATIK CAMPURAN CPP/BIONOLLE

DAN CPP/PCL DENGAN MODIC. Telah dipelajari perbandingan degradasi secara enzimatik campuran poly

propylene-co-etylene (CPP)/poly butylene succinate (Bionolle), CPP/poly-e-caprolactone (PCL) clan poly

propylene digraftulg dengan maleic anhydrate (Modic) sebagai kompatibiliser. Efek konsentrasi Modic pada

kompatibilitas telah dievaluasi dengan mengukur perpanjangan putus, tegangan putus dan mikrograf dengan

SEM.Hasilnya menunjukkan bahwa dengan 20 % beratModic nampaknya merupakan suatu konsentrasi optimal,

untuk campuran CPPIBionolle clan 10 % Modic untuk campuran CPP/PCL. Seperti ditunjukkan oleh

perpal1jangan putus dan tegangatl putus yatlg cukup tinggi clan pembentukan morfologi campuran rase

co-contimlous cukup baik. Telah dilakukanjuga degradasi secara enzunatik campuran CPP/Bionolle, CPP/PCL dan

10 % berat Modic dengan menggunakan ellZim lipase AK dalam larutan butTer pacta pH 7,0 dan diinkubasi pada

suhu tertentu selama 8 ban. Hasilnya menunjukkan bahwa telah tercapai kehilangan berat film dari komposisi

campuran CPPIBionolle > 25/75, sekitar 15 % clan carnpuran CPP/PCL sekitar 86 %.

ABSTRACT

STUDY OF ENZIMATIC DEGRADATION COMPARATION OF CPP/ BIONOLLE AND

CPP/PCL BLEND WITH MODIC. Melt-blending poly propylene-co-ethylene (CPP)/poly butylene succinate

(Bionolle), CPP/poly-&-caprolactone (PCL) with polypropylene grafted maleic anhydride (Modic) as

compatibilizer has been studied. The effect of Modic concentration on the compatibility was evaluated using the ultimate elongation at break, tensile strength and SEM micrographs. The results show that 20 wt % and 10 % wt of Modic appears to be an optimum concentration for CPP/Bionolle and CPP/PCL blend respectively, as indicated by relatively high elongation at breaks, tensile strength and formation of co-continuous phase in the

blend morphology. El1Zymatic degradation of the CPP/Bionolle and CPP/PCL blend with 10 wt % of Modic was

carried out using lipase AK enzyme in the phosphate buffer solution pH 7.0 and incubated at the fixed temperature for 8 days. The result show that about 15 % and 86 % weight loss film of the composition CPP/Bionolle > 25/75 and CPP/PCL >25/75 blend repectively has been reached.

PENDAHULUAN

Telah diketahui bahwa campuran polimer lebih dari dua jenis lllDumnya disebut polyblend dan secara komersial telah diperkenalkan oleh Dow Chemical (1), kemudian setelah itu penelitian dan pengembangan tentang polyblend barn, sangat menarik dan berkembang

cepat di selurnll dwria. KepastiaIl ini disebabkan

polyblend menunjukkan sifat-sifat unggul melebihi

komponen murninya, seperti kekuatan, lebih fleksibel, tahan terhadap pengaruh lingkungan, dan sifat-sifat lain yang disyaratkan. Ada beberapa ratus polyblend dapat ditemukan dalam artikel-artikel tinjauan pustaka dari KRAUSE, PLOCHOCKI dan TEYSSIE (2 -4).

Sayang sekali kebanyakan polyblend yang ada, tidak mudah didegradasi di bawah kondisi lingkungan alam, ketika po~yblend mencapai pemakaiaIl teraklrir, mereka sebagian besar dibuaIlg ke tempat pembUaIlgan sampah, dibakar atau dibuang di sembarang tempat. Kenyataan ini akan menciptakan lnasalah lain dalam

managemen pembuangan sampah. Untllk menjaga

kelangsungan kualitas dan melestarikan lingkungan hidup kita, adalah gagasan yang sangat menarik, jika polyblend berasal dari bahan sintetik yang mudt:1h

didegradasi secara biologis (biodegradable). Untuk

mencapai

tujuan ini, salah satu cara yang mudah adalah

mencampur polimer nondegradable dengan polimer

biodegradable Gagasan ini sangat masuk akal, karena

ballaD ini, mempunyai struktur yang mudah diserang

mikroba atau proses hidrolitik (4).

Namun demikian hill ini diketahui bahwa ke dua

polimer nonbiodegradable dan bio-degradable tidak

kompatibel

terutamajika dua polimer ini dicampur, maka

akan menghasilkan

produk heterogen

dengan perlekatan

antar permukaan relatif lemah dan oleh sebab itu

menunjukkan penampilan sifat mekanik yang buruk.

Agar supaya dua jenis polimer tersebut dapat

kompatibel,maka

diperlukan kompatibiliser yang dalam

penelitian ini dengan menggunakan Modic. Untuk

mengetahui bahwa dlm jenis polimer ini menjadi

kompatibel, biasanya ditunjukkan adanya blok, acak,

alan kopolimer tergrafiing (5 -9). Komponen jenis ke

tiga ini bekerja sebagai kompatibiliser antar permukaan

di mana bagian rantai-rantai kopolimer mengikat secara

fisika atau kimia dengan salah satu polimer dan dengan

bagian lainnya.

Sesuai dengan gagasan tersebut, penelitian ini

bertujuan untuk menyiapkan polyblend yang ramah

(2)

Risalah Peltem/Jan /lmiah Penelilian dan Pengembangan Ie*nologi Isolop dan Radias~ 2()(XJ

lingkungan dengan mencampur dalmn kondisi meleleh poly propylene-co-etylene «(~P)/poly butylene succinate (Bionolle), dan CPP/poly-e-caprolactone (PCL) dengml

PP-g-MAH (Modic:.:) sebagai kompatibiliser. Diantara

polimer biodegradable sintetik yang telah dikembangkan begitu jaull adalall poliester alifatik temlasuk PCL (10 -12). PCL adalah plastik yang biodegradable, tetapi kekurangannya yaitu subu lelelmya rendah sekitar 60 °C, selungga kelilk1tannya akan membatasi aplikasi praktisnya. Namun demikian PCL terkenal mempunyai

sifat-sifat yang unik seperti biokompabilitas,

permeabilitas dan biodegradabilitasnya cukup tinggi (13) Adapun CPP merupakan polilner sintetik yang

terdiri dati 97,5 % po~ypropylene (PP) dan 2,5 %

etylene, dengml tujuan lultuk memperbaiki kejemil1an dan kekerasan produktlya (14). Telah diketallui bahwa PP dipakai untuk membuat alat-alat kedokteran seperti syringe, kateter, katong transfusi darnh dan dialyizer untuk cuci darall. Namwl produp-produk tersebut setelall dipakai dan dibuang ke alaIn, tidak dapat ramah dengan lingkungan, selungga menimbulkan lnasalall barn. Alat-alat kedokteran ilu sering disterilkan dengan sinar ganmla Co 60 atau mesin berkas elektron. Selama proses radiasi PP mengalami degradasi oksidatif dan juga

selama penyimpanan (15 -18). Untuk memecal1kan

masalah ini, salall satu caranya yaitu perlu diciptakan po~yblend barn yang biodegradable seperti mencampur polimer yang nonbiodegradable tersebut dengan polimer yang biodegradabel, dan Modic sebagai kompatibiliser supaya menghasilkan bahan barn yang produknya jika setelah dipakai, kemudian dibuang ke alam akan ralnall dengan lingkungannya. Kompatibilitas po~yblend ini telall dievaluasi dengan mengukur, perpanjangan putus, tegangan putus daD scanning electron microcope (SEM). Juga telall diuji degradabilitasnya secara enzimatik dengan menggur1akan enzim lipase AK dalam larntan buffer fosfat pad.1 pH 7,0 dan diinkubasi pada sulru 60 °C untuk film dati campuran CPP/Bionolle dan 55 °C untuk film dati campuran CPP/PCL selalllc1 waktu tertentu.

Modic 0, 10, 15 dan 20 % berat. Sampel campuran

sekitar 50 g digiling dengan menggunakan

Labo-plastomill (Toyoseiki Co. Ltd., Jepang). Kondisi

penggilingan pada suhu 200 °C dengan kecepatan

pisau

putar 30 rpm daD waktu pencampuran

sekitar 8 menit.

Setelah penggilingan selesai, sampel campuran yang

sudah meleleh, dikeluarkan secepatnya

daD didinginkan

pada suhu kamar. Sampel campuran dibuat film dengan

ketebalan 0,5 rum dibawah tekanan 150 kg/cm2 pada

suhu 200 °C selama 3 menit dan pemanasan

awal selama

3 menit, kemudian didinginkan dibawah tekanan sekitar

100 kg/cm2

dengan sirkulasi air selama

5 menit.

Pengukuran sifat mekanik. Film

sampel

campuran dipotong menjadi berbentuk dumbbell sesuai

ASTM 1822-L. Untuk menentukan

tegangan putus dan

perpanjangan

putus diukur dengan menggunakan tensi

meter ,S'trograph

RI buatan Toyoseiki Co. Ltd., Jepang,

pada kecepatan

crosshed 100 mmlmenit pada subu kamar

sekitar 20 DC.

Uji enzimatik. Untuk uji degradasi secara

enzirnatik film dari campuran CPPI Bionolle daD

CPPIPCL yang digrafiing dengan Modic, dilakukan

dalam larutao buffer fosfat dengan pH 7,0, dengan

komposis campuran larutao sebagai berikut (19); 0,2 M

buffer fosfat pH 7,0; 4,0 mI, 0,1 % MgCI2; 1,0 ml dan 10

mg/ml enzim lipase AK; 1,0 mI. Film sampel dengan

dimensi 10 x 10 mm2 daD ketebalan

0,5 mm, dikeringkan

dalam oven vakum pada subu 40 °C selarna 48 jam.

Sampel kemudian dirnasukkan ke dalam tabung reaksi

dengan diameter 15 mm yang berisi 6 ml campuran

larutan, kemudian diinkubasi pada suIlu 60 °C untuk

campuran CPPIBionolle daD 55 °C untuk campuran

CPPIPCL, sambil digoyang selarna waktu tertentu.

Sampel yang telah diinkubasi dikeluarkan dari tabung

daD dicuci dengan air suIing, kemudian dengan metanol,

selanjutnya dikeringkan dalam oven vakum pada subu

40 °C selarna 24 jam. Degradasi secara enzirnatik

dinyatakan

dengan persentase

kehilangan berat, dihitung

dengan

rumus (20);.

BAHAN DAN METODE

Kehilangan berat = (Wo -W1)/Wo x 100%

Bahan. Penelitian ini dilakukan di laboratorium

Takasaki Radiation Chelnistry Research Establislunent,

JAERI Jepang. Tepung poly propylene-co-etylene

(CPP)

dengan 2,5 M% etylene MFR 10 diperoleh dari Chiso

Corporation, Jepang. Pelet poly butylene succinate

(Bionolle) grade 1010 diterima dari Showa

High Polymer

Co. Ltd., Jepang. Pelet po(v-&-caprolactone

(PC~) yang

dipakai da1am penelitian ini adalall produk komersial

PCL-H7 diterima dari Daisel Co. Ltd., Jepang.

Polypropylene digrafiing maleic anhydrate (Modic)

dipakai untuk grafting porypropylene dibeli dari

Mitsubishi Chemical Co.

Ltd. , Jepang. Semua bahan

yang dipakc1i tanpa dimurnikc1n lebih daI1Ulu. Enzim

lipase AK yang dipakai dalam proses degradasi

diperoleh

daTi Amano Pharmaceutical Industry Co. Ltd., Jepang.

dalam hal ini W 0 daD WI berat film sebelum dan sesudah uji enzimatik.

Scanning Electron Microscopy (SEM). Sampel

dipecahkan setelah dicelupkan dalam nitrogen cairo

Sebelum dililmt dengan mikroskup elektron permukaan

yang dipecahkan dilapisi dengan emas. Mikrograf

diambil dengan menggunakan

SEM JEOL Model Super

Probe 733.

BASIL DAN PEMBABASAN

Telall diketahlu ballwa rase continuous dari polyblend dapat dipercaya memperbaiki sifat-sifat fisiko-mekanik (21). Namun demikian dalam kenyataannya pembentukan rase continuous daTi polyblend yang terdiri daTi dua jenis politner tidak kompatibel, sangat jarang

terjadi tanpa melibatkan kompatibilizer seperti

Persia

pan polyblend. Komposisi campuran

CPP/Biono//e dan CPP/PCL divariasi sebagai berikut;

100/0, 75/25, 50/50, 25/75 dan 0/100 dengan

konsentrasi

(3)

RiSi/lab Pertemuan IlmlJb Penelitian dan Pengembangan r eknologi tsotop dan Radias~ Z(}()O

ditunjukkan pada Gambar 1 dan 2. Hal ini dapat dilihat

bahwa tanpa adanya kompatibiliser, maka campuran

CPPIBionolle dan ('PPIPCL menunjukkan sifat-sifat mekanik yang buruk, seperti tegmIgmI putus rendah dmI kerapulIan perpanjmIgan putus. Selain inl ketergantungan sifat mekaJIik tersebut d.w sifat yang mudalI diubah pacta komposisi campuran, UlnUlnnya menlmjukkmI nilai yang rendalI daripada komponen murninya. Temyata ini

disebabkan kurangnya formasi rase co-continuous

sebagai hasil penempelan antar pennukaan yang buruk daD tegangan yang tinggi antar permukaan diantara dua

polimer. Sebaliknya penambahan sejumlah

kompatibiliser (Modic), rase boundary menjadi tidak

bertahan lebih Imna dan rase dic\'persed mengikat lebih baik atau perlahan-lahan melekat ke dalam matriks daD membentuk rase co-continuouc\'. Karena hasil penempelan antar pennukaan akan lebih baik, sehingga memperbaiki

keselumlmn sifat mekanik. Untuk memprediksi

konsentrasi optimal kompatibiliser, maka dalam

penelitian ini telall dicoba konsentrasi Alodic 0, 10, IS daD 20 % berat unttlk menggrafiing cmnpuraII polimer CPPIBionolle dan CPPIPCL. Sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar I dan 2 konsentrasi optimal Modic sebagai kompatibiliser didapatkan 20 %, untuk cmnpuran CPPIBionolle dan 10 % untuk campuran CPPIPCL, walaupun unttlk perpanjangan putus dmI tegangan putus dengan 10 % be rat A/odic SUdalI cukup. Lagi pula campuran polimer yang mengandung CPP tinggi (CPPIBiono/le >75/25) daD CPP rendah (CPPIBiono/le <25/75), penmnbalIan 10 % be rat Modic juga CltkUp untuk mencap.'1i tegangan putus yang cukup tinggi. Jika penmnbahan Modic berlebilmn Illc1ka acta kemung-kin.w rantai molekul terkonsentrasi pacta pennukamI (22 -24).

Untuk mengetahui degradabilitas secara

enzimatik, mak.1 dalam penelitian ini dipakai enziln

lipase AK yang berasal d.1Ti Pseudomonas flourescens. Enzim ini dapat didefinisikan sebagai katalis protein aktif yang bekerja dalam kondisi khusus. Aktivitas enzim dipengamhi oleh beberapa faktor seperti suhu, larutan buffer, pH, substrat, konsentrasi enzim dan surfaktan (25). Efek sulru inkllbasi sekitar 60 DC pacta degradasi secara enzilnatik dari film campuran CPPIBiono//e daD 55 DC untuk film cmnpuran CPPIPCL dengan 10 dan 15 % berat Modic, ditunjukkcw dalam Gambar 3 -6. Kecepatan degradasi naik cukup tajmn setelall setelall

diinkubasi selmna 8 hari. Untuk film campuran

CPPIBiol10/1e > 0/100 dengan 10 % berat Modic kehilangan be rat lungg.1 sekitar 60 %, sedangkan untuk film campuran CPPIBionol/e > 25/75 hanya sekitar 15 %. Untttk film cmnplJran (~PIPCL > 0/100 kehilangan be rat mencapai 100 % dalam waktu 10 jam, sedangkan untuk film campllfan (~PIPCL > 25/75 11aIIya sekitar 86

% dalam waktu 8 Ikm seperti ditUlIjukkan d.,11am Gmnbar

3 daD 5. Hasil degradasi untuk film campuran

(:PPIBionolle dan CPPIPCIJ dengan 15 % berat Modic dapat dilihat dalmn Gambar 4 dan 6. Pacta film cmnpuran ('PPIBionolle > 0/100 kehilangan berat Imnya sekitar 35 %, ini lebih rendah bila dibandingkan dengan film campuran CPPIBiono/le dengan 10 % berat Modic. Hal ini dapat dipahami bahwa degradasi secara enzilnatik, terjadi secara erosi di pennukaan film dan di bagian amorphous. Untllk filln campuran CPPIBiol1olle >0/100 dengan 10 % berat Modic ada kumungkinan bagian

amorphous nya lebih banyak sehingga kehilangan beratnya setelah proses enzilnatik lebih tinggi daripada film dengan kandungan Modic nya 15 %. Hasil degradasi untuk film campuran CPPIPCL kehilangan beratnya mencapai 100 % dalam waktu 2 hari, ini terbukti ballwa PCL merupakan polimer yang biodegradablitasnya lebih

tinggi.

Untuk mengetallui morfologi film setelah uji

secara enzimatik, dapat dilihat dalam Gambar 7 dan 8 yang menunjukkan mikrogrnf SEM film campumn CPP/Biono//e dan CPP/PCL dengan 10 % berat Modic pacta perbedaan kehilangan berat sesudah degradasi

secara enzimatik. Sebelum uji secara enzimatik

pennukaan film tersebut halus, tetapi setelall didegradasi, kehilangan berat meningkat, sehingga permukaan menjadi kasar dan kedalaman lubang meningkat. Hal ini

dapat dilihat bahwa morfologi film bagiatl yang

terdegradasi menjadi msak. Di sini juga nampak jelas bahwa setelah film terdegradasi oleh enzim yang masih

tersiSc1 adalah CPP dan Modic dalam bentuk bola-bola.

KESIMPULAN

Dari basil penelitian ini dapat disimpulkan

sebagai berikut;

I. Tingkat kompatibilitas tergantung kepada konsentrasi Modic dan variasi komposisi CPP/Biono/le serta CPP/PCL. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi Modic untuk mencapai kompatibilitas polyblend yang relatif baik adalah 20 % berat, untuk campuran CPP/Bionolle dan 10 % berat untuk campuran CPP/PCL.

2. Kondisi inkubasi pada subu 60 °C daD konsentrasi

enzim lipase AK 1,67 ml,cukup untuk degradasi

sampel campuran CPP/Biono/le> 0/100, dengan 10 % berat Modic kehilangan berat sekitar 60 0/0, namun film campuran CPP/Biono/le >25/75 hanya sekitar 15 %.

3. Hasil degradasi sampel campuran CPP/PCL > 0/100, dengan 10 % be rat Modic yang diinkubasi pada SullO 55 °C kebilangan berat mencapai 100 %, dalam waktu sekitar 10 jam sedangkan film campuran CPP/PCL >25/75 11aDya sekitar 85 % dalam waktui 8 hari.

Dari data ini dapat disimpulkan bahwa polimer

PCL menunjukkan degradabilitasnya lebib tinggi

daripada polimer Biono/le daD temyata film kehilang berat, permukaannya menjadi kasar dan kedalaman lubangnya meningkat.

DAFTARPUSTAKA

ARTHUR, J. Y., in Multicomponent Polymer

System, (Ed., R. F. GOULD) ACS

Publication, Washington DC (1971) 3.

2. KRAUSE,

S.l.,

Macromolecule

Science,

Makromolekule Chemie, C7 (2) (1972) 251.

3. PLOCHOCKI, A. P., in Polymer Blends (Eds., D.R.

PAUL and S. NEWMAN) Academic Press,

New York, Vol. 3 (1978) 322.

(4)

li'isalah Peltemuan Ilmiah Penelifian dan Pengembangan Teknofogi Isofop dan li'adiaSl; ZO{X)

4.

TEYSSIE, Ph., FAYT, R., and JEROME, R.,

Makromolekule

Chemie,

Macromolucule

Symposium, 16 (1988) 41.

16. DUNN, T.S., and WILLIAMS, J.L., Jounl.'11

Industry

and Taclmology, 2 (1983) 33.

17. KAGIYA, T., NISHIMOTO, S., WATANABE, W.,

and KATO, M., Polymer Degradation and

Stability, 12 (1985) 261.

5. PAUL, D. R., and NEWMAN, S., in Polymer Blends

(Eds., D.R. PAOUL and S. NEWMAN),

Academic Press, New York, Vol. 2 (1978)

40.

18. NISHIMOTO, S., KAGIYA, To, WATANABE, W.,

and KA TO, Mo, Polymer Degradation and .Stability, 14 (1986) 1990

6.

HEIKENS, Do, HOEN, N., BARENTSEN, Wo,

PIET, Po, and LADAN, Ho J., Polymer Science, Polymer Symposium, 62 (1978) 309o

19. GORELIK,

B. A.,

SOKOLOVA,

L. A.,

GRIGORlEV, A. G., KOSHELEN, S. D.,

SEMENENKO, E. I., MA nUSHIN, G. A.,

and RYClll..A, L.,

Makromolekule Chemie,

Macromolecule

Symposium,

28 (1989) 249.

7. UTRACKI, L.A., Polymer Plastic Teclmology and

Engineering,

22 (1) (1984) 27.

8.

FAYT, R., JEROME, R.,and TEYSSIE, Ph.,

Makromolekule Chemic, 187 (1986) 837.

20. IWAMOTO, A., and TOKIWA, Y., Polymer

Degradation and Stability, 45 (1994) 205.

9.

FAYT,R., JEROME,R.,and TEYSSIE,Ph.,Joumal

Polymer Science, (C)27 (1989) 775.

DARBY. F.T.. and

KAPLAN,

Microbiology. 16 (1988) 700.

Application

21. FAYT, R., JEROME, R., and TEYSSIE, Ph.,

Journal Polymer Science, Polymer Physic, 20

(1982) 2209.

I

TOKIWA, Y., SUZUKA, T., aIld ANDO, T., Jounml

Application Polymer Science,

24 (1979) 1701.

22. FAVIS. B. D., Polymer, 35 (7) (1994) 1552.

12. KUMAGAI, Yo, and DOl, Yo, Polymer Degradation

and Stability, 36 (1992) 241.

23. EKLIND, H., MAURER, F.H.J., Polymer, 37 (13)

(1985) 2641.

13. PI1T, C.G., MARK, T.A., and SCHINDLER, A.,

In Controlled Release Bioactive Materials,

(Ed. R. BAKER), Academic Press (1980).

24. TORREY, S

purificati

advances

3.

14. YOSHII, F., SASAKI, T., MAKUUCHI, K., and

TAMURA, N., Journal Application Polymer

Science,

30 (1985) 339.

25. BERGMEYER, H.U., Detewrmination of Enzyme

Activities in Methods of Enzymatic Analysis,

(BERGMEYER, H. U., Ed.), Vol. I, Verlag

Chemie Weinheim, Academic Press Inc. (1974)

127.

15. DUNN.

T.S.. EPPERSON. B.l.,

SUGG, H.

STANNETT. Y., and WILLIAMS.

l.L.

Radiation Physic and Chemistry, 14 (1979) 625.

262

., Enzyme

on,

stabilizati

.Noyes Data

technology,on,

immobili

Corporation,

preparation,

zation recent

USA (1983)

(5)

RISa/ah Peltemuan /Imiah Pene/ilian danPengembangan r eknologi /solop dan Radiasi. 2{)(XJ

Gambar 1. Perpanjangan putus film dari campuran cpp/pcl

dengan modic yang berbeda konsentrasi

50

L>

40

-'

~

~

-g 30

..

=

Q.

=

20

=

~

=

~

~

10

0

i .I .I .I .

0

25

50

75

100

Cpp/pcl (%)

Gambar 2. Tegangan putus film dari campuran cpp/pc/

dengan modic yang berbeda konsetrasi

(6)

Risalah Pertemuan Ilmiah Penelilian don Pengembangan reknologi IsOlop don Radiasi. 2{X)O

Gambar 3. Kehilangan

berat film dari campuran

cpplbionolle dengan 10% modic selama

diinkubasi dalam 10 mg/ml enzim lipase

AK pada suhu 60 DC

40

.

]

-

=

~.

--.

f

~

=

=

~

=

..!

:a

~

~

1

8

2

4

6

Waktu inkubasi (han)

Gambar 4. Kehilangan

berat film dari campuran

~pplbiono//e dengan 15% modic selama

diinkubasi dalam 10 mg/ml enzim lipase

AK pada suhu 60 °C

30

20

(7)

Risalah Peltemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembanqan r eknologi Isotop dan RadiaSl; ZO{X)

100

80

d

-

~

-~ 60

~ = =

~

=

..§ 40

~ 20

~f

d

' PCL 1 00% de~ .",.,.,."",-",-""",. PCL 1 00% deQ~-' )

~

0

0

4

6

8

Waktu inkubasi (ban)

Gambars. Kehilangan berat film dari campuran

cpp/pcl dengan 10 % modic selama

diinkubasi dalaml0 mg/ml enzim lipase

AK pada subu 55 DC

2

100

80

60

40

~

-

Q

-

~

I..

.8

= = ~

=

.!

:E

~

~

20

0

0

4

6

8

Waktu iokubasi (ban)

Gambar 6. Kehilaogao berat film dari campurao

cpp/pcl dengan

15 % modic selama

diinkubasi dalam 10 mg/ml enzim lipase

AK pada suhu 55 °C

2

(8)

Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan feknologi Isotop dan Radiasi. 2000

CPP/BIONOLLE (25/75) + 10 % MODIC

15,40 % kehilangan berat(8 bari)

~

---~--" ~

~

IV

t",.

,~-

..,.

~

:t.-".

.

,

\ .".

,~-«-

~

:.-.

-CPPIBIONOLLE (0/100) + 10 % MODIC

Gambar 7. Foto SEM film dari campuran cpplbionolle dengau

10 % modic pada kehilangan berat yang berbeda

(9)

Risa/ah Pertemuan //miah Pene/i/ian dan Pengembangan r ekn%gi /SOfop dan RadiaSl; Z{}(){)

CPP/PCL(25/75) + 10 % MODIC

CPP/PCL (0/100) + 10 % MODIC

Gambar 8. Foto SEM film dari campuran cpp/pcl dengan

10% modic pada kehilangan berat yang berbeda

(10)

Risalah Pertemuan Ilmiah Penehiian dan Pengembangan Te/(nologi Isolop dan Radias~ 2000

DISKUSI

DARMAWAN DARWIS

2. Dalarn penelitian ini Anda menggunakan enzim

lipase AK dan diinkubasi hingga 8 hari. Bagairnana

daya kerja enzim tersebut

jika seandainya

lebih daTi 8

hari, apakah masih mungkin efektif ?

NIKHAM

1. Apakall ukuran/parameter yang digunakan untuk

menentukan

kompatibilitas yang baik ?

2. Bagaimana pengaruh MODIC

terhadap sifat

biodegractasi dari poly blend CPP/Bionolle dan

CPP/PCI. Tolong dijelaskan. Apakall mempercepat

degradasi/memperlambat

?

3. Apa guna MgClz pacta larutan ennymatik yang anda

gunakan?

NIKHAM

1. Caranya setelah diketahui sifat-sifat mekaniknya,

dapat dilihat sifat-sifat mekanik yang baik

menunjukkan kondisi optimal campuran CPP/

Bionable, CPP/PCL

dan Modic.

2. Menurut basil penelitian peneliti sebelumnya,

temyata waktu inkubasi hingga 8 hari, menunjukkan

basil optimal, jika lebih dari waktu tersebut,

basilnya

menurun, ini disebabkan aktivitas enzim sudah

menurun.

RAHA YU CHOSDU

I. Untuk ini biasanya ditunjukkan oleh sifat mekanik

dan mikrograf SEM. Polyblend yang

kompatibilitasnya baik UInmnnya sifat mekaniknya baik.

2. DalaIn penelitian ini tid.:'lk menunjukkan pengaruh MODIC terhadap sifat biodegradasi dari CPPIBional

daD CPP/PCL. Di sini tidak menunjukkan

mempercepat atau memperlambat degradasi. Fungsi MODIC dalaIll Polyblend ini sebagai kompatibilizer daD meningkatkan sifat -sifat mekaniknya darn modic bukan polimer biodegradable.

3. Gunanya untuk meningkatkan aktivitas enzim,

sehingga dapat bekerja optimal dalam hal

mendegrad.1si sample Polyblend carnpuran

CPPIBionelle daIl CPP/PCL.

1. Aktivitas enzim dipengaruhi oleh -Suhu

-PH

-kadar H20/kelembaban

Pacta percobaan Saudara diperoleh kondisi optimal

PH = 7 suhu = 60°C. Bagaimana dengan

kelembaban ?

2. Apa ide Saudara, apabila penelitian biodagradable

polimer diterapkan di Indonesia dengan

menggunakan, polimer alam yang acta di negara kita sendiri ? Beri contoh.

MARSONGKO

Pada tayangan mengenai perala tan, disafu'l tertulis "tensi meter sterograph R-I ". Mana yang benar, tensi meter? atau tensile meter '?

NIKHAM

NIKHAM

Yang benar tensile meter.

illRUS KADIR

Pak NiklIatn menyebutkan bahwa didapat kondisi

optimal berupa konsentrasi optimal campuran

CPP/bionelle datI catnpuran CPP/PCL. Bagaimana

caranya anda menentllkan konsentrasi optimal

tersebut. Mohon dijelaskatl ?

1. Masalah kelembaban pacta saat inkubasi, memang

tidak diukur, karena saya kira kelembaban tidak

begitu banyak pengaruhnya

terbadap

aktivitas enzim,

kecuali untuk organisme hidup misal mikroba,

kelembaban

berpengaruh

sekali

terbadap

perkembangannya.

2. Kita memang mempunyai banyak polimer alam

biodegradable,

bal ini menarik untuk diteliti untuk

mendapatkaIl

ballaD atau produk yang setelah 1mbis

pakai kemudian di buang sel aIam lingkungan akan

mudah

didegradasi

atau

mmah

dengan

lingkungannya. Misal pati dari berbagai basil

pertanian.

Gambar

Gambar 1. Perpanjangan putus film dari  campuran cpp/pcl dengan modic yang berbeda konsentrasi
Gambar  3.  Kehilangan  berat  film  dari  campuran cpplbionolle  dengan  10%  modic  selama diinkubasi  dalam  10 mg/ml  enzim lipase AK  pada  suhu 60 DC 40
Gambar  6. Kehilaogao  berat  film  dari  campurao cpp/pcl  dengan  15 %  modic  selama diinkubasi  dalam  10 mg/ml  enzim lipase AK  pada  suhu 55 °C
Gambar  7. Foto SEM  film  dari  campuran  cpplbionolle  dengau 10 %  modic pada  kehilangan  berat yang  berbeda
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 6 Tabel Silang Berdasarkan Hubungan Disiplin Waktu Dalam Pemakaian Pil KB Kombinasi Dengan Kegagalan Akseptor Pil KB Kombinasi di Puskesmas Kecamatan

Hasil uji statistik untuk hipotesis ini berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara persepsi kemudahan penggunaan

Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat

Berdasarkan diagram diatas menjelaskan bahwa jumlah pemain pada Arema FC yang memberikan presepsi tentang peralatan latihan dengan alasan jumlah sebesar 40%, yang

Memahami peran Pancasila di era reformasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara dan ideologi nasional, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara

Semoga dengan Tips Paling Ampuh Cara Memuaskan Istri Saat Berhubungan Intim di Ranjang Dengan Cepat paling sederhana dan mudah ini bisa menjadi solusi terbaik buat

Gong adalah sejenis alat muzik idofon berasal dari asia timur selatan.Gong berperanan sebagai tulang belakang dalam persembahan muzik gamelan.Gong terdiri

Adapun kesimpulan penelitian menunjukkan, bahwa terdapat kekalahan dari orang Muslim pada etos bisnis dibanding dari etnis Tionghoa yang mampu memaksimalkan