• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konflik Komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Konflik Komunikasi"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Konflik seringkali dipahami dengan sangat sederhana. Banyak orang memahami konflik semata-mata dalam kaitannya dengan pertengkaran atau peperangan saja. Padahal, konflik memiliki makna yang lebih kompleks. Banyak konflik-konflik yang bersifat laten (tersembunyi) dan tidak

melibatkan pertengkaran atau perang terbuka. Sebaliknya ada pertempuran terbuka yang sebenarnya tidak bisa dimaknai sebagai konflik, seperti misalnya pertandingan gulat atau tinju.

Namun bila dikaitkan dengan suatu konflik komunikasi, makna dari konflik sendiri akan lebih mengkerucut. Tidak lagi berbicara mengenai pandangan umum melainkan sudah berbicara dalam bidang komunikasi. Artinya kita tidak akan lagi berbicara mengenai konflik sosiologis, psikologis, politik, dan yang lainnya.

Arti komunikasi sendiri menurut Lasswell adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu untuk menghasilkan efek, dengan mengharapkan umpan balik. Begitupun dengan konflik komunikasi secara garis besar dapat disimpulkan yaitu

ketidaksinambungan antara komunikator dengan komunikan baik dari segi bahasa maupun maknanya.

Lalu apakah suatu konflik tidak ada solusinya? Serta bagaimana dengan solusi konflik komunikasi? Dimana sub-pembahasannya lebih khusus dari sekedar konflik secara umum, apakah dapat diselesaikan? Hal inilah yang akan dikaji lebih lanjut dalam makalah ini.

(2)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud konflik komunikasi? 2. Bagaimana konflik komunikasi bisa terjadi? 3. Bagaimana cara mengatasi konflik komunikasi? C. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui apa yang dimaksud konflik komunikasi 2. Mengetahui bagaimana konflik komunikasi bisa terjadi 3. Mengetahui bagaimana cara mengatasi konflik komunikasi D. MANFAAT PENULISAN

Penulisan makalah ini diharapka dapat memberikan manfaan sebagai berikut:

1. Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu metode penelitian, khususnya mengenai konflik komunikasi dan pelanggaran etika komunikasi serta solusinya.

2. Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

BAB II PEMBAHASAN

(3)

A. PENGERTIAN KONFLIK KOMUNIKASI

Konflik berasal dari kata kerja Latin yaitu configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Adapun pengertian konflik yang diacu pada sumber lain adalah sebuah situasi sikap mereka yang saling mempertahankan diri ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, sekelompok bahkan sebuah organisasi dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama.

Sedangkan pengertian dari komunikasi sendiri dilihat dari para ahli komunikasi ialah :

a. Everet M. Rogers:

”Proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku”

b. Josep A. Devito

“Suatu pengiriman pesan dari seseorang kepada orang lain atau sekelompok kecil orang dengan beberapa efek dan umpan balik langsung.”

c. Bernard dan Gery

”Transmisi, gagasan. Emosi, keterampilan, dsb, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, dsb. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasa disebut komunikasi.”

Sehingga dapat ditarik kepada sebuah kesimpulan mengenai pengertian konflik komunikasi itu sendiri. Konflik komunikasi ialah suatu perbedaan bahasa atau makna yang terjadi antarakomunikator dengan komunikan dalam

menyampaikan sebuah message (pesan). Karena suatu komunikasi akan berjalan efektif (tidak akan melahirkan sebuah konflik) bila terdapat suatu kesamaan makna dan bahasa. Bila demikian dapat kita artikan bahwa konflik komunikasi itu sama

(4)

dengan hambatan komunikasi. Karena sama-sama diawali oleh ketidaksamaan akan suatu bahasa dan makna.

B. PENYEBAB KONFLIK

Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab, dibawah ini secara garis besar yang menyebabkan terjadinya suatu konflik, yaitu sebagai berikut:

1. Perbedaan Individu,

Yang Meliputi Perbedaan Pendirian Dan Perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal yang nyata dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan yang lainnya.

2. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan

Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian suatu kelompok. Pemikiran dan pendirian (kebudayaan) yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

3. Perbedaan Kepentingan Antara Individu Atau Kelompok.

Manusia memiliki latarbelakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok

memiliki kepentingan yang berbeda pula. Terkadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang pol-ek-sos-bud. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu.

(5)

Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung secara mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan masyarakat yang telah ada. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat.

C. PENYEBAB KONFLIK KOMUNIKASI

Dalam berkomunikasi biasanya seseorang akan menemui berbagai macam hambatan yang jika tidak dapat ditanggapi dan disikapi secara tepat akan membuat proses komunikasi yang terjadi menjadi sia-sia karena pesan tidak tersampaikan atau yang sering terjadi adalah terjadinya penyimpangan. Adapun hal-hal yang sering terjadi adalah :

1 Ketidakmampuan seorang penyampai pesan dalam

berkomunikasi sesuai tingkatan bahasa para pendengarnya.

contohnya : Seorang pedagang makanan yang hanya lulusan SMP tentunya akan kesulitan mengerti pembicaraan seorang sarjana teknik yang berbicara menggunakan istilah-istilah tekniknya.

2 Tidak mampu mengerti keinginan arah pembicaraan dari para pendengarnya,

Contohnya : Sekelompok remaja SMA tentunya wajar jika tidak tertarik pada pembicaraan mengenai permasalahan bagaimana merawat dan mendidik balita yang disampaikan seorang ibu rumah tangga.

(6)

3 Tidak mampu mengerti kelas sosial para pendengarnya.

Contohnya : Sekelompok petani didesa tentunya tidak mengerti dan tidak tertarik pada pembicaraan seorang pialang mengenai perdagangan saham. 4 Tidakn mampu Memahami latar belakang serta nilai-nilai yang dipegang

teguh para pendengarnya.

Contohnya Seorang ahli presentasipun akan sangat kesulitan menembus dan merubah kekeras-kepalaan pendapat seorang individu apalagi kelompok masyarakat yang mengkonsumsi makanan pokok nasi menjadi gandum, kentang atau lainnya walaupun didukung “bukti-bukti dan alasan yang kuat dan benar”.

5 Tidak mampu Memahami Adat Kebiasaan Atau Kultural

Setiap kultur mempunyai aturan komunikasi sendiri-sendiri. Aturan ini menetapkan mana yang patut dan mana yang tidak patut. Pada beberapa kultur, orang menunjukkan rasa hormat dengan menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya. Dalam kultur lain, penghindaran kontak mata seperti ini dianggap mengisyaratkan ketiadaan minat.

Adalah pendengar yang menentukan bagaimana sebaiknya sebuah pesan dimengerti”. Bagaimana dan seperti apa sudut maupun cara pandang seseorang terhadap apa yang didengar, dilihat atau dimengerti sangatlah di bentuk oleh latar belakang dan pengalaman pribadi perorangan.

D. SOLUSI KONFLIK KOMUNIKASI

Seperti yang telah dibahas sekilas mengenai pengertian konflik

komunikasi tadi. Konflik komunikasi akan timbul bila tidak adanya kesamaan makna dan bahasa. Perbedaan itu secara tidak langsung akan mengakibatkan miss communication yaitu kesalahan dalam mengkomunikasikan. Atau lebih parahnya akan mengakibatkan kesalahan dalam menginterpretasi (miss interpretation).

(7)

Hambatan utama dalam komunikasi antar manusia adalah kecenderungan dasar untuk menilai, untuk menyetujui atau menolak, pernyataan orang lain atau kelompok. (Carl Rogers, 1961)

1. Solusi Dari Hambatan Yang Bersifat Teknis

Sebelumnya hambatan teknis merupakan hambatan yang datang dari faktor yang bersifat teknis, seperti media untuk komunikasi, saluran atau jaringan komunikasi, dan penguasaan menggunakan media yang tersedia. Untuk mengatasi hambatan ini solusinya adalah sebagai berikut :

a Seluruh media yang dibutuhkan harus tersedia secara lengkap

Media yang tersedia harus uptodate (terbaru) sehingga tidak tertinggal dengan teknologi yang dipakai oleh instansi yang sering menjalin kerja sama. Solusi sejenis ini dapat juga dilakukan dengan menyediakan media yang standar digunakan kantor-kantor pada umumnya. Pastikan media yang digunakan terhubung dengan saluran yang baik dan terawat. Serta berjangka waktu lama untuk mengganti dengan yang baru.

b Lakukan komunikasi pada waktu yang tepat. Hal ini ditujukan karena pada waktu tertentu jaringan komunikasi dapat terganggu, seperti saat hujan.

c Sediakan jenset atau penyimpan daya listrik lainnya. Ini berguna saat terjadi padam listrik di tengah komunikasi terjadi, karena sebagian besar media bertenaga listrik.

d Komunikator harus dapat menggunakan berbagai media yang digunakannya.

e Metode yang digunakan harus sesuai dengan media yang tersedia. Misalnya metode yang digunakan adalah melalui sebuah presentasi, maka media yang harus tersedia adalah sebuah projector.

f Dan yang terkhir tentu saja tempat yang digunakan harus sesuai dengan media, metode, waktu, dan kempuan komunikator dalam berkomunikasi.

(8)

2. Solusi Dari Hambatan Perilaku

Hambatan ini terjadi akibat faktor dalam diri komunikator maupun komunikan. Biasanya salah seorang diantaranya atau keduanya ada masalah diluar hubungan komunikasi tersebut. Sehingga bisa dibilang ada sebuah perang dingin di dalamnya. Untuk mengatasi hambatan semacam ini adalah sebagai berikut :

a. Komunikator dan komunikan harus bersifat profesional, apabila ada masalah diluar jangan sampai terbawa dalam sebuah komunikasi yang melibatkan banyak orang.

b. Mimik wajah yang ditimbulkan harus simpati, perhatian, dan mendengarkan. c. Mendengarkan dan menghargai tiap pesan dari komunikator.

d. Tidak merasa paling pintar dan anggap tiap pesan yang diterima itu penting. e. Tidak memihak dan tidak memaksakan kehendaknya untuk diterima.

f. Berfikir positif. Jangan beranggapan kritik dari komunikator/komunikan sebuah cara untuk menjatuhkan.

3. Solusi Dari Hambatan Bahasa

Hambatan ini terjadi karena penggunaan bahasa, artikulasi, dan intonasi saat berkomunikasi tidak sesuai dengan pihak yang diajak berkomunikasi ataupun bahasa yang digunakan memiliki dua arti dan banyak pandangan yang berbeda mengenai maknanya. Untuk mengatasinya, solusinya adalah sebagai berikut :

a. Gunakan bahasa yang umum tetapi tetap resmi, jika komunikasi yang terjadi bersifat resmi.

b. Kata-kata yang diucapkan tidak bersifat ambigu (memiliki dua arti), sehingga tidak terjadi pemahaman makna ganda.

c. Bicara secara to the point atau langsung keinti pembicaraan tanpa bertele-tele dengan kalimat yang tidak penting.

d. Artikulasi perkata harus jelas

e. Intonasi harus sesuai dengan konteks kalimat. Apabila kalimat yang ingin disampaikan adalah sebuah pertanyaan, maka intonasinya pun harus intosi pertanyaan bukan perintah.

f. Menyadari kemampuan komunikan dalam memahami kata-kata yang disampaikan

g. Penggunaan kode ataupun bahasa isyarat haru jelas atau bersifat umum, sehingga dapat dimengerti oleh orang yang dimaksud

(9)

4. Solusi Dari Hambatan Struktur

Hambatan ini diakibatkan karena adanya perbedaan tingkat jabatan antara atasan dengan bawahan. Yang biasanya terjadi hambatan adalah ketika bawahan yang ingin menyampaikan sebuah pesan atau menerima sebuah perintah langsung dari atasan. Dalam hal itu biasanya bawahan sudah gugup dahulu, karena menganggap atasan orang yang paling tidak bersahabat dengan bawahan. Untuk mengatasinya, solusinya adalah sebagai berikut :

a. Baik atasan atau bawahan harus membina hubungan yang bersahabat dan terbuka.

b. Atasan harus mau berkomunikasi dengan bawahan secara formal maupun non formal.

c. Atasan harus mempercayakan bahwa bawahan dapat memberi saran dan info yang dia butuhkan.

d. Atasan tidak boleh menganggap dirinya paling pintar, sehingga menjadi sombong dengan bawahan.

e. Bawahan harus percaya diri saat berbicara kepada atasan

f. Tidak menganggap perbedaan jabatan menjadi hambatan, akan tetapi tetap harus bersifat sopan dan santun dalam berkomunikasi.

5. Solusi Dari Hambatan Latar Belakang

Hambatan ini terjadi karena adanya perbedaan status sosial dan status pendidikan. Hambatan ini hampir sama dengan hambatan struktur, akan tetapi ini tidak dilihat dari sisi tingkatan jabatan. Untuk mengatasinya, solusinya adalah sebagai berikut :

a. Menggunakan kata-kata yang dipahami oleh komunikan (yang status sosial/pendidikan yang lebih rendah)

b. Tetap berpandangan simpati, perhatian, dan mengahargai tiap perkataan dari komunikan

c. Jangan merasa paling pintar dan menguasai kegiatan komunikasi, hanya karena status sosial dan pendidikan yang lebih tinggi dari komunikan

d. Komunikan harus menambah wawasannya meskipun status sosial dan pendidikannya mungkin lebih rendah dari komunikator

e. Komunikator juga harus mau menerima saran dari komunikannya

f. Jangan sampai perbedaan status tersebut membuat salah satu pihak terpancing emosi, maka dari itu harus saling rendah hati dan menghargai

(10)

Mengatasi hambatan komunikasi berarti memperbaiki proses komunikasi baik yang ditimbulkan oleh komunikator, komunikan maupun diluar dari

keduanya tersebut. Mengatasi hal ini komunikator harus memahami dan mengenal karakteristik komunikannya sebelum melancarkan komunikasi.

Dengan memahami dan mengenal komunikannya maka akan mengenal pada kebudayaannya, gaya hidup, dan norma kehidupannya, kebiasaan dan bahasanya. Demikian juga komunikan harus menghilangkan prasangka pada komunikator. Sebab apabila prasangka komunikan yang biasanya bersifat buruk itu tetap melekat pada diri komunikan, sebaik apapun isi pesan disampaikan komunikator tidak ada artinya bagi komunikan.

BAB III PENUTUP

Konflik komunikasi ialah suatu perbedaan bahasa atau makna yang terjadi antara komunikator dengan komunikan dalam menyampaikan sebuah message (pesan). Karena suatu komunikasi akan berjalan efektif (tidak akan melahirkan sebuah konflik) bila terdapat suatu kesamaan makna dan bahasa. Bila demikian dapat kita artikan bahwa konflik komunikasi itu sama dengan hambatan komunikasi. Karena sama-sama diawali oleh ketidaksamaan akan suatu bahasa dan makna.Karena setiap konflik atau permasalahan pasti memiliki solusinya, begitu pun dengan konflik secara umum.

Solusi yang paling ampuh adalah dengan cara yang bersifat demokratis (musyawarah, dimana suatu konflik diselesaikan dengan cara damai atau kekeluargaan) agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan Bila demikian solusi konflik komunikasi dilihat dari aspek komunikatornya.

(11)

Komunikator harus memahami dan mengenal karakteristik komunikannya sebelum melancarkan komunikasi. Begitupun dengan komunikan, komunikan harus menghilangkan prasangka buruk pada komunikator. Sebab apabila prasangka komunikan yang biasanya bersifat buruk itu tetap melekat pada diri komunikan DAFTAR PUSTAKA http://www.msugiono@ugm.ac.id http://id.Wikipedia.org/wiki/konflik http://www.kmpk.ugm.ac.id/data/ http://www.siutao.com

(12)

KONFLIK KOMUNIKASI DAN PELANGGARAN

ETIKA KOMUNIKASI SERTA SOLUSINYA

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah KAP (Komunikasi Antar Personel) Universitas Islam Sunan Gunung Djati

(13)

Disusun oleh : 1. Anggi Rivaldi 1137050037 2. Yufarri hani 1137050223 3. Yusman AH 1137050224 4. Zainuri Mustofa 1137050225 5. Egi Fergiana 1127050047 6. Daulika Ulfa 1127050029

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

(14)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya dengan ijin-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW, aamiin.

Makalah yang berjudul “KONFLIK KOMUNIKASI DAN PELANGGARAN ETIKA KOMUNIKASI SERTA SOLUSINYA” ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Komunikasi Antar Personel Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2014.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin terselesaikan tanpa dukungan, bimbingan, bantuan, serta doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada :

1 Allah SWT yang telah menganugerahkan kepada penulis kemampuan berfikir sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. 2 Syaiful Haq Z. ST. MBA selaku dosen matakuliah KAP UIN Sunan

Gunung Djati Bandung yang senantiasa memberikan saran, bimbingan dan pengarahan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

3 Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan doa, perlindungan, dan kasih sayang serta perhatian yang tak terhingga.

4 Seluruh Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang telah memberikan bekal ilmu kapada penulis.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari segi materi ataupun cara penyajiannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Ahirnya semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Penulis , 11-10-2014

DAFTAR ISI

(15)

hal

Judul i

KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 A Latar belakang... 1 B Rumusan masalah... 2 C Tujuan penulisan... 2 D Manfaat penulisan... 2 BAB II PEMBAHASAN... 3

A Pengertian Konflik Komunikasi... 3

B Penyebab konflik ... 4

C Penyebab konflik komunikasi... 5

D Solusi Konflik Komunikasi... 7

BAB III PENUTUP... 11

Referensi

Dokumen terkait

matematika antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education) berbantuan media semi konkret dengan siswa yang

Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu memiliki daya tarik budaya lokal (Setiap Maulid Nabi masyarakat sekitar mengadakan event tradisional kepercayaan dan tradisi

Gula merupakan nutrisi yang digunakan oleh BAL untuk pertumbuhan sel dan dihasilkan metabolit berupa asam laktat Rerata penurunan total gula es krim probiotik

Ekstrak Jahe dengan konsentrasi 5ohtelah dapat berperan sebagai penolak terhadap. semut api, meskipun

bertujuan untuk menghasilkan pakan ikan yang lebih baik dan menghasilkan. keuntungan pada

Dalam kaitannya dengan stres lingkungan, ada transaksi antara karakteristik lingkungan dengan karakteristik individu yang menentukan apakah situasi yang menekan tersebut

Tabel I.4 Data Jumlah Pegawai Bagian Lapangan yang Mengalami Kecelakaan Kerja Tahun 2014–2016 Pada PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bangka

Apabila Anda berada dalam folder, untuk menghapus sebuah file, Anda hanya perlu pilih file yang akan dihapus kemudian klik “Remove from folder”. Sedangkan apabila file tersebut