• Tidak ada hasil yang ditemukan

Devy Ardya Novitasari Program Studi Teknik Industri, Universitas Dian Nuswantoro. Semarang, November

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Devy Ardya Novitasari Program Studi Teknik Industri, Universitas Dian Nuswantoro. Semarang, November"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN STRATEGI PENGEMBANGAN UKM CLUSTER PENGOLAHAN BANDENG DURI LUNAK DENGAN PENDEKATAN CONTINGENT STRATEGIC

SUCCESS FORMULA (CSSF)

DI KELURAHAN KROBOKAN SEMARANG

Devy Ardya Novitasari

Program Studi Teknik Industri, Universitas Dian Nuswantoro

Semarang, November 2014 Email : devyardya@gmail.com

ABSTRAK

Perusahaan yang termasuk kelompok industri kecil banyak yang mengalami kesulitan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya maupun mengembangkan usahanya.

Penelitian ini dilakukan pada UKM Cluster Pengolahan Bandeng Duri Lunak di Kelurahan

Krobokan Semarang. Pendekatan Contingent Strategic Success Formula (CSSF) ditujukan

untuk menganalisis formula strategi dengan mengombinasikan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Maka masalah yang dirumuskan adalah bagaimana analisis kinerja dan strategi

pengembangan yang dilakukan pada UKM Cluster Pengolahan Bandeng Duri Lunak di

Kelurahan Krobokan Semarang melalui pendekatan CSSF. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengidentifikasian variabel, penyusunan perangkat pengumpulan data, pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner dan pengamatan langsung, pengolahan data dengan uji validitas, uji reliabilitas dan pengukuran CSSF, serta perumusan strategi. Hasil dari penelitian setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, data dinyatakan valid dan reliabel. Setelah itu dilakukan pengukuran CSSF melalui 3 faktor, yaitu turbulensi lingkungan, agresifitas perusahaan dan responsifitas perusahaan. Bobot yang diperoleh pada turbulensi lingkungan sebesar 2,98 (masih jauh dari range bobot ideal yaitu 5), agresivitas

strategi sebesar 0,45 (berada pada range <1), dan responsivitas perusahaan sebesar 0.85

(berada pada range <1). Secara keseluruhan postur strategik perusahaan dinilai sudah baik

pula karena mempunyai bobot 0,65 dan berada pada range bobot ideal yaitu <1. Sehingga

dari ketiga faktor tersebut masih perlu adanya perbaikan pada faktor turbulensi lingkungan.

Untuk memajukan UKM Cluster Pengolahan Bandeng Duri Lunak menjadi posisi terdepan

dalam persaingan, maka perumusan strategi pengembangan yang dilakukan adalah strategi

differensiasi. Hal tersebut dapat dibedakan dari produk, saluran tidak langsung, dan strategi

bersaing.

Kata kunci : CSSF, UKM, cluster, turbulensi lingkungan, agresivitas, responsivitas, strategi pengembangan.

(2)

1. PENDAHULUAN

Di era globalisasi seperti saat ini, kawasan perkotaan di Indonesia, seperti

Semarang, banyak dijumpai

berkembangnya industri kecil sebagai akibat tidak mampunya pemerintah mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. Menurut Tambunan (2005) dalam Rahmana (2012), pengembangan UKM menjadi suatu hal yang krusial mengingat UKM mempunyai peranan

yang demikian penting untuk

pertumbuhan ekonomi sebuah negara termasuk di negara Indonesia. Sebagai ilustrasi, UKM di Indonesia telah

memberikan kontribusi terhadap

penyerapan tenaga kerja sebesar 99,74%

dari total serapan nasional dan

memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar Rp 1.013,5 triliun atau 56,73%. Besarnya kontribusi ini, menunjukkan bahwa UKM mempunyai kemampuan

untuk memperkuat struktur

perekonomian nasional.

Penelitian ini mencoba

mengangkat salah satu UKM yang

terkenal dan berpotensi di Kota

Semarang, yaitu UKM Cluster

Pengolahan Bandeng Duri Lunak atau lebih sering dikenal dengan sebutan bandeng presto. UKM tersebut berada di

Kelurahan Krobokan, Kecamatan

Semarang Barat, Kota Semarang. UKM

Cluster Pengolahan Bandeng Duri

Lunak tersebut sudah memiliki

kerjasama dengan berbagai macam

pihak, diantaranya adalah Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah serta Dinas Kelautan Kota Semarang.

Menurut penelitian yang telah dilakukan diawal melalui wawancara terhadap 10 anggota UKM, meskipun UKM Cluster Pengolahan Bandeng Duri

Lunak di Kelurahan Krobokan

Semarang telah mendapatkan support

dari berbagai dinas tingkat kota maupun

provinsi, namun masih terdapat

beberapa permasalahan yang dihadapi UKM. Menurut mereka, faktor-faktor

permasalahan tersebut diantaranya

adalah: (a) kurang permodalan, (b) pemasaran yang terbatas, (c) struktur organisasi sederhana dengan pembagian kerja yang tidak baku, (d) mayoritas tidak mempunyai laporan keuangan, (e)

rendahnya kualitas teknologi.

Permasalahan ini mengakibatkan

lemahnya jaringan usaha dan margin keuntungan yang kecil. Berdasarkan segala permasalahan intern dan ekstern yang melekat pada industri bandeng duri lunak, maka diperlukan suatu penelitian lebih lanjut tentang perumusan strategi perusahaan yang dikaitkan dengan lingkungan guna meningkatkan dan

mengembangkan potensi UKM Cluster

Pengolahan Bandeng Presto.

Secara makro, strategi yang dirumuskan dalam penelitian ini diawali dengan melakukan analisis masalah yang ada, kemudian dirumuskan strategi pengembangannya berdasarkan pada pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

Strategi pengembangan UKM

didasarkan pada integrasi pendekatan

CSSF (Contingent Strategic Success

Formula). Pendekatan CSSF ditujukan untuk menganalisa formula strategi

dengan menengombinasikan kondisi

internal dan eksternal perusahaan, yaitu dengan mengukur, mengestimasi dan

memprediksi kondisi lingkungan

perusahaan di saat ini dan masa yang

akan datang melalui turbulensi

lingkungan, agresivitas dan responsivitas perusahaan. Sehingga dapat ditentukan bagaimana analisis kinerja dan strategi pengembangan yang akan dilakukan

sesuai dengan permasalahan yang

dihadapi dengan memperhatikan

perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi serta diharapkan UKM ini dapat menjadi lebih baik lagi sehingga tidak hanya memiliki keunggulan komparatif melainkan keunggulan kompetitif.

(3)

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah:

2.1Observasi Lapangan

Observasi lapangan

dilaksanakan untuk mendapatkan

informasi yang konkret tentang

permasalahan yang dihadapi

perusahaan dengan cara melakukan wawancara langsung terhadap ketua

dan seluruh anggota UKM Cluster.

2.2Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah ini

dimaksudkan untuk mempelajari

lebih detail terhadap permasalahan yang akan dijadikan tema/objek dari permasalahan penelitian.

2.3Studi Literatur

Pada tahap ini, studi literatur digunakan sebagai pedoman dalam menganalisis dan mencari solusi dari

permasalahan yang ada. Studi

literatur didapatkan dari jurnal

penelitian dan buku-buku yang

berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

2.4Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian dalam

metode CSSF menjadi penentu dalam

merumuskan alternatif strategi

pengembangan industri, untuk itu pada identifikasi variabel penelitian ini harus dijabarkan satu persatu dan disusun secara sistematis sehingga

memudahkan alternatif strategi

pengembangan UKM cluster ini.

2.5Penyusunan Perangkat Pengumpulan Data

Perangkat yang digunakan untuk mengambil data primer adalah

kuesioner pembobotan yang

berkaitan dengan faktor turbulensi

lingkungan, agresivitas dan

responsivitas perusahaan.

2.6Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada bulan maret hingga april 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner penelitian kepada responden yang berada di UKM Cluster Pengolahan Bandeng Duri Lunak di Kelurahan Krobokan Semarang sejumlah 10 responden, serta penelitian secara langsung di obyek tersebut dengan mengamati proses produksi, data produksi dan data penjualan. Data-data pendukung lainnya yang menjadi pendukung lainnya juga diperoleh dari internet,

perpustakaan, serta jurnal-jurnal

penelitian.

2.7Pengolahan Data 2.7.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kelayakan dan keakuratan data melalui

fungsi ukurannya. Semakin

tinggi validitas suatu variabel maka tes tersebut semakin

menunjukkan sasarannya.

Tingkat kepercayaan yang

digunakan adalah 95%, dengan taraf signifikansi 5%.

2.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur kestablian dan konsistensi responden di setiap variabel yang diteliti. Setelah dilakukan pengolahan dan data tersebut dinyatakan layak, maka

dilakukan prosedur data

sesungguhnya.

2.7.3 Pengukuran CSSF

Pengukuran Contingent

Strategic Success Formula pada UKM cluster Pengolahan Bandeng Duri Lunak mengenai

turbulensi lingkungan,

agresivitas dan responsivitas perusahaan melalui

kuesioner-kuesioner mengenai

permasalahan internal dari

(4)

2.8Perumusan Strategi

Merumuskan suatu strategi

pengembangan usaha yang tepat guna

bagi UKM Cluster Pengolahan

Bandeng Duri Lunak di Kelurahan Krobokan Semarang.

2.9Kesimpulan dan Saran

Merupakan rangkuman berdasarkan hasil analisis pemecahan masalah yang kemudian memberikan solusi

yang efektif di UKM Cluster

Pengolahan Bandeng Duri Lunak sehingga dapat menjadikan margin pendapatan semakin meningkat.

3. PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

3.1Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel-variabel penelitian yang

meliputi tentang lingkungan bisnis

dari UKM Cluster Pengolahan

Bandeng Duri Lunak dapat dibagi menjadi lingkungan eskternal dan internal.

Lingkungan Eksternal :

1. Lingkungan Jauh

a) Segi ekonomi

- Kesediaan bahan baku

- Lokasi pasar dan

pemasaran

b) Segi sosial budaya

- Tingkat pendidikan

- Umur dan jenis kelamin

NO NAMA USIA JENIS

KELAMIN PENDIDIKAN 1 Petrus Sugiyanto 57 L PT 2 Sri Biyatun 41 P SMP 3 Taris Ariyanti 45 P SMP 4 Nuryati 48 P SMP 5 Kusriyatun 48 P SD 6 Martinah 46 P SMP 7 Wahyu Ningsih 34 P SD 8 Nurjanah 37 P SMA 9 Legirah 51 P SD 10 Siti Marwah 41 P SD c) Segi teknologi - Kecepatan transfer

teknologi para pekerja

- Masa keusangan teknologi

- Harga dan biaya teknologi

2. Lingkungan Industri

- Pengaruh perubahan harga

bahan baku terhadap

penentuan harga

- Peranan pemasok dalam

penentuan harga

Lingkungan Internal :

a) Segi pasar dan pemasaran

- Saluran distribusi

- Perluasan pangsa pasar

NO NAMA Pemasaran

1 Petrus Sugiyanto Pasar Karangayu, Bulu, Johar, Jakarta, Yogyakarta, Probolinggo, Malaysia

2 Sri Biyatun Pasar Karang Ayu

3 Taris Ariyanti Pasar Bulu

4 Nuryati Pasar Karang Ayu

5 Kusriyatun Pasar Karang Ayu

6 Martinah Pasar Bulu

7 Wahyu Ningsih Pasar Karang Ayu, RM. Ayam Ndeso

8 Nurjanah Pasar Karang Ayu

9 Legirah Pasar Johar

10 Siti Marwah Pasar Karang Ayu

b) Segi keuangan

Pengelolaan keuangan perusahaan.

c) Segi produksi-operasi

- Kontrol kualitas produk

- Jenis produk yang dihasilkan

- Inovasi produk NO NAMA Produksi Bandeng Duri Lunak

Otak-otak Abon Pepes Botok 1 Petrus Sugiyanto √ √ √ - - 2 Sri Biyatun √ - - √ √ 3 Taris Ariyanti √ - - √ √ 4 Nuryati √ - - - - 5 Kusriyatun √ - - - - 6 Martinah √ - - - - 7 Wahyu Ningsih √ - - - - 8 Nurjanah √ - - - - 9 Legirah √ - - √ - 10 Siti Marwah √ √ - - -

d) Segi sumber daya manusia

- Keterampilan tenaga kerja

- Pengendali usaha

3.2Penyusunan Perangkat Pengumpulan Data

Perumusan model dan bentuk pertanyaan pada kuesioner disusun berdasarkan dengan beberapa faktor-faktor dan aspek-aspek penting dalam CSSF.

(5)

3.3Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang diberikan kepada

seluruh populasi/anggota UKM

cluster terkait yang berada di sentra Pengolahan Bandeng Duri Lunak di

Kelurahan Krobokan Semarang.

Jumlah kuesioner ada 19 pertanyaan yang meliputi faktor-faktor turbulensi lingkungan, agresivitas perusahaan, dan respon perusahaan. Tabel berikut

adalah tabel rekapitulasi hasil

kuesioner yang telah diberikan

kepada golahan Bandeng Duri Lunak.

seluruh anggota UKM Cluster

Pengolahan Bandeng Duri Lunak.

NO NAMA USIA JENIS

KELAMINPENDIDIKAN P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 1 Petrus Sugiyanto 57 L PT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 Sri Biyatun 41 P SMP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 Taris Ariyanti 45 P SMP 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 Nuryati 48 P SMP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 Kusriyatun 48 P SD 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 Martinah 46 P SMP 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7 Wahyu Ningsih 34 P SD 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8 Nurjanah 37 P SMA 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 9 Legirah 51 P SD 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 10 Siti Marwah 41 P SD 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

NO NAMA USIA JENIS

KELAMINPENDIDIKAN P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 1 Petrus Sugiyanto 57 L PT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 Sri Biyatun 41 P SMP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 Taris Ariyanti 45 P SMP 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 Nuryati 48 P SMP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 Kusriyatun 48 P SD 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 Martinah 46 P SMP 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7 Wahyu Ningsih 34 P SD 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8 Nurjanah 37 P SMA 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 9 Legirah 51 P SD 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 10 Siti Marwah 41 P SD 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

NO NAMA USIA JENIS

KELAMINPENDIDIKAN P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 1 Petrus Sugiyanto 57 L PT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 Sri Biyatun 41 P SMP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 Taris Ariyanti 45 P SMP 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 Nuryati 48 P SMP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 Kusriyatun 48 P SD 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 Martinah 46 P SMP 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7 Wahyu Ningsih 34 P SD 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8 Nurjanah 37 P SMA 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 9 Legirah 51 P SD 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 10 Siti Marwah 41 P SD 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

NO NAMA USIA JENIS

KELAMINPENDIDIKAN P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 1 Petrus Sugiyanto 57 L PT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 Sri Biyatun 41 P SMP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 Taris Ariyanti 45 P SMP 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 Nuryati 48 P SMP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 Kusriyatun 48 P SD 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 Martinah 46 P SMP 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7 Wahyu Ningsih 34 P SD 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8 Nurjanah 37 P SMA 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 9 Legirah 51 P SD 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 10 Siti Marwah 41 P SD 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3.4Pengolahan Data 3.4.1 Uji Validitas

Keputusan untuk menentukan

tingkat validitas adalah dengan

membandingkan t hitung dengan t tabel dengan menggunakan tabel R

product moment dengan alpha 0,05

(5%). Tabel R yang akan

dibandingkan terlebih dahulu

dihitung nilai Df (degree of freedom)

dengan rumus N – k , dimana N

adalah jumlah responden dan k adalah construct. Jadi nilai Df untuk penelitian ini adalah 10 – 2 = 8. Maka hasil R hitung harus > R tabel yaitu sebesar 0,632. Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted p1 62.50 81.611 .967 .978 p2 62.70 84.900 .774 .980 p3 62.70 81.567 .852 .979 p4 62.50 86.722 .762 .980 p5 62.70 84.900 .774 .980 p6 62.30 85.567 .889 .979 p7 62.40 82.044 .919 .978 p8 62.50 86.722 .762 .980 p9 62.20 87.289 .753 .980 p10 62.30 85.567 .889 .979 p11 62.30 86.678 .767 .980 p12 62.50 81.611 .967 .978 p13 62.30 86.678 .767 .980 p14 62.50 81.611 .967 .978 p15 62.50 81.611 .967 .978 p16 62.50 86.722 .762 .980 p17 62.20 87.289 .753 .980 p18 62.30 85.567 .889 .979 p19 62.30 85.567 .889 .979

Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa angka t hitung dengan bantuan

program SPSS Version 16 pada

kolom Corrected Item-Total

Correlation, seluruh pertanyaan memiliki nilai t hitung lebih besar dibandingkan dengan angka tabel

Product Moment yaitu sebesar 0,632. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan pada

variabel-variabel dari aspek

contingent strategic success formula

dinyatakan valid.

3.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji

instrumen pada N of items sebanyak

19 pernyataan untuk variabel

contingent strategic success formula

dengan menggunakan hasil output SPSS. Kriteria uji reliabilitas adalah

membandingkan Cronbach’s Alpha

harus lebih besar dibandingkan

dengan 0,60. Adapun output

pengolahan data untuk variabel ini dapat disajikan berikut ini :

(6)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.980 19

Hasil reliability statistics

menyatakan bahwa angka

Cronbach’s Alpha menunjukan 0,980 > 0,60. Berdasarkan kriteria seluruh

N of Items sejumlah 19 pertanyaan dinyatakan reliabel. Artinya terdapat konsistensi jawaban responden atas pertanyaan kuesioner yang diajukan

pada variabel contingent strategic

success formula.

3.4.3 Pengukuran CSSF

Contingent Strategic Success Formula, atau sering disebut dengan strategi kontingental untuk formula

kesuksesan dapat dinilai dari

beberapa perubahan lingkungan

perusahaan di Cluster Pengolahan

Bandeng Duri Lunak. Nilai bobot masing-masing faktor dapat dilihat dalam tabel berikut :

Setelah ketiga komponen profil kinerja potensial perusahaan didapat maka dilakukan perhitungan lanjut untuk ketiga komponen

tersebut mengenai postur strategik

perusahaan, dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(7)

Dari perhitungan postur strategik perusahaan, dapat diketahui bahwa :

1) Turbulensi lingkungan terhadap

perusahaan berada di range

medium up namun masih relatif belum tinggi (nilai 2,98) karena nilai maksimalnya adalah 5. Rata-rata profil turbulensi lingkungan perusahaan berada di antara

situasi expanding dan changing.

Artinya lingkungan yang

dihadapi UKM Cluster

Pengolahan Bandeng Duri Lunak

memiliki dinamika dengan

karakteristik pemekaran

berdasarkan pola lingkungan

yang lama dan dinamis dengan perkembangan yang ada. Dengan demikian perusahaan menghadapi lingkungan dinamis yang terus-menerus berubah.

2) Agresivitas strategi sebesar 0,45

memiliki kesenjangan yang relatif rendah karena termasuk di dalam kategori kesenjangan yang ideal, yaitu < 1 untuk memiliki potensi perolehan laba (ROE – Return On

Equity). Pada skor ini,

manajemen Cluster Pengolahan

Bandeng Duri Lunak dinilai memiliki agresivitas yang jarang ditemui dan stabil setelah terjadi suatu peristiwa.

3) Kemampuan respons manajemen

terhadap turbulensi lingkungan dinilai sudah baik dengan nilai kurang dari 1 yaitu 0,85 (batas ideal adalah < 1). Kemampuan daya tanggap manajemen masih dalam keinginan menjaga atau

mempertahankan kebiasaan/

tradisi yang cenderung pasif.

Dalam menjalankan usaha,

manajemen selalu melihat contoh yang sudah ada di masa lalu.

Selain itu, perusahaan juga

bersikap menolak perubahan,

mencari stabilitas, serta bekerja dalam sistem tertutup.

4) Postur strategik perusahaan

dengan nilai 0,65 dinilai sudah baik karena berada pada range nilai ideal yaitu < 1. Hal ini berarti perusahaan sudah bisa sesuai atau mampu menghadapi perubahan-perubahan yang ada di lingkungannya.

5) Dari ketiga analisis diatas,

meskipun UKM Cluster

Pengolahan Bandeng Duri Lunak

sudah mampu menghadapi

perubahan yang ada, alangkah lebih baik apabila dilakukan

perbaikan dan peningkatan

terhadap faktor turbulensi

lingkungan yang ada karena masih memiliki nilai atau bobot 2,98 sehingga masih jauh dari nilai maksimal 5.

3.5Perumusan Strategi

Turbulensi lingkungan yang dihadapi UKM Cluster Pengolahan Bandeng Duri Lunak bernilai 2,98 yang memiliki karakteristik diantara expanding dan changing artinya dengan tingkat persaingan yang

tinggi. Aspek yang memiliki

bobot/nilai paling rendah di dalam faktor turbulensi lingkungan tersebut

adalah kesuksesan pemasaran,

sehingga dilakukan perbaikan pada aspek tersebut berdasarkan bauran

strategi pemasaran yaitu 4P (Price,

Place, Product, Promotion).

Alternatif strategi yang cocok

digunakan dalam UKM cluster ini

adalah strategi pemasaran melalui

differensiasi. Perusahaan akan

memiliki keunggulan differensiasi jika dalam jangka panjang dapat

mempertahankan keunikan

produknya di atas kinerja rata-rata dalam industri dalam target pasar yang luas. Maka dari itu untuk

menilai sejauh mana kekuatan

pertumbuhan pasar dan market share

(8)

dilakukan terlebih dahulu perhitungan matriks BCG.

Untuk mengetahui tingkat

pertumbuhan pasar maka data yang

dibutuhkan adalah data volume

penjualan UKM Cluster Pengolahan

Bandeng Duri Lunak yang diwakili oleh bandeng duri lunak “New Isticomah” milik Bapak Petrus pada bulan Maret dan April 2014 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Total (KG) Produksi 6000 Penjualan 5682 Pendapatan Rp 73.866.000 Total (KG) Produksi 6000 Penjualan 5879 Pendapatan Rp 76.427.000

Dari tabel di atas, maka perhitungan matriks BCG untuk

mengetahui tingkat pertumbuhan

pasar (market growth rate) pada

Bandeng Duri Lunak New Isticomah adalah sebagai berikut :

Volume Penjualan Bandeng Duri Lunak Volume Penjualan Bandeng Duri Lunak

Tingkat pertumbuhan New Isticomah April 2014 - New Isticomah Maret 2014

Pasar Bulan N = _________________________________________________________________________ x 100%

Volume Penjualan Bandeng Duri Lunak

New Isticomah Maret 2014

= 76.427.000 - 73.866.000 x 100% 73.866.000 = 0,034670891 = 3,47 % Berdasarkan perhitungan

dengan menggunakan matriks BCG di atas, maka dapat diketahui tingkat pertumbuhan pasar pada bandeng duri lunak “New Isticomah” adalah sebesar 3,47% yang berarti masih memiliki pertumbuhan pasar yang cukup rendah.

Analisis pangsa pasar relatif menunjukkan besarnya pangsa pasar dari volume penjualan produk. Data yang digunakan adalah data volume penjualan bandeng duri lunak “New

Isticomah” pada bulan Maret dan April 2014 dan data rata-rata volume penjualan kompetitor sebanding yaitu bandeng duri lunak “Pak Kumis”.

Rata-rata Volume Penjualan Bandeng Duri Lunak Pangsa Pasar New Isticomah per Bulan Tahun 2014 Relatif per Bulan Tahun 2014 = __________________________________________________

Rata-rata Volume Penjualan Bandeng Duri Lunak

Pak Kumis per Bulan Tahun 2014

= (73.866.000 + 76.427.000) / 2 99.885.000 = 75.146.500 99.885.000 = 0,75 B Berdasarkan perhitungan

pangsa pasar relatif maka diketahui bahwa pangsa pasar bandeng duri lunak “New Isticomah” pada tahun 2014 setiap bulannya adalah sebesar 0,75 < 1 yang artinya bandeng duri lunak tersebut memiliki pangsa pasar lebih kecil dibandingkan dengan pesaingnya bandeng duri lunak “Pak Kumis”.

Dari hasil perhitungan tingkat pertumbuhan pasar pada bandeng duri lunak “New Isticomah”, maka diperoleh hasil sebesar 3,47% dan pangsa pasar sebesar 0,75, maka dapat digambarkan bahwa posisi bandeng duri lunak “New Isticomah” yang mewakili dari UKM Cluster Pengolahan Bandeng Duri Lunak Kelurahan Krobokan Semarang pada matriks BCG dapat dilihat pada gambar berikut ini :

(9)

Berdasarkan pada gambar matriks BCG posisi dari bandeng duri lunak “New Isticomah” dan “Pak Kumis”

sama-sama berada pada posisi Cash

Cow (sapi perah) yang menunjukkan

bahwa posisi pangsa pasar relatif tinggi tetapi mereka bersaing dengan pertumbuhan industri yang lambat. Sedangkan pada ke-9 anggota UKM

cluster lainnya apabila dibandingkan dengan bandeng duri lunak “Pak

Kumis” berada pada posisi Dogs

yang artinya harus dilakukan divest

atau pemusnahan. Pada posisi ini maka perlu dilakukan differensiasi untuk masing-masing anggota UKM

Cluster Pengolahan Bandeng Duri

Lunak Kelurahan Krobokan

Semarang, dimulai dari segi kualitas

produk, packaging, saluran distribusi,

serta teknologi yang mempengaruhi pemasaran produk.

Variabel Konsep Dimensi Indikator Penentuan Strategi Strategi Differensiasi Produk Suatu daya pembeda atau keunikan produk sehingga dipersepsikan sebagai produk yang bernilai lebih oleh konsumen Keandalan Produk yang dihasilkan tidak mudah rusak dalam jangka waktu periode tertentu Konsistensi dalam penataan sebelum pemasakan bandeng Gaya

Gaya atau style

dari kemasan produk menarik Packing produk dengan menggunakan plastik Fitur Perusahaan dapat menambahkan keistimewaan melalui fitur produk sehingga berbeda dari pesaing Inovasi produk nugget bandeng presto, bandeng presto crispy Strategi Differensiasi Saluran Distribusi Perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing melalui merancang saluran distribusi terutama yang menyangkut jangkauan, keahlian dan kinerja saluran tersebut Saluran penjualan tidak langsung Perusahaan memiliki toko-toko atau pengecer Penitipan produk pada distributor warung/toko tertentu Keunggulan Bersaing Keunggulan bersaing merupakan perkembangan dari nilai yang

mampu diciptakan perusahaan untuk pembelinya Pengemba -ngan kualitas dan teknologi layanan Kualitas produk yang dihasilkan harus lebih baik dari pesaing, teknologi layanan yang digunakan lebih unggul, berkualitas dan modern dibanding pesaing sejenis Penggunaan teknologi lebih menunjang seperti dandang presto yang lebih baik, dan pembukuan keuangan.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa masih banyak pengembangan yang

dapat dilakukan UKM Cluster

Pengolahan Bandeng Duri Lunak

Kelurahan Krobokan Semarang,

diantaranya dilihat dari variabel

differensiasi produk, saluran distribusi dan keunggulan bersaing.

4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Analisis terhadap kinerja UKM

Cluster Pengolahan Bandeng Duri Lunak di Kelurahan Krobokan

Semarang dengan pendekatan

Contingent Strategic Success Formula didasarkan pada 3 faktor,

yaitu turbulensi lingkungan,

agresivitas perusahaan, serta

responsivitas perusahaan.

Turbulensi lingkungan terhadap

perusahaan berada di range

medium up namun masih relatif belum tinggi (nilai 2,98) karena nilai maksimalnya adalah 5. Rata-rata profil turbulensi lingkungan perusahaan berada di antara situasi

expanding dan changing yang berarti perusahaan masih sering mengalami perubahan secara terus

menerus. Agresivitas strategi

sebesar 0,45 memiliki kesenjangan

yang relatif rendah karena

termasuk di dalam kategori

kesenjangan yang ideal, yaitu < 1 untuk memiliki potensi perolehan laba (ROE – Return On Equity). Kemampuan respons manajemen terhadap turbulensi lingkungan dinilai sudah baik dengan nilai kurang dari 1 yaitu 0,85 (batas ideal adalah < 1). Kemampuan daya tanggap manajemen masih dalam keinginan menjaga atau mempertahankan kebiasaan/tradisi yang cenderung pasif. Postur strategik perusahaan dengan nilai 0,65 dinilai sudah baik karena berada pada range nilai ideal yaitu

(10)

< 1. Hal ini berarti perusahaan sudah bisa sesuai atau mampu menghadapi perubahan-perubahan yang ada di lingkungannya.

2. Alternatif strategi pengembangan

yang cocok digunakan untuk

UKM Cluster Pengolahan

Bandeng Duri Lunak di Kelurahan Krobokan Semarang sesuai analisa adalah menggunakan pendekatan CSSF adalah strategi differensiasi.

Strategi differensiasi yang

diterapkan adalah strategi

differensiasi produk, saluran

distribusi dan keunggulan

bersaing.

4.2Saran

1. UKM Cluster Pengolahan

Bandeng Duri Lunak di Kelurahan

Krobokan Semarang dapat

mengimplementasikan strategi

differensiasi dalam menghadapi usaha persaingan sejenis. Dimulai dari differensiasi produk, saluran

distribusi, hingga keunggulan

bersaing.

2. UKM Cluster Pengolahan

Bandeng Duri Lunak harus lebih bijak didalam menentukan dan mengambil keputusan terhadap perubahan-perubahan yang ada, baik dalam perubahan sesaat maupun jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Johar. 2007. Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Endra Junianto, Edwin. 2008. Analisa

Strategi Pengembangan Industri Kecil dengan Pendekatan CSSF (Contingent Strategic Success Formula) dan AHP (Analytical Hierarchy Process). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: BPUD.

Gumilar, Ivan. 2007. Metode Riset Untuk

Bisnis & Manajemen. Bandung: Universitas Widyatama.

Hanafi, Bachtiar. 2004. Aplikasi Pendekatan

Metode Contingent Strategic Success Formula (CSSF) dalam Perumusan Strategi Pengembangan Industri Kecil Sepatu untuk dapat Bersaing di Dunia Bisnis (Studi Kasus Sentra Industri Kecil Sepatu Kotamadya Mojokerto). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Ngatilah, Yustina. 2005. Analisis Strategi

Pengembangan dengan Pendekatan CSSF (Contingent Strategic Success Formula) pada Home Industri Kerajinan dan Tenun di Wilayah Surabaya dan Sekitarnya. Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

Lestari, Siti. 2003. Aplikasi Metode MCDM

dalam Pemilihan Alternatif Teknologi Tepat Guna untuk Komponen Otomotif dan Perumusan Strategi Pengembangannya pada Industri Kecil Menengah di Ngingas Sidoarjo.

Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Rahmana, Arief, dkk. 2012. Strategi

Pengembangan Usaha Kecil Menengah Sektor Industri Pengolahan. Bandung: Universitas Widyatama.

Safiamita. 2009. Pasar Kobong Semarang.

(http://safiamita.blogspot.com/2009/1 1/pasar-kobong-semarang.html, diakses 15 Oktober 2014 pukul 14.30 WIB)

Suyanto, M. 2007. Strategic Management

Global Most Admired Companies. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Umar, Husein. 2001. Management in Action.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wahyuandari, Wenni. 2013. Analisis Matrik

Boston Consulting Group (BCG) terhadap Portofolio Produk Guna Perencanaan Strategi Pemasaran dalam Menghadapi Persaingan.

Tulungagung: Universitas

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga cara deteksi senyawa aktif yaitu metode bioautografi, reaksi kimia dan penyinaran dengan sinar ultraviolet akan memberikan hasil yang optimum apabila ekstrak yang

Bagi peneliti selanjutnya, penelitian yang dilakukan pada kesempatan ini hanya melakukan penelitian dengan variabel threat emotion (x1) dan brand trust (x2)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan dan Bunda Maria yang telah memberikan berkat, kekuatan dan tidak pernah meninggalkan penulis selama melakukan skripsi

Data lain yang dibutuhkan antara lain waktu perawatan mesin, harga komponen, upah tenaga kerja maintenance, jam kerja per hari, hari kerja, keuntungan per unit, dan jumlah

Adanya penggunaan kata populer pada iklan bisnis karena untuk menyampaikan makna yang terdapat pada suatu iklan produk melalui kata-kata yang sudah lazim didengar

Turbin impuls adalah turbin air yang cara bekerjanya dengan merubah seluruh energi air ( yang terdiri dari energi potensial + tekanan + kecepatan ) yang tersedia menjadi energi kinetik

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah di kehidupan sehari- hari untuk belajar dan

Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, perusahaan jasa dapat mengembangkan augmented service terhadap core service-nya, misalnya dengan merancang garansi tertentu atau