• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Autoimun Patogenesis Multiple Sclerosis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teori Autoimun Patogenesis Multiple Sclerosis"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Teori autoimun patogenesis multiple sclerosis ( MS ) . Sel T - helper ( CD4 + ) Teori autoimun patogenesis multiple sclerosis ( MS ) . Sel T - helper ( CD4 + ) ttaammppaakknnyya a ppeennggggaaggaas s uuttaamma a kkeerruussaakkaan n mmyyeelliinn di MS . CD4 + autoreaktif Sel-sel ini  terutama dari T -helper tipe sel ! ( Th! ) su"tipe  di MS . CD4 + autoreaktif Sel-sel ini  terutama dari T -helper tipe sel ! ( Th! ) su"tipe  d

diiaakkttiiffkkaan n ddi i ppiinnggggiirraann  mmuunnggkkiin n sseetteellaah h iinnffeekkssi i ##iirruus s  dan mengekspresikan molekul adhesi pada permukaan mereka yang memungkinkan mereka dan mengekspresikan molekul adhesi pada permukaan mereka yang memungkinkan mereka untuk melampirkan and roll sepan$ang sel-sel endotel yang merupakan penghalang darah - otak . untuk melampirkan and roll sepan$ang sel-sel endotel yang merupakan penghalang darah - otak . Sel-sel ini diaktifkan T $uga memproduksi metaloproteinase matriks yang mem"antu untuk  Sel-sel ini diaktifkan T $uga memproduksi metaloproteinase matriks yang mem"antu untuk  mem"uat "ukaan dalam penghalang darah-otak  yang memungkinkan masuknya T diaktifkan mem"uat "ukaan dalam penghalang darah-otak  yang memungkinkan masuknya T diaktifkan se

sel l memelele%a%ati ti pepengnghahalalang ng dadararah h - - ototak ak dadan n ke ke dadalalam m SSSS& & . . SeSetetelalah h mamasusuk k SSSS& &   sesel l TT m

meenngghhaassiillkkaan n ssiittookkiin n pprro o - - iinnffllaammaassi i   tteerruuttaamma a iinntteerrlleeuukkiin n ( ( ''S S ) ) ! !    !  !*  dan   tumor necrosis factor - , ( T - , )  dan / interferon ( ' - / )  yang   !  !*  dan   tumor necrosis factor - , ( T - , )  dan / interferon ( ' - / )  yang selan

selan$utnya mem"uat "ukaan $utnya mem"uat "ukaan dalam penghalang darah-otdalam penghalang darah-otak ak   yang memungkinkyang memungkinkan an masuknymasuknya a 00 sel  komplemen  makrofag  dan anti"odi . Sel T $uga "erinteraksi dalam SS& dengan mikroglia sel  komplemen  makrofag  dan anti"odi . Sel T $uga "erinteraksi dalam SS& dengan mikroglia

(2)

 penduduk  astrosit  dan makrofag  le"ih lan$ut meningkatkan produksi sitokin proinflamasi dan mediator potensial lainnya dari kerusakan SS&  termasuk intermediet oksigen reaktif dan oksida nitrat . &eran modulasi  atau do%nregulating  sitokin seperti ' - 4  ' - 1  ' - !2  dan transforming gro%th factor- 3 ( T - 3 ) $uga telah di$elaskan . ini sitokin adalah produk dari CD4 +  CD5 +  CD1 +  Th!  dan 67 & sel regulasi . ( 8g  antigen  8&C  antigen presenting sel 'g  imunoglo"ulin  9 8 +  ion natrium 9 M:C  ma$or histocompati"ility comple; 9 <8  sangat - akhir  antigen 9 <C8M  #askular molekul adhesi sel . )

enye"a" MS "elum diketahui saat ini seluruh dunia masih melakukan penelitian untuk mencari  penye"a" pasti penyakit MS. =erusakan myelin pada MS mungkin ter$adi aki"at respon a"normal dari sistem keke"alan tu"uh terutama focal lymphocytic infiltration (sel T secara terus-menerus "ermigrasi menu$u lokasi dan melakukan penyerangan seperti yang layak ter$adi pada setiap infeksi). Sitem keke"alan tu"uh ini seharusnya melindungi tu"uh dari serangan organisme  "er"ahaya ("akteri dan #irus). 0anyak $enis MS yang menampakkan ge$ala penyakit keke"alan

tu"uh dimana tu"uh menyerang sel-sel dan $aringan-$aringannya sendiri (dalam kasus MS yang diserang adalah Myelin). &ara peneliti "elum mengetahui apa yang memicu sistem keke"alan tu"uh terse"ut menyerang myelin tetapi ada satu pemikiran "ah%a hal terse"ut ter$adi karena  "e"erapa faktor.

Satu teori menye"utkan "ah%a #irus yang mungkin sudah menetap lama dalam tu"uh mungkin memainkan peranan penting dalam perkem"angan penyakit ini dan mungkin mengganggu sistem keke"alan atau secara tidak langsung mengu"ah proses sistem keke"alan tu"uh. 0anyak   penelitian yang sudah menco"a mengidentifikasi #irus MS. 8da satu dugaan "ah%a

kemungkinan tidak ada #irus MS melainkan hanya ada #irus-#irus "iasa seperti #irus campak  ( ru"ella ) dan herpes yang men$adi pemicu tim"ulnya penyakit MS. &ada penderita multipel sklerosis ternyata serum dan cairan sere"rospinal mengandung "er"agai anti"odi campak serta ada "ukti yang menyatakan "ah%a >at anti terse"ut dihasilkan dalam otak.

<irus-#irus ini mengaktifkan sel darah putih (limposit) dalam aliran darah menu$u ke otak  dengan melemahkan mekanisme pertahanan otak (yaitu su"stansi yang melindungi darah?otak). =emudian di dalam otak sel-sel ini mengaktifkan unsur-unsur lain dari sistem keke"alan tu"uh

(3)

dengan satu cara yang pada akhirnya mem"uat sel-sel terse"ut menyerang dan menghancurkan myelin. &ada a%alnya setiap peradangan yang ter$adi "erangsur men$adi reda sehingga memungkinkan regenerasi selaput mielin. &ada saat ini ge$ala a%al MS masih "erupa episode disfungsi neurologis yang "erulang kali mem"aik. @alaupun demikian dengan "erselangnya %aktu sitokina yang disekresi oleh sel T akan mengakti#asi se$umlah mikroglia dan astrosit se$enis fagosit yang "ermukim pada $aringan otak dan sumsum tulang "elakang dan menye"a"kan disfungsi sa%ar otak serta degenerasi saraf kronis yang "erkelan$utan.

=erusakan myelin (demyelinasi) menye"a"kan gangguan kemampuan sera"ut syaraf untuk  menghantarkan pesan ke dan dari otak. okasi ter$adinya kerusakan myelin (plak atau lesi) tampak seperti area (parut?luka) yang mengerasA pada MS parut-parut?luka-luka ini tampak pada otak dan tulang "elakang.

&enye"a" lain MS "elum diketahui saat ini seluruh dunia masih melakukan penelitian untuk  mencari penye"a" pasti penyakit MS. Masih dipertanyakan apakah meningkatnya kasus pada keluarga diaki"atkan oleh predisposisi genetik (tidak terdapat pola herediter) atau dise"a"kan karena sering kontak dengan agen infeksi (mungkin #irus) pads masa kanak-kanak yang entah dapat menye"a"kan multipel sklerosis pads %aktu mulai mengin$ak masa de%asa muda.

&enyelidikan migrasi menun$ukkan "ah%a $ika orang de%asa pindah dari tempat dengan risiko tinggi ke tempat dengan risiko rendah mereka tetap mempunyai risiko tinggi untuk menderita multipel sklerosis. Tetapi $ika migrasi ter$adi se"elum mencapai usia !1 tahun maka indi#idu terse"ut mempunyai risiko yang rendah sesuai dengan tempat tinggalnya yang "aru. Data-data 'ni sesuai dengan teori yang menyatakan #irus mungkin merupakan penye"a"nya dengan periode laten yang pan$ang antara paparan a%al dengan a%itan (onset penyakit). Mekanisme ker$anya mungkin merupakan reaksi autoimun yang menyerang mielin.

&enyelidikan lain menga$ukan kemungkinan adanya faktor-faktor genetik sehingga ada orang-orang yang le"ih rentan terhadap serangan "er"agai #irus yang "ereaksi lam"at pada Sistem saraf   pusat. <irus lam"at ini mempunyai masa inku"asi yang lama dan mungkin hanya "erkem"ang

(4)

Sklerosis ditandai dengan adanya "ercak kerusakan mielin yang terse"ar diikuti dengan gliosis dan su"stansia al"a sistem persarafan. 0ercak-"ercak "er%arna kekuning-kuningan dan keras yang ditemukan pada otopsi dipakai se"agai sum"er nama penyakit ini. Sifat per$alanan penyakit merupakan serangkaian serangan pada "er"agai "agian sistem saraf pusat. Setiap serangan memperlihatkan dera$at remisi tertentu tetapi secara menyeluruh gam"arannya adalah ke arah yang "uruk (0runner dan Suddarth 22).

Secara klinis akan ter$adi akumulasi progresif seperti masalah penglihatankelemahan pada otot  penurunan daya indra depresi kesulitan koordinasi dan "er"icara rasa sakit dan "ahkan

kelumpuhan. Secara paraklinis akan ter$adi kerusakan akson dan le"am pada otak dan sumsum tulang "elakang aki"at peradangan fase akut dan gliosis yang ter$adi "erulangkali pada akson dan glia. Basio '-! dan '-gamma dalam darah $uga mengalami peningkatan.Secara paraklinis akan ter$adi kerusakan akson dan le"am pada otak dan sumsum tulang "elakang aki"at  peradangan fase akut dan gliosis yang ter$adi "erulangkali pada akson dan glia. Basio '-! dan

'-gamma dalam darah $uga mengalami peningkatan

Sel T pembantu[sunting | sunting sumber]

Sel T pem"antu merupakan rekan sel darah putih lain dalam proses keke"alan termasuk dalam  proses pematangan sel 0 ke dalam sel plasma dan akti#asi sel T sitotoksik dan makrofaga.

Sel T pem"antu men$adi aktif saat terpapar molekul M:C kelas '' yang mengandung peptida antigen yang terdapat pada permukaan sel penampil antigen. Segera terakti#asi sel T pem"antu segera mem"elah dengan cepat dan mengeluarkan se$enis protein yang mengatur atau mem"antu respon keke"alan aktif.

Sel T pem"antu dapat mem"elah men$adi "e"erapa $enis antara lain T:! T: T: T:!* atau

T:  dengan sekresi sitosina yang "er"eda untuk menyulut respon keke"alan yang "erlainan.

&roses pem"elahan sel T pem"antu masih "elum dapat dipahami meski pola sinyal 8&C dianggap mempunyai andil yang "esar di dalamnya.1

(5)

Sel T adalah sel di dalam salah satu grup sel darah putih yang diketahui se"agai limfosit dan memainkan peran utama pada keke"alan selular . Sel T mampu mem"edakan $enis  patogen dengan kemampuan "ere#olusi sepan$ang %aktu demi peningkatan keke"alan setiap kali tu"uh terpapar patogen. :al ini dimungkinkan karena se$umlah sel T terakti#asi men$adi sel T memori dengan kemampuan untuk "erkem"ang"iak dengan cepat untuk mela%an infeksi yang mungkin terulang kem"ali. =emampuan sel T untuk mengingat infeksi tertentu dan sistematika  perla%anannya dieksploitasi sepan$ang proses #aksinasi yang dipela$ari pada sistem keke"alan

tiruan.!

Bespon yang dilakukan oleh sel T adalah interaksi yang ter$adi antara reseptor sel T ( "ahasa 'nggrisA T cell receptor, TCR) dan peptida M:C pada permukaan sel sehingga menim"ulkan antarmuka antara sel T dan sel target yang diikat le"ih lan$ut oleh molekul receptor  dan co-binding . 'katan  poli#alen yang ter$adi memungkinkan pengiriman sinyal antar kedua sel.

Se"uah fragmen peptida kecil yang melam"angkan seluruh isi selular dikirimkan oleh sel target ke antarmuka se"agai M:C untuk dipindai oleh TCB yang mencari sinyal asing dengan lintasan  pengenalan antigen. 8kti#asi sel T mem"erikan respon keke"alan yang "erlainan seperti  produksi anti"odi akti#asi sel fagosit  atau penghancuran sel target dalam seketika. Dengan

demikian respon keke"alan tiruan terhadap "er"agai macam penyakit diterapkan.

Sel T memiliki prekursor "erupa sel punca hematopoietik  yang "ermigrasi dari sumsum tulang menu$u kelen$ar timus tempat sel punca terse"ut mengalami rekom"inasi <DE pada rantai-"eta  pencerapnya guna mem"entuk  protein TCB yang dise"ut pre-TCB pencerap spesial pada  permukaan sel yang dise"ut pencerap sel T ( "ahasa 'nggrisA T cell receptor, TCR). FTF pada kata sel T adalah singkatan dari kata timus yang merupakan organ penting tempat sel T tum"uh dan men$adi matang. 0e"erapa $enis sel T telah ditemukan dan diketahui mempunyai fungsi yang  "er"eda

'nterferon 3!" di"erikan su"kutan setiap hari di dosis 5 $uta unit internasional . G$i klinis telah setan-didemonstrasikan "ah%a pada dosis ini 

(6)

tingkat relaps tahunan dan MB' "e"an penyakit di"andingkan dengan  plase"o . Sehu"ungan dengan kecacatan klinis  "agaimanapun tidak ada yang signifikan  per"edaan yang dicatat antara interferon - dan dio"ati dengan plase"o groups.1* 0etaseron dikemas dalam $arum suntik se"agian premi;ed ( 2 mg dalam !1 unit "lister prefilled ) dengan formulasi "aru yang tidak   tidak memerlukan pendinginan  dan dapat digunakan dengan autoin$ector .

0etaseron "iaya sekitar H !I.J per tahun .

'nterferon 3!a ( 8#one; dan Be"if ) adalah glycosy terisolasi alam - urutan interferon diproduksi

dalam sel o#arium hamster Cina. 8#one; adalah

di"erikan se"agai 2 mcg ( J $uta unit internasional ) intramuskuler   ( 'M ) sekali seminggu . Earum suntik prefilled (  mcg?2.1 m  4 per   paket ) harus didinginkan tetapi dapat disimpan pada temperatur kamar selama 2 hari . 8#one;

 "iaya sekitar H !5.J2 per tahun . Be"if 

di"uat dengan cara yang sangat mirip seperti 8#one; tetapi mengingat "aik se"agai  atau 44 mcg ( 21 m ) su"kutan tiga kali seminggu . :al ini disediakan dalam $arum suntik prefilled 21 m dengan autoin$ector dan "iaya sekitar -kira H !.!J per  tahun . Be"if $uga harus disimpan dalam lemari es  tapi

itu sta"il pada suhu kamar selama 2 hari .

=etika di"erikan 2 mcg intramuskular sekali seminggu selama dua tahun  1*  pasien yang menerima interferon 3!a ( 8#one; ) menun$ukkan  di"andingkan dengan pasien yang menerima plase"o  secara statistik penurunan yang signifikan pada tingkat relaps tahunan ( sekitar sepertiga ) serta penyakit  perkem"angan  yang didefinisikan se"agai penurunan dikonfirmasi dari satu titik   pada KDSS . &erkem"angan penyakit $uga dinilai dengan studi MB' 

dan pasien yang menerima o"at aktif memiliki "aru secara signifikan le"ih sedikit meningkatkan lesi di"andingkan dengan pasien yang dio"ati dengan plase"o . mirip :asilnya terlihat dengan dosis yang le"ih tinggi ( 44 mcg )  le"ih sering admin - trasi ( tiga kali seminggu )  dan in$eksi su"kutan antar - eron 3!a ( Be"if ) .15 &enelitian lain menun$ukkan

efek yang signifikan pada perlam"atan

atrophy1I otak dan perkem"angan kognitif pada pasien declineJ2 dio"ati dengan 8#one; . Secara "ersama-sama  pengamatan ini menun$ukkan "ah%a

(7)

interferon 3 memiliki akti#itas penyakit - memodifikasi signifikan . Kfek samping mirip dengan semua interferon . dasar lengkap  $umlah darah  penentuan platelet  dan tes fungsi hati harus didokumentasikan se"elum memulai terapi  pada ! "ulan  maka setiap  "ulan selama satu tahun  dan setiap J "ulan setelahnya . &ersentase kecil dari  pasien mengem"angkan $umlah sel tertekan dan peningkatan en>im hati yang  "iasanya "ersifat sementara dan menanggapi penghentian terapi . langka  pasien telah mengem"angkan gagal hati "enar mem"utuhkan transplantasi hati  dan sisipan paket untuk produk interferon - 3 telah diu"ah  mencerminkan - ing risiko ini . Kfek 

samping yang paling umum termasuk in$eksi - situs

kemerahan  pem"engkakan  dan $arang nekrosis  serta ge$ala-ge$ala seperti flu ( misalnya  demam  menggigil  mialgia ) . e$ala ini "isa ringan atau "erat dan terlihat pada se"agian "esar pasien . Kfek samping seperti flu "iasanya ter$adi hingga 4 $am setelah in$eksi dan a"ate dalam ! sampai  "ulan setelah memulai suntikan  tapi mereka "ertahan pada "e"erapa pasien . Beaksi 'n$ection -site mungkin le"ih "uruk dengan interferon 3!"  dapat ter$adi setiap saat  dan dapat dikurangi dengan menggunakan teknik in$eksi yang tepat  termasuk situs rotasi ( paha dan "okong )  krim hidrokortison  menerapkan es se"elum dan setelah in$eksi  atau penggunaan autoin$ector . suntikan o"at pada suhu tu"uh ( di "a%ah ketiak tempat ) akan menurun nyeri in$eksi-situs . 8gen antiinflamasi nonsteroid atau acetamin - ophen diam"il se"elum dan secara "erkala selama 4 $am setelah administrasi - trasi dapat mengurangi ge$ala seperti flu .

'nisiasi seperempat atau

satu - setengah dosis standar  dan kemudian meningkat men$adi dosis penuh selama ! sampai  "ulan  mungkin $uga "ermanfaat dalam mengurangi flu effects.J! side 0e"erapa  penulis "erpendapat "ah%a karena akti#asi keke"alan sementara yang dapat ter$adi setelah pengenalan interferon 3  ledakan singkat  prednison oral dapat mengurangi "e"erapa effects.J! merugikan Kfek samping yang kurang sering dilaporkan mencakup sesak napas  takikardia  disfungsi tiroid  dan depresi . dokter harus memonitor pasien dengan hati-hati untuk tanda-tanda depresi dan mengo"ati sesuai-"eda.

(8)

Dan efek yang ditim"ulkan pada area setempat antara lainA

• T-, A Merekrut sel "iang

• '-5 A Merekrut neutrofil "asofil dan sel T ke dalam $aringan

• MC&-! A Merekrut monosit ke dalam $aringan.5

• '-! A Merekrut sel =  dan neutrofil

o Sel = dan neutrofil akan mensintesa &8 ( "ahasa 'nggrisA  platelet-activating 

 factor ) dengan stimulasi '-!.I

o '-! $uga menginduksi diferensiasi sel T CD4 men$adi sel T:!

• '-!A 8kti#asi endotelium #askular limfosit. &eningkatan akses "agi sel efektor dan

menye"a"kan kerusakan pada $aringan

• '-J A 8kti#asi limfosit dan stimulasi produksi anti"odi

• T-, A 8kti#asi endotelium #askular dan meningkatkan permea"ilitas #askular yang

menye"a"kan peningkatan kadar 'g protein komplemen dan sel ke dalam $aringan serta meningkatkan penggelontoran cairan tu"uh menu$u nodus

Ekstravasasi adalah rem"esan fluida dari tempat yang menampungnya. &ada kasus  peradangan ekstra#asasi adalah migrasi sel dari sirkulasi darah  menu$u ke  $aringan.!

(9)

&ada konteks metastasis kanker  ekstra#asasi merupakan migrasi sel kanker dari sirkulasi darah menu$u ke organ tu"uh

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut menunjukkan bahwa peer attachment memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap tingkat student engagement kelas XII, dibandingkan dengan

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Majelis Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia, para kolegium dokter gigi spesialis, para

Mengetahui hasil evaluasi jaringan irigasi air tanah untuk daerah oncoran Manfaat dari studi ini adalah membantu dan memberi masukan kepada petani atau pemilik sawah

Menggunakan, mengungkapkan, menyediakan data/informasi mengenai saya/kami yang diperoleh dan dikumpulkan oleh Manulife atau afiliasinya kepada pihak yang berkepentingan (termasuk

Enzim yang sanggup memecah ikatan antara dua buah rare sugar atau ikatan antara gula tersebut dan aglikon biasanya tidak terdapat di dalam tanaman dimana terkandung glikosida

Perintah noTone() berguna untuk menghentikan nada pada pin tertentu, sehingga kita bisa menggunakan perintah pin dengan format noTone(pin); Perintah noTone() akan berguna ketika

&#34;roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh klien &#34;roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ada 2 (dua) usaha Pemerintah dalam menanggulangi cyber crime yang menggunakan sarana penal, yaitu dengan membuat Undang-Undang