DETEKSI DINI
DETEKSI DINI
MASA
MASA
LAH
LAH
KESE
KESE
HA
HA
T
T
AN
AN
JIWA DI
JIWA DI
PUSK
PUSK
ESMAS
ESMAS
mhGA
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
•
•
Tu
T
uju
juan
an P
Pem
embe
bellaj
aja
arran
an Um
Umum
um ::
–
– Setelah mempelajari materi ini, peserta mampuSetelah mempelajari materi ini, peserta mampu
mel
melakakukukan dean detekteksisi dindinii kaskasusus gganggangguan jiuan jiwa ywa yang laang lazimzim ditemui.
ditemui.
•
•
Tu
T
uju
juan
an P
Pem
embe
bellaj
aja
arran
an Kh
Khus
usus
us ::
Se
Setetelalahh memengngikikututii pepembmbelelajajararanan inini, pesi, peserertata mamampmpu:u:
–
– MenMenjeljelaskaskan penan pentingtingnynyaa detdetekseksii dindinii gaganggungguan jiwan jiwa dana dan
pen
pendekdekatatanan ststraratetegisgis ununtuktuk menmendetdetekseksii gaganggungguan an jiwjiwaa
–
– MeMelalakukukakan n pepememeririksksaaaann awawalal ununtutukk memendndetetekeksisi adadananyaya
gangguan jiwa gangguan jiwa
–
– MeMelalakukukakann titindndakakanan seselalanjnjututnnyaya sesetetelalahh teterdrdetetekeksisi adadananyaya
gangguan jiwa gangguan jiwa
T
Top
opik
ik Ba
Baha
hasa
san
n
1.
1. Pr
Prin
insi
sip umu
p umum la
m layyan
anan k
an kese
eseha
hata
tan ji
n jiwa
wa
2.
2. P
Peng
engena
enalan
lan det
deteks
eksi d
i dini
ini mas
masala
alah k
h kese
esehat
hatan
an
jiwa
jiwa
3.
I. Prinsip Umum Layanan Keswa
1. Komunikasi dengan pasien dan keluarga
(
carers)
2. Pemeriksaan (
assessment)
3. Tatalaksana dan monitoring
4. Penggerakan dan penyediaan dukungan
sosial
5. Perlindungan terhadap hak asasi
1. Komunikasi dengan pasien dan keluarga/
carers• Komunikasi jelas, empatik
• Bersikap ramah, menghargai, tidak menghakimi. • Memberi perhatian sepenuhnya.
• Berikan respons terhadap keterbukaan informasi dari pasien
yang bersifat pribadi dan sulit diungkapkan dengan sensitif dan sesuai.
• Berikan informasi tentang status kesehatannya dalam bahasa
yang mereka pahami. Tanyakan pemahaman orang tersebut terhadap kondisinya.
2. Penilaian/pemeriksaan (
assessment)
• Riwayat medis, riwayat keluhan saat ini, riwayat
dahulu, dan riwayat keluarga yang relevan.
• Lakukan penilaian fisik umum.
• Nilai, tatalaksana atau rujuk, yang untuk semua kondisi
medis yang menyertai.
• Nilai problem psikososial, masa lalu dan yang saat ini
3. Tatalaksana dan Monitoring
• Jelaskan pentingnya terapi, serta kesiapan pasien dan
keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan.
• Jelaskan tujuan terapi dan buat rencana terapi dengan
menghargai pilihan mereka dalam terapi
• Pikirkan rencana untuk keberlanjutan terapi dan
lakukan pemantauan melalui komunikasi.
• Informasikan lama terapi yang diharapkan,
kemungkinan efek samping dari intervensi, pilihan tatalaksana alternatif lainnya, pentingnya kepatuhan terhadap terapi, dan kemungkinan prognosis.
Lanjutan tatalaksana dan monitoring
• Jawab pertanyaan dan kekhawatiran tentang terapi,
komunikasikan harapan yang realistik, misalnya untuk fungsi yang lebih baik dan pemulihan.
• Monitor hasil terapi, interaksi obat, efek samping • Fasilitasi rujukan ke spesialis, bila tersedia dan
dibutuhkan.
• Usahakan untuk menghubungkan orang tersebut ke
dukungan masyarakat, bila ada
• Dalam pemantauan, nilai kembali pemahaman pasien
terhadap penyakitnya, terapi, dan kepatuhan terhadap terapi, koreksi jika ada kesalahpahaman.
Lanjutan tatalaksana dan monitoring
• Ajarkan kepada pasien dan keluarga untuk memantau
gejala-gejala dan terangkan kapan mereka harus mencari bantuan secepatnya.
• Catat aspek penting interaksi pasien dengan keluarga
maupun orang lain.
• Gunakan sumber daya di keluarga dan masyarakat untuk
pasien yang tidak patuh terhadap terapi.
• Pemantauan lebih sering dilakukan untuk ibu hamil dan
menyusui, serta pada orang dengan usia lanjut
• Pastikan bahwa mereka diberikan tatalaksana secara
4. Penggerakan dan Penyediaan Dukungan Sosial
• Libatkan keluarga atau pelaku rawat lainnya dalam
melakukan perawatan.
• Dorong keterlibatan keluarga dalam kelompok
swabantu dan dukungan keluarga, bila tersedia.
• Identifikasi dan gerakkan sumber daya sosial dan
5. Perlindungan terhadap hak asasi
• Berikan layanan dengan menghargai martabat, sensitif,
sesuai dengan kultur, bebas dari diskriminasi.
• Beri perhatian khusus pada isu kerahasiaan dan privasi • Pastikan pasien memahami tatalaksana yang diusulkan
dan memberikan persetujuan terhadap tatalaksana tersebut.
• Libatkan anak-anak dan remaja dalam pengambilan
keputusan sesuai kapasitas perkembangan mereka, beri mereka kesempatan untuk mendiskusikan secara pribadi hal-hal yang menjadi kekhawatiran.
6. Perhatikan kesehatan secara umum
• Beri saran tentang aktivitas fisik dan pemeliharaan berat
badan yang sehat.
• Dorong penghentian penggunaan tembakau dan zat lainnya. • Edukasi tentang bahaya penggunaan alkohol.
• Sediakan pendidikan tentang perilaku berisiko lainnya
(contoh: seks bebas).
• Adakan pemeriksaan kesehatan fisik secara reguler.
• Persiapkan orang dengan perubahan perkembangan hidup,
seperti pubertas /menopause, berikan dukungan yang diperlukan.
• Diskusikan perencanaan untuk hamil dan metode
Gangguan Jiwa
APAKAH GANGGUAN JIWA
MERUPAKAN MASALAH KESEHATAN MASYRAKAT?
YA
•Prevalensi tinggi
•Beban besar
•Saling mempengaruhi
Riskesdas 2013
•Gangguan jiwa
berat (psikosis/
skizofrenia) 1.7
per mil
•Gangguan mental
emosional
(depresi &
anxietas) 6%
•TB paru 0.4%
•Pneumonia 4.5%
•Asma 4.5%
•DM 1.5%
•Hipertiroid 0.4%
•Kanker 1.4 permil
•Malaria 6%
II. Pengenalan Deteksi Dini
Masalah Kesehatan Jiwa
•
Deteksi Dini:
– tahap awal dari rangkaian proses penatalaksanaan
penyakit/gangguan
– langkah sebelum dilakukannya proses diagnosis – menjamin terlaksananya pengobatan atau
penatalaksanaan penyakit sedini mungkin sehingga mencegah terjadinya konsekuensi yang lebih buruk, seperti bertambah parahnya penyakit, terjadinya penyulit dan kecacatan.
– Idealnya setiap pasien yang datang dilakukan pendekatan
Kelompok Pasien Berisiko Tinggi
• Apabila tidak memungkinkan untuk melakukan
penapisan/pemeriksaan psikiatrik pada seluruh pasien, maka perhatian terutama harus ditujukan kepada beberapa
kelompok pasien yang berisiko tinggi, yaitu:
1. Pasien dengan penyakit fisik kronis (infeksi & non-infeksi) 2. Pasien dengan keluhan fisik yang diduga ada
hubungannya dengan masalah kejiwaan (keluhan fisik timbul/memberat jika ada masalah psikis)
3. Keluhan fisik beraneka ragam/berganti-ganti, gangguan fisik/kelainan organik (-)
4. Pasien yang mengalami pengalaman hidup yang ekstrem (trauma psikologis, stress yang berat, kehilangan)
Catatan:
•
Penapisan/deteksi dini selain oleh dokter dapat
dilakukan juga oleh perawat, bahkan deteksi dapat
dilakukan oleh kader kesehatan jiwa.
•
Sedangkan diagnosis medik, intervensi farmakologis,
rujukan dilakukan oleh dokter.
•
Intervensi psikososial dapat dilakukan oleh dokter
III. Cara Melakukan Deteksi Dini
dan Tindak Lanjut
•
Biasanya deteksi dapat dilakukan oleh awam, kader
kesehatan/kesehatan jiwa, perawat dan dokter.
Bedanya, setelah terdeteksi dokter dapat langsung
melanjutkan ke proses pemeriksaan dan diagnosis.
•
Untuk memudahkan mengingat, dapat digunakan
Tabel Utama mhGAP-IG yang menyediakan informasi
tentang presentasi yang umum dari beberapa
•Merasa murung, mudah sedih
•Hilang minat & ketertarikan terhadap aktivitas yang biasanya menyenangkan •Perasaan mudah lelah, gangguan lambung, sakit kepala, atau keluhan
fisik lain yang berkepanjangan
•Gangguan tidur
DEPRESI
•Pikiran, rencana, tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri yang
dimiliki saat ini / riwayat sebelumnya
MENYAKITI DIRI/USAHA BUNUH DIRI •Merasa kuatir atau takut yang berlebihan
•Merasa gelisah atau tidak dapat duduk tenang
•Mudah berkeringat dingin, berdebar-debar, gemetar, keluhan fisik lain seperti
pusing, mual
ANSIETAS
•Mengalami ketakutan atau mempunyai pikiran-pikiran tidak masuk akal
(merasa seseorang bermaksud mencelakai, curiga berlebihan, orang-orang membicarakan dirinya) – (waham)
•Melihat bayangan atau suara-suara yang tidak jelas sumbernya (halusinasi) •Gejala manik (gembira abnormal, terlalu bersemangat, banyak bicara,
mudah tersinggung)
PSIKOSIS
STRATEGINYA:
SKRINING GANGGUAN DEPRESI & ANXIETAS
PADA
PASIEN DENGAN KONDISI YANG MENGINDIKASIKAN/BERISIKO TINGGI
KENDALA UNTUK PEMERIKSAAN PSIKIATRIK DI KLINIK/PUSKESMAS:
• JUMLAH PASIEN BANYAK
Diagram Alur Pemeriksaan Masalah Keswa di Poli Umum
Keluhan Utama
KU Fisik KU Mental-Emosional
KU Fisik Murni KU Fisik Terindikasi ME
• Keluhan Psikosomatik • Hipertensi • Rheumatoid Arthtritis • Tirotoksikosis • Ulkus Peptikum • Kolitis Ulserativa • Asma Bronkial • Neurodermatitis Keluhan berhubungan dengan perasaan,
pikiran & perilaku:
• Gangguan tidur • Gangguan perilaku • Gangguan emosi • Gangguan pikiran Pemeriksaan Fisik • Diagnosis Banding • DIAGNOSIS
• Pemeriksaan Status Mental • Pemeriksaan Fisik
• Keluhan fisik
banyak dan berganti-ganti
• Penyakit kronis
(infeksi dan non-infeksi) • Pengalaman hidup yang ekstrem • Disabilitas SKRINING MASTER CHART
Pertanyaan Penyaring
1. Selama dua minggu terakhir bagaimana
perasaan Bapak/Ibu?
2. Apakah Bapak/Ibu kehilangan minat atau
rasa senang terhadap hal-hal yang dulunya
dinikmati?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa tenaganya
berkurang atau lelah sepanjang waktu?
Perasaan apa yang paling banyak Bapak/Ibu rasakan selama dua minggu terakhir, apakah senang/gembira, sedih,
Jembatan/Peralihan
•
Untuk membuat perpindahan topik
lebih halus. Terutama perpindahan ke
topik yang sangat berbeda dari
sebelumnya.
–
Misalnya:
• Setelah mendiskusikan masalah fisik dan
hendak beralih memeriksa status mental
•
Untuk mengintroduksi topik yang
Contoh Jembatan/Peralihan
•
Sekarang saya perlu memeriksa apa yang dialami dan
perasaan ibu/bapak/saudara. Bagaimana perasaan
ibu/bapak/saudara selama dua minggu terakhir?
•
Apakah keluhan-keluhan yang baru kita bicarakan
tadi berhubungan dengan kondisi perasaan
ibu/bapak/saudara? Bagaimana …….
•
Pada banyak orang, keluhan-keluhan seperti yang
ibu/bapak/saudara alami ini terkait erat dengan
suasana pikiran dan perasaan. Bagaimana ……
1. Selama dua minggu terakhir bagaimana
perasaan Bapak/Ibu?
CEMAS/KAWATIR/WAS-WAS
1. Selama dua minggu terakhir bagaimana perasaan Bapak/Ibu?
2. Apakah Bapak/Ibu kehilangan minat atau rasa senang terhadap hal-hal yang dulunya dinikmati?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa tenaganya berkurang atau lelah sepanjang waktu?
Pertanyaan 1: SEDIH/MURUNG
ATAU
2 dari 3 pertanyaan penyaring positif
Diagnosis Gangguan Jiwa – ICD 10 PC
1. F00# Gangguan Mental Organik Demensia (F00#)
Delirium (F05)
2. F10# Gangguan Penggunaan NAPZA
Gangguan penggunaan alkohol (F10) Gangguan penggunaan zat (F11#) Gangguan penggunaan tembakau (F17.1)
3. F20# Skizofrenia dan Gangguan Psikotik Kronik Lain
4. F23 Gangguan Psikotik Akut 5. F31 Gangguan Bipolar
6. F32# Gangguan Depresi
7. F40# Gangguan Neurotik (ansietas)
Gangguan fobik (F40), Gangguan panik (F41.0), Gangguan ansietas menyeluruh (F41.1), Gangguan campuran ansietas & depresi ( F41.2), Gangguan obsesif
kompulsif (F42), Gangguan penyesuaian (F43.2), Gangguan somatoform ( F45)
8. F70 Retardasi Mental
9. F80-90# Gangguan kesehatan jiwa anak dan remaja
Gangguan perkembangan pervasif (F84), Gangguan hiperkinetik (F90)
Permenkes No.5 tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasyankes Primer
• Gangguan psikotik (kompetensi 3A)
• Gangguan campuran ansietas dan depresi
(kompetensi 3A)
• Insomnia (kompetensi 4 A) • Demensia (kompetensi 3 A)
Tindak Lanjut
•