• Tidak ada hasil yang ditemukan

Percobaan Kadar Protein

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Percobaan Kadar Protein"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

I.

I. JuJududul l PePercrcobobaaaann : : PPenenenentutuan an KKadadar ar PProrotetein in ddenengagan n MeMetotode de BBiuiurerett IIII.. TTaannggggaal Pl Peerrccoobbaaaann::

II

III.I. TTuujujuan an PePercrcobobaaaann : : memenenentntukukan kaan kadadar r prprototeiein yann yang g adada a papada sada sampmpelel dengan menggunakan cara Biuret

dengan menggunakan cara Biuret IIVV.. DDaassaar r TTeeoorrii

Protein adala komponen utama pada s

Protein adala komponen utama pada sel makluk idup. Protein memilikiel makluk idup. Protein memiliki !un

!ungsi gsi sebasebagai gai pempembenbentuk tuk strustruktuktur r sel sel makmakluluk k ididup up yayang ng menmengagasilsilkankan ormon" en#im" dll. Protein dapat juga digunakan sebagai baan bakar apabila ormon" en#im" dll. Protein dapat juga digunakan sebagai baan bakar apabila kep

keperluerluan an eneenergi rgi tubtubu u tidtidak ak dapdapat at terpterpenuenui i oleole  karkarboboidraidrat t dan dan lemlemak.ak. Protein juga berperan dalam pengaturan proses dalam tubu $ secara langsung Protein juga berperan dalam pengaturan proses dalam tubu $ secara langsung maupun tidak langsung

maupun tidak langsung %. %. Dengan cara mengatur #at&#at pengatur proDengan cara mengatur #at&#at pengatur proses dalamses dalam tu

tububu" " prprototeiein n dadapapat t memengngatuatur r kekeseiseimbmbanangagan n cacairiran an dadalam lam jarjarngngan an dadann  pembulu

 pembulu dara" dara" yaitu yaitu dengan dengan cara cara menimbulkan menimbulkan tekanan tekanan osmotik osmotik koloid.koloid. Tekanan osmotic tersebut dapat menarik cairan jaringan kedalam pembulu Tekanan osmotic tersebut dapat menarik cairan jaringan kedalam pembulu dara. 'elain itu" si!at am!oter protein yang dapat bereaksi dengan asam dan dara. 'elain itu" si!at am!oter protein yang dapat bereaksi dengan asam dan  basa" dapat mengatur keseimbangan asam basa dalam tubu.

 basa" dapat mengatur keseimbangan asam basa dalam tubu.

Protein juga dapat dide!inisikan sebagai suatu senya(a polimer dari asam& Protein juga dapat dide!inisikan sebagai suatu senya(a polimer dari asam& asam amino dengan berat molekul yang tinggi $)*

asam amino dengan berat molekul yang tinggi $)*++ sampai dengan )* sampai dengan )*,,%. -sam%. -sam

amino yang kita kenal di alam atau yang disebut dengan asam amino

amino yang kita kenal di alam atau yang disebut dengan asam amino essential essential 

 berjumla

 berjumla * * jenis. jenis. /nsur /nsur yang yang menyusun menyusun protein protein terdiri terdiri dari dari unsur&unsur unsur&unsur  0"1

0"1"2" "2" dan dan 3. 3. BebBeberaerapa pa dardari i proproteitein n menmengangandundung g belbeleranerang" g" !os!!os!oror" " dandan  beberapa unsur logam seperti seng" besi" dan tembaga.

 beberapa unsur logam seperti seng" besi" dan tembaga. Pa

Pada da umumumumnynya a prprototein ein mememimilikliki i sisi!at !at sebsebagagi i sensenyaya(a (a amamoror!" !" titidadak k   ber(arna"

 ber(arna" mempunyai mempunyai titik titik lele lele dan dan titik titik didi didi yang yang tidak tidak tetap" tetap" tak tak larutlarut dala

dalam m pelapelarut rut ororganganik" ik" dan dan apaapabilbila a dildilaruarutkatkan n daldalam am air air memmembenbentuk tuk suasuatutu larutan koloid. Protein ini dapat rusak karena pengaru panas" penambaan larutan koloid. Protein ini dapat rusak karena pengaru panas" penambaan logam" dan pengaru asam basa.

logam" dan pengaru asam basa. Prote

Protein in dapat mengalami perubaandapat mengalami perubaan& & perubperubaan yang aan yang disebdisebabkan oleabkan ole  beberapa al sebagai berikut:

 beberapa al sebagai berikut: ).

). Dapat Dapat terdenaturasi terdenaturasi yang yang disebabkan disebabkan ole ole perlakuan perlakuan pemanasan.pemanasan. Pada umumnya protein akan terdenaturasi karena adanya kondisi ekstrim. Pada umumnya protein akan terdenaturasi karena adanya kondisi ekstrim.

Pe

(2)
(3)

.

. Dapat Dapat terkoagulasi terkoagulasi atau atau membentuk membentuk endapan endapan yang yang disebabkan disebabkan oleole adanya perlakuan pengasaman.

adanya perlakuan pengasaman. 4.

4. Dapat mengaDapat mengalami lami dekomdekomposisi posisi atau atau pemecapemecaan an ole ole en#im& en#im& en#imen#im  proteolitik.

 proteolitik. +.

+. DaDapapat t beberereakaksi densi dengagan n gugula redla redukuksisi. . 5e5eakaksi tersi tersesebubut t akakanan menimbulkan terbentuknya (arna cokelat.

menimbulkan terbentuknya (arna cokelat.

/ntuk menguji protein di dalam suatu sampel dapat dilakukan dengan dua /ntuk menguji protein di dalam suatu sampel dapat dilakukan dengan dua meto

metode de yaiyaitu tu metometode de kuakuantitntitatiati! ! dan dan metmetode ode kuakualitalitati!. ti!. 'al'ala a satsatu u concontoto meto

metode de penpengujgujian ian kuakuantintitatitati! ! yaiyaitu tu uji uji reareaksi ksi BiuBiuret. ret. /ji /ji reakreaksi si BiuBiuret ret iniini digunakan untuk menentukan kadar protein pada suatu sampel. 5eaksi biuret digunakan untuk menentukan kadar protein pada suatu sampel. 5eaksi biuret mer

merupaupakan kan reakreaksi si (arn(arna a yanyang g umuumum m untuntuk uk guggugus us peppeptidtida a $&0$&02&32&31&% 1&% dandan  protein.

 protein. 5eaksi 5eaksi positi! positi! ditandai ditandai dengan dengan terbentuknya terbentuknya (arna (arna ungu ungu karenakarena terbentuk senya(a kompleks antara 0u

terbentuk senya(a kompleks antara 0u66 dan 3 dari molekul ikatan peptida. dan 3 dari molekul ikatan peptida.

Banyaknya asam amino yang terikat pada ikatan peptida mempengarui (arna Banyaknya asam amino yang terikat pada ikatan peptida mempengarui (arna reaksi ini. 'enya(a dengan molekul dipeptida akan memberikan (arna biru" reaksi ini. 'enya(a dengan molekul dipeptida akan memberikan (arna biru" trip

tripepteptida ida ungungu" u" dan dan tetrtetrapeapeptiptida da sertserta a peppeptidtida a komkompleplek k akaakan n memmemberiberikankan (arna mera.

(arna mera. Pad

Pada a dasadasarnyrnya a suasuatu tu peppeptidtida a adaladala a asilasil&asa&asam m amiamino" no" karkarena ena guggugus us 7 7  0221 dan 731

0221 dan 731 membentuk ikatan peptida. Peptida didapatkan dari idrolisis membentuk ikatan peptida. Peptida didapatkan dari idrolisis

 protein yang tidak sempurna. -pab

 protein yang tidak sempurna. -pabila peptida yang diasilkan diidrolisis lebiila peptida yang diasilkan diidrolisis lebi lanjut akan diasilkan asam&asam amino. $-nna Poedjiadi" )88+%.

lanjut akan diasilkan asam&asam amino. $-nna Poedjiadi" )88+%. 'i!at peptida ditentukan ole gugus 70221" 731

'i!at peptida ditentukan ole gugus 70221" 731  dan gugus 5. 'i!at  dan gugus 5. 'i!at

asam dan basa pada peptida ditentukan ole gugus 70221 dan 731

asam dan basa pada peptida ditentukan ole gugus 70221 dan 731 " namun " namun

 pada

 pada rantai rantai panjang panjang gugus gugus 70221 70221 dan dan 731731 yang teyang terletak drletak diujung iujung rantairantai

tidak lagi berpengaru. 'uatu peptida juga mempunyai titik isolistrik seperti tidak lagi berpengaru. 'uatu peptida juga mempunyai titik isolistrik seperti  pada

 pada asam asam amino. amino. 5eaksi 5eaksi biuret biuret merupakan merupakan reaksi reaksi (arna (arna untuk untuk peptida peptida dandan  protein. $-nna Poedjiadi" )88+%.

 protein. $-nna Poedjiadi" )88+%. 'e

'elalain in dedengngan an ujuji i bibiureuret" t" pepengngujujiaian n jujuga ga didilalakukukakan n dedengngan an memetotodede spektr

spektro!otoo!otometri. Tekmetri. Teknik spektroskonik spektroskopi pi pada daera pada daera ultra 9iolet ultra 9iolet dan dan sinar tampak sinar tampak   biasa

 biasa disebut disebut spektroskopi spektroskopi /V&/V&Via" Via" dari dari spektrum spektrum absorbsi absorbsi dapat dapat diketauidiketaui  panjang gelombang dengan absorb

 panjang gelombang dengan absorbans maksimum dari suatu unsur atau senya(a.ans maksimum dari suatu unsur atau senya(a.

Pe

(4)
(5)

'pektro!otometer merupakan alat ukur yang prinsip kerjanya didasarkan  pada interaksi caaya sinar monokromatis dengan materi" yaitu pada saat sejumla caaya sinar monokromatis dile(atkan pada sebua larutan" ada seebagian sinar yang diserap" diamburkan" dipantulkan dan sebagian lagi diteruskan. 3amun karena jumla sinar yang diamburkan dan dipantulkan sangat kecil" maka dianggap tidak ada. -pabila radiasi atau caaya puti dile(atkan melalui larutan ber(arna" maka radiasi dengan panjang gelombang tertentu akan diserap $absopsi% secara selekti! dan radiasi lainnya akan diteruskan $transmisi%. -bsorpsi maksimum dari larutan ber(arna terjadi pada daera (arna yang  berla(anan" mislanya larutan (arna mera akan menyerap rasiasi maksimum  pada daera (arna ijau. Dengan perkataan lain (arna yang diserrap adala

(arna komplementer dari (arna yang diamati.

'emua senya(a organik mampu mengabsorbsimenyerap radiasi sinar" sebab senya(a organik mengandung elektron 9alensi yang dapat dieksitasi dari energi renda ke tingkat energi yang lebi tinggi. Pengabsorbsian sinar ultra 9iolet dan sinar tampak yang panjang gelombangnya lebi besar" terbatas pada sejumla gugus !ungsional $cromopore% yang mengandung elektron 9alensi dengan energi eksitasi renda. /ntuk protein rentang panjang gelombang yang dapat digunakan adala ;*nm&;<*nm" panjang gelombang maksimum yang dapat digunakan untuk menguji protein dengan spektronik adala ;+*nm.

Berdasarkan ukum =ambert&Beer" absorbansi dari suatu sampel akan sebanding dengan ketebalan" konsentrasi sampel dan absorbti9itas molar. Bila ketebalan benda $b% atau konsentrasi materi $c% yang dile(ati bertamba" maka caaya yang diserap akan lebi banyak. Jadi absorbansi berbanding lurus dengan ketebalan dan konsentrasi. 'elain itu" !aktor yang juga berpengaru teradapa  besar kecilnya absorbansi adala absorti9itas molar $ % dari larutan itu sendiri.Ɛ

'eingga persamaan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut: - > b cƐ

(6)
(7)

 Hukum Dasar Spektroskopi Adsorbsi

Jika suatu berkas sinar mele(ati suatu medium omogen" sebagian dari caaya datang $Po% diadsorbsi sebanyak $Pa%" sebagian dapat diabaikan dipantulkan $Pr%" sedangkan sisanya ditransmisikan $Pt% dengan e!ek intensitas murnisebesar :

Po > Pa 6 Pt 6 Pr"

Dimana : Po > intensitas radiasi yang masuk" Pa > intensitas caaya yang diadsorbsi

Pr > intensitas bagian caaya yang dipantulkan Pt > intensitas caaya yang ditransmisikan.

Dalam al ini berlaku ubungan 1ukum Beer&=ambert :

T >

abc  Po

 Pt 

=

)*

b > jarak tempu optik" c > konsentrasi

log $T% > log abc  Po  Pt 

=

 

 

 

 

 

a > tetapan absorti9itas" > transmitansi

log  A abc  Pt   Po T 

 

 

=

=

 

 

 

=

 

 

 

 

 

) log  A > adsorbansi

& log $T % i.e. A > abc

(8)
(9)

) )

=

 

 

 

 

 

 opasitas $tidak tembus caaya%

 A > abc

 A > absorpsi9itas $yakni tetap%

1ukum di atas dapat ditinjau sebagai berikut :

). Jika suatu berkas radiasi monokromatik yang sejajar jatu pada medium  pengadsorbsi pada sudut tegak lurus setiap lapisan yang sangat kecilnya

akan menurunkan intensitas berkas.

. Jika suatu caaya monokromatis mengenai suatu medium yang transparan" laju pengurangan intensitas dengan ketebalan medium sebanding dengan intensitas caaya.

4. Intensitas berkas sinar monokromatis berkurang secara eksponensial bila Konsentarsi #at pengadsorbsi bertamba.

1al di atas" adala persamaan yang mendasar untuk spektroskopi adsorbsi" dikenal dengan ukum Beer?s =ambert atau 1ukum Beer Bougar.

Karena :  A > abc" A

α  c bila ab konstan  A α   b bila ac konstan A α   bc bila a konstan.

Sampel yang digunakan sebagai sumber protein

Ikan =ele termasuk dalam jenis ikan air ta(ar dengan ciri 7 ciri tubu yang memanjang" agak bulat" kepala gepeng" tidak memiliki sisik" mulut besar" (arna kelabu sampai itam. Di sekitar mulut terdapat bagian nasal" maksila" mandibula luar dan mandibula dalam" masing&masing terdapat sepasang kumis. 1anya kumis bagian mandibula yang dapat digerakkan untuk meraba

(10)
(11)

makanannya. Kulit lele dumbo berlendir tidak bersisik" ber(arna itam pada  bagian punggung $dorsal% dan bagian samping $lateral%. 'irip punggung" sirip ekor" dan sirip dubur merupakan sirip tunggal" sedangkan sirip perut dan sirip dada merupakan sirip ganda. Pada sirip dada terdapat duri yang keras dan runcing yang disebut patil. Patil lele dumbo tidak beracun $'uyanto **@%. Klasi!ikasi ikan lele

Ailum : 0ordata Kelas : Pisces 'ubkelas : Teleostei 2rdo : 2stariopysi 'ubordo : 'iluroidae Aamili : 0lariidae enus : 0larias 'pesies :Clarias sp.

Ikan lele memiliki kandungan protein yang cukup banyak yaitu sekitar  )@"@@C jika dibadingkan dengan kandugan gi#i lainnya. Berikut merupakan kandungan protein pada ikan lele :

(12)
(13)

V. -lat dan Baan

-lat :

& Tabung reaksi )*bua & Mortar dan alu )set & elas ukur )*m= )bua

& Kertas saring secukupnya

& 0orong )bua

& =abu ukur )bua

& Pipet tetes secukupnya & 'pektronik * )set

Baan :

& 'ampel protein

& =arutan standar protein & 5eagen biuret

& -uades & Etil eter  

(14)
(15)

VI. -lur Kerja ). Persiapan sampel

Penentuan Kadar Protein Dengan Menggunakan Metode Biuret 8 - Dibiarkan pada suhu kamar

- Ditambah 6m pereaksi

- Didekantasi !ndapan

"upernatant # 2m eti$ eter dan

disentri%uge !ndapan

!nda an !ndapan

- Ditambah $arutan protein - Ditambah air sampai &o$ume

tota$ 1m - Disentri%uge pada 3'' rpm  (abung 5  (abung 4  (abung 3  (abung 2  (abung 1

(16)
(17)

. Pembuatan =arutan 'tandar

 (abung 5

# 1m $arutan $arutan protein standar 5 mg # 4m reagen biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'  (abung 4

# 1m $arutan protein standar 4mg # 4m reagen Biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'  (abung 3

# 1m $arutan protein standar 3mg # 4m reagen Biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'  (abung 2

#1m $arutan protein standar 2mg #4mreagen biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'  (abung 1

# 1m $arutan protein standar 1mg #4m reagen Biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2' 1m a.uades

Dimasukkan ke da$am tabung reaksi #4m reagen Biuret

Diko)ok

Diinkubasi pada suhu 37' se$ama 1' menit

Diukur absorbansi pada pan,ang ge$ombang 54'nm dengan a$at spektronik 2'

/bsorbansi

1m sampe$

4. Penetapan absorbansi larutan blanko

(18)
(19)

 (abung 5

# 1m $arutan $arutan protein standar 5 mg # 4m reagen biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi  (abung 4

# 1m $arutan protein standar 4mg # 4m reagen Biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi  (abung 3

# 1m $arutan protein standar 3mg # 4m reagen Biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi  (abung 2

#1m $arutan protein standar 2mg #4mreagen biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi  (abung 1

# 1m $arutan protein standar 1mg #4m reagen Biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi

1m a.uades

Dimasukkan ke da$am tabung reaksi #4m reagen Biuret

Diko)ok

Diinkubasi pada suhu 37' se$ama 1' menit

Diukur absorbansi pada pan,ang ge$ombang 54'nm dengan a$at spektronik 2'

/bsorbansi

1m sampe$

Dimasukkan ke da$am tabung reaksi #4m reagen Biuret

Diko)ok

Diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

Diukur absorbansi pada pan,ang ge$ombang 54'nm dengan a$at spektronik 2'

/bsorbansi

4. Penetapan absorbansi larutan blanko

(20)
(21)

Padatan sampe$Padatan sampe$

Dimaukkan ke da$am 0aring b$ender Ditambahkan air

Disaring Dimaukkan ke da$am 0aring b$ender Ditambahkan air

Disaring

i$trati$trat esiduesidu

"o$ub$e protein"o$ub$e protein Disentri%uge

Didekantasi Disentri%uge Didekantasi

VII. 1asil Pengamatan  3o

.

Prosedur Percobaan 1asil pengamatan Dugaanreaksi Kesimpulan

'ebelum 'esuda

). Persiapan sampel &sampel>padatan  puti pucat

&air> jerni tak    ber(arna &!iltrat>larutan  puti keru &residu>padatan  puti pucat &soluble  protein>larutan  puti keru  (abung 1

# 1m $arutan protein standar 1mg #4m reagen Biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi . Pembuatan larutan standart &protein standar>

 jerni tak ber(arna &reagen biuret> larutan ber(arna  biru $66% &larutan standar6  biuret>lrutan  ber(arna biru $6% &absorbansi>

(22)
(23)

 (abung 1

# 1m $arutan protein standar 1mg #4m reagen Biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi . Pembuatan larutan standart &protein standar>

 jerni tak ber(arna &reagen biuret> larutan ber(arna  biru $66% &larutan standar6  biuret>lrutan  ber(arna biru $6% &absorbansi>  (abung 2

#1m $arutan protein standar 2mg #4mreagen biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi &larutan protein

standar> jerni tak   ber(arna &reagen biuret> larutan ber(arna  biru $66% &larutan protein standar6 larutan  biuret > larutan  ber(arna biru $6 6% &absorbansi>

(24)
(25)

 (abung 2

#1m $arutan protein standar 2mg #4mreagen biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi &larutan protein

standar> jerni tak   ber(arna &reagen biuret> larutan ber(arna  biru $66% &larutan protein standar6 larutan  biuret > larutan  ber(arna biru $6 6% &absorbansi>  (abung 3

# 1m $arutan protein standar 3mg # 4m reagen Biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi &larutan protein

standar> jerni tak   ber(arna &reagen biuret> larutan ber(arna  biru $66% &larutan protein standar6 larutan  biuret > larutan  ber(arna biru $6 6% &absorbansi>

(26)
(27)

 (abung 3

# 1m $arutan protein standar 3mg # 4m reagen Biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi &larutan protein

standar> jerni tak   ber(arna &reagen biuret> larutan ber(arna  biru $66% &larutan protein standar6 larutan  biuret > larutan  ber(arna biru $6 6% &absorbansi>  (abung 4

# 1m $arutan protein standar 4mg # 4m reagen Biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi &larutan protein

standar> jerni tak   ber(arna &reagen biuret> larutan ber(arna  biru $66% &larutan protein standar6 larutan  biuret > larutan  ber(arna biru $6 6% &absorbansi>

(28)
(29)

 (abung 4

# 1m $arutan protein standar 4mg # 4m reagen Biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi &larutan protein

standar> jerni tak   ber(arna &reagen biuret> larutan ber(arna  biru $66% &larutan protein standar6 larutan  biuret > larutan  ber(arna biru $6 6% &absorbansi>  (abung 5

# 1m $arutan $arutan protein standar 5 mg # 4m reagen biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi &larutan protein

standar> jerni tak   ber(arna &reagen biuret> larutan ber(arna  biru $66% &larutan protein standar6 larutan  biuret > larutan  ber(arna biru $6 6% &absorbansi>

(30)
(31)

 (abung 5

# 1m $arutan $arutan protein standar 5 mg # 4m reagen biuret

-diko)ok

-diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

+arna ungu stabi$

-diukur absorbansi pada pen,ang ge$ 54'nm dengan a$at spektronik 2'

absorbansi &larutan protein

standar> jerni tak   ber(arna &reagen biuret> larutan ber(arna  biru $66% &larutan protein standar6 larutan  biuret > larutan  ber(arna biru $6 6% &absorbansi> 1m a.uades

Dimasukkan ke da$am tabung reaksi #4m reagen Biuret

Diko)ok

Diinkubasi pada suhu 37' se$ama 1' menit

Diukur absorbansi pada pan,ang ge$ombang 54'nm dengan a$at spektronik 2'

/bsorbansi 4. Penetapan absorbansi larutan blanko &auades> jerni

tak ber(arna &reagen biuret> larutan ber(arna  biru$66% &auades6 larutan  biuret> larutan  ber(arna biru$6% &absorbansi>

(32)
(33)

1m a.uades

Dimasukkan ke da$am tabung reaksi #4m reagen Biuret

Diko)ok

Diinkubasi pada suhu 37' se$ama 1' menit

Diukur absorbansi pada pan,ang ge$ombang 54'nm dengan a$at spektronik 2'

/bsorbansi 4. Penetapan absorbansi larutan blanko &auades> jerni

tak ber(arna &reagen biuret> larutan ber(arna  biru$66% &auades6 larutan  biuret> larutan  ber(arna biru$6% &absorbansi> 1m sampe$

Dimasukkan ke da$am tabung reaksi #4m reagen Biuret

Diko)ok

Diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

Diukur absorbansi pada pan,ang ge$ombang 54'nm dengan a$at spektronik 2'

/bsorbansi +. Penetapan absorbansi larutan sampel &sampel>keru

larutan puti &reagen biuret> larutan ber(arna  biru$66% &sampel6 larutan  biuret> larutan  ber(arna biru$6% &absorbansi>

(34)
(35)

1m sampe$

Dimasukkan ke da$am tabung reaksi #4m reagen Biuret

Diko)ok

Diinkubasi pada suhu 37'* se$ama 1' menit

Diukur absorbansi pada pan,ang ge$ombang 54'nm dengan a$at spektronik 2'

/bsorbansi +. Penetapan absorbansi larutan sampel &sampel>keru

larutan puti &reagen biuret> larutan ber(arna  biru$66% &sampel6 larutan  biuret> larutan  ber(arna biru$6% &absorbansi>

(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

Referensi

Dokumen terkait

Minimal, ini adalah gambaraan umum yang dapat digariskan tentang dewa dan jangan mengkaitkan sesuatu dengan dewa yang bertentangan dengan keabadiannya atau tidak

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu untuk mengetahui seberapa besar laba bersih setelah pajak yang dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham sehingga

Ada pertentangan antara berbagai aturan dan implementasinya, di satu sisi BUMN harus dikelola sebagaimana mengelola perusahaan pada umumnya berdasarkan prinsip-prinsip

Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang di sintesis oleh hati dan jaringan adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk digunakan dan

Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi dengan cara menyusun secara narasi sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil

Pada penelitian ini telah dilakukan pemurnian minyak nilam dan minyak daun cengkeh yang berwarna gelap dan keruh yang dihasilkan dari industri kecil penyulingan dengan

Uji pemanfaatan selulosa bakterial nata de coco sebagai bahan adsorban logam Cu(II) dalam sistem berpelarut air diamati bahwa konsentrasi awal larutan dan Iamanya waktu kontak

Penilaian aroma, rasa, warna dan tekstur memiliki fungsi dan cara penilaian yang berbeda, antara lain :1)Penilaian aroma makanan banyak menentukan kelezatan bahan makanan