• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan berupa studi deskriptif yaitu suatu metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan berupa studi deskriptif yaitu suatu metode"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan berupa studi deskriptif yaitu suatu metode dimana data yang dikumpulkan, disusun, diinterprestasikan, dianalisa dan diklarifikasikan data sesuai dengan kejadian yang sebenarnya dalam kurun waktu tertentu dan secara langsung mendatangi objek penelitian yaitu sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan.

3.2 Jenis dan sumber Data

Adapun jenis data yang dikumpulkan adalah jenis data kualitatif yang bersumber dari data primer dan data sekunder.

1. Data primer, data yang belum diolah yang diperoleh langsung dari objek penelitian dalam hal ini data terkait yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi terhadap perusahaan.

2. Data sekunder, data yang dikumpulkan melalui catatan dan dokumen resmi perusahaan diantaranya seperti struktur organisasi perusahaan, tugas dan fungsi setiap bagian dalam struktur organisasi, dan data yang tersedia lainnya yang terkait dengan analisa internal auditor.

(2)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Adapun pada penelitian di sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu :

3. Teknik wawancara, dengan melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pihak – pihak yang terkait dengan objek penelitian.

4. Teknik Dokumentasi, pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen – dokumen internal perusahaan yang terkait dengan lingkup penelitian ini.

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional merupakan penjelasan – penjelasan variabel yang telah dipilih. Untuk mengukur variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi yang terdiri dari 4 jawaban yang merentang dari “sangat efektif” sampai dengan “tidak efektif” dimana setiap pilihan jawaban diberikan bobot nilai pernyataan sebagai berikut :

Sangat efektif = 4 Efektif = 3 Kurang efektif = 2 Tidak efektif = 1

(3)

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Alat ukur 1. Independensi Ketidak terkaitan

atau kebebasan auditor dari dan terhadap auditi maupun objeknya 1.Status Organisasi 2.Objektivitas Skala Likert 2. Kemampuan Profesional Kemampuan auditor baik secara tekhnis maupun non tekhnis dalam melakukan pemeriksaan 1.Kesesuaian dengan Standard profesi 2.Pengetahuan dan kecakapan

Hubungan antara manusia dan Komunikasi Skala Likert 3. Lingkup Pekerjaan Pedoman dalam menjalankan setiap jenis audit agar tidak melenceng jauh dari objek yang hendak diperiksa

1.Keandalan Informasi

2.Kesesuaian dengan kebijaksanaan rencana dan prosedur

3.Penggunaan Sumber 4.Pencapaian tujuan

Skala Likert

(4)

4. Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Mencakup pemeriksaan dan evaluasi atas kecakupan dan efektifitas system pengendalian internal organisasi dan kualitas kinerja dalam melaksanakan tanggung jawab yang diberikan.

1.Perencanaan pemeriksaan

2.Pengujian dan evaluasi informasi 3.Penyampaian hasil pemeriksaan 4.tindak lanjut pemeriksaan. Skala Likert

3.5 Teknik Analisa Data

Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskritif. Menurut sugiyono (2009 : 29) “Metode Deskriptif adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum .”

(5)

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

PADA SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTSn) 2 MEDAN

4.1 Data Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan adalah jenjang dasar pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan sekolah menengah pertama, yang pengelolaannya dilakukan oleh Departemen Agama.Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan berpusat di Jalan Pratun No. 3 Medan. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan didirikan pada tanggal 25 November 1995 dengan surat keputusan No. 515 A.

Dalam meningkatkan taraf pendidikan khususnya dibidang agama, sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan memiliki tujuan diantaranya meningkatkan dan mengembangkan serta membiasakan sikap dan perilaku yang sesuai dengan akhlakul karimah dalam koridor keimanan dan ketaqwaan, mengembangkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), meningkatkan dan mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya, serta menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu berkompetisi pada jenjang pendidikan lanjutan, baik yang dikolola oleh Departemen Agama dan Departemen Pendidikan Nasional. Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri

(6)

(MTsN) 2 Medan memiliki jumlah siswa sebanyak 1005 siswa dan total kelas sebanyak 27 lokal serta jumlah status guru / pegawai sebanyak 98 guru dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah Siswa dan Lokal

Kelas LK Pr Jumlah Ket

I 136 225 361 9 Lokal

II 151 178 329 9 Lokal

III 147 168 315 9 Lokal

Total 434 571 1005 27 Lokal

Status Guru / Pegawai

No Kategori Guru / Pegawai Lk Pr Jumlah

1 Guru NIP 150 12 53 65

2 Guru NIP 131 2 2 4

3 Guru Honor 9 8 17

4 Pegawai NIP 150 1 3 4

5 Peg. Honor / Penjaga Malam 6 2 8

Jumlah 30 67 98

Dalam meningkatkan mutu pendidikan, Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan memiliki tujuan yaitu berupa Visi dan Misi, dan Visi dan Misi sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan ialah :

(7)

4.1.2 VISI MADRASAH

Mewujudkan sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan yang populis, Islami, Berkualitas, dan Berwawasan lingkungan.

4.1.3 MISI MADRASAH

• Membentuk akhlaqul karimah dikalangan siswa, guru dan pegawai • Membina, mengembangkan peningkatan kualitas IMTAQ siswa, guru

dan pegawai secara berkesinambungan

• Mengembangkan, meningkatkan kualitas IPTEK siswa, guru dan pegawai.

• Mengembangkan, menyempurnakan sarana dan prasarana pembelajaran siswa.

• Menumbuhkembangkan apresiasi seni budaya dan meningkatkan kegiatan olahraga dikalangan siswa

• Menciptakan lingkungan sehat, kondusif dan bernuansa islami.

4.1.4 Struktur Organisasi dan Tugas Pokok pada Mts Negeri 2 Medan

Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Suatu struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang

(8)

didalamnya digambarkan hubungan, wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan yang ada dalam organisasi tersebut untuk melaksanakan kegiatan ke arah tercapainya tujuan perusahaan tersebut.

Didalam struktur organisasi terdapat alur pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas berupa garis kecuali posisi Satuan Pengawas Internal yang merupakan staf. Bagan struktur organisasi dengan menentukan kepada siapa bawahan harus bertanggung jawab.

Dengan adanya struktur organisasi yang jelas akan memudahkan didalam pembagian wewenang dan tanggung jawab dan uraian tugas yang harus dilaksanakan serta mengetahui batas – batas kewenangan dan tanggung jawab tiap devisi dan bagian yang ada di perusahaan. Hal ini akan membantu bendahara sebagai audit internal didalam melakukan audit. Penyusunan struktur organisasi berbeda-beda antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan bidang usaha dan luas perusahaan yang satu berbeda dengan perusahaan lain.

Pada Mts Negeri 2 Medan, struktur organisasi terbagi atas beberapa bagian. Pada tiap tiap bagian tersebut memiliki tugasnya masing-masing yand di jelaskan sebagai beruikut:

a. Kepala Madrasah

Kepala Madrasah Berfungsi sebagai Educator, Suvervisor, Manager, Administrator, Inovator dan Motivator.

(9)

Kepala Madrasah sebagai Educator bertugas dalam melaksanakan tugas sebagai KBM membimbing Guru/Pegawai dalam melaksanakan tugas dan membimbing siswa.

Kepala Madrasah Sebagai Suvervisor bertugas dalam Menyusun perencanaan , mengorganisasikan, mengarahkan dan mengkoordinasikan melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi dan menentukan kebijaksanaan.

Kepala Madrasah Sebagai Manager Bertugas dalam Mengelola, Mengkordinasi Penyelenggaraan Administrasi KBM, BK, Kesiswaan, Ketenagaan Perpustakaan, Keuangan Sarana/Prasarana, Persuratan serta melaksanakan dan menjalankan Instruksi , Edaran dan sebagainya yang datang dari atasan.

Kepala Madrasah sebagai Adminstrator bertugas dalam Melakukan suvervisi kelas, perpustakaan, laboraturium,BK, Administrasi. Kemudian juga bertugas untuk memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja Guru / Pegawai dan pengembangan Madrasah.

Kepala Madrasah sebagai Inovator bertugas dalam Mencari gagasan baru yang relevan dengan Madrasah dan melakukan pembaharuan dengan gagasan tersebut.

Kepala Madrasah sebagai Motivator bertugas dalam Menciptakan hubungan kerja dan menerapkan Prinsip penghargaan (reward) dan hukuman (punishment). Kepala Madrasah juga melaksanankan tugas dalam mengkoordinasi dan melaksanakan 7k.

(10)

b. Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Kurikulum

Wakil Kepala Sekolah (WKM) Bidang Kurikulum bertugas dalam membantu Kepala Madrasah dalam hal menyusun program jangka pendek (1 Triwulan), menengah (1 semester), dan jangka panjang (1 Tahun), memahami karakteristik setiap mata pelajaran, menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan, menyusun program pengajaran, menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran, menyusun jadwal evaluasi belajar semester, mid semester dan menyusun pembuatan naskah soal, serta menetapkan kriteria persyaratan naik/tidak naik kelas dan kelulusan.

c. Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Sarana dan Prasarana

Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Sarana dan Prasarana bertugas dalam membantu Kepala Madrasah dalam hal menyusun rencana kebutuhan sarana dan Prasarana , menyusun laporan urusan sarana dan prasarana, memelihara sarana dan prasarana yang ada, membuat data investaris sarana dan prasarana, mengusahakan penambahan sarana dan prasarana dari berbagai sumber, memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak, menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana dan Mengkoordinasi dan mengawasi KBM pagi dan sore.

d. Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Kesiswaan

Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Kesiswaan bertugas dalam membantu Kepala Madrasah dalam hal menyusun program

(11)

kesiswaan/Osis/UKS/Pramuka/KIR (Kelompok Ilmiah Remaja), Pramuka dan kegiatan kesiswaan lainnya, Membina pengurus Osis dalam berorganisasi, membantu memberi laporan kepada Guru BK bagi siwa kelas Unggul yang berprestasi dan bermasalah, membantu mengawasi pelaksaan Sholat Zuhur dan Sholat Ashar berjamaah siswa di Musholla, dan memotivasi siswa agar selalu berkarya dan berkreasi.

e. Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Hubungan Masyarakat

Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Hubungan Masyarakat bertugas dalam membantu Kepala Madrasah dalam hal mengatur pelaksanaan Hari Besar dan PHBI berkoordinasi dengan WKM kesiswaan dan Laboraturium Keagamaan (LABKA), mengartur dan membina hubungan madrasah dengan orang tua/wali siswa, Komite Madrasah, Madrasah Se Pembinaan MTsN 2 Medan, Lembaga Pemerintah, LSM, Masyarakat, Unit Usaha dan lain-lain, mengarahkan dan melayani tamu yang datang, mengatur dan mengkoordinir kegiatan sosial, dan mengatur dan membina hubungan KKM Se-Sub Rayon MTsN 2 Medan.

f. Koordinator Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang

Koordinator Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang dalam membantu Kepala Madrasah dalam hal Memperhatikan kebersihan Lingkungan Madrasah, Memperhatikan keindahan taman Madrasah, Membuat laporan kegiatan lingkungan hidup dan melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

(12)

g. Bimbingan Konseling

Bimbingan Konsling membantu Kepala Madrasah dalam melaksanakan hal Menyusun program BK, memberi layanan bimbingan kepada siswa, menyelesaikan pemasalahan siswa, mengumpulkan data siswa, mengisi buku BK, memberikan maskan dan melanjutkan studi, mengadakan penilaian pelaksaan BK, Mengisi dan menandatangani buku BK, membuat laporan BK dan memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa kelas IX dalam melanjutkan studi.

h. Wali Kelas

Wali Kelas membantu Kepala Madrasah dalam melaksananakan hal mengelola kelas secara Teknis Administratif dan Teknis Edukatif, menyelnggarakan Administrasi kelas, membuat denah tempat duduk siswa, mengisi papan absen, membuat Daftar Pelajaran kelas dan Membuat daftar Piket kelas.

i. Kepala Perpustakaan

Kepala Perpustakaan berfungsi membantu Kepala Madrasah dalam hal Mengurus dan melayani pengunjung perpustakaan, merencanakan pengadaan buku/bahan pustaka dan perpustakaan informasi teknologi (E Digital Library), merencanakan pengembangan dan kemajuan perpustakaan, memelihara buku-buku/bahan pustaka dan pustaka digital, membuat inventaris dan administrasi buku-buku perpustakaan, meningkatkan usaha minat baca guru, siswa dan warga

(13)

madrasah dalam berprestasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan.

j. Guru

Guru bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah melaksanakan KBM secara Efektif dan Efisien, tugas dan tanggung jawabnya meliputi membuat perangkat pembelajaran (Prota, Prosem), melaksanakan KBM, melaksanakan penilaian, mengisi daftar nilai, melaksanakan analisa hasil ulangan harian dan semster, membuat alat pelajaran / alat peraga dan melaksanakan tugas tertentu di Madrasah.

k. Pengelola UKS

Pengelola UKS membantu Kepala Madrasah dalam hal menyusun jadwal petugas UKS setiap hari, mengadakan pembinaan kepada petugas UKS secaa berkala, mengkoordinir pelaksanaan P3K, membantu administrasi kesehatan di Madrasah dan melakukan pelayanan kesehatan di Madrasah.

l. Pengelola Laboraturium

Pengelola Laboraturium berfungsi membantu Kepala madrasah dalam hal menyususn jadwal pemakaian laboraturium, inventarisasi bahan yang ada dengan yang di peroleh serta pemakainya, merencanakan bahan yang diperoleh, pemeliharaan dan perbaikan peralatan, membuat program laboraturium, menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Laboraturium.

(14)

m. Petugas Piket

Petugas Piket membantu kepala Madrasah dalam hal memperhatikan dan membunyikan bel masuk, pergantian pelajaran, istirahat dan pulang, memberi izin siswa yang meminta izinmenertibkan siwa di dalam kelas jika guru bidang studi berhalangan hadir dan mengisi kartu kendali siswa.

n. Kepala Tata Usaha

Kepala Tata Usaha membantu Ketatausahaan Madrasah dan bertanggung jawab kepada Kepala madrasah meliputi menyusun program tata usaha, mengeola keuangan, membina dan mengembangkan karir TU, membuat Notulen Rapat Dinas, dan Laporan ketatausahaan.

o. Bendahara Rutin

Bendahara Rutin bertugas untuk bertanggung jawab atas penerimaan, penyimpanan uang negara sesuai dengan peraturan yang berlaku, bertanggung jawab atas setiap pengeluaran, penggunaan uang yang berasal dari uang negara, sesuai dengan peraturan yang berlaku, Membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) atas setiap penggunaan /pengeluaran uang negara kepada atasan langsung dan lain-lainnya yang dianggap perlu sesuai dengan peraturan yang berlaku, membuat dan melengkapi buku dengan kas pembantu sesuai dengan peraturan yang berlaku dan melengkapi semua pangkat administrasi yang berkenaan dengan tugas-tugas Bendahara Rutin.

(15)

p. Bendahara Bos

Bendahara BOS bertugas untuk memahami pengelolaan sesuai dengan panduan yang ada, bertanggung jawab atas setiap jenis penerimaan dan pengeluaran Dana BOS sesuai dengan peraturan yang berlaku, mengambil dan mengeluarkan dana BOS sesuai dengan program yang direncanakan dan direkomendasikan, dan membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) atas setia pengeluaran Dana BOS kepada atasan langsung dan lainnya yang dianggap perlu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

q. Pegawai

Pegawai bertugas membuat data Pegawai/Guru, membuat serta menyusun file Kepegawaian, Membuat SK, kenaikan Gaji Berkala Pegawai dan Guru, membuar permintaan Karsi dan Karsu bagi pegawai dan guru baru, menyediakan/membuat daftar hadir pegawai dan guru, dan membuat uraian tugas kepegawaian.

4.1.5 Fungsi Auditor Internal

Sebagaimana yang telah penulis kemukakan pada uraian teoritis, fungsi pengawasan merupakan salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam setiap perusahaan, khususnya bagi perusahaan yang memiliki skala operasi yang cukup besar. Suatu pengawasan yang dilandasi oleh suatu kebijaksanaan yang tepat dan akurat, disertai dengan penerapan suatu sifat pengawasan intern yang baik akan membawa manfaat yang sangat besar bagi perusahaan terutama untuk

(16)

mengurangi dan menghindari penyelewengan, pemborosan dan hal lain yang dapat merugikan perusahaan.

Dalam uraian pada bab II, dijelaskan bahwa sekolah memberikan perhatian yang cukup besar terhadap arti pentingnya audit intern yang merupakan salah satu bagian yang terdapat dalam perusahaan dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap semua aspek kegiatan dalam sekolah. Pada Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan yang melakukan pengawasan dan pemeriksaan ( internal auditornya ) adalah bendahara rutin dan bendahara bos, bendahara rutin yang memiliki tugas seperti bertanggung jawab atas penerimaan, penyimpanan uang negara sesuai dengan peraturan yang berlaku, bertanggung jawab atas setiap pengeluaran, penggunaan uang yang berasal dari uang negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan bendahara bos bertugas untuk memahami pengelolaan sesuai dengan panduan yang ada, bertanggung jawab atas setiap jenis penerimaan dan pengeliaraan dana BOS sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Internal auditor juga bertugas membantu kepala madrasah dalam mengadakan penilaian atas sistem pengawasan manajemen dan pelaksanaannya serta memberikan saran-saran perbaikan. Untuk memenuhi tugas tersebut internal auditor berfungsi melakukan suatu pemeriksaan yang dilaksanakan secara terus-menerus terhadap kegiatan operasi perusahaan dan melakukan penilaian serta pengawasan terhadap terlaksananya sistem pengawasan manajemen. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memastikan apakah pelaksanaan kegiatan

(17)

operasi sekolah madrasah telah sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang telah ditetapkan.

Adapun tujuan dari pemeriksaan dan pengawasan pada Sekolah Madrasah Tsanawiya Negeri (MTsN) 2 Medan adalah untuk membantu kepala madrasah atau pimpinan sekolah untuk melakukan pengawasan hal – hal yang berhubungan dengan masalah – masalah keuangan dan pembukuan serta pengawasan pelaksanaan yang mencakup perencanaan dan koordinasi agar tercapai efisiensi dalam perusahaan secara menyeluruh..

Pada dasarnya internal auditor tidak bertanggung jawab secara langsung terhadap kelemahan yang ada di sekolah. Internal auditor hanya berkewajiban melakukan pemeriksaan dan selanjutnya hasil pemeriksaan inilah yang dipakai oleh kepala madrasah selaku pimpinan sekolah untuk melakukan tindakan perbaikan. Ruang lingkup pemeriksaan, tidak terbatas pada bidang akuntansi dan catatan keuangan saja. Adapaun ruang lingkup pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pemeriksaan atas keuangan dan ketaatan pada peraturan perundang – undangan. Dalam hal ini pemeriksaan mencakup pemeriksaan transaksi, perkiraan, kegiatan, fungsi dan pertanggungjawaban keuangan bagian sekolah sesuai dengan ruang lingkup pemeriksaan yang ditentukan dalam penugasan pemeriksaan, melaksanakan pemeriksaan keuangan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan catatan keuangan terutama untuk pengamanan harta sekolah, serta

(18)

untuk mengetahui adanya penyalahgunaan dari harta sekolah madrasah serta penyimpangan – penyimpangan lainnya.

b. Penilaian tentang daya guna dan kehematan dalam penggunaan sarana yang tersedia. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah sekolah, bagian atau kegiatan yang diperiksa telah mengelola atau menggunakan sumber daya seperti uang, peralatan, barang, sumber daya manusia dan sebagainya yang tersedia secara berdaya guna dan berhasil guna.

c. Penilaian tentang hasil guna atau manfaat yang direncanakan dari suatu kegiatan atau program. Penilaian meliputi penyelidikan apakaha hasil atau manfaat yang dicapai sampai saat pemeriksaan program atau kegiatan yang ditetapkan telah dilaksanakan secara berhasil guna.

d. Melakukan pemeriksaan khusus dalam hal adanya suatu masalah yang mendesak atas dasar instruksi pimpinan.

e. Menganalisa laporan-laporan dari tiap-tiap divisi.

f. Menganalisa bahan masukan dan saran kepada pimpinan dalam penyusunan rencana program dan pengambilan keputusan.

Fungsi - fungsi di atas sudah cukup memadai bagi sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan karena sudah mencakup seluruh bagian. Disamping itu internal auditor juga ikut membantu pihak luar dalam arti memperlancar tugas mereka. Jadi dari fungsi di atas dapat dilihat bahwa pemeriksaan ditujukan untuk pengamanan harta Sekolah Madrasah itu sendiri,

(19)

pelaksanaan kegiatan terutama yang menyangkut efisiensi dan efektifitas usaha, ketaatan terhadap kebijaksanaan serta peraturan yang ditetapkan oleh sekolah madrasah. Menurut penulis, fungsi internal auditor pada Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan cukup baik dan telah melaksanakannya sesuai dengan yang telah digariskan.

4.1.6 Laporan Auditor Intern dan Tindak Lanjutnya

Laporan adalah merupakan produk akhir dalam proses pemeriksaan yang dilakukan internal auditor, yang fungsinya sebagai bahan informasi dan dasar pengambilan keputusan bagi pimpinan. Pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah pemeriksaan yang bersifat pemeriksaan operasional dan keuangan. Laporan sedapat mungkin harus dibuat ringkas dan tepat tetapi yang dilaporkan harus jelas dan laporan harus objektif, dapat dipertanggungjawabkan dengan bukti yang kuat serta memenuhi syarat yang telah ditetapkan.

Disamping itu juga bentuk laporan internal auditor hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian laporan. Apabila ditujukan untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi hendaknya disajikan dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dipahami, sedangkan untuk bagian yang lebih rendah disajikan dalam bentuk yang lebih rinci. Yang penting adalah sebelum menulis laporan resmi kepada manajemen, hendaknya didiskusikan dan dibahas kembali dengan bagian yang diperiksa, sehingga bagian yang diperiksa tersebut dapat memberikan tanggapan dan penjelasan atas hasil temuan audit yang didapat.

(20)

Satuan pengawasan dan Pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor membuat laporan hasil kerjanya untuk mempertanggungjawabkan hasil kerjanya. Dalam melakukan tugas ini, pengawasan dan pemeriksaan intern pada sekolah madrasah mempunyai kelengkapan pemeriksaan seperti

1. Norma Pemeriksaan

Satuan pengawasan intern sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan telah mempunyai suatu kaidah atau ukuran dalam melaksanakan pemeriksaan agar dicapai mutu pelaksanaan pemeriksaan dan mutu laporan pemeriksaan yang dikehendaki.

Kaidah atau ukuran ini disebut norma pemeriksaan yang berisi : a. Norma Umum Pemeriksaan

Mengatur tentang ruang lingkup pemeriksaan terhadap obyek yang diperiksa, baik terhadap keuangan maupun mengenai peraturan perundang – undangan pejabat yang berwenang dalam menetapkan tugas pemeriksaan harus mempertimbangkan kebutuhan pemakai hasil pemeriksaan.

b. Norma Pelaksanaan Pemeriksaan

Pekerjaan pemeriksaan harus direncanakan sebaik – baiknya dan para pelaksana pemeriksaan harus diawasi dan dibimbing dengan sebaik – baiknya. Dalam melaksanakan tugasnya para auditor harus waspada terhadap situasi atau transaksi yang dapat menunjukan kemungkinan adanya penyimpangan, penyelewengan serta tindakan yang tidak sah.

(21)

c. Norma Pelaporan Pemeriksaan

Auditor intern harus melaporkan hasil pemeriksaan sesuai dengan penugasan yang ditetapkan. Laporan tersebut harus dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada pejabat yang berwenang tepat pada waktunya agar bermanfaat.

d. Norma tindak Lanjut

Audit intern harus mengikuti tindak lanjut atas temuan – temuan pemeriksaan yang dilaporkan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil dan dilaksanakan. Norma ini mewajibkan satuan pengawasan intern para pemeriksanya berupaya agar sasaran tindak lanjut dilaksanakan oleh pihak manajemen serta mengikuti tindak lanjut untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah dilaksanakan oleh pihak manajemen.

2. Audit Program

Program pemeriksaan adalah surat tindakan atau langkah – langkah yang terperinci dan sistematis dari prosedur pemeriksaan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pemeriksaan. Hal ini diperlukan agar pelaksanaan pemeriksaan dapat terarah pada Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTsN) Negeri 2 Medan yang audit program sudah ada sehingga dalam melaksanakan pemeriksaan sudah dapat memahami tujuan, jenis dan tugas pemeriksaannya.

(22)

3. Kertas Kerja Pemeriksaan

Kertas kerja pemeriksaan merupakan alat kerja yang dipakai oleh petugas pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan dan disebut juga dengan dokumen pemeriksaan. Isinya berupa catatan – catatan mengenai perencanaan dan survei pendahuluan, audit program dan hasil – hasil pemeriksaan. Kerja kerja ini dibuat sejak auditor memulai pelaksanaan pemeriksaan sampai laporan selesai. Kertas kerja pemeriksaan merupakan pendukung atas prosedur dan norma yang dijalankan dalam rangka pemeriksaan.

4. Laporan Hasil Pemeriksaan.

Sebelum menyelenggarakan penyusustan laporan, auditor mengadakan pengujian kelengkapan prosedur audit untuk meyakini kecermatan hasil pemeriksaan. Setelah auditor merasa yakin berubah laporan hasil pemeriksaan disusun. Laporan tersebut adalah sarana komunikasi yang resmi dan sangat penting bagi auditor untuk menyampaikan informasi tentang temuan, kesimpulan dan saran serta rekomendasi kepada pejabat – pejabat yang berwenang yang melaksanakan saran dan rekomendasi atau yang perlu mengetahui informasi tersebut.

Penyusunan laporan auditor dengan criteria yang diatur dalam norma pelaporan satuan pengawasan intern adalah sebagai berikut :

a. Laporan disajikan secara tertulis

(23)

c. Laporan diserahkan tepat waktunya agar informs dapat bermanfaat sepenuhnya

d. Kalimat yang digunakan sederhana, jelas, singkat, dan mudah dimengerti e. Memuat temuan dan kesimpulan pemeriksaan secara objektif.

f. Memberikan saran tindak lanjut yang konstruktif. g. Laporan harus lengkap, layak dan teliti.

Laporan hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern disusun dalam bentuk : 1. Laporan Hasil Pemerisaan (LHP) Keuangan

Laporan hasil pemeriksaan keuangan memuat unsur – unsure sebagai berikut :

1.a. Kesimpulan dan saran

Pada bagain ini diuraikan masalah ataupun temuan – temuan yang perlu mendapat perhatian dari manajemen jika diperlukan, tindak lanjut ataupun saran perbaikan akan dikemukakan diatas.

1.b. Hasil Pemeriksaan

Pada bagian ini dimuat hal umum dan uraian hasil pemeriksaan. 1.b.1 Umum :

a. Ruang lingkup dan periode pemeriksaan.

b. Uraian temuan masalah organisasi obyek yang diperiksa secara singkat. c. Uraian temuan masalah administrasi objek yang diperiksa secara singkat 1.b.2 Uraian hasil pemeriksaan

(24)

b. Kelengkapan dan kewajaran laporan pertanggungjawaban keuangan c. Ketaatan terhadap ketentuan – ketentuan yang berlaku

d. Pengamanan kekayaan perusahaan

e. Pengkajian ulang (review) analisa laporan keuangan.

f. Informasi khusus yang bertalian dengan gejala (praduga) korupsi serta hambatan – hambatan yang bertalian dengan perusahaan.

g. Komentar dalam hal perusahaan mengalami kondisi keuangan yang terus menerus memburuk

h. Komentar atas penyimpangan atau ketidaktauan terhadap ketentuan – ketentuan yang berlaku

i. Rekomendasi terhadap temuan – temuan yang perlu mendapat perhatian direksi.

1.c. Lampiran Pemeriksaan

Bagian ini berisi daftar – daftar perincian lebih lanjut dari laporan kegiatan yang diperiksa, informasi tambahan yang disajikan pihak yang diperiksa dan komentar auditor.

4.2 Analisis dan Hasil Penelitian

1. Efektifitas Fungsi dan Peranan Internal Auditor dalam Meningkatkan Kinerja Operasioanal pada Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTsN) Negeri 2 Medan.

(25)

Setelah penulis menguraikan tinjauan pustaka serta pelaksanaan yang dijalankan mengenai fungsi dan peranan internal auditor telah efektif dalam meningkatkan kinerja operasional pada Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTsN) Negeri 2 Medan. Penulis akan mencoba memberikan analisis dan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana fungsi dan peranan internal auditor dalam meningkatkan kinerja operasional pada perusahaan ini dengan menggunakan metode analisa deskriptif.

Untuk keperluan analisis, maka penulis menyajikan data dari hasil observasi yang dilakukan terhadap fungsi dan peranan internal auditor dalam meningkatkan kinerja operasional pada Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTsN) Negeri 2 Medan pada table 4.1

(26)

Tabel 4.1 (Tabel Deskripsi Data)

Observasi terhadap Efektifitas Fungsi Dan Peranan Internal Auditor Dalam Meningkatkan Kinerja Operasional

Pada Sekolah MTsN 2 Medan

Sub Variabel (1) No Item (2) Hasil Observasi (3) Bobot Nilai (4) Jumlah Nilai Observasi (5) Independensi 1 E 3 3 2 E 3 3 3 SE 4 4 4 SE 4 4 5 SE 4 4 6 E 3 3 Kemampuan Profesional 7 E 3 3 8 E 3 3 9 SE 4 4 10 E 3 3 Lingkup Pekerjaan 11 E 3 3 12 SE 4 4 13 SE 4 4 14 E 3 3

(27)

15 E 3 3 16 E 3 3 17 E 3 3 18 E 3 3 19 E 3 3 Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan 20 E 3 3 21 E 3 3 22 E 3 3 23 SE 4 4 24 E 3 3 25 SE 4 4 26 SE 4 4 27 E 3 3 28 E 3 3 29 E 3 3 30 SE 4 4

(28)

Uraian analisis dan evaluasi ditinjau dari segi batasan sesuai dengan lembar observasi adalah sebagai berikut:

1. Independensi (01-06)

Kedudukan bagian audit internal pada struktur organisasi MTsN 2 Medan sudah efektif, hal ini dapat dilihat dimana bagian audit internal berada di bawah pimpinan tertinggi yaitu Kepala Madrasah dan bagian audit internal ini memiliki hubungan langsung dengan pimpinan tertinggi terebut. Status ini memberikan keleluasaan untuk memenuhi atau menyelesaikan tanggung jawab pemeriksaan yang diberikan. Koordinasi yang teratur antara kepala bagian audit dengan Kepala Madrasah akan membantu terjaminnya kemandirian dan merupakan sarana semua pihak saling memberikan informasi demi kepentingan organisasi. Sikap objektif internal auditor juga baik, sehingga kemungkinan auditor intrnal yakin atas pekerjaannya dan tidak membuat penilaian yang kualitasnya diragukan.

2. Kemampuan Profesional (07-10)

Kemampuan profesional merupakan tanggung jawab bagian audit internal. Kepala bagian audit internal dalam setiap pemeriksaan biaya operasional haruslah menugaskan orang-orang yang secara bersama atas keseluruhan memiliki pengetahuan, kemampuan dan berbagai disiplin ilmu yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan biaya operasional secara tepat dan pantas.

Internal Auditor pada MTsN 2 Medan mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan unuk melaksanakan tanggung jawab pemeriksaan melalui pelatihan

(29)

dan internal auditor harus mematuhi standar profesional dalam memlakukan pemeriksaan. Kepala bagian internal auditor bertanggung jawab melakukan pengawasan pemeriksaan mencakup memberi instruksi-instruksi kepada internal auditor, dan hasil pemeriksaan internal auditor tetap merupakan anggung jawab kepala bagian internal auditor.

Internal Auditor pada MTsN 2 Medan, memiliki hubungan yang baik dengan bagian yang lain yang ada dalam organisasi, sehingga internal auditor ddapat secara jelas dan efektif menyampaikan berbagai hal seperti tujuan pemeriksaan, evaluasi, kesimpulan dan rekomendasi.

3. Lingkup Pekerjaan (11-19)

Lingkup pekerjaan internal auditor harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan kefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki oleh organisasi dan kualitas pelaksaan tanggung jawab. Tujuan peninjauan sistem terhadap kecukupan suatu sistem pengendalian internal adalah menenukan apakah sistem yang ditetapkan telah memberikan kepastian yang layak atau masuk akal bahwa tujuan dan sasaran organisasi akan dapat dicapai secara ekonomis dan efisien. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pihak yang berkompeten dalam sekolah, bahwa pengawasan intern pada MTsN 2 Medan sudah baik, hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi telah menciptakan internal control yang efektif karena menunjukkan adanya pemisahan tanggung jawab masing-masing fungsi yang jelas dalam organisasi sehingga dapat menghindari terjadinya kecurangan.

(30)

4. Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan (23-24)

Internal Auditor bertanggung jawab bertanggung jawab untuk merencanakan dan leaksanakan tugas pemeriksaan yang harus ditinjau atau direview oleh pengawas.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh Internal Auditor padda MTsN 2 Medan telah memenuhi program pemeriksaan yang sudah ditentikan oleh pemeriksa komite. Kertas kerja pemeriksaan telah mendukung laporan pemeriksaan dan seluruh prosedur pemeriksaan. Internal auditor harus terus meninjau dan melakukan tindak lanjut (follow up) untuk memastikan bahwa terhadap temuan pemeriksaan yag telah dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat.

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan analisis dan evaluasi, pada bab penutup ini penulis akan menarik beberapa kesimpulan serta mengajukan beberapa saran tentang pelaksanaan fungsi dan peranan Internal Auditor Dalam Meningkatkan Kinerja Operasional Pada MTs Negeri 2 Medan, dan di harapkan saran tersebut dapat berguna bagi sekolah.

5.1 Kesimpulan

1. Pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh internal auditor sangatmembantu pimpinan perusahaan dalam mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan pemeriksaan bukan saja menyangkutkeuangan tetapi juga tentang operasional perusahaan. Pelaksanaan pengawasanyang dilakukan oleh internal auditor telah disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

2. Pelaksanaan fiungsi pengawasan dan pemeriksaan intern sepenuhnya dilakukan oleh bendahara rutin dan bendahara BOS selaku internal auditor pada Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan. Bendahara rutin bertugas sebagai malakukan pengawasan dan pemeriksaan yang mencakup tugas seperti bertanggung jawab atas penerimaan, penyimpanan uang negara sesuai dengan peraturan yang berlaku, bertanggung jawab atas setiap pengeluaran, penggunaan uang

(32)

yang berasal dari uang negara, sesuai dengan peraturan yang berlaku, Membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) atas setiap penggunaan /pengeluaran uang negara kepada atasan langsung dan lain-lainnya yang dianggap perlu sesuai dengan peraturan yang berlaku, membuat dan melengkapi buku dengan kas pembantu sesuai dengan peraturan yang berlaku dan melengkapi semua pangkat administrasi yang berkenaan dengan tugas-tugas Bendahara Rutin.

3. sedangkan bendahara BOS bertugas bertugas untuk memahami pengelolaan sesuai dengan panduan yang ada, bertanggung jawab atas setiap jenis penerimaan dan pengeliaran Dana BOS sesuai dengan peraturan yang berlaku, mengambil dan mengeluarkan dana BOS sesuai dengan program yang direncanakan dan direkomendasikan, dan membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) atas setia pengeluaran Dana BOS kepada atasan langsung dan lainnya yang dianggap perlu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4. Kemampuan profesional internal auditor sangat baik, dengan mendapatkan pengetahuan yang didapatkan melalui (training) sesuai dengan tingkat (grade) masing-masing yang sudah terstruktur. Internal auditor juga diberikan pedoman umum oleh manajemen tentang lingkup pekerjaan dan kegiatan yang akn diperiksa.

5. Pengawasan intern pada MTs Negeri 2 Medan sudah baik, hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi yang telah menciptakan internal kontrol yang efektif karena menunjukkan adanya pemisahan tanggung jawab

(33)

masing-masing fungsi yang jelas dalam organisasi sehingga dapat menghindari terjadinya kecurangan.

6. Berdasarkan analisa deskriptif yang dilakukan, fungsi dan peranan Internal Auditor pada MTs Negeri 2 Medan sangat efektif meningkatkan kinerja operasional.

7. Hubungan antara Internal dengan semua bagian yang ada dalam perusahaan baik, sehingga memudahkan melakukan pemeriksaan.

5.2 Saran

1. Hasil pemeriksaan Internal Auditor berupa temuan-temuan segera ditanggapi sehingga pelaksanaan pengawasan dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu.

2. Apabila diantara pihak yang diperiksa dan pemeriksa tidak dapat kesepakatan tentang hasil pemeriksaan, hendaknya laporan pemeriksaan menemukakan tentang posisi masing-masing pihak dan berbagai alasan yang menyebabkan tidak tercapainya kesepakatan.

3. Pemeriksa harus memastikan bahwa tindakan yang dilakukan terhadap temuan pemeriksaan memperbaiki kondisi yang mendasari dilakukannya tindakan tersebut.

4. Berbagai informasi atau temuan yang kurang penting dapat diberitahukan secara lisan atau melalui korespondensi informasi.

5. Manajemen tetap meningkatkan kualitas Internal Auditor, karena Internal Auditor yang efektif sangat memberikan sumbangan yang

(34)

berharga kepada keadaan pengendalian intern, sebagai unsur pelengkap yang bertugas untuk memonitor terus menerus berfungsi tidaknya berbagai prosedur, metode dan berbagai kebijakan pengendalian intern yang telah ditetapkan.

6. Internal Auditor tetap mempunyai hubungan yang baik dengan semua bagian yang ada di sekolah atau perusaan sehingga melakuakn pemeriksaan.

Referensi

Dokumen terkait

Komponen struktur primer gedung berupa balok dan kolom yang berfungsi sebagai penopang beban lanjutan dan pelat termasuk dalam struktur sekunder pada bangunan gedung yang

(9) Dalam hal surat izin Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas hilang atau rusak, atau perubahan data sebagaimana dimaksud pada ayat (8)

Indikator Soal : Disajikan sebuah ilustrasi, siswa dapat menentukan paragraf pembuka teks pidato yang sesuai dengan ilustrasi tersebut. Soal

Guru meminta siswa memaparkan apa yang peserta didik pahami mengenai pengertian transformasi geometri, translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi.. Peserta didik mengajukan

Kerangka Konsep Deteksi Kematian: • Maternal • Neonatal AMP Rekomendasi Respon Respon Segera Indeks R. Terencana Respon

[r]

telah terjadi kesepakatan antara penjual dengan pembeli, dan tidak ada paksaan atau tekanan dan sudah memenuhi unsur perjanjian atau akad sebagaimana hasil

DISERTASI PRINSIP KEADILAN DALAM..... DISERTASI PRINSIP