7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Teori Umum 2.1.1. Sistem
Menurut Ladjamudin (2005,p.6) sistem adalah bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut.
Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministic dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup.
Sedangkan menurut Al Fatta (2007) sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek-objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.
Dengan demikian sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.
2.1.2. Informasi
Menurut Ladjamudin (2005) informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya. Agar informasi yang dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Informasi harus akurat, sehingga dapat mendukung pihak dalam mengambil keputusan
2) Informasi harus relavan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan
3) Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.
Sedangkan menurut Al Fatta (2007) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
Dengan demikian informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak di dalam organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya.
2.1.3. Sistem Informasi
Menurut Ladjamudin (2005,p.13) sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
a) Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b) Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.
c) Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan trategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sedangkan menurut Fatta (2007) Sistem Informasi adalah suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikan rupa sehingga bermanfaat bagi penggunanya.
Dengan demikian sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang dapat memberikan informasi bagi penggunanya dalam mengambil keputusan.
2.1.4. Penjualan
Menurut Mulyadi (2008) penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.
Sedangkan menurut Swashta (2009) penjualan merupakan suatu aktivitas bisnis yang menyebabkan terjadinya pemindahan hak dan kepentingan atas suatu barang atau jasa dari pihak penjual ke pihak pembeli yang disertai dengan imbalan seperti contohnya uang dari pihak pembeli kepada pihak penjual. Ada beberapa jenis penjualan yaitu :
1) Trade Selling
Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk mereka.
2) Missionary Selling
Dalam missionary selling penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan memilih penyalur sendiri dalam pendistribusian produknya.
3) Technical Selling
Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat pada pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan menunjukkan bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah tersebut.
4) New Business Selling
Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi.
5) Responsive Selling
Dua jenis penjualan utama disini adalah route driving dan retailling. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus pada pembeli ulang.
Dengan demikian penjualan adalah kegiatan menjual barang yang diproduksi sendiri atau dibeli dari pihak lain untuk di jual kembali kepada konsumen secara kredit maupun tunai. Penjualan merupakan suatu proses pertukaran barang dan/atau jasa antara penjual dan pembeli dengan harapan penjual memperoleh laba dari transaksi tersebut.
2.1.5. Internet (Interconnected-networking)
Menurut Shalahuddin dan Rosa (2010) internet adalah sistem global dari seluruh jaringan computer yang saling terhubung. Internet atau internetwork adalah sekumpulan jaringan berbeda yang saling terhubung bersama sebagai satu kesatuan dengan menggunakan berbagai macam protokol, salah satunya adalah protocol TCP/IP (Transmission control protocol/ internet protocol).
Beberapa hal yang terkait dengan internet adalah sebagai berikut : a) Web Browser
Merupakan perangkat lunak yang berfungsi menampilkan dokumen atau informasi web yang diambil dari webserver. Contoh web browser adalah Internet Explorer, Mozilla Firefox, Dan Opera. b) Web Server
Merupakan perangkat lunak yang berfungsi agar dokumen web yang disimpan di server dapat diakses oleh pemakai internet.
c) Situs Web/ Homepage
Situs web adalah sebutan bagi sekelompok halaman web yang menyimpan informasi di world wide web. Homepage merupakan halaman awal dari sebuah situs web.
d) Web Hosting
Web Hosting adalah bentuk layanan jasa penyewaan tempat di internet yang memungkinkan perorangan ataupun organisasi menampilkan layanan jasa atau produknya di situs web. Webhost merupakan organisasi yang menyediakan tempat di server-nya untuk
perorangan atau organisasi meletakkan semua file website-nya dan menyediakan konektivitas dengan internet agar dapat diakses melalui internet.
Sedangkan menurut Supriyanto (2007) internet adalah sebuah jaringan komputer global, yang terdiri dari jutaan komputer yang saling terhubung dengan menggunakan protocol yang sama untuk berbagi secara bersama informasi.
Dengan demikian internet adalah kumpulan atau penggabungan jaringan secara fisik komputer lokal atau LAN menjadi jaringan komputer global atau WAN.
2.1.6. Website
Menurut Hidayat (2010, p.2) mengatakan website atau situs dapat
diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk
menampilkan informasi teks, gambar, diam, atau bergerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.
Sedangkan menurut Yuhefizar (2013) website adalah suatu metode untuk menampilkan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara, maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.
Dengan demikian website adalah kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).
2.1.7. Database
Menurut Ladjamudin (2005) database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan sekunder lainnya.
Sedangkan menurut Fathansyah (Basis Data 2012, p.3) database dapat didefinisikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Dengan demikian database adalah media yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data-data tertentu.
2.1.8. MySQL (My Structure Query Language)
Menurut Nugroho (2005) MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah standar SQL (Structure Query Language)”. SQL adalah sebuah bahasa permintaan database yang terstruktur.
Sedangkan menurut Madcoms (2011) MySQL adalah salah satu program yang dapat digunakan sebagai database, dan merupakan salah satu software untuk database server yang banyak digunakan.
Dengan demikian MySQL merupakan salah satu perangkat lunak database yang dikembangkan untuk membantu user untuk menyimpan data dalam table-tabel. MySQL adalah salah satu sistem database server yang sangat terkenal saat ini, yang dikembangkan oleh MySQL AB. MySQL umumnya digunakan bersamaan dengan PHP untuk membuat sistem server yang dinamis.
2.2. Teori Pemrograman
2.2.1. HTML (Hypertext Markup Language)
Menurut Supriyanto (2007, p.7) HTML adalah bahasa dari World Wide Web (www) yang dipergunakan untuk menyusun dan membentuk dokumen agar dapat ditampilkan pada program browser.
Sedangkan menurut Nugroho (2009) HTML adalah sebuah bahasa sripting yang berguna untuk menuliskan halaman Web. Pada halaman web, HTML dijadikan sebagai Bahasa Script dasar yang berjalan bersama berbagai bahasa Scripting Pemrograman lainnya.
Dengan demikian HTML adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. Biasanya mempunyai ekstensi .htm, .html, atau .shtml. HTML tersusun atas tag-tag, digunakan untuk menentukan tampilan dari dokumen HTML yang diterjemahkan oleh browser.
2.2.2. PHP (Hypertext Preprocessor)
Situs resmi PHP, “PHP.net”, menyatakan bahwa PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) merupakan Bahasa pemrogramman web yang dapat disisipkan dalam skrip HTML.
Menurut Peranginangin (2006), PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai Bahasa skrip serverside dalam pengembangan web yang dapat disisipkan pada dokumen HTML.
Sedangkan menurut Nugroho (2009) PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting, sistem kerja dari program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai compiler.
Dengan demikian PHP adalah salah satu bahasa pemrograman yang berjalan didalam server dan mampu membuat web menjadi interaktif dan dinamis. PHP dapat mengolah data dari komputer client dan dari komputer server itu sendiri, sehingga mudah disajikan dalam browser.
2.2.3. CSS (Cascade Style Sheet)
Menurut Madcoms (2008) CSS (Cascade Style Sheet) adalah sebuah fitur yang diperkenalkan sejak HTML, versi 4.0 dan berfungsi untuk manangani masalah tampilan pada HTML seperti jenis, ukuran dan warna font. Posisi teks, batas tulisan atau margin, warna background, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Husni (2007) CSS adalah suatu cara untuk membuat format atau layout halaman web menjadi lebih menarik dan mudah dikelola. CSS muncul sebagai jawaban atas sulitnya mengatur layout tampilan dokumen web
yang dibuat HTML murni meskipun telah menggunakan berbagai kombinasi format.
Dengan demikian CSS (Cascade Style Sheet) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur.
2.2.4. Javascript
Menurut Sunyoto (2007) menyatakan bahwa Javascript adalah scripting yang popular di internet dan dapat bekerja di sebagian besar browser popular seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox, Netscape dan Opera.
Sedangkan menurut Kadir (2011) Javascript adalah kode untuk menyusun halaman web yang memungkinkan dijalankan disisi klien. Karena dijalankan disisi klien, maka Javascript dapat digunakan untuk membuat tampilan lebih bersifat dinamis.
Dengan demikian Javascript adalah script (bahasa pemrogramman yang dapat memegang control sistem) yang berbasis pada bahasa pemrograman Java.
Alasan utama memilih javascript adalah karena faktor penggunaan dan ketersediaan. maksudnya adalah kebanyakan web browser sudah mendukung bahasa ini, sebut saja IE, Netscae, Firefox, Opera, dan lain-lain.
2.3. Teori Perancangan Sistem 2.3.1. Metode Prototype
Menurut Pressman (2010) prototype adalah salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode
prototyping ini pengembangan dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.
Pada prototyping model, kadang-kadang klien hanya memberikan beberapa kebutuhan umum software tanpa detail input, proses atau detail output dilain waktu mungkin tim pembangun (developer) tidak yakin terhadap efesiensi dari algoritma yang digunakan, tingkat adaptasi terhadap sistem operasi atau rancangan form user interface. Ketika situasi seperti ini terjadi model prototyping sangat membantu proses pembangunan software.
Gambar 2.1 Model Prototype
a) Mendengarkan Pelanggan : Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dari sistem dengan cara mendengar keluhan dari pelanggan. Untuk membuat suatu sistem yang sesuai kebutuhan, maka harus diketahui terlebih dahulu bagaimana sistem yang sedang berjalan untuk kemudian mengetahui masalah yang terjadi.
b) Merancang dan Membuat Prototype : Pada tahap ini, dilakukan perancangan dan pembuatan prototype system. Prototype yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan sistem yang telah didefinisikan sebelumnya dari keluhan pelanggan atau pengguna.
c) Uji Coba : Pada tahap ini, prototype dari sistem di uji coba oleh pelanggan atau pengguna. Kemudian dilakukan evaluasi kekurangan-kekurangan dari kebutuhan pelanggan. Pengembangan kemudian kembali mendengarkan keluhan dari pelanggan untuk memperbaiki prototype yang ada.
Sedangkan Al Fatta (2007) metode prototype adalah proses interaktif dalam pengembangan sistem dimana kebutuhan diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara pengguna dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.
Dengan demikian prototype adalah suatu metode dalam pengembangan sistem menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user).
2.3.2. Unifed Modelling Language (UML)
Menurut Munawar (2005, p.17), UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.
UML mempunyai sejumlah elemen grafis yang dikombinasikan menjadi diagram. Karena ini merupakan sebuah bahasa, UML mempunyai sejumlah aturan
untuk menggabungkan elemen-elemen tersebut. Untuk lebih jelasnya akan lebih baik bila kita melihat diagram apa saja yang ada di UML.
Tabel 2.1 Tipe Diagram UML
Diagram Tujuan
Activity Perilaku procedural & parallel Class Class, Fitur dan relasinya
Communication Interaksi diantara obyek, lebih menekankan ke link Component Struktur dan koneksi dari komponen
Composite structure Dekomposisi sebuah class saat runtime Deployment Penyebaran / instalasi ke klien
Interaction Overview Gabungan antara activity & sequence diagram Object Contoh konfigurasi instance
Package Struktur hirarki saat kompilasi
Sequence Interaksi antar obyek, lebih menekankan pada urutan State Machine Bagaimana event mengubah sebuah obyek
Timing Interaksi antar obyek, lebih menekankan pada waktu Usecase Bagaiman user berinteraksi dengan sebuah sistem
UML merupakan sistem notasi yang sudah dilakukan didunia pengembangan sistem, hasil kerja sama dari Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson. UML terdiri dari serangkaian diagram yang memungkinkan bagi sistem analis untuk membuat blue print sistem yang komprehensif kepada klien, programmer dan tiap orang yang terlibat dalam proses pengembangan tersebut.
Berikut adalah tipe diagram UML yang digunakan penulis dalam pengembangan sistem.
1) Usecase Diagram
Usecase adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Usecase bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Berikut simbol-simbol yang sering digunakan dalam usecase Diagram antara lain.
Tabel 2.2 Simbol Usecase Diagram
Simbol Nama Keterangan
Aktor Seseorang atau sesuatu yang
berinteraksi dengan sistem yang sedang kita kembangkan
Usecase Peringkat tertinggi dari fungsional yang dimiliki sistem
Relasi Asosiasi Relasi yang terjadi antara aktor dengan usecase biasanya berupa asosiasi
Include Relationship
Relasi cakupan memungkinkan
suatu usecase untuk
menggunakan fungsionalitas
yang disedikan ole use case yang lainnya.
Extends Relationship
Memungkinkan suatu case
memiliki kemungkinan untuk
memperluas fungsional yang
disedikan usecase yang lainnya.
Diagram usecase menunjukkan 3 aspek dari sistem yaitu : actor, usecase dan sistem / sub sistem boundary. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan usecase.
Gambar 2.2 Usecase Model
Untuk mengidentifikasi actor harus ditentukan pembagian tenaga kerja dan tugas-tugas yang berkaitan dengan peran pada konteks target sistem. Actor adalah abstraksi dari orang dan sistem yang lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem.
<<Include>> >
2) Activity Diagram
Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bias mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa. Berikut simbol-simbol yang sering digunakan dalam Activity Diagram antara lain :
Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram
Simbol Keterangan
InitialState : untuk memperlihatkan dimana aliran kerja berawal
FinalState : untuk memperlihatakan dimana aliran kerja berakhir
ActionState : Activity untuk menggambarkan langkah-langkah dalam aliran kerja
SubactivityState : Menunjukkan sub activity diagram
Decision : pilihan untuk mengambil keputusan
Synchronization : Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel atau untuk
Activity
menggabungkan dua kegiatan paralel menjadi satu
SignalSendState : Tanda pengiriman
SignalAcceptState : Tanda penerimaan
3) Class Diagram
Class diagram merupakan himpunan dari objek-objek yang sejenis. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat (state) dan perilaku (behavior). State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam atribute/properties. Sedangkan perilaku suatu objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi.
2.4. Teori Pengujian Perangkat Lunak
Menurut Ladjamudin (2005, p.351) Pengujian Perangkat Lunak adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat lunak seudah memenuhi persyaratan atau belum dan untuk menentukan perbedaan antara hasil yang digarapkan dengan hasil sebenarnya.
Faktor-faktor pengujian yang dilakukan meliputi:
1) Kebutuhan yang berkaitan dengan penanganan keluhan pelanggan 2) Pendefinisian spesifikasi fungsiaonal
SignalSendState1
3) Penentuan spesifikasi kegunaan 4) Penentuan kebutuhan portabilitas 5) Pendefinisian antar muka sistem
Sedangkan menurut Fatta (2007, p.171) pengujian unit digunakan untuk mengujian setiap modul dan menjamin setiap modul menjalankan fungsinya dengan baik. Ada dua metode untuk melakukan unit testing, yaitu:
2.4.1. Black Box Testing
Black box testing terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan (requirement) yang disebutkan dalam spesifikasi. Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang diinginkan.
Gambar 2.3 Pengujian Metode Black Box Testing
Teknik yang digunakan dalam Black Box Testing adalah sebagai berikut :
1) Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak. 2) Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan
3) Kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diketahui kesalahan-kesalahannya.
2.4.2. White Box Testing
White Box Testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang.
Dengan demikian pengujian perangkat lunak merupakan proses mengeksekusi sistem untuk menentukan apakah sistem perangkat lunak tersebut cocok dengan spesifikasi sistem dan berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan.