• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Biaya Marginal Dalam Pembangkitan Eras

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peran Biaya Marginal Dalam Pembangkitan Eras"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Ekonomi Tenaga Listrik

Judul

Subbab 1.6 Marginal Cost in a Power

System

Oleh:

Gagah Indrasmara Agityasaputra NIM :

062.06.031

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti

2009

(2)

Kata Pengantar :

Dalam dunia modern, energi listrik merupakan bentuk energi yang paling penting peranannya karena tidak hanya secara langsung mensejahterakan kehidupan manusia, tetapi juga merupakan faktor penentu dalam peningkatan kemampuan berproduksi dan bersaing. Makin tinggi tingkat kesejahteraan, makin tinggi pula tingkat ketergantungan pada ketersediaan energi listrik yang memadai dan berkualitas. Demikian juga makin maju perindusterian makin penting dan besar peran energi listrik itu dalam menjamin kelangsungan dan pengembangan selanjutnya.

Kebutuhan energi listrik yang besar serta melaju dengan pesat memerlukan investasi yang sangat besar. Demikian juga kebutuhan energi yang besar dan terus meningkat memerlukan pengerukan sumber daya energi primer yang terus meningkat sehingga akan menimbulkan masalah dalam pemenuhannya. Dengan demikian makin diperlukan tindakan peningkatan efisiensi ekonomik di saktor penyediaan energi listrik. Untuk itu harus terus dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi teknis dan finansial, melalui optimalisasi pengoperasian sistem, manajemen perusahaan yang baik, dan analisis biaya terendah dalam perencanaan pengembangan jangka panjang.

Peningkatan efisiensi tersebut di atas, pada hakekatnya dilaksanakan dengan bertitik tolak dari sudut pandang penyedia energi listrik. Dengan semakin besarnya ketergantungan masyarakat dan pembangunan pada energi listrik yang cukup dan berkualitas menyebabkan perlunya dilakukan analisis yang juga memperhatikan tinjauan dari sudut pandang pemakai atau masyarakat, yaitu analisis ditujukan pada tercapainya efisiensi ekonomik dalam cakupan ekonomi bangsa.

Dalam hal penetapan biaya marginal, haruslah diusahakan bahwa pemanfaatan energi listrik itu akan memberi manfaat yang optimal pada masyarakat. Sesuai dengan teori, biaya marginal disusun sebagai salah satu indikator penentuan tarif dasar listrik. Tarif akan sangat menentukan tercapainya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya yang tersedia, dan terpenuhinya kebutuhan energi listrik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu diperlukan manajemen yang tepat, baik pada pihak penyedia

(3)

energi (supply side management) maupun pada pihak pemakai energi (demand side management).

Penanganan yang sungguh-sungguh mengenai hal ini memerlukan pengembangan sumber daya manusia yang mendalami seluk-beluk perencanaan sistem, berjangka panjang, ekonomi pengoperasian sistem, kebijakan pemanfaatan sumber daya energi, keterkaitan dan kepentingan pengguna energi, dan masaalah lingkungan. Beberapa hal yang akan bertambah penting untuk diperhatikan di tahun-tahun yang akan datang.

Dalam sejarah listrik, cara kita memproduksi, mendistribusikan, install, dan menggunakan listrik dan kekuatan perangkat ini adalah puncak dari hampir 300 tahun penelitian dan pengembangan.

Upaya untuk memahami, menangkap, dan jinak listrik dimulai pada abad ke-18. Selama 150 tahun, puluhan "ilmuwan alam" di Inggris, Eropa, Amerika kolonial, dan kemudian Amerika Serikat dianalisis listrik di alam, tetapi memproduksi di luar alam adalah masalah lain.

Itu tidak terjadi pada skala besar hingga akhir abad ke-19. Setting panggung untuk komersial luas penggunaan listrik peneliti internasional yang terlibat dalam penelitian ilmiah murni, dan kewirausahaan pengusaha yang membuat penemuan penting mereka sendiri atau diproduksi, dipasarkan, dan produk-produk yang dijual berdasarkan pada ide orang lain.

Kontributor terkemuka saat ini energi listrik dunia (yang tercantum dalam urutan abjad) meliputi:

* André-Maire Ampere (1775-1836), seorang fisikawan Perancis yang mengembangkan System International (SI).

* Alexander Graham Bell (1847-1922), penemu telepon. Sebuah rumah-mengajar sebagian besar anggota keluarga Skotlandia tertarik pada isu-isu berbicara dan tuli, Bell mengikuti ayahnya, Alexander Melville Bell, sebagai guru orang-orang tuli. Pada

(4)

1870-an, yang didanai oleh bapak dua murid-muridnya, Bell mempelajari bagaimana listrik bisa mengirimkan suara.

* Henry Cavendish (1731-1810), seorang penyendiri, ilmuwan Inggris yang karya-karyanya ditiru beberapa dekade kemudian oleh Ohm.

* Thomas Doolittle, seorang pekerja pabrik yang Connecticut, pada 1876, menemukan cara untuk membuat keras pertama yang ditarik kawat tembaga yang cukup kuat untuk digunakan oleh industri telegrafi, di tempat kawat besi. Komersial muda industri listrik dan telepon dengan cepat mengambil keuntungan dari kawat baru.

* Thomas A. Edison (1847-1931), yang paling produktif explorer listrik. Ia menemukan bola lampu listrik dan banyak produk lain yang menggunakan atau memasang listrik.

* Benjamin Franklin (1706-1790), seorang diplomat Amerika dan filsuf alam, dia membuktikan bahwa petir dan listrik adalah sama.

* Luigi Galvani (1737-1798), seorang dokter dan ahli fisika Italia, penemuan awal menuju penemuan tumpukan volta.

* Georg Simon Ohm (1789-1854), seorang fisikawan Jerman dan penemu Ohm's Law, yang menyatakan bahwa resistansi sama dengan rasio beda potensial untuk saat ini.

* Nikola Tesla (1856-1943), seorang Serbia-Amerika penemu yang menemukan medan magnet yang berputar. George Westinghouse membeli hak paten Tesla.

* Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta (1745-1827), seorang fisikawan Italia yang menemukan baterai listrik. Unit listrik "volt" ini dinamai Volta.

* George Westinghouse (1846-1914), sebuah adaptor dapat dari penelitian orang lain, membeli hak paten mereka dan dikembangkan pada pekerjaan mereka. Paten pertamanya adalah kereta api yang diterima untuk rem udara. Pada 1869, ia

(5)

membentuk Westinghouse Air Brake Perusahaan. Akhirnya, ia memegang 360 hak paten dan mendirikan enam perusahaan. Ia kehilangan kendali atas perusahaan di tahun 1907 panik, tetapi terus bekerja untuk mereka selama tiga tahun.

Edison, Westinghouse, dan beberapa penemu membangun peralatan listrik berkompetisi untuk menunjukkan keajaiban penemuan-penemuan baru mereka. Pada tahun 1881, Lucien Gaulard dari Perancis dan John Gibbs diatur Inggris pertama yang berhasil listrik arus bolak-demonstrasi di London.

(6)

Biaya Marginal Dalam Pasar Tenaga Listrik

Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.

Biya marginal memiliki Kurva MC memiliki bentuk garis lengkung dan meningkat sejalan penambahan produksi.

(7)

1. Peran Biaya Marginal dalam pembangkitan

Seorang insinyur selalu terlibat dalam soal biaya dari produk-produk dan pelayanan-pelayanan sistem tenaga. Agar suatu sistem tenaga dapat memberikan keuntungan pada modal yang ditanamkan, pengoperasian yang baik adalah sangat penting. Penetapan tarip oleh badan-badan yang berwenang untuk mengaturnya dan pentingnya pelestarian bahan bakar merupakan pendorong yang kuat sekali bagi perusahaan tenaga listrik untuk mencapai dayaguna (efficiency) pengoperasian yang maksimum dan untuk secara terus-menerus meningkatkan daya guna tersebut agar dapat menjamin adanya hubungan yang pantas antara biaya satu kilowatt yang harus dibayar oleh seorang langganan dan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menyerahkan satu kilowatt; kesemuanya ini dalam keadaan di mana, harga dan biaya jam untuk bahan bakar, tenaga kerja, bahan kebutuhan lain, dan pemeliharaan yang terus meningkat.

Biaya marginal merupakan peran kunci dalam pelelangan biaya dasar tenaga karena membantu memutuskan harga yang kompetitif. Biaya tersebut terkadang membantu menganalisa pasar tenaga dan keuntungan dengan memberikan kurva untuk individual generator. Untuk menentukan curva pasar, curva individual secara horizontal.

Dalam ekonomi dan keuangan, biaya marjinal adalah perubahan biaya total yang muncul ketika kuantitas perubahan yang dihasilkan oleh satu unit. Ini adalah biaya produksi satu unit yang baik. Secara matematis, biaya marjinal (MC) adalah fungsi yang pertama dinyatakan sebagai turunan dari total biaya (TC) fungsi yang berkaitan dengan kuantitas (Q). Perhatikan bahwa biaya marjinal dapat berubah dengan volume, dan sebagainya pada setiap tingkat produksi, biaya marjinal adalah biaya yang dihasilkan unit berikutnya. Jika dirumuskan maka :

Secara umum, biaya marjinal pada setiap tingkat produksi termasuk semua biaya tambahan yang diperlukan untuk memproduksi unit berikutnya. Jika memproduksi kendaraan membutuhkan tambahan, misalnya, membangun pabrik baru, biaya marjinal

(8)

kendaraan ekstra mencakup biaya pabrik baru. Dalam prakteknya, analisis ini dipisahkan menjadi pendek dan jangka panjang kasus, dan selama jangka lama, semua biaya marjinal. Pada tiap tingkat produksi dan jangka waktu yang dipertimbangkan, biaya marjinal mencakup semua biaya yang bervariasi dengan tingkat produksi, dan biaya lainnya dianggap sebagai biaya tetap.

Gambar 1 Tipikal Kurva Biaya Marginal

Untuk menentukan distribusi ekonomis beban di antara berbagai-bagai unit yang terdiri dari sebuah turbin, generator, dan catu uap, biaya-biaya operasi variabel unit itu harus dinyatakan sebagai fungsi keluaran daya. Biaya bahan bakar adalah factor utama dalam stasiun yang menggunakan bahan bakar fosil, dan biaya bahan bakar nuklir dapat juga dinyatakan sebagai fungsi keluaran. Sebagian besar dari tenaga listrik yang kita miliki akan tetap berasal dari bahan bakar fosil dan nuklir untuk tahun-tahun mendatang sampai sumber-sumber energi yang lain sanggup menjalankan sebagian dari tugas-tugas itu. Pembahasan kita akan didasarkan pada ekonomi dari biaya bahan bakar dengan menyadari pula bahwa biaya-biaya lain yang merupakan fungsi dari keluaran daya dapat dimasukkan ke dalam rumus untuk biaya bahan bakar. Suatu kurva (curve) masukan-keluaran yang khas merupakan pemetaan (plot) versus keluaran daya dari unit itu dalam megawatt diperlihatkan dalam Gambar 9.1. Ordinat-ordinat kurva itu diubah menjadi dolar per jam dengan mengalikan masukan bahan bakar dengan biaya bahan bakar dalam dolar per juta Btu.

(9)

Jika suatu garis lurus ditarik melalui titik asal ke setiap titik pada kurva masukankeluaran itu, kebalikan kemiringan (slope) dapat dinyatakan dalam megawatt dibagi dengan masukan dalam juta Btu per jam, atau sebagai perbandingan keluaran energi dalam megawattjam terhadap masukan bahan bakar yang diukur dalam jutaan Btu. Perbandingan ini adalah dayaguna bahan bakar. Dayaguna maksimum terjadi pada suatu titik di mana kemiringan garis lurus dari titik-asal ke suatu titik pada garis kurva itu minimum, yaitu pada titik di mana garis lurus tadi menyinggung kurva. Untuk unit kurva masukan-keluaran ditunjukkan dalam Gambar 9.1, daya guna maksimumnya terjadi pada keluaran yang besarnya kira-kira 280 MW, yang memerlukan masukan sebesar 2,8 x 109 Btu/jam. Kebutuhan bahan bakarnya adalah 10,0 x 106 Btu/MWh.

Sebagai perbandingan, pada saat keluaran unit sama dengan 100 MW, kebutuhan bahan bakarnya adalah 11,0 x 106 Btu/MWh.

(10)

2. Kegagalan biaya marginal

Dalam pasar-tenaga analisa, biaya marginal terkadang didefinisikan sebagai biaya akhir unit produksi, tetapi definisi tersebut tidak ditemukan dalam prinsip ekonomi. Kedua hal tersebut dinyatakan salah karena ketika biaya marginal ambigu, kompetisi harga menjadi ambigu juga. Kebersamaan ini mempunyai peranan penting dalam variasi kesalahan kesimpulan, seperti “ kompetisi harga adalah terbebas dari biaya marginal “ dan “ kompetisi harga adalah ambigu “.

Gambar 2 Keseimbangan Pasar Untuk Kurva Permintaan Abnormal

Dalam ekonomi mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti bahwa sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain, pada konteks politik, pemegang modal atau saham menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi saat pasar dipaksa untuk tidak melayani "kepentingan publik", sebuah pernyataan subyektif yang biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial.

(11)

Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :

• Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar dimana "sebuah" pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dnegan menggunakan undang-undang anti trust.

• Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana "pasar tidak dibawa kedalam akun dari akibat aktifitas ekonomi didalam orang luar/asing." Ada eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.

• Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan publik seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, negara biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk membayar pda barang publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).

• Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya para penjua yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil bekas mungkin mengetahui dimana mbil tersebut telah digunakan sebagai mobil pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupaka penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini dijelaskan pertama kali oleh

(12)

Kenneth J. Arrow di artikel seminartentang kesehatan tahun 1963 berjudul "ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian Kesehatan," di dalam

American Economic Review. George Akerlof kemudian menggunakan istilah

informasi asimetris pada karyanya ditahun 1970 The Market for Lemons. Akerlof menyadari bahwa , dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata dari komoditas cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang sangat sempurna kebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah produk yang mereka beli akan menjadi sebuah "lemon" (produk yang menyesatkan).

(13)

3. Definisi biaya marginal

Pengertian Biaya menurut Harnanto (1992, hal. 24), pengertian biaya adalah sebagai berikut: Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkui pembagian kepada penanam modal. Dalam arti luas, biaya (cost) adalah jumlah uang yang dinyatakan dan sumber-sumber (ekonomi) yang dikorbankan terjadi dan akan terjadi untuk rnendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut lAl/SAK (1994), pengertian biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu, sehingga biaya dalam arti luas diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.

Dalam ilmu ekonomi, konsep marjinal berkaitan dengan perubahan tertentu dalam kuantitas digunakan untuk suatu barang atau jasa. Marginalitas adalah kendala yang dikonseptualisasikan sebagai perbatasan atau margin. Sebuah nilai yang diberikan terhadap nilai kendala tertentu adalah nilai marginal. Istilah "biaya marjinal" adalah hasil akhir dari keseluruhan biaya produksi.

Ketika kurva biaya marginal terputus, biaya marginal dapat lebih spesifik tanpa daerah yang menjadi titik putus. Daerah tersebut diberikan dari kiri-tangan ke kanan-tangan biaya marginal tetap dibawah pertimbangan. Untuk semua poin di mana kurva naik, maka daerah tersebut salah satu poin yang sama untuk menentukan standart biaya marginal.

(14)
(15)

4. Hasil biaya marginal

Kompetisi harga dengan daerah biaya marginal untuk setiap kompetisi generator dan dengan daerah biaya marginal dalam pasar. Jika salah satu supplier mempunyai kurva yang terus-menerus naik dalam harga pasar, curva pasar memberikan harga dan kompetisi harga yang standart biaya marginal yang terdefinisi baik. Dalam beberapa kasus, kompetisi harga memberikan harga yang mana memotong penawaran dan permintaan.

Pengertian Harga

Menurut Alfred dan Douglas (1997, hal. 29-30) harga dari sesuatu barang adalah tingkat pertukaran barang itu dengan barang lain.

Strategi penentuan harga yang kompetitif

1. Relative Pricing / Harga Relatif

Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.

2. Follow The Leader Pricing

Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar / pemimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.

Metode Penetapan Harga

Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai rancangan dan variasi, dalam penetapan harga :

(16)

1. Menurut Marras (1999. hal. 181-185), harga dapat ditentukan atau dihitung :

a) Harga didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan (cost plus pricing method). Metode penetapan harga ini adalah metode yang paling sederhana di mana penjualan atau produsen menetapkan harga jual untuk satu barang yang besarnya sama dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan suatu jumlah untuk laba yang diinginkan (margin) pada tiap-tiap unit tersebut sehingga formula menjadi:

Cost plus pricing method = Biaya total + laba = Harga jual

Metode ini mempertimbangkan bahwa ada bermacam-macam jenis biaya dan biaya ini dipengaruhi secara berbeda oleh kenaikan atau penurunan keluaran (output) = hasil nyata.

Mark Up Pricing Method

Variasi lain dari melode cost plux adalah mark up pricing method yang banyak dipakai oleh pedagang. Para pedagang yang membeli barang-barang dagangan akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga belinya sejumlah mark up (kelebihan harga jual di atas harga belinya). Jadi formulanya menjadi: Harga Beli + Mark Up = Harga Jual

b) Harga yang berdasarkan pada keseimbangan antara permintaan dan suplai. Metode penetapan harga yang lain adalah metode menentukan harga terbaik demi tercapainya laba yang optimal melalui keseimbangan antara biaya dengan permintaan pasar. Metode ini memang paling cocok bagi perusahaan yang tujuan penetapan harga-harganya memaksimalkan laba.

Dalam menentukan harga dan mendayagunakannya tentunya perlu pemahaman tentang konsep-konsep istilah berikut seperti:

1) Biaya tetap total (Total fixed cost). 2) Biaya variabel (Variable cost). 3) Biaya total (Total cost).

(17)

Analisa suplai dan permintaan yang dipakai sebagai dasar penetapan harga kurang didayagunakan dalam kalangan bisnis. Menurut mereka analisa ini hanya bisa dipakai untuk mempelajari perkembangan harga masa lalu, tidak bisa didayagunakan sebagai pegangan praktis dalam penetapan harga sekarang dan akan datang.

c) Penetapan harga yang ditetapkan atas dasar kekuatan pasar. Penetapan harga yang ditetapkan atas dasar kekuatan pasar adalah suatu metode penetapan harga yang berorientasi pada kekuatan pasar di mana harga akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga belinya sejumlah mark up (kelebihan harga di atas harga belinya) Jadi furmulanya menjadi:

Harga beli + Makr Up = Harga Jual

d) Harga yang berdasarkan keseimbangan antara suplai dan permintaan. Metode ini memang paling cocok bagi perusahaan yang tujuan penetapan harga-harganya memaksimalkan laba.

Analisa permintaan dan suplai yang dipakai sebagai dasar penetapan harga kurang didayagunakan dalam kalangan bisnis. Menurut mereka analisa ini hanya bisa digunakan untuk mempelajari perkembangan harga masa lalu, tidak dapat dipergunakan sebagai pegangan praktis dalam penetapan harga sekarang dan akan datang.

e) Penetapan harga atas dasar kekuatan pasar. Penetapan harga ini merupakan suatu metode penetapan harga yang berorientasi pada kekuatan pasar dimana harga jual dapat ditetapkan sama dengan harga jual pesaing, di atas harga pesaing atau di bawah harga pesaing.

1) Penetapan harga sama dengan harga saingan. Penetapan harga seperti ini memang akan lebih menguntungkan jika dipakai pada saat harga dalam persaingan

(18)

itu tinggi. Dan pada umumnya digunakan oleh penjual untuk barang-barang standar.

2) Penetapan harga di bawah harga saingan. Penetapan harga seperti ini biasanya digunakan oleh para pengecer dan seringkali produsen tidak mengetahui adanya praktek-praktek yang demikian. Pengecer pada dasarnya melihat bahwa nama baik produsen ikut membawa nama baik pengecer.

3) Penetapan harga di atas harga saingan. Penetapan harga demikian memang hanya sesuai digunakan oleh perusahaan yang sudah memiiiki reputasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang prestise. Hal ini dilatarbelakangi suatu pertimbangan bahwa seringkali konsumen kurang memperhatikan harga dalam pembeliannya, tetapi konsumen lebih mengutamakan kualitas/faktor prestise yang akan diperolehnya dari barang tersebut.

2. Menurut Murti-John (1998, hal. 284-288), metode penetapan harga sebagai berikut:

a) Menghitung seluruh biaya tiap unit ditambah marjin tertentu (laba yang dikehendaki).

b) Menghitung terlebih dulu titik pulang pokok penjualan atau Break Even Point, yaitu titik di mana jumlah penerimaan penjualan persis sama dengan seluruh biaya yang dikeluarkan (Total Revenue = Total Cost), apabila penjualan berada di bawah BEP, maka perusahaan menderita kerugian.

c) Menetapkan harga yang setinggi-tingginya. Hal ini biasanya mempunyai tujuan:

1) Untuk berjaga-jaga terhadap kekeliruan di dalam penetapan harga 2) Untuk mempertinggi citra produk

(19)

Kelemahan metode ini ialah:

1. Sulit untuk menemukan pembeli yang bersedia membeli produk baik produk itu masih baru maupun yang telah berada pada tahap kejenuhan.

2. Memberi kesempatan kepada pesaing untuk merebut konsumen.

d) Menetapkan harga yang serendah-rendahnya. Strategi ini dapat dipakai apabila perusahaan menginginkan volume penjualan yang tinggi dan laba tiap kesatuan produk relatif rendah. Namun demikian strategi ini dirasa lebih agresif dapat memperkuat kedudukan perusahaan di pasar.

(20)

5. Bekerja dengan biaya marginal

Buku ini mengasumsikan kurva penawaran yang ekstrim lebih besar tetapi terbatas lekuk daripada tidak terbatasnya asumsi frekuensi lekuk tidak terbatas. Ini adalah realistis asumsi dan mudah dilaksanakan, tetapi ini property biasa dalam membuat biaya marginal dan biaya marginal seluruh operasi kompetisi generator sama dengan harga pasar.

Jangka pendek dan jangka panjang biaya marjinal dalam skala ekonomi

Sebuah buku membedakan antara jangka pendek dan jangka panjang biaya marjinal. Tetapi tidak berbeda, misalnya, peralatan modal dan overhead dari produsen, setiap perubahan dalam produksi yang hanya melibatkan perubahan dalam input tenaga kerja, bahan dan energi. Yang terakhir ini memungkinkan semua masukan, termasuk barang-barang modal (pabrik, peralatan, bangunan) untuk bervariasi.

Jangka panjang menggambarkan fungsi biaya biaya produksi sebagai fungsi output mengasumsikan bahwa semua masukan yang diperoleh pada harga sekarang, bahwa teknologi saat ini digunakan, dan segala sesuatu yang sedang dibangun baru dari awal. Dalam pandangan keawetan banyak barang modal konsep buku ini kurang berguna dari satu yang memungkinkan beberapa membuang barang modal yang ada atau perolehan barang modal baru yang akan digunakan dengan stok yang ada diperoleh barang modal di masa lalu. Jangka panjang maka biaya marjinal berarti biaya tambahan atau penghematan biaya per unit produksi tambahan atau dikurangi, termasuk pengeluaran untuk barang modal tambahan atau tabungan dari membuang barang-barang modal yang ada. Perlu diketahui bahwa biaya marjinal dan biaya marjinal ke atas ke bawah mungkin berbeda, kontras dengan biaya marjinal sesuai dengan konsep buku yang lain.

Skala ekonomis dikatakan ada ketika biaya marjinal sesuai dengan konsep buku teks jatuh sebagai fungsi output dan kurang dari biaya rata-rata per unit. Ini berarti bahwa biaya rata-rata produksi dari yang lebih besar yang dibangun baru-dari-scratch instalasi turun di bawah bahwa dari yang lebih kecil yang dibangun baru-dari-scratch instalasi. Di bawah konsep yang lebih bermanfaat, dengan modal saham yang sudah

(21)

ada, perlu untuk membedakan biaya-biaya yang bervariasi dengan output dari akuntansi biaya yang akan juga termasuk bunga dan depresiasi pada modal saham yang ada, yang mungkin dari tipe yang berbeda dari apa yang dapat Saat ini dapat diperoleh di tahun-tahun sebelumnya pada harga masa lalu. Konsep skala ekonomi tidak berlaku.

Eksternalitas

Eksternalitas biaya (atau keuntungan) yang tidak ditanggung oleh para pihak dalam ekonomi transaksi. Seorang produsen dapat, misalnya, mencemari lingkungan, dan lain-lain dapat menanggung biaya tersebut. Seorang konsumen dapat mengkonsumsi yang baik yang menghasilkan manfaat bagi masyarakat, seperti pendidikan; karena individu tidak menerima semua manfaat, ia mungkin akan menghabiskan kurang dari efisiensi akan menyarankan. Atau, seorang individu mungkin menjadi seorang perokok atau pecandu alkohol dan membebankan biaya pada orang lain. Dalam kasus ini, produksi atau konsumsi yang baik tersebut mungkin berbeda dari tingkat optimal.

Eksternalitas Negatif Produksi

Sebagian besar waktu, swasta dan biaya sosial tidak menyimpang dari satu sama lain, tetapi pada saat biaya sosial dapat bersifat lebih atau kurang dari biaya pribadi. Ketika biaya sosial marjinal produksi lebih besar daripada fungsi biaya swasta, kita melihat terjadinya sebuah eksternalitas negatif produksi. Proses produktif yang menghasilkan polusi adalah contoh buku teks produksi yang menciptakan eksternalitas negatif.

Eksternalitas seperti itu adalah hasil dari perusahaan externalising biaya mereka ke pihak ketiga untuk mengurangi biaya total mereka sendiri. Sebagai hasil dari externalising biaya seperti kita lihat bahwa anggota masyarakat akan terpengaruh secara negatif oleh perilaku seperti perusahaan. Dalam kasus ini, kita melihat bahwa kenaikan biaya produksi pada masyarakat menciptakan kurva biaya sosial yang menggambarkan biaya yang lebih besar daripada kurva biaya pribadi.

(22)

n o P m c b p u d k m m le Dalam k negatif prod optimal seca Positif Ekst Ketika b melihat terja contoh buku barang publ produksi pe untuk seluru dalam pasar Memerik kurva biaya melihat bah menghasilka ebih besar d keadaan eku duksi akan k ara sosial ak Gam ternalitas P biaya sosial adinya sebu u teks produ ik, yang me endidikan. H uh masyara . ksa diagram sosial yang hwa pasar an yang baik daripada yan uilibrium k kelebihan pr kan lebih ren

mbar 4 Kur Produksi l marjinal p uah eksterna uksi yang m enciptakan Hal ini ser akat, serta m yang relev g kurang dar r mencipta k. Sebagai ng diamati. kita melihat roduksi yan ndah daripa rva Eksterna produksi ku alitas positif menciptakan perbedaan ring terlihat positif bag van kita me ripada kurv akan ekste hasilnya, tin t bahwa pa ng baik. Seb

ada yang dia

alitas negati urang darip f produksi. n eksternalit dalam sosia t bahwa pe gi mereka y lihat bahwa va swasta. D ernalitas po ngkat produ asar mencip bagai hasilny amati. if Produksi pada fungsi Produksi ba tas positif. al dan biay endidikan a yang secara a produksi s Dalam keada ositif dalam uksi optima ptakan ekst ya, tingkat p biaya swa arang publi Sebuah con ya pribadi, t adalah yang a langsung seperti men aan ekuilibr m produk al secara sos ternalitas produksi asta, kita k adalah ntoh dari ermasuk g positif g terlibat ciptakan rium kita si akan sial akan

(23)
(24)

6. Kekurangan sewa

Menyewa adalah hasil dari berkurangnya biaya variable dan menginginkan menutup penyalaan dan biaya tetap. Ekonomi menunjukkan bahwa “ penyewaan kecil” dan tidak ada definisi yang menunjukkan kekurangan dari menyewa. Definisi kekurangan sewa sebagai hasil baik dikurangi hasil maksimum sehingga hanya koleksi sebelum system beroperasi maksimal diluar kapasitas. Digunakan dengan model mengikuti mode, ini definisi beberapa permohonan, tetapi ketika diaplikasikan kepada system sebenarnya ini lebih tinggi kekurangannya.

Gambar 6 Kurva Kekurangan dari Sewa

Listrik disewa untuk membangun dan mengoperasikan instalasi Pameran dan Pekan Raya Dunia. Sukses pertama penggunaan listrik pada salah satu dari peristiwa-peristiwa ini terjadi di Pameran Paris 1889. Empat tahun kemudian, Columbus 1893 Pameran di Chicago digunakan 10 kali lebih banyak listrik daripada Paris Pameran. Kata David E. Electrifying Nye di Amerika (MIT Press, 1997):

(25)

Daftar Pustaka

February2002. Steven Stoft, Power System Economics

www.elektroindonesia.com/elektro/utama14b.html http://kuttu-bilala.blogspot.com/2008/05/pengertian-biaya.html http://en.wikipedia.org/wiki/Marginal_cost http://www.ecmag.com/editorial_detail.aspx?id=2 http://catatan-malam3.blogspot.com/2009/06/strategi-penentuan-harga.html http://ener25a.html http://mo_full.php.htm http://baktijsitumorang.wordpress.com/

(26)

PENULIS

Gagah Indrasmara Agityasaputra kelahiran Banjarmasin 3 Desember 1988 biasa dipanggil ERAS. Mahasiswa yang berkuliah di Universitas TRISAKTI Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Elektro Konsentrasi Arus Kuat (A) angkatan 2006. Ini adalah makalah tugas kuliah EKOTEL ( Ekonomi Tenaga Listrik ). Peran Biaya Marginal dalam Pembangkitan adalah hal yang paling utama dalam pembangunan suatu pembangkitan.

Gambar

Gambar 1 Tipikal Kurva Biaya Marginal
Gambar 2 Keseimbangan Pasar Untuk Kurva Permintaan Abnormal
Gambar 3 Left-Hand and Right-Hand Marginal Cost
Gambar 5 Kurrva Eksternaalitas Positiif Produksi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Accelerated Learning berfasilitas

3. Setelah selesai menggunakan lab. Alat-alat IPA dan kunci lab agar diserahkan kembali kepada Koordinator lab untuk disimpna pada tempatnya lagi. Guru IPA harus

STUDI PENGGUNAAN NATRIUM BIKARBONAT PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN ASIDOSIS METABOLIK (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSUD Dr. Saiful..

Berdasarkan hipotesis Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Sirih Hijau Terhadap Kejadian Keputihan Pada Kelompok Pemudi Karangtaruna Dusun Turen, Canden, Jetis,

Keberanian adalah satu sifat yang dimiliki manusia. Keberanian dapat berupa kemampuan untuk menghadapi setiap masalah tanpa adanya rasatakut untuk memperoleh

Uji kadar air pada manisan mempengaruhi mutu manisan terhadap serangan mikroba karena banyaknya air pada manisan bawang putih dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk

Keseimbangan yang timbul dalam neraca pembayaran diseimbangkan dengan cadangan modal pemerintah serta modal pemerintah Japen yang dimiliki oleh lembaga-lembaga moneter

Hasil penelitian dan kesimpulan menghasilkan beberapa hal yang dapat dijadikan saran dalam rangka pengembangan pengajaran kimia yaitu (1) Bagi guru diharapkan dapat