• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR DOSEN PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STANDAR DOSEN PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TENAGA KESEHATAN"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR DOSEN

PENDIDIKAN TINGGI VOKASI

TENAGA KESEHATAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN

BADAN PPSDM KESEHATAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Ketentuan yang termaktub dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen dan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun

2012 tentang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa dosen wajib memiliki kualifikasi

akademis, kompetensi dan sertifikat pendidik.

Guna memenuhi amanat UU tersebut Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga

Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan pada tahun 2013 ini melakukan revisi terhadap

Standar Dosen Pendidikan Tenaga Kesehatan yang diterbitkan tahun 2009. Revisi ini

dilakukan agar standar ini lebih spesifik mengatur standarisasi terhadap kualifikasi

akademik dan kompetensi bagi dosen pendidikan vokasi tenaga kesehatan.

Walaupun demikian mengingat bahwa tenaga kesehatan saat ini terdiri dari berbagai

kategori dan berbagai jenis serta masih dalam pengembangan keilmuan berkaitan

pendidikan akademis, profesi dan vokasi maka standar ini belum dapat sepenuhnya

memuaskan semua stakeholder terkait. Kritik dan saran tetap diharapkan agar Standar

ini dapat digunakan dengan seutuhnya .

Sebagai akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak berkat

bantuan dan kerjasama yang sangat berharga dalam menyelesaikan penyusunan

Standar Dosen Pendidikan Tenaga Kesehatan.

Jakarta, Desember 2013

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga

Kesehatan

dr. Donald Pardede, MPPM

NIP. 195804021986111001

(6)
(7)

iii

DAFTAR ISI

SAMBUTAN ...

i

KATA PENGANTAR ...

ii

DAFTAR ISI ...

iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...

B. Tujuan Standar ...

C. Manfaat Standar ...

D. Pengertian ...

E. Landasan Hukum ...

1

1

3

3

4

6

BAB II

KARAKTERISTIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN

KESEHATAN

A. Kualifikasi Akademik Dosen ...

B. Kompetensi Dosen ...

C. Jabatan Akademik Dosen ...

D. Beban Kerja Dosen ...

E. Hak dan Kewajiban Dosen ...

F. Pembinaan dan Pengembangan ...

G. Penghargaan ...

H. Rasio Dosen dengan Mahasiswa...

9

10

10

12

14

15

17

18

18

BAB III

SERTIFIKASI DOSEN ...

19

BAB IV PENUTUP ...

21

KONTRIBUTOR

(8)
(9)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I.

Kompetensi Dosen Pendidikan Vokasi

LAMPIRAN II.

Kualifikasi Akademik Dosen Pendidikan Tinggi Vokasi Tenaga

(10)
(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan saat ini masih heterogen baik

kualifikasi akademik maupun kompetensinya. Untuk menyikapi kesenjangan

tersebut maka perlu adanya antisipasi dan strategi kebijakan dalam perencanaan

dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan

pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan

amanat Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi Pasal 1 angka 14 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37

Tahun 2009 tentang Dosen Pasal 1 angka 1 menyatakan Dosen adalah pendidik

profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,

mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, dan teknologi, melalui

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Selanjutnya Pasal 12, ayat (1) menyatakan dosen sebagai anggota sivitas

akademika memiliki tugas mentransformasikan ilmu pengetahuan dan/atau

teknologi yang dikuasainya kepada mahasiswa dengan mewujudkan suasana

belajar dan pembelajaran sehingga mahasiswa aktif mengembangkan potensinya.

Ayat (2) Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang

ilmu pengetahuan dan/atau teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah serta

menyebarluaskannya. Ayat (3) Dosen secara perseorangan atau kelompok wajib

menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau

(12)

2

publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan

budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi sivitas akademika.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 45 tentang Guru dan Dosen

menyatakan bahwa Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang

dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 46 ayat (1)

Kualifikasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 diperoleh melalui pendidikan

tinggi program pasca sarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian,

ayat (2) Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum lulusan Program Magister

untuk program diploma atau program sarjana.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen,

Pasal 2 menyatakan bahwa Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik,

kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi

kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya

pula Pasal 1 angka 4 disebutkan bahwa Sertifikasi adalah proses pemberian

sertifikat pendidik untuk dosen. Pasal 1 angka 5 Sertifikat pendidik adalah bukti

formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada dosen sebagai tenaga

profesional.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi Pasal 44 ayat (1) Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan kompetensi

atas prestasi lulusan yang sesuai dengan keahlian cabang ilmunya dan/atau

memiliki prestasi di luar program studinya. Ayat (2) Sertifikat kompetensi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Perguruan Tinggi bekerja

sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang

(13)

3

terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi. Pasal 16 ayat (1)

Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi program diploma yang

menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian tertentu sampai

program sarjana terapan. Ayat (2) Pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud ayat

(1) dapat dikembangkan oleh Pemerintah sampai program magister terapan atau

program doktor terapan.

Penyusunan standar dosen pendidikan vokasi dimaksudkan untuk memberi

kepastian agar dosen benar-benar mampu menjalankan misi pendidikan di

perguruan tinggi dan memenuhi tuntutan kualitas tenaga pendidik yang

profesional.

B. Tujuan Standar Dosen

Standar dosen bertujuan sebagai acuan nasional bagi pengelola Institusi

penyelenggara pendidikan dalam pengembangan kualifikasi akademik dan

kompetensi dosen. Secara spesifik, standar ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1.

Pedoman bagi pengelola pendidikan dalam menyusun berbagai kebijakan

yang berkenaan dengan seleksi, rekruitmen, penempatan, pembinaan,

penghargaan dan sistem karir dosen.

2.

Pedoman bagi dosen untuk selalu menyelaraskan kinerja dengan

ukuran-ukuran kualitas yang berlaku secara nasional.

3.

Penyelaras pengembangan dosen dengan komponen-komponen lain dalam

sistem pendidikan tinggi.

4.

Acuan bagi kinerja dosen sehingga dapat diperoleh instrumen dan prosedur

penilaian yang sahih dan handal.

5.

Acuan dalam penilaian kinerja dosen yang bertugas pada satuan

(14)

4

C. Manfaat Standar Dosen

1. Bagi Institusi Pendidikan :

a. Perencanaan dan pelaksanaan rekruitmen tenaga pendidik.

b. Perencanaan program pelatihan bagi dosen yang memerlukannya sesuai

dengan hasil supervisi dan evaluasi.

c. Penyusunan pola supervisi dan evaluasi kinerja tenaga dosen.

d. Seleksi tenaga dosen yang berprestasi, yang mungkin akan mendapat

promosi.

e. Menyediakan dukungan bagi pengembangan program pendidikan baik

berupa fasilitas, sarana prasarana, maupun kesejahteraan bagi dosen.

f. Penjaminan mutu institusi pendidikan tinggi tenaga kesehatan.

2. Bagi masyarakat :

a. Menilai mutu layanan yang diberikan oleh dosen dan institusi pendidikan

sehingga masyarakat dapat menetapkan pilihan pendidikan yang tepat.

b. Mengidentifikasi terjadinya pelanggaran dalam penyelenggaraan

pendidikan oleh dosen.

c. Menjadi pengendali mutu pendidikan.

3. Bagi dosen, manfaat standar ini adalah untuk mengukur kualitas diri, kualitas

kinerja dan pengembangan diri.

D. Pengertian

1. Standar adalah suatu kriteria baku minimal yang harus dipenuhi dan menjadi

acuan untuk menentukan sesuatu.

2. Standar pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria minimal tentang

kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat

(15)

5

jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.

3. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan

sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan.

4. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian

kepada Masyarakat

5. Dosen tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu yang berstatus sebagai

tenaga pendidik tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu.

6. Dosen tidak tetap adalah dosen yang bekerja paruh waktu yang berstatus

sebagai tenaga pendidik tidak tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu.

7. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi

oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat

keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

8. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh dosen dalam melaksanakan

tugas keprofesionalan. Kompetensi yang harus dikuasai oleh dosen meliputi

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan

kompetensi sosial.

9. Sertifikat Pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan

kepada dosen sebagai tenaga profesional.

10. Sertifikasi dosen adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk dosen

dalam jabatan.

(16)

6

dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,

kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu

serta memerlukan pendidikan profesi.

12. Satuan pendidikan tinggi adalah kelompok layanan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.

E. Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara RI Tahun 2003 No.78, Tambahan Lembaran Negara RI No.

4301).

2. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran

Negara RI Tahun 2005 No.157, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4586).

3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara

RI Nomor 144 Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 2009 No.

5063).

4. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. (Lembaran

Negara RI Tahun 2012 Nomor 158 dan Tambahan Lembaran Negara RI No.

5336)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

(Lembaran Negara RI Tahun 1996 No.49, Tambahan Lembaran Negara RI No.

3637).

6. Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara

RI Tahun 2009 No.6, Tambahan Lembaran Negara RI No. 5007)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

8. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia

(17)

7

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 17 tahun 2008 tentang perubahan

pertama atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 42 Tahun 2007

Tentang Sertifikasi Dosen.

10. Peraturan Menteri Kesehatan HK.03.051/I.2/03086/2012 tentang Petunjuk

Teknis Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kemenkes

11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 17 Tahun 2013

tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.

(18)
(19)

8

BAB II

KARAKTERISTIK DOSEN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan merupakan komponen

strategis pembangunan kesehatan guna mempercepat pemerataan pelayanan

kesehatan dan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Tujuan dari upaya

pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan adalah meningkatnya

pemberdayaan dan penyediaan sumber daya manusia dibidang kesehatan dari

masyarakat dan pemerintah yang bermutu dalam jumlah dan jenis yang cukup sesuai

dengan kebutuhan. Salah satu komponen sumber daya manusia di Kementerian

Kesehatan adalah dosen di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan adalah pendidik profesional dan

ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat. Politeknik Kesehatan adalah unit pelaksana teknis

Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

(BPPSDMK), yang dapat nyelenggarakan program pendidikan Diploma, Sarjana Sain

Terapan, Magister Terapan dan Doktor Terapan bidang Kesehatan.

Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa yang akan datang

adalah manusia yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu menghadapi

persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain di dunia. Kualitas manusia tersebut

dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan dilakukan oleh dosen

yang kompeten.

(20)

9

A. KUALIFIKASI AKADEMIK DOSEN

Dosen di lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan harus memenuhi

syarat sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berwawasan

Pancasila dan UUD 1945, memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai

tenaga pengajar, mempunyai moral dan integritas yang tinggi serta berakhlak mulia

serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan

negara serta agama.

Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat

jasmani dan rohani serta memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan oleh institusi

pendidikan tinggi yang bersangkutan, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan

tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan

akademik yang harus dimiliki oleh dosen yang dibuktikan dengan kepemilikan ijazah

sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal. Dosen memiliki

kualifikasi akademik minimum lulusan program magister untuk membina mahasiswa

program sarjana dan program diploma dan lulusan program doktor untuk membina

mahasiswa program pascasarjana. Kualifikasi akademik dosen diperoleh melalui

pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang

keahlian. Sertifikat pendidik untuk dosen diberikan setelah memenuhi syarat

memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi

sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun, memiliki jabatan akademik sekurang-sekurang-kurangnya asisten

ahli dan lulus sertifikasi, hal ini sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 14

tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

(21)

10

B. KOMPETENSI DOSEN

Dosen memiliki kompetensi pendidik minimum yang dinyatakan dengan sertifikat

yang meliputi:

1. Kompetensi pedagogik:

a) Memahami karakteristik dan kebutuhan belajar mahasiswa;

b) Membuat silabus dan RPP;

c) Mengembangkan strategi pembelajaran yang mendidik, kreatif, humanis dan

mencerdaskan;

d) Mengelola pembelajaran dengan menekankan penerapan prinsip andragogi

dan meningkatkan kemampuan soft skill mahasiswa;

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran;

f) Melakukan penilaian dan evaluasi pembelajaran yang valid dan reliabel;

g) Melaksanakan bimbingan dalam rangka mengembangkan potensi

mahasiswa.

2. Kompetensi profesional:

a) Memahami filosofi, konsep, struktur, materi dan menerapkan pola pikir yang

sesuai dengan bidang ilmunya;

b) Mengembangkan materi pembelajaran yang inspiratif sesuai dengan tuntutan

yang selalu berkembang;

c) Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi masyarakat, dan mencari

alternatif solusinya;

d) Memahami metodologi keilmuan dalam rangka pengembangan ilmu

pengetahuan dan atau teknologi;

e) Belajar sepanjang hayat dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan

dan/atau teknologi atau profesi;

(22)

11

f) Melakukan penelitian dan/atau pengembangan serta mempresentasikan

hasilnya dalam forum ilmiah dan/atau profesi;

g) Menghasilkan dan mempublikasikan karya ilmiah, seni atau prototipe dalam

bidang keahliannya;

h) Melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai bidang keahliannya;

i) Menggunakan bahasa asing untuk mendukung pengembangan bidang

keilmuan dan/atau profesinya.

3. Kompetensi kepribadian:

a) Bertindak sesuai dengan norma dan tata nilai agama yang dianut, hukum,

sosial,dan budaya Indonesia;

b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang ikhlas, jujur, adil, stabil, berwibawa

dan memiliki integritas;

c) Menunjukkan loyalitas terhadap institusi, bertanggung jawab, dan memiliki

etos kerja yang tinggi;

d) Berperilaku sesuai kode etik dosen dan/atau kode etik profesi;

e) Berperilaku kreatif, inovatif, adaptif dan produktif, berorientasi pada

pengembangan berkelanjutan;

f) Menampilkan sikap kepemimpinan yang visioner.

4. Kompetensi Sosial:

a) Bersikap inklusif, tidak diskriminatif dan memiliki kesadaran serta kecakapan

untuk berpartisipasi aktif sebagai warga negara yang demokratis dan

menghargai multibudaya;

b) Berinteraksi dan berkomunikasi efektif, santun dan adaptif dengan berbagai

kalangan, termasuk inter dan antar komunitas profesi;

(23)

12

Secara terperinci kompetensi dosen vokasi pendidikan tenaga kesehatan

diuraikan pada lampiran I

C. JABATAN AKADEMIK DOSEN

Jabatan fungsional dosen atau jabatan akademik dosen adalah kedudukan yang

menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang dosen dalam satu

satuan pendidikan tinggi yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada keahlian

tertentu serta bersifat mandiri. Tugas pokok jabatan akademik dosen meliputi

pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat. Jenjang jabatan akademik

dosen merupakan jabatan keahlian, dibawah pembinaan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan. Jabatan akademik dari yang paling rendah sampai tinggi meliputi :

1. Asisten ahli

2. Lektor

3. Lektor Kepala

4. Profesor

Sedangkan jenjang pangkat, golongan ruang setiap jenjang jabatan akademik

dosen dari yang paling rendah sampai tinggi, meliputi :

1. Asisten ahli, Penata Muda Tingkat I, Golongan Ruang III/b

2. Lektor, terdiri dari :

a) Penata, golongan ruang III/c

b) Penata tingkat I, golongan ruang III/d

3. Lektor kepala, terdiri dari :

a) Pembina, golongan ruang IV/a

(24)

13

c) Pembina utama muda, golongan IV/c

4. Profesor, terdiri dari :

a) Pembina utama madya, golongan ruang IV/d

b) Pembina utama, golongan ruang IV/e

Penetapan pangkat, golongan ruang sesuai dengan masing-masing jenjang jabatan

akademik yang ditentukan berdasarkan jumlah angka kredit yang telah ditetapkan.

Penetapan jenjang jabatan akademik dosen untuk pengangkatan dalam jabatan

ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh

pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, sehingga jenjang jabatan,

pangkat dapat tidak sesuai dengan jenjang jabatan dan pangkat.

D. BEBAN KERJA DOSEN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 72 menyatakan bahwa

beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,

melaksanakan proses pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran,

membimbing dan melatih, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan, serta

melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Beban kerja dosen sebagaimana dimaksud tersebut sekurang-kurangnya 12 (dua

belas) satuan kredit semester (SKS) dan maksimal 16 (enam belas) SKS.

Sedangkan sesuai dengan PP nomor 37 tahun 2009 tentang dosen bahwa beban

kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak 16

(enam belas) SKS pada tiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya

mencakup pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan Karya Ilmiah,

pengabdian kepada masyarakat serta penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Adapun ketentuan dalam pelaksanaan beban kerja tersebut adalah:

(25)

14

(sembilan) SKS yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang bersangkutan.

2. Beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui

kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggrakan oleh program

tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain.

3. Beban kerja penunjang dapat dilaksanakan dalam kedudukan panitia dalam

institusi pendidikan yang bersangkutan, lembaga lain/ pemerintahan, organisasi

profesi, delegasi antar lembaga, mendapat penghargaan/tanda kehormatan.

4. Tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dan tugas penunjang paling

sedikit sepadan dengan 3 ( tiga ) SKS

5. Dosen yang mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan tinggi sampai

dengan tingkat jurusan/Prodi diwajibkan melaksanakan dharma pendidikan

paling sedikit sepadan dengan 3 ( tiga ) SKS.

Penghitungan beban kerja dosen mengacu pedoman beban kerja dosen Kementrian

Kesehatan.

E. HAK DAN KEWAJIBAN DOSEN

1. Hak Dosen

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, dosen mempunyai hak :

a) Dosen berhak mendapatkan tunjangan profesi diberikan kepada dosen yang

memenuhi persyaratan dengan melaksanakan tridharma perguruan tinggi

dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan

paling banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan

kualifikasi akademiknya

b) Dosen yang diangkat oleh Pemerintah atau penyelenggara pendidikan tinggi

atau satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan masyarakat dan

ditugaskan oleh Pemerintah pada perguruan tinggi di daerah khusus berhak

memperoleh tunjangan khusus yang ditanggung oleh Pemerintah.

(26)

15

c) Pemerintah memberikan tunjangan kehormatan kepada profesor yang

diangkat oleh penyelenggara pendidikan tinggi atau satuan pendidikan tinggi

setara 2 (dua) kali gaji pokok profesor yang diangkat oleh Pemerintah pada

tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.

d) Tunjangan profesi, tunjangan khusus, dan tunjangan kehormatan bagi dosen

tetap yang bukan pegawai negeri sipil diberikan sesuai dengan kesetaraan

tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang berlaku bagi dosen pegawai negeri

sipil.

e) Pemerintah menjamin terwujudnya maslahat tambahan kepada dosen yang

diangkat oleh Pemerintah, penyelenggara pendidikan tinggi atau satuan

pendidikan tinggi yang diselenggarakan masyarakat.

f) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berhak mendapatkan

promosi sesuai dengan prestasi kerja.

g) Dosen yang melaksanakan tugas keprofesionalannya berhak mendapatkan

penghargaan. Dosen yang mendapat penghargaan merupakan dosen

berprestasi, berdedikasi luar biasa, dan/atau bertugas di daerah khusus.

h) Dosen berhak memperoleh kesempatan meningkatkan Akses Sumber

Belajar, Informasi, Sarana dan Prasarana Pembelajaran, serta Penelitian

dan Pengabdian kepada Masyarakat

i) Dosen berhak mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam

bentuk rasa aman dan jaminan keselamatan dari Pemerintah, pemerintah

daerah, penyelenggara pendidikan tinggi atau satuan pendidikan tinggi,

organisasi profesi, dan/atau masyarakat sesuai dengan kewenangannya.

j) Dosen berhak memiliki kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik,

dan otonomi keilmuan, merupakan kebebasan yang dimiliki dosen untuk

melaksanakan kegiatan akademik yang terkait dengan pendidikan dan

(27)

16

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan/atau

olahraga secara mandiri dan bertanggung jawab.

k) Dosen berhak memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan

menentukan kelulusan mahasiswa sesuai dengan kriteria dan prosedur yang

ditetapkan oleh perguruan tinggi dan peraturan perundang-undangan.

l) Dosen berhak memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi

atau organisasi profesi keilmuan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang undangan.

m) Dosen yang diangkat Pemerintah berhak memperoleh cuti sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Kewajiban Dosen

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, dosen berkewajiban :

a) Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

b) Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan

mengevaluasi hasil pembelajaran;

c) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi

secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni;

d) Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis

kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang

sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran;

e) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik,

serta nilai-nilai agama dan etika; dan

f) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

(28)

17

Pembinaan dan Pengembangan Dosen meliputi pembinaan dan pengembangan

profesi dan karier.

1. Pembinaan profesi meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial dan kompetensi profesional

2. Pembinaan dan pengembangan profesi dosen dilakukan melalui jabatan

fungsional.

3. Pembinaan dan pengembangan karir meliputi penugasan, kenaikan pangkat

dan promosi.

G. PENGHARGAAN

Penghargaan terhadap dosen diberikan atas dasar prestasi, dedikasi yang luar

biasa dan yang bertugas di daerah khusus. Penghargaan diberikan oleh

Pemerintah, Pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi keilmuan dan

atau satuan pendidikan tinggi. Bentuk penghargaan tersebut dapat berupa tanda

jasa, kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam, dan/atau bentuk

penghargaan lain. Pemberian penghargaan dapat diberikan pada saat

memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan republik Indonesia, Hari

Kesehatan Nasional, Dies Natalis, Hari Pendidikan Nasional.

H. RASIO DOSEN DENGAN MAHASISWA

Rasio dosen tetap dengan mahasiswa pendidikan tenaga kesehatan yaitu 1 :

17-23 (satu banding tujuh belas sampai dua puluh tiga).

Implementasi rasio

dalam proses pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan metode proses

pembelajaran yang digunakan, mengingat proses pembelajaran pendidikan

tenaga kesehatan selain teori dikelas juga dilakukan di laboratorium serta

praktik dilapangan dan masyarakat (RS, Puskesmas, dan fasilitas pelayanan

kesehatan), pelayanan yang diberikan berfokus kepada manusia yang beresiko

(29)

18

tinggi.

BAB III

SERTIFIKASI DOSEN

Sertifikasi dosen yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun

2007 tentang Sertifikasi Dosen bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Kompetensi dosen menentukan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

sebagaimana yang ditunjukkan dalam kegiatan profesional dosen.

Dengan adanya sertifikasi diharapkan mutu dosen terjamin mutunya, karena hanya

dosen profesional yang memiliki sertifikat pendidik, yang berwenang mengelola proses

pembelajaran di institusi pendidikan. Sertifikat pendidik untuk dosen diberikan setelah

memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi

sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

2. Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli ; dan

3. Lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan

program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan

oleh Pemerintah.

Manfaat sertifikasi bagi dosen adalah sebagai berikut :

1. Melindungi profesi dosen dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat

merusak citra profesi dosen.

(30)

19

profesional.

3. Menjadi wahana penjaminan mutu dan kontrol mutu bagi pengguna layanan

pendidikan.

4. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan dari keinginan

internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

5. Memperoleh tunjangan profesi bagi dosen yang lulus sertifikasi

(31)

20

BAB IV

PENUTUP

Standar Dosen Pendidikan Tenaga Kesehatan ini dimaksudkan sebagai pedoman

institusi pendidikan di lingkungan Pendidikan Tenaga Kesehatan dalam menyiapkan dan

mengembangkan dosen sebagai pendidik profesional dan ilmuwan. Oleh karenanya,

penggunaan standar ini digunakan dalam membantu perencanaan peningkatan

kualifikasi akademik dan sertifikasi dosen agar menghasilkan dosen yang memiliki

sertifikat kompetensi sesuai dengan tingkat dan bidang keahlian yang diajarkan yang

dihasilkan oleh perguruan tinggi serta memiliki kemampuan untuk dapat bersaing baik di

taraf Nasional maupun Internasional.

Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional yang telah memenuhi standar

nasional akan dapat mengangkat harkat dan martabat dosen, meningkatkan kompetensi

dosen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu dosen sebagai pendidik

profesional dan ilmuan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan sangat

diperlukan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan

masyarakat, dan berdaya saing dalam kehidupan global. Dosen masa depan adalah

dosen yang memenuhi standar nasional sebagai acuan dasar dalam pelaksanaan

pendidikan mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu

pengetahuan, tekhnologi dan seni melalui pendidikan, peneltian dan pengabdian

masyarakat yang bermutu, sehingga penyelenggara pendidikan mampu menghasilkan

lulusan yang bermutu.

(32)

22

LAMPIRAN

(33)

23

LAMPIRAN I

Tabel 1

Kompetensi Dosen Pendidikan Vokasi

No. Kompetensi Sub Kompetensi

1. Kompetensi

Pedagogik 1.1 Mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran 1.2 Melaksanakan pembelajaran berdasarkan silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran

1.3 Menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran sesuai dengan ciri pendidikan vokasi

1.4 Mengembangkan strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik mahasiswa dan bahan ajar

1.5 Menerapkan berbagai metode pembelajaran yang inspiratif, komunikatif, interaktif, kreatif, inovatif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi

1.6 Mengembangkan bahan ajar, lembar kerja, checklist yang menunjang pembelajaran di kelas, laboratorium, bengkel kerja, studio, klinik dan/atau sejenisnya

1.7 Melaksanakan prosedur operasi standar (POS) kegiatan di kelas, laboratorium, bengkel kerja, studio, klinik dan/atau sejenisnya

1.8 Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

1.9 Membimbing mahasiswa dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning)

1.10 Menerapkan metode yang tepat dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian mahasiswa

1.11 Melaksanakan penilaian proses dan hasil pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pendidikan vokasi

2. Kompetensi

Kepribadian 2.1 Menjadi pribadi yang disiplin, teliti, tekun, jujur, gigih, adil, bertanggung jawab dan memiliki integritas tinggi yang patut diteladani

2.2 Menjadi pribadi yang kreatif, inovatif, adaptif, dan produktif, berorientasi pada pengembangan berkelanjutan

2.3 Berperilaku sesuai dengan ajaran agama, norma, hukum, dan nilai-nilai yang dikembangkan oleh perguruan tinggi masing-masing sesuai dengan budaya Indonesia

2.4 Memiliki etos kerja dan dedikasi yang tinggi 2.5 Memiliki loyalitas terhadap institusi

2.6 Berperilaku sesuai dengan kode etik dosen dan/atau kode etik profesi

(34)

24

No. Kompetensi Sub Kompetensi

Sosial dan budaya

3.2 Berkomunikasi secara efektif dan santun dengan pemangku kepentingan

3.3 Menjalin kerja sama dalam tim dan dengan berbagai pihak terkait

3.4 Menghargai pendapat, saran dan kritik yang membangun 4. Kompetensi

Profesional 4.1 Melakukan penelitian terapan yang bermanfaat bagi masyarakat dan Ilmu Pengetahuan Teknologi, dan mempresentasikan hasil penelitiannya di tingkat lokal dan/atau nasional

4.2 Melakukan pengembangan dan pemutakhiran ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan 4.3 Menyelesaikan berbagai permasalahan yang terkait dengan

bidang keahlian berdasarkan pendekatan inter disiplin atau multi disiplin

4.4 Mengembangkan budaya kerja secara profesional dalam penyelesaian masalah

4.5 Menguasai konsep teoretis dan keterampilan praktis di bidang keahliannya

4.6 Menguasai minimal satu bahasa internasional 4.7 Menerapkan prosedur operasi standar kerja dan

keselamatan dan kesehatan kerja

4.8 Menerapkan standar nasional dan/atau standar internasional yang terkait

4.9 Mengelola dan mensupervisi kelompok kerja

4.10 Memiliki kemampuan belajar mandiri secara berkelanjutan 4.11 Melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan

bidang keahliannya

(35)

24

LAMPIRAN II

Kualifikasi Akademik Dosen Pendidikan Tinggi Vokasi Tenaga Kesehatan dari 20

program studi yaitu :

1. Keperawatan

2. Kebidanan

3. Farmasi

4. Analisa Farmasi dan Makanan

5. Kesehatan Lingkungan

6. Gizi

7. Fisioterapi

8. Okupasi Terapi

9. Terapi Wicara

10. Teknik Radiologi dan Radioterapi

11. Teknik Gigi

12. Keperawatan Gigi

13. Teknik Elektromedik

14. Analis Kesehatan

15. Refraksionis Optisi

16. Ortetik Prostetik

17. Kardiovaskuler

18. Akupuntur

19. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

20. Jamu

(36)

25

Standar Dosen Pendidikan Tinggi Vokasi Tenaga Kesehatan

1. Tabel pada lampiran II berisi program magister (S2) bagi dosen pengampu mata

kuliah sesuai dengan mata kuliah yang diampu pada masing-masing program studi.

2. Nomor urut nama program yang terdapat pada kolom (3) dan (4) tidak menunjukkan

urutan atau prioritas.

3. Standar Dosen Pendidikan Tingi Vokasi Tenaga Kesehatan berlaku sejak Surat

Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan tentang Standar Dosen Pendidikan

Tinggi Vokasi Tenaga Kesehatan, maka bagi dosen yang sudah mengambil

pendidikan magister sebelum Standar Dosen ini diberlakukan tetap dapat menjadi

dosen pengampu mata kuliah.

4. Tedapat beberapa program studi yang belum memiliki pendidikan magister yang

inline, maka pendekatan yang dapat diambil adalah menggunakan pendekatan

rumpun kesehatannya atau menggunakan rumpun ilmu sesuai dengan mata kuliah

yang terdapat pada program studi tersebut.

5. Pada tatanan perencanaan standar ini harus digunakan sebagai dasar menyusun

perencanaan pengembangan tenag dosen, artinya program studi yang dipilih untuk

melanjutkan studi bagi dosen harus sudah disesuaikan dengan standar ini.

6. Dalam rekruitmen dosen, standar ini harus digunakan untuk menentukan criteria

dosen yang diminta, sebagai contoh : apabila program studi kebidanan meminta

formasi dosen maka dapat menuliskan syarat latar belakang pendidikannya adalah :

S2 Kesehatan dengan peminatan Kespro/KIA dan memiliki latar belakang pendidikan

D3 atau D4 Kebidanan

(37)

26

PROGRAM STUDI : KEPERAWATAN

No Mata Kuliah Program Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Keperawatan Kesehatan Jiwa 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Jiwa 3. Magister Keperawatan 4. Magister Kesehatan

Peminatan Ilmu Perilaku atau Promosi Kesehatan

5. Magister Psikologi

1. D IV Keperawatan Jiwa/ Perawat Pendidik Minat Jiwa 2. S.Kp/ Ners 3. S1 Kesmas (D III Keperawatan) 4. S1 Psikologi (D III Keperawatan) 2. Keperawatan anak 1. Magister Terapan

Keperawatan 2. Sp Keperawatan Anak 3. Magister Keperawatan 4. Magister Kesehatan peminatan KIA 1. D IV Keperawatan Anak/ Perawat Pendidik Minat Anak

2. S.Kp/ Ners

3. S1 Kesmas/S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Keperawatan 3. Keperawatan Maternitas 1. Magister Terapan

Keperawatan 2. Sp Keperawatan Maternitas 3. Magister Keperawatan 4. Magister Kesehatan peminatan Kesehatan Reproduksi 5. Magister Kesehatan peminatan KIA 1. D IV Keperawatan /Perawat Pendidik Minat Maternitas 2. S.Kp/Ners

3. S1 Kesmas/S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Keperawatan

4. Keperawatan Medikal bedah 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Medikal Bedah

3. Magister Keperawatan

1. D IV Keperawatan Medical Bedah/ Perawat Pendidik Minat Medical Bedah 2. S.Kp/Ners

5. Keperawatan Keluarga 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Komunitas 3. Magister Keperawatan 4. Magister Kesehatan Minat

Promosi Kesehatan atau Kesehatan Reproduksi 5. Magister Kesehatan Minat

KIA

1. D IV Keperawatan /Perawat Pendidik Minat Komunitas 2. S.Kp/Ners

3. S1 Kesehatan Masyarakat/S1 Non Kesehatan dengan Latar Belakang D3 Keperawatan

6. Keperawatan Gerontik 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Komunitas

1. D IV Keperawatan (Perawat Pendidik Minat Jiwa) 2. S.Kp/ Ners

(38)

27

No Mata Kuliah Program Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

3. Sp Keperawatan Medikal Bedah

4. Magister Keperawatan 5. Magister Kesehatan 7. Keperawatan Komunitas 1. Magister Terapan

Keperawatan 2. Sp Keperawatan Komunitas 3. Magister Keperawatan 4. Magister Kesehatan 1. D.IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners 3. S1 Kesmas/ / S1 Non Kesehatan Belakang D3 Keperawatan

8. Keperawatan Kegawat daruratan 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Medikal bedah/ Anak/ Maternitas/ Jiwa 3. Magister Keperawatan 1. D IV Keperawatan Medikal Bedah/Gawat Darurat (anak, dll) 2. S.Kp/ Ners

9. Konsep dasar Keperawatan 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Sp Keperawatan Medikal Bedah/ Anak/ Maternitas/ Jiwa

3. Magister Keperawatan 4. Magister Kesehatan

1. D.IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners

10. Kebutuhan dasar manusia 1. Magister Terapan Keperawatan 2. Magister Keperawatan 3. Magister Kesehatan 1. D IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners 3. S1 Kesmas/ S1 Non Kesmas dengan latar belakang D3 Keperawatan 11. Etika Keperawatan 1. Magister Terapan

Keperawatan 2. Magister Keperawatan 3. Magister Kesehatan 1. D IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners 3. S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Keperawatan 12. Keperawatan Profesional 1. Magister Terapan

Keperawatan 2. Sp. Keperawatan 3. Magister Keperawatan

1. DIV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners

13. Komunikasi dalam Keperawatan 1. Magister Terapan Keperawatan

2. Magister Keperawatan 3. Magister Kesehatan

1. D IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners

3. S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

Keperawatan 14. Riset keperawatan 1. Magister Terapan

(39)

28

No Mata Kuliah Program Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

2. Magister Keperawatan 3. Magister Kesehatan

Peminatan Biostatistik

3. S1 kesmas/S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Keperawatan 15. Dokumentasi keperawatan 1. Magister Terapan

Keperawatan

2. Magister Keperawatan

1. D IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners 16. Manajemen dan Kepemimpinan

Dalam Keperawatan 1. Magister Terapan Keperawatan 2. Magister Keperawatan

1. D IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners 17. Promosi Kesehatan 1. Magister Terapan

Keperawatan 2. Magister Keperawatan 3. Magister Kesehatan Peminatan Promosi Kesehatan 1. D IV Keperawatan 2. S.Kp/ Ners

(40)

29 PROGRAM STUDI : KEBIDANAN

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Biologi Dasar dan Biologi

Perkembangan 1. Magister Biomedik 1. Dokter

2. Komunikasi dalam Praktik

Kebidanan 1. 2. Magister Terapan Kebidanan Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan peminatan Promkes 4. Magister Komunikasi 5. Magister Psikologi 1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan 3. S1 Kesehatan peminatan Promkes

4. S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

Kebidanan 5. S1 Komunikasi 6. S1 Psikologi 3. Ketrampilan Dasar Kebidanan I 1. Magister Terapan Kebidanan

2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

(peminatan Kespro/ KIA) 4. Magister Kesehatan

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

Kebidanan 4. Ketrampilan Dasar Kebidanan II 1. Magister Terapan Kebidanan

2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

(peminatan Kespro/ KIA) 4. Magister Kesehatan

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

Kebidanan 5. Kesehatan Reproduksi dan

Keluarga Berencana 1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

peminatan Kespro

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

Kebidanan 6. Asuhan Kebidanan Kehamilan 1. Magister Kebidanan

2. Magister Kesehatan dengan peminatan Kespro/KIA 3. Magister Terapan Kebidanan

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Keperawatan/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3 Kebidanan 7. Asuhan Kebidanan Persalinan dan

Bayi Baru Lahir 1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

peminatan Kespro/ KIA

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

Kebidanan 8. Asuhan Kebidanan Nifas dan

Menyusui 1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

peminatan Kespro/ KIA

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

(41)

30

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

9. Asuhan Kebidanan Neonatus,

Bayi, Balita dan Anak pra Sekolah 1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan Sp. maternal dan perinatal 3. Magister Kesehatan

peminatan KIA

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

Kebidanan 10. Asuhan Kebidanan Kegawat

daruratan Maternal Neonatal 1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

peminatan Kespro/ KIA

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

Kebidanan 11. Asuhan Kebidanan Komunitas 1. Magister Terapan Kebidanan

2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan peminatan Kespro/Promkes/ KIA 1. D IV Kebidanan 2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

Kebidanan 12. Praktik Kebidanan I (Asuhan

Bersalin, Nifas, KB, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak pra Sekolah Normal)

1. Magister Kebidanan 2. Magister Kesehatan

peminatan Kespro/ KIA 3. Magister Terapan Kebidanan

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

Kebidanan

13. Prakti Kebidanan II (Asuhan Kebidanan Komunitas, Kesehatan Reproduksi dan Kegawatdaruratan Maternal neonatal)

1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan

3. Magister Kesehatan peminatan Kespro/ KIA

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

Kebidanan 14. Praktik Kebidanan III (Praktik

Komprehensif) 4. Magister Terapan Kebidanan 5. Magister Kebidanan 6. Magister Kesehatan

peminatan Kespro/ KIA

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

Kebidanan 15. Konsep Kebidanan 1. Magister Terapan Kebidanan

2. Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan peminatan Kespro

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

Kebidanan 16. Etikolegal dalam Praktik

Kebidanan 1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan 3. Magister Hukum Kesehatan 4. Magister Kesehatan

peminatan Promkes

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

(42)

31

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

17. Kesehatan Masyarakat 1. Magister Terapan Kebidanan 2. Magister Kebidanan

3. Magister Kesehatan peminatan Kespro/ KIA

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

Kebidanan 18. Metode Penelitian dan Statistik

Dasar 1. 2. Magister Terapan Kebidanan Magister Kebidanan 3. Magister Kesehatan

1. D IV Kebidanan

2. S1 Kebidanan/ S1 Kesmas/ S1 Non Kesehatan dengan latar belakang D3

(43)

32 PROGRAM STUDI : FARMASI

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Ilmu Perilaku & Etika 1. Magister Farmasi

2. Magister Kesehatan 1. S1 Farmasi 2. Apoteker 2. Fisika Farmasi 1. Magister Farmasi

2. Magister Fisika 1. S1 Farmasi 2. S1 Fisika + (DIII Farmasi) 3. Apoteker

3. Perundang-undangan Kesehatan 1. Magister Farmasi

2. Magister Hukum Kesehatan 1. S1 Farmasi 4. Farmasetika Dasar 1. Magister Teknologi Farmasi

2. Magister Farmasi 1. S1 Farmasi 5. Farmasetika I, II 1. Magister Teknologi Farmasi

2. Magister Farmasi 1. S1 Farmasi 6. Farmakologi Dasar 1. Magister Farmakologi

2. Magister Farmasi 1. S1 Farmasi 2. Apoteker 7. Farmakologi I, II 1. Magister Farmakologi

2. Magister Farmasi 1. S1 Farmasi 2. Apoteker 8. Farmakognosi I, II 1. Magister Fitokimia/ Bahan

Alam

2. Magister Farmasi

1. S1 Farmasi

9. Kimia Farmasi I, II 1. Magister Farmasi

2. Magister Kimia Farmasi 1. S1 Farmasi 2. S1 Kimia + Sertifikat Kompetensi Bidang Kimia Farmasi

10. Farmasi Rumah Sakit 1. Magister Farmasi

2. Magister Farmasi Klinik Sp Farmasi Rumah Sakit

1. S1 Farmasi 2. Apoteker 11. Teknologi Farmasi 1. Magister Farmasi 1. S1 Farmasi

2. Apoteker 12. Pemasaran Farmasi 1. Magister Manajemen

Farmasi

2. Magister Farmasi

1. S1 Farmasi + Sertifikat Kompetensi Bidang Pemasaran Farmasi 13. Spesialite dan Alat Kesehatan 1. Magister Farmasi 1. S1 Farmasi + Sertifikat

Kompetensi Bidang Alat Kesehatan,

14. Manajemen, Pengadaan Farmasi

dan Akuntansi 1. Magister Farmasi 2. Magister Manajemen Rumah Sakit

3. Magister Manajemen Farmasi, Spesialias Farmasi Rumah Sakit

1. S1 Farmasi + Sertifikat Kompetensi Akuntansi

(44)

33 PROGRAM STUDI : ANALISA FARMASI DAN MAKANAN

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Teknik Pemisahan 1. Magister Kimia

2. Magister Farmasi 1. S1 Farmasi 2. S1 Kimia + Mempunyai sertifikat Kompetensi dalam bidang Tehnologi Analisa Laboratorium

2. Teknik Analisis Kromatografi 1. Magister Kimia

2. Magister Farmasi 1. S1 Farmasi 2. S1 Kimia + Mempunyai sertifikat Kompetensi dalam bidang Tehnologi Analisa Laboratorium

3. Teknik Analisis Fisika 1. Magister Kimia

2. Magister Fisika 1. S1 Fisika 2. S1 Kimia + Mempunyai sertifikat

Kompetensi dalam bidang Tehnologi Analisa

Laboratorium

4. Teknik Analisis Elektro Kimia 1. Magister Kimia 1. S1 Kimia + Mempunyai sertifikat Kompetensi dalam bidang Tehnologi Analisa Laboratorium

5. Analisa Hayati 1. Magister Biologi 2. Magister Mikrobiologi 3. Magister Biomed

1. S1 Biologi + Mempunyai sertifikat Kompetensi dalam bidang Tehnologi

Mikrobiologi 6. Teknologi Analisa Spektro

Fotometri 1. Magister Farmasi 2. Magister Kimia 1. S1 Kimia + Mempunyai sertifikat Kompetensi dalam bidang Analisa Instrumen 7. Analisa Obat dan Narkoba 1. Magister Farmasi 1. S1 Farmasi

8. Analisa Obat Tradisional 1. Magister Farmasi

2. Magister Kimia 1. S1 Farmasi 9. Analisa Kosmetika dan Alat

Kesehatan 1. Magister Farmasi 2. Magister Kimia 1. S1 Farmasi 10. Analisa Makanan dan Minuman 1. Magister Kimia

2. Magister Farmasi 1. S1 Kimia

11. Kimia Analisa 1. Magister Kimia 1. S1 Kimia

12. Kimia Fisika 1. Magister Kimia

2. Magister Fisika 1. S1 Kimia

13. Kimia Organik 1. Magister Kimia 1. S1 Kimia

14. Kimia Dasar 1. Magister Kimia 1. S1 Kimia

15. Biologi 1. Magister Biologi

2. Magister Biomed 1. S1 Biologi

16. Mikrobiologi 1. Magister Biologi

2. Magister Biomed 3. Magister Mikrobiologi

1. S1 Biologi 2. S1 Mikrobiologi

(45)

34

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

17. Metodologi Penelitian 1. Magister Kesehatan 1. S1 Kesehatan

18. Statistika 1. Magister Kesehatan

(Biostatistik) 2. Magister Statistik

1. S1 Kesehatan 2. S1 Statistik

(46)

35 PROGRAM STUDI : KESEHATAN LINGKUNGAN

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Dasar-dasar Kesehatan

Lingkungan 1. Magister Terapan Kesehatan Lingkungan 2. Magister Terapan Sanitasi 3. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 4. Magister Ilmu Lingkungan

1. D IV Kesling

2. S1 Kesehatan Masyarakat

2. Per Undang – Undangan 1. Magister Hukum Kesehatan 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

1. S1 Kesehatan Masyarakat 2. S1 Hukum

3. Parasitologi 1. Magister Parasitologi dan Entomologi kesehatan 2. Magister Biologi 3. Magister Biomedik

4. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesling 2. S1 Biologi

3. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

4. Dasar teknik 1. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan

4. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

5. Statistik Kesehatan 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Biostatistika/ Epidemiologi/ Kesehatan Lingkungan 1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Biostatistik/ Epidemiologi

6. Toksikologi Lingkungan 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan

4. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

3. S1 Kimia

7. Instrumentasi 1. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Ilmu Lingkungan 4. Magister Teknologi

Lingkungan

5. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

(47)

36

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4) Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 2. Magister Entomologi Kesehatan 3. Magister Biomedik

4. Magister Terapan Sanitasi

2. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

9. Ekologi kesehatan 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 2. Magister Ilmu Lingkungan 3. Magister Teknik Lingkungan 4. Magister Teknologi

Lingkungan

5. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

3. S1 Biologi

10. Penyehatan Udara 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan

4. Magister Ilmu Lingkungan 5. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

3. S1 Teknik Lingkungan

11. Penyehatan Makanan Minuman –

A 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Epidemiologi

2. Magister Teknologi Pangan 3. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

3. S1 Biologi 12. Penyehatan Tanah dan

Pengelolaan Sampah 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan 4. Magister Kimia

5. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. D IV Teknik Lingkungan 3. S1 Teknik Lingkungan 4. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

13. Epidemiologi Lingkungan – A 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Epidemiologi

2. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Epidemiologi 14. Penyehatan Air dan Pengelolaan

Limbah Cair - A 1. Magister Teknik lingkungan 2. Magister Teknologi Lingkungan 3. Magister Kimia 4. Magister Kesehatan 1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. D IV Teknik Lingkungan 3. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

(48)

37

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 5. Magister Terapan Sanitasi

4. S1 Teknik Lingkungan

15. Pengendalian vektor dan binatang

pengganggu - A 1. Magister Entomologi Kesehatan 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 3. Magister Biologi

4. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

peminatan Kesehatan Lingkungan

3. S1 Biologi

16. Analisis Dampak Kesehatan

Lingkungan 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 2. Magister Teknik

Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan

4. Magister Ilmu Lingkungan 5. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. D IV Teknik Lingkungan 3. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 4. S1 Teknik Lingkungan

17. Tata Graha 1. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 2. Magister Teknik Sanitasi 3. Magister Teknik Interior

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Perhotelan

3. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

18. Sanitasi Tempat-tempat Umum

dan Pariwisata 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan

4. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

19. Sanitasi Pemukiman 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister teknologi

Lingkungan

4. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. D IV Teknik Lingkungan 3. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 4. S1 Teknik Lingkungan 20. Sanitasi Rumah Sakit 1. Magister teknik Lingkungan

2. Magister Teknologi Lingkungan

3. Magister Ilmu Lingkungan 4. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. D IV Teknik Lingkungan 3. S1 Kesehatan Masyarakat 4. S1 Teknik Lingkungan 21. Promosi Kesehatan 1. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Promosi Kesehatan/

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

(49)

38

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

Kesehatan Lingkungan

2. Magister Terapan Sanitasi Kesehatan 22. Sanitasi Industri dan Keselamatan

Kerja 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Hyperkes/ Kesehatan Lingkungan

2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan

4. Magister Ilmu Lingkungan 5. Magister Terapan Sanitasi

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. D IV Teknik Lingkungan 3. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan 4. S1 Hyperkes 5. S1 Teknik Lingkungan

23. Manajemen HACCP 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Epidemiologi

2. Magister Teknologi Pangan

1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

3. S1 Teknologi Pangan 24. Dasar-dasar Pemecahan Masalah

Kesehatan Lingkungan 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Epidemiologi 2. Magister Terapan Lingkungan 1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. S1 Kesehatan Masyarakat peminatan Kesehatan Lingkungan 25. K3 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Hyperkes

2. Magister Teknik Lingkungan 3. Magister Teknologi

Lingkungan

4. Magister Terapan Sanitasi 5. Magister Ergonomi 1. D IV Kesehatan Lingkungan 2. D IV Hyperkes 3. D IV Teknik Lingkungan 4. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan/ Hyperkes 5. S1 Teknik Lingkungan

26. Fisio Anatomi 1. Magister Biomedik

2. Magister Kedokteran Dasar Peminatan Faal

3. Magister Keperawatan

1. S1 Kedokteran Umum 2. S1 Keperawatan

(50)

39 PROGRAM STUDI : GIZI

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

1. Ilmu Gizi Dasar 1. Magister Terapan Gizi 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Gizi/Promosi Kesehatan 3. Magister Gizi Klinik

1. D-IV Gizi

2. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi

3. S1 Gizi 2. Ilmu Kimia Dasar 1. Magister Terapan Gizi

2. Magister Kimia 3. Magister Biomedik 4. Magister Kesehatan

Masyarakat Minat Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Kimia 3. S1 Gizi

4. S1 Kesehatan Masyarakat PeminatanGizi

3. Ilmu Kimia Makanan 1. Magister Terapan Gizi 2. Magister Gizi

3. Magister Kimia 4. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Gizi 5. Magister Teknologi Pangan

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi

3. S1 Teknologi Pangan 4. S1 Kesehatan Masyarakat

PeminatanGizi 4. Anatomi Fisiologi 1. Magister Biomedik/ Biokimia

2. Magister Gizi Klinik 3. Magister Terapan Gizi 4. Magister Kesehatan

1. S1 Kedokteran Umum 2. S1 Kedokteran Hewan 3. D-IV Gizi

4. S1 Gizi

5. S1 Kesmas Peminatan Gizi 5. Biokimia Gizi 1. Magister Biomedik

2. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi 3. Magister Biokimia

4. Magister Terapan Gizi 5. Magister Gizi Klinik

1. S1 Kedokteran Umum 2. S1 Kedokteran Hewan 3. D-IV Gizi

4. S1 Gizi

5. S1 Kesmas Peminatan Gizi 6. Ilmu Bahan Makanan 1. Magister Terapan Gizi

2. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi 3. Magister Gizi

4. Magister Teknologi Pangan

1. D IV Gizi 2. S1 Gizi

3. S1 Kesmas Peminatan Gizi

7. Mikrobiologi Pangan 1. Magister Kesehatan Masyarakat

Peminatan Gizi

2. Magister Mikrobiologi Pangan 3. Magister Teknologi Pangan

1. D IV Gizi 2. S1 Gizi

3. S1 Teknologi Pangan 4. S1. Biologi

8. IKM – Promosi Kesehatan 1. Magister Terapan Gizi

2. Magister Gizi

3. Magister Kesehatan Masyarakat

Peminatan Promosi Kesehatan / Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi

3. S1 Kesmas Peminatan Promosi Kesehatan / Gizi

(51)

40

No Mata Kuliah Program Magister Magister (S2) Program Sarjana (S1/D4) yang melatarbelakangi Program Magister pada kolom (3)

(1) (2) (3) (4)

9. Statistika 1. Magister Terapan Gizi

2. Magister Gizi 3. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Biostatistika / Epidemiologi 1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesmas Peminatan Biostatistika / Epidemiologi 10. Manajemen Dasar 1. Magister Kesehatan

Masyarakat 2. Magister Gizi

3. Magister Terapan Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi

3. S1 Kesehatan Masyarakat

11. Psikologi 1. Magister Psikologi

2. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Promosi Kesehatan / Gizi 3. Magister Gizi Terapan 4. Magister Gizi

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi

3. S1 Kesehatan Masyarakat

12. Patologi Manusia (Dasar

Lanjut) 1. Magister Biomedik/ Biokimia 2. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi 3. Magister Terapan Gizi 4. Magister Gizi Klinik

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi

3. S1 Kesmas Peminatan Gizi

13. Gizi Kuliner Dasar dan Lanjut 1. Magister Terapan Gizi 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Gizi 3. Magister Gizi

4. Magister Tata Boga

1. D-IV Gizi 2. S 1 Gizi

3. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi

4. S1 Tata Boga 14. Penyuluhan dan Konseling Gizi

(PKG) Dasar 1. Magister Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi 2. Magister Kesehatan

Masyarakat Peminatan Promosi Kesehatan 3. Magister Gizi Klinik 4. Magister Terapan Gizi 5. Magister Gizi dan Ekologi

Manusia

1. D-IV Gizi 2. S1 Gizi

3. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi / Promosi Kes

4. S1 GMSK

15. Gizi Dalam Daur Kehidupan

(GDDK) 1. Magister Terapan Gizi 2. Magister Kesehatan Masyarakat peminatan Gizi 3. Magister Gizi Klinik

4. Magister Kesehatan Olahraga 5. Magister Biomedik

6. Magister Gizi dan Ekologi Manusia 1. D IV Gizi 2. S1 Gizi 3. S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi 4. S1 GMSK

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada bagian ini akan dilakukan analisis dan interpretasi terhadap data yang telah dideskripsikan dengan fokus perhatian pada aspek: (1) profil visi dan misi pembelajaran di SMU

Hasil Monitoring dan Evaluasi di Puskesmas Molompar pada Bulan April 2015 untuk Program Ibu ada 8 Cakupan Program yang tidak capai target dari 8 Kegiatan

Departemen equity mempunyai tugas untuk merencanakan, mengkordinasi dan mengevaluasi kegiatan kliring dan penyelesaian produk Ekuiti dan kegiatan lain yang terkait

Selain itu, dapat kita lihat juga bahwa jika laju masuknya nutrisi di badan air adalah nol, yaitu

Inventarisir data: mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian mengenai paradigma pembangunan Millennium Development Goals dan studi kepustakaan pemikiran Amartya Sen

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan.proposal tesis dengan judul

Penelitian ini menunjukkan bahwa pada WUS yang berisiko hipotiroid memiliki gambaran fungsi tiroid normal, status iodium dilihat dari kadar iodium serum normal namun

Berisi perbandingan antara teori dan kenyataan pada kasus yang disajikan sesuai dengan langkah-langkah manajemen kebidanan yaitu mulai dari pengumpulan data dasar,