• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH HNP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH HNP"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Sak

Sakit it punpungguggung ng mermerupaupakan kan salsalah ah satsatu u alaalasan san palpaling ing umuumum m oraorangng mengunjungi dokter mereka . Nyeri pungung bawah merupakan suatu keluhan mengunjungi dokter mereka . Nyeri pungung bawah merupakan suatu keluhan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari bagi penderitanya. Salah satunya yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari bagi penderitanya. Salah satunya adalah terjadinya nyeri pinggang bagian bawah adalah hernia

adalah terjadinya nyeri pinggang bagian bawah adalah hernia nucleus pulsosusnucleus pulsosus (HN

(HNP) P) yayang ng sebasebagiagian n besbesar ar kaskasusnusnya ya terterjadjadi i padpada a segmsegmen en lumlumbalbal. . NyNyerieri  punggung

 punggung bawah bawah merupakan merupakan salah salah satu satu penyakit penyakit yang yang sering sering di di jumpaijumpai masyarakat.

masyarakat.  Nyeri

 Nyeri penggung penggung bawah bawah dapat dapat mengenai mengenai siapa siapa saja saja tanpa tanpa mengenalmengenal  jenis

 jenis umur umur dan dan jenis jenis kelamin. kelamin. Sekitar Sekitar !"-#" !"-#" $ $ dari dari seluruh seluruh penduduk penduduk duniadunia  pernah

 pernah mengalami mengalami paling paling tidak tidak satu satu episode episode nyeri nyeri punggung punggung bawah bawah selamaselama hidupnya. Hernia Nukleus Pulposus (HNP) merupakan salah satu penyebab hidupnya. Hernia Nukleus Pulposus (HNP) merupakan salah satu penyebab dari nyeri punggung (NP%) yang penting. Prevalensinya berkisar antara &-'$ dari nyeri punggung (NP%) yang penting. Prevalensinya berkisar antara &-'$ da

dari ri popopupulalasisi. . HNHNP P lulumbmbalalis is papaliling ng seseriring ng (("$"$) ) memengngenenai ai didiskskusus intervertebralis *-S& dan +-*. %iasanya N%P oleh karena HNP lumbalis intervertebralis *-S& dan +-*. %iasanya N%P oleh karena HNP lumbalis akan membaik dalam waktu kira-kira ! minggu. ,indakan pembedahan jarang akan membaik dalam waktu kira-kira ! minggu. ,indakan pembedahan jarang diperlukan kecuali pada keadaan tertentu. elompok studi nyeri (pokdi nyeri) diperlukan kecuali pada keadaan tertentu. elompok studi nyeri (pokdi nyeri) P/0SS1 (Persatuan dokter spesialis sara2 1ndonesia) melakukan penelitian P/0SS1 (Persatuan dokter spesialis sara2 1ndonesia) melakukan penelitian  pada

 pada bulan mei bulan mei '""' di '""' di &+ &+ rumah rumah sakit sakit pendidikan dengan pendidikan dengan hasilmenunjukanhasilmenunjukan  bahwa

 bahwa kejadian kejadian nyeri nyeri punggung punggung bawah bawah meliputi meliputi &#34 &#34 $ $ di di seluruh seluruh kasuskasus nyeri ditangani.

nyeri ditangani.

5enjebolnya (hernia)nucleus pulposus bisa ke korpus vertebra diatas 5enjebolnya (hernia)nucleus pulposus bisa ke korpus vertebra diatas at

atau au di di babawawahnhnyaya. . %i%isa sa jujuga ga memenjnjebebol ol lanlangsgsunung g ke ke kakananalilis s vevertrtbrbralalis.is. 5enjeb

5enjebolnyolnya a sebagisebagian an dari nucleus pulposus ke dari nucleus pulposus ke dalam korpus vertebra dapatdalam korpus vertebra dapat dilihat dari 2oto roentgen polos dan dikenal sebagai nodus Schmorl. /obekan dilihat dari 2oto roentgen polos dan dikenal sebagai nodus Schmorl. /obekan sirk

sirkumum2ere2erensinsial al dan dan radradikaikal l padpada a nucnucleuleus s 2ib2ibrosurosus s disdiskukus s intinterververtertebrebralisalis  berikut

 berikut dengan dengan terbentuknya terbentuknya nodus nodus schomorl schomorl merupakan merupakan kelainan kelainan mendasarimendasari 6low back pain7 sub kronik atau kronik yang kemudian disusun oleh nyeri 6low back pain7 sub kronik atau kronik yang kemudian disusun oleh nyeri sep

sepanjaanjang ng tuntungkagkai i yayang ng dikdikenaenal l sebsebagaagai i khokhokalkalgia gia atau atau siatsiatikaika. . NukNukleuleuss  pulposus

 pulposus tidak tidak mempunyai mempunyai persara2an persara2an sehingga sehingga tidak tidak menimbulkan menimbulkan rasarasa nyeri

(2)
(3)

dan menimbulkan rasa nyeri. arena ikat-ikat posterior longitudinal menutupi dan menimbulkan rasa nyeri. arena ikat-ikat posterior longitudinal menutupi anulus 2ibrosus di bagian tengah herniasi lebih sering mendorong ke arah anulus 2ibrosus di bagian tengah herniasi lebih sering mendorong ke arah  posterolateral.

 posterolateral.  Nyeri

 Nyeri pinggang pinggang bawah bawah hanyalah hanyalah merupakan merupakan suatu suatu symptom symptom gejalagejala mak

maka a yayang ng terterpenpentinting g adaadalah lah menmengetgetahuahui i 2act2actor or penpenyeyebabbabnynya a agaagar r dapdapatat diberikan pengobatan yang tepat. Pada dasarnya timbulnya rasa sakit tersebut diberikan pengobatan yang tepat. Pada dasarnya timbulnya rasa sakit tersebut karena tekanan susunan sara2 tepi daerah pinggang. 8epitan pada sara2 ini karena tekanan susunan sara2 tepi daerah pinggang. 8epitan pada sara2 ini dapat terjadi karena gangguan pada otot dan jaringan sekitarnya. 5aka dari dapat terjadi karena gangguan pada otot dan jaringan sekitarnya. 5aka dari it

itu u didibubututuhkhkan an asasuhuhan an kekepeperawrawatatan an HNHNP P yyang ang sesesusuai ai sesehihingngga ga prprososeses  penyembuhan klien dengan H

 penyembuhan klien dengan HNP dapat mNP dapat maksimal.aksimal. 1.2 Rumusan Masalah

1.2 Rumusan Masalah

&. %agaimana konsep HNP9 &. %agaimana konsep HNP9

'. %agaimana asuhan keperawatan HNP9 '. %agaimana asuhan keperawatan HNP9 3. %agaimana hasil riset terkait HNP9 3. %agaimana hasil riset terkait HNP9 1.3 Metode Penulisan

1.3 Metode Penulisan

,im penulis mempergunak

,im penulis mempergunakan metode observasi an metode observasi dan kepustakaan. :ara-dan kepustakaan. :ara-cara yang digunakan pada penulisan ini adalah tim penulis membaca cara yang digunakan pada penulisan ini adalah tim penulis membaca buku- buku yang berkaitan dengan p

 buku yang berkaitan dengan penulisan makalah ini yaitu HNPenulisan makalah ini yaitu HNP.. 1. !u"uan Penulisan

1. !u"uan Penulisan 1..1 !u"uan Umum 1..1 !u"uan Umum

5e

5enjnjelelaskaskan an tetentntanang g kokonsnsep ep asuasuhahan n kekepeperawrawatatan an HeHernrnia ia NuNuklkleueuss Pulposus (HNP).

Pulposus (HNP). 1..2 !u"uan #husus 1..2 !u"uan #husus

&. 5enjelaskan konsep

&. 5enjelaskan konsep HNPHNP..

'. 5enjelaskan asuhan keperawatan '. 5enjelaskan asuhan keperawatan HNPHNP..

3. 5enjelaskan hasil riset atau penelitian terkait HNP. 3. 5enjelaskan hasil riset atau penelitian terkait HNP.

BAB 2 BAB 2 !$N%AUAN PU&!A#A !$N%AUAN PU&!A#A 2.1 #onse' Pen(akit 2.1 #onse' Pen(akit 2.1.1 Pengertian 2.1.1 Pengertian Her

Hernia nia NukNukleuleus s PulPulposposus us (HN(HNP) P) adaadalah lah menmenjebjebolnolnya ya nucnucleuleuss  pulposus

 pulposus ke ke dalam dalam kanalis kanalis vertebralis vertebralis akibat akibat degenerasi degenerasi annulus annulus 2ibrosus2ibrosus korpus vertebralis. HNP mempunyai banyak sinonim antara lain Herniasi korpus vertebralis. HNP mempunyai banyak sinonim antara lain Herniasi

(4)
(5)

dan menimbulkan rasa nyeri. arena ikat-ikat posterior longitudinal menutupi dan menimbulkan rasa nyeri. arena ikat-ikat posterior longitudinal menutupi anulus 2ibrosus di bagian tengah herniasi lebih sering mendorong ke arah anulus 2ibrosus di bagian tengah herniasi lebih sering mendorong ke arah  posterolateral.

 posterolateral.  Nyeri

 Nyeri pinggang pinggang bawah bawah hanyalah hanyalah merupakan merupakan suatu suatu symptom symptom gejalagejala mak

maka a yayang ng terterpenpentinting g adaadalah lah menmengetgetahuahui i 2act2actor or penpenyeyebabbabnynya a agaagar r dapdapatat diberikan pengobatan yang tepat. Pada dasarnya timbulnya rasa sakit tersebut diberikan pengobatan yang tepat. Pada dasarnya timbulnya rasa sakit tersebut karena tekanan susunan sara2 tepi daerah pinggang. 8epitan pada sara2 ini karena tekanan susunan sara2 tepi daerah pinggang. 8epitan pada sara2 ini dapat terjadi karena gangguan pada otot dan jaringan sekitarnya. 5aka dari dapat terjadi karena gangguan pada otot dan jaringan sekitarnya. 5aka dari it

itu u didibubututuhkhkan an asasuhuhan an kekepeperawrawatatan an HNHNP P yyang ang sesesusuai ai sesehihingngga ga prprososeses  penyembuhan klien dengan H

 penyembuhan klien dengan HNP dapat mNP dapat maksimal.aksimal. 1.2 Rumusan Masalah

1.2 Rumusan Masalah

&. %agaimana konsep HNP9 &. %agaimana konsep HNP9

'. %agaimana asuhan keperawatan HNP9 '. %agaimana asuhan keperawatan HNP9 3. %agaimana hasil riset terkait HNP9 3. %agaimana hasil riset terkait HNP9 1.3 Metode Penulisan

1.3 Metode Penulisan

,im penulis mempergunak

,im penulis mempergunakan metode observasi an metode observasi dan kepustakaan. :ara-dan kepustakaan. :ara-cara yang digunakan pada penulisan ini adalah tim penulis membaca cara yang digunakan pada penulisan ini adalah tim penulis membaca buku- buku yang berkaitan dengan p

 buku yang berkaitan dengan penulisan makalah ini yaitu HNPenulisan makalah ini yaitu HNP.. 1. !u"uan Penulisan

1. !u"uan Penulisan 1..1 !u"uan Umum 1..1 !u"uan Umum

5e

5enjnjelelaskaskan an tetentntanang g kokonsnsep ep asuasuhahan n kekepeperawrawatatan an HeHernrnia ia NuNuklkleueuss Pulposus (HNP).

Pulposus (HNP). 1..2 !u"uan #husus 1..2 !u"uan #husus

&. 5enjelaskan konsep

&. 5enjelaskan konsep HNPHNP..

'. 5enjelaskan asuhan keperawatan '. 5enjelaskan asuhan keperawatan HNPHNP..

3. 5enjelaskan hasil riset atau penelitian terkait HNP. 3. 5enjelaskan hasil riset atau penelitian terkait HNP.

BAB 2 BAB 2 !$N%AUAN PU&!A#A !$N%AUAN PU&!A#A 2.1 #onse' Pen(akit 2.1 #onse' Pen(akit 2.1.1 Pengertian 2.1.1 Pengertian Her

Hernia nia NukNukleuleus s PulPulposposus us (HN(HNP) P) adaadalah lah menmenjebjebolnolnya ya nucnucleuleuss  pulposus

 pulposus ke ke dalam dalam kanalis kanalis vertebralis vertebralis akibat akibat degenerasi degenerasi annulus annulus 2ibrosus2ibrosus korpus vertebralis. HNP mempunyai banyak sinonim antara lain Herniasi korpus vertebralis. HNP mempunyai banyak sinonim antara lain Herniasi

(6)
(7)

0isk

0iskus us 1nt1nterververtertebrebralialis s ruprupturtured ed disdisc c slipslipped ped discdisc  proprolaplapsus sus disdisc c dandan sebagainya.

sebagainya.

HNP serin

HNP sering g menmenyeyebabkbabkan an nynyeri eri punpungguggung ng bawbawah ah (o(ow w %ac%ack k  Pain). 0iskus 1ntervertebralis adalah lempengan kartilago yang membentuk  Pain). 0iskus 1ntervertebralis adalah lempengan kartilago yang membentuk  sebuah bantalan diantara tubuh vertebra. 5aterial yang keras dan 2ibrosa ini sebuah bantalan diantara tubuh vertebra. 5aterial yang keras dan 2ibrosa ini dig

digabuabungkngkan an daldalam am satu satu kapkapsulsul. . %an%antalatalan n sepseperti erti bolbola a dibdibagiagian an tentengahgah diskus disebut nukleus pulposus.

diskus disebut nukleus pulposus.

HNP merupakan rupturnya nukleus pulposus (%runner ; Suddarth HNP merupakan rupturnya nukleus pulposus (%runner ; Suddarth '"

'""'"'). ). HeHernrnia ia NuNuklkleueus s PuPulplpososus us bibisa sa ke ke kokorprpus us vevertrtebebra ra didiatatas as atatauau  bawahnya

 bawahnya bisa bisa juga juga langsung langsung ke ke kanalis kanalis vertebralis vertebralis (Priguna (Priguna SidhartaSidharta &").

&").

HNP adalah suatu keadaan di

HNP adalah suatu keadaan di mana sebagian atau mana sebagian atau seluruseluruh h nuklenukleusus  pulposus

 pulposus mengalami mengalami penonjolan penonjolan ke ke dalam dalam kanalis kanalis spinalis. spinalis. HNP HNP palingpaling sering terjadi di daerah +-* dan *-S& kemudian di leher pada :*-:!. sering terjadi di daerah +-* dan *-S& kemudian di leher pada :*-:!. Paling jarang terjadi di torakal.

Paling jarang terjadi di torakal.

<ambar & <ambar &

<ambar ' <ambar '

(8)
(9)

<ambar 3 <ambar 3

2.1.2 Etiologi 2.1.2 Etiologi

a. ,rauma hiper2leksia injuri pada vertebra. a. ,rauma hiper2leksia injuri pada vertebra.  b. Spinal stenosis.

 b. Spinal stenosis.

c. etidakstabilan vertebra karena salah posisi mengangkat dll. c. etidakstabilan vertebra karena salah posisi mengangkat dll. d. Pembentukan osteophyte.

d. Pembentukan osteophyte. e.

e. 0eg0egeneenerasi rasi dan dan degdegidridrasi asi dardari i kankandundungan gan tultulang ang rawrawan an annannuluulus s dandan nukleus mengakibatkan berkurangnya elastisitas sehingga mengakibatkan nukleus mengakibatkan berkurangnya elastisitas sehingga mengakibatkan herniasi dari nukleus hingga annulus.

herniasi dari nukleus hingga annulus. 2.1.3 Mani)estasi #linis

2.1.3 Mani)estasi #linis  Nyeri

 Nyeri punggung punggung bawah bawah yang yang intermiten intermiten (dalam (dalam beberapa beberapa mingguminggu sam

sampai pai bebbeberaerapa pa tahtahun)un). . NyNyeri eri menmenjaljalar ar sessesuai uai dendengan gan disdistritribusbusi i sarasara2 2  skiatik.

skiatik.

Si2at nyeri khas dari posisi berbaring ke duduk nyeri mulai dari Si2at nyeri khas dari posisi berbaring ke duduk nyeri mulai dari  pantat

 pantat dan dan terus terus menjalar menjalar ke ke bagian bagian belakang belakang lutut lutut kemudian kemudian ke ke tungkaitungkai  bawah.

 bawah.

 Nyeri

 Nyeri bertambah bertambah hebat hebat karena karena pencetus pencetus seperti seperti gerakan-gerakangerakan-gerakan  pinggang saat

 pinggang saat batuk atau batuk atau mengejan berdiri mengejan berdiri atau atau duduk untuk jangka duduk untuk jangka waktuwaktu yang lama dan nyeri berkurang klien beristirahat atau berbaring.

yang lama dan nyeri berkurang klien beristirahat atau berbaring. Pe

Pendnderierita ta serserining g memengngelueluh h kekesemsemututan an (p(pararosostetesiasia) ) atatau au babaalal  bahkan

 bahkan kekuatan kekuatan otot otot menurun menurun sesuai sesuai dengan dengan distribusi distribusi persara2an persara2an yangyang terlibat. Nyeri bertmabah bila daerah *-S& (garis antara dua krista iliaka) terlibat. Nyeri bertmabah bila daerah *-S& (garis antara dua krista iliaka) ditekan.

(10)
(11)

2.1. *aktor Resiko

=akto resiko timbulnya HNP >

&) =aktor resiko yang tidak dapat diubah > a. ?mur 

 Nyeri punggung merupakan keluhan yang berkaitan erat dengan umur. Secara teori nyeri punggung bawah dapat dialami oleh siapa saja pada umur berapa saja. %iasanya nyeri ini mulai dirasakan  pada mereka yang berumur dekade kedua dan insiden tertinggi dijumpai pada dekade kelima. %ahkan keluhan nyeri punggung ini semakin lama semakin meningkat hingga umur sekitar ** tahun.

 b. 8enis kelamin

aki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama terhadap keluhan nyeri punggung sampai umur !" tahun namun pada kenyataannya jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan nyeri punggung karena pada wanita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus menstruasi selain itu  proses menopause juga dapat menyebabkan kepadatan tulang  berkurang akibat penurunan hormon estrogen sehingga

memungkinkan terjadinya nyeri punggung.

c. /iwayat cedera punggung atau HNP sebelumnya. ') =aktor resiko yang dapat diubah >

a. Pekerjaan dan aktivitas

Pekerjaan > eluhan nyeri ini juga berkaitan erat dengan aktivitas mengangkat beban berat sehingga riwayat pekerjaan sangat diperlukan dalam penelusuran penyebab serta penanggulangan keluhan ini. Pada pekerjaan tertentu misalnya seorang kuli pasar yang  biasanya memikul beban di pundaknya setiap hari lebih dari '* kg

sehari akan memperbesar resiko timbulnya keluhan nyeri punggung. @ktivitas > Sikap tubuh yang salah merupakan penyebab nyeri  punggung yang sering tidak disadari oleh penderitanya. ,erutama

(12)
(13)

sikap tubuh yang menjadi kebiasaan. ebiasaan seseorang seperti duduk berdiri tidur mengangkat beban pada posisi yang salah dapat menimbulkan nyeri punggung misalnya pada pekerja kantoran yang terbiasa duduk dengan posisi punggung yang tidak tertopang pada kursi atau seorang mahasiswa yang seringkali membungkukkan  punggungnya pada waktu menulis. Posisi berdiri yang salah yaitu  berdiri dengan membungkuk atau menekuk ke muka. Posisi tidur yang salah seperti tidur pada kasur yang tidak menopang spinal. asur yang diletakkan di atas lantai lebih baik daripada tempat tidur yang bagian tengahnya lentur. Posisi mengangkat beban dari posisi berdiri langsung membungkuk mengambil beban merupakan posisi yang salah seharusnya beban tersebut diangkat setelah jongkok terlebih dahulu. Selain sikap tubuh yang salah yang seringkali menjadi kebiasaan beberapa aktivitas berat seperti melakukan aktivitas dengan  posisi berdiri lebih dari & jam dalam sehari melakukan aktivitas dengan posisi duduk yang monoton lebih dari ' jam dalam sehari naik  turun anak tangga lebih dari &" anak tangga dalam sehari berjalan lebih dari 3' km dalam sehari dapat pula meningkatkan resiko timbulnya nyeri punggung.

 b. %erat badan berlebihan

Pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih resiko timbulnya nyeri punggung lebih besar karena beban pada sendi  penumpu berat badan akan meningkat sehingga dapat memungkinkan

terjadinya nyeri punggung. c. %atuk lama dan berulang 2.1.+ Posisi Untuk Pasien HNP

Posisi yang dianjurkan untuk pasien yang mengalami HNP adalah tirah baring. ,ujuan tirah baring untuk mengurangi nyeri mekanik dan tekanan intradiskal lama yang dianjurkan adalah '-+ hari. ,irah baring terlalu lama akan menyebabkan otot melemah. Pasien dilatih secara  bertahap untuk kembali ke aktivitas biasa.

(14)
(15)

Posisi tirah baring yang dianjurkan adalah dengan menyandarkan  punggung lutut dan punggung bawah pada posisi sedikit 2leksi. =leksi

ringan dari vertebra lumbosakral akan memisahkan permukaan sendi dan memisahkan aproksimasi jaringan yang meradang.

2.1., Pato)isiologi

Pada tahap pertama sobeknya anulus 2ibrosus itu bersi2at sirkum2erensial. arena adanya gaya traumatik yang berulang sobekan itu menjadi lebih besar dan timbul sobekan radial. @pabila hal ini telah terjadi maka risiko HNP hanya menunggu waktu dan trauma berikutnya saja. <aya  presipitasi itu dapat diasumsiakan seperti gaya traumatik ketika hendak 

menegakkan badan waktu terpeleset mengangkat benda berat dan sebagainya.

5enjebolnya (hernia) nukleus pulposus dapat mencapai ke korpus tulang belakang di atas atau bawahnya. %isa juga menjebol langsung ke kanalis vertrebralis. 5enjebolnya sebagian nukleus pulposus ke dalam korpus vertebra dapat dilihat pada rontgen polos dan dikenal sebagai nodus Schmorl. Sobekan sirkum2erensial dan radial pada anulus 2ibrosus diskus intervertebralis berikut dengan terbentuknya nodus Schmorl merupakan kelainan yang mendasari low back pain subkronis atau kronis atau kronis yang kemudian disusul oleh nyeri sepanjang tungkai yang dikenal sebagai iskhialga atau siatika. 5enjebolnya nukleus pulposus ke kanalis vertebralis  berarti bahwa nukleus pulposus menekan radiks yang bersama-sama dengan

arteria radikularis yang berada dalam lapisan dura. Hal itu terjadi jika  penjebolan berada di sisi lateral. ,idak akan ada radiks yang terkena jika tempat herniasinya berada di tengah. Pada tingkat ' dan terus ke bawah terdapat medulla spinalis lagi maka herniasi yang berada di tengah tidak  akan menimbulkan kompresi pada kolumna anterior. Setelah terjadi HNP sisa diskus intervertebralis mengalami lisis sehingga dua korputa vertebra  bertumpang tindih tanpa ganjalan.

2.1.- /0

,rauma dan stres 2isik  /u tur diskus

@liran darah ke diskus berkurang respon beban yang berat ligamentum longitudinalis menyempit

(16)
(17)

2.1. Penegahan

erusakan jalur simpatetik  desending

8epitan sara2 spinal

 Nukleus Pulposus keluar dari serabut-serabut anulus yang robek  Pemisahan lemeng tulang rawan dari korpus vertebra yang berdekatan

ehilangan kontrol tonus vasomotor   persara2an simpatis ke  jantung /e2leks spinal 5engakti2kan sistem sara2  simpatis onstriksi  pembuluh darah /isiko in2ark   pada miokard ,erputus  jaringan sara2 di medulla spinalis /eaksi peradangan Paralisis dan  paralegia #erusakan moilitas )isik  elemahan 2isik umum emampuan  batuk menurun kurang mobilitas 2isik  Risiko ketidakersihan  "alan na'as Penekanan  jaringan setempat Risiko kerusakan integritas kulit Syok spinal /espons nyeri hebat dan akut

N(eri 1ntake nutrisi tidak  Peruahan Pemenuhan Adema Penekanan sara2 dan  pembuluh darah di daerah  punggung Penurunan 'er)usi  "aringan /eaksi anestetik  1lleus  paralitik gangguan 2ungsi rektum dan kandung kemih 4angguan eliminasi urine dan al5i Penurunan tingkat kesadaran Risiko trauma 0is2ungsi  persepsi spasial dan kehilangan sensorik  Peruahan Perse'si sensorik  #etidake)ekti)an ko'ing indi5idu Peruahan 'roses 'eran keluarga #eemasan klien dan keluarga Risiko 'enurunan 'elaksanaan iadah s'irtual

(18)
(19)

,entunya menghindari gaya hidup dan 2aktor-2aktor penyebab HNP yang telah disebutkan sebelumnya. Selain itu kita pun harus mengontrol  berat badan sehingga tekanan pada tulang belakang tidak berat dan sikap

tubuh yang benar. adang penggunaan korset untuk dapat menopang tulang  belakang dan mencegah kerusakan sara2 pada orang yang sering mengangkat  beban yang berat. %ekerja atau melakukan akti2itas dengan aman menggunakan teknik yang aman. 5encegah trauma punggung atau pinggang  pada beberapa orang.

2.1.6 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada klien dengan Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah> &. Pemberian obat-obatan seperti analgetik sedati2 (untuk mengontrol kecemasan yang sering ditimbulkan oleh penyakit diskus vertebra servikal) relaksan otot anti inlamasi atau kortikosteroid untuk mengatasi proses in2lamasi yang biasanya terjadi pada jaringan penyokong dan radiks sara2  yang terkena antibiotik diberikan pasca operasi untuk mengurangi resiko in2eksi pada insisi pembedahan.

'. Prosedur pembedahan.

a. aminektomi adalah eksisi pembedahan untuk mengangkat lamina dan memungkinkan ahli bedah spinalis mengidenti2ikasi dan mengangkat  patologi dan menghilangkan kompresi medulla dan radiks laminektomi juga  berarti eksisi vertebra posterior dan umumnya dilakukan untuk 

menghilangkan tekanan atau nyeri akibat HNP.

 b. 0isektomi adalah mengangkat 2ragmen herniasi atau keluar dari diskus intervertebral.

c. aminotomi adalah pembagian lamina vertebra.

d. 0isektomi dengan peleburan- gra2t tulang (dari krista iliaka atau bank  tulang) yang digunakan untuk menyatukan dengan prosesus spinosus vertebra B tujuan peleburan spinal adalah untuk menjembatani diskus de2ekti2 untuk menstabilkan tulang belakang dan mengurangi angka kekambuhan.

(20)
(21)

2. 1nterbody =usion (1=) merupakan penanaman rangka ,itanium yang  berguna untuk mempertahankan dan mengembalikan tulang ke posisi

semula. 3. =isioterapi

a. 1mmobilisasi > 1mmobilisasi dengan menggunakan traksi dan brace. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi pergerakan vertebra yang akan memperparah HNP.

 b. ,raksi > ,raksi servikal yang disertai dengan penyanggah kepala yang dikaitkan pada katrol dan beban. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan vertebra servikalis.

c. 5eredakan Nyeri > ompres hangat dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri. ompres hangat menimbulkan vasodilatasi sehingga tidak terjadi kekakuan pada daerah vertebra.

2.1.6 #om'likasi

&. elumpuhan pada ekstremitas bawah '. :edera medula spinalis

3. /adiklitis (iritasi akar sara2) +. Parestese

*. 0is2ungsi seksual

!. Hilangnya 2ungsi pengosongan C? dan sisa pencernaan. 2.2 #onse' Asuhan #e'era7atan

2.2.1 Pengka"ian

Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang  bertujuan untuk mengumpulkan in2ormasi atau data tentang klien agar dapat mengidenti2ikasi mengenali masalah-masalah kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien baik 2isik mental sosial dan lingkungan.

Pengumpulan data subjeti2 dan objekti2 pada klien dengan gangguan sistem persara2an seubungan dengan HNP bergantung pada  bentuk lokasi jeins injuri dan adanya komplikasi pada organ vital lainnya.

(22)
(23)

 pengakjian keperawatan HNP meliputi anamnesis riwayat penyakit  pemeriksaan 2isik dan pemeriksaan diagnostik.

1. Anamnesis

1dentitas klien meliputi nama umur jenis klemin pendidikan alamat pekerjaan agama suku bangsa tanggak dan jam masuk rumah sakit nomor register diagnosis medis. HNP terjadi pada umur pertengahan kebanyakan pada jenis kelamin pris dan pekerjaan atau aktivitas berat (mengangkat benda berat atau mendorong benda berat).

a. euluhan ?tama > eluhan utama yang sering menjadi alas an klien untuk  meminta pertolongan kesehatan adalah nyeri pada punggung bawah.

P > @danya riwayat trauma (mengangakat atau mendorong benda berat). D > Si2at nyeri seperti ditusuk-tusuk atau seperti disayat mendenyut seperti kena api nyeri tumpul yang terus-menerus. aji penyebaran nyeri apakah  bersi2at nyeri radikular arau nyeri acuan (re2erred pain). Nyeri bersi2at

menetap atau hilang timbul semakin lama semakin nyeri. Nyeri bertambah hebat karena adanya 2aktor pencetus seperti gerakan-gerakan pinggang  batuk atau mengedan berdiri atau duduk dalam waktu yang lama dan nyeri  berkurang bila dibuat beristirahat atau berbaring.

/ > etak atau lokasi nyeri. 5inta klien menunjukkan nyeri dengan setepat-setepatnya sehingga letak nyeri dapat diketahui dengan cermat.

S > Pengaruh posisi tubuh atau anggota tubuh berkaitan dengan aktivitas tubuh posisi yang bagaiamana yang dapat meredakan rasa nyeri dan memeperberat nyeri. @ktivitas yang menimbulkan rasa nyeri seperti  berjalan menuruni tangga menyapu dan gerakan yang mendesak. bat-obatan yang sedang diminum seperti analgesic berapa lama klien menggunakan obat tersebut.

, > Si2atnya akut sub-akut perlahan-lahan atau bertahap bersi2at tetap hilang timbul semakin lama semakin nyeri. Nyeri pinggang bawah yang intermiten (dalam beberapa minggu atau beberapa tahun).

 b. /iwayat Penyakit Saat 1ni > aji adanya riwayat trauma akibat mengangkat atau mendorong benda yang berat. Pengkajian yang didapat

(24)
(25)

meliputi keluhan paraparesis 2lasid parastesia dan retendi urine. eluhan nyeri pada punggung bawah ditengah-tengah area pantat dan betis belakang tumit dan telapak kaki. lien sering mengeluh kesemutan (parastesia) atau  baal bahkan kekuatan otot menurun sesuai dengan distribusi persara2an yang terlibat. Pengkajian riwayat menstruasi adneksitis dupleks kronis yang bisa menimbulkan nyeri punggung bawah yang keluhannya hamper mirip dengan keluhan nyeri HNP sangat diperlukan untuk penegakan masalah klien lebih komprehensi2 dan memberikan dampak terhadap intervensi keperawatan selanjutnya.

c. /iwayat Penyakit 0ahulu > Pengkajian yang perlu ditanyakan meliputi apakah klien pernah menderita tuberculosis tulang osteomielitis  keganasan (myeloma multipeks) dan metabolic (osteoporosis) yang semua penyakit ini sering berhubungan dengan kejadian dan meningkatkan risiko terjadinya herniasi nukleus pulposus (HNP). Pengkajian lainnya adalah menanyakan adanya riwayat hipertensi riwayat cedera tulang belakang diabetes mellitus dan penyakit jantung. Pengkajian ini berguna sebagai data untuk melakukan tindakan lainnya dan menghindari komplikasi.

d. /iwayat Penyakit eluarga > 5engakaji adanya anggota generasi terdahulu yang menderita hipertensi dan diabetes mellitus.

2. Pemeriksaan *isik 

Setelah melakukan anamnesis yang mengarah pada keluhan-keluhan klien pemeriksaan 2isik sangat berguna untk mendukung data dari  pengkajian anamnesis. Pemeriksaan 2isik sebaiknya dilakukan per sistem dan terarah (%& sampai %!) dengan 2okus pemeriksaan 2isik pada  pemeriksaan %3 dan %! dan dihubungkan dengan keluhan klien.

a. eadaan ?mum > Pada HNP keadaan umum biasanya tidak mengalami  penurunan kesadaran. @danya perubahan pada tanda vital meliputi  bradiakrdi hipotensi yang berhubungan dengan penurunan aktivitas karena

(26)
(27)

%& (%reathing) >

8ika tidak mengganggu sistem pernapasan biasanya pada pemeriksaan>

1nspeksi ditemukan klien tidak mengalami batuk tidak sesak napas dan 2rekuensi pernapasan normalB

Palpasi ditemukan taktil 2remitus seimbang kanan dan kiriB

Perkusi ditemukan adanya suara resonsn pada seluruh lapangan paruB @uskultasi ditemukan tidak terdengar buni napas tambahan.

%' (%lood) >

%ila tidak ada gangguan pada pasien kardiovaskuler biasanya kualitas dan 2rekuensi nadi normal tekanan darah normal. Pada auskultasi tidak  ditemukan bunyi jantung tambahan.

%3 (%rain) >

Pengkajian %3 merupakan pemriksaan 2okus dan lebih lengkap dibandingkan pengkajian pada sistem lainnya.

1nspeksi umum urvatura yang berlebihan pendataran arkus lumbal. ,ingkat esadaran > ,ingkat kesadaran klien biasanya compos mentis.

Pemeriksaan =ungsi Serebri > Status mental mengobservasi penampilan klien dan tingkah lakunya nilai gaya bicara klien dan observasi ekspresi wajah dan aktivitas motorik. Status mental klien yang telah lama menderita HNP biasanya mengalami perubahan.

Pemeriksaan Sara2 ranial >

Sara2 1 > biasanya pada klien HNP tidak ada kelainan dan 2ungsi penciuman tidak ada kelainan.

Sara2 11 > hasil tes ketajaman penglihatan biasanya normal.

Sara2 111 1C dan C1 > klien biasanya tidak mengalami gangguan mengangakat kelopak mata pupil dan isokor.

Sara2 C > pada klien HNP umumnya tidak ditemukan paralisis pada otot wajah dan re2leks kornea biasanya tidak ada kelainan.

Sara2 C11 > persepsi pengecapan dalam batas normal wajah simetris. Sara2 C111 > tidak ditemukan adanya tuli kondukti2 dan tuli persepsi. Sara2 1E dan E > kemampuan menelan baik.

(28)
(29)

Sara2 E1 > tidak ada atro2i otot sternokleidomastoideus dan trapeFius.

Sara2 E11 > lidah simetris tidak ada deviasi pada satu sisi dan tidak ada 2asikulasi.

Pemeriksaan /e2leks > re2leks @chilles pada HNP +-* negati2 dan re2leks lutut atau patella pada HNP lateral +-* negati2.

Sistem Sensorik > akukan pemeriksaan rasa raba rasa sakit rasa sushu rasa dalam dan rasa getar (vibrasi) untuk menetukan dermatom yang terganggu sehingga dapat ditentuka pula radiks yang terganggu. Palpasi dan  perkusi harus dikerjakan dengan hati-hati atau halus sehingga tidak 

membingungkan klien. Palpasi dilakukan pada daerah yang ringan rasa nyerinya kea rah yang paling terasa nyeri.

%+ (%ledder) >

aji keadaan urine meliputi warna jumlah dan karakterisktik termasuk   berat jenis urine. Penurunan jumlah urine dan peningkatan retensi cairan

dapat terjadi akibat menurunnya per2usi pada ginjal. %* (%owel) >

Pemenuhan nutrisi berkurang karena adanya mual dan asupan nutrisi yang kurang. akukan pemeriksaan rngga mulut dengan melakukan penilaian ada tidaknya lesi pada mulut atau perubahan pada lidah. Hal ini dapat menunjukkan adanya dehidrasi.

%! (%one) >

@danya kesulitan dalam beraktivitas dan menggerakkan bada karena adanya nyeri kelemahan kehilangan sensorik dan mudah leleah menyebabkan masalah pada pola aktivitas dan istrahat.

1nspeksi urvatura yang berlebihan pendatran arkus lumbal adanya angulus pelvis yang miringGasimetris muskulatur paravertebral atau bokong yang asimetris postur tungkai yang abnormal. @danya kesulitan atau hambatan dalam melakukan pergerakan punggung pelvis dan tungkai selama bergerak.

(30)
(31)

Palpasi etika meraba kolumna vertebralis cari kemungkinan adanya deviasi ke lateral atau anteroposterior. Palpasi pada daerah yang rigan rasa nyerinya kea rah yang paling terasa nyeri.

3. Pemeriksaan Diagnostik 

a. /ontgen =oto umbosakral > ,idak banyak ditemukan kelainanB kadang-kadang didapatkan artrosis menunjang tanda-tanda de2ormitas vertebraB  penyempitan diskus intervertebralisB untuk menetukan kemungkinan nyeri

karena spondilitis norplasma atau in2eksi progen.

 b. :airan Serebrospinal > %iasanya normal jika didapatkan blok akan terjadi  prot indikasi operasi.

c. A5< > ,erlihat potensial kecil (2ibrolasi) di daerah radiks yang terganggu kecepatan konduksi menurun.

d. 1skogra2i > Pemeriksaan diskus dilakukan menggunakan kontras untuk  melihat seberapa besar daerah diskus yang keluar dari kanalis vertebralis. e. Alektroneuromiogra2i (AN5<) > ?ntuk mengetahui radiks yang terkena atau melihat adanya polineuropati.

2. ,omogra2i Scan > 5elihat gamban vertebra dan jaringan disekitarnya termasuk diskus intervetebralis.

g. 5/1 > Pemeriksaan 5/1 untuk melihat derajt gangguan pada diskus vertebralis.

h. 5ieloga2i > 5ielogra2i adalah pemeriksaan dengan bahan kontras melalui tindakan lumbal pungsi dan pemotretan dengan sinar tembus. 0ilakukan apabila diketahui adanya penyumbatan hambatan kanalis spinalis yang mungkin disebabkan HNP.

i. Pemeriksaan aboratorium > Pemeriksaan rutin dilakukan dengan laboratorium klinik untuk menilai komplikasi cedera tulang belakang terhadap organ lain.

2.2.2 Diagnosa #e'era7atan

Proses keperawatan adalah suatu metode yang tersusun sistematis dan terorganisasi dalam pemberian asuhan keperawatan dengan 2okus pada reaksi dan respons unik individu pada suatu kelompok atau perorangan

(32)
(33)

terhadap gangguan kesehatan yang mereka alami baik aktual maupun  potensial. 0iagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan

interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien.

&. Nyeri b.d penjepitan sara2 pada diskus intervertrebalis tekanan di daerah distribusi ujung sara2.

'. /isiko tinggi trauma b.d hambatan mobilitas 2isik kesulitan atau hambatan dalam melakukan pergerakan punggung pelvis dan tungkai.

3. 0e2isit perawatan diri b.d kelainan neuromuscular menurunnya kekuatan dan kesadran kehilangan kontrol atau koordinasi otot.

+. /isiko tinggi integritas kulit b.d imobilisasi tidak adekuatnya sirkulasi  peri2er tirah baring lama.

*. etidake2ekti2an koping individu b.d ketidakberdayaan dan merasa tidak  ada harapan kehilangan atau perubahan dalam pekerjaan.

!. @nsietas b.d ancaman kondisi sakit dan perubahan kesehatan. 2.2.3 $nter5ensi #e'era7atan

1ntervensi merupakan salah satu tahap proses keperawatan yang meliputi penentuan prioritas dan metode yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah klien. ,ujuan perencanaanGintervensi adalah menyusun rencana askep berdasar respon klien terhadap masalah kesehatan  baik aktualresiko atau potensial.

No. Diagnosa #e'era7atan !u"uan dan #riteria Hasil $nter5ensi Rasional &. Nyeri b.d  penjepitan sara2   pada diskus intervertrebalis tekanan di daerah distribusi ujung sara2. !u"uan 8 0alam waktu 3'+ jam nyeri  berkurang atau dapat diadaptasi oleh klien. #riteria Hasil 8 /ser5asi8

a. aji nyeri. a. Nyeri merupakan respons subjekti2 yang  bisa dikaji dengan

menggunakan skala

nyeri. lien melaporkan skala nyeri biasanya diatas tingkat cedera.

(34)
(35)

&. Secara subjekti2  melaporkan nyeri berkurang atau dapat  beradaptasi. '. 0apat mengidenti2ikas i aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri. 3. lien tidak  gelisah. +. lien mengatakan nyeri berkurang. Mandiri8

a. %antu klien dalam identi2ikasi 2aktor   pencetus.

 b. %erikan

kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan  posisi yang nyaman misalnya saat klien

tidur sanggah

 punggung klien

dengan bantal kecil.

c. ,ingkatkan

 pengetahuan tentang  penyebab nyeri dan

menghubungkan  beberapa lama nyeri

akan berlangsung.

Edukasi 8

a. 8elaskan dan bantu

klien dengan tindakan pereda nyeri non2armakologi dan non-invasi2. a. Nyeri dipengaruhi oleh kecemasan ketegangan suhu

distensi kandung kemih dan barbaring lama.  b. 1stirahat akan

merelaksasikan semua  jaringan sehingga akan

meningkatkan kenyamanan.

c. Pengetahuan akan

dirasakan membantu

mengurangi nyerinya. 0an dapat membantu mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana terapeutik. a. Pendekatan dengan mengguankan relaksasi dan non2armakologi lainnya telah menunjukkan ke2ekti2an dalam mengurangi

(36)
(37)

 b. @jarkan relaksasi> ,eknik-teknik untuk  menurunakn

ketegangan otot

rangka yang dapat menurunkan

intensitas nyeri dan  juga tingkatkan relaksasi masase. c. @jarkan metode distraksi selama nyeri akut. #olaorasi8 a. olaborasi dengan dokter pemberian analgesik.  b. bservasi tingkat nyeri dan respons motorik klien 3" manit setelah  pemberian obat analgesik untuk  mengkaji e2ektivitasnya.

Setiap &-' jam setelah tindakan  perawatan selama

&-' hari.

nyeri.

 b. @kan melancarkan

 peredaran darah

sehingga kebutuhan oksigen oleh jaringan

akan terpenuhi sehingga akan mengurangi nyerinya. c. 5engalihkan  perhatian nyerinya ke hal-hal yang menyenangkan. a. @nalgesik memblok  lintasa nyeri akan  berkurang.

 b. Pengkajian yang

optimal akan

memberika perawat data yang objekti2 untuk  mencegah kemungkinan

komplikasi dan

melakukan intervensi yang tepat.

(38)
(39)

'. /isiko tinggi trauma b.d hambatan mobilitas 2isik kesulitan atau hambatan dalam melakukan  pergerakan  punggung pelvis dan tungkai. !u"uan 8 0alam waktu 3'+ jam klien mampu melaksanakan aktivitas 2isik  sesuai dengan kemampuannya. #riteria Hasil 8 &. lien dapat ikut serta dalam  program latihan. '. ,idak terjadi kontraksi sendi. 3. %ertambah-nya kekuatan otot. +. lien menunjukkan tindakan untuk  meningkatkan mobolitas. /ser5asi8 a. aji mobilitas

yang ada dan

observasi  peningkatan

kerusakan. aji

secara teratur 2ungsi motorik.

Mandiri8

a. ?bah posisi klien dengan tirah baring tiap ' jam. akukan gerakan  pasi2 pada ekstremitas yang sakit.  b. 1nspeksi kulit  bagian distal setiap hari. Pantau adanya iritasi kemerahan atau luka dan membran mukosa. c. %antu klien melakukan latihan /5 perawatan diri sesuai toleransi. a. 5engetahui tingkat kemampuan klien dengan melakukan aktivitas. a. 5enurunkan risiko terjadinya iskemia

 jaringan akibat sirkulasi darah yang jelek pada daerah yang tertekan.

 b. tot volunter akan kehilangan tonus dan kekuatannya bila tidak 

dilatih untuk  

digerakkan.

c. 0eteksi dini adanya gangguan sirkulasi dan hilangnya sensasi risiko

tinggi kerusakan

integritas kulit

kemungkinan

(40)
(41)

Edukasi 8

a. @jarkan klien

untuk melakukan

latihan gerak akti2   pada ekstremitas

yang tidak sakit.

#olaorasi8

a. olaborasi dengan ahli 2isioterapi untuk  latihan 2isik klien.

a. ?ntuk memelihara 2leksibilitas sendi sesuai kemampuan.

<erakan akti2  

memberikan masaa

tonus dan kekuatan otot

serta memperbaiki

2ungsi jantung dan  pernapasan.

a. Peningkatan

kemampuan dalam

mobilisasi ekstremitas dapat ditingkatkan dengam latha 2isik dan tim 2isioterapis.

(42)
(43)

3. 0e2isit perawatan diri b.d kelainan neuromuscular menurunnya kekuatan dan kesadran kehilangan kontrol atau koordinasi otot. !u"uan 8 0alam waktu ''+ jam terdapat  perilaku  peningkatan dalam  perawaatn diri. #riteria Hasil 8 &. lien dapat menunjukkan  perubahan gaya hidup untuk   kebutuhan merawat diri. '. lien mampu melakukan aktivitas  perawatan diri sesuai dengan kemampuan. 3. 5engiden-ti2ikasi  personalGmasyar  akat yang dapat membantu.

/ser5asi8

a. aji kemampuan komunikasi untuk   buang air kecil

kemampuan

menggunakn urinal  pispot. @ntarkan klien ke kamar   mandi bila kondisi memunginkan.

 b. 1denti2ikasi kebiasaan buang air   besar. @njurkan minum dan meningkatkan aktivitas. Mandiri8 a. aji kemampuan dan tingkat  penurunan klien dalam melakukan @0.

 b. Hindari hal yang

tidak dapat

dilakukan klien dan  bantu bila perlu.

c. Sadarkan tingkah laku atau sugesti

a. etidakmampuan

 berkomunikasi dengan

 perawat dapat

menimbulkan masalah  pengosongan kandug kemih oleh karena masalah neurogenik.

 b. 5eningkatkan latihan dan meolong mencegah konstipasi.

a. 5embantu dalam

mengantisipasi dan

memenuhi kebutuhan individual.

 b. lien dalam keadaan cemas dan bergantung. Hal ini dilakukan untuk  mencegah 2rustasi dan harga diri klien.

c. lien memerlukan empati tetapi perlu

(44)
(45)

tindakan pada  perlindungan

kelemahan. Pertahankan

dukungan pola pikir

iFinkan klien

melakukan tugas  beri saran yang

 posisti2 untuk  tugasnya. d. /encanakan tindakan untuk   mengatasi keterbatasan  penglihatan seperti tempatkan makanan dan peralatan dalam

suatu tempat

dekatkan tempat

tidur ke dinding.

e. ,empatkan

 perabotan ke

dinding jauhkan dari  jalan.

2. %eri kesempatan untuk menolong diri seperti menggunakan kombinasi pisau dan garpu sikat dengan

 pegangan yang

mengetahui perawatan yang konsisten dalam

menangani pasien.

Sekaligus meningkatkan harga diri memandikan klien dan menganjurkan klien untuk terus mencoba.

d. lien akan mampu melihat dan memakan makanan akan mampu

meliaht keluar  

masuknya orang ke ruangan.

e. 5enjaga keamanan klien bergerak di sekitar  tempat ytidur dan

menurunkan risiko

tertimpa perabotan.

2. 5engurangi

(46)
(47)

 panjang ekstensi untuk berpijak pada lantai atau ke toilet kursi untuk mandi. #olaorasi8 a. Pemberian suoositoria dan  pelumas 2esesGpencahar.  b. onsul ke dokter  untuk terapi okupasi.

a. Pertolongan uatama terhadap 2ungsi bowel atau buang air besar.

 b. ?ntuk  mengembangkan terapi dan melengakapi kebutuhan khusus. +. /isiko tinggi integritas kulit  b.d imobilisasi tidak adekuatnya sirkulasi peri2er tirah baring lama.

!u"uan 8 0alam waktu 3'+ jam klien mampu mempertahanka n keutuhan kulit. #riteria Hasil 8 &. lien mau  berpartisipasi terhadap  pencegahan luka. '. 5engetahui  penyebab dan cara pencegahan luka. /ser5asi8 a. bservasi adanya eritema dan kepucatan dan  palpasi adanya kehangatan dan  pelunakan jaringan tiap mengubah  posisi. Mandiri8

a. ?bah posisi klien dengan berbaring tiap ' jam.

 b. <unakan bantal air atau pengganjal yang lunak di bawah daerah-daerah yang

a. Hangat dan

 penulakan adalah tanda kerusakan jaringan.

a. 5enghindari tekanan

dan meningkatkan

aliran darah.

 b. 5enghindari tekanan yang berlebih pada daerah yang menonjol.

(48)
(49)

3. ,idak ada tanda-tanda kemerahan atau luka. menonjol. c. akukan masase  pada daerah yang menonjol yang baru mengalami tekanan  pada waktu berubah  posisi.

d. %ersihkan dan keringkan kulit. 8agalah linen tetap kering.

e. 8aga kebersihan kulit dan hindari trauma dan panas terhadap kulit. Edukasi 8 a. @njurkan untuk  melakukan latihan /5 dan mobilisasi  jika mungkin. c. 5enghindari kerusakan-kerusakan kapiler-kapiler. d. 5eningkatkan

integritas kulit dan

mengurangi risiko

kelembapan kulit.

e. 5empertahankan

keutuhan kulit.

a. 5eningkatkan aliran darah ke semua daerah.

*. etidake2ekti2an koping individu  b.d

ketidakberdayaan dan merasa tidak 

ada harapan kehilangan atau  perubahan dalam  pekerjaan. 0alam waktu ''+ jam koping individu menjadi e2ekti2. #riteria Hasil 8 &. 5ampu menyatakan atau mengomunikasi /ser5asi8 a. aji perubahan akibat ganggua  persepsi dan hubungan dengan derajat keridakmampuan. Mandiri8 a. 5enentukan bantuan yang diperlukan individual dalam menyusun rencana  perawatan atau  pemilihan intervensi.

(50)
(51)

kan dengan orang terdekat tentang situasi dan perubahan yang sedang terjadi. '. 5ampu menyatakan  penerimaan diri terhadap situasi mengakui dan menggabungkan  perubahan ke dalam konsep diri dengan cara yang akurat tanpa harga diri yang negati2.

a. :atat ketika klien menyatakan terpengaruh seperti sekarat atau mengingkari dan menyatakan inilah kematian.  b. Pernyataan  pengakuan terhadap  penolakan tubuh mengingatkan kembali 2akta kejadian tentang realitas bahwa masih dapat menggunakn sisi yang sakit dan  belajar mengontrol

sisi yang sehat.

c. 5onitor gangguan tidur peningkatan kesulitan konsentrasi letargi dan penolakan. Edukasi 8 a. @njurkan klien untuk  a. 5endukung  penolakan terhadap  bagian tubuh atau

 perasaan negati2 

terhadap gambaran

tubuh dan kemampuan yang menunjukkan dan

intervensi serta

dukungan emosional.  b. 5embantu klien

untuk melihat bahwa

 perawat menerima

kedua bagian sebagai  bagian dariseluruh tubuh. 5engiFinkan klien untuk merasakan adanya harapan dan mulai menerima situasi  baru.

c. 0apat

mengindikasikan

terjadinya depresi

umumnya sebagai

 pengaruh dari stroke

yang memerlukan

intervensi dan evaluasi yang lebih lanjut.

a. 5enunjukkan

 penerimaan memebantu klien untuk mengenal

(52)
(53)

mengekspresikan  perasaan termasuk   perasaan bersalah  pada diri sendiri dan

kemarahan.

 b. %antu dan

anjurkan perawatan yang baik dan memperbaiki

kebiasaan.

c. @njurkan orang yang terdekat untuk  mengiFinkan klien melakukan sebanyak-banyaknya hal-hal untuk   dirinya. d. 0ukung perilaku atau usaha seperti  peningkatan minat atau partisipasi dalam aktivitas rehailitasi.

#olaorasi8

a. /ujuk pada ahli neuropsikologi dan konseling bila ada indikasi. dan mulai menyesuaikan dengan  perasaan tersebut.  b. 5embantu meningkatkan perasaan

harga diri dan

mengontrol lebih dari satu area kehidupan.

c. 5enghidupkan

kembali perasaan

kemandirian dan

meningkatkan harga diri

serta mempengaruhi  proses rehabilitasi. d. lien dapat  beradaptasi terhadap  perubahan dan  pengertian tentang  peran individu masa

mendatang.

a. 0apat mem2asilitasi  perubahan peran yang

 penting untuk 

 perkembangan  perasaan.

(54)
(55)

!. @nsietas b.d ancaman kondisi sakit dan  perubahan kesehatan. !u"uan 8 0alam waktu ''+ jam kecemasan klien hilnag atau  berkurang. #riteria Hasil 8 &. 5engenal  perasaan. '. 0apat mengindenti2i-kasi penyebab atau 2aktor yang memepengaruhi nya. 3. 5enyatakan ansietas  berkurang atau hilang. /ser5asi8

a. aji adanya verbal verbal dan nonverbal kecemasan

dampingi klien dan lakukan tindakan  bila menunjukkan  perilaku merusak. Mandiri8 a. %antu klien mengekspresikan  perasaan marah kehilangan dan takut.  b. Hindari kon2rontasi. c. 5ulai melakukan tindakan untuk   mengurangi kecemasan. %eri lingkungan yang

tenag dan suasana  penuh istirahat.

d. ,ingkatkan

kontrol sensasi klien.

a. /eaksi verbal atau

nonverbal dapat

menunjukkan rasa

agitasi marah dan gelisah. a. :emas yang  berkelanjutan memberikan dampak  serangan jantung selanjutnya.  b. on2rontasi dapat meningkatkan rasa marah menurunkan

kerja sama dan mungkin memperlambat

 penyembuhan.

c. 5engurangi

rangsangan ekstermal yang tidak perlu.

(56)
(57)

e. %eri kesempatan klien untuk   mengungkapkan ansietasnya. Edukasi 8 a. rientasikan klien teradap prosedur  rutin dan aktivitas yang diharapkan. #olaorasi8

a. %erikan anticemas sesuai indikasi.

(dan dalam menurunkan ketakutan) dengan cara memberikan in2ormasi tentang keadaan klien

menekankan pada

 penghargaan terhadap sumber-sumber koping (pertahankan diri) yang

 positi2 membantu

latihan relaksasi dan teknik-teknik 

 pengalihan dan

memberikan respons  baik yang positi2.

e. 0apat menghilangkan ketegangan terhadap kekhawatiran yang tidak  diekspresikan. a. rientasi dapat menurunkan kecemasan. a. 5eningkatkan relaksasi dan menurunkan kecemasan.

(58)
(59)

2.2. $m'lementasi #e'era7atan

1mplementasi merupakan tindakan mandiri dasar berdasarkan ilmiah masuk akal dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang  berman2at bagi klien berhubungan dengan dignosa keperawatan dan tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana tindakan keperawatan yang telah disusun pada tahap  perencanaan. ,indakan keperawatan yang dilakukan pada klien dapat berupa

tindakan mandiri maupun kolaborasi.

0alam pelaksanaan tindakan langkah-langkah yang dilakukan adalah mengkaji kembali keadaan klien validasi rencana keperawatan menentukan kebutuhan dan bantuan yang diberikan serta menetapkan strategi tindakan yang akan dilakukan. Selain itu juga dalam pelaksanaan yang dilakukan pada pasien dan persepsi pasien harus didokumentasikan dalam catatan keperawatan. 0alam pendokumentasian catatan keperawatan hal yang perlu didokumentasikan adalah waktu tindakan dilakukan tindakan dan respon klien serta diberi tanda tangan sebagai aspek legal dari dokumentasi yang dilakukan.

No. Diagnosa #e'era7atan %am !indakan

&. Nyeri b.d penjepitan sara2 

 pada diskus

intervertrebalis tekanan di daerah distribusi ujung sara2.

Selasa &* @pril '"&+ "4.""

a. 5engaji nyeri.

 b. 5embantu klien dalam identi2ikasi 2aktor pencetus. c. 5emberikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan posisi yang nyaman misalnya saat klien tidur sanggah punggung klien dengan  bantal kecil.

d. 5eningkatkan pengetahuan tentang penyebab nyeri dan menghubungkan beberapa lama nyeri akan berlangsung.

(60)
(61)

e. 5enjelaskan dan membantu klien dengan tindakan pereda nyeri non2armakologi dan non-invasi2.

2. 5engajarkan relaksasi>

,eknik-teknik untuk  

menurunkan ketegangan otot rangka yang dapat menurunkan intensitas nyeri dan juga meningkatkan relaksasi masase. g. 5engajarkan metode distraksi selama nyeri akut.

h. olaborasi dengan dokter  dalam pemberian analgesik.

i. 5engobservasi tingkat nyeri dan respons motorik klien 3" manit setelah pemberian obat analgesik untuk mengkaji e2ektivitasnya. Setiap &-' jam setelah tindakan perawatan selama &-' hari.

'. /isiko tinggi trauma b.d hambatan mobilitas 2isik kesulitan atau hambatan

dalam melakukan

 pergerakan punggung  pelvis dan tungkai.

Selasa &* @pril '"&+ "4.""

a. 5engaji mobilitas yang ada dan observasi peningkatan kerusakan.

 b. 5engaji secara teratur 2ungsi motorik.

c. 5engubah posisi klien dengan  berbaring tiap ' jam.

(62)
(63)

ekstremitas yang sakit.

e. 5enginspeksi kulit bagian distal setiap hari.

2. 5emantau adanya iritasi kemerahan atau luka dan membran mukosa.

g. 5embantu klien melakukan latihan /5 perawatan diri sesuai toleransi.

h. 5engajarkan klien untuk  melakukan latihan gerak akti2   pada ekstremitas yang tidak 

sakit.

i. olaborasi dengan ahli 2isioterapi untuk latihan 2isik  klien.

3. 0e2isit perawatan diri b.d kelainan neuromuskular menurunnya kekuatan dan

kesadran kehilangan

kontrol atau koordinasi otot.

Selasa &* @pril '"&+ "4.""

a. 5engaji kemampuan

komunikasi untuk buang air  kecil kemampuan menggunakn urinal pispot.

 b. 5engantarkan klien ke kamar 

mandi bila kondisi

memunginkan.

c. 5engidenti2ikasi kebiasaan  buang air besar.

d. 5enganjurkan minum dan meningkatkan aktivitas.

(64)
(65)

tingkat penurunan klien dalam melakukan @0.

2. 5enghindari hal yang tidak  dapat dilakukan klien dan bantu  bila perlu.

g. 5enyadarkan tingkah laku atau sugesti tindakan pada  perlindungan kelemahan.

h. 5emertahankan dukungan  pola pikir iFinkan klien melakukan tugas beri saran yang posisti2 untuk tugasnya. i. 5erencanakan tindakan untuk 

mengatasi keterbatasan

 penglihatan seperti tempatkan makanan da peralatan dalam suatu tempat dekatkan tempat tidur ke dinding.

 j. 5enempatkan perabotan ke dinding jauhkan dari jalan.

k. 5emberi kesempatan untuk 

menolong diri seperti

menggunakan kombinasi pisau dan garpu sikat dengan  pegangan yang panjang ekstensi untuk berpijak pada lantai atau ke toilet kursi untuk mandi. l. 5emberikan suoositoria dan

(66)
(67)

 pelumas 2esesGpencahar.

m. onsul ke dokter untuk terapi okupasi.

+. /isiko tinggi integritas kulit b.d imobilisasi tidak  adekuatnya sirkulasi  peri2er tirah baring lama.

Selasa &* @pril '"&+ "4.""

a. 5engobservasi adanya

eritema dan kepucatan dan  palpasi adanya kehangatan dan

 pelunakan jaringan tiap

mengubah posisi.

 b. 5engubah posisi klien dengan  berbaring tiap ' jam.

c. 5enggunakan bantal air atau  pengganjal yang lunak di bawah

daerah-daerah yang menonjol. d. 5elakukan masase pada daerah yang menonjol yang baru mengalami tekanan pada waktu  berubah posisi.

e. 5embersihkan dan keringkan kulit. 8agalah linen tetap kering. 2. 5enjaga kebersihan kulit dan hindari trauma dan panas terhadap kulit.

g. 5enganjurkan untuk   melakukan latihan /5 dan mobilisasi jika mungkin.

(68)
(69)

*. etidake2ekti2an koping

individu b.d

ketidakberdayaan dan merasa tidak ada harapan kehilangan atau perubahan dalam pekerjaan.

Selasa &* @pril '"&+ "4.""

a. 5engaji perubahan akibat ganggua persepsi dan hubungan dengan derajat keridakmampuan.  b. 5encatat ketika klien menyatakan terpengaruh seperti sekarat atau mengingkari dan menyatakan inilah kematian.

c. Pernyataan pengakuan

terhadap penolakan tubuh mengingatkan kembali 2akta kejadian tentang realitas bahwa masih dapat menggunakn sisi yang sakit dan belajar   mengontrol sisi yang sehat.

d. 5emonitor gangguan tidur

 peningkatan kesulitan

konsentrasi letargi dan  penolakan.

e. 5enganjurkan klien untuk 

mengekspresikan perasaan

termasuk perasaan bersalah pada diri sendiri dan kemarahan.

g. 5embantu dan anjurkan  perawatan yang baik dan

memperbaiki kebiasaan.

h. 5enganjurkan orang yang terdekat untuk mengiFinkan klien melakukan sebanyak- banyaknya hal-hal untuk 

(70)
(71)

dirinya.

i. 5endukung perilaku atau usaha seperti peningkatan minat atau partisipasi dalam aktivitas rehailitasi.

 j. 5erujuk pada ahli

neuropsikologi dan konseling  bila ada indikasi.

!. @nsietas b.d ancaman kondisi sakit dan  perubahan kesehatan.

Selasa &* @pril '"&+ "4.""

a. 5engaji adanya verbal verbal dan nonverbal kecemasan dampingi klien dan lakukan tindakan bila menunjukkan  perilaku merusak.

 b. 5embantu klien

mengekspresikan perasaan

marah kehilangan dan takut. c. 5enghindari kon2rontasi. d. 5emulai melakukan tindakan untuk mengurangi kecemasan dan memberi lingkungan yang tenang dan suasana penuh istirahat.

e. 5eningkatkan kontrol sensasi klien.

2. 5emberikan kesempatan klien

untuk mengungkapkan

ansietasnya.

(72)
(73)

teradap prosedur rutin dan aktivitas yang diharapkan.

h. 5emerikan anticemas sesuai indikasi.

2.2.+ E5aluasi

Avaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang  berguna untuk mengukur seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai berdasarkan standarGkriteria yang telah ditetapkan. Avaluasi merupakan aspek penting dalam proses keperawatan karena menghasilkan kesimpulan apakah intervensi keperawatan diakhiri atau ditinjau kembali dan dimodi2ikasi. Avaluasi harus memahami objekti2itas reliabilitas dan validitas dapat dipertahankan agar keputusan yang diambil tepat.

Avaluasi keperawatan ada dua macam yaitu evaluasi 2ormati2  (proses) yaitu evaluasi yang dilakukan segera setelah tindakan dilakukan dan didokumentasikan pada catatan keperawatan. Sedangkan evaluasi sumati2  (hasil) adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengikur sejauh mana  pencapaian tujuan yang ditetapkan dan dilakukan pada akhir pemberian

asuhan.

No. aktu Diagnosa #e'era7atan E5aluasi

&. amis &4 @pril '"&+ '&.""

 Nyeri b.d penjepitan sara2   pada diskus intervertrebalis

tekanan di daerah distribusi ujung sara2.

a. lien menyatakan nyeri  berkurang atau hilang.

 b. lien dapat mengidenti2ikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.

(74)
(75)

c. lien tidak tampak gelisah. '. amis &4 @pril '"&+

'&.""

/isiko tinggi trauma b.d hambatan mobilitas 2isik kesulitan atau hambatan

dalam melakukan

 pergerakan punggung

 pelvis dan tungkai.

a. lien dapat ikut serta dalam  program latihan.

 b. lien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas.

3. amis &4 @pril '"&+ '&.""

0e2isit perawatan diri b.d kelainan neuromuskular menurunnya kekuatan dan

kesadaran kehilangan

kontrol atau koordinasi otot.

a. lien dapat menunjukkan  perubahan gaya hidup untuk 

kebutuhan merawat diri.

 b. lien mampu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan kemampuan.

+. amis &4 @pril '"&+ '&.""

/isiko tinggi integritas kulit  b.d imobilisasi tidak 

adekuatnya sirkulasi peri2er tirah baring lama.

a. lien mau berpartisipasi terhadap pencegahan luka.  b. ,idak ada tanda-tanda

kemerahan atau luka. *. amis &4 @pril '"&+

'&.""

etidake2ekti2an koping

individu b.d

ketidakberdayaan dan

merasa tidak ada harapan kehilangan atau perubahan dalam pekerjaan.

a. lien mampu menyatakan

atau mengomunikasikan

dengan orang terdekat tentang situasi dan perubahan yang sedang terjadi.

 b. lien mampu menyatakan  penerimaan diri terhadap situasi mengakui dan menggabungkan perubahan ke dalam konsep diri dengan cara yang akurat tanpa harga diri yang negati2.

(76)
(77)

!. amis &4 @pril '"&+ '&.""

@nsietas b.d ancaman kondisi sakit dan perubahan kesehatan.

a. lien dapat mengindenti2iksi  penyebab atau 2aktor yang

memepengaruhinya.

 b. 5enyatakan ansietas

 berkurang atau hilang.

BAB 3

#R$!$#AL %URNAL

3.1 %urnal 1 Penatalaksanaan *isiotera'i Pada #asus Hn' Dengan Modalitas &hort7a5e Diaterm(9!raksi Lumal Dan M. #en:ie E;erise Di Rsud. Pro). Dr. Margono &oekar"o Pur7okerto

!u"uan 8 mengurangi nyeri otot kejang dan  meningkatkan kekuatan otot  meningkatkan jangkauan gerak  dan meningkatkan aktivitas 2ungsional  pasien untuk kehidupan sehari I hari.

Metode 8 Pendekatan /ancangan penelitian yang digunakan adalah studi kasus desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan interview dan observasional pada seseorang pasien dengan kondisi kasus HNP.

&am'el > Pasien yang mengalami HNP.

Hasil > berdasarkan terapi yang telah di lakukan didapat hasil sebagai berikutB <1= @danya penurunan nyeri selama ! kali terapi Hasil pemeriksaan nyeri  pada ,& nyeri diam ' nyeri tekan ! dan nyeri gerak !. Setelah dilakukan terapi selama ! kali didapatkan hasil untuk pemeriksaan nyeri ,! nyeri diam & nyeri tekan ' dan nyeri gerak 3 <2= @danya Penambahan ingkup <erak  Sendi pada ,runk dengan menggunakan 5id ine dariterapi ,& sampaiterapi ,! dari hasil pemeriksaan keterbatasan lingkup gerak sendi pada terapi  pertama (,&) Normal dari :4 I S' > 3 cm =lei + cm Akstensi 3! cm

(78)
(79)

 Normal ,egak ?jung 8ari ** cm ateral =lei 0etra +3cm Normal ,egak  ?jung 8ari *# cm ateral =lei Sinistra +3 cm. Setelah dilakukan terapi selama ! kali didapatkan hasil pemeriksaan (,!) Normal dari :4 I  S' > 3 cm =lei *' cm Akstensi 34 cm Normal ,egak ?jung 8ari *4 cm ateral =lei 0etra +* cm Normal ,egak ?jung 8ari *4 cm ateral =lei Sinistra +" cm <3= @danya Peningkatan ekuatan tot dengan menggunakan  pengukuran 55,dariterapi ,& sampaiterapi ,! 0ari hasil pemeriksaan kekuatan otot pada terapi pertama (,&).,runk 3 =lei 3 Akstensi + ateral =lei 0etra + ateral =lei sinistra +. Setelah dilakukan terapi selama ! kali maka didapatkan hasil dari pemeriksaan akhir (,!) ,runk + =lei + Akstensi + ateral =lei 0etra + ateral =lei sinistra + <= @danya peningkatan akti2itas 2ungsional dengan menggunakan Skala westry dari terapi pertama 0ari hasil pemeriksaan aktivitas 2ungsional  pada hari terapi pertama (,&) didapatkan hasil sebagai berikut >1ntensitas Nyeri 3 Perawatan 0iri ' @ktivitas 5engangkat 3 %erjalan 3 0uduk ' %erdiri 3 ,idur & @ktivitas Seksual ' @ktivitas Sosial 3 /ekreasi * 8umlah '4. Setelah dilakukan terapi selama ! kali maka didapatkan hasil 1ntensitas Nyeri ' Perawatan 0iri " @ktivitas 5engangkat 3 %erjalan " 0uduk ' %erdiri & ,idur " @ktivitas Seksual ' @ktivitas Sosial & /ekreasi & 8umlah &'.

#esim'ulan > ebanyakan pasien akan meningkatkan HNP dalam ! minggu dengan terapi konservati2. Sebagian kecil akan berkembang menjadi kronik  meskipun terapeutik pada pasien dalam operasi "$ akan ditingkatkan terutama nyeri kaki  tetapi kemungkinan kekambuhan adalah *" $ dan dapat  berada pada level yang sama atau cakram yang berbeda.

3.2 %urnal 2 $nter5ensi M #en:ie Dan 0ore &tailit( Leih Baik Dari Pada M #en:ie &a"a Dalam Mengurangi N(eri Punggung Ba7ah Pada HNP Lumalis

!u"uan 8 ?ntuk mengetahui perbedaan antara intervensi 5c enFie saja degan 5c enFie dan :ore Stability dalam mengurangi nyeri punggung  bawah pada HNP.

(80)
(81)

Metode 8 Penelitian ini bersi2at Juasi eksperimental prepost test group design untuk mengetahui hasil intervensi yang dilakukkan terhadap obyek penelitian. Po'ulasi 8 Sampel terdiri dari '" orang usia antara 3"-!" tahun yang yang merupakan pasien-pasien rawat jalan pada 1nstalasi /ehabilitasi 5edik /S1 Siti /ahma Padang yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Sampel dibagi menjadi ' kelompok secara matching yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan . elompok kontrol diberi intervensi 5c enFie elompok Perlakuan diberi intervensi 5c enFie dan :ore Stability.

Hasil 8 Hasil ?ji Normalitas dengan Saphiro wilk test didapatkan data  berdistribusi normal dan uji homogenitas dengan aveneKs ,est di dapatkan data memiliki varian yang homogen. Hasil uji hipotesis pada kelompok   perlakuan 1 dengan Paired sample t-test didapatkan nilai p L """+ yang  berarti intervensi 5c kenFie berpengaruh signi2ikan terhadap pengurangan nyeri punggnung bawah pada HNP. Pada kelompok perlakuan dengan Paired sample t-test nilai p L """' yang berarti intervensi 5c kenFie dan :ore Stability berpengaruh signi2ikan terhadap pengurangan nyeri punggung  bawah pada HNP. Pada hasil ?ji 1ndependent t-test didapatkan nilai p L """" yang berarti ada perbedaan hasil yang signi2ikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

#esim'ulan 8 1ntervensi 5c kenFie dan :ore Stabilitylebih e2ekti2 dari pada 5c enFie saja dalam pengurangan nyeri punggung bawah pada HNP.

3.3 %urnal 3 Pengaruh Bak E;erise Pada N(eri Punggung Ba7ah <&tudi e;'erimen 'erandingan dua model latihan 'unggung a7ah di Rumah &akit dr. Moe7ardi &urakarta=

!u"uan 8 ?ntuk mengetahui pengaruh perbedaan latihan punggung model Millian dan model 5c enFie terhadap pengurangan nyeri dan peningkatan 2leksibilitas punggung bawah.

(82)
(83)

Po'ulasi 8 +" subyek penderita nyeri punggung bawah yang memenuhi kriteria inklusi.

Hasil 8 0ata statistik menunjukkan bahwa pengurangan keluhan nyeri (C@S)  pada kelompok perlakuan 1 dan kelompok perlakuan 11 setelah intervensi p L "& hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok terjadi penurunan nyeri yang secara statistik dikatakan tidak berbeda. 5eskipun jika dilihat 5ean  pada kelompok perlakuan 1 L '*!* dan mean pada keompok perlakuan 11 L '!# diperoleh selisih mean &&* dapat dikatakan tingkat nyeri kelompok 11 masih lebih tinggi disbanding kelompok 1. Sedangkan untuk peningkatan ingkup <erak Sendi (<S) setelah intervensi diperoleh p L ""3 dengan demikian ada perbedaan yang bermakna pada kedua kelompok. 8ika dilihat 5ean pada kelompok perlakuan 1 L &+* dan mean pada kelompok   perlakuan 11 L '*&* diperoleh selisih mean "*4 dapat dikatakan peningkatan

lingkup gerak sendi kelompok perlakuan 11 lebih baik disbanding kelompok   perlakuan 1.

#esim'ulan 8 ,erjadi pengurangan nyeri lebih baik pada model Milliam sedangkan pada model 5c enFie lebih baik dalam peningkatan 2leksibilitas.

(84)

Referensi

Dokumen terkait

Pemindahan kampus tersebut atas dasar kebutuhan sarana dan prasarana perkuliahan yang tidak lagi memadai di Kampus Semanggi seiring bertambahnya mahasiswa dan adanya keinginan

Tamper data sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengetahui informasi tentang suatu web memberikan informasi seperti jenis browser yang digunakan, username dan password, dan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris yang valid dan dapat dipercaya (reliable) tentang apakah terdapat hubungan antara Lingkungan Keluarga

Oleh karena mekanisasi pertanian ke depan akan menghadapi kendala kelangkaan energi fosil, maka penelitian dan pengembangan mekanisasi yang dapat memanfaatkan bahan

tv, pasien juga mengatakan tidak terdapat masalah dalam tidur, tetapi. setelah dirawat pasien mengatakan susah untuk tidur,

For data or material which were in the form of research material to be studied, the researcher presented a native speaker of Indian language named Kour Herbinder.. This research is

Di TK Mekar Sari Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro tahun 2011 lebih dari sebagian responden mempunyai sikap disiplin baik dan lebih dari

Syukur Alhamdulillah, penulis telah menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “Hubungan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Prevalensi Penyakit Infeksi Saluran