• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Proses Pembuatan Main Shaft for 130 KN Hydraulic Combination Windlass CH-44 pada Departemen Permesinan Divisi Mijas PT Pindad(Persero)

Oleh :

1102110047 Ni Kadek Dewi Pradnyawati

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI

UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

(2)

ii LEMBAR PENGESAHAN PT.PINDAD (PERSERO) BANDUNG Menyetujui, Pembimbing Penelitian RUSLI HIDAYAT Menngetahui, PT.PINDAD (PERSERO) A.n. Kadiv Human Capital & Bang Org.

Dra. IBNIA VENI, MM. Kadepdiklat

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Proses Pembuatan Main Shaft for 130 KN Hydraulic Combination Windlass CH-44 pada Departemen Permesinan Divisi Mijas PT Pindad(Persero)

Oleh

Ni Kadek Dewi Pradnyawati 1102110047

Menyetujui, Pembimbing Kerja Praktek

Rusli Hidayat NIP 02648

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Proses Pembuatan Main Shaft for 130 KN Hydraulic Combination Windlass CH-44 pada Departemen Permesinan Divisi Mijas PT Pindad(Persero)

Oleh

Ni Kadek Dewi Pradnyawati 1102110047

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Koordinator Kerja Praktek

Dr. Dida Diah D Rusli Hidayat

NIP 94700123-1 NIP 02648

Ketua Program Studi Teknik Industri

Rino Andias Anugraha NIP 99750184-1

(5)

v DAFTAR ISI Contents BAB I PENDAHULUAN ... 1 I. 1 Latar belakang ... 1 I. 2 Rumusan masalah ... 3 I. 3 Batasan masalah ... 3

I. 4 Tujuan dan manfaat ... 3

I. 5 Metodologi ... 3

I. 6 Sistematika penulisan ... 3

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ... 4

II.1 Teori Dasar Lingkup Kerja Praktek ... 4

II. 2 Profil Sejarah Perusahaan ... 4

II. 3 Lokasi Perusahaan ... 5

II. 4 Struktur Perusahaan ... 6

II. 5 Kepegawaian Perusahaan ... 6

BAB III PELAKSANAAN MAGANG ... 8

BAB IV PEMBAHASAN ... 9

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 13

(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar II. 1 Logo PT Pindad 5

Gambar II. 2 Struktur Perusahaan 6

Gambar IV. 1 Proses pemotongan titik tengah 9

Gambar IV. 2 Proses pemotongan pada cnc lathe machine 10

Gambar IV. 3 Hasil Pemotongan 10

Gambar IV. 4 Proses pemotongan sisi pada cnc lathe machine 11 Gambar IV. 5 Proses pemotongan sisi pada cnc lathe machine 11 Gambar IV. 6 Proses pemotongaan sisi-sisi tertentu 12 Gambar IV. 7 Proses pemotongan material yang berlebihan 12

Gambar IV. 8 Main shaft 13

Gambar IV. 9 130 KN HYD Combination Windlass CH-44 13

Gambar IV. 10 Alat bantu uji 14

Gambar IV. 11 proses persiapan pengujian akhir 14

Gambar IV. 12 beban yang digunakan untuk menguji 15 Gambar V. 1 flow chart proses pemuatan main shaft 17

(7)

vii

DAFTAR TABEL

(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I. 1 Latar belakang

PT. Pindad (persero) merupkan badan usaha milik Negara yang terletak di Bandung, Jawa Barat yang memproduksi berbagai macam alat berat untuk keperluan militer dan non militer. PT. Pindad (persero) merupakan perusahaan yang menggunakan sistem Job Order dalam melakukan proses produksinya.

Di dalam melakukan proses produksinya PT. Pindad selalu berusaha memberikan hasil terbaik bagi setiap konsumennya, sebagai perusahaan milik Negara (BUMN) PT. Pindad berorientasi menjadi perusahaan yang unggul dan mampu bersaing ditingkat nasional bahkan skala internasional. Dalam proses produksi yang dilakukan, terdapat beberapa faktor yang memperngaruhi diantaranya ketersediaan fasilitas (mesin) yang handal, karena jika suatu mesin mengalami kerusakan atau gangguan, maka proses produksi akan terganggu, dan berakibat pada gagalnya menghasilkan produk ataupun timbulnya produk cacat serta terlambatnya produk sampai ke tangan konsumen atau pemesan.

PT Pindad memiliki berbagai macam produk yang dihasilkan yang dapat dikategorikan menjadi barang, jasa, dan perdagangan. Berikut ini adalah kategori produk yang dapat diproduksi oleh PT Pindad

 Produk senjata dan munisi

 Produk kendaraan khusus

 Produk pyroteknik, bahan pendorong dan bahan peledak (militer dan komersial)

 Produk konversi energi

 Produk komponen, sarana dan prasarana dalam bidang transportasi

 Produk mesin industry dan peralatan industrial

(9)

2

Sedangkan untuk kategori jasa adalah sebagai berikut

 Perekayasaan system industrial

 Pemeliharaan produk/ peralatan industri

 Pengujian mutu dan kalibrasi

 Konstruksi

 Pemesinan

 Heat and surface treatment

 Drilling

 Blasting

 Jasa pemusnahan bahan peledak

 Jasa transportasi bahan peledak

 Jasa pergudangan bahan peledak

Selain itu PT Pindad juga melaksanakan pemasaran, penjualan dan distribusi produk dan jasa perusahaan termasuk produksi pihak lain, baik di dalam maupun di luar negeri seperti

 Ammonium Nitrate

 Panfo

 Detonator Listrik

 Detonator Non Listrik

 Detonating COD

 Booster

 Geodetoseis

 Geopentoseis

PT Pindad sudah menghasilkan banyak produk yang salah satunya adalah 130 KN Hydraulic Combination windlass CH-44 yang berfungsi sebagai penarik jangkar, serta penahan beban pada suatu kapal laut. Produk ini terdiri dari banyak part yang masing-masing partnya mempunyai peran penting. Salah satu part pada produk ini adalah main shaft. Main shaft adalah suatu sumbu yang berfungsi sebagai penyangga antar part agar saling terhubung. Proses pembuatan main shaft tidak membutuhkan waktu yang lama, karena mesin yang digunakan tidak terlalu banyak. Berikut ini akan dijelaskan proses pembuatan main shaft secara lebih detail yang terdapat pada bab pembahasan.

(10)

3 I. 2 Rumusan masalah

1. Bagaimana proses pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD Combination

Windlass CH-44?

2. Mesin apa saja yang digunakan dalam pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD

Combination Windlass CH-44?

I. 3 Batasan masalah

1. Pengamatan dan pengambilan data hanya dilakukan pada proses pembuatan Main

Shaft for 130 KN Hydraulic Combination Windlass CH-44

2. Usulan perbaikan meliputi mesin-mesin yang terkait dengan proses pembuatan

Main Shaft for 130 KN Hydraulic Combination Windlass CH-44

I. 4 Tujuan dan manfaat

1. Mengetahui proses pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD Combination

Windlass CH-44

2. Mengetahui mesin apa saja yang digunakan dalam pembuatan Main Shaft for 130

KN HYD Combination Windlass CH-44

I. 5 Metodologi

1. Melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. 2. Wawancara langsung kepada pihak yang bertanggung jawab.

3.

Data historis yang dimiliki oleh departemen permesinan PT.Pindad yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

I. 6 Sistematika penulisan

Sistematika yang digunakan dalam pembuatan laporan kerja praktek adalah sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Bab II Tinjauan Umum Perusahaan

Bab III Pelaksanaan Kerja Praktek

Bab IV Pembahasan

(11)

4 BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

II.1 Teori Dasar Lingkup Kerja Praktek

Lingkup kerja praktek yang dilakukan di PT Pindad adalah menganalisis proses pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass CH-44. Dalam hal ini mata kuliah yang menunjang kegiatan kerja praktek adalah Sistem Pengendali Kualitas, Proses Perancangan Produksi, Perancangan Tata Letak dan Fasilitas, dan Proses Manufaktur.

II. 2 Profil Sejarah Perusahaan

Pada Tahun 1980-an pemerintah Indonesia semakin gencar menggalakan program alih teknologi, saat inilah muncul gagasan untuk mengubah status pindad menjadi perusahaan berbentuk perseroan terbatas. Berdasarkan keputusan Presiden RI No.47 Tahun 1981, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) yang sudah berdiri sejak tahun 1978, harus lebih memperhatikan proses transformasi teknologi yang ditetapkan pemerintah Indonesia itu, termasuk pengadaan mesin-mesin untuk kebutuhan Industri. Perubahan status Pindad dilatarbelakangi oleh keterbatasan ruang gerak Pindad sebagai sebuah industri karena terikat peraturan-peraturan dan ketergantungan ekonomi pada anggaran Dephankam sehingga tidak dapat mengembangkan kegiatan produksinya. Selain itu, Pindad pun dinilai membebani Dephankam karena biaya penelitian dan pengembangan serta investasi yang cukup besar. Karena itu Dephankam menyarankan pemisahan antara war making activities dan war support activities. Kegiatan Pindad memproduksi prasarana dan perlengkapan militer adalah bagian war support activities sehingga harus dipisahkan dari Dephankam dan menjadi perseroan terbatas yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Ketua BPPT saat itu Prof. DR. Ing. B.J. Habibie kemudian membentuk Tim Corporate Plan (Perencana Perusahaan) Pindad melalui Surat Keputusan BPPT No. SL/084/KA/BPPT/VI/1981. Tim Corporate Plan diketuai langsung oleh Habibie dan terdiri dari unsur BPPT dan Departemen Hankam. Sebagai sebuah perusahaan Pindad diharapkan dapat memproduksi peralatan militer yang dibutuhkan secara efisien dan menghasilkan produk-produk komersial berorientasi bisnis. Dan memiliki biaya serta anggaran sendiri untuk

(12)

5

pengembangan, penelitian dan investasi serta mengembangkan profesionalisme industrinya.

Berdasarkan hasil kajian dari Tim Corporate Plan diputuskan komposisi produksi Pindad adalah 20% produk militer dan 80% komersial atau non militer. Tugas pokok Pindad adalah menyediakan dan memproduksi produk-produk kebutuhan Dephankam seperti munisi ringan, munisi berat, dan peralatan militer lain untuk menghilangkan ketergantungan terhadap pihak lain. Tugas pokok kedua adalah memproduksi produk-produk komersial seperti mesin perkakas, produk tempa, air brake system, perkakas dan peralatan khusus pesanan. Dan pada awal 1983 Pindad menjadi badan usaha milik Negara (BUMN) sesuai dengan keputusan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) RI No.4 Tahun 1983 tertanggal 11 Februari 1983. Adapun visi dari PT Pindad adalah menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik. Selain itu misi dari perusahaannya adalah melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara.

II. 3 Lokasi Perusahaan

PT Pindad mempunyai 2 kantor yaitu kantor pusat yang terletak di Jalan Jend. Gatot Subroto No. 517 Bandung 40284 dan kantor perwakilan yang terletak di Jl. Batu Ceper No. 28 Jakarta 10120.

Gambar II. 1 Logo PT Pindad Sumber :

(13)

6 II. 4 Struktur Perusahaan

Gambar II. 2 Struktur Perusahaan Sumber : http://pindad.com/organization-structure

II. 5 Kepegawaian Perusahaan

Dalam mengatur kepegawaian dalam perusahaan, PT Pindad mempunyai budaya perusahaan sebagai berikut

Loyalitas, Integritas dan Dedikasi.

Berpegang teguh pada tujuan perusahaan kejujuran dan keutuhan sikap dalam interaksi organisasi dan pengabdian pada perusahaan. Ketiga hal ini merupakan sikap keseharian setiap anggota organisasi yang mendasari setiap aksi individual dan organisasi. Semangat kelompok tidak mengalahkan prinsip pertama ini.

Keunggulan Teknologi.

Keyakinan bahwa penguasaan dan pemanfaatan teknologi sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja untuk inovasi produk dan bahan untuk inovasi bisnis.

(14)

7 Kerjasama Kelompok.

Keberhasilan merupakan hasil dari kerjasama. Sinergi yang muncul dari kelompok yang dilandasi intergritas anggota kelompok mampu memberikan kesuksesan yang sebelumnya tak mungkin diraih.

Berbisnis untuk saling menguntungkan.

Pentingnya memperoleh kepercayaan dari semua pihak yang berbisnis dengan Pindad. Merupakan hal penting untuk memikirkan dan menjamin manfaat dan menambahkan nilai kepada mitra, pelanggan, pemasok dan tentu untuk Pindad sendiri. Dalam berbisnis, PT Pindad tidak akan mencari korban dan selalu berusaha untuk tidak jadi korban.

Selain itu PT Pindad juga mempunyai beberapa peraturan yang terdiri dari peraturan internal dan peraturan eksternal sebagai berikut

Peraturan Internal

Peraturan internal perusahaan terdiri atas beberapa putusan, antara lain kebijakan penerapan:

- Community Development,

- Kebijakan Mutu dan K3LH,

- Kebijakan energi dan konservasi air,

- Kebijakan alih teknologi,

- Kebijakan teknologi informasi.

Peraturan Eksternal

PT Pindad (Persero) sebagai BUMN mengikuti regulasi dan ketentuan dari kementrian BUMN

(15)

8 BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Pelaksanaan kerja praktek dimulai dari 19 Mei – 19 Juni 2014 yang berlokasi di PT Pindad Divisi Pemesinan dan Industri Jasa, Gedung 8c. Pekerjaan yang dilakukan adalah mengamati proses pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass

CH-44 dan menganalisis aspek-aspek terkait yang dapat dilakukan improvement sehingga

proses pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass CH-44 dapat menjadi lebih efisien.

Pada mingu pertama pelaksanaan kerja praktek, kegiatan yang dilakukan adalah membuat ID Card. Proses pembuatan ID Card tidak berlangsung lama sehingga ketika ID Card sudah didapatkan, kegiatan selanjutnya adalah plan tour.

Pada minggu kedua dan ketiga, kegiatan yang dilakukan adalah mengamati proses pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass CH-44 mulai dari proses pemotongan sumbu hingga pengimplementasian Main Shaft for 130 KN HYD

Combination Windlass CH-44 dalam 130 KN HYD Combination Windlass CH-44 dan

melakukan pengujian keseluruhan.

Pada minggu keempat kegiatan yang dilakukan adalah mulai melakukan pengumpulan data untuk pembuatan laporan.

(16)

9 BAB IV

PEMBAHASAN

Main Shaft merupakan sebuah poros yang berfungsi sebagai sumbu pada 130 KN HYD Combination Windlass CH-44. Proses pembuatan Main Shaft menggunakan

beberapa mesin, yaitu CNC Horizontal Drilling (Milling), CNC Lathe Machine, dan CNC

Boring and Milling. Kegunaan CNC Horizontal Drilling (Milling) adalah untuk membuat

titik sumbu agar Main Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass CH-44 tidak terjatuh ketika akan dipotong dengan CNC Lathe Machine. Selain itu pada mesin ini juga melakukan pemotongan raw material yang berlebihan. CNC Lathe Machine berguna untuk memotong raw material menjadi sesuai dengan pola yang terdapat pada gambar teknik yang telah disiapkan. CNC Boring and Milling merupakan mesin yang berguna untuk memotong raw material secara horizontal dan vertikal. Pada mesin ini raw

material dipotong menjadi bentuk yang sesuai dengan gambar tekniknya.

Dalam proses pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass

CH-44 langkah pertama yang dilakukan adalah memotong bagian tengah atas dan bawah

material. Hal ini bertujuan agar ketika material dipotong dengan CNC Lathe Machine material tersebut tidak jatuh, selain itu pemotongan pada bagian tengah atas dan bawah bertujuan agar material dapat dihubungkan dengan pengait yang terdapat pada CNC

Lathe Machine.

Gambar IV. 1 Proses pemotongan titik tengah

(17)

10

Kemudian proses berikutnya adalah pemotongan material menjadi beberapa ukuran sesuai dengan gambar menggunakan CNC Lathe Machine. Pada proses ini terdapat beberapa ketentuan dalam pemotongan material seperti kekasaran pada masin-masing sisi. Perbedaan kekasaran pada masing-masing sisi bertujuan agar ketika Main Shaft diassembly tidak menimbulkan masalah akibat pergesekan antar sisinya yang dapat menyebabkan gangguan.

Gambar IV. 3 Proses pemotongan pada cnc lathe machine

(sumber : http://bukuceria.files.wordpress.com/2014/08/2.png?w=300&h=221)

Gambar IV. 2 Proses pemotongan sisi pada cnc lathe machine

(18)

11

Proses pemotongan Main Shaft terbagi menjadi 2 bagian, yaitu sisi kiri dan sisi kanan. Proses pemotongan dilakukan secara bertahap, yaitu tahap pemotongan awal dan tahap finishing. Pada tahap awal, proses pemotongan dilakukan pada sisi kanan, kemudian setelah sisi kanan terpotong maka material akan diputar untuk melakukan pemotongan awal pada sisi kiri, kemudian setelah pemotongan awal selesai tahap selanjutnya adalah melakukan finishing pada sisi kiri. Hal ini bertujuan agar pergerakan material tidak terlalu banyak sehinga proses finishing dilakukan pada sisi kiri terlebih dahulu dan kemudian dilakukan finishing untuk sisi kanan.

Lalu setelah kedua sisi dipotong, tahap selanjutnya adalah pemotongan sisi-sisi tertentu menjadi segi enam dengan menggunakan CNC Boring and Milling. Pemotongan yang membentuk segi enam disesuaikan dengan part-part yang terkait ketika akan diassembly. Pada proses ini operator dapat melakukan inspeksi terhadap ukuran pemotongan yang dilakukan secara langsung. Inspeksi dilakukan dengan membandingkan ukuran sebenarnya dengan gambar teknik yang dibuat. Apabila terdapat kesalahan ukuran maka operator akan menghubungi pihak quality control untuk mencari solusi terbaik.

Setelah material terbentuk sesuai dengan ukuran yang terdapat gambar teknik, tahap selanjutnya adalah pemotongan material yang berlebihan dengan menggunakan CNC Horizontal Drilling (Milling) dan setelah selesai baru dilakukan inspeksi secara keseluruhan

Proses inspeksi dalam pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD Combination

Windlass CH-44 terdiri dari beberapa pengecekan yaitu pengecekan kesesuaian ukuran,

dan pengecekan kekasaran. Proses inspeksi dilakukan dengan mengecek keseluruhan part dengan membandingkan ukuran sebenarnya dengan ukuran pada gambar, sedangkan untuk pengecekan kekasaran dapat dilakukan dengan menggunakan mikrometer.

Setelah Main Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass CH-44 dibuat dan keseluruhan part dari 130 KN HYD Combination Windlass CH-44 jadi, tahap selanjutnya adalah proses assembly.

(19)

12 IMPROVEMENT

Dalam proses pembuatan Main Shaft, waktu yang diperlukan sangat bergantung dengan kondisi mesin. Jika mesin mengalami kerusakan maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dapat terhambat sehingga dapat menyebabkan bottle neck apabila kerusakan yang terjadi cukup lama. Berikut ini adalah contoh kerusakan yang pernah terjadi pada divisi mesin industri dan jasa dan solusinya.

Table IV. 1 contoh kerusakan mesin yang terjadi pada divisi mijas

No. Kerusakan yang Terjadi Solusi(Corrective Maintenance) 1 Eretan macet Setting gift mesin, setting baut

pengunci coupling gigi ototmatis mesin

2 Pemakan meja bergetar Setting grip pada meja

3 Air Coolant tidak jalan Pompa coolant kemasukan garam, pompa coolant dibersihkan dan dipasang filter

4 Mesin sering mati sendiri Fuse dari tegangan sumber kendor, kemudian fuse dikencangkan 5 Spindel ngetip terus Kontraktor dibersihkan

6 Handle otomatis macet Perbaikan poros handle otomatis dan setting gear otomatis

7 Suara motor spindle berisik Setting pemsangan kipas motor spindle

8 Kunci otomatis tidak berfungsi Memperbaiki komponen elektrik 9 Rumah ulir eretan meja patah Penggantian rumah ulir meja

Selain itu untuk meningkatkan kinerja operator dan efisiensi mesin, dapat dilakukan beberapa improvement sebagai berikut

1. Meningkatkan hubungan komunikasi antara pihak operator dan pihak maintenance atau pemeliharaan mesin untuk meminimasi idle time ketika terjadi kerusakan pada mesin

2. Membuat sistem online untuk proses pengecekan maintenance pada divisi mesin industri dan jasa agar lebih terstruktur dengan baik

(20)

13 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, berikut ini adalah flowchart untuk proses pembuatan Main Shaft

(21)

14

Proses pembuatan suatu komponen sangat bergantung pada kondisi mesin dan juga ketersediaan bahan baku, sehingga apabila kondisi mesin terganggu dapat menyebabkan proses produksi tidak maksimal. Oleh karena itu untuk mencegah kerusakan pada mesin dapat dilakukan Preventive Maintenance sebagai berikut

 Periksa semua sistem pelumasan (tambah/ganti bila perlu) seperti oli slide way, oli pendingin, oli gearbox/spindle.

 Beri pelumas pada bagian-bagian lucur dan bagian mudah berkarat

 Periksa kondisi motor penggerak dan tegangan V-Belt nya

 Periksa kondisi kabel, terminal, kontraktor, switch dan komponen listrik lainnya dan bersihkan bila perlu

 Periksa kondisi Handle ( apakah sesuai fungsi)

 Periksa filter yang digunakan ( bersihkan dari kotoran / ganti bila perlu)

(22)

15 LAMPIRAN

Gambar

Gambar II. 2 Struktur Perusahaan  Sumber : http://pindad.com/organization-structure
Gambar IV. 1 Proses pemotongan titik tengah
Gambar IV. 2 Proses pemotongan sisi pada cnc lathe machine
Table IV. 1 contoh kerusakan mesin yang terjadi pada divisi mijas
+2

Referensi

Dokumen terkait

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan.

Berurutan dengan hal tersebut, penulis juga telah selesai menyusun Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Variasi Daging Yang Digunakan Dalam Pembuatan Steak Di Main

Tuliskan ringkasan laporan Kerja Praktek, lingkup kerja praktek (termasuk nama instansi, penjelasan singkat tentang aplikasi yang dibuat), pelaksanaan kerja praktek (input,

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek (KP). Jurusan

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan Mata Kuliah SI-4098 Kerja Praktek.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai laporan hasil Kerja Praktek dan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah Kerja Praktek pada Program Studi

7 2.2 Ruang Lingkup Kerja Praktek Distro Mujahidin merupakan perusahan penjualan produk islami dan dalam pemasaranya selama ini menggunakan pemasaran gaya lama atau bisa dikatakan

Tugas khusus yang dikerjakan berjudul “ Perawatan Korektif Pompa Sentrifugal “ Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan kerja praktek sebagai mata kuliah pada