• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara motivasi dan hasil belajar serta keaktifan belajar dan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) di kelas VIII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan prisma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan antara motivasi dan hasil belajar serta keaktifan belajar dan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) di kelas VIII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan prisma"

Copied!
214
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SERTA KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS VIII B SMP KANISIUS SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 PADA POKOK BAHASAN PRISMA. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh : Valentina Parinah NIM : 121414068. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN. Now you make your decision but later your decision will make you If you’re unhappy with your life, fix what’s wrong and keep stepping. Dengan Penuh Syukur dan Kerendahan Hati Skripsi ini Kupersembahkan Untuk:. Orang tuaku Bapak Mateus Kanrad Parja dan Ibu Susana Sari Adikku Christina Dwi Nuryani. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 31 Agustus 2016. Valentina Parinah. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Valentina Parinah. NIM. : 121414068. Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul : Hubungan Antara Motivasi dan Hasil Belajar serta Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT). di Kelas VIII B SMP Kanisius Sleman Tahun Ajaran. 2015/2016 Pada Pokok Bahasan Prisma. Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelola di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Agustus 2016 Yang menyatakan,. Valentina Parinah. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Valentina Parinah, 2016. Hubungan Antara Motivasi dan Hasil Belajar serta Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) di Kelas VIII B SMP Kanisius Sleman Tahun Ajaran 2015/2016 Pada Pokok Bahasan Prisma. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubungan motivasi belajar dan hasil belajar serta keaktifan belajar dan hasil belajar di kelas VIII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan prisma. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas VIII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016 dengan subjek sebanyak 18 siswa. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juni 2016 yang dimulai dengan observasi, pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), kemudian pengambilan data. Data yang diperoleh berupa data motivasi dengan instrumen kuesioner motivasi, data keaktifan belajar dengan instrumen lembar observasi, dan data hasil belajar dengan instrumen tes hasil belajar. Sebelum instrumen diujikan, dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan dengan meminta pertimbangan dari pakar serta uji coba soal di kelas yang setara dengan kelas yang akan diuji. Selanjutnya data diolah dan ditentukan korelasi antara motivasi dan hasil belajar serta keaktifan belajar dan hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa (1) terdapat hubungan yang kurang signifikan antara motivasi dan hasil kontribusi motivasi terhadap hasil belajar dengan kontribusi sebesar 15.45% (2) terdapat hubungan antara keaktifan belajar dan hasil belajar dengan kontribusi sebesar 41.85%.. Kata kunci: Motivasi, keaktifan belajar, hasil belajar, Prisma. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT Valentina Parinah, 2016. The Relation Between Motivation and Learning Achievement with Learning Participation and Learning Achievement Using Cooperative Learning Type Numbered Heads Together (NHT) in Grade VIII B of SMP Kanisius Sleman with Academic Year 2015/2016 with Topic of Prism. Mini Thesis. Study Program of Mathematics Education. Department of Mathematics and Science Education. Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University, Yogyakarta. This research aims to find out and describe the relation between motivation and learning achievement with learning participation and learning achievement for students in grade VIII B of SMP Kanisius Sleman with academic year 2015/2016with topic of prism. The type used of this research is qualitative-quantitative research. The subject of this research are 18 students in grade VIII B of SMP Kanisius Sleman with academic year 2015/2016. This research was done on April-June 2016 which started by observation, doing learning proses using cooperative learning type Numbered Heads Together (NHT), and then took the data. The data which gotten are motivation, participation, and learning achievement. Data of motivation is gotten from questioners, data of participation is gotten by observation sheet, and learning achievement is gotten by learning achievement test. Before use the instruments, researcher tested the validity and reliability. Validity test done by asking the specialist and tested in the other class who have similar ability as the subject of this research. The next step is researcher analyze the correlation between motivation and learning participation towards learning achievement. The analysis show (1) there’s a relation between motivation and learning achievement but it’s not significant and the contribution is 15.45% (2) there’s a relation between learning participation toward learning achievement and the contribution is 41.85%.. Keyword: motivation, learning participation, learning achievement, prism.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “hubungan motivasi dan keaktifan belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016 dengan pokok bahasan prisma” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Selama penyusunan skripsi, penulis mengalami banyak hambatan baik dalam materi maupun dalam sistematika penulisan. Namun penulis memperoleh banyak dukungan, bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 3. Bapak Dr. Hongki Julie, M. Si selaku Kepala Program Studi Pendidikan Matematika. 4. Bapak Drs. Sukardjono, M. Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu membimbing penulis dengan segenap hati. 5. Ibu Nur Sukapti, S. Pd selaku Kepala Sekolah SMP Kanisius Sleman yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 6. Bapak A. Tatak Handaya K, S. Pd yang senantiasa membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian. 7. Siswa-siswi kelas VIII B SMP Kanisius Sleman yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian. 8. Segenap dosen JPMIPA yang telah memberi pengalaman belajar kepada penulis selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9. Segenap karyawan JPMIPA yang telah membantu segala administrasi selama penulis menjadi mahasiswa di Universitas Sanata Dharma. 10. Keluargaku, Bapak Mateus Kanrad Parja, Ibu Susana Sari, dan adikku Christina Dwi Nuryani yang selalu memberi semangat, dukungan, dan motivasi dalam menyelesaiakan skripsi. 11. Teman-teman seperjuangan Fransisca Dwi Kurniasari, Asri Apriani, Ardhiana Dhian Utami, Yoanna Nungki Rianda, Dian Nugraheni, dan Trifosa Ester Seftiani yang telah dorongan dan diskusi dalam menyelesaiakan hambatan yang dialami oleh penulis. 12. Teman-teman dan sahabat, Arinta Yudhi Laksito, Scolastika Lintang R. R, Stania Mirandai Putri, Cecelia Resuera, Fransisca Erlin Yuniarti, dan yang telah memberi semangat, motivasi, dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi. 13. Margarita Ika Noviantari, Elisabeth Okaviari D, Arinta Yudhi Laksito yang telah membantu dalam dokumentasi dan menjadi observer bagi penulis. 14. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2012 atas kebersamaan dan bantuan yang diberikan kepada penulis. Penulis berharap agar skripsi yang telah disusun dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk kepentingan penulisan skripsi selanjutnya.. Penulis. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. ABSTRAK ....................................................................................................................vii ABSTRACT ................................................................................................................ viii Kata Pengantar ..............................................................................................................ix DAFTAR ISI .................................................................................................................xi DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR, GRAFIK, DAN HISTOGRAM ........................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xviii BAB I .............................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6 D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7 E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7 F.. Definisi Istilah .............................................................................................. 8. G. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10 BAB II .......................................................................................................................... 11 KAJIAN PUSTAKA .................................................................................................. 11 A. Belajar ........................................................................................................ 11 1.. Pengertian Belajar .................................................................................. 11. 2.. Ciri-Ciri Belajar ...................................................................................... 12 xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................................... 14. B. Mengajar .................................................................................................... 19 C. Hasil Belajar ............................................................................................... 20 D. Pembelajaran .............................................................................................. 26 E. Pembelajaran Kooperatif ............................................................................ 27 1.. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 27. 2.. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif ......................................................... 28. 3.. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif .......................................... 30. 4.. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif............................. 31. 5.. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 32. 6.. Tipe -Tipe Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 34. F.. NHT (Numbered Heads Together)............................................................. 40. G. Motivasi ..................................................................................................... 41 1.. Pengertian Motivasi ................................................................................ 41. 2.. Pengertian Motivasi Belajar ................................................................... 44. H. Keaktifan Belajar ....................................................................................... 46 I.. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 48. J.. Materi Pembelajaran .................................................................................. 49. K. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 54 BAB III ......................................................................................................................... 56 A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 56 B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 56 1.. Waktu ..................................................................................................... 56. 2.. Tempat Penelitian ................................................................................... 57. C. Sampel dan Populasi .................................................................................. 57. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.. Sampel .................................................................................................... 57. 2.. Populasi .................................................................................................. 57. D. Objek Penelitian ......................................................................................... 57 E. Variabel Penelitian ..................................................................................... 58 F.. Hipotesis Penelitian.................................................................................... 58. G. Instrumen Penelitian................................................................................... 59 1.. Instrumen Pembelajaran ......................................................................... 59. 2.. Instrumen Motivasi Belajar Siswa ......................................................... 60. 3.. Instrumen Keaktifan Siswa .................................................................... 61. 4.. Instrumen Hasil Belajar .......................................................................... 63. G. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................... 67 1.. Validitas.................................................................................................. 67. 2.. Reliabilitas .............................................................................................. 68. H. Uji Coba Instrumen .................................................................................... 69 1.. Validitas.................................................................................................. 69. 2.. Reliabilitas .............................................................................................. 72. I.. Metode Analisis Data ................................................................................. 72 1.. Kelayakan Analisis ................................................................................. 72. 2.. Analisis Motivasi Belajar ....................................................................... 73. 4.. Analisis Keaktifan Belajar ...................................................................... 75. 5.. Analisis Data Tes Hasil Belajar .............................................................. 76. 6.. Analisis Korelasi .................................................................................... 78. 7.. Regresi Linier ......................................................................................... 80. BAB IV......................................................................................................................... 81 ANALISIS DATA ...................................................................................................... 81. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. A. Kelayakan Analisis..................................................................................... 81 B. Deskripsi Data ............................................................................................ 82 1.. Deskripsi Statistik................................................................................... 82. 2.. Deskripsi Grafik ..................................................................................... 85. C. Inferensia .................................................................................................... 91 1.. Diagram Terserak ................................................................................... 92. 2.. Uji Normalitas ........................................................................................ 93. 3.. Uji Korelasi ............................................................................................ 95. 4.. Uji Regresi .............................................................................................. 97. D. Pembahasan ................................................................................................ 99 1.. Korelasi Antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa.................... 99. 2.. Korelasi Antara Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar............................. 99. E. Regresi Linier ........................................................................................... 100 F.. Pendalaman Melalui Wawancara ............................................................. 100. G. Kelemahan Penelitian............................................................................... 118 BAB V ........................................................................................................................ 119 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 119 A. Kesimpulan .............................................................................................. 119 B. Saran ......................................................................................................... 120 Daftar Pustaka ........................................................................................................... 121. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Langkah Kooperatif .............................................................................. 44 Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan NHT ........................................................... 50 Tabel 3.1 Instrumen Pembelajaran ........................................................................ 59 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Fakta ..................................................................... 60 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Opini .................................................................... 61 Tabel 3.4 Lembar Observasi Keaktifan Belajar .................................................... 61 Tabel 3.4 Silabus ................................................................................................... 63 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ................................................................... 66 Tabel 3.6 Koefisien Validitas................................................................................ 68 Tabel 3.7 Koefisien Reliabilitas ............................................................................ 69 Tabel 3.8 Validitas Kuesioner Pernyataan Fakta .................................................. 70 Tabel 3.9 Revisi Kuesioner Pernyataan Fakta ...................................................... 70 Tabel 3.10 Validitas Kuesioner Pernyataan Opini ................................................ 71 Tabel 3.11 Revisi Kuesioner Pernyataan Opini .................................................... 71 Tabel 3.12 Validitas THB ..................................................................................... 72 Tabel 3.15 Skor Pernyataan Fakta ........................................................................ 74 Tabel 3.16 Skor Pernyataan Opini ........................................................................ 74 Tabel 3.17 Kriteria Penentuan Motivasi ............................................................... 74 Tabel 3.14 Kriteria Penentuan Keaktifan .............................................................. 76 Tabel 3.18 Pedoman Skor THB ............................................................................ 77 Tabel 3.19 Kritria Penentuan Hasil Belajar .......................................................... 77 Tabel 4.2 Skor Kuesioner Fakta dan Opini ........................................................... 82 Tabel 4.3 Statistik Skor Kuesioner Fakta dan Kuesioner Opini ........................... 83 Tabel 4.4 Rekapitukasi Keaktifan Siswa .............................................................. 83 Tabel 4.5 Statistik Keaktifan Siswa ...................................................................... 84 Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Hasil Belajar ............................................................ 84. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.7 Statistik Hasil Belajar ........................................................................... 85 Tabel 4.10 Tabel Distribusi Frekuensi .................................................................. 90. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR, GRAFIK, DAN HISTOGRAM. Gambar 2.1 ............................................................................................................ 44 Gambar 2.2 Prisma ................................................................................................ 50 Gambar 2.3 Jaring-Jaring Prisma .......................................................................... 52 Gambar 2.4 ............................................................................................................ 53 Histogram 4.1 Motivasi Belajar ............................................................................ 86 Histogram 4.2 Keaktifan Belajar........................................................................... 88 Histogram 4.3 Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 91 Gambar 4.1 Diagram Terserak Hasil Belajar dan Motivasi Belajar ..................... 92 Gambar 4.2 Diagram Terserak Hasil Belajar dan Keaktifan Belajar .................... 92 Grafik 4.1 Regresi Linear Hasil Belajar dan Keaktifan Belajar ............................ 98. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN A Silabus ...................................................................................................... 125 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................................... 131 Lembar Kerja Siswa ................................................................................. 140 Kuesioner Motivasi................................................................................... 144 Lembar Pengamatan Keaktifan ................................................................ 148 LAMPIRAN B Tes Hasil Belajar ...................................................................................... 150 Pedoman Penilaian ................................................................................... 151 LAMPIRAN C Validitas Pakar RPP.................................................................................. 157 Validitas Pakar Kuesioner dan Tes Hasil Belajar ..................................... 162 Validitas Butir Kuesioner dan Tes Hasil Belajar...................................... 167 Reliabilitas Kuesioner dan Tes Hasil Belajar ........................................... 173 LAMPIRAN D Uji Normalitas .......................................................................................... 179 Perhitungan Korelasi ................................................................................ 182 Perhitungan Regresi .................................................................................. 184 LAMPIRAN E Contoh Hasil Kuesioner............................................................................ 186 Contoh Hasil Obervasi Keaktifan ............................................................. 193 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa .................................................................. 196 LAMPIRAN F Foto-Foto Saat Penelitian ......................................................................... 201 Surat Ijin Penelitian .................................................................................. 202. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting untuk membangun suatu bangsa. Untuk mendukung pelaksanaan pendidikan di Indonesia, dibentuk suatu lembaga pendidikan yang dibagi menjadi lembaga pendidikan formal dan lembaga pendidikan non formal. Dalam pelaksanaannya, pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan belajar. Menurut Hilgard belajar diartikan sebagai suatu proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan misalnya kematangan. Dalam pendidikan yang tradisional diutamakan penumpukan ilmu dan karena itu dicap sebagai pendidikan yang intelektualistis.. Sementara. pendidikan. modern. memperhatikan. perkembangan seluruh pribadi anak. Pengetahuan tetap penting namun juga harus berfungsi dalam hidup anak (Nasution, 1982: 39). Dalam suatu lembaga pendidikan formal, kegiatan mengajar merupakan hal yang sangat penting. Mengajar adalah proses interaksi antara guru dan siswa dalam mana guru mengharapkan siswanya dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang benar-benar dipilih oleh guru. Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dipilih guru 1.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. hendaknya relevan dengan tujuan pembelajaran. Mengajar sebenarnya memberi kesempatan kepada yang diajar untuk mencari, bertanya, menalar, dan bahkan menebak dan mendebat (Herman Hudoyo, 1980: 18). Setelah proses belajar mengajar maka akan diperoleh hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2010: 22). Selanjutnya hasil belajar tersebut dapat diukur dengan tes hasil belajar. Nilai dari tes hasil belajar akan menentukan seberapa besar kemampuan siswa setelah menerima pengalaman belajar. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar antara lain faktor-faktor-non sosial, faktor-faktor sosial, faktor-faktor fisiologis, dan faktor-faktor psikologis. Faktor-faktor psikologis merupakan faktor-faktor yang mendorong aktivitas belajar (Sumadi Suryabrata, 1984: 253-258). Dalam hal ini faktor-faktor yang mendorong aktivitas belajar itu adalah motivasi belajar. Oleh karena itu motivasi belajar perlu ditingkatkan untuk mendukung proses belajar hasil belajar siswa akan sesuai dengan yang diharapkan. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang merupakan tempat bertemunya guru dan siswa untuk melakukan suatu interaksi yang disebut belajar mengajar. Berdasarkan hasil observasi di kelas VIII B SMP Kanisius Sleman, cara mengajar guru tidak selalu mengajar dengan menggunakan metode ceramah. Terkadang guru meminta siswa membaca LKS atau buku paket sebanyak 3-5 kali.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. kemudian meminta siswa untuk mengerjakan soal. Ketika siswa sudah membaca sampai 3 kali guru memanggil siswa kemudian memberi pertanyaan. Selain meminta siswa membaca buku, terkadang guru juga menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Guru akan memberi soal. terlebih. dahulu. kepada. siswa. dan. meminta. siswa. untuk. menyelesaikan soal tersebut. Selanjutnya guru akan meminta siswa untuk menjelaskan penyelesaiannya yang dikerjakan siswa secara lisan. Dalam pelaksanaan pembelajaran di SMP Kanisius Sleman, ada beberapa permasalahan yang dihadapi guru. Salah satunya, peneliti melihat sebagian besar siswa menghafalkan materi atau rumus karena guru akan memanggil siswa secara acak untuk ditanya. Hasilnya, meskipun siswa sudah membaca dan menghafal, beberapa siswa masih terlihat bingung dan ragu-ragu ketika menjawab pertanyaan guru. Ketika siswa mulai bingung, mereka akan membuka kembali LKS yang mereka baca. Selain itu peneliti juga melihat beberapa siswa menguap pada jam pertama sekitar ke-10, menit ke-13, dan menit ke-18. Ketika semua siswa sedang membaca LKS, ada juga siswa yang sibuk bermain tangan meskipun pandangannya terlihat mengarah kepada LKS.Selain itu ada juga siswa yang sibuk bermain rambut pada menit ke-21. Permasalahan lain yang terjadi adalah ketika siswa diberi pekerjaan rumah, ada beberapa siswa yang kemungkinan belum mengerjakan pekerjaan rumahnya. Untuk mengatasinya, siswa tersebut menyalin jawaban milik temannya tetapi tidak meminta agar temannya menjelaskan.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. penyelesaiannya. Akibatnya ketika siswa tersebut ditanya oleh guru mengenai penyelesaian masalahnya, siswa tersebut menjadi bingung dan melakukan kesalahan dalam membacakan penyelesaian seperti akar pangkat tiga tetapi siswa tersebut hanya mengatakan akar. Setelah ditanyai oleh guru, siswa tersebut mengaku menyalin jawaban temannya tetapi ternyata siswa yang jawabannya disalin itu juga menyalin jawaban dari teman lain lagi. Sementara di kelas lain yaitu kelas VIII A, pada awal pembelajaran yaitu pada menit ke-10 sampai menit ke-15 beberapa siswa terlihat aktif dengan bertanya kepada guru. Namun ketika guru sedang menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, beberapa siswa yaitu pada menit ke-15 terlihat mengobrol bersama temannya. Selain mengobrol, beberapa siswa juga terlihat menguap pada menit ke-33. Ketika guru memberi waktu kepada siswa untuk menyelesaikan masalah, ada juga siswa terlihat kurang bersemangat dalam mengerjakan soal karena ia sibuk menggambar di buku tulisnya dan tidak mencoba untuk berdiskusi bersama temannya. Setelah melihat permasalahan yang terdapat di kelas VIII SMP Kanisius Sleman, peneliti berpikir bahwa permasalahan tersebut dapat diatasi dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto, 2009: 37). Karena dibagi ke dalam.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. kelompok kecil, pembelajaran kooperatif akan menyebabkan siswa saling ketergantungan dalam hal positif seperti mencari sumber belajar atau memecahkan masalah. Pembelajaran kooperatif juga memiliki unsur tatap muka yang diwujudkan dalam bentuk diskusi. Kegiatan diskusi ini dapat berguna untuk membentuk hubungan antar siswa agar siswa saling menghargai perbedaan, mengisi kekurangan, dan memanfaatkan kelebihan masing-masing untuk kepentingan kelompok. Jenis model pembelajaran kooperatif yang diipilih oleh peneliti adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Alasan utama peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) adalah peneliti tidak melihat adanya kompetisi selama peneliti melakukan observasi. Dalam pelaksanaannya, guru akan membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 siswa dan setiap anggota diberi nomor 1-5. Selanjutnya guru akan mengajukan pertanyaan kepada siswa. Ketika guru sudah mengajukan pertanyaan, siswa akan berpikir bersama untuk menyatukan pendapatnya terhadap penyelesaian masalah dan memastikan setiap anggota mengetahui jawaban itu. Selanjutnya guru akan memanggil suatu nomor dan siswa yag nomornya sesuai harus mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas (Abdul Majid, 2013: 192). Dengan cara berdiskusi dan memanggil siswa untuk menjawab pertanyaan, peneliti berpikir bahwa siswa akan berpartisipasi dalam kelompok dengan memberikan pendapatnya. Siswa juga akan terdorong untuk aktif dan lebih termotivasi karena berdiskusi.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. dalam kelompok dan diharuskan untuk menjelaskan penyelesaian masalah. Dengan menjelaskan penyelesaian masalah ini, peneliti juga berpikir bahwa guru akan mengetahui tingkat kemampuan siswa. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang tekah dipaparkan, peneliti mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran di SMP Kanisius Sleman. Permasalahan tersebut antara lain: 1. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2. Siswa lebih sering menghafal daripada mencoba memahami materi. 3. Siswa terlihat kurang konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. 4. Motivasi belajar siswa terlihat kurang karena beberapa siswa menguap. 5. Beberapa siswa mengobrol ketika guru sedang menjelaskan. 6. Ada siswa yang sibuk menggambar ketika guru memberikan latihan soal. 7. Beberapa siswa sibuk bermain pulpen ketika guru memberi waktu untuk mengerjakan soal. C. Pembatasan Masalah Dengan melihat latar belakang dan identifkasi masalah yang terjadi di SMP Kanisius Sleman, peneliti membuat pembatasan masalah mengenai masalah yang akan diteliti agar penelitian menjadi lebih fokus pada kelas VIII B. Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti adalah keaktifan serta motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran matematika..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. D. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalah yang terjadi di SMP Kanisius Sleman, peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah hubungan antara motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Sleman dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)? 2. Bagaimanakah hubungan antara keaktifan belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalah yang dipaparkan pada latar belakang dan identifikasi masalah, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016 dengan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together). 2. Mendeskripsikan hubungan antara keaktifan belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Sleman dengan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil siswa kelas VIII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. F. Definisi Istilah 1. Belajar Belajar adalah suatu proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan (Hilgard dalam Nasution, 1984: 39). 2. Mengajar Mengajar adalah proses interaksi antara guru dan siswa dalam mana guru mengharapkan siswanya dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang benar-benar dipilih oleh guru (Herman Hudoyo, 1980: 18). 3. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2010: 22) 4. Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu (Corey dalam Syaiful Sagala, 2014: 61)..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. 5. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok. Siswa dalam satu kelas dijadikan kelompokkelompok yang terdiri dari 4 samapi 5 orang. (Slavin dalam Tanuredjo, 2011:56) 6. Numbered Heads Together (NHT) NHT adalah suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tertentu. Dalam NHT guru menggunakan 4 struktur yaitu penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama, dan menjawab. (Abdul Majid, 2013: 192) 7. Motivasi Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Mc Donald dalam Oemar Hamalik (2007: 173). 8. Keaktifan Keaktifan adalah keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam kegiatan pembelajaran (Dimyanti dan Mudjiyono, 2006)..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. G. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan dicapai oleh peneliti, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sebagai latihan dalam membuat membuat. karya. ilmiah.Selain. itu. peneliti. juga. memperoleh. pengalaman dalam menerapkan suatu metode pembelajaran yang nantinya dapat berguna sebagai bekal untuk menjadi seorang guru. 2. Bagi Sekolah Penelitian ini bermanfaat bagi sekolah sebagai masukan dalam penggunaan model pembelajaran matematika. 3. Bagi Universitas Penelitian. ini. bermanfaat. bagi. universitas. sebagai. khasanah. pengetahuan yang dapat digunakan pembaca untuk menambah pengetahuan berkaitan dengan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh semua orang dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam dunia pendidikan. Bahkan setiap kegiatan dalam suatu lembaga pendidikan baik formal maupun non-formal tidak pernah lepas dari kegiatan belajar. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan belajar, beberapa ahli psikologi mendefiniskan pengertian dari belajar. Menurut Hilgard dalam Nasution (1982: 39) belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan. Menurut R. Gagne dalam Ahmad Susanto (2013: 1-2) belajar dapat didefiniskan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman yang diperoleh berdasarkan interaksi antara guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Gagne juga. 11.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. menekankan belajar sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan atau instruksi yang berupa perintah, arahan, atau bimbingan. Menurut Eveline Siregar (2010: 1) belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi seumur hidup, sejak masih bayi hingga liang lahat. Seseorang yang telah belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku yang bersifat kognitif, psikomotor, maupun afektif. Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh seorang individu yang mengakibatkan perubahan tingkah laku. Dalam hal belajar ini perubahan tingkah laku yang dimaksud adalah perubahan yang diperoleh berdasarkan melalui suatu latihan yang merupakan pengalaman. interaksi. individu. dengan. lingkungannya. yang. berlangsung pada diri individu seumur hidup. 2. Ciri-Ciri Belajar Belajar menunjuk pada proses yang mengakibatkan tingkah laku seseorang. Menurut Djamarah (2011: 15-16) ada beberapa ciri-ciri belajar yaitu: a. Perubahan yang terjadi secara sadar Dalam proses belajar, seorang individu dapat menyadari perubahan-perubahan. dalam. dirinya,. misalnya. perubahan. pengetahuan yang diperoleh dari latihan, perubahan kecakapan, maupun perubahan kebiasaan..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional Perubahan. yang merupakan akibat dari belajar akan. berlangsung terus menerus dan tidak statis. Artinya perubahan itu akan menyebabkan perubahan lain yang dapat berguna untuk proses belajar selanjutnya. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Perubahan dalam belajar selalu bertambah dan dimaksudkan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik. Semakin banyak usaha belajar dilakukan maka akan semakin banyak pula perubahan yang diperoleh. d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Dalam proses belajar, perubahan yang terjadi bersifat tetap. Jika perubahan itu hanya bersifat sementara saja maka perubahan itu tidak dapat digolongkan sebagai belajar. e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan belajar dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.Hal ini mengakibatkan perubahan dalam belajar merupakan perubahan yang diarahkan pada perubahan tingkah laku yang ditetapkan. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Maksud dari perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku adalah perubahan yang terjadi dalam belajar terjadi secara.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. menyeluruh baik perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Berdasarkan uraian ciri-ciri belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri seseorang yang telah belajar adalah mengalami perubahan positif yang terarah dan permanen yang mencakup seluruh aspek tingkah laku. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Pelaksanaan kegiatan belajar memiliki beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Sumadi Suryabrata (1984: 253-258) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut. a. Faktor-Faktor Non-Sosial Dalam Belajar Faktor-faktor non-sosial dalam belajar meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, alat-alat yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran, maupun letak sekolah. b. Faktor-Faktor Sosial Dalam Belajar Faktor sosial adalah faktor manusia baik manusia yang hadir maupun manusia yang kehadirannya dapat disimpulkan. Manusia yang kehadirannya dapat disimpulkan merupakan manusia yang hadir langsung ketika proses belajar, misalnya ketika suatu kelas sedang menghadapi ujian kemudian ada beberapa orang yang bercakap-cakap di sekitar kelas. Sementara kehadiran yang dapat disimpulkan merupakan kehadiran yang bersifat tidak langsung.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. misalnya suara nyanyian yang didengarkan lewat radio maupun tape recorder. c. Faktor-Faktor Fisiologis Dalam Belajar Faktor psikologis dapat dibedakan menjadi dua yaitu: (1) Keadaan tonus jasmani pada umumnya Keadaan tonus jasmani pada umumnya merupakan keadaan jasmani seseorang. Keadaan ini dapat dipengaruhi oleh nutrisi dengan kadar yang cukup sehingga dapat mengatasi masalah seperti siswa yang lesu, lekas mengantuk, lekas lelah, dan sebagainya. Selain itu ada juga penyakit kronis yang mengganggu belajar seperti pilek, influenza, sakit gigi, batuk, dan sebagainya. (2) Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu Keadaan fungsi-fungsi. fisiologis. tertentu. berkaitan. dengan panca indera. Hal ini disebabkan karena dalam proses belajar. untuk. mengenal. dunia. sekitar,. seserorang. membutuhkan alat indera. Ketika salah satu indera kurang berfungsi, maka proses belajar di kelas akan terganggu. d. Faktor-Faktor Psikologis dalam Belajar Faktor-faktor psikologis dalam belajar merupakan hal yang mendorong aktivitas belajar, yang merupakan alasan dilakukannya perbuatan itu. Suatu pendorong yang pada.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. umumnya mempunyai pengaruh besar dalam kegiatan belajar adalah cita-cita. Sementara menurut Purwanto dalam M. Thobroni (2015: 28-30) faktor-faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya proses belajar dibedakan menjadi dua golongan. 1) Faktor individual yaitu faktor yang ada pada diri organisme tersebut yang meliputi: a) Faktor kematangan atau pertumbuhan Faktor kematangan merupakan faktor yang berkaitan dengan pertumbuhan organ-organ tubuh, usia, dan pertumbuhan mental. b) Faktor kecerdasan atau intelegensi Kecerdasan yang dimaksud merupakan kecakapan dalam mempelajari mata pelajaran. Sebagai contoh, seorang anak berusia empat belas tahun telah matang untuk belajar ilmu pasti, tetapi pada kenyataannya tidak semua anak pandai dalam ilmu pasti. c) Faktor latihan dan ulangan Semakin sering seorang anak berlatih dan mengulang makan akan semakin banyak pengetahuan yang dikuasainya. Sering berlatih juga dapat menimbulkan minat sehingga perhatian dan hasrat untuk belajar akan semakin besar..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. d) Faktor motivasi Motivasi merupakan faktor yang mendiring seseorang untuk melakukan sesuatu. ketika seseorang mengetahui pentingnya hasil yang akan dicapai dapalam kegiatan belajar, maka ia akan berusaha untuk mempelajari. e) Faktor pribadi Sifat pribadi yang dimaksud dapat berupa sifat keras hati, halus perasaannya, berkemauan keras, atau tekun. Selain itu terdapat pula faktor fisik kesehatan dan kondisi badan. 2) Faktor sosial yaitu faktor yang ada di luar individu yang meliputi: a) faktor keluarga keluarga memiliki peran dalam proses belajar karena keluarga berperan dalam memenuhi ketersediaan fasilitasfasilitas yang diperlukan dalam belajar. selain itu keluarga yang memiliki cita-cita yang tinggi akan mendorong anaknya untuk lebih rajin belajar. b) faktor guru dan cara mengajarnya sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan cara guru mengajarkan pengetahuan kepada peserta didik dapat menentukan hasil belajar yang akan dicapai..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. c) faktor alat yang digunakan dalam belajar-mengajar alat belajar digunakan untuk mempermudah anak-anak dalam mempelajari suatu materi. Oleh karena itu sekolah yang memiliki peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar dapat mempercepat anak-anak dalam belajar. d) faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia faktor lingkungan yang dimaksud dapat berupa jarak rumah yang jauh dengan sekolah atau pengaruh lingkungan lingkungan buruk. Sementara kesempatan yang tersedia dapat berua intelegensi, sekolah, dan fasilitas belajar. e) faktor motivasi sosial Motivasi sosial merupakan motivasi yang berasal dari orang lain, misalnya orang tua yang mendorong anaknya utnuk rajin belajar. selain orang tua, motivasi juga dapat berasal dari tetangga, sanak saudara, teman-teman sekolah, atau teman sepermainan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua yaitu faktor dari dalam diri seseorang serta dari luar diri seseorang. Faktor dalam diri meliputi faktor fisik, psikologis, dan kecerdasan sementara faktor dari luar meliputi fasilitas, lingkungan, dan dorongan dari orang lain..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. B. Mengajar Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam membantu siswa untuk memahami suatu materi pembelajaran. Menurut Burton dalam Syaiful Sagala (2014: 61) mengajar adalah upaya memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Menurut Aunurrahman (2012:34) mengajar diartikan sebagai suatu keadaan atau suatu aktivitas untuk menciptakan suatu situasi yang mampu mendorong siswa untuk belajar. Situasi yang diciptakan dapat berupa transfer pengetahuan dari guru atau dengan menggunakan media pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru. Mengajar adalah proses interaksi antara guru dan siswa dalam mana guru mengharapkan siswanya dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang benar-benar dipilih oleh guru. Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dipilih guru hendaknya relevan dengan tujuan pembelajaran. Mengajar sebenarnya memberi kesempatan kepada yang diajar untuk mencari, bertanya, menalar, dan bahkan menebak dan mendebat (Herman Hudoyo, 1980: 18). Berdasarkan pendapat dari ketiga ahli di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan suatu interaksi antara guru dan siswa untuk menciptakan aktivitas belajar berupa stimulus, bimbingan, atau arahan sehingga siswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan tujuan pembelajaran..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. C. Hasil Belajar Menurut K. Ibrahim dalam Ahmad Susanto (2013: 5) hasil belajar dapat dairtikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Menurut pemikian Gagne dalam Agus Suprijono (2009: 5-6) hasil belajar berupa: 1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa baik secara lisan maupun tertulis. 2. Keterampilan. intelektual. yaitu. kemampuan. dalam. merepresentasikan konsep dan lambang. 3. Strategi. kognitif. yaitu. kecakapan. menyalurkan. dan. mengarahkan aktivitas kognitif seperti penggunaan konsep dan pemecahan masalah. 4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerakan jasmani dan koordinasi. 5. Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut. Sementara Agus Suprijono (2009: 7) mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan. Maksud dari secara keseluruhan adalah hasil belajar yang berupa kemampuan kognitif, motorik, dan sikap dilihat sebagai satu kesatuan..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Kingsley dalam Sudjana (1990: 22) membagi hasil belajar siswa menjadi tiga macam yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap dan cita-cita. Sementara Gagne dalam Sudjana (1990: 22) membagi hasil belajar menjadi 3 macam yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris. Pembagian jenis hasil belajar menurut Kingsley dan Gagne pada umumnya sama namun Gagne memperluas jenis pengetahuan dan pengertian menjadi infromasi verbal, keterampilan intelektual dan strategi kognitif. Bloom dalam Nana Sudjana (1990: 22-23) menggolongkan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu: 1. Ranah Kognitif Ranah belajar kognitif merupakan ranah belajar yang berkenaan dengan kemampuan intelektual. Bloom membagi hasil belajar ranah koginitif menjadi enam aspek yang dikenal dengan nama taksonomi Bloom. Enam aspek itu antara lain: a.. Pengetahuan Istilah. pengetahuan. berasal. dari. terjemahan. kata. knowledge. Dalam aspek hasil belajar yang dikemukan oleh Bloom, pengetahuan yang dimaksud oleh merupakan pengetahuan hafalan seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal undang-undang, nama tokoh, dan nama kota. Selain itu ada pula pengetahuan faktual yaitu pengetahuan yang.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. berkaitan. dengan. fakta. misalnya. guru. memberikan. pernyataan seperti “guru sedang menulis”. b.. Pemahaman Pemahaman dalam taksonomi Bloom dibedakan menjadi tiga kategori yaitu tingkat terendah, tingkat kedua, dan tingkat ketiga. Pemahaman pada tingkat terendah merupakan pemahaman terjemahan yang menerjemahkan ke dalam arti sebenarnya misalnya menerjemahkan kata dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa inggris. Pemahaman tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan beberapa bagian yang diketahui kemudian membedakan yang pokok dan tidak pokok. Contoh pemahaman tingkat dua adalah menyusun kalimat dalam bahasa inggris. Pemahaman tingkat. ketiga. adalah. pemahaman. ekstrapolasi. yaitu. kemampuan untuk melihat dibalik yang tertulis dan membuat ramalan tentang konsekuensi. c. Aplikasi Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi khusus (Sudjana, 1990: 25). Abstraksi yang dimaksud dapat berupa ide atau teori. Contohnya adalah memecahkan masalah matematika dengan menggunakan rumus..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. d. Analisis Analisis merupakan usaha untuk memilah suatu integritas unsur-unsur sehingga susunannya menjadi jelas. Kemampuan analisis perlu dikembangkan sehingga seseorang dapat mengaplikasikannya pada suatu situasi sehingga menjadi lebih kreatif. e. Sintesis Sistesis. merupakan. penyatuan. unsur-unsur. untuk. membentuk bagian secara menyeluruh. Berpikir secara sintesis adalah berpikir divergen (Sudjana, 1990: 28). Berpikir divergen berarti berpikir dengan jawaban yang belum dapat dipastikan sehingga jawaban yang diperoleh tidak hanya berorientasi pada satu jawaban saja. f. Evaluasi. Evaluasi merupakan pemberian keputusan tentang nilai sesuatu. Pemberian evaluasi ini dapat dilihat dari beberapa segi misalnya tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan, maupun metode. Selain melihat dari beberapa segi, dalam pelaksanaan evaluasi juga harus dibuat kriteria tertentu. 2. Ranah Afektif Ranah afektif merupakan ranah yang berkenaan dengan nilai dan sikap. Nilai yang dimaksud merupakan nilai sosial sementara sikap merupakan sikap siswa sdalam mengikuti proses pembelajaran. Ranah.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. afektif hasil belajar dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu (Sudjana, 1990: 30) : a. Reciving/attending Reciving merupakan kepekaan siswa dalam menerima rangsangan dari luar yang datang kepada siswa. Rangsangan yang diterima dapat berupa masalah, situasi, atau gejala. Misalnya ketika guru memberi situasi dengan memanggil nama siswa. b. Responding Responding merupakan reaksi yang diberikan ketika seseorang diberi rangsangan dari luar. Misalnya seorang siswa menjawab panggilan dari guru. c. Valuing Valuing merupakan penilaian dan kepercayaan terhadap rangsangan yang diberikan. Kesediaan menerima nilai dan latar belakang juga termasuk dalam evaluasi dari valuing. Misalnya ketika seorang siswa mempertimbangkan untuk menjawab soal ketika guru memberi pertanyaan. d. Organisasi Organisasi merupakan pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan antar nilai, pemantapan, dan prioritasnya..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. e. Karakteristik Karakteristik merupakan keterpaduan semua sistem nilai yang. dimiliki. oleh. seseorang. yang. mempengaruhi. kepribadian dan tingkah lakunya. 3. Ranah Psikomotor Hasil belajar ranah psikomotor merupakan keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Terdapat enam tingkatan keterampilan yaitu gerakan refleks, keterampilan pada gerakangerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampun di bidang fisik, gerakan-gerakan skill, dan kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresi dan interpretatif (Sudjana, 1990: 30-31). Sementara Gagne (Kurniawan, 2015: 14-15) mengajukan lima kategori hasil belajar yang ingin dibentuk dari proses pembelajaran yaitu: 1. Keterampilan intelektual Keterampilan kognitif merupakan pengetahuan mengenai cara melakukan sesuatu. 2. Strategi kognitif Strategi kognitif merupakan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikan perilaku belajar diri sendiri dalam mengingat dan berpikir. Contohnya belajar dengan orientasi tujuan yang ditetapkan..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. 3. Informasi verbal Informasi verbal adalah hasil pengetahuan tentang sesuatu yang bisa disebut pengetahuan verbal. Hasil pengetahuan dalam informasi verbal berupa hafalan, istilah, atau fakta. 4. Keterampilan gerak Keterampilan gerak adalah kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan menggunakan tangan-kaki dan lata tubuh lainnya. Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil perubahan perilaku baik berupa kognitif, motorik, maupun sikap yang diuji dengan menggunakan suatu tes. D. Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dalam proses belajar mengajar. Menurut Corey (1986) dalam Syaiful Sagala (2014: 61) pembelajaran adalah adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Berdasarkan. tujuannya,. pembelajaran. dimaksudkan. utnuk. terciptanya suasana sehingga siswa belajar. Oleh karena itu pembelajaran terdapat keterkaitan antara belajar dan pembelajaran sehingga aktivitas belajar siswa harus dijadikan titik tolak dalam merancang pembelajaran. (Ali Imron, 1996: 43).

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang sengaja diciptakan sehingga tercipta suasan belajar dan menghasilkan respon dalam siatuasi tertentu. E. Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto, 2009: 37). Menurut Khoe Yao Tung (2015: 248) pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang memberikan peran terstruktur ke para murid dengan menekankan strategi mengajar yang memberikan interaksi pada diri murid-muridnya. Dalam hal ini pembelajaran yang dimaksud dapat terjadi apabila dilakukan dalam kelompok kecil sehingga murid dapat saling membantu dalam belajar. Pendapat lain dikemukakan oleh Ngalimun (2014: 161) yang mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut Ngalimun, sintaks dari pembelajaran kooperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan laporan..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. Menurut Johnson and Johnson (dalam Isjoni dan Ismail, 2008: 152) pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompok-kelompok kecil. Di dalam kelompok-kelompok yang telah dibentuk, siswa dapat belajar dan bekerja sama sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar. Berdasarkan uraian pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran dengan membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen sehingga siswa dapat berdiskusi dan saling membantu dalam memecahkan suatu permasalahan.Selanjutnya siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan membuat laporan. 2. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif Menurut Lie (2004) dalam Sugiyanto (2009: 40-42) terdapat elemen-elemen pembelajaran yaitu: a. Saling ketergantungan positif Saling ketergantungan positif yang diharapkan dari pembelajaran kooperatif antara lain saling ketergantungan dalam mencapai tujuan, menyelesaikan tugas, mencari sumber, saling ketergantungan peran, serta saling ketergantungan hadiah. Dengan adanya sifat saling ketergantungan, guru akan mendorong siswa sehingga mereka akan bekerjasama..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. b. Interaksi tatap muka Interaksi tatap muka dalam pembelajaran kooperatif adalah interaksi bersama guru serta teman sebaya.Tujuan dari interaksi ini adalah agar siswa dapat belajar dari sesamanya yang mencerminkan konsep pengajaran teman sebaya. c. Akuntabilitas individual Penilaian dilakukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi dan dilakukan secara individual. Selanjutnya hasil penelitian disampaikan. kepada kelompok untuk mengetahui. mengetahui anggota yang memerlukan bantuan. Dengan demikian nilai yang diperoleh oleh kelompok merupakan nilai berdasarkan ratarata hasil belajar setiap anggota kelompok.Penilaian inilah yang disebut dengan akuntabilitas individual. d. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi Keterampilan menjalin hubungan yang dimaksud merupakan keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sopan, mengkritik ide, mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, dan sebagainya. Ketika siswa tidak mampu menjalin hubungan antar pribadi, siswa akan memperoleh teguran dari guru dan temannya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya interaksi tatap muka yang menghasilkan sifat saling ketergantungan sehingga siswa dapat menjalin keterampilan hubungan antar pribadi..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. 3. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Dalam pelaksanaannya, terdapa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran kooperatif. Berikut adalah langkahlangkah pembelajaran kooperatif menurut Donni Juni Priansa (2015: 253) Langkah Fase – 1 Pre-test Fase 2 Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik Fase 3 Menyajikan informasi. Penjelasan Guru menyiapkan seperangkat alat tes sesuai dengan materi yang akan disampaikan Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi peserta didik Guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan Fase 4 Guru menjelaskan kepada peserta didik Mengorganisasikan peserta bagaimana caranya membentuk kelompokdidik ke dalam kelompok- kelompok belajar dan bagaimana caranya kelompok belajar membantu setiap kelompok belajar agar melakukan transisi secara efisien Fase 5 Guru membimbing kelompok-kelompok Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas kerja dan belajar Fase 6 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang Pos-test materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok mempresentasikannya Fase 7 Guru mencari cara untuk I menghargai baik Tindak lanjut upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok dengan memberikan rekomendasi sesuai hasil yang diperoleh. 4. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif a. Kelebihan Menurut Sugiyanto (2010:43-44) ada banyak pembelajaran kooperatif seperti: 1) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. 2) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterangan, informasi, perilaku sosial, dan pandanganpandangan. 3) Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial. 4) Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen. 5) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois. 6) Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 7) Berbagai. keterampilan. sosial. yang. diperlukan. untuk. memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktikkan. 8) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesame manusia. 9) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif. 10) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik. 11) Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama, dan orientasi tugas. b. Kelemahan Menurut Johnson and Johson dalam Nurhadi (2004: 64) kelemahan pembelajaran kooperatif antara lain:.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. 1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, sementara proses pembelajaran kooperatif memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran, dan waktu. 2) Membutuhkan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai. 3) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas. 4) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang. 5. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif Jenis-jenis pembelajaran kooperatif antara lain adalah sebagai berikut. (Johnson and Johnson dalam Miftahul Huda, 2012: 87-88) a. Kelompok pembelajaran kooperatif (formal cooperative learning group) Pada pembelajaran kooperatif ini siswa bekerja untuk satu atau beberapa sesi pertemuan. Kelompok pada pembelajaran. kooperatif. prosedur-prosedur. seperti. formal. dibuat. berdasarkan. keputusan-keputusan. pra-. instruksional, perancangan tugas dan struktur koopertif, pengawasan. kelompok-kelompok. kooperatif,. pembelajaran, dan pemrosesan kelompok.. evaluasi.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. b. Kelompok pembelajaran kooperatif informal (informal cooperative learning group) Pada pembelajaran kooperatif informal siswa bekerja hanya untuk satu kali pertemuan saja. Kelompok dibentuk untuk memfokuskan perhatian siswa pada materi yang dipelajari, menciptakan setting dan mood. yang kondusif. untuk belajar, memastikan siswa memproses materi yang sudah diajarkan dan menjadi kegiatan penutup di akhir pelajaran. c. Kelompok besar kooperatif (cooperative base group) Kelompok besar kooperatif merupakan kelompok kooperatif dalam jangka panjang dengan keanggotaan stabil. Tujuan utamanya. adalah saling memberi. dukungan,. dorongan, dan bantuan antar sesama anggota agar saling bisa berkembang secara akademik, kognitif, dan sosial. d. Gabungan tiga kelompok kooperatif (integrated use of cooperative learning group) Jenis pembelajaran koopertif ini adalah gabungan dari tiga. jenis. kelompok. kooperatif. yang. dibuat. untuk. mengefektifkan dan memaksimalkan pembelajaran siswa untu satu materi pembelajaran atau tugas akademik tertentu..

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. 6. Tipe -Tipe Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin dalam Miftahul Huda (2013: 114-153) tipe pembelajaran kooperatif dibagi menjadi tiga kategori yaitu: a. Metode Students Teams Learning Metode ini menekankan pentingnya tujuan dan kesuksesan kelompok yang dapat dicapai hanya jika semua anggota kelompok benar-benar mempelajari materi yang ditugaskan. Metode Students Teams Learning meliputi: 1) Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada tipe ini siswa mempelajari materi bersama teman sekolompoknya kemudian mereka akan diuji secara invidual melalui kuis-kuis. Perolehan nilai kuis setiap anggota akan menjadi skor yang diperoleh kelompok. 2) Teams Games Tournament (TGT) TGT pada umumnya mirip dengan STAD. Pada tipe ini siswa mempelajari materi bersama teman sekelompoknya kemudian mereka akan diuji secara individual melalui game akademik. 3) Jigsaw II Pada jigsaw II setiap kelompok disajikan informasi. yang sama kemudian masing-masing. kelompok menunjuk satu anggota yang dianggap ahli.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. untuk bergabung dengan kelompok yang lain yang disebut sebagai kelompok ahli. Selanjutnya kelompok ahli akan berdiskusi kemudian satu orang dari setiap kelompok akan kembali ke kelompok masing-masing untuk membagikan informasi kepada teman-teman sekelompoknya. b. Metode Supported Cooperative Learning Metode supported cooperative learning meliputi: 1) Learning Together (LT) - Circle of Learning (CL) Dalam. LT/CL. siswa. ditempatkan. kelompok-kelompok. kecil. dan. dalam. masing-masing. kelompok diminta untuk menghasilkan satu produk kelompok. 2) Jigsaw Dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa ditempatkan dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang. Selanjutnya setiap kelompok diberi materi dan masing-masing anggota kelompok diberi informasi yang membahas topik ajaran mereka saat ini dengan setiap kelompok mempelajari informasi yang berbeda. Kemudian setiap anggota kelompok bergabung bersama anggota-anggota dari kelompok lain untuk mempelajari informasi yang sama kemudian kembali.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. ke. kelompok. sebelumnya. untuk. menjelaskan. informasi yang mereka diskusikan. 3) Jigsaw III Jigsaw III merupakan pembelajaran kooperti yang khusus diterapkan pada kelas bilingual dengan kelompok yang terdiri dari siswa yang mempelajari bahasa inggris sebagai bahasa nasional, siswa yang bahasa nasionalnya bukan bahasa inggris tetapi terlibat dalam pembelajaran dengan bahasa inggris, dan siswa yang bahasa nasionalnya bukan bahasa inggris namun mahir berbahasa inggris. 4) Cooperative Learning Structures (CLS) Model ini berisi struktur-struktur yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur ini sebenarnya lebih mirip denga pola pengelolaan kelas pembelajaran koopertif sebagi metode tersendiri. 5) Group Investigation (GI) Dalam model ini siswa diberi kontrol dan pilihan penuh untuk merencakan apa yang ingin dipelajari dan diinvestigasi. 6) Complex Instruction (CI) Fokus utama pembelajaran kooperatif ini adalah mengembangkan. kepercayaan. pada. semua.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. kemampuan yang dimiliki siswa. Mereka ditempatkan ke dalam kelompok kooperatif dan guru memberikan keleluasaan pada mereka untuk menentukan proyek yang mereka kerjakan. 7) Team Accelerated Instruction (TAI) Dalam. model. ini. siswa. dikelompokkan. berdasaran kemampuannya yang beragam. Kemudian masing-masing. kelompok. ditugaskan. untuk. menyelesaikan materi pembelajaran atau PR tertentu. 8) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) CIRC merupakan model yang dirancang untuk mengakomodasi. level. kemampuan. siswa. yang. beragam baik melalui pengelompokan yang homogen maupu yang heterogen. 9) Structured Dyadic Methods (SDM) SDM merupakan pembelajaran koopertif dengan kelompok yang terdiri dari 2 orang dengan satu siswa bertindak sebagai guru dan sisa bertindak sebagai siswa..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. c. Metode-Metode Informal Metode-metode informal meliputi: 1) Spontaneous Group Discussion (SGD) Pada SGD siswa diminta untuk berdiskusi berkelompok dan berdiskusi tentang sesuatu. Selanjutnya guru akan memanggil kelompok satu per satu untuk mempresentasikan hasil diskusinya. 2) Numbered Heads Together (NHT) Pada NHT guru akan meminta siswa untuk duduk berkelompok dan masing-masing anggota kelompok diberi nomor. Selanjutnya guru akan memanggil suatu nomor dan siswa yang nomornya sesuai harus mempresentasikan hasil diskusinya. 3) Team Product (TP) Pada TP setiap kelompok diminta untuk berkreasi atau menciptakan sesuatu. Namun guru memberikan peran atau tugas yang berbeda-beda pada masing-masing anggota untuk menciptakan satu produk kelompok. 4) Cooperative Review (CR) Pada kelompok. CR. siswa. kecil. ditempatkan. untuk. saling. ke. dalam. mengajukan.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. pertanyaan yang mencerminkan poin-poin utama dati materi pelajaran. 5) Think Pair Share (TPS) Pada TPS siswa diminta berpikir sendirisendiri dahulu mengenai jawaban pertanyaan kemudian siswa mendiskusikan bersama pasangan di sebelahnya untuk memperoleh satu konsensus yang mewakili jawaban mereka berdua. 6) Discussion Group (DG) – Group Project (GP) DG/GP dirancang untuk mengerjakan tugas pembelajaran atau proyek tertentu, misalnya membuat laporan. Pada model ini guru memastikan bahwa setiap anggota mendapat tugas mengerjakan masing-masing bagian dari laporan tersebut. F. Numbered Heads Together (NHT) Numbered Heads Together (NHT) adalah pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagen dalam (Abdul Majid, 2013: 192). Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT dibagi menjadi empat langkah yaitu: 1. Penomoran Pada langkah ini guru membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberikan kartu bernomor sesuai jumlah orang dalam kelompok..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. Dalam pelaksanaannya, peneliti membagi siswa ke dalam lima kelompok yang terdiri dari 4-5 orang dalam setiap kelompok. Selanjutnya peneliti membuat 21 kartu bernomor yang terdiri dari nomor 1 sampai dengan nomor 4. 2. Mengajukan pertanyaan Pada langkah ini guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan kepada siswa dapat bervariasi. Pemberian pertanyaan yang dilakukan oleh peneliti dimuat dalam LKS. 3. Berpikir bersama Setelah guru mengajukan pertanyaan, siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan anggota dalam tim mengetahui jawaban tersebut. 4. Menjawab Pada langkah ini guru menunjuk suatu kelompok kemuian memanggil suatu nomor tertentu. Siswa yang nomornya sesuai harus mengacungkan tangan dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas..

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. Adapun kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) menurut Donni Juni Priansa (2015: 261) Kelebihan Kekurangan a. Setiap peserta didik Kemungkinan nomor yang menjadi siap semua dipanggil dapat dipanggil lagi oleh guru. b. Dapat melakukan diskusi Tidak semua anggota dengan sungguh-sungguh kelompok dipanggil oleh guru. c. Peserta didik yang pandai dapat mengajari peserta didik yang kurang pandai. d. Tidak ada peserta didik yang mendominasi kelompok. G. Motivasi 1. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu. Sementara motivasi diartikan sebagai dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. (Hamzah B. Uno, 2007: 3) Motivasi diartikan sebagai segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (S. Nasution, 1982: 76). Segala daya yang dimaksud dapat berupa faktor –faktor untuk yang menjadi dorongan dalam melakukan sesuatu..

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. Mc. Donald (Syaiful Bahri Djamarah: 2011, 148) mengatakan motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi yang dimaksud merupakan suatu aktivitas fisik. ketika seseorang mempuanyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka ia akan melakukan segala upaya untuk mencapainya. Banyak teori motivasi didasarkan dari asas kebutuhan, salah satunya teori kebutuhan Maslow. Terdapat lima tinkatan dalam teori kebutuhan Maslow yaitu: (Hamzah B. Uno, 2007:40-42) a. Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang harus dipuaskan untuk tetap hidup seperti makanan, perumahan, pakaian, udara, dan sebagainya. b. Kebutuhan Rasa Aman Kebutuhan rasa aman yang dimaksud merupakan rasa aman dari setiap ancaman fisik atau kehidupan sehingga merasa terjamin. c. Kebutuhan akan Cinta Kasih atau Kebutuhan Sosial Kebutuhan cinta dan kasih sayang yang dimaksud dapat berupa hubungan antar pribadi yang mendalam serta kebutuhan untuk menjadi bagian berbagai kelompok sosial. Sebagai contoh, seseorang bekerja untuk memelihara gaya.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. hidup dasar, namun di sisi lain pekerjaan juga dinilai sebagai dasar hubungan kemitraan sosial yang ditimbulkannya. d. Kebutuhan akan Penghargaan Kebutuhan akan penghargaan yang dimaksud merupakan pengakuan dari orang lain. Sebagai contoh, dalam pekerjaan, seseorang diakui memiliki pekerjaan yang bermandaat, menyediakan sesuatu untuk dicapai, serta pengakuan umum dan pengormatan. e. Kebutuhan Aktualisasi diri Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebuthan untuk mencapai secara penuh potensinya. Teori kebutuhan Maslow dapat digambarkan secara hierarkis seperti berikut.. Aktulisasi diri Penghargaan Cinta Kasih Perasaan Aman Kebutuhan Fisiologis. Berdasarkan pendapat ketiga ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan dalam pribadi seseorang untuk.

Gambar

Tabel 4.7 Statistik Hasil Belajar ..........................................................................
Gambar di atas menunjukkan prisma teagk segitiga ABC.DEF  Unsur-unsur yang terdapat pada prisma di atas menurut Dewi  Nuharini dan Tri Wahyuni (2008: 225) antara lain:
Gambar 2.3 (a) Prisma (b) Jaring-Jaring Prisma
Gambar 2.4 (a) Prisma  (b) Jaring-Jaring Prisma
+7

Referensi

Dokumen terkait

HARAPAN MANUSIA AKAN KEKUATAN ALLAH SWT DAN GAIB PADA RAJAH DALAM TRADISI TERBANGAN DI KABUPATEN BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Universitas

As the capabilities document is encoded as an XML instance document containing all the information for a calling client to bind to the service, this seems to be the natural place to

Peneliti juga berterimakasih bagi dosen pembimbing dan dosen-dosen pengajar yang dari awal memberika ide dan dukungan dalam penyusunan skripsi Maskulinitas Pemimpin Perempuan

12 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja hak-hak masyarakat adat marga Mahuze atas tanah adat milik mereka, dan juga mengetahui hak-hak apa saja

Sehubungan dengan telah berakhirnya masa sanggah terhadap Pengumuman Pemenang Seleksi Sederhana Nomor : 602.1/08/PK16/POKJA-DINKES/STG/X/2015, tanggal 12 Oktober 2015 untuk paket

18) Mata kuliah pilihan wajib adalah mata kuliah yang harus dipilih dari sejumlah mata kuliah yang disusun dalam suatu kurikulum untuk memenuhi sasaran/tujuan program studi. 19)

Dalam perencanaan dan penyususnan Laporan Akhir yang berjudul “Implementasi IP Camera Untuk Monitoring Ruang Teori dan Lab Praktikum Berbasis Web Server di