• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. [Kata Kunci]: Aspergillus niger ATCC 16404, tepung limbah brem, ph, lama fermentasi, kalsium sitrat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. [Kata Kunci]: Aspergillus niger ATCC 16404, tepung limbah brem, ph, lama fermentasi, kalsium sitrat"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ii

I Wayan Adi Wagestu. 1211205011. 2016. Pengaruh pH Awal Media dan Lama Fermentasi terhadap Produksi Kalsium Sitrat dari Limbah Brem dengan Menggunakan Aspergillus niger ATCC 16404. Dibawah bimbingan Prof. Ir. Nyoman Semadi Antara, MP., Ph.D. dan Prof. Dr. Ir. G.P. Ganda Putra, MP.

ABSTRAK

Limbah brem memiliki kandungan gula sebesar 12% dan kandungan patinya sebesar 10,8%. Komponen yang terkandung di dalam limbah brem tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memproduksi asam sitrat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH awal media dan lama fermentasi terhadap produksi kalsium sitrat dari limbah brem menggunakan Aspergillus niger ATCC 16404. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial, yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu pH awal media (3, 4, 5, dan 6), faktor kedua yaitu lama fermentasi (3, 5, dan 7 hari). Hasil percobaan menunjukkan bahwa pH awal media berpengaruh sangat nyata terhadap kadar kalsium sitrat, dan pH akhir, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap total padatan terlarut. Lama fermentasi berpengaruh sangat nyata terhadap kadar kalsium sitrat, pH akhir, dan total padatan terlarut. Sedangkan interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap kadar kalsium sitrat, pH akhir, dan total padatan terlarut hasil fermentasi tepung limbah brem menggunakan Aspergillus

niger ATCC 16404. Perlakuan pH awal media 5 dan lama fermentasi 5 hari merupakan perlakuan terbaik dengan menghasilkan kadar kalsium sitrat sebesar 5,35 ± 0,06 g/L.

[Kata Kunci]: Aspergillus niger ATCC 16404, tepung limbah brem, pH, lama fermentasi, kalsium sitrat

(2)

iii

I Wayan Adi Wagestu. 1211205011. 2016. Media’s Initial pH Effect And Fermentation Time On Ca-citrate Production From Brem Waste By Using Aspergillus niger ATCC 16404. Supervised by Prof. Ir. Nyoman Semadi Antara, MP., Ph.D. And Prof. Ir. G.P. Ganda Putra, MP.

ABSTRACT

Brem waste has sugar content of 12% and its starch content is 10.8%. Components contained in the brem waste are expected to be able to be used to produce Ca-citrate The purpose of this research was to find out the media’s initial pH effect and fermentation time on Ca-citrate production from brem waste by using

Aspergillus niger ATCC 16404. The research was an experimental research using

the randomized block design with the factorial experiment pattern that consists of two factors. The first factor was the media’s initial pH (3, 4, 5, and 6), and the second factor was the fermentation time (3, 5, and 7 days). The results showed that the initial pH of medium fermentation affected the medium pH after fermentation and production of Ca-citrate, but it didn’t influence the total soluble solid of medium fermentation. Fermentation time influenced Ca-citrate production, final pH, and total soluble solid of fermentation medium. The fermentation with media’s initial pH of 5 and the fermentation for 5 days was the best combination treatments to produce Ca-citrate which the production level was 5,35 ± 0,06 g/L.

(3)

iv

RINGKASAN

Limbah brem merupakan ampas hasil sisa dari pengepresan tape ketan pada pembuatan brem yang masih mengandung pati dan gula. Limbah brem memiliki kandungan gula sebesar 12% dan kandungan patinya sebesar 10,8%. Menurut Winarno (1993), limbah brem sebagian besar baru dimanfaatkan untuk pakan ternak saja, maka dari itu pemanfaatan limbah brem belum berjalan secara optimal. Hal ini menyebabkan sebagian besar sisa dari limbah brem yang tidak dimanfaatkan dibuang begitu saja sehingga menimbulkan bau busuk dan menyebabkan terjadinya pencemaran pada lingkungan. Dalam pengolahan brem akan diperoleh sari tape (cairan tape) sebanyak 75 % dari berat tape, sedangkan limbah atau ampasnya sebesar 25 % yang terdiri dari 12% gula dan pati 10,80%. Dengan kandungan gula dan pati yang masih tinggi tersebut, maka limbah brem dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi kalsium sitrat (Ca-sitrat).

Ca-sitrat merupakan produk antara dari produksi asam sitrat. Ca-sitrat dapat dihasilkan dengan menambahkan kalsium karbonat atau kalsium hidroksida ke dalam supernatant hasil fermentasi asam sitrat (Heding dan Gupta, 1975; Azari et

al., 2013). Ca-sitrat umumnya digunakan dalam industri makanan sebagai zat aditif

makanan, pengawet, dan meningkatkan rasa. Produksi Ca-sitrat didahului dengan proses fermentasi produksi asam sitrat. Semakin tinggi asam sitrat hasil fermentasi, maka Ca-sitrat yang dihasilkan juga semakin tinggi. Fermentasi produksi asam sitrat dapat dilakukan dengan Aspergillus niger pada medium yang mengandung glukosa. Pembentukan asam sitrat terjadi di dalam sel-sel hidup A. niger sebagai

(4)

v

akibat aktivitas enzim intrasellular dan asam sitrat yang terakumulasi keluar dari sel secara difusi (Kapoor et al., 1982). Hasil penelitian Ali et al. (2002) menyatakan bahwa proses fermentasi kultur terendam pada media 15% molase menggunakan

Aspergillus niger secara batch selama 144 jam dapat menghasilkan asam sitrat

maximum sebesar 99,56 ± 3,5 g/L.

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah limbah brem ini memang benar bisa dimanfaatkan untuk memproduksi Ca-sitrat dan bagaimanana karakterisasi Ca-sitrat yang diproduksi dari limbah brem. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pH awal media dan lama fermentasi terhadap produksi Ca-sitrat dari limbah brem dengan menggunakan Aspergillus

niger ATCC 16404 dan mendapatkan berapa pH awal media dan lama fermentasi

yang digunakan agar mendapatkan Ca-sitrat tertinggi.

Penentuan kalsium sitrat dilakukan dengan menggunakan metode presipitasi atau penegendapan, selanjutnya kalsium sitrat yang diperoleh dikonversi menjadi asam sitrat dengan perhitungan stoikiometri. Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH meter (Anonymous, 2016), dan Pengukuran total padatan terlarut dilakukan dengan menggunakan refrakto meter (Anonymous, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan pH awal media berpengaruh sangat nyata terhadap kadar kalsium sitrat, dan pH akhir, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap total padatan terlarut hasil fermentasi tepung libah brem menggunakan Aspergillus niger ATCC 16404. Lama fermentasi berpengaruh sangat nyata terhadap kadar kalsium sitrat, pH akhir, dan total padatan terlarut hasil fermentasi tepung limbah brem menggunakan Aspergillus niger ATCC 16404. Interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap kadar

(5)

vi

kalsium sitrat, pH akhir, dan total padatan terlarut hasil fermentasi tepung limbah brem menggunakan Aspergillus niger ATCC 16404. Perlakuan pH awal media 5 dan lama fermentasi 5 hari merupakan perlakuan terbaik dengan menghasilkan kadar kalsium sitrat sebesar 5,35 ± 0,06 g/L.

(6)

vii

Pengaruh pH Awal Media dan Lama Fermentasi terhadap Produksi Kalsium Sitrat dari Limbah Brem dengan Menggunakan Aspergillus niger ATCC 16404

Oleh:

I Wayan Adi Wagestu 1211205011

Skripsi ini telah mendapat persetujuan pembimbing

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Ir. Nyoman Semadi Antara, MP., Ph.D. Prof. Dr. Ir. G.P. Ganda Putra, MP. NIP. 19610923 198702 1 001 NIP. 19620930 198803 1 001

Mengesahkan:

Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana

Dr. Ir. I Dewa Gede Mayun Permana, MS NIP. 19591107 198603 1 004

(7)

viii

Tanggal lulus:……… RIWAYAT HIDUP

I Wayan Adi Wagestu dilahirkan di Desa Selat, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung pada 7 September 1994. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan I Wayan Sumarja (Alm) dan Ni Wayan Suranti. Penulis memulai pendidikan di SDN 4 Selat pada tahun 2000 dan menyelesaikannya pada tahun 2006, lalu melanjutkan pendidikan di SMPN 3 Semarapura dan menyelesaikannya pada tahun 2009. Pada tahun 2012 penulis menyelesaikan pendidikan di SMAN 2 Semarapura. Sejak tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.

Selama tercatat sebagai mahasiswa di FTP UNUD, penulis aktif dalam kepanitiaan di beberapa kegiatan kemahasiswaan di FTP UNUD antara lain : Student Day, LKMM, BISMA, Kunjungan Ilmiah Mahasiswa, HUT-BK FTP, Pengenalan Program Studi dan lain-lain. Selain kepanitiaan penulis pernah aktif sebagai fungsionaris Himatetri.

(8)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh pH Awal Media Dan Lama Fermentasi Terhadap Produksi Kalsium Sitrat Dari Limbah Brem Dengan Menggunakan Aspergillus niger ATCC 16404”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Prof. Ir. Nyoman Semadi Antara, MP., Ph.D., selaku dosen pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Ir. G.P. Ganda Putra, MP. selaku dosen pembimbing II yang tidak pernah lelah memberikan bimbingan, arahan dan solusi dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Dewa Gede Mayun Permana, MS. selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana, atas bantuan moral dan bimbingan yang diberikan.

3. Ibu Ir. Amna Hartiati, MP. selaku Ketua Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.

(9)

x

4. Bapak/Ibu dosen beserta pegawai di lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, atas fasilitas dan dukungan selama menempuh kuliah hingga penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Gung Mirah, Bapak Gus Yoga, Bapak Surya Pramana, Kak Gung Ariesta, Kak Gus tu, Kak Mang Eka, Kak Suarta atas bimbingan dan petunjuknya selama penelitian di Laboratorium Bioindustri Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas hingga penyusunan skripsi ini selesai.

6. Keluarga besar yang tercinta, Ibu, Adik, beserta keluarga besar yang telah mendukung untuk menyelesaikan pendidikan dan tugas akhir ini.

7. Kawan-kawan FTP khususnya TIP 2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas segala bantuannya dalam perkuliahan, membuat tugas, praktikum, dan penelitian hingga akhir skripsi ini. Khususnya kepada teman satu bimbingan I Gusti Putu Agus Darmataba yang selalu saling mendukung satu sama lain untuk mencapai cita-cita dan impian masing-masing.

8. Ni Kadek Ayu Purnama Dewi, S.H terima kasih atas segala bantuan, semangat, dan dukungannya selama penyusunan skripsi ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa membalas semua budi baik ini dengan balasan yang lebih baik. Penulis telah berupaya optimal untuk menyelesaikan tugas akhir dengan baik, namun dengan terbuka penulis sangat menghargai segala saran dan kritik yang membangun dalam rangka penyempurnaannya. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

(10)

xi Penulis DAFTAR ISI Halaman JUDUL ……….. HALAMAN PENGESAHAN ………... ABSTRAK ……… ABSTRACT ……….. RINGKASAN ………... LEMBAR PENGESAHAN ………. RIWAYAT HIDUP ……….. KATA PENGANTAR ……….. DAFTAR ISI ………... DAFTAR TABEL ………... DAFTAR GAMBAR ……… DAFTAR LAMPIRAN………... I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ………. 1.2. Rumusan Masalah ………….………... 1.3. Hipotesis ………... 1.4. Tujuan Penelitian ………. 1.5. Manfaat Penelitian ………...

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Limbah Brem ………... 2.2. Kalsium sitrat ……….. 2.3. Pertumbuhan Mikroba ………... 2.4. Aspergillus niger ………... i ii iii iv v vii ix x xii xiv xv xvi 1 4 5 5 5 6 7 8 10

(11)

xii

2.5. Fermentasi ………...

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ………... 3.2. Alat dan Bahan ………...

3.2.1. Alat ………... 3.2.2. Bahan ……… 3.3. Rancangan Percobaan ………... 3.4. Prosedur Penelitian ………... 3.4.1. Pembuatan Tepung Limbah Brem………. 3.4.2. Fermentasi Limbah Brem ………. 3.4.2.1. Persiapan Kultur ……….. 3.4.2.2. Hidrolisis tepung limbah brem ……… 3.4.2.3. Persiapan Media Fermentasi ……….... 3.4.2.4. Proses Fermentasi ………... 3.5. Variabel Yang Diamati ……….. …….. 3.5.1. Ca-Sitrat ………... 3.5.2. Total Padatan Terlarut ……….. 3.5.3. Derajat keasaman (pH) ………...

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Tepung Limbah Brem ……….

4.2. Ca-sitrat ……….

4.3. Total Padatan Terlarut ………... 4.4. Derajat Keasaman (pH) ……….

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ……… 5.2. Saran ……….. DAFTAR PUSTAKA ……… 12 14 14 14 14 15 16 16 17 17 17 18 18 19 19 20 22 23 23 25 27 30 30 31

(12)

xiii

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Karakteristik Tepung Limbah Brem ……….. 23 2. Nilai rata-rata kalsium sitrat fermentasi limbah brem (g/L) …….. 24 3. Nilai rata-rata TSS fermentasi limbah brem (% Brix) …... 26 4. Nilai rata-rata pH akhir fermentasi limbah brem ………... 28 LAMPIRAN ……….. 35

(13)

xiv

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Kurva pertumbuhan mikroba ( Brock & Madigan, 1991) ……… 9 2. Morfologi Aspergillus niger ATCC 16404 ………... 11 3. Skema metabolisme produksi asam sitrat ( Manzoni, 2006) …… 13 4. Diagram alir proses pembuatan tepung limbah brem …………... 16 5. Diagram alir proses fermentasi limbah brem ……… 19 6. Diagram alir proses pengendapan kalsium sitrat

( Azhary et al., 2013) ……… 21 7. Nilai rata-rata produksi Ca-Sitrat fermentasi limbah brem……... 24 8. Nilai rata-rata total padatan terlarut fermentasi limbah brem…... 26 9. Nilai rata-rata pH akhir fermentasi limbah brem……... 28

(14)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Analisis Kadar Kalsium Sitrat ……… 35

2. Analisis Total Padatan Terlarut ……….. 40

3. Analisis pH Akhir Fermentasi Limbah Brem ………. 44

(15)

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hasil samping pertanian dan perkebunan pada umumnya seperti padi, onggok, bagas, ampas brem dan kulit kakao mengandung limbah lignoselulosa. Limbah lignoselulosa mengandung unsur pati, protein, lemak dan senyawa kimia lainnya, ini dikarenakan limbah ini merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui. Limbah ini diproses melalui teknologi fermentasi, sehingga hasil samping dari limbah ini dapat dimanfaatkan lebih lanjut menjadi produk yang berguna seperti pangan, pakan ternak, pelarut organik, asam-asam organik seperti asam sitrat dan lain-lain (Judoamidjojo et al., 1989).

Salah satu hasil samping pertanian dan hasil industri pengolahan minuman brem yang mengandung limbah lignoselulosa ialah limbah brem. Limbah brem merupakan ampas hasil sisa dari pengepresan tape ketan pada pembuatan brem yang masih mengandung pati dan gula. Menurut Winarno (1993), di Bali limbah brem sebagian besar baru dimanfaatkan untuk pakan ternak saja, maka dari itu pemanfaatan limbah brem belum berjalan secara optimal. Hal ini menyebabkan sebagian besar sisa dari limbah brem yang tidak dimanfaatkan dibuang begitu saja. Dalam pengolahan brem akan diperoleh sari tape (cairan tape) sebanyak 75 % dari berat tape, sedangkan limbah atau ampasnya sebesar 25 %. Dalam limbah brem masih terkandung gula sebesar 12% dan pati 10,80% (Margaretha et al., 2015). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju saat ini memberikan sebuah motivasi untuk membuat sebuah terobosan dan inovasi dalam menangani atau memanfaatkan limbah brem menjadi produk yang lebih bermanfaat

(16)

2

lagi. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan yakni memanfaatkan limbah brem untuk diolah menjadi salah satu produk industri, yaitu produksi kalsium sitrat (Ca-sitrat) mengingat kandungan gula yang terdapat dalam limbah brem cukup banyak yaitu 12%, senyawa karbon utama dalam memproduksi Ca-sitrat adalah glukosa. Sehingga dalam hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah limbah brem ini memang benar bisa dimanfaatkan untuk memproduksi Ca-sitrat dan bagaimanana karakterisasi Ca-Ca-sitrat yang diproduksi dari limbah brem.

Ca-sitrat merupakan produk antara dari produksi asam sitrat. Ca-sitrat dapat dihasilkan dengan menambahkan kalsium karbonat atau kalsium hidroksida ke dalam supernatan hasil fermentasi asam sitrat (Heding dan Gupta, 1975; Azhary et

al., 2013). Ca-sitrat umumnya digunakan dalam industri makanan sebagai zat aditif

makanan, pengawet, dan meningkatkan rasa. Produksi Ca-sitrat didahului dengan proses fermentasi produksi asam sitrat. Semakin tinggi asam sitrat hasil fermentasi, maka Ca-sitrat yang dihasilkan juga semakin tinggi.

Asam sitrat merupakan senyawa intermediet dari asam organik yang secara alami terkandung pada buah-buahan seperti jeruk, nanas dan pear. Asam sitrat dapat berbentuk kristal ataupun serbuk yang berguna dalam industri farmasi, makanan, dan pakan ternak. Senyawa ini dapat diproduksi secara kimiawi atau secara fermentasi dengan menggunakan mikroorganisme. Asam sitrat yang dihasilkan melalui proses fermentasi yakni pemecahan senyawa karbohidrat menjadi glukosa dengan bantuan enzim amilase, glukoamilase, atau amiloglukosidase, dan melalui jalur Embden-Meyerhof-Parnas (EMP) glukosa akan diubah menjadi asam piruvat. Perubahan asam piruvat menjadi asam sitrat melalui siklus krebs atau siklus tricarboxylic acid (TCA).

(17)

3

Ali et al. (2002), menyatakan proses fermentasi kultur terendam (submerged) pada molase menggunakan Aspergillus niger secara batch dengan menggunakan parameter proses fermentasi, yaitu : laju oksigen, pH, temperatur inkubasi yang digunakan pada bahan baku molase dengan kadar 15 % dan proses dijalankan dalam 144 jam, dalam penelitian dilakukan pengontrolan trace mineral yang ada, didapatkan asam sitrat maksimum mencapai 99,56 ± 3,5 g/l.

Penentuan konsentrasi gula dan lama fermentasi terhadap produksi asam sitrat dari tetes tebu dengan menggunakan Aspergillus niger NRRL – A - 11.264 pada kultur tercelup, menunjukkan hasil produksi asam sitrat terbaik pada konsentrasi gula 15% dan lama fermentasi 5 hari dengan kadar asam sitrat sebesar 12,66 g/L (Udin, 1986).

Selain konsentrasi gula dan lama fermentasi produksi asam sitrat juga dipengaruhi oleh pH pada media fermentasi. Menurut Mattey (1992), Papagianni (1995) dan Papagianni et al. (1999) bahwa pH pada media juga mempengaruhi produksi asam sitrat dari A. niger karena beberapa enzim yang berperan dalam siklus TCA sensitif terhadap pH. Kadar pH optimal untuk produksi asam sitrat adalah sekitar 2 selama fermantasi. Bila substrat yang digunakan berupa sukrosa, glukosa, dan tetes yang relatif murni maka dianjurkan mengguakan pH dibawah 3. Nilai pH yang lebih tinggi cenderung meningkatkan akumulasi asam oksalat, namun bila substrat yang digunakan tetes yang kurang murni dianjurkan menggunakan pH lebih tinggi, karena pH rendah menghambat pertumbuhan

Aspergillus niger. Dari beberapa penelitian tersebut berbagai usaha sudah

dilakukan agar produktivitas asam sitrat naik, sehingga proses fermentasi terjadi dalam waktu yang cukup pendek sehingga menurunkan biaya produksi, mengingat

(18)

4

kebutuhan asam sitrat terus meningkat sejalan perkembangan produk makanan. Untuk mencapai produktivitas tinggi dan menguntungkan secara ekonomi, maka dilakukan penelitian dengan menggunakan bahan baku yang merupakan by

product, pengaruh pH, dan lama fermentasi untuk meningkatkan hasil produksi

asam sitrat dengan cara fermentasi kultur terendam.

Kapang A. niger merupakan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan banyak digunakan secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat, dan beberapa enzim seperti pektinase dan amilase (Broekhuijsen et al., 1993; Okada, 1985). A. niger mampu mensintesis asam sitrat dalam medium fermentasi ekstraseluler dengan konsentrasi yang cukup tinggi, jika dibiakkan dalam media yang kadar garamnya rendah dan mengandung gula sebagai sumber karbon (Hang

et al., 1977; Ji et al., 1992). Asam sitrat (C6H8O7) banyak digunakan dalam bidang industri terutama industri makanan, minuman, dan obat-obatan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah pH awal media dan lama fermentasi mempengaruhi produksi kalsium sitrat dari limbah brem dengan menggunakan Aspergillus niger ATCC 16404?

2. Berapa pH awal media dan lama fermentasi yang digunakan untuk mendapatkan kalsium sitrat tertinggi?

(19)

5

1.3. Hipotesis

1. pH awal media dan lama fermentasi berpengaruh terhadap produksi kalsium sitrat dari limbah brem dengan menggunakan Aspergillus niger ATCC 16404.

2. pH awal media dan lama fermentasi tertentu akan menghasilkan kalsium sitrat tertinggi.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh pH awal media dan lama fermentasi terhadap produksi kalsium sitrat dari limbah brem dengan menggunakan

Aspergillus niger ATCC 16404.

2. Untuk mendapatkan berapa pH awal media dan lama fermentasi yang digunakan agar mendapatkan kalsium sitrat tertinggi.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan informasi ilmiah tentang degradasi tepung limbah brem oleh Aspergillus niger ATCC 16404 menghasilkan kalsium sitrat selama proses fermentasi.

Referensi

Dokumen terkait

Beliau berstatus sebagai sahabat Nabi SAW, oleh sebab itu dalam hal ini tidak perlu dipersoalkan karena dalam sanad yang sedang diteliti, beliau langsung meriwayatkan

Untuk membuktikan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “pembelajaran kooperatif tipe course review horay tidak dapat diterapkan dalam proses belajar matematika pada

Ada pengaruh pemberian formula pakan mengandung tempe kedelai hitam terhadap kadar hemoglobin, jumlah leukosit, jumlah eritrosit, jumlah trombosit dan prosen hematokrit darah

Oleh kerana hanya satu fantom yang digunakan bagi setiap parameter dedahan, ketebalan dan ketumpatan tisu yang adalah tetap arus tiub yang digunakan sepanjang pemeriksaan adalah

Kategori kata yang memarkahi fungsi fatis berasal dari tiga kategori kata, yaitu kecap panambah pangateb, kecap panambah panganteur, dan kecap panyeluk (interjeksi). Secara

3.2 Total waktu aktual pengerjaan komponen yang diperoleh dari SAP Data mengenai waktu aktual yang terjadi pada proses maintenance wheel dan brake terekam dalam SAP selama

Mahasiswa masih perlu memahami keterampilan pedagogi. Hal ini dikarenakan tidak seluruh teori yang diberikan pada saat kuliah tepat untuk diberikan kepada siswa. Tidak

mempengaruhi sebuah interaksi sosial ataupun pertemanan dalam individu antara lain: status sosial ekonomi yang sama atau sedikit di atas anggota lain dalam kelompoknya dan