• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

A. Sejarah Lahirnya Polda Metro Jaya

Kepolisian Jakarta dibentuk oleh Bangsa Belanda sejak pendudukan Belanda atas Bangsa Indonesia jauh sebelum Proklamasi Kemedekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Oleh karena itu penulisan sejarah hari jadi Polda Metro Jaya ini diawali dari sejarah Kepolisian Batavia dari tahun 1936 sesuai REGEERLNGS ALMANAK halaman 287 VOOR NEDERJLANDSCH INDIE 1941 TWEEDE GEDEELTE yang disusun Bangsa Belanda selama berada di Indonesia.

1. Masa Penduduk Belanda ( HOOFDBRUREAU VAN POLITE BATAVIA )

Kepolisian Daerah Jakarta pada masa pendudukan Belanda disebut HOOFOBUREAU VAN POLITE BATAVIA atau Kantor Besar Kepolisian Jakarta yang terletak di Jl. Medan Merdeka Barat (KONINGSPLEIN WEST) berhadapan dengan Museum dan berdampingan dengan IKADA Jakarta sekarang sudah berubah menjadi Taman Monas Jakarata.

Jakarta dahulu disebut Belanda Batavia, pada masa itu hanyalah sebuah kota Karesidenan. Kantor keresidenan Batavia berada di Gedung Fatahilah yang sekarang menjadi Museum Fatahilah dan dekat Pusat Perekonomian Jakarta Kota.

(2)

Belanda membentuk Kepolisian di Batavia, sama seperti di kota lain yang berada di seluruh Indonesia. Pada dasarnya yang bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi kasus kejahatan Pidana dan Ekonomi yang kebanyakan pelakunya adalah orang Pribumi namun sering Kepolisian khususnya anggota Intel P.I. D digunakan untuk mencegah berkembangnya pemikiran relevan rakyat Indonesia menuju tercapainya Kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan seluruh hasil pembahasan seluruh hasil pembahasan riset di Humas Polda Metro Jaya yaitu :

1. Lampiran atau Press Release yang terdapat pada Humas Polda Metro Jaya adalah laporan press release yang terkait dengan kejadian-kejadian kriminal yang terjadi di daerah Jakarta dan sekitarnya.

2. Bidang Humas Polda Metro Jaya adalah salah satu bagian yang membantu dan mengerjakan tugas riset press release Polda Metro Jaya. 3. Press Release yang terdapat di Bidang Humas Polda Metro Jaya didapat

dari berbagai kejadian-kejadian yang terjadi,adanya kerja sama antara pihak wartawan dari berbagai media cetak maupun elektronik.

4. Proses pekerjaan atau mengumpulkan data press release di Polda Metro Jaya

(3)

3

POLRI DAERAH METRO JAYA DAN SEKITARNYA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

Jl. Jenderal Sudirman No. 55 Jakarta Selatan 12190

STRUKTUR ORGANISASI BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA METROPOLITAN JAKARTA RAYA

KABID HUMAS

DRS. KETUT UNTUNG YOGA, SH, MM KOMBES POL NRP 60040963 PEMBUAT GAJI HAERONI PENDA NRP 030172630 PAUR MINTU DRS ABDUL ROZAK PENDA TK 1 NRP 030230060 JURU BAYAR

BRIDGE. MINUK TIN MURYANI NRP 74050190

KASUBBID PUBLIKASI SRI WURYADI HD AKBP. NRP 54060194

KASUBBID DOK LIPUT DRS. EDDY IHWANTO, MSI

AKBP. NRP 59050998 PAMIN

MINGUN JIPTU NRP 58070951 PAMIN

AIPDA NI WAYAN CARITA 68080101 KAUR PELIPUTAN DRS. YULIA HUTASUHUT KOMPOL NRP 68070624 KAUR PRODOK SUPARNO KOMPOL NRP 54120569 KAUR MONITOR DIYONO KOMPOL NRP 56050617 KAUR KEMITRAAN SRI HARYUNI KOMPOL NRP 61090214 KAUR PENUM SURYADANI 55110434 KAUR PENSAT HARUN AL RASYID KOMPOL NRP 56040019 54

(4)

B. Visi Polda Metro Jaya

Membangun dan membentuk opini masyarakat yang positif terhadap Polda Metro Jaya sebagai pelindung, pengayom, pelayanan masyarakat dan penegak hukum yang profesional serta dapat dipercaya melalui pengelolahan dan penyampaian informasi secara cepat tepat, dan profesional.

C. Misi Polda Metro Jaya

1. Mengelola Sumber Daya manusia Polri di lingkungan bidang Humas Polda Metro Jaya secara profesional dalam pengelolaan informasi untuk membentuk citra positif kepolisian.

2. Mewujudkan model pengelolaan informasi di lingkungan Polda Metro Jaya yang tersistemkan secara utuh, sinergis, dan dapat menjadi pedoman kegiatan bagi pengemban fungsi kehumasan seluruh jajaran Polda Metro Jaya.

3. Membangun dan memelihara kerjasama yang baik dengan media massa cetak dan elektronik dalam membentuk “ image building police “sebagai pengayom, pelindung, pelayanan masyarakat yang profesional yang bertindak cepat dalam pelaksanaan tugas.

4. Memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat terutama kalangan media massa cetak dan elektronik secara transparan dan dapat dipertanggung jawabkan. 5. Membangun forum komunikasi dengan sesama lembaga Kehumasan guna

mendukung upaya-upaya peningkatan kualitas informasi dan profesionalisme pelaksanaan fungsi humas.

(5)

5 D. Struktur Organisasi Humas Polda Merto Jaya

Dalam struktur organisasi Polda Metro Jaya yang dipimpin langsung oleh Kalpolda dan Wakil Ketua terdapat beberapa unsur-unsur yakni unsur pimpinan, unsur pembantu pendidikan atau staf khusus dan pelayanan dan unsur pelaksana utama. Polda Metro Jaya berada di bawah Mabes Polri. Setiap bidang-bidang yang ada di struktur organisasi mempunyai tugas yang cukup penting, sebab mereka harus melindungi, membantu dan melayani masyarakat umum. Itu termasuk kebijakan-kebijakan dari suatu badan pemerintah dalam melaksanakan fungsi dan peranan begitu juga Polda Metro Jaya.

Bidang Humas Polda Metro Jaya pelaksanaan staf pekerjaanya berada di bawah komando Polda Metro Jaya. Kabid Humas Polda Metro Jaya bertanggung jawab langsung kepada Kepolisian Daerah Metro Jaya (KAPOLDA).

Secara organisasional penjabaran struktur organisasi Humas Polda Metro Jaya sebagai berikut :

1. Kabid Humas Polda Metro Jaya

Kabid Humas berfungsi menyelenggarakan fungsi hubungan masyarakat melalui pengelolaan dan penyampaian pemberitaan atau informasi serta kerjasama atas kemitraan dengan media massa dalam rangka pembentukan opini masyarakat yang positif bagi pelaksanaan tugas polri.

Fungsinya :

a. Menyelenggarakan pembinaan fungsi Humas dalam lingkungan Polda Metro Jaya.

(6)

b. Penyelanggaraan penerangan umum yang meliputi pengelolaan dan penyampaian informasi termasuk kerjasama dan atau kemitraan dengan media massa dalam rangaka pembentukan opini masyarakat bagi kepentingan pelaksanaan tugas Polri di lingkungan Polda Metro Jaya.

c. Penyelanggaraan penerangan satuan dalam rangka pemerataan informasi di lingkungan Polda Metro Jaya.

d. Penyelanggaraan peliputan, monitoring, produksi dan dokumentasi semua informasi atau pemberitaan yang berkaitan dengan tugas Polri di lingkungan Polda Metro Jaya.

e. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, Lembaga atau Badan Pemeritahaan, Swasta dan masyarkat untuk kelancaran tugas Kehumasan. f. Melakukan pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan

pembinaan kemampuan dan operasiaonal Bidang Humas.

g. Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Kapolda Metro Jaya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugas Kehumasan.

Semua struktur organisasi di Polda Metro Jaya mempuyai wewenang dan tanggung jawab pada dalam upaya mencapai tujuan tertentu. Selain itu setiap pekerjaan selalu mengambil sebuah keputusan pada bidangnya masing-masing, akan tetapi terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari pimpinan masing-masing. Setiap bagian dari badan, lembaga, departemen dan yang lainnya dapat melakukan hubungan kerjasama dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sehari-hari. Selama melakukan laporan dan dibawah koordinasi pengawasan atasannya masing-masing.

(7)

7 Pada dasarnya struktur organisasi Polda Metro Jaya memiliki bidang masing-masing yang tentunya mempunyai fungsi dan perannya yang berbeda-beda. Akan tetapi seringkali struktur organisasi itu sering berubah, apa karena salah satu bidang tidak berjalan semestinya sehingga dihilangkan atau dihapus. Strktur organisasi itu hanya menentukan suatu gambar, skema dan bagan yang mewakili adanya suatu organisasi yang memiliki berbagai informasi tentang tipe organisasinya.

Dasarnya departemen, kedudukan, jenis wewenangnya, bidang pekerjaan dan pimpinan organisasinya. Untuk itu struktur organisasi diperlukan oleh setiap badan, departemen dan perusahaan supaya mengetahui adanya sistem organisasi yang dibantu oleh setiap bagian-bagian dari struktur organisasi tersebut.

Bidang Humas dipimpin oleh Kepala Bidang Humas, disingkat Kabidhumas yang bertanggung jawab Kepada Kapolda Metro Jaya dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari berada di bawah Wakapolda Metro Jaya, Bidang Humas adalah unsur pelaksanaan staff khusus Polda Metro Jaya yang berada dibawah Polda Metro Jaya. Bidang Humas terdiri dari :

1. Sub Bidang Publikasi dan Kemitraan, disingkat Subbidpublikasi.

a. Subbidpublikasi adalah unsur pelaksanaan pada bidang humas yang berada dibawah Kabidhumas.

b. Subbidpublikasi bertugas menyelenggarakan pengelolaan dan pemyampaian informasi baik di lingkungan Polri maupun masyarakat, termasuk kerjasama atau kemitraan dengan media massa berikut komponennya dalam rangka membentuk opini masyarakat bagi kepentingan pelaksanaan tugas Polri. 2. Sub Bidang Dokumentasi

(8)

Perkembangan di bidang humas tidak dapat dilihat lepas maraknya kegiatan Press Relations. Perkembangan dibidang keamanan juga, tidak hanya bersangkutan dengan humas tetapi juga berhubungan dengan pandangan sosial. Yang berlaku pada suatu saat dapat saja organisasi atau sistem kemananan atau sosial dan keamanan mengalami perubahan, maka sistem humas pun juga mengalami perubahan. Akibat dari perubahan tersebut pandangan sosial dan keamanan dapat terjadi. Yaitu pandangan sosial dan keamanan mengalami satu perkembangan tertentu, tanpa adanya suatu perubahan dalam Humas Polda Metro Jaya. Yang jelas bahwa pada zaman sekarang ini bidang humas erat dengan bidang keamanan, sosial untuk tidak mengatakan saling mempengaruhi.

Sesuai dengan surat Keputusan Kapolri No. Pol : Skep/54/X/2002 tanggal 17 Oktober tentang organisasi Tata Cara Kerja Polda Metro Jaya, sebagai berikut :

a. Melaksanakan kegiatan Kehumasan melalui pengelolahaan, penyampaian berita atau informasi pada media massa baik media cetak dan elektronik. b. Melaksanakan kegiatan peneltian tentang opini personel mengenai masalah

yang berkaitan dengan kesatuan, pelaksanaan tugas, sikap mental dan kejuangan.

c. Melaksanakan kegiatan penerangan umum secara opensif sebagai upaya memelihara reputasi Polri yang baik di masyarakat.

d. Membina dan mengendalikan wartawan atau media massa dengan tujuan dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas Polda Metro Jaya.

(9)

9 e. Melaksanakan Monitoring dan Anev terhadap opini publik dari pemberitaan

media massa untuk mengetahui kualitas citra Polri dalam melaksanakan tugas pembinaan kamtibmas di Ibukota Jakarta dan sekitarnya.

f. Memproduksi bahan-bahan Kehumasan guna menunjang efektivitas kegiatan bidang Humas Polda Metro Jaya.

g. Memanfaatkan mekanisme kegiatan bidang Humas Polda Metro Jaya, termasuk menjalin hubungan lintas sektoral untuk menjamin efektivitas pelaksanaan tugas.

Melaksanakan kegiatan baik itu internal maupun eksternal, Humas Polda Metro Jaya dibatasi oleh adanya hubungan dengan fungsi lain dilingkungan Polda Metro Jaya dan Kewilayahan serta hubungan dengan lintas sektoral begitu juga dengan struktur organisasi yan sering berubah. Salah satunya yaitu peranan Humas harus mempunyai hubungan yang baik dengan wartawan atau media massa.

Walaupun demikian Humas Polda Metro Jaya tetap menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, karena sesuai dengan disusunnya Hubungan Tata Cara Kerja bidang Humas yang dikenal dengan HTCK.

E. Press dan Press Release

Di dalam dunia pemberitaan atau penyampaian suatu berita atau sebuah informasi terbaru yang akan dipublikasikan secara umum dapat disampaikan dalam bentuk press release. Bahwa untuk memahami sebuah press release harus benar-benar

(10)

mengetahui berita yang akan disiarkan kebeberapa media cetak maupun media elektronik. Hasil yang disampaikan bisa berbentuk tulisan atau komentar.

F. Pemahaman

Dapat memahami bentuk press release apa saja yang disampaikan yang ada, sehingga dapat bertukar informasi. Karena Humas Polda Metro Jaya memiliki fungsinya dan peranannya yang berbeda, sehingga pekerjaan tersebut mempunyai tanggung jawab pada setiap pekerjaannya dalam mengambil keputusan pada bidang masing-masingnya.

G. Analisa Data

Analisis dilakukan secara non statistik yaitu memberikan jawaban atau dengan adanya solusi yang baik sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan dengan baik, sehingga ada pemecahan atau solusinya. Yaitu dilihat atau diamati dari masyarakat umum, lembaga yang terkait seperti Lembaga pendidikan, lembaga pemerintah yang terkait. Yang menggambarkan data jawaban dari kejadian yang setelah terjadi atau dari deskripsi informasi melalui sajian Press Release serta tanggapan dari masyarakat umum.

(11)

11 1. Menganalisis kasus penculikan anak dibawah umur yang korbannya bernama

Raisah Ali pada tanggal 15 Agustus 2007 sekitar jam 12.00 Wib, dimana kejadian tersebut Raisah Ali setelah pulang dari sekolah TK-nya Al Ikhsan dimana seorang pembantunya menjemputnya dengan menggunakan sepeda motor, kemudian dipepet sebuah mobil APV yang berwarna hitam,lalu para tersangka mengancam dan sambil menondong. Lalu Raisah Ali dibawa kabur kearah Jatiwaringin.

Kalau dilihat dari pokok permasalahan yang ada karena masalah interen atau masalah keluarga yaitu utang piutang yang belum terselesaikan para pelaku mempunyai niat untuk menculik Raisah Ali,para pelakunya adalah orang terdekat Ali bin SAID.

Dilihat dari segi positif dari masalah yang ada yaitu kejadian tersebut dapat cepat diselesaikan dengan dibicarakan secara kekeluargaan dan anaknya selamat selama penculikan, serta dari pihak Ali Bin Said tidak menuntut apapun dari si penculik. Oleh karena itu atas terjadinya penculikan Raisah Ali Wapres atau wakil presiden pun ikut memberikan bantuan secara moril melaui jumpa pers. Untuk Raisah Di pulangkan ke kedua orang tuanya.

Dari segi negatifnya kurangnya komunikasi yang baik antara keluarga, sehingga terjadi kesalah pahaman yang menyebabkan atau peristiwa yang terjadi. Serta kurangnya pengawasan dari orang tuanya Raisah Ali sendiri. Tidak hanya itu sekarang tua yang mempunyai anak kecil atau anak di bawah umur menjadi khawatir jika anaknya ditinggal sendirian di sekolahnya dan melakukan pengawasan yang ketat dan tidak lalai.

(12)

Sedangkan citra dari masyarakat tentang POLISI, sangat baik dan cepat, tanggap dalam menangani kasus penculikan Raisah Ali. Para okmun POLISI juga melakukan kerja sama antara pihak sekolah tempat Raisah sekolah,serta PT Telkom.

2. Menganalisis Kasus FPI (Front Pembela Islam)

Tragedi Minggu pada tanggal 1 Juni 2008 di Monumen Nasional (Monas) terjadi kerusuhan antara Aliansi Islam dengan FPI yang dimana terjadi kesalah pahaman antara kedua belah pihak yang melakukan orasi secara bersamaan dan di satu tempat. Beberapa orang yang sedang melakukan orasinya terluka akibat serangan orang tidak bertanggung jawab.

Pokok permasalahan yaitu FPI ingin Aliran ahmadiyah segera dibubarkan atau dibekukan oleh MUI dan Pemerintah, karena aliran Ahmadiyah merupakan aliran menyesatkan.

Segi positifnya jika dilihat dari berita yang ada, memang benar aliran Ahmadiyah harus dibubarkan. Karena ajaranya sudah bertentangan dengan kaidah islam yang ada serta sesat ajaranya. Sampai sekarang pemberitaan tenta ng FPI masih bersifat netral, karena masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian dan pimpinan FPI Habieb Riziq Shihab ditahan oleh pihak kepolisian.

Dari segi negatifnya berita yang ada, FPI tidak seharusnya melakukan dengan cara kekerasan untuk melakukan hal yang tidak diinginkan atau tidak setuju dengan adanya aliran yang sesat. Dari para pelakunya adalah para aktivis FPI sendiri.

(13)

13 Kalau dilihat dari citra di masyarakat, bahwa untuk menyampaikan aspirasinya tidak perlu dengan kekerasan dan terjadi insiden seperti di monas. Sehingga tidak ada timbulnya pandangan yang negatif yang dinilai oleh masyarakat.

Dengan ada kasus atau insiden yang terjadi pada tanggail 1 Juny 2008 di tugu monumen nasional (Monas) sampai pencarian Panglima Komando Laskar Islam Munarmas hingga Munarman menyerahkan dirinya ke Polda Metro Jaya, bahwa anggota dari pihak kepolisian mendapat tanggapan atau respon yang sangat baik. Karena dapat melakukan pemeriksaan dan penangkapan anggota FPI yang lain terlibat dalam melakukan tindakan anarkis di Monas. Tidak hanya itu pihak kepolisian juga melakukan pencarian dan pengejaran Munarman secara menginstruksikan seluruh aparat di daerah, pihak kepolisian juga menggunakan alat pendeteksi yang muktahir untuk memantau komunikasi munarman dengan pihak keluarganya. Sampai sekarang kasus insiden di Monas asih dalam penyelidikan atau proses oleh pihak Polda Metro Jaya

3. Menganilisis penyalahgunaan BBM ( bahan bakar minyak )

Hasil operasi terhadap penyalahgunaan BBM oleh Direktorat Kriminal khusus dan Polres-Polres jajaran Polda Metro Jaya di beberapa wilayah di jakarta dan sekitarnya pada tanggal 15 Mei 2008 lalu.

Pokok permasalahannya adalah dimana harga minyak mentah di dunia menaik secara melambung tinggi, sehingga pemerintah indonesia tidak dapat menutupi biaya operasional dalam pembelian minyak mentah dunia dan

(14)

mengalami kerugian kalau harga minyak mentah naik. Sehingga pemerintah akan mengahapuskan minyak tanah secara non subsidi, menjadi konfensi ke Gas.

Dilihat dari segi positifnya akibatnya pemerintah mendapat membeli minyak mentah dengan berjalan lancar buat subsidi negara.

Dilihat dari segi negatifnya banyak warga atau di beberapa warga menimbun BBM untuk meraih keuntungan jika harga BBM mengalami kenaikan secara drastis, tidak hanya itu warga juga menyalahgunakan BBM dengan menaikan harga minyak tanah dengan tinggi. Dengan adanya konfensi ke gas sebagian warga menghalami ketakutan jika memakai gas, tidak hanya itu sebagian warga menyatakan lebih nyaman jika menggunakan minyak tanah.

Selain itu dengan adanya kenaikan harga BBM, semua harga bahan pokok makanan mengalami kenaikan yang cukup mengejutkan bagi rakyat yang tidak mampu. Tidak hanya itu kenaikan ongkos atau tarif angkutan umum maupun kota mengalami kenaikan, karena untuk membeli BBM tidak mencukupi. Sebagian warga merasa keberatan akan kenaikan tarif angkutan yang cukup tinggi. Tidak hanya itu semua harga atau kebutuhan yang lain-lainnya juga mengalami kenaikan harga yang signifikan. Masyarakat merasa kaget dan bingung, karena pada tahun sebelumnya sudah mengalami kenaikan yang membuat masyarakat harus pintar-pintar memutar otak untuk mecukupi biaya untuk kebutuhan sehari-hari.

Akibat dari penyalahgunaan BBM warga mengalami kerugian dan marah, akibatnya harga BBM naik dan masyarakat mengalami kesulitan dalam memperoleh BBM yang dibutuhkan.

Referensi

Dokumen terkait

Segala upaya telah dilakukan pemerintah guna mencegah serta memberantas tindak pidana korupsi baik dengan pembentukan serta pembaharuan Undang-undang dari segala aspek,

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi desain pelatihan pekerja sosial tingkat dasar bagi pengurus panti sosial

Kajian Bandingan Wawacan Babad Sumedang Karya R.A.A. Martanagara Dengan Naskah Drama Prabu Geusan Ulun Karya Saini K.M. Sebagai Alternatif Pemodelan Pembelajaran Alih Wahana

Hasil penelitian ini juga diperoleh bahwa kecepatan aliran lateks tertinggi dari klon BPM 1 pada bulan lembab (Gambar 4.41) dengan panjang dan arah sadap S/4 U ET,

Pada praktikum dilakukan uji kloramfenikol secara kualitatif dimana pada percobaan pertama dilakukan adalah kloramfenikol yang ditambahka NaOH dan air yang dipanaskan menghasilkan

Peserta didik diminta untuk berlatih kembali melakukan prinsip-prinsip teknik berbicara, dan proses mendengar yang efektif, serta menjelaskan kembali cara-cara menyelesaikan

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian replikasi dari Rahayu dkk (2014) dengan judul Pengaruh Kompetensi Sumber daya manusia

The Raid Mereka berdua adalah penghuni apartemen. Dalam percakapan itu , Satu orang tersebut sedang mencari rama untuk di bunuh dan satunya menyembunyika rama untuk menyelamatkan