• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

4.1. Sejarah Singkat Kabupaten Kampar

Kabupaten Kampar adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, yang terbentuk pada tahun 1949. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Militer Sumatera Tengah Nomor: 10/GM/STE/49 tanggal 9 Nopember 1949, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Daerah Tingkat II di Riau yang terdiri dari Kewedanaan Pasir Pengaraian, Bangkinang dan Pekanbaru Luar Kota dengan ibukota nya di Pekanbaru. Kemudian berdasarkan Undang-undang No.12 tahun 1956 ibukota Kabupaten Kampar dipindah ke Bangkinang, dan baru terlaksana pada tanggal 6 Juni 1967.

Pada awalnya Kabupaten Kampar terdiri dari 19 kecamatan dengan dua Pembantu Bupati sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor: KPTS 318/VII/1987 tanggal 17 Juli 1987. Pembantu Bupati Wilayah I berkedudukan di Pasir Pengaraian dan Pembantu Bupati Wilayah II berkedudukan di Pangkalan Kerinci. Pembantu Bupati Wilayah I mengkoordinir wilayah Kecamatan Rambah, Tandun, Rokan VI Koto, Kunto Darussalam, Kepenuhan dan Tambusai. Pembantu Bupati Wilayah II mengkoordinir wilayah Kecamatan Langgam, Pangkalan Kuras, Bunut dan Kuala Kampar. Sedangkan kecamatan lainnya yang tidak termasuk wilayah pembantu Bupati I dan II yaitu Kecamatan XIII Koto Kampar, Bangkinang, Kampar dan Siak Hulu berada langsung di bawah koordinitor Bupati Kampar.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.105 tahun 1994 dan PP No.8 tahun 1995 dan Peraturan Daerah Tingkat I Riau No. 06 tahun 1995, Kabupaten Kampar ditetapkan sebagai salah satu proyek percontohan otonomi. Guna kelancaran roda pemerintahan berdasarkaan Permendagri No.105 tahun 1994 di Kabupaten Kampar dibentuk 23 dinas-dinas daerah, sedangkan berdasarkan Undang-undang No.61 tahun 1958 hanya terdapat 5 dinas (Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perindustrian, Dinas/Kesehatan, dan Dinas Pekerjaan Umum).

(2)

Dengan diberlakukannya Undang-undang nomor 53 Tahun 1993 Juncto Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 75 Tahun 1999 Tanggal 24 Desember 1999, maka Kabupaten Kampar resmi dimekarkan menjadi 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Rokan Hulu. Masing-masing Kabupaten terdiri dari kecamatan, desa dan kelurahan sebagai berikut:

1) Kabupaten Kampar, terdiri dari 8 kecamatan yang meliputi 153 desa dan 8 kelurahan dengan Ibukota Bangkinang.

2) Kabupaten Pelalawan, terdiri dari 4 kecamatan yang meliputi 81 desa dan 4 kelurahan dengan Ibukota Pangkalan Kerinci.

3) Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari 7 kecamatan yang meliputi 89 desa dan 6 kelurahan dengan Ibukota Pasir Pengaraian.

Pada tahun 2007, Kabupaten Kampar terdiri dari 20 kecamatan dan 249 desa/kelurahan. Dari 249 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Kampar tersebut, sebanyak 146 desa (58,40%) merupakan desa non tertinggal dan 62 desa (25,20%) merupakan desa tertinggal, dan 41 desa (16,40%) merupakan desa sangat tertinggal.

4.2. Letak Geografis dan Batas Administrasi 4.2.1. Letak Geografis

Kabupaten Kampar mempunyai luas wilayah lebih kurang 11.289,28 Km2 (1.098.346 ha). Kabupaten Kampar terletak di antara 1.00’40” Lintang Utara 00.27’00 Lintang Selatan, 100 28’30” -103 14’ 30” Bujur Timur. Batas-batas daerah Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut:

- Sebelah Utara dengan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak - Sebelah Selatan dengan Kabupaten Kuantan Singingi.

- Sebelah Barat dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Provinsi Sumatera Barat. - Sebelah Timur dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan.

(3)
(4)

Kabupaten Kampar terdiri dari 20 kecamatan dan 249 desa/kelurahan, seperti Tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7. Luas Wilayah dan Jumlah Kelurahan/Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Kampar Tahun 2008

No. Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Jumlah Kecamatan Jumlah Desa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kampar Kiri XIII Koto Kampar Bangkinang Seberang Siak Hulu Kampar Tapung Tambang Bangkinang Barat Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hilir Tapung Hulu Tapung Hilir Bangkinang Salo Rumbio Jaya Kampar Utara Kampar Timur Kampar Kiri Tengah Gunung Sahilan Perhentian Raja 1.485,48 1.595,11 130,88 1.000,33 142,89 853,00 466,70 210,18 850,00 431,40 1.546,57 873,25 93,77 176,21 77,50 82,16 99,66 343,34 365,56 159,47 1 1 2 - - - - - - 1 - - 2 - - - - - - - 15 18 7 12 17 25 17 9 24 7 14 16 2 6 7 8 9 11 10 5 Kabupaten Kampar 10.983,46 8 243

Sumber: Kampar dalam angka, 2008

Dari 249 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Kampar pada tahun 2007, sebanyak 146 desa (58,40%) merupakan desa non tertinggal, 672 desa (25,20%) merupakan desa tertinggal, dan 41 desa (16,40%) merupakan desa sangat tertinggal.

(5)

Tabel 8. Jumlah Desa Sangat Tertinggal, Tertinggal dan Non Tertinggal di Kabupaten Kampar pada Tahun 2007

No. Kecamatan Sangat Terting gal Tertinggal Non Tertinggal Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kampar Kiri Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hilir Kampar KiriTengah Gunung Sahilan XIII Koto Kampar Bangkinang Barat Salo Tapung Tapung Hulu Tapung Hilir Bangkinang Bangkinang Seberang Kampar Kampar Timur Rumbio Jaya Kampar Utara Tambang Siak Hulu Perhentian Raja 5 15 - - - 11 - - - 2 - - 3 - - - - 4 1 - 8 - 3 4 1 7 2 3 5 1 3 1 3 2 - 1 3 9 5 1 7 9 5 7 8 1 7 3 20 11 13 3 3 15 9 6 5 4 6 4 20 24 8 11 9 19 9 6 25 14 16 4 9 17 9 7 8 17 12 5 Jumlah 41 62 146 249

Sumber: Kampar dalam angka, 2007

Di Kabupaten Kampar terdapat dua buah sungai besar dan beberapa sungai kecil, yaitu Sungai Kampar yang panjangnya 413,5 Km dengan kedalalaman rata-rata 7,7 meter dan lebar rata-rata-rata-rata 143 meter. Sungai Kampar ini melintasi 5 (lima) kecamatan di Kabupaten Kampar, yaitu XIII Koto Kampar, Bangkinang, Bangkinang Barat, Kampar, Siak Hulu dan Kampar Kiri. Sungai Siak bagian hulu yaitu panjangnya 90 Km dengan kedalaman rata-rata 8-12 meter yang melintasi Kecamatan Tapung. Sungai-sungai besar yang terdapat di Kabupaten Kampar ini sebagian masih berfungsi baik sebagai prasarana perhubungan, sumber air bersih, budidaya ikan maupun sebagai sumber energi listrik (PLTA Koto Panjang).

(6)

4.2.2. Iklim dan Curah Hujan

Kabupaten Kampar pada umumnya beriklim tropis dengan temperatur berkisar antara 22 C-31 C dan kelembaban 89-97% dengan lama penyinaran tertinggi pada bulan Agustus yaitu selama 6 jam dan yang terendah pada bulan Oktober yaitu selama 2 jam.

Rata-rata curah hujan di Kabupaten Kampar pada tahun 2006 adalah 228 mm setiap bulannya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu 488 mm dan yang terendah pada bulan Juli yaitu 61 mm. Sedangkan rata-rata hari hujan setiap bulannya adalah 11 hari, dimana hari hujan terbanyak pada bulan Desember yaitu 20 hari dan paling sedikit pada bulan Juli yaitu 5 (lima) hari. Musim kemarau berlangsung antara bulan Maret-Agustus, sementara musim hujan berlangsung antara bulan September-Februari.

4.2.3. Potensi Sumber Daya Lahan

Potensi sumber daya lahan sawah di Kabupaten Kampar tahun 2006 adalah seluas 11.542 ha, sedangkan lahan sawah baru dimanfaatkan seluas 6.134 ha, atau sekitar 53%. Potensi sumberdaya lahan kering di Kabupaten Kampar tahun 2006 adalah seluas 196.569 ha, dan baru dimanfaatkan seluas 111.740 ha atau sebesar 56,85%. Potensi sumberdaya lahan per kecamatan di Kabupaten Kampar pada tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 9.

(7)

Tabel 9. Potensi Lahan Sawah dan Lahan Kering di Kabupaten Kampar Tahun 2008

No. Kecamatan Lahan Sawah Lahan Kering

Potensi Pemanfaatan Belum di

manfaatkan Potensi Pemanfaatan

Belum di manfaatkan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Kampar Kiri XIIIKoto Kampar Bangkinang Seberang Siak Hulu Kampar Tapung Tambang Bangkinang Barat Tapung Hulu Tapung Hilir Kampar Kiri Hulu Kampar Kiri Hilir Bangkinang Salo Rumbio Jaya Kampar Utara Kampar Timur Kampar Kiri Tengah Gunung Sahilan Perhentian Raja 705 575 655 576 1.926 110 2.229 1.103 75 - - - - 420 286 1.412 693 - - 15 250 40 655 51 1.456 50 1.214 553 75 - - - - 362 236 664 545 - - - 455 535 - 525 470 60 1.015 550 - - - - - 58 50 748 148 - - - 25.646 12.457 2.339 17.363 4.012 2.525 18.175 3.392 77.102 6.720 13,490 4.842 3.055 3.294 2.400 2.339 3.115 2.641 6.445 5.292 8.784 4.454 1.331 12.839 3.628 2.145 9.348 3.016 38.295 4.647 5.175 4.391 1.820 3.137 2.283 1.379 2.636 2.566 5.712 2.898 16.862 8.003 1.008 4.523 384 380 8.827 451 38.807 2.073 8.315. 451 1.235 157 117 960 478 75 733 2.394 Jumlah 10.780 6,151 4.629 216.643 120.484 96.159

Sumber: Kampar dalam angka 2007

4.3. Potensi Sumber Daya Manusia 4.3.1. Penduduk dan Ketenagakerjaan

a. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Kampar berdasarkan hasil registrasi penduduk tahun 2007 tercatat 615.517 orang yang terdiri dari penduduk laki-laki 315.608 jiwa (51,28%) dan wanita 299.909 jiwa (48,72%). Rasio jenis kelamin perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan adalah 105.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Kampar pada tahun 2007 adalah 55 jiwa/km2. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Kampar yaitu 309 jiwa/km2, diikuti oleh Kecamatan Rumbio Jaya sebesar 197 jiwa/km2. selain itu, 5 (lima) kecamatan yang agak padat penduduknya berada di Kecamatan Kampar Utara, Bangkinang, Bangkinang Barat, Perhentian Raja dan Kampar

(8)

Timur, masing-masing 194 jiwa/km2, 179 jiwa/km2, 143 jiwa/km2, 124 jiwa/km2 dan 120 jiwa/km2. Sedangkan 6 (enam) kecamatan yang relatif jarang penduduknya yaitu Kecamatan Kampar Kiri Hulu (9 jiwa/km2) dan Kampar Kiri Hilir (13 jiwa/km2), Kampar Kiri Tengah (24 jiwa/km2), XIII Koto Kampar (25 jiwa/km2), Kampar Kiri (27 jiiwa/km2), dan Tapung Hilir (46 jiwa/km2).

Tabel 10. Luas Wilayah Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Kampar Tahun 2007

No. Kecamatan Luas (Km2)

Jumlah Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk ( jiwa/Km2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kampar Kiri Kampar Kiri Hulu KamparKiri Hilir Kampar KiriTengah Gunung Sahilan XIII Koto Kampar Bangkinang Barat Salo Tapung Tapung Hulu Tapung Hilir Bangkinang Bangkinang Seberang Kampar Kampar Timur Rumbio Jaya Kampar Utara Tambang Siak Hulu Perhentian Raja 915,33 1.301,25 759,74 330,59 597,97 1.406,40 151,41 207,83 1.365,97 1.169,15 1.013,56 177,18 253,50 136,28 173,08 76,92 79,84 371,94 689,80 111,54 24.930 12.092 9.780 22.190 14.525 34.814 21.667 21.541 69.786 69.372 46.346 31.696 27.249 42.055 20.787 15.164 15.498 38.767 63.389 13.869 27 9 13 67 24 25 143 104 51 59 46 179 107 309 120 197 194 104 92 124 Kabupaten Kampar 11.289,28 615.517 55

Sumber: Kampar dalam angka 2007 .

b. Ketenagakerjaan

Jumlah pencari kerja di Kabupaten Kampar pada tahun 2007 tercatat sebanyak 6.675 orang yang terdiri dari 3.654 orang laki-laki (54,74%) dan 3.021 orang perempuan (45,26%). Jumlah pencari kerja pada tahun 2006 meningkat 47,17% dibandingkan tahun 2006, yaitu dari 4.535 orang pada tahun 2006 menjadi 6.675 pada tahun 2007.

(9)

4.4. Prasarana Pendukung

4.4.1. Transportasi

Transportasi secara umum dapat diperlancar dengan menggunakan jalan yang sudah ada sepanjang 1.836,48 km yang terdiri dari 459,3 km jalan aspal, 849,85 km jalan kerikil, dan 527,30 km jalan tanah. Bagaimanapun juga transportasi sungai tetap memegang peranan penting untuk menghubugkan desa-desa. Transportasi udara untuk mesyarakat Kampar biasanya melalui Bandara Udara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru yang berjarak 60 km dari Bangkinang.

4.4.2. Listrik

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri, perkantoran, sekolah, dan Pertokoan. Kapasitas air yang disediakan oleh PDAM tersebut tercatat sebanyak 971.818 m3. Suplai kebutuhan listrik di Kabupaten Kampar disediakan oleh PLN cabang Bangkinang dengan 4 (empat) mesin diesel dengan menggunakan Pembangkit Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang dengan kapasitas 114,240 Kwh pada tahun 2001.

4.4.3. Telekomunikasi

Layanan telekomunikasi di Kabupaten Kampar disediakan oleh PT. Telkom yang disediakan untuk sambungan local dan interlokal, serta telepon selular.

4.4.4. Air Bersih

Suplai Air Bersih di distribusi oleh PDAM Tirta Kampar, yang sampai dengan tahun 2007 baru dapat melayani penduduk di 5 kecamatan seperti pada Tabel 11.

(10)

Tabel 11. Jumlah Unit Pelayanan dan Sambungan Rumah PDAM Tirta Kampar Tahun 2007 No Unit Pelayanan Sambungan Rumah Awal Tahun Sambungan Rumah Awal Tahun Pemutusan Tutup Sementara Tutup Sementara Sambungan Rumah Akhir Tahun 1 2 3. 4 5 Bangkinang Air Tiris Kuok Tambang Teratak Buluh 2.586 433 127 456 244 206 48 12 22 - 221 9 5 22 -- - - - -- - - - -250 498 138 452 243 Jumlah 3.846 288 257 - - 1.581 Sumber: Kampar dalam angka 2007

4.4.5. Fasilitas Pendukung Lainnya

Terdapat beberapa bank komersial yang beroperasi di Bangkinang dan beberapa kota lainnya, yaitu BRI, BNI, Bank Riau dan BPR. Disamping itu terdapat rumah sakit umum dan swasta di Bangkinang.

4.5. Visi Dan Misi Kabupaten Kampar

A. Visi

Visi Kabupaten Kampar adalah “Kabupaten Kampar Negeri Berbudaya, Berdaya dalam lingkungan Masyarakat yang Agamis Tahun 2020“, makna yang terkandung dalam visi ini adalah:

1) Seluruh komponen Kabupaten Kampar berkomitmen untuk menjadikan masyarakat yang berbudaya, dimana segala perilaku seluruh komponen masyarakat haruslah berlandaskan pemikiran logis yang berakal budi, dan menghormati serta menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat yang dianut dan berlaku dalam masyarakat Kabupaten Kampar.

2) Seluruh komponen Kabupaten Kampar memiliki kesungguhan hati untuk menjadikan masyarakat yang berdaya yaitu dapat menguasai ilmu

(11)

pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan guna menjadikan dirinya pesaing yang tangguh menghadapi persaingan global dan terpenuhinya kebutuhan manusia yang layak serta diperlakukan secara adil.

3) Seluruh komponen Kabupaten Kampar bertekad untuk menjadikan masyarakat yang agamis dimana dalam segala aspek kehidupan yang dijalankan selalu dilandasi nilai-nilai keagamaan dengan harapan Kabupaten Kampar dapat menjadi Serambi Mekah di Provinsi Riau.

B. Misi

Untuk merealisasikan visi tersebut, ditetapkan 6 (enam) misi Kabupaten Kampar, yaitu:

Misi-I

Mewujudkan pembangunan nilai budaya masyarakat Kampar yang menjamin sistem bermasyarakat dan bernegara untuk menghadapi tantangan global.

Misi ini bermaksud:

1) Menumbuh kembangkan nilai-nilai budaya Kampar yang agamis ke dalam etika bermasyarakat dan bernegara di Kabupaten Kampar.

2) Meningkatkan etos kerja, kreativitas dan memberdayakan nilai-nilai gotong-royong (batobo) serta usaha-usaha antisipatif menghadapi pengaruh global.

3) Menguatkan nilai-nilai musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan konflik yang timbul dalam hidup bermasyarakat dan bernegara di Kabupaten Kampar.

Misi-II

Meningkatkan manajemen dan kemampuan aparatur dalam mengelola aset daerah dan pelayanan masyarakat.

Misi ini bermaksud:

1) Membangun e-government berbasis good governance yang amanah dan berkeadilan untuk mensejahterakan masyarakat Kampar.

2) Mengembangkan system manajemen dan kemampuan aparatur dalam mengelola kekayaan yang dimiliki daerah, baik sumberdaya alam,

(12)

teknologi, budaya, dan adat istiadatnya secara ekonomis, efisien, dan efektif, dalam upaya mewujudkaan pelayanan kepada masyarakat secara mudah, cepat, terjangkau, tepat waktu, transparan, tepat sasaran dan memenuhi kepastian hukum.

3) Untuk mewujudkan maksud di atas, perlu didukung oleh kemampuan individu aparatur pemerintah yang punya motivasi, kepercayaan diri, jujur, dan inovatif melalui pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan tuntutan tugas pokok dan fungsinya dalam organisasi pemerintahan.

Misi-III

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta berwawasan ke depan.

Misi ini bermaksud mewujudkan:

1) Sehat jasmani dan rohani yang memiliki mentalitas dan kemampuan dalam mengembangkan diri, dan berperan dalam membangun daerahnya.

2) Dapat menguasai dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam tuntutan pembangunan daerah.

3) Berpikiran maju untuk mengembangkan diri dan memiliki wawasan ke depan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka memajukan daerah.

Misi - IV

Mengembangkan ekonomi rakyat yang berbasis sumber daya lokal dengan orientasi pada agrobisnis, agroindustri dan pariwisata serta mendorong pertumbuhan investasi secara terpadu dan terkait antar swasta, masyarakat, dan pemerintah baik berskala lokal, regional, nasional maupun internasional.

Misi ini bermaksud mewujudkan:

1) Pengembangan usaha produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh masyarakat berskala kecil dan menengah yang berorientasi pasar dan industri pengolahan hasil pertanian untuk mendapatkan nilai tambah. 2) Menguatkan lembaga dan organisasi ekonomi masyarakat yang

(13)

dan bermitra dengan pesaing pasar lainnya untuk peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.

3) Mengembangkan sistem dan jaringan data dan informasi serta promosi potensi unggulan daerah.

4) Membangun sentra perdagangan dan industri serta pariwisata yang berbasis teknologi.

5) Mendorong pertumbuhan investasi melalui pola kemitraan yang sejajar dan proporsional antar swasta, masyarakat, dan pemerintah dalam bentuk kerjasama yang harmonis dan saling menguntungkan. Untuk itu perlu diciptakan iklim investasi yang kondusif dalam memacu laju pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasilnya.

Misi-V

Mewujudkan pembangunan kawasan seimbang yang dapat menjamin kualitas hidup secara berkesinambungan.

Misi ini bermaksud:

1) Melakukan penataan ruang atau kawasan sesuai dengan peruntukkannya secara serasi, harmonis, terpadu, dan seimbang diselaraskan dengan daya dukung lingkungannya.

2) Penataan ruang atau kawasan dalam mengantisipasi perkembangan dan kemajuan daerah harus selalu dalam kendali pemerintah agar keserasian, keharmonisan, keterpaduan, dan keseimbangan dalam kehidupan social bermasyarakat dapat terjaga dan terpelihara sehingga tidak berdampak terhadap kerusakan lingkungan.

Misi-VI

Mewujudkan sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa, serta taat terhadap aturan yang berlaku, menuju masyarakat agamis yang tercermin dalam kerukunan hidup beragama.

Misi ini bermaksud:

1) Taat melaksanakan dan mengamalkan ajaran dan aturan agama dan menjadikannya landasan moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

(14)

2) Menjamin keamanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Kabupaten Kampar.

3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik aparat maupun masyarakat yang berlandaskan iman dan taqwa melalui jalur pendidikan, pelatihan, dan pembinaan.

4) Menegakkan supremasi hukum yang berkeadilan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

5) Terciptanya kedamaian hidup umat beragama baik intern umat beragama, antar umat beragama maupun antar umat beragama dengan pemerintah. 6) Menciptakan lingkungan kehidupan yang bernuansa agamis dalam

Gambar

Gambar 4. Peta Kabupaten Kampar- Provinsi Riau
Tabel  7.  Luas  Wilayah  dan  Jumlah  Kelurahan/Desa  Menurut  Kecamatan di Kabupaten Kampar  Tahun  2008
Tabel  9.  Potensi  Lahan  Sawah  dan  Lahan  Kering  di  Kabupaten  Kampar Tahun  2008
Tabel 10. Luas Wilayah Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk  di Kabupaten Kampar Tahun 2007
+2

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 149 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Pasal 93 Peraturan Gubernur Nomor 87 Tahun 2009

Perjalanan kita akan menjadi sia-sia bila yang kita lakukan bukanlah kehendak Tuhan, untuk itu kita harus terus membangun kehidupan doa, pembacaan Firman yang disiplin dan

Saya sengaja membedah berbagai persoalan mengenai peta kepemilikan media massa di Indonesia sekarang; wartawan, media (massa dan sosial) dan perubahan sosial; ekonomi politik media

Peralatan tersebut merupakan rancangan peralatan sederhana yang berguna untuk mengamati spektrum Arc- spark, mengidentifikasi suatu unsur unsur dengan melihat analisa

 Apa yang harus dilakukan oleh setiap pejabat yang terkait dengan penerapan sistem penilaian kinerja individu pegawai di Kementerian PAN dan RB. 

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

c. Menjengkelkan, tinggi hati, pelit dalam memberi nilai, tak adil, dan lain-lain. Sikap-sikap guru seperti ini tidak disenangi murid, hingga menghambat perkembangan