Koko Martono – FMIPA - ITB
057
Vektor Vektor adalah ruas garis berarah yang ditentukan oleh panjang
danarahnya.Duavektor dikatakan sama jika panjang dan arahnya sama.
Vektor digambarkan sebagai ruas garis dari titik pangkal ke titik ujung dengan tanda panah diujung, dan diberi lambang huruf kecil cetak tebal.
Panjang vektor Panjang vektor v adalah jarak dari titik pangkal ke titik
ujungnya, dan ditulis ||v||.
Vektor satuan Vektor satuan adalah vektor yang panjangnya 1 satuan.
Untuksebarangvektor vdiperolehvektor satuan
|| || v v yangpanjangnya1. v titik ujung ||v|| titik pangkal v u u=v v u u u v v u≠v z v3 v =(v1,v2,v3) k j v2 0 y v1 (v1,v2,0) x 1 2 3 v v v = + + v i j k 2 2 2 1 2 3 || ||v = v + +v v
Vektor posisi Jika titik pangkal vektor v adalah
(0,0,0) dan titik ujungnya (v1,v2,v3), maka v
dina-makan vektor posisi, dan ditulis v = 〈v1,v2,v3〉.
Panjang vektorv = 〈v1,v2,v3〉 ≡ || ||v = v12+ +v22 v32.
Vektor basis Vektor satuan i = 〈1,0,0〉, j = 〈0,1,0〉,
dan k=〈0,0,1〉 sebagai pembentuk ruang
dinama-kan vektor basis untuk ruang \3. Vektor v dapat
dinyatakan sebagai v = v1i+v2j+v3k.
Vektor di bidang Vektor posisi di bidang adalah v = 〈v1,v2〉, vektor
de-ngan titik pangkal (0,0) dan titik ujung (v1,v2). Panjang vektor ini adalah
2 2
1 2
|| ||v = v +v . Basis baku di bidang terdiri dari vektor satuan i = 〈1,0〉
dan j = 〈0,1〉. Vektor v = 〈v1,v2〉 di bidang ditulis v = v1i + v2j.
Vektor nol Vektor nol adalah vektor dengan titik pangkal berimpit
de-ngan titik ujung, arahnya sebarang. Vektor nol di \3 adalah 0 = 〈0,0,0〉.
Kesamaan dua vektor posisi Vektor u = 〈u1,u2,u3〉 = u1i + u2j + u3k dan
v = 〈v1,v2,v3〉 = v1i + v2j + v3k sama, ditulis u=v ⇔ u1=v1, u2=v2, u3=v3.
Vektor dari ruas garis Jika P dan Q adalah titik di bidang (ruang),
ma-ka vektor dengan titik pangma-kal P dan titik ujung Q ditulis PQ
JJJG
. Jika titik
pangkalnya Q dan titik ujungnya P, maka diperoleh vektor QP
JJJG
.
Penjumlahan vektor Pengurangan vektor
u+v v v u u+v v v u v v u −v u−v v u−v v u u−v
Perkalian vektor dengan skalar u
Penjumlahan vektor Untuk vektor u dan v dengan titik ujungu ≡ titik
pangkalv, jumlah u dan v (ditulis u+v) adalah vektor dari titik pangkal
u ke titik ujung v. Jumlah dari vektoru = 〈u1,u2,u3〉danv = 〈v1,v2,v3〉
ada-lah u+v = 〈u1+v1,u2+v2,u3+v3〉.
Perkalian vektor dengan skalar Hasilkalivektoru dengan skalar c (di-tulis cu) adalah vektor yang searah u jika c > 0, berlawanan arah dengan
u jika c > 0, dan vektor nol jika c = 0. Hasil kali skalar dari u=〈u1,u2,u3〉
dengan skalar c adalah cu = 〈cu1,cu2,cu3〉 dan panjangnya |c|||u||.
Pengurangan vektor Selisih dari vektor u dan v (ditulis u−v) adalah
vektor u+(−v). Selisih dari vektor u = 〈u1,u2,u3〉 dan v = 〈v1,v2,v3〉adalah
u−v = 〈u1−v1,u2−v2,u3−v3〉.
−v
3u
Sifat Vektor Untuk sebarang vektor u, v, w dan skalar a, b berlaku: ¾u+v = v+u ¾ u+(−u) = 0 ¾ (a+b)u = au+bu ¾ (u+v)+w = u+(v+w) ¾ a(bu) = (ab)u ¾ 1u = u ¾u+0 = 0+u = u ¾ a(u+v) = au+av ¾ ||au|| = |a|||u||. Contoh C D Q E B A
Pada gambar diperlihatkan jajargenjang ABCD
de-ngan diagonal AC dan BD yang berpotongan di E,
P titik-tengah BC, dan Q titik-tengah ED.
Jika AB = u dan AD = v, nyatakan ruas garis
ber-arah AP, AQ, dan CQ dalam vektor u dan v.
¾Dari sifat jajargenjang diperoleh
DC=AB=u, BC=AD=v, CD BA= = -u, dan CB DA= = -v.
¾Karena P titik-tengah BC, maka AP=AB BP+ = +u 21BC= +u 12v.
¾Karena Q titik-tengah ED dan E titik potong diagonal AC dan BD, maka
3 4 BQ= BD, sehingga 3 3 3 1 3 4 4 4 4 4
(
)
( ) AQ=AB BQ+ = +u BD= +u BA AD+ = + - + =u u v u+ v.¾Dengan argumentasi yang sama diperoleh
3 3 3 3 1
4 4
(
)
4( ) 4 4 .CQ CB BQ= + = - +v BD= - +v BA AD+ = - + - + = -v u v u- v Contoh Jika u = 〈1,0,0), v = 〈1,1,0), w = 〈1,1,1), dan x = 〈2,−3,4), tentu-
kan konstanta a, b, dan c agar memenuhi x = au + bv + cw.
Dari x = au + bv + cw diperoleh 〈2,−3,4〉 = a〈1,0,0〉 + b〈1,1,0〉 + c〈1,1,1〉, atau
〈2,−3,4〉 = 〈a+b+c,b+c,c〉
Berdasarkan kesamaan dua vektor diperoleh
a+b+c = 2, b+c = −3, dan c = 4.
Akibatnya b = −3 − c = −3 − 4 = −7, dan a = 2 − b − c = 2 − (−7) − 4 = 5.
Jadi konstanta a, b, dan c yang memenuhi x = au + bv + cw adalah
a = 5, b = −7, dan c= 4.
Contoh Jikau = 〈8,1,−4〉danv = 〈6,−2,−3〉, tentukan panjang vektor u, v,
dan u−2v.
¾Panjang vektor u adalah || ||u = 82+ + -12 ( 4)2= 81 9= .
¾Panjang vektor v adalah || ||v = 22+ - + -( 3)2 ( 6)2= 49 7= .
¾Karena u−2v = 〈8,1,−4〉−2〈6,−2,−3〉 = 〈8,1,−4〉−〈12,−4,−6〉=〈4, 5,−2〉,
maka panjang vektor u−2v adalah ||u-2 ||v = - + + =( 4)2 52 22 45 3 5.=
60° 45°
v 60° 45°
w
Contoh Pada gambar diperlihatkan sebuah benda dengan berat 200 newton yang
digan-tung dua kawat bersudut 60° dan 45° dengan
horisontal. Jika semua gaya terletak di dalam satu bidang dan benda dalam keadaan setim-bang, tentukan besarnya gaya tegangan pada setiap kawat.
¾Misalkan gaya tegangan pada kawat kiri adalah vektor u, pada kawat
ka-nan adalahvektor v, dangaya berat benda adalahvektor w. Uraikan gaya
tegangan u dan v atas komponen horisontal dan vertikal.
¾Dalam keadaan setimbang besarnya gaya horisontal ke arah kiri dan
ka-nan harus sama, akibatnya || || cos 60u =|| || cos 45 .v Dari sini diperoleh
1 1
2|| ||u = 2 2 || ||v , sehingga || ||u = 2 || ||v .
¾Dalam keadaan setimbang besarnya gaya horisontal ke arah atas dan
ba-wah harus sama, akibatnya || || sin 60u +|| || sin 45v =|| || 200w = .
¾Selesaikan persamaan ini dengan data soal dan || ||u = 2 || ||v , diperoleh
1 1 2 3◊ 2 || ||v + 2 2 || || 200v = , 400 400 6 2 6 2 6 2 6 2 || || - 100
(
6 2)
103,5 + + -= = ◊ = - ª v Newton. dan || ||u = 2 || ||v = 2 100◊(
6- 2)
= 200(
3 1- ª)
146, 4 Newton. u 200Perkalian titik Hasilkali titik dari vektor u dan v, ditulis u vi , didefini-sikan sebagai berikut.
¾ Untuk vektor di bidang: u vi = ·u u1, 2Ò ·i v v1 2, Ò = u v1 1+u v2 2.
¾ Untuk vektor di ruang : u vi = ·u u u1, ,2 3Ò ·i v v v1 2, , 3Ò =u v1 1+u v2 2+u v3 3.
Sifat Perkalian titik Untuk vektor u, v, w dan skalar c berlaku
¾ u vi = v ui ¾ u v wi( + )= u v u wi + i ¾ c(u vi ) = ( )cu vi
¾ 0 ui = 0 ¾ u ui =|| ||u 2≥0, u ui > ¤ π0 u 0, u ui = ¤ =0 u 0
Kaitan hasilkali titik dengan sudut antara dua vektornya Jika u,v ≠ 0
dan θ = sudut terkecil dari u dan v, maka u vi =|| || || || cos .u v q
Kriteria dua vektor saling tegak lurus u^ ¤v u vi = 0.
(Dua vektor saling tegak lurus jika dan hanya jika hasilkali titiknya nol)
Dua vektor yang saling tegak lurus dinamakan ortogonal.
u−v
u v
θ
Bukti dari sifat u vi =|| || || || cos .u v q
Rumus kosinus dari segitiga pada gambar memberikan
2 2 2
||u v- || =|| ||u +|| ||v -2 || || || || cos .u v q
Dari sifat perkalian titik diperoleh
2 2 2 || || ( ) ( ) ( ) ( ) || || || || 2 - = - - = - - -= - - + = + -u v u v u v u u v v u v u u u v v u v v u v u v i i i i i i i i
Samakan kedua bentuk dari ||u v- ||2 ini, diperoleh u vi =|| || || || cos .u v q
Contoh Tentukan sudut antara vektor u = 〈8,4,−1〉danv = 〈4,−4,−2〉.
Jika u,v ≠ 0 dan θ = sudut terkecil dari u dan v, maka
|| |||| || cosq = u v u v i . Untuk soal ini, || ||u = 82+ + - =42 ( 1)2 81 9= , || ||v = 42+ - + -( 4)2 ( 2)2= 36 6= , dan u vi =8(4)+ - + - - =4( 4) ( 1)( 2) 18, sehingga 18 1 9 6 3 cosq = ◊ = . Akibatnya
sudut antara vektor u dan v adalah 11
3
cos 71 .
q = - ª
Ilustrasi Vektor u = 〈8,−1,−4〉danv = 〈1,−4,3〉 saling tegak lurus karena
8, 1, 4 1, 4,3 8 4 12 0
= · - - Ò · - Ò = + - =
Contoh Tentukan semua vektor satuan yang tegak lurus u = 〈1,6,4〉 dan
v = 〈1,2,2〉.
¾Misalkan w = 〈a,b,c〉 adalah suatu vektor yang tegak lurus u dan v, maka
〈a,b,c〉•〈1,6,4〉 = 0 dan 〈a,b,c〉•〈1,2,2〉= 0. Dari sini diperoleh persamaan
6 4 0
a+ b+ c = dan a+2b+2c = 0.
¾Selisih duapersamaanini memberikan 4b+2c= 0,sehingga c = -2b dan
2 2 2 4 2
a = - -b c= - +b b = b.
¾Jadi w = 〈a,b,c〉 = 〈2b,b,−2b〉 = b〈2,1,−2〉 dan || ||w = b2(4 1 4)+ + =3| |b ,
sehingga semua vektor satuan yang tegak lurus u dan v adalah
2,1, 2 1 || || 3| | 3 2,1, 2 b b · - Ò = w = = ± · - Ò w s .
Sudut arah dan kosinus arah
z v k γ α β j 0 y i x
Sudut tak negatif terkecil antara vektor ruang
v≠0 dengan vektor basis i, j, k dinamakan su
-dut arah dari v,dinyatakan denganα,β, danγ;
di sini α = ∠(v,i), β = ∠(v,j), dan γ = ∠(v,j).
Dalam kaitan ini, cos α, cosβ, dan cosγ
dina-makan kosinus arah dari v.
Jika v = v1i+v2 j+v3k, maka 1 || |||| || || || cosa = v i = v v i v i , 2 || |||| || || || cosb = v j = v v j v i , dan 3 || |||| || || || cosg = v k = v v k v i Catatan Karena 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 || || || || || || cos a +cos b +cos g = v + v + v =1
v v v ,maka
vek-tor (cosα,cosβ,cosγ) panjangnya satu satuan dan searah dengan v.
Contoh Tentukan sudut arah vektor v = 〈2,3,−6〉.
Karena || ||v = 4+ +9 36 = 7, maka cosa =72, cosb =37, dan cosg = -67,
sehingga sudut arah dari vektor v = 〈2,3,−6〉 adalah
Vektor Proyeksi Proyeksi vektor u pada v adalah vektor 2 || || prv = u v v u i v u θ prv u=u2 ||u||cosθ u2 v u prv u=u2 θ u2 −||u||cosθ v 1 2 0£ £q p u2 = (proyeksiupadav) = kv, k > 0 ||u2|| = ||u|| cosθ = k||v|| u•v = ||u||||v|| cosθ = k||v||||v|| 2 || || k = u v v i 2 2 pr k || || \ = v = = u v v u u v i v 1 2p q p< £ u2 = (proyeksi upadav) = −kv, k > 0 ||u2|| = −||u|| cosθ = k||v|| −u•v = −||u||||v|| cosθ = k||v||||v|| 2 || || k = - u v v i 2 2 pr k || || \ = v = - = u v v u u v i v
Contoh Jika u = 〈2,2,−1〉 dan v = 〈1,1,2〉, tentukan prvu dan pruv.
Untuk contoh ini, || ||v = 6, || ||u =3, dan u vi = v ui = 2, sehingga
2 2 1 1 2 6 3 3 3 || || prv = u v = ·1,1, 2Ò = , , v u i v dan 2 92 9 94 4 29 || || pru = v u = ·2, 2, 1- Ò = , , -u v i u . tali 25°
Contoh Jika sudut antara tanjakan jalan dan horisontal
adalah 25°, tentukan gaya tegangan tali agar dapat
me-nahan mobil seberat 2 ton dalam keadaan setimbang.
y T
−a x 25°
W = 2 ton
Buatlahsistem koordinat xoy dengan titik asal sebagai
ti-tik pusat massa mobil. Dalam sistem koordinat ini,
W=〈0,−2〉 dan T=〈−a,atan25°〉,a>0.
Gaya tegangan tali untuk menahan mobil dalam keadaan
setimbang adalah panjang proyeksi dari w pada T, yaitu
2 2 | | | | 2 tan 25 || || || || 1 tan 25 ||pr || || || a 0,8452 a + = = = ª T T W T W T T W i T i ton.
Cara lain ||prTW|| ||= W||sin 25 = ◊2 0,4663 0,8452= ton.
dan ||prvu|| dinamakan proyeksi skalar dari u pada v.
Contoh Jika g ≡ ax + by + c = 0, a dan b tak semua 0, tunjukkan vektor
〈a,b〉 tegak lurus garis g dan jarak A(x0,y0) ke g adalah 0 2 02
| |ax by c a b d + + + = .
Untuk a dan b tak semua 0, terdapat tiga kasus yang mungkin terjadi
¾a = 0 dan b ≠ 0: g≡by+c=0 ⇔ c b g∫ = -y ⇔ g//sb-x⇔ 〈0,b〉 ⊥ g. ¾a ≠ 0 dan b = 0: g≡ax+c=0 ⇔ c a g∫ = -x ⇔ g//sb-y ⇔ 〈a,0〉 ⊥g. ¾a ≠ 0 dan b ≠ 0:
(
c,0)
a g - Œ dan 0,(
c)
b g - Œ ⇔ c, c a - Œa g·
Ò
⇔ ⇔ c, c , 0 a -a ·a bÒ =·
Ò
i ⇔ c, c , a - ^ ·a a bÒ·
Ò
⇔ 〈a,b〉⊥ g. y A(x0,y0) n d v prnv (x1,y1) 0 xMisalkan (x1,y1)∈g dan n=〈a,b〉 adalah vektor yang
tegak lurus garis g ≡ ax+ by + c = 0. Buatlah vektor
v dari (x1,y1) ke (x0,y0), maka v = 〈x0−x1,y0−y1〉.
Karena (x1,y1)∈g, maka ax1 + by1 + c = 0, sehingga
ax1+ by1 = −c.
Dengan menggunakan proyeksi vektor diperoleh
0 1 0 1 2 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 2 2 2 2 2 2 ) , , | , | | | | | || || || || || || | ( ) ( | | ( )| | | jarak ( , ) ||pr || || || . a b a b x x y y a x x b y y ax by ax by ax by c a b a b a b d A g · - · - ÒÒ · Ò - + - + - + + + + + + = = = = = = = = n v n v n n n v i n i i
Perkalian silang Hasilkali silang dari vektor ruang u = 〈u1,u2,u3〉 dan
v = 〈v1,v2,v3〉, ditulis u×v, didefinisikan sebagai vektor ruang
¾ u v¥ = ·u v2 3-u v u v3 2, 3 1-u v u v1 3, 1 2-u v2 1Ò; atau ¾ 2 3 1 3 1 2 1 2 3 2 3 1 3 1 2 1 2 3 u u u u u u u u u v v v v v v v v v ¥ = = - + i j k u v i j k (bentuk determinan)
Sifat perkalian silang Jika u dan v vektor ruang, maka
¾ u×v ⊥ u dan u×v ⊥ v
(
u • (u×v) = 0 = v • (u×v))
¾ u, v, dan u×v membentuk sistem tangan-kanan
¾ ||u×v|| = ||u|| ||v|| sin∠(u,v) ¾ u // v ⇔ u×v = 0 u×v u v ∠(u,v) ||u×v||
Ilustrasi Jika u = 〈1,6,4〉 dan v = 〈1,2,2〉, maka 6 4 1 4 1 6 1 6 4 4 2 4 4, 2, 4 2 2 1 2 1 2 1 2 2 ¥ = = - + = + - = · - Ò i j k u v i j k i j k . τ F θ w v v×w u v
Torsi Padagambarkiri diperlihatkan sebuah benda dengan titik tetap O
dan P titik lain pada benda. Di P bekerja gaya F yang memutar benda
terhadap sumbu yang melalui O dan tegak lurus bidang (OP,F). Vektor
OP
t = ¥F dinamakan torsi, yangsearah dengansumbu putar dan
besar-nya ||OP|| || || sin ,F q q = –(OP, )F .
Arti geometri perkalian silang Padagambartengah diperlihatkan
sebu-ah jajargenjang yang dibentuk oleh vektor v dan w dengan θ = ∠(v,w).
Alasdantinggijajar genjangini adalah||v|| dan ||w||sinθ, sehingga
luas-nya adalah L = ||v|| ||w||sinθ = ||v×w||. (sifat perkalian silang)
Perkalian tripel skalar Perkalian tripel skalar dari vektor u, v, dan w
didefinisikan sebagai skalar u•(v × w). Jika u = 〈u1,u2,u3〉, v = 〈v1,v2,v3〉,
dan w = 〈w1,w2,w3〉, maka 2 3 1 3 1 2 1 2 3 2 3 1 3 1 2 1 2 3 2 3 1 3 1 2 1 2 3 1 2 3 2 3 1 3 1 2 1 2 3 ( ) , , , , . v v v v v v u u u w w w w w w u u u v v v v v v u u u v v v w w w w w w w w w ¥ = · Ò ÊÁ - ˆ˜ Ë ¯ = - + = u v wi i
Arti geometri Perkalian tripel skalar Pada gambarkanan diperlihatkan
sebuahparalelepipedumyang dibentuk vektor u, v, dan w. Luas alasnya
adalah ||v×w|| dan tingginya adalah ||u|| |cosγ |, dengan γ = ∠(u,v ×w).
Volume paralel epipedum ini adalah
V = ||v×w|| ||u|| |cosγ | = ||u|| ||v×w|| |cosγ | = |u•(v×w)|. θ ||w||sinθ w ||u||cosγ γ γ O P
n
Q(x,y,z)
P(x1,y1,z1)
1, 1, 1
PQ= · -x x y y z z- - Ò
Persamaan kartesis bidang di ruang Pada gambar
diperlihatkan bidang α yang tegak lurus vektor
tak-nol n = 〈a,b,c〉 dan melalui titik P(x1,y1,z1). Jika titik
Q(x,y,z) pada α, maka vektor PQ= · -x x y y z z1, - 1, - Ò1
terletak pada α . Karena PQ ^n, maka PQin =0,
akibatnya α: a(x−x1) + b(y−y1) + c(z−z1) = 0.
Persamaan ini dapat ditulis dalam bentuk ax+by+cz = ax1+by1+cz1 = k,
k konstanta. Jadi persamaan bidang α adalah
α: ax+by+cz = d; a, b, dan c tak semua nol.
Jarak titik ke bidang Jarak titik A(x0,y0,z0) ke α: ax+by+cz = d adalah
0 0 0 2 2 2 | |ax by cz d a b c d + + -+ -+ = .
Contoh Tentukan persamaan bidang α yang melalui titik A(2,−2,−1),
B(1,1,3), dan C(−2,3,1).
n
Vektor yang terletak pada bidang α adalah
(1,1,3) (2, 2, 1) 1,3, 4
AB= - - - = ·- Ò
( 2,3,1) (2, 2, 1) 4,5, 2
AC= - - - - = ·- Ò
Karena vektor normal bidang n memenuhi
AB ^ n dan n ^ AC, maka 1 3 4 14, 14,7 7 2, 2, 1 4 5 2 AB AC = ¥ = - = ·- - Ò = - · - Ò -i j k n .
Ambillah n = 〈2,2,−1〉, maka α: 2x + 2y − z = k, k dicari. Karena α melalui
A(2,−2,−1), maka k = 4 − 4 + 1 = 1. Jadi α: 2x + 2y − z = 1.
Contoh Jika α: 2x + 2y − z = 1 dan β: x + 2y + 2z = 6, tentukan ∠(α,β). Sudut antara dua bidang adalah sudut antara dua vektor normalnya. Di sini
2, 2, 1 , 1, 2, 2
a = · - Ò b = · Ò
n n dengan ||na||= 3, ||nb||=3,dannainb = 2.
Ka-rena 2 2 || |||| || 3 3 9 cos ( , ) a b a b a b ◊ – n n = nn inn = = , maka –(na,nb) ª 77, 2 . Q P α α A B C
Tampilan parameter kurva bidang Suatu kurva bidang dapat
ditulis-kan dalam persamaan parameter x = x(t), y = y(t), t ∈ I, kedua fungsi ini
kontinupada suatuselang I.Cara penulisanlainnyaadalah bentuk vektor
r(t) = x(t)i + y(t)j, t∈ I = [a,b].
Kurva tutup dan kurva sederhana Pada persamaan parameter x = x(t),
y = y(t),t∈[a,b], titik ujung kurva adalah P
(
x(a),y(a))
dan titik pangkalkurva adalahQ
(
x(b),y(b))
.¾ Suatu kurva dengan titik pangkal dan titik ujung berimpit dinamakan
kurva tutup.
¾ Suatu kurva yang dijalani tepat satu kali (kecuali titik pangkal dan
ti-tik ujungnya) dinamakan kurva sederhana.
Contoh Tentukan persamaan parameter untuk lingkaran L: x2+ =y2 a2. y 2 2 2 x + =y a (x,y) t −a 0 x a x L −a x=a cos t y=a sin t
Lintasan tutup sederhana
Persamaan parameter L adalah x = acos t, y = asint,
0≤t≤2π, atau r(t) = acosti + asint j, 0≤t≤2π.
Titikpangkal L ≡r(0)=(a,0) dantitikujungL ≡ r(2π)
=(a,0), sehingga L adalah lintasan tutup. Karena L
di-jalani tepat satu kali kecuali titik (a,0), maka L adalah
lintasan tutup sederhana. Dari x = acost dan y = asint
diperoleh persamaan lingkaran x2+ =y2 a2.
Lintasan tidak tutup dan tidak sederhana Q
P
Lintasan tidak tutup dan sederhana Q P
Lintasan tutup dan tidak sederhana
Lintasan tutup dan sederhana
Kurva bidang Persamaan kartesis Persamaan parameter Elips x22 y22 1 a + b = x=acost, y=bsint,0≤t≤2π Hiperbol 2 2 2 2 1 y x a - b = , x > 0 x=asect, y=btant, -12p < <t 12p x=acosht, y=bsinht, −∞<t<∞ y
Keterdiferensialan fungsi parameter Jika x = x(t), y = y(t), t ∈ I
mem-punyai turunan pertama yang kontinu dan x′(t) ≠ 0 pada selang buka I,
maka y adalah fungsi terdiferensialkan terhadap x dengan /
/
dy dy dt dx = dx dt . Ilustrasi Pada fungsi parameter x = acost, y = asint, 0≤t≤2π untuk
lingkaran L: x2+ =y2 a2 diperoleh y adalah fungsi dari x dengan turunan
/ cos / sin dy dy dt a t x dx = dx dt = -a t = - y. y 2a y P R t C sikloid x 0 M N πa 2πa x
Sikloid Sikloid adalah kurva bi-dang yang merupakan jejak titik pada roda lingkaran yang
digelin-dingkan sepanjang garislurus
tan-pa tergelincir.
¾ Gambar iniadalahrodalingkaranberpusatdiCdanberjari-jari a
dige-lindingkan sepanjang sumbu-x dengan jejak titik P mulai dari (0,0).
¾ Pilih parameter t sudut searah jarum jam antara CP dengan posisi
ver-tikalnya saat P di titik O. Karena ON =PN=at, maka x dan y adalah
x=OM=ON−MN=at−asint=a(t−sint)
y=MP=NR=NC+CR=a+(−acost)=a(1−cost)
¾ Persamaanparametersikloidadalahx=a(t−sint),y=a(1−cost),t>0.
Turunan y terhadap x adalah
2 2 / sin / (1 cos ) ay y dy dy dt a t dx dx dt a t y ± -= = = , karena 2 2 2
cos 1 y sin 1 cos 1
(
1 ay)
2 .a
t= - fi a t = ±a - t = ±a - - = ± ay y
-Dari sini diperoleh 0 ≤ y≤ 2a, titik minimumnya tercapai di x= k⋅2πa
dan titik maksimumnya tercapai di x= πa + k⋅2πa, k bilangan bulat.
Luas daerah di bawah satu busur sikloid dan di atas sumbu-x adalah
(
)
2 2 2 2 2 0 0 0 2 2 2 2 0 0 2 3 1 1 1 2 2 2 4(1 cos ) ( sin ) (1 cos )
1 2cos cos 2 2sin sin 2
3 . ( )
(
)
a L y dx a t d a t t a t dt a t t dt a t t t a p p p p p p = = - - = -= - + + = - + =Ú
Ú
Ú
Ú
Fungsi Parameter di Bidang dan Ruang
Fungsi parameter di bidang adalah r( )t = x t( )i+ y t( ) ,j a £ £t b dan di
ruang adalah r( )t = x t( )i+ y t( )j+ z t( ) ,k a £ £t b . Fungsi parameter ini
bernilai vektor dengan peubah skalar.
Fungsi ini memuat informasi titik pangkal, titik ujung, arah, dan berapa
kalikurvadijalani;arahnya terbalikjika tdigantidengan (−t). (kekuatan)
Suatu kurva dapat ditulis sebagai fungsi parameter dengan lebih dari
sa-tu cara, asa-turannya tidak sa-tunggal. (kelemahan)
Fungsi Parameter di Bidang
y \ \2 t=α r=r(t) t=α ttkpkl t=β t ttkujung j r(t) t=β 0 i x ( )t = x t( ) + y t( ) ,a £ £t b r i j x =x(t), y =y(t) ≡ fungsi real
Fungsi Parameter di Ruang
z \ t=α \3 ttkpkl t=α r=r(t) t k t=β r(t) ttkujung 0 j y t=β i x ( )t = x t( ) + y t( ) +z t( ) ,a £ £t b r i j k x = x(t), y = y(t), z = z(t) ≡ fungsi real y L2 q (p,q) a pi+qj −a 0 a p x L1 −a 1: ( ) cos sin , 0 2 y x L r t =a ti+a tj £ £t p 2 2 2 x y a fi + = 2: ( ) ( cos ) ( sin ) , 0 2 L st = a t p+ i+ a t q+ j £ £t p 2 2 2 (x p) (y q- ) a fi - + = z tabung x2+y2=a2 heliks lingkaran r( )t =acosti+asintj+btk tŒ ,atau- < <• t • y Lintasan spiral x melilit tabung
}
2 2 2 ( ) cos ( ) sin x x t a t x y a y y t a t = = fi + = = = ( ) cos sin , y z x t =a t +a t +bt -• < <•t r i j k tabung lingkaran a a 0 t=0Contoh Tentukan persamaan parameter dari y= -4x x2, 0£ £x 4, arah, titik
pangkal, titik ujung, gambarkan kurva, dan arah terbalik dari kurva.
y 4 t= 2 y= 4x−x2 t =0 t = 4 0 titik titik 4 x pangkal ujung Persamaan parameter: 2 ( )t = +t (4t-t ) , 0 £ £t 4 r i j .
arah: dari titik pangkal (0,0) ke titik ujung (4,0)
t= 0 t= 4 Jika arah kurva dibalik, aturan fungsinya:
2
( )t = - + - -t ( 4t t ) ,- £ £4 t 0
s i j .
titik pangkal: r(−4) = 4 i + 0 j = (4,0) titik ujung: r(0) = 0i + 0j = (0,0)
Contoh Tentukan persamaan parameter dan persamaan kartesis garis di
ruang dengan vektor arah b ≠ 0 dan vektor penyangga a.
z x a x b 0 y x Persamaan parameter: x = x(t) = a + tb,b≠0, tŒ .
Jikax=( , , ),x y z a=( ,a a a1 2, ),3 danb=( , , ),b b b1 2 3 ma-ka ( , , ) ( , , )x y z = a a a1 2 3 +t b b b( , , )1 2 3 . Samakan
kompo-nennya, diperoleh ( , , ) (x y z = +a tb a1 1, 2+tb a2, 3+tb3).
Eliminasi t dari x a tb y a= +1 1, = +2 tb2,danz a= +3 tb3,
diperoleh 1 2 3 1 2 3 1 2 3 , , , 0. z a x a y a b b b b b b -- = - = π
Contoh Tentukan persamaan kurva yang merupakan perpotongan dari ta-
bung lingkaran x2+y2=a2 dengan bidang z = y kemudian gambarkan.
z
tabung x2+y2=a2 bidang z = y
y
Karena persamaan kurva harus memenuhi
x2+y2=a2, maka x = acost,y = asint,a>0.
Karena persamaan kurva harus memenuhi
z=y, maka ambillah z=asint, a>0.
Persamaan parameter dari kurva adalah
r(t)=acosti+asintj+asintk,0≤t≤2π. Bentuk kurva adalah elips yang dijalani
satu kali dengan sumbu panjang 2a 2
dan sumbu pendek 2a.
(2,4)
0
r=r(t)
Limit fungsi parameter Untuk fungsi parameter r=r(t),α≤t≤β dan α≤t0≤β, 0 0 lim ( ) jika 0 0 0 | | || ( ) || tÆt r t =L " > $ > ' < - < fie d t t d r t -L <e .
(r(t)dapatdibuat sebarangdekatke L dengan cara membuat t cukup de-kat ke t0 tetapi t ≠ t0)
Kekontinuan fungsi parameter Fungsi parameter r= r(t)kontinu dit0,
α ≤ t0 ≤ β, jika
0
0
lim ( ) ( )
tÆt r t =r t dan kontinu pada suatu selang jika fungsi
r= r(t) kontinu di setiap titik pada selang itu.
Sifat limit dan kekontinuan fungsi parameter Untuk fungsi parameter
r= r(t)= x(t)i+y(t)j+z(t)k, α ≤t≤β, α ≤ t0≤ β, dan L = ( ,1 2, 3),
¾
0 0 0 0
1 2 3
lim ( ) lim ( ) , lim ( ) , dan lim ( )
tÆtr t = ¤L tÆt x t = tÆt y t = tÆt z t = ,
¾ r=r(t) kontinudit0 ⇔ x=x(t), y= y(t), dan z= z(t) kontinu di t0.
Turunan fungsi parameter Turunan fungsi parameter
z C: r = r(t) r(t0) garis singgung r(t0 +h) −r(t0) r(t0 +h) 0 y garis singgung: s(t) =r(t0) +tr′(t0) x r= r(t)=x(t)i+ y(t)j +z(t)k, α≤ t≤β di t0 ∈ (α,β), ditulis r
′
(t0), didefinisikan sebagai 0 0 0 0 ( ) ( ) ( ) lim h t h t h t Æ + -= ¢ r r r .Turunan fungsinya di t∈[α,β],
didefini-sikan sebagai 0 ( ) ( ) ( ) lim h t h t h t Æ + -= ¢ r r r
Artigeometrir′(t0)≡ vektorsinggung dir(t0)pada kurvaC:r= r(t),
per-samaan garis singgung di r(t0) pada kurva C adalah s(t) = r(t0) + tr′(t0).
Arti fisis r′(t0) ≡ vektor kecepatan di r(t0) pada gerak partikel sepanjang
kurva C: r=r(t).
Sifat turunan fungsi parameter Turunan dari fungsi parameter r = r(t)
= x(t)i + y(t)j + z(t)k,α ≤ t ≤ β adalah r¢( )t = x t¢( )i+ y t¢( )j+ z t¢( )k.
Jika fungsi r = r(t)dan s = s(t) terdiferensialkan di t ∈ [α,β], maka
¾ (r + s)′(t)= r′(t) + s′(t) ¾(r•s)′(t)= r(t)•s′(t) + r′(t)•s(t)
Gerakan partikel sepanjang kurva Jika suatu partikel bergerak
sepan-jang kurva ruang C: r = r(t), maka untuk setiap saat t ∈ [α,β] berlaku:
¾Vektor posisi: r=r(t).
¾Vektor kecepatan: v=v(t)=r′(t); laju: v=v(t)=||v(t)||.
¾Vektor percepatan: a=a(t)=v′(t)=r″(t); percepatan: a=a(t)=||a(t)||.
Integral fungsi parameter
¾Integral tak-tentu dari fungsi r = r(t) pada selang I didefinisikan
se-bagai anti diferensialnya,
Ú
r( )t dt =s( )t +C ⇔ s′(t) = r(t) ∀t ∈ I.¾Integral tentu dari fungsi r= r(t), α ≤t≤ β didefinisikan sebagai limit jumlah Riemann, 1 || || 0 ( ) lim n ( )k k k P t dt c t b a = Æ
Â
= DÚ
r r , P suatu partisi untuk[α,β], ∆tk = tk − tk−1, ck ∈ [tk−1,tk],dan ||P|| = maks{∆tk:1≤k≤n}.
Sifat integral fungsi parameter Jika r(t) = x(t)i + y(t)j + z(t)k,α ≤ t ≤ β,
maka ¾
Ú
r( )t dt =(
Ú
x t dt( )) (
i+Ú
y t dt( )) (
j+Ú
z t dt( ))
k ¾ b ( )t dt b x t dt( ) b y t dt( ) b z t dt( ) a a a a Ê ˆ Ê ˆ Ê ˆ =Ë ¯ +Ë ¯ +Ë ¯Ú
rÚ
iÚ
jÚ
k y C: r=r(t), α≤x≤β yi ∆bi y=f(x) yi−1 a≤x≤b 0 a x i−1 xi b yPanjang busur kurva Untuk kurva
C: y=f(x),a≤x≤b, f
′
kontinu pada [a,b],∆bi = busur ke-i ≈ talibusur ke-i
( )
2 2 2 1 i i i i i i y x b x y DD x D ª D +D = + D . Panjang busur: b 1 ( ( ))2 a L =Ú
+ ¢f x dxUntuk kurva C:r(t)=x(t)i+y(t)j denganr′(t)=x′(t)i+y′(t)jkontinu
pa-da [α,β] dan || ( )||r¢t = (x t¢( ))2+(y t¢( ))2 , dari ∆bi = busur ke-i ≈ talibusur
ke-i diperoleh
( ) ( )
2 2 2 2 i i i i i i i i x y t t b x y DD DD t D ª D +D = + D . Panjang busur: L b (x t( ))2 (y t( ))2dt b|| ( )||t dt a a =Ú
¢ + ¢ =Ú
r¢ . Rumus L b|| ( )||t dt a=
Ú
r¢ berlaku untuk untuk kurva ruang r=r(t),α≤t≤β. ∆yiContoh Hitunglah 0 ln (1 ) 1 sin 2 lim
(
)
t t t e t t t t Æ + + - + i j k Karena 0 0 ln (1 ) 1/(1 ) 1 lim lim 1 t t t t t Æ Æ + = + = , 0 0 1 1 lim lim 1 t t t t e e t Æ Æ - = - = -, dan 0 0 sin 2 2 cos 2 1 lim lim 2 t t t t t Æ = Æ = , maka tlim ( )Æ0r t = -(1, 1, 2) = - +i j 2k.Contoh Tentukan persamaan kartesis garis singgung di titik A(−1,0,π)
pa-da kurva C: r(t) = costi + sint j + t k, tŒ .
¾ Titik A(−1,0,π) terletak pada C karena r(π) = −i+ 0 j + π k = (−1,0,π).
¾ Turunan fungsi r= r(t) adalah r′(t) = −sint i+ cost j + k, sehingga
vek-tor singgungnya adalah r′(π) = 0 i − j + k = (0,−1,1).
¾ KarenatitikAtercapaipada saatt= π,makapersamaangarissinggung di
A pada kurva C adalah s(t) = r(π) + tr′(π) = (−1,0,π) + t(0,−1,1).
¾ Untuk menentukan persamaan kartesisnya, misalkan s(t) = (x,y,z), maka
x = −1, y = −t, dan z = π + t. Eliminasi t menghasilkan −y = z − π. Jadi
persamaan kartesis garis singgungnya adalah x = −1 dan y = π − z.
Contoh Suatu partikel bergerak dengan r(t)=costi+sintj+etk, tŒ .
Tentukan sudut antara vektor kecepatan dan percepatannya pada saat 0.
¾ Vektor kecepatan partikel ≡ v(t) = r′(t) = −sinti + costj + etk, sehingga
vektor kecepatannya pada saat t = 0 ≡ v(0) = (0,1,1).
¾ Vektor percepatan partikel ≡ a(t) = r″(t) = −costi − sintj + etk, sehingga
vektor percepatannya pada saat t = 0 ≡ a(0) = (−1,0,1).
¾ Gunakan v(0) • a(0) = ||v(0)|| ||a(0)|| cos∠
(
v(0),a(0))
dengan v(0)• a(0)= (0,1,1)•(−1,0,1) = 1, ||v(0)|| = 2 , dan ||a(0)|| = 2 , diperoleh
1 = 2 cos ∠
(
v(0),a(0))
, atau cos∠(
v(0),a(0))
= 12.
¾ Jadi ∠(vektor kecepatan,vektor percepatan) di 0 ≡ ∠
(
v(0),a(0))
= 60°
.Contoh Hitunglah panjang busur (keliling) lingkaran berjari-jari a > 0.
Tulislah lingkarannya dalam bentuk C: r(t)=acosti+asintj,0≤t≤2π.
Karena ||r
′
(t)|| = a, maka 2 20 0
keliling || ( )|| 2 .
Contoh Jika r(t)=sinti+sin2tj+sin3tk, hitunglah
Ú
r( )t dtdan 0 ( ) .t dt pÚ
r(
) (
) (
)
(
)
(
)
2 3 3 1 1 1 2 4 3( ) sin sin sin
cos sin 2 cos cos
t dt t dt t dt t dt t t t t t = + + = - + - + - +
Ú
rÚ
iÚ
jÚ
k i j k C ¾(
(
)
(
3)
)
0 0 1 1 1 1 1 2 4 3 2 3( )t dt cost t sin2t cos t cost p 2 1
p
p
= - + - + - = + +
Ú
r i j k i j k .Contoh Hitunglah panjang busur heliks lingkaran
C: r(t)=acosti+asintj+btk,0≤t≤2π.
Karena r
′
(t)=−asinti+acostj+bk, dengan ||r′
(t)||= a2+b2, makapanjang busur C adalah 2 2 2 2 2 2
0 || ( )|| 0 2 . L=
Ú
p r¢t dt=Ú
p a +b dt= p a +b Contoh y v v0 lintasan θ peluru 0 xSebutir peluru ditembakkan dari titik asal O dengan
laju awal v0 m/det dan ∠(peluru,sb-x positif) = θ.
Ji-ka geseJi-kan udara diabaiJi-kan, tentuJi-kan vektor posisi untuk gerakan peluru ini dan tunjukkan lintasan pe-lurunya berbentuk parabol.
¾ Percepatan yang terkait dengan gaya gravitasi adalah a(t) = −9,8j m/det2
dengan kondisi awalnya r(0) = 0 dan v(0) = v0cosθ i + v0sinθ j.
Tentu-kan r = r(t) dengan mengintegralkannya dua kali.
¾ Dari a(t) = −9,8j diperoleh v( )t =
Ú
a( )t dt = -Ú
( 9,8 )j dt = -9,8tj C+ 1de-ngan C1 ditentukan dari v(0) = v0cosθ i + v0sinθ j. Karena v(0) = C1,
maka C1=v0cosqi+v0sinqj, sehingga v( ) ( cos )t = v0 q i+( sinv0 q-9,8 )t j.
¾ Dari sini diperoleh r( )t =
Ú
v( )t dt = ( cos )v0 q ti+(( sin )v0 q t-4,9t2)j C+ 2dengan C2 ditentukan dari r(0) = 0. Karena r(0) = 0, maka C2 = 0. Jadi
vektor posisinya adalah r( )t = ( cos )v0 q ti+(( sin )v0 q t-4,9t2)j.
¾ Dari vektor posisi ini diperoleh x = (v0cosθ)t dan y = (v0sinθ)t − 4,9t2.
Karena 0cos x v t = q , maka 2 0 2 2 2 2 0 0 0 2 ( sin ) 4,9
cos 4,9 cos (tan ) cos
v x x
v v v
y = qq - q = q x- q x .
sehinggayfungsikuadratdalamxdanlintasanpelurunyaadalahparabol.
Soal uji konsep dengan benar – salah, berikan argumentasi atas jawaban Anda.
No. Pernyataan Jawab
1. Vektor nol selalu tegak lurus dan sejajar dengan sebarang vektor ruang. B − S 2. Untuk vektor ruang u dan v, jika u // v dan ∠(u,v) =θ, 0 ≤θ≤π, maka θ= 0. B − S 3. Untuk vektor ruang u dan v, jika u • v= 0 dan u • w= 0, maka v sejajar dengan w. B − S 4. Jika vektor ruang u, v≠0 terletak pada bidang α, maka nα=k(u × v), k konstanta. B − S 5. Untuk vektor ruang u dan v, jika ∠(u,v) =θ, 1
2
0< <q p, maka ||u v¥ || =tan .q
u vi B − S
6. Untuk sebarang sudut θ kurva x(t) =tcosθ dan y(t) =tsinθ, tŒ adalah lingkaran. B − S
7. Jika v adalah vektor singgung pada kurva y=x2 di titik (1,1), maka 〈2,−1〉⊥v. B − S 8. Jika a(t)• v(t) = 0 ∀tŒ , maka kurva gerakan partikelnya adalah lingkaran. B − S 9. Vektor percepatan pada gerakan sepanjang heliks lingkaran selalu tegak lurus sb-z. B − S 10. Pada suatu gerakan partikel, jika ||r(t)|| = konstan, maka ||r ′(t)|| = 0 (lajunya nol). B − S
Kumpulan Soal Vektor di Bidang dan Ruang
11. Jika P adalah titik berat ∆ABC, AB=u, dan AC =v, nyatakan ruas garis AP,BP,danCP da-lam u dan v.
12. Jika u, v, w mempunyai titik pangkal sama, ∠(u,v) =∠(u,w) =∠(v,w) = 120°, u + v + w =0, dan ||u||= ||v|| = 1, tentukan ||w||.
13. Jika A(−2,0), B(3,−1), dan C(5,2), tentukan titik D sehingga ABCD berbentuk jajargenjang ke-mudian tentukan –(AB AD, ) dan –(DA DC, ).
14. Jika u=〈2,2,0〉, v=〈1,−1,1〉, dan w=〈−2,2,1〉, tentukan ∠(u,v), ∠(u,w), dan ∠(v,w).
15. Jika u=〈2,k〉 dan v=〈3,5〉, tentukan kontanta k agar (a)u // v dan (b)u⊥v.
16. Tentukan konstanta k agar vektor u=〈k,k,1〉 tegak lurus vektor v=〈k,5,6〉.
17. Jika A(3,0,2), B(4,3,0), dan C(8,1,−1), tunjukkan ∆ABC siku-siku dan sudut mana yang 90°.
18. Jika vektor u dan v memenuhi ||u − v||=||u||+||v||, tentukan ∠(u,v).
19. Jika ||u|| = 4, ||v|| = 5, dan ∠(u,v) = 120°, tentukan ||2u+ 3v||.
20. Tentukan proyeksi vektor u=〈−4,3,−4〉 pada vektor v=〈2,−2,1〉 dan panjang proyeksinya.
21. Jika bidang α yang melalui (1,1,−1) mempunyai vektor normal n=〈3,−2,−1〉, tentukan persa-maan bidang α. Kemudian, jika β: 2x− 4y+ 3z= 1, tentukan sudut antara bidang α dan β.
22. Tentukan jarak dari titik A(1,−1,−2) ke bidang α: 2x+ 3y+ 6z= 1.
23. Tentukan semua vektor yang tegak lurus pada kedua vektor u=i+ 2 j+ 3 k dan v=i−j+ 2 k.
24. Tentukan luas ∆ABC yang titik sudutnya A(3,2,1), B(2,4,6), dan (−1,2,5).
25. Jika α: x−3y+2z=7 dan β: 2x−2y−z=−3, tentukan persamaan bidang γ yang melalui titik (1,2,−3), γ tegak lurus α, dan γ tegak lurus β.
27. Tentukan persamaan kartesis dari x= 4 −t, y= t , 0 ≤t≤ 4 dan gambarkan kurvanya.
28. Tentukan persamaan kartesis dari x= cost, y=−2sin22t, −∞≤t≤∞ dan gambarkan kurvanya.
29. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva x=t2, y=t3 di t= 2 dan gambarkan kurvanya.
30. Tentukan turunan pertama dan kedua dari x= 1 − cost, y= 1 + sint, t≠nπ, n bilangan bulat.
31. Tentukan suatu vektor singgung di titik (1,1) pada kurva (a)y=x2 dan (b)y= 2x3−x4.
32. Tentukan luas daerah di antara kurva x=e2t, y=e−t dari t= 0 sampai t= ln5.
33. Hitunglah panjang busur kurva x= 3t2, y=t3, 0 ≤t≤ 2.
34. Jika 1 cossin tansin ln (1 ) 1 ( ) t , t t t t t t t e t = - + + + -+
r i j k tentukan r(0) agar fungsi ini kontinu di 0.
35. Jika r(t) =e−ti− 2lntj, tentukan turunan pertama dari fungsi f(t) =r(t)• r″(t).
36. Pada gerakan partikel r(t)=cost i +sint j +et k,tŒ , tentukan sudut antara vektor kecepatan dan vektor percepatannya pada saat t=0.
37. Jika persamaan gerak suatu partikel adalahr( )t =(12at2- +6t 7)i+ -(t2 4)j+ -(t2 10)k dan v(1) tegak lurus a(1), tentukan konstanta a.
38. Jika suatu partikel bergerak menelusuri lingkaran x2+y2=25 dari titik (5,0) dengan laju sudut 6 radian per detik, tentukan persamaan gerak, vektor kecepatan, laju, dan vektor percepatannya.
39. Hitunglah (a) 1
(
2)
0 t t t te- +te +te dtÚ
i j k dan (b)(
)
2 2 2 2 1 0 1 1 1 1 t t t t t dt + + + + +Ú
i j k40. Hitunglah panjang busur kurva r(t) = cos3ti+ sin3tj, 0 ≤t≤ 2π.
41. Hitunglah panjang busur kurva r(t) = 2cost i + 2sint j +t2 k, 0 ≤t≤ 2π.
Kunci Jawaban 1. B 2. S 3. S 4. B 5. B 6. S 7. B 8. S 9. B 10. S 11. 1 1 2 1 1 2 3 3 , 3 3 , 3 3 AP= u+ v BP= - u+ vCP= u- v 12. ||w|| = 1 13.–(AB AD, )=67,6 , –(DA DC, )=112, 4 14. ∠(u,v) =∠(u,w) =90°, ∠(v,w) =125,26° 15. (a) 10 3 k= (b) 6 5 k = - 16. k=−2 atau k=−3 17. ∠B 18. 180° 19. 13 20. 〈−4,4,−2〉, ||prvu||=6 21. α:3x−2y−z=2 dan ∠(α,β)=56,9° 22. 2 23. c(7i+j−3k), cŒ 24. 4 6 25. 7x+5y+4z=5 26. x= 2(y2−1), y≥0 27.y2=4−x, 0≤x≤4,0≤y≤2 28. y=−8x2(1−x2),−1≤x≤1 29. y−8=3(x−4) y 1 −2 0 x y 2 0 4 x y 0 −1 1 x −2 y gs 8 t=2 0 4 x 30. dydx cot ;d y22 csc3 dx t t = = - 31. (a) 〈1,2〉 (b) 〈6,−4〉 32. 8 33. 16 2-8 34. r(0) = 2i + 2j − k 35. f t¢( )= -2e-2t-4t-3+8t-3lnt 36. sudut antara v(0) dan a(0) adalah 60° 37. a= 2 atau a= 4 38. r(t)=5cos6t i + 5sin6t j; v(t)=−30sin6t i + 30cos6t j, v(t) = 30; a(t)=−180cos6t i + 180sin6t j 39. (a)(1-2e)i+ +j 41(e2+1)k; (b)14pi+ln 2j+ -(1 14p)k 40. 6 41. 2p 1 4+ p2+ln( 1 4+ p2+2p)