• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR SEBAGAI SARANA PENGUNGKAPAN IDE PEMIKIRAN DI AKHIR MASA STUDI *

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR SEBAGAI SARANA PENGUNGKAPAN IDE PEMIKIRAN DI AKHIR MASA STUDI *"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR SEBAGAI SARANA

PENGUNGKAPAN IDE PEMIKIRAN DI AKHIR MASA STUDI

*

BANDI

PENDAHULUAN Kurikulum

Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi (SK Mendiknas No. 232/U/2000). Bahan kajian dan pelajaran disebut matakuliah. Matakuliah menurut kurikulum nasional (KURNAS) dibuat kelompok, seperti berikut ini.

1. Mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK). 2. Mata kuliah keilmuan dan ketrampilan (MKK). 3. Mata kuliah keahlian berkarya (MKB).

4. Mata kuliah perilaku berkarya (MPB).

5. Mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB).

Pendidikan tinggi akuntansi di Indonesia pada saat ini diselenggarakan melalui jalur pendidikan akademik dan profesional (Baridwan, 2001). Pendidikan akademik terdiri atas program sarjana, magister/master, dan doktor. Pendidikan profesional terdiri atas diploma I, diploma II, diploma III, dan diploma IV, serta pendidikan profesi (di jurusan akuntansi disebut Pendidikan Profesi Akuntansi— PPAk).

Satuan kredit semester (SKS) menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. Beban studi program sarjana adalah sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan sebanyak-banyaknya 160 (seratur enampuluh) SKS. Sementara itu, beban studi program diploma III adalah sekurang-kurangnya 110 (seratus sepuluh) SKS dan sebanyak-banyaknya 120 (seratus duapuluh) SKS. Permasalahannya adalah skripsi: (1) berbobot SKS besar, (2) bisa memperpanjang masa studi mahasiswa, (3) tampak lebih penting daripada konsentrasi ilmu akuntansi; sehingga mahasiswa hanya menguasai skripsinya daripada arti penting akuntansi, (4) menggunakan pendekatan; mungkin harus menyesuaikan dengan minat dosen, dan (5) bisa diganti dengan mata kuliah lain yang sebobot.

(2)

PEMBAHASAN Skripsi

Skripsi sebagai suatu matakuliah dengan 6 SKS di beberapa perguruan tinggi1, termasuk Universitas Sebelas Maret (UNS) merupakan matakuliah wajib. Sripsi dimaksudkan sebagai sarana untuk mengungkapkan ide pemikiran tentang konsep dan teori yang telah ditempuh dan diperoleh selama masa studi berjalan. Sebaiknya skripsi dilakukan dalam wujud riset. Riset dapat digambarkan sebagai usaha sistematis dan terorgainasi untuk meneliti permasalahan tertentu yang memerlukan suatu solusi (Sekaran, 1992). Untuk menunjang kelancaran studi mahasiswa, dosen sebagai pembimbing harus memiliki komitmen untuk mengarahkan mahasiswa agar tidak terlalu lama dalam mengerjakan skripsi, dengan pendekatan yang bersepakatan antara pembimbing dan mahasiswa.

Prasyarat Skripsi

Skripsi ditempuh oleh mahasiswa di akhir masa studi. Untuk itu sebelum menempuh matakuliah skripsi mahasiswa harus memenuhi prasyarat, antara lain seperti berikut ini.

1. Telah menempuh dan lulus matakuliah sebanyak 124 SKS.

2. Telah menempuh dan lulus matakuliah “Metode Penelitian” (Fakultas Ekonomi UNS, 2001).

3. Untuk ujian skirpsi/ pendadaran, tidak ada matakuliah yang bernilai 0 (nol) atau belum ditempuh.

Dari persyaratan skripsi, tampak bahwa mahasiswa diberikan bekal metode untuk melakukan riset dalam bidang-bidang akuntansi. Akan tetapi mahasiswa perlu disadarkan bahwa skripsinya itu hanya mencakup bidang kecil dari bidang akuntansi, dan bidang akuntansi secara keseluruhan lebih penting bagi seorang yang berprofesi akuntan atau calon akuntan2. Permasalahan demikian dapat diatasi melalui model ujian skripsi dengan dibarengi ujian komprehensif.

1

UGM mewajibkan matakuliah skripsi dengan 6 SKS, Workshop Pemantapan Kurikulum Pendidikan Akuntansi 17 dan 18 September 2001.

(3)

Pendekatan Skripsi

Sebagai suatu riset, sebaiknya skripsi menggunakan pendekatan yang umum, jelas dan tidak memberatkan mahasiswa. Sebagai contoh, untuk melakukan riset ilmu sosial dapat digunakan beberapa cara berikut ini (Yin, 1988).

1. Studi Kasus. 2. Eksperimen. 3. Survei.

4. Analisis kersipan (archival analysis). 5. Sejarah.

Kapan tiap strategi riset tersebut di atas digunakan tergantung tiga kondisi: (a) tipe pertanyaan riset, (b) tingkat kontrol peneliti atas peristiwa keperilakuan aktual, dan (c) tingkat fokus pada peristiwa-kontemporer atau historis. Pemilihan strategi riset dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1

Pemilihan Strategi Riset dan Situasi yang Relevan

Strategi Bentuk Pertanyaan Riset Kontrol atas

Peristiwa Keperilaku an Fakus pada Peristiwa Kontempor er

Eksperimen Bagaimana, Mengapa ya Ya

Survei Siapa, Apa, Dimana tidak ya

Analisis Kearsipan

Siapa, Apa, Dimana, Berapa tidak Ya/tidak

Sejarah Bagaimana, Mengapa tidak tidak

Studi Kasus Bagaimana, Mengapa tidak ya

Sumber: Yin, 1988.

Sebagai contoh, suatu riset yang berfokus pada pertanyaan “Apa”, ada dua kemungkinan muncul. Pertama, banyak tipe pertanyaan “apa” adalah eksploratori, sperti “Cara apa yang akan mengefektifkan pelaksanaan sekolah?”. Dalam hal ini sebagai studi eksploratori, dari kelima strategi tersebut ada beberapa kemungkinan, antara lain: survei eksploratori; eksperimen eksploratori; dan studi kasus eksploratori. Kedua, pertanyaan “apa” adalah sebenarnya bentuk dari “berapa banyak”, sebagai contoh “apa yang menjadi hasil dari reorganisasi manajerial tertentu?”. Untuk identifikasi hasil tersebut lebih tepat dipilih survei atau analisis kearsipan daripada yang lain.

Selain kelima cara riset di atas, saat ini ada cara riset yang sering digunakan dalam riset keuangan, cara tersebut adalah studi peristiwa (event study). Tujuan

(4)

studi peristiwa adalah untuk menilai apakah ada abnormal atau ekses return yang diperoleh para pemegang sekuritas berkenaan dengan peristiwa tertentu (Peterson, 1989).

Yang selama ini berlangsung, beberapa pendekatan bisa digunakan oleh mahasiswa untuk menulis skripsi, antara lain seperti berikut ini (Fakultas Ekonomi UNS, 199).

1. Studi literatur/ Studi Pustaka. 2. Survei.

3. Studi Kasus.

Untuk itu, pendekatan yang bisa dilakukan dapat ditambahkan pada pendekatan yang ada dan sering digunakan oleh mahasiswa. Perluasan pendekatan demikian, harus menjadi komitmen bersama dosen sebagai pembimbing.

Eksperimen

Metode eksperimen memungkinkan peneliti mempengaruhi variabel yang diteliti dan mengamati perubahannya. Intervensi peneliti tersebut dimaksudkan untuk pengukuran. Metode ini sangat baik untuk riset kasualitas. Tujuh aktivitas untuk melakukan eksperimen yang baik (Cooper dan Emory, 1995).

1. Memilih variabel yang relevan.

2. Menentukan tingkat perlakuan (treatment). 3. Mengontrol lingkungan eksperimental. 4. Memilih desain eksperimental.

5. Menseleksi dan menugasi subyek penelitian. 6. Ujicoba, revisi, dan menguji.

7. Menganalisis data.

Survei

Mensurvei adalah bertanya orang dan mencatat catatan jawabannya untuk dianalisis. Metode riset yang menggunakan data primer, dan dapat dilakukan dengan dua cara, yakni: (1) observasi kondisi, peristiwa, orang atau prosec; dan (2) bertanya atau survei orang tentang suatu topik. Riset dengan cara survei dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini (Cooper dan Emory, 1995).

1. Interview personal. 2. Interview lewat telepon. 3. Interview lewat surat.

(5)

Analisis Kearsipan

Dalam beberapa hal, metode riset ini sama dengan survei, yaitu apabila pertanyaan riset tentang “apa” dalam arti “berapa”. Strategi ini akan bermanfaat jika tujuan riset adalah untuk menggambarkan insiden atau prevalensi dari penomena atau suatu yang prediktif atau suatu hasil. Barangkali metode ini dapat digunakan untuk menampung metode riset yang disebut studi leteratur. Namun demikian studi literatur di sini harus dibedakan dengan criticle review atas satu sampai dengan tiga artikel, yang terlalu rendah untuk dibebani dengan 6 SKS.

Sejarah

Dalam hal riset eksplanatori, metode riset ini bisa substitusi dengan studi kasus dan eksperimen, yaitu apabila pertanyaan riset tentang “bagaimana” dan “mengapa”. Strategi ini akan bermanfaat jika berhubungan dengan kaitan operasional yang memerlukan penelusuran beberapa waktu. Mungkin riset demikian, oleh peneliti postivisme dikatakan sebagai metode alternatif.

Studi Kasus

Kata kasus berasal dari Bahasa Latin “casus” yang berarti kejadian (accorrence) yang dalam Bahasa Inggris adalah falls out, occur, happens (Easton, 1992). Studi kasus dalam pembelajaran berbeda dengan studi kasus dalam riset. Para ahli ilmu sosial menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan studi intensif, deskripsi dan analisis tentang seseorang, kelompok orang, atau organisasi, yang darinya suatu teori dapat diderivasi, atau dengannya suatu teori dapat diuji.

Studi Peristiwa

Metode ini merupakan teknik yang tepat untuk riset tentang isu ekonomi dan keuangan, walaupun mungkin merupakan satu teknik yang benar (Peterson,1989). Tahapan yang perlu dilalui dengan cara riseti ini adalah sebagai berikut.

1. Menentukan peristiwa yang diteliti. 2. Identifikasi parameter waktu.

3. Estimasi return saham biasa ekspektasi. 4. Estimasi return ekses.

5. Standarisasi return saham abnormal. 6. Memilih analisis statistik.

(6)

2. Pengumpulan data.

3. Analisis, interpretasi, dan pelaporan.

Perencanaan proyek bisa meliputi problema/ pertanyaan riset, eksplorasi, desain, rencana pengambilan sampel, dan penentuan budget dan nilai. Pengumpulan data bisa meliputi pengaksesan data, uji coba (pilot testing), dan pengumpulan data. Tahap terkahir proses riset adalah analisis dan interpretasi, dan pelaporan hasil.

Yang paling menentukan bagai mahasiswa dalam keberhasilan skripsinya adalah proposal risetnya. Untuk itu diharapkan dalam menempuh matakuliah “Metodologi Penelitian” dapat diakhiri dengan proses atau tugas akhir matakuliah berupa penyususan proposal.

Tugas Akhir

Secara umum tugas akhir (TA) untuk diploma III (D-3), tidak berbeda dengan skripsi untuk S-1, karena keduanya merupakan riset. Namun dilihat beban dan tujuan pembelajaran, perlu kiranya keduanya untuk dibedakan. Perbedaan yang perlu diadakan dan mungkin bijaksana adalah bahwa tugas akhri D-3 adalah skripsi minus landasan teori3.

Prasyarat TA

TA ditempuh oleh mahasiswa D-3 di akhir masa studi. Untuk itu sebelum menempuh matakuliah TA mahasiswa harus memenuhi prasyarat, antara lain seperti berikut ini.

1. Telah menempuh dan lulus matakuliah sebanyak 95 SKS.

2. Untuk ujian TA, tidak ada matakuliah yang bernilai 0(nol) atau belum ditempuh.

Pendekatan TA barangkali dapat menggunakan pendekatan seperti yang ada pada skripsi, dengan kelonggaran pada penggunaan data risetnya. Seperti halnya dengan skripsi, TA sebaiknya didahului dengan pengajuan proposal riset.

Proposal

Pedoman

Banyak pedoman yang bisa diacu dalam penyusunan proposal penelitian. Pedoman tersebut antara lain (terutama di UNS): Pedoman Penyusunan Skripsi (FE UNS, 1999), Keputusan Rektor UNS No. 287/PT40.H/N/1995, Suadi (-). Dari

(7)

berbagai pedoman penelitian yang ada, peneliti bisa mengambil intinya, yakni tujuan penelitian tercapai.

Pada intinya proposal dapat disusun dengan memasukkan bagian-bagian penting penelitian berikut ini (FE UNS, 1999).

1. Bagian awal, terdiri dari: Halaman Sampul, Halaman Judul, Halaman Persetujuan.

2. Bagian Tengah (Utama) Proposal terdiri dari: Latar belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat penelitian, Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, Hipotesis, Metode Penelitian, Sistematika Laporan.

3. Bagian Akhir, terdiri dari: Daftar Pustaka, dan Lampiran.

Halaman Sampul (FE UNS, 1999) terdiri dari bagian-bagian berikut ini. 1. Judul, diketik dengan huruf besar.

2. Lambang atau Simbul UNS. 3. Maksud Usulan Penelitian.

4. Nama peneliti/ mahasiswa beserta NIM-nya. 5. Lembaga Pendidikan Tinggi yang dituju. 6. Waktu pengajuan.

Dalam artikel ini, penulis tekankan pentingnya karya sendiri/ mandiri dan bukan plagiat. Oleh karena itu disarankan dalam latar belakang masalah perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.

1. Acuan/ penelitian sebelumnya. Hal ini bukan suatu kesulitan asal peneliti mau berusaha untuk mencari dan mendapatkannya. Setelah itu dengan sadar dan jujur menyebut penelitian yang diacu tersebut pada proposal maupun pada daftar pustaka.

2. Secara eksplisit mencantumkan “apa beda” penelitian yang akan/ sedang dilaksanakan dengan penelitian sebelumnya.

3. Alasan judul atau penelitian tentang/ masalah seperti di judul penelitian

Ketiga hal tersebut di atas kiranya, dapat membuat aman peneliti, terutama pemula, dari tuduhan plagiat/ penjiplakan. Oleh karena itu unsur terpenting dalam suatu riset, skripsi, maupun tugas akhir dapat disarankan seperti berikut ini.

1. Masalah.

2. Prosedur pemecahan masalah, meliputi: (1) teori/ landasan; (2) urutan pemecahan/ analisis; (3) analisis/ temuan; (4) kesimpulan/ rekomendasi.

Prosedur

(8)

2. Mendaftarkan ke jurusan setelah tercatat di bagian akademik. 3. Konsultasi ke Pembimbing, disertai dengan surat pengantar jurusan.

4. Acc judul/tema dari pembimbing dikembalikan ke jurusan untuk memproses ijin penulisan skripsi.

5. Pendadaran setelah di-acc pembimbing, dengan syarat:

1. Pendaftaran ditutup akhir bulan, sebelum bulan untuk ujian. 2. Ujian dengan kehadiran pembimbing, dan dua penguji.

3. Pembimbing tidak hadir, ujian mahasiswa yang bersangkutan batal, sedangkan penguji tidak hadir pembimbing berhak mencarikan ganti penguji.

4. Jadwal ujian yang dimajukan dari jadwal yang telah ditentukan, harus seijin tim yang ditunjuk (berbeda dengan poin 3 di atas).

Pelaksanaan TA dapat dilakukan dengan prosedur berikut ini.

1. Mendaftarkan ke bagian akademik atau pengambilan matakuliah (PMK). 2. Mendaftarkan ke program setelah tercatat di bagian akademik.

3. Konsultasi ke Pembimbing, disertai dengan tema atau proposal TA. 4. Pendadaran setelah di-acc pembimbing, dengan syarat:

a. Pendaftaran minimal dua minggu, sebelum ujian. b. Ujian dengan kehadiran pembimbing, dan satu penguji.

c. Pembimbing tidak hadir, ujian mahasiswa yang bersangkutan batal, sedangkan penguji tidak hadir pembimbing berhak mencarikan ganti penguji.

d. Jadwal ujian yang dimajukan dari jadwal yang telah ditentukan, harus seijin tim yang telah titentukan oleh program.

Pelaporan Skripsi dan Tugas Akhir

Skripsi sebagai hasil riset dapat dilaporkan dengan format sebagai berikut.

1. Survei, Eksperimen, dan Sejenisnya

Bab I: Pendahuluan. Bab II: Landasan Teori. Bab III: Metode Penelitian. Bab IV: Analisis dan Hasil. Bab V: Kesimpulan

2. Studi Kasus, dan Sejenisnya

Bab I: Pendahuluan. Bab II: Landasan Teori.

(9)

Bab IV: Analisis dan Hasil. Bab V: Kesimpulan

Sampai dengan artikel ini ditulis, belum tersusun pedoman penulisan laporan tugas akhir D-3. Oleh karena itu terlihat adanya variasi format laporan hasil tugas akhir. Penulis menyarankan format dan isi penulisan seperti berikut ini.

1. Pendahuluan : berisi Latar belakang dan Masalah atau gambaran umum obyek penelitian tugas akhir. Format yang tepat barangkali adalah bab “Pendahuluan” atau “gambaran umum obyek”, dan dalam bab ini dicantumkan secara eksplisit “perumusan masalah” dan ide penelitian.

2. Pembahasan Masalah: berisi konsep atau teori secara ringkas dalam menjawab masalah. Format yang tepat barangkali adalah bab “Pembahasan”, dan dalam bab ini dicantumkan secara eksplisit “jawaban atas masalah”.

3. Temuan: berisi temuan atau jawaban atas masalah, dan bisa berwujud angka-angka hasil olahan, kebaikan dan kelemahan suatu proses atau obyek yang diteliti. Format yang tepat barangkali adalah bab “Temuan”, dan dalam bab ini dicantumkan secara eksplisit “kesimpulan” yang bisa berisi kelebihan dan kekurangan.

4. Rekomendasi: berisi tentang saran atau masukan terutama yang didasarkan pada kelemahan obyek yang diteliti. Format yang tepat barangkali adalah bab “Rekomendasi”, dan dalam bab ini dicantumkan secara eksplisit “saran dari penulis” yang didasarkan atas masalah dan jawabannya.

Ujian

Format Ujian

Untuk S-1 sebagai wujud pendidikan akademik, dapat dilakukan ujian skripsi dengan format sebagai berikut ini.

1. Komprehensif dan Skripsi, atau 2. Skripsi, saja.

Format pertama, berangkat dari perbedaan yang harus ada antara S-1 dan D-3 dan untuk menjaga kualitas lulusan. Komprehensif dapat meliputi teori/ bidang penting akuntansi, misalnya: Teori akuntansi, Auditing/SIA, Akuntansi Manajemen/SPM, Perpajakan/Sektor Publik.

Dalam format kedua, tampaknya mahasiswa lebih ringan, namun sebenarnya ada kualifikasi kesarjanaan yang diabaikan, pada akhirnya mungkin akan merugikan lulusan secara langsung dan lembaga secara tidak langsung. Apabila format kedua yang dipilih, sebaiknya diujikan juga bidang/teori yang

(10)

Untuk ujian TA barang kali format kedua yang lebih tepat. Namun demikian barangkali juga diujikan teori yang mendasari TA.

NIlai Ujian

Nilai ujian mahasiswa diupayakan seobyektif mungkin, oleh karena itu proses penilaian dapat ditentukan oleh tim penguji, yang dipimpin oleh oleh ketua penguji atas usulan pembimbing dan pertimbangan penguji lain. Usulan penilaiannya dapat berbentu seperti berikut ini

1. A atau 4,0 apabila tim menilai: baik skripsi, baik cara mempertahankannya, lulus tanpa revisi (tidak ada atau tidak banyak revisi yang berarti).

2. B atau 3,0 – 3,9 apabila tim menilai: baik skripsi, kurang baik cara mempertahankannya, lulus dengan revisi (ada atau banyak revisi yang berarti), atau ujian ulang.

3. C atau 2,0 – 2,9 apabila masa studi telah diperpanjang dan tim menilai: kurang baik skripsi, kurang baik cara mempertahankannya, revisi (ada atau banyak revisi yang berarti), atau ujian ulang lebih dari tiga kali.

Nilai ujian untuk D-3 ditentukan seperti penilaian pada S-1. Oleh karena itu usulan penilaian TA adalah sebagai berikut ini.

1. A atau 4,0 apabila penguji menilai: baik TA, baik cara mempertahankannya, lulus tanpa revisi (tidak ada atau tidak banyak revisi yang berarti).

2. B atau 3,0 – 3,9 apabila tim menilai: baik TA, kurang baik cara mempertahankannya, lulus dengan revisi (ada atau banyak revisi yang berarti), atau ujian ulang.

3. C atau 2,0 – 2,9 apabila masa studi telah diperpanjang dan tim menilai: kurang baikTA, kurang baik cara mempertahankannya, revisi (ada atau banyak revisi yang berarti), atau ujian ulang lebih dari tiga kali..

REFERENSI

Baridwan, Zaki. 2001. “Pendidikan Akuntansi Dan Kurikulum”. Makalah Workshop Pemantapan Krurikulum Pendidikan Akuntansi. Yogyakarta: 17-18 September 2001.

Cooper, Donald R. dan C. William Emory. 1995. “Business Research Methods”. Fifth Edition. USA: Richard D. Irwin Inc.

Easton, Geoff. 1992. “Learning From Case Studies”. Second Edition. England: Prentice Hall International Ltd.

(11)

---. 2001. “Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Ekonomi”.

Hardjoprawiro, Kunardi. 1996. “Bahasa Indonesia Dalam Komposisi dan Analisis Kesalahan Berbahasa”. Diktat Tidak diterbitkan.

Menteri Pendidikan Nasional. 2000. “Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa”.

Peterson, Pamela P. 1989. “Event Studies: A Review of Issues and Methodology”. Forida State University. Unpublished.

Sekaran, Uma. 1992. Research Methods For Business. Singapore: John Wiley & Sons, Inc.

Suadi, Arief. -. “Petunjuk Singkat Menulis Skripsi”. Yogyakarta: Badan Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Universitas Sebelas Maret Surakarta. 1995. Keputusan Rektor Universitas Sebelas Maret No. 287/PT40.H/1995 tentang Peerbaikan Surat Keputusan Rektor No; 111/PT40.H/N/1993 tentang Pedoman Penyelenggaraan Penelitian Di Lingkungan Universitas Sebelas Maret.

Yin, Robert K. 1988. “Case Study Research, Design and Methods”. Applied Social Research Methods Series Volume 5. USA: Sage Publications.

Referensi

Dokumen terkait

Diagram Konteks (Context Diagram)... Data Flow Diagram Level 1... DFD Level 2 : Proses Setup Data Laporan spt dan Slip Gaji ... MDL 1: Identifikasi Entitas Utama ... MDL 2:

pribadi dipadukan dengan cita-cita/gagasan personel lain dalam forum komunikasi yang intensif sehingga menghasilkan kristalisasi visi organisasi.Visi perlu dirumuskan dalam

Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek. Potensi setiap sumber daya manusia yang ada dalam proyek seharusnya

Mahasiswa yang telah melaksanakan sidang TA, baik skema Reguler maupun Terjadwal diwajibkan menyelesaikan revisi Tugas Akhir yang diberikan (jika ada) sesuai

Disisi lain seiring dengan makin banyaknya bermunculan media pembelajaran interaktif yang mengajarkan pada anak-anak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis

MUDA 32 PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Program ini dilaksanakan untuk mendukung pencapaian tujuan strategis penguatan tata kelola dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan (T7). Dalam

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian menghasilkan bahwa pada konsep gelombang dan bunyi, kemampuan representasi verbal mahasiswa sebesar 61,08% dengan