• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi untuk mendukung manajemen logistik obat dan pelayanan farmasi klinis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Informasi untuk mendukung manajemen logistik obat dan pelayanan farmasi klinis"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Informasi untuk mendukung

manajemen logistik obat dan pelayanan

farmasi klinis

Workshop

 

Pelayanan Farmasi

Pokja Informatika Kesehatan

Fakultas Kedokteran 23

 

Maret 2017

(2)

Outline

Kegiatan Pelayanan Farmasi

Sistem informasi untuk mendukung pelayanan farmasi

Proses

 

bisnis manajemen logistik obat dan perbekalan kesehatan

Dukungan mutu dan kualitas pelayanan farmasi

Pengembangan knowledge

 

drug

drug

 

interaction

(3)

Kegiatan Pelayanan Farmasi

Manajemen Logistik

Perencanaan kebutuhan;

Pembelian/permintaan;

Penerimaan;

Penyimpanan:

Pendistribusian;

Pengendalian;

Pencatatan,

 

pelaporan,

 

dan

pengarsipan;

 

dan

Pemantauan dan evaluasi

pengelolaan.

Pelayanan Farmasi Klinik

Pengkajian resep,

 

penyerahan Obat,

 

dan pemberian informasi Obat;

Pelayanan Informasi Obat (PIO);

Konseling;

Ronde/visite pasien (khusus

Puskesmas rawat inap);

Pemantauan dan pelaporan efek

samping Obat;

Pemantauan terapi Obat;

 

dan

Evaluasi penggunaan Obat.

(4)

Berbagai sistem elektronik terkait pelayanan

farmasi

Sistem informasi di

 

fasilitas kesehatan (rumah sakit,

 

puskesmas,

 

klinik)

Sistem informasi apotik

Sistem informasi obat

(5)

Pengembangan Sistem Informasi Elektronik

Analisa

• Identifikasi

kebutuhan

• Sosialisasi dan

Advokasi

Pengembangan

• Sistem analist

• Hard

 

coding

• Ujicoba

Implementasi

• Penyesuaian

proses bisnis &

 

Operasional

• Pelatihan &

 

pendampingan

• Pemeliharaan

(6)

Standar data

 

obat

Ta

bel

R

ef

er

ensi

Referensi standar

data

Mapping

 

International

 

standard

 

(WHO

ATC)

Mapping

 

national

 

standar (Fornas)

Ta

b

el

M

as

te

r

 

Da

ta

 

Fa

rmasi

Value

 

dari fitur

transaksi

Mengacu pada

tabel referensi

(sesuai kebutuhan

instalasi farmasi)

Pengelompokan

berdasarkan

kebutuhan

Ta

bel

Tr

ansak

si

Disesuaikan

dengan modul

modul yang

 

ada

(penerimaan,

 

penyimpanan,

 

distribusi,

 

(7)

Nama Objek

Satuan

Penggunaan

Kemasan

Nama Kelompok

Objek (INN)

Satuan

Penggunaan

Kemasan

Kombinasi Konten

dan Kekuatan

Konten

Bentuk Sediaan Kekuatan Satuan Klinis Satuan Kemasan

Nama Produsen

WHO‐ATC Formularium Nasional Obat Program Obat Indikator

Interaksi Obat

Model

 

Referensi Standar Data

 

Obat dan Perbekalan Kesehatan

Kombinasi Nama Obat

(sesuai kemasan),

 

Bentuk

(8)

Evaluasi/

Laporan

Pembelian/

Penerimaan

Manajemen

Stok

Penggunaan/

Distribusi

- Sediaan farmasi berasal dari berbagai sumber (APBN, APBD, Kapitasi) - Master data obat dan perbekalan

kesehatan yang standar

- Dokumentasi riwayat penerimaan sediaan farmasi

- Informasi harga pembelian untuk penghitungan aset

- Expired date untuk monitoring ketersediaan

- Retur obat dan perbekalan kesehatan - Monitoring ketersediaan obat dan obat

expired

- Pengelolaan stok per item obat - Manajemen stok opnam - Dokumentasi

distribusi/permintaan sediaan farmasi

- Distribusi ke unit layanan/ sosial , berdasarkan

penggunaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan

- Pemusnahan sediaan farmasi

- Laporan ketersediaan - Laporan obat ekspired

- Laporan obat indikator (program) - Informasi aset

- Profil instalasi farmasi - Manajemen user (staff) - Manajemen pengguna

- Disaster recovery service (backup data) - Master data obat dan sediaan farmasi

Manajemen Logistik Obat dan Sediaan Farmasi

(9)

Perencanaan Pembelian Penerimaan Produksi Stok Opnam Penyesuaian Harga Permintaan dan Distribusi Relokasi Penggunaan (individu &  Agregat) Pencatatan Efek Samping Obat Pemusnahan Laporan

Bisnis Proses

 

Pelayanan Farmasi di

 

Fasilitas

Kesehatan

Perencanaan

Usulan perencanaan dari unit

 

layanan

Metode konsumsi/burden

 

of

 

disease

 

Æ

dalam bentuk Analisis Pareto

 

(ABC)

 

Æ

grafik Pareto

 

ABC

Permintaan pembelian (perencanaan

obat dan perbekalan kesehatan)

Penerimaan obat

Produksi

Æ

mengkemas ulang,

 

bahan

obat

Stok opname dan penyesuaian harga

obat

Distribusi obat ke unit

 

layanan (Ex:

 

apotik RS)

(10)

Perencanaan Pembelian Penerimaan Produksi Stok Opnam Penyesuaian Harga Permintaan dan Distribusi Relokasi Penggunaan (individu &  Agregat) Pencatatan Efek Samping Obat Pemusnahan Laporan

Bisnis Proses

 

Pelayanan Farmasi di

 

Fasilitas

Kesehatan

Relokasi ke unit

 

layanan lain

Penggunaan

Æ

resep elektronik,

 

penggunaan di

 

unit

 

layanan

Pencatatan efek samping obat

Pemusnahan

Laporan/evaluasi penggunaan

obat dan perbekalaan kesehatan

(11)

CPOE

 

dan Clinical

 

Decision

 

Support

“…CPOE

 

systems

 

are

 

computer

 

based

 

systems

 

that

 

share

 

the

 

common

 

features

 

of

 

automating

 

the

 

medication

 

ordering

 

process,

 

and

 

ensuring

 

standardized,

 

legible

 

and

 

complete

 

orders”

(Kaushal,

 

et

 

al.

 

2006).

standardisasi

 

nama

 

obat

 

Æ

mencegah

 

terjadinya

 

kesalahan

 

pemberian

 

jenis

 

obat

kelayakan

 

format

 

order

 

obat

kelengkapan

 

informasi

 

resep,

 

jelas

 

dan

 

bisa

 

dipahami

 

apoteker

“…DSS

 

provide

 

clinicians

 

with

 

clinical

 

knowledge

 

and

 

patient

related

 

information,

 

intelligently

 

filtered

 

and

 

presented

 

at

 

appropriate

 

times”

(Purcell

 

2005;

 

Teich,

 

et

 

al.

 

2005).

Alert

Reminder

(12)

Sistem Informasi

Klinis

Electronic

Prescription

Database

Obat

check

Drug-allergy

Drug-drug

Drug-physical

condition

Dosage-check

Keputusan

Klinis

Database

Klinis

Database

Knowledge

Sistem Informasi

Farmasi

Algoritme

Pengetahuan

Kejelasan nama

Kelengkapan informasi

Kesesuaian

(13)

CPOE

 

dan Clinical

 

Decision

 

Support

Tujuan

 

utama

 

dari

 

CPOE

 

dan

 

DSS

 

dalam

 

pelayanan

 

farmasi

 

adalah

 

untuk

 

meningkatkan

 

keselamatan,

 

kualitas,

 

efisiensi

 

biaya

 

dan

 

efektivitas

 

pelayanan

 

pasien

Dua tipe CPOE

 

dan DSS

 

(Kuperman et

 

al.

 

2006)

Basic

 

(alergi,

 

dosis obat,

 

compliance

 

terhadap formularium obat,

 

multiple

 

drug

 

prescription,

 

drug

drug

 

interaction)

Advanced

 

(penghitunga dosis obat pada kondisi khusus seperti anak dan

orang

 

tua,

 

terhadap kondisi fisik dari temuan laboratorium,

 

kondisi penyakit

serta kondisi kehamilan dan menyusui)

(14)

Tipe

 

Basic

Tipe

Kebutuhan Data

Tantangan

Peringatan Alergi Obat

•Data medis riwayat penyakit pasien.

•Data informasi obat yang mencakup pilihan dosis obat, indikasi, kontra indikasi, interaksi obat, efek samping obat.

•Data menggunakan sistem kodifikasi yang konsisten •Pembedaan antara alergi obat dan kondisi sensitive obat

•Data alergi cukup luas apakah alergi obat, derivat obat, dan bahkan bahan makanan.

•Penentuan bentuk alergi mana yang potensial membahayakan pasien. Peringatan untuk

dosis obat

•Informasi kerentanan pasien (seperti usia geriatri dan anak)

•Kondisi fisik tertentu (seperti insufisiensi ginjal dengan hasil lab angka kreatinin)

•Data informasi obat yang lengkap. Pemenuhan

terhadap

formularium obat

•Data formularium obat yang mencakup biaya dan batas pemberian obat yang diperbolehkan (contoh pada pasien jaminan)

•Kepatuhan penulis resep terhadap batasan pemberian obat pada pasien tertentu

Peringatan terhadap resep yang berlebihan

•Data informasi obat yang lengkap •Rawat bersama pada seorang pasien

•Pasien kronis yang memiliki riwayat penyakit berbeda-beda. •Kemungkinan peringatan yang tidak perlu

Interaksi antar obat •Data informasi obat yang lengkap •Kemungkinan peringatan yang tidak signifikan sehingga memerlukan penyesuaian.

•Kepatuhan klinisi terhadap peringatan yang muncul. •Peringatan terkesan sangat kaku.

(15)

Tipe

 

Advanced

Tipe

Kebutuhan Data

Tantangan

Dukungan penghitungan dosis pada kasus spesifik

•Data kondisi klinis pasien, karakteristik subjektif pasien, karakteristik fisiologi, riwayat pengobatan terdahulu dan keaadaan komorbiditas pasien.

•Informasi keilmuan terkini terkait obat yang diberikan. Pengobatan yang terkait

dengan temuan hasil laboratorium

•Data informasi obat yang legkap •Data hasil temuan laboratorium

•Menghubungkan data obat dengan kondisi hasil laboratorium tertentu.

•Pengembangan sistem monitoring pasien yang terintegrasi dengan SPKK.

•Membuat rekomendasi yang berbasis bukti secara otomatis.

Interaksi obat dengan kondisi penyakit dan kontraindikasi obat.

•Data informasi obat yang lengkap.

•Informasi yang lengkap kaitan antara obat dan penyakit tertentu.

•Data kontraindikasi obat pada penyakit-penyakit tertentu.

•Data terstruktur terkait temuan klinis dan kondisi medis.

•Menggunakan standard kodifikasi untuk poenyakit dan kondisi medis (temuan klinis)..

•Kesejalasan terhadap derajat keparahan kondisi klinis. •Memperluas informasi kontraindikasi obat terhadap kondisi klinis tertentu.

Peringatan terhadap interaksi obat dan kondisi kehamilan

•Data informasi obat yang lengkap.

•Data kondisi kehamilan pasien (umur kehamilan, kondisi fisik dan lain-lain).

(16)

Drug

 

Database

 

Development

Drug

 

Interaction

 

Checker

(17)

Our

 

Consideration

Patient

Services

Accredit

ation

Quality

Time

Effectiveness

 

and

 

Efficiency

(18)

Comparison

 

:

 

Source

 

of

 

Drug

 

Data

 

Base

Text

 

Book

Drug 

Interaction 

Facts

Web

 

Based

Lexicomp.com

Grade

 

:

 

No

 

known

 

interaction,

  

No

 

Action

 

Needed,

 

Monitor

 

Therapy,

 

Consider

 

Therapy

 

modification,

 

Avoid

 

Combination

Stockley’s Drug

 

Interaction

 

Medscape.com

Grade

 

:

 

Significant

 ‐

Monitor

 

Closely,

 

Contraindicated,

 

Serious

Use

 

Alternative,

 

Minor

Registration

 

Fee,

 

limited

 

user

Free

 

access

 

after

 

registration

Less

 

Update,

 

Book

 

Price

…

Less

 

Update,

 

Book

 

Price

…

(19)

Drug

 

Interaction

 

Facts

Stockley’s Drug

 

(20)
(21)
(22)
(23)

Kegiatan Simulasi

Instalasi

Demonstrasi

Referensi

Dokumen terkait

Kelemahan pemanas air energi surya jenis kolektor dan tangki terpadu adalah efisiensinya yang lebih rendah jika dibandingkan jenis kolektor pelat datar dan tidak dapat digunakan

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya yang pernah penulis baca, Penelitian Gusti Ayu Anggreni Permatasari, I nengah Kerta Besung, Hapsari Mahatmi tahun 2013 dengan judul

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995), Peranan Guru Pamong dalam Pembinaan Calon Guru di PGSD, Proyek Pengembangan PGSD, Jakarta.. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI

Apabila bank pelapor menyampaikan laporan koreksi dalam MPL untuk mengganti laporan Kegiatan LLD yang dinyatakan telah diterima sebagaimana dimaksud pada butir 3, maka status

Pada tahap kedua yaitu observasi lapangan untuk mendapatkan metode pelaksanaan pekerjaan struktur yang dilakukan pada proyek tersebut guna mengetuhi pola serta budaya

Hasil survey kesehatan Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan 185 orang per 1000 penduduk Indonesia mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Berdasarkan

Kesepuluh prinsip tersebut adalah: (1) Inovatif, yaitu apakah sebuah produk membuka kesempatan baru atau tidak; (2) Kegunaan, yaitu apakah sebuah produk dibeli untuk

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa stres melalui Sing-a-Song Stress Test (SSST) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap selective attention pada