• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran II Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Nomor

: 1088 K/20/MEM/2003

Tanggal : 17 September 2003

PEDOMANPELAKSANAAN

PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENGATURAN DAN

PENGENDALIAN KEGIATAN USAHA HILIR

MINYAK DAN GAS BUMI

(2)

..

L. ___ _

Sebagaimana diketahui bahwa guna menciptakan kegiatan usaha minyak

dan gas bumi yang mandiri, andal, transparan, berdaya saing, efisien, dan

berwawasan lingkungan, serta mendorong perkembangan potensi dan peranan

nasional, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah

menetapkan Undang-undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

yang merupakan landasan hukum bagi penataan atas penyelenggaraan

pembinaan,

pengawasan,

pengaturan,

dan

pelaksanaan

dari

kegiatan

pengusahaan minyak dan gas bumi di Indonesia.

Dalam Undang-undang No. 22 Tahun 2001 tersebut secara jelas telah diatur

peranan masing-masing institusi yang diberi kewenangan dalam penyelenggaraan

kegiatan usaha minyak dan gas bumi dimana Pemerintah merupakan pembina,

pengawas, dan pengatur kegiatan sektor Minyak dan Gas Bumi, sedangkan Badan

Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan

Usaha Pengangkutan gas Bumi melalui Pipa (BPHMIGAS) yang dibentuk

berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 2002 dan Keputusan Presiden

No. 86 Tahun 2002 adalah instansi pengatur dan pelaksana penyediaan dan

pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengakutan Gas Bumi

melalui Pipa.

Pada tataran operasional, dalam menjalankan masing-masing tugas dan

fungsinya Pemerintah cq. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan

BPHMIGAS harus bersinergi guna memberikan kontribusi bagi kepentingan

nasional yang menyangkut aspek :

a. terlaksana dan terjaminnya ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak di

seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b. mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional untuk lebih

mampu bersaing;

c.

meningkatnya pendapatan negara dan memberikan kontribusi yang

sebesar-besarnya bagi perekonomian nasional, mengembangkan dan memperkuat

industri dan perdagangan Indonesia;

(3)

2

d. menciptakan

lapangan

kerja,

memperbaiki

lingkungan,

meningkatnya

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Berdasarkan pengaturan mengenai kewenangan masing-masing institusi

tersebut, maka dalam rangka untuk memberikan kejelasan dan kepastian hukum

terhadap tugas dan fungsi antara Pemerintah cq. Direktorat Jenderal Minyak ·dan

Gas Bumi dan BPHMIGAS agar dapat menjadi pedoman bagi investor atau calon

investor maka ditetapkanlah Pedoman dan Fungsi antara Pemerintah cq.

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan BPHMIGAS sebagaimana terlampir

dalam buku ini.

(4)

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN,

PENGAWASAN, PENGATURAN DAN PENGENDALIAN

KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI

I.

PENDAHULUAN

Dalam menghadapi perkembangan dan tantangan global dimasa yang akan

datang, kegiatan usaha minyak dan gas bumi di Indonesia dituntut untuk lebih

meningkatkan kemampuannya dalam mendukung kesinambungan pembangunan

nasional guna mewujudkan peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Berbagai perubahan lingkungan strategis yang terjadi pada beberapa aspek seperti

perdagangan bebas, lingkungan hidup, hak asasi manusia, demokratisasi, dan

semangat reformasi telah mendorong perlunya dilakukan perubahan peraturan

undangan tentang minyak dan gas bumi, karena peraturan

perundang-undangan sebelumnya, yaitu Undang-undang Nomor 44 Prp. Tahun 1960 tentang

Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Undang-undang No. 8 Tahun 1971

tentang Perusahaan Pertambangan minyak dan Gas Bumi Negara dianggap tidak

sejalan dengan perkembangan yang terjadi sekarang dan masa yang akan datang.

Usaha pembaharuan peraturan perundang-undangan yang mengatur

kegiatan usaha minyak dan gas bumi tersebut tercapai pada saat diundangkannya

Undang-undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi pad a tanggal

23 Nopember 2001. Undang-undang No. 22 Tahun 2001 tersebut telah

memberikan landasan berpijak bagi terciptanya kegiatan usaha minyak dan gas

bumi yang mandiri, transparan, berdaya saing, efisien, dan berwawasan

lingkungan serta mendorong perkembangan potensi dan peranan nasional. Selain

itu undang-undang tersebut menjadi landasan hukum bagi penataan atas

penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, pengaturan, dan pelaksanaan dari

kegiatan pengusahaan minyak dan gas bumi di Indonesia.

(5)

Dengan ditetapkannya Undang-undang No. 22 Tahun 2001, maka

penyelenggaraan kegiatan usaha minyak dan gas bumi dari aspek filosofis

mengalami perubahan yang sangat mendasar dimana Pemerintah merupakan

pemegang kebijakan sektor minyak dan gas bumi. Dalam keterkaitan ini untuk

kegiatan usaha hilir pemerintah memandang perlu bahwa guna menjamin

kepentingan pemerintah, investor, produsen, dan konsumen dalam kegiatan

tertentu yaitu penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak serta

pengangkutan gas bumi melalui pipa dibentuk Badan Pengatur Penyediaan dan

Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas

Bumi Melalui Pipa (BPH MIGAS) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 67 Tahun 2002 dan Keputusan Presiden No. 86 Tahun 2002. Sedangkan

untuk kegiatan hulu, Pemerintah telah membentuk Badan Pelaksana Kegiatan

Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau disebut dengan BPMIGAS. Badan tersebut

merupakan Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang dibentuk berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2002.

Dalam Undang-undang No. 22 Tahun 2001 secara jelas telah diatur

peranan masing-masing institusi yang diberi kewenangan dalam penyelenggaraan

kegiatan usaha minyak dan gas bumi dengan maksud agar fungsi Pemerintah

sebagai pembina, pengawas, dan pengatur dapat berjalan lebih efisien dan Badan

Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan

Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa yang dibentuk berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 2002 dan Keputusan Presiden No. 86 Tahun

2002, secara optimal dapat melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap

penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak serta pengangkutan Gas

Bumi melalui pipa pada kegiatan usaha hilir, sehingga ketersediaan dan distribusi

Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan pemerintah dapat

terjamin di seluruh

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta meningkatkan pemanfaatan

Gas Bumi dalam negeri melalui mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat,

dan transparan.

(6)

II. Tugas dan fungsi Pemerintah cq. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas

Bumi berdasarkan Undang-undang No. 22 Tahun 2001 serta Tugas,

Fungsi, dan Wewenang Badan pengatur Penyediaan dan Pendistribusian

Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi

Melalui Pipa

berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001,

Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 2002 dan Keputusan Presiden No. 86

Tahun 2002,

PP67<2002

"ck~iitAtAN

'

(7)

A. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Sesuai dengan Undang-undang No 22 Tahun 2001 tugas dan fungsi

pembinaan dan pengawasan pemerintah cq. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas

Bumi dalam kegiatan usaha hilir minyak dan gas bumi meliputi:

1.

Melakukan pembinaan penyelenggaraan urusan Pemerintah di bidang

minyak dan gas bumi;

2.

Melakukan pembinaan atas penetapan kebijakan usaha minyak dan gas bumi

yang meliputi:

a. Izin Usaha yang diberikan kepada Badan Usaha;

b. jenis, standar dan mutu Bahan Bakar Minyak, Gas Bumi, Bahan Bakar

Gas, dan Bahan Bakar Lain serta Hasil Olahan Lain;

c.

ketersediaan dan kelancaran pendistribusian Bahan Bakar Minyak di

seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

d. pemanfaatan Gas Bumi untuk kebutuhan dalam negeri;

e. cadangan strategis Minyak Bumi guna mendukung penyediaan Bahan

Bakar Minyak dalam negeri;

f.

Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional;

g. teknis keselamatan operasi dan kesehatan kerja serta pengelolaan

lingkungan;

h. mekanisme

dan/atau formulasi harga

Bahan Bakar Gas dan Bahan

Bakar Minyak jenis tertentu pad a masa sebelum harga dapat diserahkan

pad a mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar;

i.

tata niaga Bahan Bakar Minyak jenis tertentu

j. peningkatan potensi kemampuan nasional;

k.

pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan rekayasa dan

rancang bangun dalam negeri;

(8)

3.

Melakukan pengawasan atas pekerjaan dan pelaksanaan kegiatan minyak

dan gas bumi yang meliputi:

a. jenis, standar dan mutu Bahan Bakar Minyak, Gas Bumi, Bahan Bakar

Gas dan Bahan Bakar Lain serta Hasil Olahan Lain;

b. keselamatan operasi dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan;

c.

penggunaan tenaga kerja asing dan pengembangan tenaga kerja

Indonesia;

d. pemanfaatan barang, jasa, teknologi dan kemampuan rekayasa dan

rancang bangun dalam negeri;

e. pengembangan lingkungan dan masyarakat setempat;

f.

penguasaan, pengembangan dan penerapan teknologi Minyak dan Gas

Bumi;

g. pelaksanaan Izin Usaha;

h.

kaidah keteknikan yang baik;

i.

penggunaan peralatan sebagai alat ukur pad a kegiatan usaha hilir.

B. Badan PEmgatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak

dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

Sesuai Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001, Peraturan Pemerintah

Nomor 67 Tahun 2002 dan Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 2002 fungsi,

tugas, dan wewenang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan

Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa, adalah:

1.

Fungsi

Melakukan

pengawasan

terhadap

pelaksanaan

penyediaan dan

pendisribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi melalui

pipa, dalam suatu pengaturan agar ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar

Minyak yang ditetapkan Pemerintah dapat terjamin di seluruh Wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia serta meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di

dalam negeri.

(9)

2.

Tugas

a.

ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak;

b.

cadangan Bahan Bakar Minyak nasional;

c.

Pemanfaatan fasilitas pengangkutan dan Penyimpanan Bahan Bakar

Minyak;

d.

menetapkan tarif pengangkutan Gas Bumi melalui pipa;

e.

menetapkan harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil;

f.

pengusahaan transmisi dan distribusi Gas Bumi.

3.

Wewenang

a. menetapkan kewajiban Badan Usaha yang akan atau telah melakukan

penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak di Indonesia untuk

melakukan operasi di daerah yang mekanisme pasarnya belum berjalan

dan daerah terpencil.

b. menetapkan volume alokasi cadangan Bahan Bakar Minyak dari

masing-masing Badan Usaha sesuai dengan Izin Usaha untuk memenuhi

cadangan nasional Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan Pemerintah.

c.

menetapkan pemanfaatan bersama atas fasilitas Pengangkutan dan

Penyimpanan Bahan Bakar Minyak serta fasilitas penunjang milik Badan

Usaha dalam kondisi yang sangat diperlukan

dan/atau

untuk menunjang

optimasi distribusi di daerah terpencil.

d. menetapkan tarif Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa sesuai dengan

prinsip tekno ekonomi.

e. menetapkan harga Gas Bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil

dengan mempertimbangkan kemampuan dan daya beli masyarakat.

f.

menetapkan dan memberlakukan sistem informasi pengusahaan dan

akun pengaturan pada Badan Usaha yang melakukan kegiatan usaha

Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa.

g. menyelesaikan perselisihan yang timbul terhadap pemegang hak khusus

pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan

latau

yang berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatan usaha Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa.

(10)

h. mengusulkan kepada Menteri Keuangan mengenai besaran iuran Badan

Usaha yang mempunyai kegiatan usaha di bidang penyediaan dan

pendistribusian Bahan Bakar Minyak serta Pengangkutan Gas Bumi

melalui pipa, dan menetapkan biaya hak khusus pengangkutan Gas Bumi

melalui pipa.

i.

memberikan hak khusus pengangkutan Gas Bumi melalui pipa pad a ruas

tertentu dari transmisi gas Bumi dan pada wilayah tertentu dari jaringan

distribusi Gas Bumi melalui lelang, berdasarkan Rencana Induk Jaringan

Transmisi dan Distribusi Gas Bumi nasional.

Pergeseran tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi

dengan adanya organisasi baru BPMIGAS dan BPHMIGAS sesuai dengan

Undang-undang No. 22 Tahun 2001 dapat digambarkan sebagai berikut :

PINelLOLAAN

KIIIATAN

IIGAI

(11)

Selanjutnya penjabaran operasionalisasi mengenai tugas dan fungsi

Pemerintah cq. Drektorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan BPHMIGAS dalam

penyelenggaraan kegiatan usaha hilir yang akan ditindak lanjuti dengan hubungan

tata institusional sebagaimana terlampir pada bagian berikut dalam buku ini.

(12)

PELAKSANAAN PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENGATURAN DAN PENGENDALIAN KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI

FILOSOFI OASAR KEGIATAN

1. I Menguasai Hajat Hidup

I

a.

Penyediaan dan pendistribusian

Orang Banyak BBM di seluruh NKRI

- Pengolahan

- Pengangkutan dan Penyimpanan

KEWENANGAN OIT JEN MIGAS

- Menyusun dan menetapkan kebijakan pengolahan minyak bumi Nasional.

- Menyusun dan menetapkan perencanaan pengembangan kilang minyak bumi.

- Memberikan Izin Usaha Pengolahan.

- Mengevaluasi dan menetapkan kebijakan kegiatan pengolahan minyak bumi.

- Melakukan pengawasan atas

pelaksanaan kegiatan usaha pengolahan dan atas ditaatinya ketentuan persyaratan Izin Usaha.

KEWENANGAN BPH MIGAS

- Mengusulkan kebijakan pengolahan minyak bumi yang berkaitan dengan lokasi. jenis dan jumlah SSM yang diproduksi.

- Memberikan sanksi atas pelanggaran

1-

Memberikan pertimbangan ber-persyaratan Izin Usaha. kaitan dengan pemberian sanksi

atas pelanggaran Izin Usaha.

Menyusun dan menetapkan kebijakan pengangkutan dan penyimpanan SSM termasuk cadangan SSM Nasional.

Mengusulkan kebijakan penyim-panan SSM yang berkaitan dengan lokasi. jenis dan jumlah.

- Menetapkan volume alokasi cadangan SBM untuk masing-masing Sadan Usaha yang telah mendapat Izin Usaha.

(13)

FtLOSOFI OASAR KEGIATAN

- Niaga

KEWENANGAN OtT JEN MIGAS

- Memberikan Izin Usaha Pengangkutan. - Memberikan Izin Usaha Penyimpanan.

- Melakukan pengawasan atas pelak-sanaan kegiatan usaha pengangkutan dan penyimpanan serta atas ditaatinya ketentuan persyaratan Izin Usaha.

KEWENANGAN BPH MIGAS

- Mengatur dan mengawasi

pemantaatan bersama atas fasilitas pengangkutan dan penyimpanan 88M termasuk penetapan tarit.

- Melakukan pengaturan dan peng-awasan atas pelaksanaan kegiatan usaha pengangkutan dan penyim-panan 88M berdasarkan Izin Usaha

- Melakukan pengaturan dan

pengawasan cadangan 88M pada masing-masing 8adan Usaha. - Memberikan sanksi atas pelanggaran

1-

Memberikan pertimbangan

persyaratan Izin Usaha. kaitan dengan pemberian sanksi

atas pelanggaran Izin Usaha. - Menyusun dan menetapkan kebijakan

1-

Mengusulkan kebijakan yang

niaga 88M. berkaitan dengan penetapan

wilayah niaga 88M. Merumuskan dan menetapkan kebijakan '

-harga 88M Nasional.

Mengusulkan kebijakan harga untuk setiap jenis 88M yang terkait dengan daerah yang pasarnya belum terbuka dan/atau daerah - Memberikan Izin Usaha Niaga.

- Memberikan rekomendasi impor. - Memberikan rekomendasi ekspor.

- Mengusulkan untuk menutup atau membuka wilayah usaha yang sudah dipandang penuh atau

usaha.

Mengusulkan untuk membuka atau menutup impor atau ekspor 88M berdasarkan pertimbangan teknis dan ekonomis.

(14)

FJLOSOFI DASAR KEWENANGAN DITJEN MIGAS

Menyusun dan menetapkan cadangan BBM NasionaJ.

KEWENANGAN BPH MIGAS

- Mengatur dan mengawasi volume aJokasi cadangan BBM Nasional kepada Badan Usaha.

- Pengaturan dan pengawasan ketersediaan BBM hasil kegiatan usaha pengolahan oleh Badan Usaha untuk pemenuhan cadangan BBM dan kebutuhan daJam negeri. - Melakukan pengaturan dan

pengawasan atas produksi BBM hasil kegiatan usaha pengolahan sesuai Jzin Usaha.

- Pemantauan dan pengawasan cadangan BBM yang dikeloJa oleh Badan Usaha.

- Menetapkan kriteria daerah terpencil dan

1-

Mengusulkan daerah terpencil dan daerah yang mekanisme pasarnya belum daerah yang mekanisme pasarnya

belum hpri::ll;m

- Menetapkan daerah terpencil dan daerah - Menetapkan kewajiban Badan yang mekanisme pasarnya belum Usaha yang akan/telah melakukan

be~alan. penyediaan dan distribusi BBM di Indonesia untuk melakukan operasi di daerah yang mekanisme pasar-nya belum berjalan dan/atau daerah

- Merumuskan kebijakan harga BBM dalam negeri dan mengusulkan besaran subsidi BBM.

- Melakukan sosialisasi harga dan subsidi BBM.

Melakukan evaluasi kebijakan harga dan subsidi BBM.

Memberi masukan untuk kebijakan harga dan subsidi BBM dalam rangka memperlancar ketersediaan dan distribusi BBM di seluruh

wil::lv::Ih Indonesi.

- Melakukan pemantauan perkem-bangan harga BBM dalam rangka menjaga kestabilan penyediaan dan pendistribusian BBM.

(15)

FILOSOFI OASAR KEGIATAN

b. Pemanfaatan Gas 8umi untuk kebutuhan dalam negeri

- Pengolahan Gas Bumi

KEWENANGAN OIT JEN MIGAS

- Merumuskan kebijakan pentahapan Melakukan pengawasan atas pelak-sanaan kegiatan usaha niaga dan atas ditaatinya ketentuan persyaratan Izin Usaha.

14

KEWENANGAN BPH MIGAS

- Mengusulkan kebijakan pentahapan bukaan

- Melakukan pengaturan dan peng-awasan atas pelaksanaan kegiatan usaha niaga 88M berdasarkan Izin Usaha.

- Memberikan sanksi atas pelanggaran

1-

Memberikan pertimbangan

berkait-persyaratan Izin Usaha. an dengan pemberian sanksi atas

pelanggaran Izin Usaha.

- Mengusulkan kepada Menteri

Keuangan mengenai besaran iuran 8adan Usaha.

- Menagih dan/atau memungut iuran dari 8adan Usaha.

- Menyusun dan menetapkan kebijakan

1-

Mengusulkan kebijakan pengolahan pengolahan gas bumi Nasional. gas bumi dalam rangka peningkatan

Pengolahan gas Petrokimia dsb.

- Melakukan pengawasan atas kegiatan usaha pengolahan gas bumi dan atas ditaatinya ketentuan persyaratan Izin Usaha.

bumi.

- Memberikan sanksi atas pelanggaran

1-

Memberikan pertimbangan

berkait-persyaratan Izin Usaha. an dengan pemberian sanksi atas

(16)

FILOSOFI DASAR

- Pemanfaatan LNG Nasional - Menyusun dan menetapkan kebijakan

I -

Mengusulkan kebijakan

peman-LNG Nasional. faatan LNG dalam

Memberikan Izin Usaha Pengolahan Regasifikasi LNG.

- Memberikan Izin Usaha Pengangkutan LNG.

- Memberikan Izin Usaha Penyimpanan LNG.

Memberikan Izin Usaha Niaga LNG.

- Melakukan pengawasan atas kegiatan usaha pengolahan regasifikasi LNG, pengangkutan, penyimpanan dan niaga LNG serta atas ditaatinya ketentuan

ratan Izin Usaha.

Memberikan informasi mengenai ruas pipa transmisi atau wilayah distribusi tertentu berkaitan dengan pemberian Izin Usaha Pengang-kutan gas hasil regasifikasi LNG melalui pipa.

- Menetapkan persyaratan dan

melaksanakan lelang dalam ke-giatan pengangkutan gas hasil regasifikasi LNG melalui pipa pada ruas tertentu atau wilayah distribusi tertentu.

- Menetapkan dan memberitahukan pemenang lelang kepada Menteri. - Menetapkan tarif pengangkutan gas

hasil regasifikasi LNG melalui pipa dengan prinsip tekno ekonomi. - Memberikan hak khusus

peng-angkutan gas bumi melalui pipa pada ruas tertentu atau wilayah distribusi tertentu pengangkutan Gas hasil regasifikasi LNG melalui

8adan Usaha.

- Melakukan pengaturan dan peng-awasan atas kegiatan usaha pengolahan regasifikasi LNG, peng-angkutan, penyimpanan dan niaga LNG berdasarkan Izin Usaha. - Memberikan sanksi atas pelanggaran

1-

Memberikan pertimbangan

berkait-persyaratan Izin Usaha. an dengan pemberian sanksi atas

(17)

- Pengangkutan dan Penyimpanan

I -

Menyusun dan menetapkan kebijakan

Gas Bumi. pengangkutan dan penyimpanan gas

bumi.

- Menyusun dan menetapkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional.

Memberikan Izin Usaha Pengangkutan. - Memberikan Izin Usaha Penyimpanan.

- Mengusulkan kebijakan peng-angkutan gas bumi melalui pipa. - Mengusulkan kebijakan

peng-angkutan gas bumi melalui pipa yang termasuk dalam kegiatan usaha hilir atau kegiatan usaha hulu.

- Mengusulkan perubahan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan

Gas Bumi Nasional. Memberikan informasi mengenai ruas pipa tertentu berkaitan dengan pemberian Izin Usaha Peng-angkutan gas bumi melalui pipa. - Menetapkan persyaratan dan

me-laksanakan Ie lang dalam kegiatan pengangkutan gas bumi melalui pipa pada ruas tertentu.

- Menetapkan dan memberitahukan pemenang lelang kepada Menteri - Menetapkan tarif pengangkutan gas

bumi melalui pipa dengan prinsip tekno ekonomi.

- Memberikan hak khusus peng-angkutan gas bumi pada ruas tertentu kepada Badan Usaha.

- Menghitung dan menetapkan

panjang ruas pipa transmisi dalam rangka pemberian hak khusus kepada Badan Usaha.

- Menetapkan biaya hak khusus pengangkutan gas bumi melalui pipa.

- Menyelesaikan perselisihan yang timbut terhadap pemegang hak khusus dan/atau berkaitan dengan

(18)

FILOSOFI OASAR

- Niaga Gas Bumi

KEWENANGAN OIT JEN MIGAS

- Melakukan pengawasan atas kegiatan usaha pengangkutan dan penyimpanan dan atas ditaatinya ketentuan persyaratan Izin Usaha.

- Memberikan sanksi atas pelanggaran persyaratan Izin Usaha.

KEWENANGAN BPH MIGAS

- Mengusulkan kepada Menteri Keuangan mengenai besaran iuran Badan Usaha.

- Menagih dan/atau memungut iuran dari Badan Usaha.

- Menetapkan dan mengatur

mekanisme pemanfatan bersama fasilitas pengangkutan gas bumi. - Menetapkan akun pengaturan pada

Badan Usaha yang melakukan kegiatan usaha pengangkutan gas bumi melalui

- Melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap Badan Usaha pemegang hak khusus peng-anakutan aas bumi melalui

- Memberikan pertimbangan berkait-an dengberkait-an pemberiberkait-an sberkait-anksi atas pelanggaran Izin Usaha.

- Memberikan sanksi terhadap pelanggaran persyaratan hak khusus.

- Menyusun dan menetapkan kebijakan! - kebijakan Niaga Gas Bumi Nasional niaga gas bumi Nasional.

- Menyusun dan menetapkan kebijakan

I -

Mengusulkan kebijakan harga gas harga gas bumi termasuk untuk rumah bumi.

tangga dan pelanggan kecil.

- Menetapkan kriteria pelanggan kecil. - Mengusulkan kriteria pelanggan kecil.

- Menetapkan harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil.

(19)

FILOSOFI OASAR KEGIATAN KEWENANGAN OIT JEN MIGAS

- Memberikan Izin Usaha Niaga.

18

KEWENANGAN BPH MIGAS

- Menetapkan wilayah distribusi gas bumi untuk dilelang kepada Badan Usaha pemegang izin usaha niaga gas bumi.

- Menghitung dan menetapkan kebu-tuhan gas bumi di setiap wilayah distribusi gas bumi.

Memberikan informasi mengenai wilayah distribusi tertentu berkaitan dengan pemberian Izin Usaha distribusi gas bumi.

- Menetapkan persyaratan, pemenang Ie lang dan sanakan lelang atas distribusi gas bumi.

kriteria melak-wilayah - Menetapkan dan memberitahukan

pemenang lelang kepada Menteri. - Memberikan hak khusus wilayah

distribusi tertentu kepada Badan Usaha.

- Menetapkan jumlah Badan Usaha yang dapat beroperasi di seluruh wilayah distribusi.

Menyelesaikan perselisihan yang timbul terhadap pemegang hak khusus dan/atau berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan distribusi gas bumi.

- Memberikan rekomendasi ekspor limpor

I -

Memberikan hak khusus berkaitan

gas bumi. dengan pengangkutan gas bumi

melalui pipa untuk ekspor/impor. - Menetapkan tarif pengangkutan gas

bumi melalui pipa untuk

(20)

FILOSOFI DASAR KEGIATAN

c. Pemanfaatan Lainnya

Hasil Olahan

KEWENANGAN DIT JEN MIGAS

- Melakukan pengawasan atas kegiatan usaha niaga gas bumi dan atas ditaatinya ketentuan persyaratan Izin Usaha.

19

KEWENANGAN BPH MIGAS

- Melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap 8adan Usaha yang telah mendapat hak khusus. - Melakukan pengaturan dan

peng-awasan atas pelaksanaan kegiatan usaha niaga gas bumi melalui pipa berdasarkan Izin Usaha.

- Melakukan pengaturan dan peng-awasan distribusi gas bumi pad a wilayah distribusi yang telah

kan

- Memberikan sanksi atas pelanggaran

1-

Memberikan pertimbangan berkait-persyaratan Izin Usaha. an dengan pemberian sanksi atas

I",nnn",r"'n Izin Usaha.

- Penyediaan pelumas

dan pelayanan I - Menyusun dan menetapkan kebijakan penyediaan dan pelayanan pelumas. - Memberikan Izin Usaha Pengolahan

(pabrikasi pelumas, dan pengolahan pelumas bekas).

- Memberikan rekomendasi imporl ekspor pelumas.

- Mengeluarkan Nomor Pelumas Terdaftar untuk pelumas yang beredar/dipasarkan di dalam negeri.

- Melakukan pengawasan atas pelak-sana an kegiatan usaha pengolahan dan atas ditaatinya ketentuan persyaratan Izin Usaha Pengolahan (pabrikasi pelumas, dan pengolahan pelumas bekas).

- Memberikan sanksi atas pelanggaran persyaratan Izin Usaha Pengolahan (pabrikasi pelumas, dan pengolahan pelumas bekas) dan pelanggaran Nomor Pelumas Terdaftar.

(21)

FllOSOFI OASAR KEGIATAN KEWENANGAN OIT JEN MIGAS

- Menyusun dan menetapkan kebijakan penyediaan dan pelayanan LPG.

- Memberikan Izin Usaha Pengangkutan LPG.

- Memberikan Izin Usaha Penyimpanan LPG.

- Memberikan Izin Usaha niaga LPG termasuk SPB LPG dan SPPB LPG. - Melakukan pengawasan atas ditaatinya

ketentuan persyaratan Izin Usaha. - Memberikan sanksi atas pelanggaran

persyaratan Izin Usaha.

- Penyediaan dan pelayanan BBG

I -

Menyusun dan menetapkan kebijakan penyediaan dan pelayanan BBG.

- Penyediaan dan Naphtha dan LSWR

- Memberikan Izin Usaha Pengangkutan BBG.

- Memberikan Izin Usaha Niaga termasuk SPBG.

- Melakukan pengawasan atas ditaatinya ketentuan persyaratan Izin Usaha.

- Memberikan sanksi atas pelanggaran ratan Izin Usaha.

pelayanan

I -

Menyusun dan menetapkan kebijakan ekspor Naphtha dan/atau LSWR.

- Memberikan rekomendasi ekspor Naphtha dan/atau LSWR.

- Melakukan pengawasan atas ditaatinya ketentuan persyaratan rekomendasi ekspor.

- Memberikan sanksi atas pelanggaran persyaratan rekomendasi ekspor.

(22)

FllOSOFI OASAR KEGIATAN

- Pemanfaatan Minyak 8umi Dalam Negeri

(1) Pengolahan

(2) Pengangkutan dan Penyimpanan

(3) Niaga

KEWENANGAN OIT JEN MIGAS

Melakukan penilaian tekno-ekonomi atas pemanfaatan minyak bumi dalam negeri. - Menetapkan ketersediaan Cadangan

(stock) Strategis Minyak 8umi untuk kilang dalam rangka memenuhi kebutuhan 88M dalam negeri.

- Menyusun dan menetapkan kebijakan penggunaan Cadangan (stock) Strategis Minyak Bumi.

- Menyusun dan menetapkan kebijakan kegiatan usaha pengangkutan dan penyimpanan minyak bumi dalam rangka pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri.

- Memberikan Izin Usaha Pengangkutan dan Izin Usaha Penyimpanan minyak bumi.

- Melakukan pengawasan atas pelak-sanaan kegiatan usaha pengangkutan dan penyimpanan minyak bumi dan atas ditaatinya ketentuan persyaratan Izin Usaha.

- Memberikan sanksi atas pelanggaran ratan Izin Usaha.

- Menyusun dan menetapkan kebijakan kegiatan usaha niaga minyak bumi. - Memberikan Izin Usaha Niaga.

Menyusun dan menetapkan harga minyak bumi.

- Memberikan rekomendasi impor minyak bumi.

(23)

2. I Perlindungan Kepentingan Umum

a. Keselamatan dan kesehatan kerja

(1) Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja kegiatan usaha hilir yang dilakukan meliputi perencanaan, pem-bangunan, pengoperasian dan pasca operasi

- Memberikan rekomendasi ekspor minyak bumi.

- Melakukan pengawasan atas pelak-sanaan kegiatan usaha niaga minyak bumi dan atas ditaatinya ketentuan persyaratan Izin Usaha.

- Memberikan sanksi atas pelanggaran

"<>r"\I<>r<>+<>,, Izin Usaha.

- Melakukan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja atas pekerjaan dan pelaksanaan kegiatan usaha hilir

terhadap dipenuhinya ketentuan

peraturan perundang-undangan, antara lain:

• Menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja kegiatan usaha hilir.

• Merumuskan dan menetapkan

pedoman teknis keselamatan dan kesehatan kerja kegiatan usaha hilir. • Menetapkan kebijakan keselamatan

dan kesehatan kerja pelabuhan khusus, dermaga untuk keperluan sendiri (OKUS) dan fasilitas bongkar muat. • Menetapkan kebijakan penggunaan

rekayasa dan rancang bangun dalam negeri.

• Memberikan persetujuan pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Teknik. • Melakukan pembinaan keselamatan

pekerja operasi kegiatan usaha hilir. • Menetapkan pemberian tanda

peng-hargaan keselamatan kerja kegiatan usaha hilir.

Memberikan persyaratan mengenai keselamatan operasi dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan dalam kaitannya dengan pem-bangunan pipa transmisi dan jaringan distribusi untuk 8adan Usaha yang telah memperoleh hak khusus.

- Menetapkan dan memberlakukan sistem informasi penyediaan dan distribusi 88M serta pengangkutan gas bumi melalui pipa.

(24)

FILOSOFI OASAR

(2) Pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja kegiatan usaha hilir meliputi peren-canaan, pembangunan, peng-operasian dan pasca operasi.

KEWENANGAN OIT JEN MIGAS

• Memberikan sanksi atas pelanggaran keselamatan dan kesehatan kerja

kpni~t::1n usaha hilir.

- Melakukan pengawasan pekerjaan dan pelaksanaan kegiatan usaha hilir atas keselamatan dan kesehatan kerja terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan, antara lain:

• Melakukan verifikasi dan pengesahan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja kegiatan pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dan niaga.

• Melakukan verifikasi prosedur, program dan kompetensi tenaga kerja yang akan digunakan dalam kegiatan pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dan niaga.

• Melakukan verifikasi dan evaluasi penggunaan rekayasa dan rancang bangun dalam negeri.

• Memberikan IZIn penggelaran pipa

penyalur pengolahan dan

pe-nyimpanan.

• Melakukan pemeriksaan teknis keselamatan dan kesehatan kerja terhadap instalasi dan peralatan penunjang yang digunakan dalam kegiatan pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dan niaga.

• Memberikan izin operasi kelayakan instalasi dan peralatan serta sistem alat

ukur/meter termasuk

KEWENANGAN 8PH MIGAS

- Melakukan pengawasan atas

kelancaran penyediaan dan

distribusi 88M dan gas bumi serta pengangkutan gas bumi melalui pipa transmisi dan jaringan distribusi yang berkaitan dengan gangguan operasional

- Melakukan pengumpulan data kebutuhan 88M dan gas bumi di seluruh wilayah NKRI.

- Melakukan pengumpulan data sarana fasilitas penyediaan dan distribusi 88M dan gas bumi di seluruh wilayah NKRI.

- Melakukan pengumpulan data sarana pengangkutan gas bumi melalui pipa transmisi dan distribusi.

(25)

FILOSOFI CASAR

penunjang yang digunakan dalam kegiatan pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dan niaga.

• Memberikan izin operasi kelayakan keselamatan dan kesehatan ke~a

pelabuhan khusus, DKUS dan fasilitas bongkar muat.

• Melakukan inspeksi keselamatan dan kesehatan ke~a atas pelaksanaan kegiatan pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dan niaga.

• Mengesahkan prosedur teknis yang digunakan dan prosedur penyerahan minyak dan gas bumi.

• Melakukan inspeksi keselamatan dan kesehatan ke~a pelabuhan khusus, DKUS dan fasilitas bongkar muat. • Melakukan pemeriksaan teknis alat

transportasi minyak dan gas bumi yang akan memasuki daerah operasi pengolahan dan penyimpanan.

• Melakukan verifikasi laporan kecelakaan yang disampaikan 8adan Usaha kegiatan usaha hilir.

• Melakukan investigasi kecelakaan kegiatan usaha hilir dalam rangka menentukan apakah berhubungan

dengan masalah pidana atau

kecelakaan operasional.

• Melakukan verifikasi dan pemberian izin pembongkaran instalasi dan peralatan pasca operasi kegiatan pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dan niaga.

(26)

NO. FILOSOFI OASAR KEGIATAN

b. Pengelolaan Lingkungan Hidup

(1) Pembinaan

(2) Pengawasan

KEWENANGAN 011 JEN MIGAS

- Melakukan pembinaan pengelolaan lingkungan hidup pada kegiatan usaha hilir:

• Menetapkan kebijakan pedoman dan

prosedur teknis pengelolaan

lingkungan.

• Melakukan pembinaan sistem dan pelaksanaan teknis pengelolaan lingkungan.

• Memberikan penghargaan kepada perusahaan yang berhasil mengelola lingkungan dan menerapkan sistem manajemen lingkungan.

• Melaksanakan sosialisasi peraturan dan pedoman teknis lindungan lingkungan.

• Memberikan persetujuan sistem tanggap darurat.

• Memberikan sanksi atas pelanggaran pengelolaan lingkungan hidup ke~a

kegiatan usaha hilir.

- Melakukan pengawasan dilaksanakannya pengelolaan lingkungan hidup :

• Melakukan pengesahan dan verifikasi sistem manajemen lingkungan.

• Memberikan rekomendasi teknis persetujuan dokumen Amdal.

• Memberikan persetujuan UKUUPL tidak memerlukan studi

(27)

FILOSOFI CASAR

c.

Standarisasi

(1) Pembinaan

Amdal.

• Melaksanakan inspeksi pelaksanaan RKURPL dan UKUUPL.

• Memberikan rekomendasi teknis hasil inspeksi pelaksanaan RKURPL dan UKUUPL aspek fisika, kimia dan biologi.

• Memberikan rekomendasi penggunaan bahan kimia yang aman terhadap lingkungan.

• Memberikan rekomendasi pemanfaatan kembali dan pemusnahan limbah hasil kegiatan operasi.

• Memberikan persetujuan atas rencana kerja pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

• Melakukan pemeriksaan teknis per-alatan pencegahan dan pengendalian pencemaran.

• Melakukan investigasi kasus-kasus pencemaran lingkungan.

• Melakukan pengawasan atas

penerapan sistem manajemen ling-kung an di sekitar kegiatan operasi. • Memberikan rekomendasi hasil

inves-tigasi kasus-kasus pencemaran lingkungan.

- Menyusun dan menetapkan kebijakan standar instalasi dan peralatan yang digunakan dalam operasi kegiatan usaha hilir.

- Menyusun dan menetapkan kebijakan standar dan mutu produk minyak bumi dan gas bumi antara lain BBM, BBG, LPG. Bahan Bakar Lain dan Hasil Olahan

(28)

FILOSOFI OASAR KEGIATAN

(2) Pengawasan

KEWENANGAN OIT JEN MIGAS

Lain serta pelumas.

- Merumuskan kebijakan standar instalasi dan peralatan serta standar dan mutu produk minyak bumi dan gas bumi antara lain BSM, SSG, LPG, Sahan Sakar Lain dan Hasil Olahan Lain serta pelumas untuk menjadi SNI.

- Menyusun dan menetapkan pember-lakuan SNI.

- Melakukan sosialisasi perumusan dan penerapan SNI.

- Mengadakan kerjasama standardisasi dengan International Organization for Standardization ISO

- Melakukan sosialisasi stan dar instalasi dan peralatan serta standar dan mutu produk minyak bumi dan gas bumi antara lain SSM, SBG, LPG, Sahan Sakar Lain dan Hasil Olahan Lain serta pelumas. - Melakukan pengawasan atas ditaatinya

ketentuan standar instalasi dan peralatan serta standar dan mutu produk minyak bumi dan gas bumi antara lain SBM, SSG, LPG, Bahan Sakar Lain dan Hasil Olahan Lain serta pelumas.

- Melaksanakan verifikasi atas penerapan SNI.

- Memberikan sanksi atas pelanggaran ketentuan standar instalasi dan peralatan serta standar dan mutu produk minyak bumi dan gas bumi antara lain SSM, SBG, LPG, Sahan Sakar Lain dan Hasil Olahan Lain serta pelumas.

(29)

3. FILOSOFI OASAR Peningkatan Kemampuan Nasional KEGIATAN a. Pemberdayaan Barang/Jasa dalam sektor Migas : Produksi Negeri

(1) Penilaian kemampuan pro-dusen barang dan jasa dalam negeri.

KEWENANGAN OIT JEN MIGAS

- Memberikan rekomendasi kemampuan produksi dalam negeri:

• Melakukan pemeriksaan kemampuan proses produksi di lokasi produsenl jasa.

• Melakukan verifikasi kemampuan produsen barang/jasa dalam negeri untuk menunjang operasi Migas. • Melakukan pendataan kemampuan

barana/iasa dalam

(2) Penilaian besarnya tingkat

1-

Memberikan rekomendasi penilaian kandungan lokal barang dan besaran tingkat komponen dalam negeri jasa produksi dalam negeri.

b. Evaluasi penggunaan TKA

• Menetapkan tata cara perhitungan local

content.

• Melakukan verifikasi dan penilaian local

content dalam pengadaan barang dan produsen dalam negeri.

- Melakukan pendataan local content pada setiap proyek dan produsen/jasa dalam negeri.

- Memberikan konsultasi teknis atas pengajuan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA).

- Memberikan rekomendasi penggunaan TKA dan pengembangan TKI pada kegiatan pengolahan minyak dan gas bumi.

KEWENANGAN BPH MIGAS

- Merekomendasikan kepada Badan Usaha untuk mengutamakan peng-gunaan barang dan jasa dalam negeri.

- Merekomendasikan kepada Badan Usaha untuk meningkatkan peng-gunaan kandungan local barang dan jasa produksi dalam negeri yang terkait dengan penyediaan dan distribusi BBM dan pengangkutan gas bumi melalui pipa.

- Menyampaikan usulan penggunaan TKA oleh Badan Usaha yang terkait dengan penyediaan dan distribusi BBM dan pengangkutan gas bumi melalui pipa.

(30)

FILOSOFI DASAR

4. Pengembangan dan

Pembinaan Industri

KEGIATAN

c. Pembinaan dan pengawasan

1-

Menyusun dan menetapkan kebijakan

tenaga kerja sertifikasi tenaga teknik khusus minyak

dan gas bumi.

d. Pengembangan lingkungan dan masyarakat setempat

e. Penyebarluasan informasi

Pengolahan, Pengangkutan,

Penyimpanan dan Niaga

- Melakukan pengawasan penggunaan TKA.

- Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis mengenai pengembangan ling-kung an dan masyarakat setempat di sekitar operasi kegiatan usaha hilir. - Melakukan sosialisasi kebijakan teknis

mengenai pengembangan lingkungan dan masyarakat setempat di sekitar operasi kegiatan usaha hilir.

- Melakukan pengawasan pelaksanaan

pengembangan lingkungan dan

masyarakat setempat di sekitar operasi kegiatan usaha hilir.

- Melakukan penyuluhan dan bimbingan teknis, sosialisasi serta penyebaran informasi yang berkaitan dengan kegiatan usaha hilir.

Memberikan informasi mengenai peluang usaha kegiatan pengolahan, peng-angkutan dan penyimpanan serta niaga

pelayanan prima kepada untuk menanamkan modal.

29

KEWENANGAN BPH MIGAS

- Pemantauan atas pelaksanaan ke-giatan pengembangan lingkungan dan masyarakat setempat yang dilakukan oleh 8adan Usaha yang terkait dengan penyediaan dan distribusi 88M dan pengangkutan gas bumi melalui pipa.

- Menetapkan dan memberlakukan sistem informasi dan akun pengaturan pada 8adan usaha yang

melakukan kegiatan usaha

pengangkutan gas bumi melalui pipa.

- Memberikan informasi yang terkait dengan penyediaan dan distribusi 88M dan pengangkutan gas bumi melalui

(31)

FILOSOFI OASAR KEGIATAN

5. Koordinasi Instansi

Antar

I

a. Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan dan Niaga

KEWENANGAN OIT JEN MIGAS

- Melakukan pengumpulan, evaluasi dan pengkajian data/informasi dalam rangka penetapan kebijakan mengenai pem-berian insentif.

- Menyusun dan menetapkan kebijakan mengenai keikutsertaan koperasi, usaha kecil dan badan usaha nasional dalam kegiatan pengolahan, pengangkutan dan opovimo;:ao;:an serta

- Melaksanakan bimbingan dan peng-awasan teknis, pemberian rekomendasi

dan kerjasama dalam kegiatan

pengolahan, pengangkutan dan penyim-panan serta niaga.

- Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dan dalam rangka penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan kegiatan pengolahan, pengangkutan dan penyim-panan serta niaga.

- Menyampaikan pemberitahuan kepada 8PH Migas mengenai Izin Usaha yang diberikan kepada 8adan Usaha yang terkait dengan penyediaan dan distribusi 88M serta pengangkutan gas bumi melalui pipa.

KEWENANGAN BPH MIGAS

khusus melalui

30

- Memberikan bimbingan kepada 8adan Usaha dalam bentuk peng-aturan dan pengawasan yang terkait Penyediaan dan pendistribusian 88M serta peningkatan pemanfaat-an aas bumi di dalam

- Menyampaikan permasalahan yang terkait dengan instansi lain mengenai penyediaan dan distribusi 88M serta pengangkutan gas bumi melalui pipa disertai pertimbangan penyelesaiannya.

- Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penetapan ruas transmisi dan wilayah distribusi gas bumi serta pemberian hak khusus.

(32)

.,

b. Pernbinaan dan pengawasan Keselarnatan Kerja dan Lindungan Lingkungan

- Melakukan kerja sarna dengan instansi terkait dalam rangka pembinaan aspek Keselamatan Ke~a dan Lindungan Lingkungan kepada karyawan dan mitra kerja operasi.

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penyusunan pedoman teknis pengawasan aspek Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan.

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka evaluasi dokumen Amdal Migas.

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pengembangan masyarakat (Community Development) - Melakukan pengawasan dengan instansi

terkait dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan dalam rangka penerbitan izin penggelaran pipa penyalur di daerah Ie pas pantai.

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penerbitan rekomen-dasi penggunaan bahan peledak.

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pemberian rekomen-dasi retribusi pembuangan limbah.

.

(33)

FILOSOFI DASAR

c. Pengumpulan data

d. Pembinaan

e. Pengaturan

f. Pengawasan

KEWENANGAN DIT JEN MIGAS

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pengumpulan, penyusunan dan evaluasi datal informasi kegiatan usaha hilir.

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penyuluhan dan bimbingan teknis/sosialisasi serta penye-baran informasi mengenai kebijakan kegiatan usaha hilir.

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penyusunan dan penetapan kebijakan pembinaan atas

Ic",ni;:!t;:!n usaha hilir.

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penyusunan dan penetapan kebijakan kegiatan usaha hilir - Melakukan koordinasi dengan instansi

terkait dalam rangka penyusunan dan penetapan kebijakan mengenai jenis, standar, dan mutu produk minyak bumi dan gas bumi yang antara lain meliputi 88M, 88G, LPG, 8ahan 8akar lain serta Hasil Olahan serta

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka menyusun dan menetapkan kebijakan pelaksanaan pengawasan atas ditaatinya peraturan perundang-undangan yang berlaku pada Kegiatan Usaha Hilir.

32

- Pengumpulan data kebutuhan 88M dan gas bumi di seluruh wilayah NKRI.

- Pengumpulan data yang berkaitan dengan fasilitas dan sarana penyediaan dan distribusi 88M dan gas bumi di seluruh wilayah NKRI. - Pengumpulan data yang berkaitan

dengan fasilitas dan sarana peng-angkutan gas bumi melalui pipa transmisi dan distribusi.

(34)

FILOSOFI CASAR KEGIATAN

g. Pemberian sanksi - Melakukan koordinasi dengan instansi

terkait dan BPH Migas dalam rangka pemberian sanksi kepada Badan Usaha atau pihak lain yang melakukan pelanggaran persyaratan Izin Usaha

dan/atau ketentuan peraturan perundang-berlaku.

33

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan perencanaan yang telah dirumuskan dalam RPP (lampiran 1), peneliti menyampaikan SK, KD, indikator dan tujuan pembelajaran. Peneliti menampilkan

Lalu diapun mulai pasang kuda-kuda sementara para tokoh yang ada di situ seperti terlupa akan urusan besar mereka dengan Wiro asli, dan hanya tegak memperhatikan apa yang

Hal ini akan sangat memungkinkan untuk terjadinya stres, yang akhirnya dapat membuat kebugaran seseorang mudah menurun, mudah mengalami keletihan, gangguan tidur, kecemasan,

dahulu sampai terkoneksi dengan internet sebelum memasang router wireless outdoor, nantinya salah satu wireless outdoor akan berfungsi sebagai access point master yang di

AL – MA’SOME KHADIMUL HAJJ Jl. AH Nasution No. Lemah Endah No. Raya Cibereum No. Kebon Jati No. Taman Citarum No. Pasir Kaliki No. Raya Cimindi No. Taman Citarum No.. Klaster Andes

Jumlah jam pelajaran mata pelajaran tertentu dalam struktur kurikulum ada yang hanya 2 jam per minggu antara lain Bahasa asing lain, Sejarah, Agama, Penjas, Kesenian,

2 Kepada Perusahaan yang dinyat akan sebagai pemenang, diharapkan menghubungi Pej abat Pembuat Komitmen Direktorat Bina Kesert aan KB Jalur Pemerintah, Sat uan Kerja

Untuk memperoleh makna dan narasi pada karya, diperlukan penelitian etnografi tiga seniman yang diteliti, dan menganalisis relasi simbol-simbol yang terefleksikan