• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul Tugas Akhir: STADION RENANG dan POLO AIR Tema: GELOMBANG AIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Judul Tugas Akhir: STADION RENANG dan POLO AIR Tema: GELOMBANG AIR"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Tugas Akhir:

STADION RENANG dan POLO AIR

Tema: GELOMBANG AIR

Disusun oleh: EKO WICAKSONO NRP. 3205 100 109 Telah dipertahankan dihadapan

dan diterima oleh Tim Penguji Tugas Akhir RA. 1381 Jurusan Arsitektur FTSP – ITS pada tanggal 20 Januari 2010

Nilai : AB

Pembimbing

Irvansjah,ST,MT

NIP. 197005231997021001

Mengetahui

Ketua Jurusan Arsitektur FTSP – ITS

Ir. Purwanita Setijanti, MSc, Ph.D NIP. 195904271985032001

Mengetahui

Koordinator Tugas Akhir RA. 1381

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah atas berkat dan rahmat Allah SWT kepada makhluknya yang tanpa henti dan tanpa sedikitpun mengharapkan balasan atas segala anugerahnya. Hanya Dia yang mampu menamai kebenaran, menunjukkan kekeliruan dan mengejawantahkan segala yang ada melalui rasulNya dan menuntun manusia ke jalan yang ia ridloi.

Tugas akhir berjudul stadion renang dan polo air ini diharapkan akan diperoleh sebuah arahan dan pedoman serta pemecahan masalah terhadap segala persoalan yang akan ditemui pada tahap selanjutnya. Disamping itu, karya ini juga diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran kepada siapapun yang memerlukan dan membutuhkan demi kemajuan pengetahuan dan teknologi.

Dengan penuh kesadaran kami mengakui bahwasanya masih terdapat kekurangan pada karya tugas akhir ini, sehingga tentunya kami dengan ikhlas bersedia menerima saran dan masukan yang akan bermanfaat nantinya bagi kami sendiri maupun bagi perkembangan dan kemajuan pengetahuan arsitektural.

Hormat kami Penyusun

(3)

ABSTRAKSI

Stadion renang dan polo air adalah sebuah fasilitas olahraga berupa tempat digelarnya pertandingan olahraga renang, loncat indah dan polo air. Di dalamnya terdapat beberapa fasilitas yang bias dimanfaatkan untuk mewadahi adanya turnamen pecah rekor seperti SEA GAMES, PON, PORSENI, POPDA dan sebagainya.

Sebagai salah satu bangunan yang ditujukan untuk kepentingan nasional, bangunan ini tentunya telah dilengkapi fasilitas yang setara dengan bangunan olahraga lain yang telah memiliki standar kelayakan bangunan olahraga di antaranya seperti adanya kolam renang berukuran 50 x 25 meter dan kolam renang berukuran 30 x 25 meter yang dilengkapi dengan papan loncat. Selain itu juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang lain seperti ruang ganti atlet, ruang serbaguna, ruang media, kantor pengelola, dan ruang konferensi pers.

Untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan kenyamanan pengunjung, selain menyediakan fasilitas tribun yang berkapasitas 3000 tempat duduk ini dilengkapi juga dengan fasilitas penunjang lainnya seperti adanya kios yang terletak di bawah tribun sehingga pengunjung yang ingin beristirahat sejenak bisa menikmati apa yang di jual di kios tersebut.

Bangunan ini sendiri terbagi menjadi 3 lantai di mana lantai 1 merupakan area privat bagi atlet, wasit, panitia pertandingan dan wartawan. Sementara di lantai 2 berisi ruang medis, ruang service dan ruang konferensi pers. Terakhir lantai 3 berisi tribun penonton yang berkapasitas 3000 tempat duduk.

Bentuk bangunan diilkhami oleh bentuk gelombang air yang terbentuk dari air di kolam renang yang sedang dilewati oleh perenang. Sehingga banyak sekali menggunakan unsure lengkung pada bangunan ini. Utamanya pada bagian atap. Selain itu untuk menambah kesan gelombang air pada bangunan juga dibuat beberapa perulangan maupun semacam sculpture yang terbuat dari acrylic sebagai elemen perulangan di sekitar lantai 1 dan interior bangunan.

(4)

ABSTRACTION

Swimming and water polo stadium is the one of sport facility which has 2 towards pool inside that. The building usually used for place of sport tournament each sport like swimming, water polo, water gym and the other branch of water sport indoor. This building made for place of regional tournament like PON, POPDA, PORSENI and the other.

Because of this place which used for home ground of many regional tournament so this place is already completed with some facilities like 2 towards pool which the ones is have dimension 50- x 25 meters and the other have dimension 30 x 25 meters with jumping board at the side of this pool. The other facilities is also built in this place like shower room, dreesing athlete room, medic room, administration office, press conference room, and many other.

And foor the need of comfortability the visitors who will using this place for see the match, this olace is also give tribun which has 3000 attendance and this tribun will gave a comfortly seeing at rhe pool. And the building have the small cafeteria under the tribun whish placed at lobby at second floor, this café is available for people who want to take a rest after see the match in tribun.

This building is have 3 storey or floor. The 1st floor is available for athletes, press, referee, and officer of administration. In 2nd floor this place will placed for medic room, 2 towards pool, lobby for visitors, press conference room and service room like toilet, janitor, shaft and the others. And the last at the 3rd floor it available for tribun of attendance whish have 3000 attendance place.

For elevation and 3D of this building made with metaphoring of effect of water in pool after many athletes in that swimming at the water. This form is dominated by curve form such as built at the top of building and another at the site, 1st floor and interior of this building which made acrylic transparent.

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Prestasi Indonesia di bidang Olahraga akhir-akhir ini semakin menurun. Selama ini Indonesia hanya mengandalkan cabang olahraga bulutangkis untuk mengukir prestasi di pentas olahraga Internasional. Namun, menurut kabar berita yang kami baca dari situs olympicgames.org, olahraga bulutangkis mulai tahun 2012 dimana saat itu olympiade dilaksanakan di kota London rencananya tidak akan dipertandingkan lagi. Isu ini jika benar terjadi tentunya akan membuat Indonesia semakin kehilangan prestasi di pentas olahraga Internasional. Seperti kita tahu pada 5 pergelaran Olympiade 1992-2008, Indonesia selalu bisa mendapatkan 1-2 emas yang semuanya didapatkan dari olahraga bulutangkis. Lalu jika bulutangkis tidak lagi dipertandingkan, apakah Indonesia untuk ke depannya tidak mampu lagi mendapatkan emas olimpiade.

Dari sini kami melihat adanya suatu alternatif lain untuk mengembangkan olahraga Indonesia. Kami merasa bahwa masalah minimnya prestasi itu bisa sedikit diperbaiki melalui olahraga renang. Pada olimpiade tahun 1996 dan tahun 2000 kita mampu meraih medali perunggu di cabang renang melalui Richard Sam Bera. Namun setelah itu olahraga renang tak pernah lagi menyumbangkan medali.

Banyak yang mengatakan minimnya prestasi di bidang olahraga renang ini dikarenakan minimnya kegiatan perlombaan renang dalam negri. Hal ini sebagai imbas minimnya fasilitas berupa aquatic center dalam negri dan kalaupun ada, fasilitas yang ada di dalamnya masih kurang mampu untuk mengakomodasi segala kegiatan kompetisi renang. Hal inilah yang memicu kami untuk menghadirkan sebuah Nasional Aquatic center yang memiliki fasilitas yang sama dengan yang dimiliki oleh kota-kota penyelenggara olimpiade seperti Water cube di Beijing, Aquatic olympic park di Sydney atau national aquatic center milik London yang masing-masing memilki fasilitas lengkap seperti adanya ruang kendali penyiaran, ruang konferensi pers dan tribun vip.

Selain itu olahraga renang juga sangat baik bagi kesehatan dan bisa memperbaiki penampilan seperti menambah tinggi badan dan menurunkan berat badan. Inilah juga yang mendasari kami untuk mampu menghadirkan suatu tempat

(6)

olahraga renang dan mengembangkan potensi-potensi muda yang memilki bakat renang serta mampu untuk membantu meningkatkan kualitas fisik masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

“Stadion renang dan polo air “ merupakan sebuah tempat penyelenggaraan kegiatan turnamen olahraga air meliputi renang, loncat indah, polo air, dan renang indah bertaraf nasional dan internasional seperti PON, SEA Games, Asian Games dan Olympiade.

Bangunan ini diharapkan menjadi sebuah bangunan yang memang mampu untuk mewadahi segala kegiatan tersebut agar menjadikan kota Surabaya menjadi salah satu kota besar yang memiliki suatu venue even olahraga bertaraf internasional. Sehingga bisa menjadi sebuah simbol kebanggaan kota seperti halnya Water Cube yang menjadi ikon kota Beijing dengan eksterior khasnya yang menyerupai gelembung udara atau Stadion Wembley yang mampu menjadi identitas kata London.

1.3. Misi Obyek

 Mendirikan sebuah venue olahraga khususnya cabang renang, loncat indah dan polo air yang bertaraf nasional

 Peningkatan mutu dan kualitas dalam bidang olahraga  Menigkatkan kesehatan masyarakat

 Meningkatkan animo masyarakat untuk lebih menyukai olahraga terutama bidang olahraga air ( renang, polo air, loncat indah )

 Menemukan bibit – bibit unggul yang bisa di kembangkan  Menciptakan sebuah ikon baru di Kota Surabaya

1.4. Batasan Skala Pelayanan

Ada beberapa hal yang nantinya menjadi lingkup pelayanan obyek studi, diantaranya : 1) Sebagai tempat penyelenggaraan olahraga air seperti renang, polo air,

renang indah dan loncat indah untuk kegiatan multieven olahraga seperti PON, olimpiade dan SEA Games yang berlangsung di kota Surabaya 2) Sebagai pusat untuk mewadahi pembinaan dan pelatihan atlet-atlet olahraga

(7)

a. mendirikan sebuah klub olahraga air

b. Mendidik dan melatih para atlet olahraga air

c. Mengadakan kompetisi olahraga air dalam negri untuk meningkatkan daya saing para atlet

d. Melakukan penelususran minat dan bakat sejak dini terhadap siswa setingkat SMP untuk nantinya diproyeksikan menjadi seorang atlet nasional

3) Sebagai tempat atau markas induk olahraga air cabang Jawa Timur untuk melaksanakan kegiatan harian dan membahas masalah-masalah tentang olahraga air.

4) Terdapat fasilitas berupa tempat duduk penonton dan kantor-kantor yang nantinya akan ditempati oleh pengurus organisasi olahraga air cabang Jawa Timur

5) Selain itu juga terdapat fasilitas tambahan berupa museum yang di dalamnya akan dipajang koleksi yang berhubungan dengan sejarah, dan prestasi olahraga air dalam negri

6) Terdapat pula tempat-tempat komersil seperti kafe, counter loket, dan semacam counter “ shop and gift” yang di dalamnya dijual barang-barang yang berkaitan dengan olahraga air dan atletnya misalnya kostum atlet renang

7) Ada juga ruang konferensi pers untuk melakukan wawancara terhadap atlet olahraga air yang akan maupun sesudah bertanding karena lingkup pelayanan bangunan ini juga terdapat para perangkat penyiaran seperti wartawan, kameraman, dan teknisi penyiaran untuk meliput secara langsung kegiatan multieven olahraga yang akan diwadahi oleh bangunan ini.

(8)

BAB II

GAMBARAN UMUM OBYEK

2.1. Tinjauan umum

Dari pengertian “ Stadion Renang dan Polo air “ di atas dapat diperoleh gambaran umum tentang obyek rancangan yang akan dikaji. Bangunan yang akan menjadi obyek rancangan ini secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :

2. Sebuah venue / tempat penyelenggaraan perlombaan olahraga air yaitu renang, loncat indah dan polo air sekelas multieven olahraga ( misal : PON, POPDA, PORSENI dan Kejuaraan nasional maupun regional lainnya )

3. Sebagai tempat pembinaan dan pelatihan atlet-atlet olahraga air dalam negri termasuk tempat menyelenggarakan perlombaan olahraga air dalam negri untuk meningkatkan daya saing para atlet.

4. Sebuah tempat yang menjadi pusat segala kegiatan organisasi olahraga air

2.2. Judul dan Definisi

Judul obyek : Stadion Renang dan Polo Air

1)

Secara Etimologi

Bila ditinjau dari segi etimologi, pengertian Stadion Renang dan polo air bisa berarti sesuatu menurut situs www.e-architect.net yakni “Stadion” yang berarti tempat pertandingan olahraga yang terdiri dari arena olahraga dan tempat untuk menonton .

Sementara renang dan polo air adalah cabang olahraga yang dipertandingkan.

Jadi, secara etimologi yang dimaksud dengan “Stadion renang dan polo air” adalah tempat pertandingan olahraga renang dan polo air.

2)

Secara Terminologi

Untuk pengertian Stadion renang dan polo air secara terminologi dapat dilihat dari beberapa pendapat ,

Menurut GERALD PERRIN, ( a senior partner in Pererin consultant,seorang arsitek spesialis sport dan leisure ( area peristorahatan ) :

A place which has been a general trend away from pools designed specifically

(9)

Yang bisa berarti ,”

Sebuah tempat dimana terdapat kolam renang dangkal yang didesain khusus untuk kompetisi/ perlombaan renang dan loncat indah.

Menurut sumber www.olympicgames.org

Stadion renang dan polo air adalah sebuah tempat penyelenggaraan kegiatan perlombaan renang yang terdapat minimum 2 buah kolam renang , yang satu dipergunakan untuk kejuaraan loncat indah, dan renag indah sementara kolam yang lain dipergunakan untuk perlombaan renang race dan polo air.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa bangunan ini bisa dikatakan sebagai sebuah istana olahraga air yang di dalamnya merupakan sebuah pusat dimana setiap perlombaan olahraga di dalam air diselenggarakan dengan dilengkapi tempat duduk penonton dan bisa difungsikan sebagai pusat pelatihan olahraga air.

Pada dasarnya kata Aquatic center dipergunakan untuk menamai bangunan yang menjadi tempat kegiatan olahraga air yang diperlombakan dalam ajang multieven olahraga sekelas Olimpiade. Program ruang di dalamnya memang sedikit banyak mengikuti standard yang telah ditetapkan IOC, khususnya dimensi kolam renang dan tempat duduk penonton.

2.3. Korelasi objek dengan tuntutan kebutuhan

Sebuah kota besar seperti Surabaya tentunya akan sangat membutuhkan adanya penyediaan venue olahraga bertaraf nasional. Saat ini memang telah berdiri bangunan-bangunan olahraga di Surabaya antara lain Stadion sepakbola Gelora 10 Nopember, DBL Arena dsb. Namun untuk cabang olahraga air belum ada. Untuk itu Aquatic center ini sanagat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas olahraga di kota surabaya ini. Sedangkan Korelasi yang bisa dipakai , diantaranya :

1. Memenuhi salah satu fasilitas kota yaitu berupa tempat kegiatan renang yang bertaraf internasional

2. Di Surabaya, bangunan sejenis yaitu GOR KONI masih belum memenuhi standard IOC sehingga penulis merasa perlu untuk menghadirkan rancangan yang lebih lengkap fasilitas sebagai salah satu fassilitas olahraga yang nantinya akan menjadi salah satu kebanggan kota Surabaya.

3. Membuat sebuah tempat untuk mewadahi segala kegiatan keolahragaan khususnya kompetisi olahraga air dalam negri untuk meningkatkan kualitas

(10)

atlet-atlet olahraga air dalam negri untuk bisa berbicara banyak di level interbasional.

2.4. Fasilitas

1. Fasilitas Utama

Berupa fasilitas yang tersedia di bagian main pool yang digunakan sebagai kegiatan utama bangunan ini antara lain :

Kolam renang untuk race yaitu kolam renang berukuran 50m x 21 m dengan kedalaman minimum 1,8 m dan maksimum 4,5 m

Kolam renang untuk loncat indah yang dilengkapi dengan papan loncat yang kaku berbentuk pelat dengan ketinggian 1 m, 3 m, 5 m dan 10 m dengan ukuran bidang kolam 21,2 m x 21,2 m dengan kedalaman minimum 3 m dan maksimum 5,5 m.

Tribun penonton yang berjumlah 3000 tempat duduk 2. Fasilitas penunjang

Yaitu Loby, ruang ganti pakaian, kamar mandi + wc, tribun penonton, musholla, ruang P3K,ruang-ruang khusus untuk kantor, ruang penyiaran untuk siaran langsung, ruang konferensi pers, museum kecil untuk koleksi piala dan benda-benda unik seputar olahraga air di Indonesia, ruang penyimpanan alat olahraga seperti pelampung, counter loket dan tempat parkir.

3. Fasilitas Komersial

Disediakan untuk memenuhi sumber dana yang dibutuhkan untuk perawatan bangunan antara lain : cafetaria, Gallery olahraga yang bisa dipakai untuk tempat rekreasi, dan Kolam renang yang bisa disewakan kepada masyarakat umum pada hari libur.

(11)

2.5. Program Ruang

Kebutuhan minimum ruang yang digunakan bangunan aquatic center ini antara lain : Pool Water area

Kolam renang race standard olimpiade = 50 x 21 m = 1050 m2 Kolam renang loncat indah standard internasional= 30 x 20 m = 600 m2

____________________ = 1650 m2 Internal Area

Area sisi kolam dan ruang p3K ( 1 pool water area) =1650 m2 Area of entrance, refreshment, Kantor, dan ruang sirkulasi= 0.7 A = 1347.5m2 Area untuk ruang ganti dan shower ( 0.7 A= 0.7 Xx 1925 ) =1347.5m2

_____________ = 4620 m2 Parking Area

Number of parking spaces ( allow 20-30 m2 per spaces

= 0.11 A=0.11 x 1925 ) = 211.75 m2

Number of parking spaces for motor cycle and pedals

( 1.5 m2 per space= 0.05A) =96.25m2

______________ =308 m2

Suporter area

Tempat duduk penonton ( 3.000 tempat duduk ) =2250 m2

ToiletPutri 0.02A = 34.8 m2

Toilet Putra = 34.8 m2

___________________ = 2319,6 m2

kebutuhan minmum luasan ruang bangunan = 8897,6 m2 Ruang Utilitas= 15% x luas bangunan

= 15% x 8897,6 m2 = 1334,64m2

Total kebutuhan luasan minimum lahan untuk bangunan = 8897,6 + 1334.64 = 10232,4 m2 = 1,02 Ha

(12)

BAB III TINJAUAN SITE 3.1.

Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Dalam menentukan lokasi yang akan dipilih sebagai lahan bangunan Aquatic Center ini harus diperhatikan beberapa hal seperti persyaratan lokasi bangunan terkait menurut buku standard, kemudian memperhatikan Peta RTRW kota dimana lokasi tersebut berada, serta beberapa potensi yang mungkin dimiliki lahan tersebut.

Yang pertama adalah persyaratan lokasi menurut buku standard yaitu Buku ‘Data Arsitek’ jilid 2 edisi 33 karya Ernst Neufert menyebutkan bahwa lokasi yang akan dipilih untuk sebuah gelanggang olahraga renang tertutup antara lain adalah ;

o Terletak di dekat pusat kota dengan jalur lalu lintas penghubung yang cukup baik, hal ini berguna untuk memungkinkan penyediaan air untuk kolam renang, o Jarak tempuh sekitar 25 menit dari pusat-pusat penginapan atau perumahan

penduduk

o Berlokasi pada zona yang sehat tidak pada daerah industri dengan banyak polusi

Kemudian memperhatikan potensi lahan yang memungkinkan untuk dibangun sebuah Aquatic Center adalah ;

• Dekat dengan beberapa penginapan umum yang berada pada jalan Kenjeran yaitu ujung utara jalan Kertajaya Indah Timur dengan fasilitas yang memadai • Posisi tapak sebaiknya berada di tepi jalan INNER RING ROAD yang

berpotensi memudahkan akses dari segala penjuru kota. • Potensi view yang menarik untuk diolah

Hal yang ketiga adalah penentuan lokasi berdasar peta RTRW yang harus menunjukkan bahwa lokasi yang akan dipilih adalah lokasi yang diperuntukkan sebagai fasilitas umum dan olahraga.

Dengan memperhatikan beberapa pertimbangan di atas menjadi sebuah dasar yang akan dipakai untuk menentukan lokasi yang akan dipilih. Pemilihan lokasi ini selain itu juga paling tidak memiliki luas yang memadai. Paling tidak lebih dari luas program ruang yang telah ditetapkan sebelumnya.

(13)

3.2. Penentuan Lokasi

Lokasi yang dipilih adalah lahan kosong milik Negara yang berada pada Jl. Kertajaya Indah Timur ( Jalan MERR yang baru saja selesai dibangun ). Lahan ini saat ini terlihat msih berupa lahan hijau yang ditumbuhi beberapa pohon pisang, namun pada beberapa bagian, lahan ini digunakan oleh warga sekitar untuk mendirikan bangunan liar dan selain itu juga digunakan sebagai TPS atau Tempat Sampah Sementara. Berikut adalah posisi lahan dengan batas-batas wilayahnya

Batas lahan

o Utara ; Lahan kosong yang merupakan bagian dari wilayah kelurahan Kalijudan o Timur ; Jl. Mulyorejo Utara yang merupakan jalan lingkungan diperuntukkan

kendaraan roda 4 satu arah

o Selatan ; kanal terbuka Sutorejo yang berbatasan langsung dengan jalan Raya Mulyorejo di sekitarnya banyak dimanfaatkan perdagangan dan jasa.

o Barat ; Jl. Inner Ring Road yang barusaja dibangun yaitu Jl. Kertajaya Indah Timur

Berikut adalah beberapa kondisi terakhir di lapangan ( Existing ) yang diambil pada pertengahan Desember 2008 ini adalah;

Lahan masih berupa lahan hijau yang banyak ditumbuhi Pada batas lahan sebelah utara terdapat menara BTS

(14)

3.3. Karakteristik Site

Beberapa keterangan lain mengenai lahan ini adalah; KDB = 50-60 %,

Pada sisi sebelah barat terdapat saluran air yang cukup lebar sekitar 60 cm

Lahan oleh para warga sekitar digunakan untuk tempat pembuangan sampah sementara

Pada sisii yang berdekatan dengan kanal Sutorejo, oleh warga dibangun rumah-rumah semi permanen yang membuat kawasan ini terlihat kumuh Lahan ini dilalui oleh jl. Kertyajaya Indah Timur yang merupakan Inner Ring Road sehingga memudahkan transportasi menuju lahan ini.

Jl. Kertajaya Indah Timur Jl. Raya Mulyorejo Mulyorejo Utara

RENCANA PENGGUNAAN

LAHAN

Fasilitas umum RTH Perumahan Perdagangan

(15)

KLB = 0.4-3.0, sementara itu GSB yang telah ditetapkan adalah GSB =

JL. Kertajaya Indah Timur = 8 m Jl. Raya Mulyorejo = 8 m Mulyorejo Utara = 4m

Tapak ini memiliki karakteristik dengan topografi datar 0-2 % berada pada ketinggian 3.2 – 4.1 meter dari permukaan laut ( mrnurut peta dasar ketinggian tanah Surabaya 2002 ). Jenis tanah terdiri dari alluvial ( hidromorf kelabu dan kelabu tua ). Keadaan tata air di wilayah ini berasal dari air tanah dangkal dan air permukaan yang berupa saluran . Saluran utama merupakan saluran kanal Sutorejo. Kedalaman air tanah sekitar 0 – 5 meter dari permukaan tanah dan kualitas air tanah tercemar oleh resapan air asin. Pada beberapa bagian terlihat seperti tergenang dan membentuk danau kecil.

Sebagian besar lahan masih berupa ruang terbuka hijau, tetapi pada bagian dekat kanal Sutorejo telah dibangun rumah-rumah liar yang kumuh. Lahan ini dilalui oleh jalan arteri sekunder yang menghubungkan jalan Kertajaya Indah Timur dengan Jalan Mulyorejo dengan lebar permukaan jalan total 12 meter untuk 2 arah jalur lalu lintas.

3.4. Potensi dan Kendala Lahan

Beberapa potensi yang dimiliki oleh lahan ini antara lain adalah;

• Dekat dengan beberapa penginapan umum yang berada pada jalan Kenjeran yaitu ujung utara jalan Kertajaya Indah tumur sengan fasilitas yang memadai

• Posisi tapak yang berada di tepi jalan INNER RING ROAD ( MERR ) yang berpotensi memudahkan akses dari segala penjuru kota.

• Potensi view yang menarik untuk diolah dari arah Kertajaya Indah Timur

Selain potensi, lahan ini juga memiliki beberapa kekurangan yang harus diperhatikan agar nantinya bangunan yang akan dibuat, yaitu posisi lahan yang dekat dengan jalan utama berada pada arah Barat, hal ini tentunya akan sangat merugikan jika bangunan dibuat mengarah atau berorientasi menuju jalan MERR. Untuk itu harus diperhatikan penentuan posisi entrance bangunan agar tidak menyulitkan dalam perlindungan terhadap sinar matahari.

(16)

BAB IV

TEMA DAN KONSEP PERANCANGAN 4.1. TINJAUAN TEMA

Beberapa hal yang bisa dijadikan acuan sebagai landasan awal pemilihan tema antara lain bahwa Aquatic Center adsalah bangunan yang berhubungan erat dengan 3 hal yaitu AIR, PRESTASI, dan GERAK. Sehingga mungkin olahan-olahan yang bisa dipakai selalu berhubungan dengan air .

Untuk bangunan ini tema gelombang air dipilih sebagai tema bangunan ini. Proses terbentuknya tema bangunan bisa digambarkan dari skema berikut ini

Kaitan tema yang dipilih dengan pola kegiatan di dalam bangunan bisa dijelaskan bahwa tema gelombang air terbentuk sebagai akibat adanya gerakan perenang yang berkompetisi di dalam kolam renang, sesuai dengan fungsi dan tipologi bangunan dimana adanya main pool yang berisi kolam renang kompetisi dan tribun penonton ketika bangunan ini terjadi sebuah perlombaan renang maka akan timbul gelombang orang-orang yang akan masuk untuk menyaksikan pertandingan renang tersebut.

4.2. Definisi tema

GELOMBANG = gerakan yang berbentuk kurva ( lengkung ) secara naik-turun ( fluktuasi ). Dapat secara konstan / berulang ( pasang-surut ) dan tidak konstan ( ombak )

 Karakter dari gelombang

 Memiliki bentuk lengkung yang terbentuk dari sebuah perut dan sebuah lembah

 Memiliki amplitudo sebagai puncak lengkung tertinggi

 Bergerak secara terus-menerus, gerakannya bisa berupa gerakan yang monoton KOLAM RENANG ATLET RENANG MELOMPAT BERENANG MELAJU DALAM AIR TIMBUL ENERGI GERAK DALAM AIR

TERBENTUK GELOMBANG AIR

(17)

AIR = salah satu zat kimia yang berumus kimia H2O yang memiliki 3 bentuk fisisk yaitu cairan, padat dan gas

Sehingga tema ini bisa diartikan sebagai suatu olahan arsitektur yang memakai bidang-bidang yang terbentuk oleh gerakan pusaran air karena adanya gaya sentrifugal yang mempengaruhinya

4.3. Konsep Perancangan

SKEMA PENENTUAN PRINSIP RANCANGAN

Memanfaatkan karakteristik air dalam sebagai elemen penyusun bangunan yaitu Alami

Berdinamika

Reflektif namun transparan Berubah bentuk

Menyesuaikan dengan tep[atnya

Responsif

Tidak memiliki awal ataupun akhir.

Memiliki tegangan dan getaran saat diam

STADION RENANG DAN POLO AIR

Memiliki karakteristik :

Lokasi dekat dengan pusat kota

Adanya aktivitas olahraga renang di dalamnya

Terdapat juga fasilitas kantor dan bebrapa fasilitas penunjang lainnya Mensimbolkan sebuah bangunan berair yang berada di daratan

Combined Metaphor Perpaduan antara Tangible Metaphor ( metafora teraba ) dangan Intangible Metaphor ( Tak teraba )

Prinsip-prinsip Metafora jika dikaitkan dengan Prinsip Rancang dalam arsitektur

Intangible Metaphor

Harmonis, ramah lingkungan

Mengesankan adanya turbulensi atau pergerakan yang menarik

Membentuk sebuah kesan semakin diselami semakin menyejukkan seperti kesan yang ditimbulkan oleh air Tangible Metaphor

Reflektif, transparan, dan berorientasi ke segala arah Memvisualkan sebuah bentukan dinamis air sebagai sebuah elemen rancang

(18)

4.3.1. Konsep bentuk bangunan

Konsep yang mendasari bentuk bangunan utama adalah dari sebuah karakteristik tema gelombang air itu sendiri yaitu

• didominasi bentuk lengkung

• memiliki sebuah amplitudo sebagai bentuk metafora sebuah gelombang air • memperlihatkan kesan dinamis, terus bergerak secara kontinyu

• sebisa mungkin menggunakan warna-warna yang dibrntuk oleh air misal putih, transparan, biru, abu-abu dan hijau

4.3.2. Konsep struktur dan material

Karena karakteristik tema yang dominan pada tema gelombang air ini adalah bentukan lengkung maka dibutuhkan sistem struktur yang mampu membentuk bangunan lengkung baik lengkung secara vertikal maupun secara horisontal.

Sementara itu ruang utama bangunan ini yang berupa kolam renang dan tribun penonton ini membutuhkan struktur atap yang mempu menopang bidang bentang lebar sehingga nantinya konsep struktur yang akan dipakai akan berhubungan dengan struktur bentang lebar.

Untuk material dipilih yang memiliki karakteristik image yang mencerminkan image air seperti warna putih, biru, abu-abu.

4.3.3.Konsep sirkulasi

Pola sirkulasi bagi kendaraan untuk karyawan dan pengunjung sedianya alan dipisahkan untuk menghindari terjadinya kemacetan karena kendaraan karyawan ini akan berbeda datang maupun tujuannya.

Kemudian untuk kendaraan atlet juga dipisah untuk mendapatkan privatisasi pada atlet yang akan bertanding.

Selain itu pola pembagian ruang –ruang fungsional harus terpisah antara atlet dengan pengunjung.

(19)

BAB V

APLIKASI KONSEP PADA BANGUNAN 5.1. Konsep bentuk

sebuah gelombang air yang terbentuk akibat adanya gerakan perenang pada saat berenang di dalam kolam membentuk bantukan lengkung yang tak beraturan namun terjadi secara kontinyu..

hal ini diperlihatkan pada tampak samping bangunan yang memiliki garis atap seperti gelombang air….

b e n t u k a n l e n g k u n g

diuntuk kebutuhan talang, talang yang dipakai adalah talang yang berupa flashing yang terbuat dari galvalum yang mampu mengalirkan air.

tampak atas bangunan memperlihatkan adanya bentukan seperti hurupf S menggambarkan sebuah gelombang yang memiliki titik tertinggi yaitu bukit dan lembah.

(20)

Pada beberapa bagian diberi penyelesaian berupa perulangan folding yang berbentuk melingkar. Untuk lebih membentuk kesan air pada bangunan digunakan material yang brwarna biru,abu-abu,hitam dan putih serta menonjolkan material yang transparan

.

5.2. Konsep struktur dan material

Untuk membentuk atap yang lengkung menggunakan sistem struktur rangka ruang dengan 3d struktur seperti berikut ini.

(21)

Untuk pelengkung atap menggunakan rangka ruang dengan bidang segi empat diatas segi tiga disusun secara ortogonal.sementara untuk ruang-ruang di sekitar main pool menggunakan struktur rangka rigid frame dengan konstruksi beton.

Sementara untuk atap menggunakan rangka baja yang disusun dengan sistem spatial grid. material atap menggunakan metal alumunium komposit warna biru muda setebal 3,2 mm.

.

untuk sambungan antar rangka baja menggunakan cubical joint dengan detail

(22)

BAB VI

UTILITAS dan STRUKTUR 6.1. Sistem kolam renang

Bentuk

Dari bentuknya, kolam renang ada dua jenis, untuk rekreasi dan sport, kolam yang dipakai adalah jenis untuk sport didesain seperti track, yaitu memanjang dan tidak perlu lebar Konstruksi

Dari sisi konstruksinya kolam bisa didalam tanah (ground pool) atau di atas tanah (above pool) , tetapi pada umumnya konstruksinya di dalam tanah. Setelah kita menentukan letak kolam maka dilakukan pembersihan dan penggalian dengan terlebih dulu menentukan level permukaan kolam. Kedalaman kolam maksimal 3,8 m, mengikuti standard kolam yang ada. Struktur

Struktur kolam renang di dalam tanah dibuat dari rangka besi yang kemudian dicor dengan beton. Sebaiknya anda menggunakan beton ready mix dalam pengecorannya sehingga mutu beton dan kekuatannya terjamin. Setelah beton benar-benar mengering hal terpenting adalah membuat kolam mennjadi kedap air ,sehingga tidak terjadi kebocoran yang pasti lebih menyulitkan apabila kolam sudah jadi. Di sini butuh pengawasan yang ketat, dari mulai pemilihan jenis dan merk waterproofing hingga pada saat pengaplikasiannya. Lakukanlah tes berulang-ulang dengan cara merendam kolam dengan air sampai anda yakin sudah tidak ada kebocoran lagi. Setelah yakin, tahap finishing bisa dilakukan dengan menutup dinding kolam dan dasar kolam dengan keramik khusus untuk kolam renang (mozaic). Dinding kolam bisa menggunakan satu jenis keramik dengan warna yang sama dengan variasi keramik border di bagian atasnya, sedangkan dasar kolam bisa menggunakan jenis keramik dengan ukuran dan warna yang berbeda

sanitasi

Bagi air kolam renang parameter yang paling penting diperhatikan adalah: -PH ait,

apabila menyimpang akan menimbulkan Iritasi pada mata dan proses koagulasi akan terganggu.

(23)

-CO2 Agresif,

harus tidak ada, karena akan mengakibatkan karatan pada pipa -Kesadahan

berpengaruh pada daya pembersih air. -zat organik

kelebihan zat organik menandakan air kotor. -H2S,

adanya H2S dalam air berarti sedang terjadi proses pembusukan air tercemari oleh kotoran atau sumber kotoran lainnya, air berbau, sehingga tidak memenuhi syarat fisik air.

Untuk menjernihkan kolam dilakukan dengan cara : Menjernihkan air dengan cara

-Membubuhkan zat koagulan seperti tawas (AL2SO4)3 Soda ash Na2Co3 -Menyaring air melalui saringan (filtrasi)

-Membasmi lumut

b.Disinfeksi air dengan cara memasukkan zat desifeksia.

penyediaan air kolam menggunakan air PDAM sebagai sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan air kolam renang. Skema yang bisa dijadikan acuan antara lain seperti gambar berikut ini

Pompa adalah jantung dari sistem filter kolam renang. Tugasnya menggerakkan air agar terjadi sirkulasi dan filtrasi penyaringan air. Untuk menentukan pompa apa yang cocok untuksetiap kolam renang harus diketahui dulu volume kolam renangnya kemudian volume kolam renang dibagi 8 jam ( 1 x turnover dalam 8 jam per hari ). Setelah itu dicari tipe pompa yang memiliki kapasitas yang mendekati, bila pompa tersebut dijalarkan 8 jam per 1 kali turnover . bila kolam renang besar memakai beberapa set pompa dan filter sampai memenuhi standard 1 x turnover dalam 8 jam tersebut.

(24)

Pompa kolam digunakan dengan teknologi ( variabel frequency drive ) dilengkapi microchip agar pompa dapat diprogram : flow kapasitas yang diinginkan, berapa lama pompa ingin dihidupkan , full automatic , high efficiensi pump, hemat listrik hingga 30 %. Untuk motor menggunakan jenis TEFC ( spashproof ). Motor PMSM ( PERMANENT MAGNET SYNCHRONOUS MOTOR )

SISTEM SKIMMER BOX

Adalah kolam renang yang permukaan air 10 cm dibawah bibir kolam. Pada sistem ini tidak dibutuhkan adanya parit di pnggir kolam..

Berikut contoh kotak skimmer yang dipakai untuk kolam renang.

Seri Skimmer Box yang unik dirancang sesuai dalam konstruksi beton, dan kaca serat vinyl liner kolam renang. The one piece moulded main body, together with the many innovative, futuristic features, place it far ahead of competitors' products throughout the world. Salah

satu bagian tubuh moulded utama SANDFILTER

Umumnya bentuk tangki, bahan tangki terbuat dari termoplastic atau fiberglass. Di dalamnya diisimpasir silica sebagai media penyaring apabila media sudah kotor dapat dicuci / di backwash. Prinsip standartnya dalam waktu 8 jam kapasitas filter ( flow capacity ) sama dengan atau lebih besar dari volume kolam renang agar bisa dicapai 1 x turnover dalam 8 jam dianjurkan minimum 1x turnover setiap hari, namun jika terjadi lomba dan kolam renang begitu padat dipakai maka sebaiknya menggunakan 3x turnover setiap hari.

6.2. AIR BERSIH

Sistem pendistribusian dengan sistem hoisontal. Supply air bersih berasal dari PDAM yang ditampung di tangki air (ground reservoir ) yang terbuat dari beton untuk selanjutnya dipompa ke tandon yang berada pada ruang mesin sirkulasi kolam lalu didistribusikan menuju bangunan bangunan tiap zona.

Kebutuhan air bersih ini dibagi atas  Kebutuhan yang sifatnya tetap

 Keperluan dapur, cuci tangan, km/ wc, shower

 Kebutuhan yang sifatnya sirkulasi seperti air panas, water cooling/ AC  Untuk suplai air bersih didapat dari PDAM ditampung pada tandon

(25)

6.3. ELEKTRIKAL

Supply listrik dari PLN ( tegangan menengah ) masuk ke gardu setelah diubah tegangannya menjadi tegangan rendah oleh transformator kemudian disalurkan ke panel panel yang ada di setiap zona aktifitas sesuai dengan kebutuhan masing masing zona.

Juga terdapat ruang Genset untuk mensupply listrik jika dari PLN padam.

Suplai listrik dari PLN masuk ke ruang trafo lalu disalurkan menuju ruang panel yang terdapat di tiap lantai. Disediakan genset untuk suplai listrik apabila terjadi pemadaman.

6.4.PENCAHAYAAN

Pencahayaan pada sebagian besar bangunan, tetap memanfaatkan cahaya alami pada siang hari, dimana memberikan bukaan pada beberapa sisi bangunan. sedangkan untuk malam hari, tetap menggunakan lampu

Pencahayaan utama dalam ruang/hall dengan menggunakan spot light yang ditempel pada kolom. Sedangkan pada eksterior (drop off) menggunakan down light.

Cahaya alami : Siang hari menggunakan pencahayaan alami ditambah efek ilumination dari neon box sebagai elemen pembentuk signage dan pembentuk suasana ruang.

Cahaya buatan : menggunakan lampu lampu fluorescent ( lampu TL ) sebagai general lighting dengan tambahan-tambahan berupa neon box, spot light, dll untuk pembentuk suasana ruang (untuk ruangan-ruangan yang memerlukan

Referensi

Dokumen terkait

Klausa sematan yang tepat untuk mengisi bagian kalimat yang rumpang dalam paragraf tersebut adalah.... wanita perkasa dari bumi Jepara,

“The respondents’ opinion on using gift as promotion media of Lovely Pelangi Ice Cream” ... “Cumulative result of questions on price of Lovely Pelangi Ice

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel jumlah modal sendiri, jumlah modal pinjaman, jumlah volume usaha dan kepengurusan managerial koperasi terhadap

Hatay ANTALYA ﻪﻴﻟﺎﺘﻧﺁ Sancak Mrk.. Ş imdi Arnavutluk’ta Dirin nehri kenar ı nda bir nahiyedir. Arnavutluk fetholundu ğ unda bu aile Müslüman olmu ş tur..

Disamping itu, LBH Padang juga mendapatkan dana yang berasal dari pembagian keuntungan dari menjalankan aktivitas yang dipercayakan oleh lembaga lain kepada LBH Padang, seperti

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri kelas XI tentang gangguan menstruasi di SMA 1 Sukoharjo tahun 2014,

bahwa sebagai tindak lanjut atas berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 1 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan

Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui