• Tidak ada hasil yang ditemukan

7. Pilkada - Tahapan Kampanye Buleleng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "7. Pilkada - Tahapan Kampanye Buleleng"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

C. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Kampanye C. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Kampanye 1.

1. Persiapan Persiapan PengawasanPengawasan a.

a. Kerawanan-Kerawanan Kerawanan-Kerawanan Dalam Dalam Tahapan Tahapan KampanyeKampanye

Dalam pengawasan Tahapan Kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Dalam pengawasan Tahapan Kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng Tahun 2017, Panitia Pengawas Pemilihan Bupati Kabupaten Buleleng Tahun 2017, Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng mengidentifikasi potensi-potensi kerawanan pada Kabupaten Buleleng mengidentifikasi potensi-potensi kerawanan pada Tahapan Kampanye, yaitu sebagai berikut:

Tahapan Kampanye, yaitu sebagai berikut:

1) Pasangan Calon/Tim melakukan kampanye di luar jadwal yang 1) Pasangan Calon/Tim melakukan kampanye di luar jadwal yang

telah ditetapkan oleh KPU; telah ditetapkan oleh KPU;

2) Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya untuk 2) Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya untuk

mempengar

mempengaruhi uhi pemilih;pemilih; 3)

3) Merusak dan/atau Merusak dan/atau menghilangkan alat menghilangkan alat peraga peraga kampanye;kampanye; 4)

4) Menggunakan Menggunakan fasilitas fasilitas dan dan anggaran anggaran pemerintah pemerintah selamaselama berkampanye;

berkampanye; 5)

5) Menghina seseorang, agama, Menghina seseorang, agama, suku, ras, suku, ras, golongan, pasangan golongan, pasangan caloncalon dan parpol;

dan parpol;

6) Berkampanye dengan cara memfitnah, mengadu domba partai 6) Berkampanye dengan cara memfitnah, mengadu domba partai

politik, perseorangan, dan/atau kelompok masyarakat; politik, perseorangan, dan/atau kelompok masyarakat; 7)

7) Menggunakan kekerasan, Menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan ancaman kekerasan atau menganjurkanatau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada perseorangan, kelompok penggunaan kekerasan kepada perseorangan, kelompok masyarakat dan/atau partai politik;

masyarakat dan/atau partai politik; b.

b. Perencanaan Perencanaan dan dan PengawasanPengawasan

Untuk mendapatkan hasil pengawasan yang lebih maksimal, dalam Untuk mendapatkan hasil pengawasan yang lebih maksimal, dalam pengawasan tahapan Kampanye, maka diperlukan suatu strategi pengawasan tahapan Kampanye, maka diperlukan suatu strategi dalam melakukan pengawasan. Langkah-langkah yang dilakukan oleh dalam melakukan pengawasan. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng dalam rangka Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng dalam rangka mengoptimalkan pengawasan tahapan Kampanye adalah sebagai mengoptimalkan pengawasan tahapan Kampanye adalah sebagai berikut:

berikut: 1)

1) Membentuk Membentuk pokja pokja pengawasan pengawasan Kampanye Kampanye untuk untuk mengoptimalkanmengoptimalkan kinerja pengawasan;

kinerja pengawasan; 2)

2) Melakukan Melakukan sosialisasi sosialisasi dengan dengan mengajak mengajak stakeholders stakeholders dan dan pemilihpemilih untuk ikut melakukan pengawasan secara partisipatif;

untuk ikut melakukan pengawasan secara partisipatif; 3)

3) Berkoordinasi dengan Berkoordinasi dengan pihak KPU pihak KPU Kab/Kota dan Kab/Kota dan Tim PelaksanaTim Pelaksana Kampanye.

(2)

4)

4) Berkoordinasi dengan Berkoordinasi dengan pihak KPU pihak KPU Kab/Kota dan Kab/Kota dan Tim PelaksanaTim Pelaksana Kampanye dimohon untuk menembuskan ijin cuti kepada Kampanye dimohon untuk menembuskan ijin cuti kepada pengawas pemilu.

pengawas pemilu. 5)

5) Melakukan Melakukan cegah cegah dini dini dengan dengan cara cara bersurat bersurat kepada kepada pihak pihak terkaitterkait dalam rangka melakukan pengawasan untuk memastikan Pejabat dalam rangka melakukan pengawasan untuk memastikan Pejabat sebagai pelaksana

sebagai pelaksana kampanye kampanye tidak menggunakan tidak menggunakan fasilitas negarafasilitas negara dalam berkampanye.

dalam berkampanye. 6)

6) Mengingatkan peserta kampanye Mengingatkan peserta kampanye untuk mematuhi peraturanuntuk mematuhi peraturan perundang-undangan.

perundang-undangan. 7)

7) Sosialisasi sanksi Sosialisasi sanksi Tindak Tindak Pidana Pidana Pemilu terkait Pemilu terkait kampanye kampanye diluardiluar  jadwal

 jadwal 8)

8) Menghimbau kepada Menghimbau kepada tim tim kampanye kampanye untuk untuk tidak tidak melibatkan anak-melibatkan anak-anak.

anak. 9)

9) melakukan melakukan sosialisasi sosialisasi kepada kepada Tim Tim kampanye/pihakkampanye/pihak berkepentingan agar pelaksana kampanye yang didaftarkan berkepentingan agar pelaksana kampanye yang didaftarkan sesuai ketentuan. Mendorong KPU agar segera menyurati Tim sesuai ketentuan. Mendorong KPU agar segera menyurati Tim kampanye yang bersangkutan.

kampanye yang bersangkutan. 10)

10) melakukan melakukan sosialisasi sosialisasi kepada kepada para para pemangku pemangku kepentingankepentingan tentang peraturan perundang-undangan Pemilu kada dan sanksi tentang peraturan perundang-undangan Pemilu kada dan sanksi terhadap pelanggaran;

terhadap pelanggaran;

11) mendorong semua pihak untuk berperan aktif mengawasi proses 11) mendorong semua pihak untuk berperan aktif mengawasi proses

penyelanggaraan Pemilu Kada; penyelanggaraan Pemilu Kada;

12) melakukan pertemuan dan menyampaikan peringatan dini kepada 12) melakukan pertemuan dan menyampaikan peringatan dini kepada paryai politik, penyelenggara pemilu kada,, bakal pasangan calon paryai politik, penyelenggara pemilu kada,, bakal pasangan calon dan atau pasangan calon, TIM kampanye pasangan calon, dan atau pasangan calon, TIM kampanye pasangan calon, masyarakat pemilih, pemilih dan pemangku kepentingan lainnya masyarakat pemilih, pemilih dan pemangku kepentingan lainnya agar tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan agar tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan Pemilu Kada;

undangan Pemilu Kada;

13) mengajukan nota keberatan secara tertulis dan terbuka kepada 13) mengajukan nota keberatan secara tertulis dan terbuka kepada KPU dan jajarannya apabila KPU dan jajarannya tidak menindak KPU dan jajarannya apabila KPU dan jajarannya tidak menindak lanjuti teguran, peringatan, dan rekomendasi Panwaslu;

lanjuti teguran, peringatan, dan rekomendasi Panwaslu;

14) melakukan sosialisasi langkah-langkah penindakan yang akan 14) melakukan sosialisasi langkah-langkah penindakan yang akan

dilakukan oleh pengawas Pemilu terhadap pelaku pelanggaran; dilakukan oleh pengawas Pemilu terhadap pelaku pelanggaran;

(3)

4)

4) Berkoordinasi dengan Berkoordinasi dengan pihak KPU pihak KPU Kab/Kota dan Kab/Kota dan Tim PelaksanaTim Pelaksana Kampanye dimohon untuk menembuskan ijin cuti kepada Kampanye dimohon untuk menembuskan ijin cuti kepada pengawas pemilu.

pengawas pemilu. 5)

5) Melakukan Melakukan cegah cegah dini dini dengan dengan cara cara bersurat bersurat kepada kepada pihak pihak terkaitterkait dalam rangka melakukan pengawasan untuk memastikan Pejabat dalam rangka melakukan pengawasan untuk memastikan Pejabat sebagai pelaksana

sebagai pelaksana kampanye kampanye tidak menggunakan tidak menggunakan fasilitas negarafasilitas negara dalam berkampanye.

dalam berkampanye. 6)

6) Mengingatkan peserta kampanye Mengingatkan peserta kampanye untuk mematuhi peraturanuntuk mematuhi peraturan perundang-undangan.

perundang-undangan. 7)

7) Sosialisasi sanksi Sosialisasi sanksi Tindak Tindak Pidana Pidana Pemilu terkait Pemilu terkait kampanye kampanye diluardiluar  jadwal

 jadwal 8)

8) Menghimbau kepada Menghimbau kepada tim tim kampanye kampanye untuk untuk tidak tidak melibatkan anak-melibatkan anak-anak.

anak. 9)

9) melakukan melakukan sosialisasi sosialisasi kepada kepada Tim Tim kampanye/pihakkampanye/pihak berkepentingan agar pelaksana kampanye yang didaftarkan berkepentingan agar pelaksana kampanye yang didaftarkan sesuai ketentuan. Mendorong KPU agar segera menyurati Tim sesuai ketentuan. Mendorong KPU agar segera menyurati Tim kampanye yang bersangkutan.

kampanye yang bersangkutan. 10)

10) melakukan melakukan sosialisasi sosialisasi kepada kepada para para pemangku pemangku kepentingankepentingan tentang peraturan perundang-undangan Pemilu kada dan sanksi tentang peraturan perundang-undangan Pemilu kada dan sanksi terhadap pelanggaran;

terhadap pelanggaran;

11) mendorong semua pihak untuk berperan aktif mengawasi proses 11) mendorong semua pihak untuk berperan aktif mengawasi proses

penyelanggaraan Pemilu Kada; penyelanggaraan Pemilu Kada;

12) melakukan pertemuan dan menyampaikan peringatan dini kepada 12) melakukan pertemuan dan menyampaikan peringatan dini kepada paryai politik, penyelenggara pemilu kada,, bakal pasangan calon paryai politik, penyelenggara pemilu kada,, bakal pasangan calon dan atau pasangan calon, TIM kampanye pasangan calon, dan atau pasangan calon, TIM kampanye pasangan calon, masyarakat pemilih, pemilih dan pemangku kepentingan lainnya masyarakat pemilih, pemilih dan pemangku kepentingan lainnya agar tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan agar tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan Pemilu Kada;

undangan Pemilu Kada;

13) mengajukan nota keberatan secara tertulis dan terbuka kepada 13) mengajukan nota keberatan secara tertulis dan terbuka kepada KPU dan jajarannya apabila KPU dan jajarannya tidak menindak KPU dan jajarannya apabila KPU dan jajarannya tidak menindak lanjuti teguran, peringatan, dan rekomendasi Panwaslu;

lanjuti teguran, peringatan, dan rekomendasi Panwaslu;

14) melakukan sosialisasi langkah-langkah penindakan yang akan 14) melakukan sosialisasi langkah-langkah penindakan yang akan

dilakukan oleh pengawas Pemilu terhadap pelaku pelanggaran; dilakukan oleh pengawas Pemilu terhadap pelaku pelanggaran;

(4)

2.

2. Kegiatan Kegiatan PengawasanPengawasan a. Pencegahan

a. Pencegahan

Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng melakukan upaya Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng melakukan upaya pencegahan dalam tahapan Kampanye guna untuk mengantisipasi pencegahan dalam tahapan Kampanye guna untuk mengantisipasi potensi-potensi pelanggaran yang dilakukan oleh Peserta Pemilu potensi-potensi pelanggaran yang dilakukan oleh Peserta Pemilu maupun Penyelenggara Pemilu. Adapun upaya pencegahan yang maupun Penyelenggara Pemilu. Adapun upaya pencegahan yang dilakukan yaitu dengan bersurat dengan instansi terkait yaitu sebagai dilakukan yaitu dengan bersurat dengan instansi terkait yaitu sebagai berikut:

berikut: 1)

1) Panitia Pengawas Pemilihan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Kabupaten Buleleng bersurat kepadabersurat kepada Kepala Desa/Lurah sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Kepala Desa/Lurah sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 120/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/7/2016 Tanggal 13 Juli 2016 dengan perihal cegah 03/PM.00.02/7/2016 Tanggal 13 Juli 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Mengingatkan agar Kepala Desa/Perbekel tidak dini yang isinya Mengingatkan agar Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 29 huruf b Kepala Desa Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 29 huruf b Kepala Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, Pasal 29 anggota keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, Pasal 29 huruf g Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik, Pasal huruf g Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik, Pasal 29 huruf j Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam 29 huruf j Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah; kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah; 2)

2) Panitia Pengawas Pemilihan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Kabupaten Buleleng bersurat kepadabersurat kepada Bupati Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Bupati Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten

Kabupaten Buleleng Buleleng Nomor: Nomor: 076 076 /BAWASLU-PROV.BA- /BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02 /7/2016 tanggal 1 Juli 2016 dengan perihal cegah dini 03/PM.00.02 /7/2016 tanggal 1 Juli 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya

yang isinya Kepala Daerah/Wakil KKepala Daerah/Wakil Kepala Daerah epala Daerah tidak melakukantidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 9 perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang -Undang Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang -Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 76 Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 76 ayat 1 yang isinya Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah ayat 1 yang isinya Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah dilarang: membuat keputusan yang secara khusus memberikan dilarang: membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan pribadi, keluarga, kroni, golongan tertentu, atau keuntungan pribadi, keluarga, kroni, golongan tertentu, atau kelompok politiknya yang bertentangan dengan ketentuan kelompok politiknya yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

peraturan perundang-undangan; 3)

3) Panitia Pengawas Pemilihan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Kabupaten Buleleng bersurat kepadabersurat kepada Forkom Kepala Desa sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Forkom Kepala Desa sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan

(5)

077/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/7/2016 tanggal 1 Juli 2016 dengan perihal cegah dini 03/PM.00.02/7/2016 tanggal 1 Juli 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Mencegah agar Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan yang isinya Mencegah agar Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 29 huruf b Kepala Desa dilarang Tahun 2014 tentang Desa Pasal 29 huruf b Kepala Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, Pasal 29 huruf g keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, Pasal 29 huruf g Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik, Pasal 29 Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik, Pasal 29 huruf j Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam huruf j Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah 4)

4) Panitia Pengawas Pemilihan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Kabupaten Buleleng bersurat kepadabersurat kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng sesuai dengan Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 078/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/7/2016 tanggal 1 Juli 2016 078/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/7/2016 tanggal 1 Juli 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Mencegah agar Pegawai dengan perihal cegah dini yang isinya Mencegah agar Pegawai Negeri Sipil

Negeri Sipil tidak melakukan tidak melakukan perbuatan yang perbuatan yang bertentangan denganbertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil Pasal 4 ayat 15 yang isinya setiap PNS Pegawai Negeri Sipil Pasal 4 ayat 15 yang isinya setiap PNS dilarang memberikan dukungan kepada calon kepala daerah/Wakil dilarang memberikan dukungan kepada calon kepala daerah/Wakil Kepala Daerah;

Kepala Daerah; 5)

5) Panitia Pengawas Pemilihan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Kabupaten Buleleng bersurat kepadabersurat kepada Bupati Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Bupati Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 265/BAWASLU-PROV.BA-Kabupaten Buleleng Nomor: 265/BAWASLU-PROV.BA-03/HM.02.00/9/2016 Tanggal 29 September 2016 dengan perihal 03/HM.02.00/9/2016 Tanggal 29 September 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Cegah dini kepada KPU Kabupaten cegah dini yang isinya Cegah dini kepada KPU Kabupaten Buleleng terkait pelaksanaan ketentuan netralitas Direksi, Buleleng terkait pelaksanaan ketentuan netralitas Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas dan Karyawan BUMD/BUMN, Kepala Komisaris, Dewan Pengawas dan Karyawan BUMD/BUMN, Kepala Desa dan Perangkat Desa, serta Kelurahan dan Perangkat Desa dan Perangkat Desa, serta Kelurahan dan Perangkat Kelurahan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Kelurahan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Tahun 2017;

Tahun 2017; 6)

6) Panitia Pengawas Pemilihan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Kabupaten Buleleng bersurat kepadabersurat kepada Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Nomor Urut 1 Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Nomor Urut 1 atas nama Dewa Nyoman Sukrawan dan I Gede Dharma Wijaya, atas nama Dewa Nyoman Sukrawan dan I Gede Dharma Wijaya, sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 676/BAWASLU-PROV.BA-03/HM.02.00/12/2016 Buleleng Nomor: 676/BAWASLU-PROV.BA-03/HM.02.00/12/2016 Tanggal 19 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Tanggal 19 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Menghimbau agar Pasangan Calon, Tim Kampanye, Relawan dan Menghimbau agar Pasangan Calon, Tim Kampanye, Relawan dan

(6)

Pihak terkait lainnya agar bersama-sama mematuhi ketentuan yang Pihak terkait lainnya agar bersama-sama mematuhi ketentuan yang berlaku serta mentaati apa yang sudah menjadi kesepakatan berlaku serta mentaati apa yang sudah menjadi kesepakatan Berdasarkan Berita Acara Rapat Koordinasi Bahan dan alat Peraga Berdasarkan Berita Acara Rapat Koordinasi Bahan dan alat Peraga Kampanye

Kampanye Nomor Nomor : : 123/BA-KPU.Kab.Bll/123/BA-KPU.Kab.Bll/XII/2016 XII/2016 tanggal tanggal 1515 Desember 2016;

Desember 2016; 7)

7) Panitia Pengawas Pemilihan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Kabupaten Buleleng bersurat kepadabersurat kepada Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Nomor Urut 2 Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Nomor Urut 2 atas nama Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, atas nama Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG, sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Sp.OG, sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 677/BAWASLU-PROV.BA-Kabupaten Buleleng Nomor: 677/BAWASLU-PROV.BA-03/HM.02.00/12/2016 Tanggal 19 Desember 2016 dengan perihal 03/HM.02.00/12/2016 Tanggal 19 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Menghimbau agar Pasangan Calon, Tim cegah dini yang isinya Menghimbau agar Pasangan Calon, Tim Kampanye, Relawan dan Pihak terkait lainnya agar bersama-sama Kampanye, Relawan dan Pihak terkait lainnya agar bersama-sama mematuhi ketentuan yang berlaku serta mentaati apa yang sudah mematuhi ketentuan yang berlaku serta mentaati apa yang sudah menjadi kesepakatan Berdasarkan Berita Acara Rapat Koordinasi menjadi kesepakatan Berdasarkan Berita Acara Rapat Koordinasi Bahan dan alat Peraga Kampanye Nomor : 123/BA-Bahan dan alat Peraga Kampanye Nomor : 123/BA-KPU.Kab.Bll/XII/201

KPU.Kab.Bll/XII/2016 6 tanggal tanggal 15 15 Desember Desember 2016;2016; 8)

8) Panitia Pengawas Pemilihan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Kabupaten Buleleng bersurat kepadabersurat kepada Kepala Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Buleleng sesuai Kepala Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 683/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal Nomor: 683/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya untuk 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses Pemilihan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses Pemilihan Bupati dan Wakil Buleleng Tahun 2017, pejabat Badan Usaha Milik Bupati dan Wakil Buleleng Tahun 2017, pejabat Badan Usaha Milik Daerah tidak boleh terlibat dalam kegiatan kampanye sebagaimana Daerah tidak boleh terlibat dalam kegiatan kampanye sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan huruf a. ayat (1) pasal 70 yang yang telah diatur dalam ketentuan huruf a. ayat (1) pasal 70 yang berbunyi dalam Kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan berbunyi dalam Kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan pejabat badan usaha milik Negara/badan usaha milik daerah;

pejabat badan usaha milik Negara/badan usaha milik daerah; 9)

9) Panitia Pengawas Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepadabersurat kepada Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa dan Lurah Kecamatan Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa dan Lurah Kecamatan Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 684/BAWASLU-PROV.BA-Kabupaten Buleleng Nomor: 684/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal 03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah

cegah dini ydini yang ang isinya isinya Untuk Untuk menghindari hal-hal menghindari hal-hal yang yang tidaktidak diinginkan dalam proses Pemilihan Bupati dan Wakil Buleleng diinginkan dalam proses Pemilihan Bupati dan Wakil Buleleng Tahun 2017, diharapkan Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan Tahun 2017, diharapkan Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan

(7)

perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, huruf b. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, huruf g. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik, huruf j. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah, huruf c. ayat (1) Pasal 70 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat Desa atau sebutan lain/perangkat Kelurahan, ayat (1) Pasal 71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil Negara, anggota TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon;

10) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Nomor Urut 1 atas nama Dewa Nyoman Sukrawan dan I Gede Dharma Wijaya, sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 685/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Sehubungan dengan Tahapan Kampanye dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng Tahun 2017, dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Pasal 69 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan

(8)

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang, 2. ayat (1) Pasal 70 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang, 3. Ayat (1) Pasal 73 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang. Agar Paslon mengikuti ketentuan sebagaimana yang di atur dalam peraturan perundang-undangan tersebut;

11) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Nomor Urut 2 atas nama Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG, sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 686/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Cegah Dini Sehubungan dengan Tahapan Kampanye dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng Tahun 2017, dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Pasal 69 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang, 2. ayat (1) Pasal 70 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua  Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang, 3. Ayat (1) Pasal 73 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang

(9)

Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang. Agar Paslon mengikuti ketentuan sebagaimana yang di atur dalam peraturan perundang-undangan tersebut;

12) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Plt. Bupati Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 687/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya terkait pelaksanaan ketentuan netralitas Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas dan Karyawan BUMD/BUMN, Kepala Desa dan Perangkat Desa, serta Kelurahan dan Perangkat Kelurahan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Tahun 2017;

13) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa dan Lurah Kabupaten Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 688/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses Pemilihan Bupati dan Wakil Buleleng Tahun 2017, diharapkan Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, huruf b. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, huruf g. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik, huruf j. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah, huruf c. ayat (1) Pasal 70 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat Desa atau sebutan lain/perangkat Kelurahan, ayat (1) Pasal 71 Undang-Undang

(10)

Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil Negara, anggota TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.

14) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa dan Lurah Kabupaten Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 688/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses Pemilihan Bupati dan Wakil Buleleng Tahun 2017, diharapkan Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, huruf b. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, huruf g. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik, huruf j. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah, huruf c. ayat (1) Pasal 70 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat Desa atau sebutan lain/perangkat Kelurahan, ayat (1) Pasal 71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014

(11)

Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil Negara, anggota TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.

15) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa dan Lurah Kecamatan Sukasada sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 689/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses Pemilihan Bupati dan Wakil Buleleng Tahun 2017, diharapkan Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, huruf b. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, huruf g. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik, huruf j. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah, huruf c. ayat (1) Pasal 70 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat Desa atau sebutan lain/perangkat Kelurahan, ayat (1) Pasal 71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil Negara, anggota TNI/POLRI, dan Kepala

(12)

Desa atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.

16) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa Kecamatan Sawan sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 690/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses Pemilihan Bupati dan Wakil Buleleng Tahun 2017, diharapkan Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, huruf b. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, huruf g. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik, huruf j. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah, huruf c. ayat (1) Pasal 70 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat Desa atau sebutan lain/perangkat Kelurahan, ayat (1) Pasal 71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil Negara, anggota TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon;

(13)

17) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa Kecamatan Kubutambahan sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 691/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Cegah Dini kepada Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa Kecamatan Kubutambahan yang isinya Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses Pemilihan Bupati dan Wakil Buleleng Tahun 2017, diharapkan Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, huruf b. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, huruf g. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik, huruf j. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah, huruf c. ayat (1) Pasal 70 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat Desa atau sebutan lain/perangkat Kelurahan, ayat (1) Pasal 71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil Negara, anggota TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.

18) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa Kecamatan Tejakula sesuai

(14)

dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 692/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses Pemilihan Bupati dan Wakil Buleleng Tahun 2017, diharapkan Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, huruf b. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, huruf g. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik, huruf j. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah, huruf c. ayat (1) Pasal 70 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat Desa atau sebutan lain/perangkat Kelurahan, ayat (1) Pasal 71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil Negara, anggota TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon;

19) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa Kecamatan Banjar sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 693/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses Pemilihan

(15)

Bupati dan Wakil Buleleng Tahun 2017, diharapkan Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, huruf b. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, huruf g. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik, huruf j. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah, huruf c. ayat (1) Pasal 70 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat Desa atau sebutan lain/perangkat Kelurahan, ayat (1) Pasal 71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil Negara, anggota TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.

20) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa dan Lurah Kecamatan Seririt sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 694/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses Pemilihan Bupati dan Wakil Buleleng Tahun 2017, diharapkan Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, huruf b. Pasal 29 yang berbunyi Kepala

(16)

Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, huruf g. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik, huruf j. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah, huruf c. ayat (1) Pasal 70 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat Desa atau sebutan lain/perangkat Kelurahan, ayat (1) Pasal 71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil Negara, anggota TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.

21) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa Kecamatan Busungbiu sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 695/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses Pemilihan Bupati dan Wakil Buleleng Tahun 2017, diharapkan Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, huruf b. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, huruf g. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang menjadi pengurus

(17)

partai politik, huruf j. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah, huruf c. ayat (1) Pasal 70 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua  Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat Desa atau sebutan lain/perangkat Kelurahan, ayat (1) Pasal 71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil Negara, anggota TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon;

22) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa Kecamatan Gerokgak sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 696/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 24 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses Pemilihan Bupati dan Wakil Buleleng Tahun 2017, diharapkan Kepala Desa/Perbekel tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, huruf b. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan /atau golongan tertentu, huruf g. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik, huruf j. Pasal 29 yang berbunyi Kepala Desa dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah, huruf c. ayat (1) Pasal 70 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua

(18)

 Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat Desa atau sebutan lain/perangkat Kelurahan, ayat (1) Pasal 71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang berbunyi Pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil Negara, anggota TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon;

23) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Ketua KPU Kabupaten Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 699/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/12/2016 Tanggal 27 Desember 2016 dengan perihal cegah dini yang isinya Sehubungan dengan tahapan Kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng Tahun 2017 dapat disampaikan, berdasarkan Berita  Acara Rapat Koordinasi Bahan dan Alat Peraga Kampanye Nomor: 123/BA/KPU.Kab.Bll/XII/2016 tertanggal 15 Desember 2016 tentang Kesepakatan Bersama Bahan dan Alat Peraga Kampanye point 1, point 2, point 3, point 4, point 5, point 6, point 7, dan point 8 yang berbunyi Alat peraga kampanye (APK) yang difasilitasi oleh KPU Kabupaten Buleleng terpasang setelah selesai dicetak oleh penyedia barang/jasa. Serta berdasarkan laporan hasil pengawasan oleh jajaran pengawas, sampai saat ini belum ada terpasang Alat Peraga Kampanye (APK) yang difasilitasi oleh KPU Kabupaten Buleleng. Untuk itu, agar tidak menimbulkan pelanggaran dari asas kepastian hukum serta mencegah jangan sampai kedua pasangan calon merasa dirugikan atas keterlambatan pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK), maka dengan itu kami meminta Saudara mengambil langkah-langkah

(19)

sebagai berikut: 1) Komunikasikan kepada kedua Tim Kampanye Pasangan Calon untuk memastikan tanggal pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) dimaksud, 2) Mempercepat proses pengadaan dan pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) dimaksud.

24) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Ketua KPU Kabupaten Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 788/BAWASLU-PROV.BA-03/HM.02.00/1/2017 Tanggal 16 Januari 2017 dengan perihal cegah dini yang isinya Menghimbau kepada KPU Kabupaten Buleleng agar dipastikan ada bukti pemesanan alat peraga kampanye yang dicetak oleh pasangan calon, disampaikan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota (ayat 7 Pasal 28 PKPU 12 Tahun 2016);

25) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Ketua KPU Kabupaten Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 835/BAWASLU-PROV.BA-03/HM.02.00/1/2017 Tanggal 23 Januari 2017 dengan perihal cegah dini yang isinya Cegah dini agar KPU Kabupaten Buleleng memperhatikan Substansi Iklan Kampanye dipastikan tidak ada menyebutkan unsur Sara (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) dalam Jingle Iklan Kampanye yang diajukan oleh Masing-masing Pasangan Calon;

26) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 927/BAWASLU-PROV.BA-03/HM.02.00/2/2017 tanggal 9 Februari 2017 dengan perihal cegah dini yang isinya Menghimbau kepada Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Buleleng agar 1. Bahwa, Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng tidak melarang kegiatan yang dilakukan oleh Partai Golkar sepanjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;2. Bahwa, dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng Tahun 2017, ada 2 (dua) pasangan calon yaitu : Pasangan Putu  Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG yang diusung oleh gabungan partai politik yaitu PDI Perjuangan dan

(20)

Partai Nasdem, serta Pasangan Dewa Nyoman Sukrawan dan I Gede Dharma Wijaya, SE., MM., M.Kes yang berasal dari jalur perseorangan; 3. Bahwa, dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng Tahun 2017, Partai Golkar tidak mengusung pasangan calon; 4. Bahwa, kegiatan Partai Golkar dalam tahapan Kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng tahun 2017, agar tidak melibatkan pasangan calon, atau melakukan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada upaya mengkampanyekan calon tertentu, 5. Kegiatan Partai Golkar dalam bentuk kegiatan sosial seperti pemberian bantuan kepada masyarakat di Kabupaten Buleleng, tidak boleh ada unsur-unsur mengajak penerima bantuan untuk memilih pasangan calon, karena hal tersebut bagian dari pelanggaran yang mengarah pada tindak pidana pemilu;

27) Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng bersurat kepada Bupati Buleleng sesuai dengan Surat Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng Nomor: 937/BAWASLU-PROV.BA-03/PM.00.02/2/2017 tanggal 11 Februari 2017 dengan perihal cegah dini yang isinya Sehubungan dengan berakhirnya masa cuti kampanye di luar tanggungan Negara pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Tahun 2017 pada tanggal 11 Pebruari 2017, agar mengikuti ketentuan sebagaimana yang diatur dalam: 1. ayat (2) Pasal 71 Undang-Undang 10 Tahun 201 , 2. ayat (3) Pasal 71 Undang 10 Tahun 201 , 3. ayat (5) Pasal 71 Undang-Undang 10 Tahun 2016.

b. Aktivitas Pengawasan

1) Pengawasan serah terima alat peraga kampanye dan bahan kampanye kepada Tim Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG)

Pada hari Selasa, tanggal 8 November 2016 pukul 10.00 wita, bertempat di Ruang Pertemuan Kantor KPU Kabupaten Buleleng, Jalan Ahmad Yani Nomor 95, Singaraja, Divisi Penindakan Pelanggaran Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng (Putu Sugi Ardana, SH., MH) bersama staf (I Gede Agus Arnika, S.Pd) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan serah terima

(21)

Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG) yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Buleleng.

 Acara dibuka oleh Gede Sutrawan, S.Sn (Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan SDM KPU Kabupaten Buleleng) dan menyampaikan kepada Tim Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG) bahwa Alat Peraga Kampanye yang difasilitasi oleh KPU Kabupaten Buleleng sudah terpasang di 5 titik di wilayah Kabupaten Buleleng yaitu:

1. Lokasi pemasangan baliho di Jalan Ponogoro di depan toko Paris. 2. Lokasi pemasangan baliho di sebelah jembatan bangkiangsidem,

Desa Ambengan.

3. Lokasi pemasangan baliho di pertigaan Lovina, Desa Kalibukbuk. 4. Lokasi pemasangan baliho di depan setra Buleleng.

5. Lokasi pemasangan baliho di depan Kampus Undiksha Singaraja. Gede Sutrawan, S.Sn (Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan SDM KPU Kabupaten Buleleng) juga menyampaikan untuk bahan kampanye secara keseluruhan sebanyak 235.589 buah (disesuaikan dengan jenis bahan kampanye). Namun, yang telah selesai dicetak dan akan diserahkan kepada Tim Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG) untuk disebarkan kepada masyarakat pada masa kampanye dengan rincian sebagai berikut:

No. Jenis Bahan

Kampanye Jumlah Kekurangan

1 Flyer 122.000 buah 113.589 buah

2 Brosur 5.000 buah 230.589 buah

3 Pamflet 36.000 buah 199.589 buah

4 Poster 48.000 buah 187.589 buah

Selanjutnya, Berita Acara Serah Terima Alat Peraga Kampanye dan Bahan Kampanye ditandatangani oleh Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan SDM KPU Kabupaten Buleleng (Gede Sutrawan, S.Sn) dan Tim Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG) atas nama I Made Hindra Jiwaksara disaksikan oleh Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng. Berita Acara Serah Terima Alat Peraga Kampanye dan Bahan Kampanye diserahkan kepada Tim Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG) dan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng. Pelaksanaan kegiatan serah terima alat peraga kampanye dan bahan kampanye kepada Tim Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG) berakhir pada pukul 10.40 wita.

(22)

2) Pengawasan Rapat Koordinasi Alat Peraga Kampanye (APK), Bahan Kampanye dan Jadwal Kampanye bertempat di Ruang Rapat Kantor KPU Kabupaten Buleleng

Pada hari Senin, tanggal 12 Desember 2016, Pukul 18.00 wita telah dilaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Alat Peraga Kampanye (APK), Bahan Kampanye dan Jadwal Kampanye bertempat di Ruang Rapat Kantor KPU Kabupaten Buleleng. Adapun hasil pengawasan kegiatan Rapat Koordinasi Alat Peraga Kampanye (APK), Bahan Kampanye dan Jadwal Kampanye bertempat di Ruang Rapat Kantor KPU Kabupaten Buleleng sebagai berikut:

1. Jenis, Ukuran dan Jumlah Bahan Kampanye, antara lain : Tabel 38.

Jenis, Ukuran dan Jumlah Bahan Kampanye

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

3. Jenis, Ukuran dan Jumlah Alat Peraga Kampanye, antara lain: Tabel 39.

Jenis, Ukuran dan Jumlah Bahan Kampanye

No Jenis APK Ukuran Fasilitasi

KPU Buleleng Jumlah Maksimal Penambahan oleh Tim Kampanye Paslon 1 Baliho Untuk Kabupaten Buleleng 4 m x 6 m 5 (lima) 7 (tujuh) 2 Umbul – umbul untuk setiap kecamatan 1 m x 3 m 20 (dua puluh) 30 (tiga puluh) 3 Spanduk Untuk Setiap Desa/kelurahan 1 m x 4 m 2 (dua) 3 (tiga)

3. Teknis Pemasangan Alat Peraga Kampanye :

a. APK yang difasilitasi oleh KPU Kabupaten Buleleng dipasang secara bersamaan setelah proses pencetakan selesai;

b. APK yang ditambahkan oleh Tim Kampanye Pasangan Calon dapat dipasang mulai tanggal 16 Desember 2016;

Dalam rapat tersebut juga dipertanyakan oleh Tim Kampanye Paslon

No Jenis Bahan Kampanye Ukuran Fasilitasi KPU Buleleng Jumlah Maksimal Penambahan oleh Tim Kampanye Paslon 1 Selebaran (flyer) 8,25 cm x 21 cm 235.589 235.589 2 Brosur (leaflet) Posisi Terbuka 21 cm x 29,7 cm, Posisi Terlipat 21 cm x 10 cm 235.589 235.589 3 Pamflet 21 cm x 29,7 cm 235.589 235.589 4 Poster 40 cm x 60 cm 235.589 235.589

(23)

lingkungan rumah pribadi. Dari pihak KPU menerangkan bahwa sesuai aturan, pemasangan tersebut tidak diperbolehkan. Selain itu, dalam rapat tersebut juga membahas mengenai Desain Speciemen Surat Suara pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Tahun 2017. Setelah diteliti sesuai dengan KTP mengenai nama masing  –  masing calon tidak ada perubahan, dan oleh KPU dinyatakan bahwa penulisan gelar dalam Speciemen Surat Suara boleh ditiadakan. Kemudian setelah dinyatakan sesuai dengan nama yang terdapat dalam KTP, diadakan penandatangan kesepakatan mengenai Speciemen Surat Suara oleh masing  –  masing Tim Kampanye Paslon. Kemudian dilanjutkan dengan Mekanisme Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon, dan Tata Tertib Rapat Pleno Pengundian dan Penetepan Nomor Urut Pasangan Calon Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Tahun 2017.

3) Pengawasan rapat koordinasi disain APK terkait ukuran dan Jumlah yang akan dicetak

Bahwa, pada hari Rabu, tanggal 14 Desember 2016, pukul 10.45 wita, bertempat di Ruang Pertemuan Kantor KPU Kabupaten Buleleng, Jalan Ahmad Yani Nomor 95, Singaraja., Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng (Ketut Ariyani, SE., MM) bersama Divisi Organisasi dan SDM (Abu Bakar, SE) menghadiri rapat koordinasi disain APK terkait ukuran dan Jumlah yang akan dicetak, Adapun yang membuka rapat koordinasi yaitu Gede Sutrawan, S.Sn (Anggota KPU Kabupaten Buleleng).

Desain Alat Peraga Kampanye dan Bahan Kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng Nomor Urut 2 (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG), yaitu sebagai berikut:

1. Baliho, dengan ukuran 4 m x 6 m (Lebar= 4 meter dan Tinggi = 6 meter)

2. Umbul-umbul, dengan ukuran 1 m x 3 m (Lebar= 1 meter dan Tinggi = 3 meter)

3. Spanduk, dengan ukuran 1 m x 4 m (Lebar= 4 meter dan Tinggi = 1 meter)

Paling lambat sudah harus diterima APK yang difasilitasi oleh KPU Kabupaten Buleleng

Bahan Kampanye

1. Flayer, dengan ukuran 8,25 cm x 21 cm (Lebar= 21 cm dan Tinggi = 21 cm)

2. Pamflet, dengan ukuran 21 cm x 29,7 cm (Lebar= 29,7 cm dan Tinggi = 21 cm)

3. Poster, dengan ukuran 40 cm x 60 cm 4. Brosur

(24)

b. Posisi terlipat, dengan ukuran 21 cm x 10 cm

Desain Alat Peraga Kampanye dan Bahan Kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buleleng Nomor Urut 2 (Dewa Nyoman Sukrawan dan I Gede Dharma Wijaya, SE., MM., M.Kes), yaitu sebagai berikut:

1. Baliho, dengan ukuran 4 m x 6 m (Lebar= 4 meter dan Tinggi = 6 meter)

2. Umbul-umbul, dengan ukuran 1 m x 3 m (Lebar= 1 meter dan Tinggi = 3 meter)

3. Spanduk, dengan ukuran 1 m x 4 m (Lebar= 4 meter dan Tinggi = 1 meter)

Bahan Kampanye

1. Poster, dengan ukuran 40 cm x 60 cm 2. Flayer, dengan ukuran 8,25 cm x 21 cm

3. Brosur (Posisi terlipat), dengan ukuran 21 cm x 29,7 cm 4. Pamflet, dengan ukuran 21 cm x 29,7 cm

4) Pengawasan Rapat Koordinasi mengenai Penurunan Alat Peraga Kampanye (APK) Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Tahun 2017

Bahwa, pada hari Rabu, tanggal 14 Desember 2016, pukul 15.00 wita, bertempat di Ruang Pertemuan Kantor KPU Kabupaten Buleleng, Jalan Ahmad Yani Nomor 95, Singaraja., Staf Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng (I Gede Agus Arnika, S.Pd dan Ida Bagus Kusuma Suta) menghadiri sekaligus melakukan pengawasan terkait Rapat Koordinasi mengenai Penurunan Alat Peraga Kampanye (APK) Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Tahun 2017, yang dihadiri oleh Gede Sutrawan, S.Sn (Anggota KPU Kabupaten Buleleng), drh. I Made Seriyasa (Anggota KPU Kabupaten Buleleng, Arsayasa (Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Buleleng), Adapun yang membuka rapat koordinasi yaitu Gede Sutrawan, S.Sn (Anggota KPU Kabupaten Buleleng). Berdasarkan Hasil Rapat Koordinasi antara KPU Kabupaten Buleleng, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Buleleng, dan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng mengenai Penurunan Alat Peraga Kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Tahun 2017, bahwa:

1. Tahapan Kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Tahun 2017 dimulai pada tanggal 16 Desember 2016.

2. Berdasarkan hasil koordinasi yang dilakukan yaitu: KPU Kabupaten Buleleng bersurat kepada Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng untuk menurunkan Alat Peraga Kampanye yang terpasang sesuai dengan batas akhir yaitu tanggal 15 Desember 2016 (1 x 24  jam).

3. Apabila sampai dengan batas akhir penurunan (15 Desember 2016) masih ditemukan Alat Peraga Kampanye pasangan calon Bupati

(25)

dan Wakil Bupati Buleleng yang terpasang tidak sesuai dengan ketentuan, Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng merekomendasikan kepada KPU Kabupaten Buleleng.

4. KPU Kabupaten Buleleng menindaklanjuti rekomendasi dari Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng dengan bersurat kepada pasangan calon dan juga menembuskan ke Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng dan Satpol PP.

5. Satpol PP juga akan menurunkan APK yang tidak sesuai dengan ketentuan berdasarkan rekomendasi tersebut.

6. Untuk Spanduk di setiap desa/kelurahan dan Baliho di wilayah Kabupaten Buleleng yang dipasang oleh Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, akan diberikan Nomor Urut sesuai dengan Desain oleh pasangan calon, dan apabila masih ditemukan Baliho maupun spanduk pasangan calon yang masih terpasang tanpa nomor urut pada tanggal 16 Desember 2016, merupakan APK lama dan tidak sesuai dengan ketentuan, Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng merekomendasikan kepada KPU Kabupaten Buleleng.

7. Untuk Alat Peraga Kampanye yang diturunkan diserahkan kepada Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng.

8. Untuk Spanduk di setiap desa/kelurahan dan Baliho di wilayah Kabupaten Buleleng yang di fasilitasi oleh KPU Kabupaten Buleleng akan diganti sesuai dengan Desain yang ditetapkan.

9. Untuk umbul-umbul yang terpasang di setiap kecamatan akan diturunkan karena berbeda dengan desain yang baru ditetapkan. 5) Pengawasan perubahan disain Alat Peraga Kampanye

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Nomor Urut 2 (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG)

Bahwa, pada hari Kamis, tanggal 15 Desember 2016, pukul 14.00 wita, bertempat di Kantor KPU Kabupaten Buleleng, Jalan Ahmad Yani Nomor 95, Singaraja, Staf Penindakan Pelanggaran Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng telah dilakukan pengawasan terhadap perubahan disain Alat Peraga Kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Nomor Urut 2 (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG). Adapun yang memberikan data dalam bentuk hardcopy dan softcopy mengenai desain baru Alat Peraga Kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Nomor Urut 2 (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG) adalah I Made Ardana. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berakhir pada pukul 14.20 wita.

(26)

6) Pengawasan Rapat Koordinasi Persiapan Pembukaan Kampanye Berintegritas dan Damai serta Rapat Koordinasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye

Bahwa, pada hari Kamis, 15 Desember 2016 pukul 16.30 wita, bertempat di ruang pertemuan Kantor KPU Kabupaten Buleleng, Jalan  Ahmad Yani No. 95, Singaraja, Staf Divisi Pencegahan dan Hubungan  Antar Lembaga Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng (I Gede Agus Arnika, S.Pd) bersama Staf Divisi Penindakan Pelanggaran Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng (Gede Widiarmawan) menghadiri sekaligus melakukan pengawasan terhadap kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Pembukaan Kampanye Berintegritas dan Damai serta Rapat Koordinasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye.

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Mengenai Persiapan Pembukaan Kampanye Berintegritas dan Damai dan Rapat Koordinasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye dibuka oleh Ketua KPU Kabupaten Buleleng (Gede Suardana, S.Pd., M.Si)

Ketua KPU Kabupaten Buleleng (Gede Suardana, S.Pd., M.Si) menyampaikan agenda pertama yaitu Mengenai Persiapan Pembukaan Kampanye Berintegritas dan Damai serta juga disampaikan mengenai susunan acara Pembukaan Kampanye Berintegritas dan Damai yang akan diselenggarakan pada tanggal 16 Desember 2016.

 Anggota KPU Kabupaten Buleleng (Gede Sutrawan, S.Sn) juga menyampaikan secara teknis mengenai pelaksanaan Pembukaan Kampanye Berintegritas dan Damai.

Ketua KPU Kabupaten Buleleng (Gede Suardana, S.Pd., M.Si) menyampaikan agenda kedua yaitu Pemasangan Alat Peraga Kampanye. Berdasarkan hasil kesepakatan bersama Bahan dan Alat Peraga Kampanye bahwa:

1. Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) wajib sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;

2. Dilarang memasang Alat Peraga Kampanye (APK) selain yang difasilitasi oleh KPU Kabupaten Buleleng dan penambahan yang disepakati kedua pasangan calon, baik dari segi desain, ukuran,  jumla dan tata cara pemasangannya;

3. Dilarang memasang Alat Peraga Kampanye (APK) di luar zona yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan KPU Kabupaten Buleleng No. 144/Kpts-KPU-Kab-016.433727/Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Keputusan KPU Kabupaten Buleleng Nomor 132/Kpts/KPU-Kab-016.433727/Tahun 2016 tentang Penetapan

(27)

Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Tahun 2017;

4. Dilarang memasang Alat Peraga Kampanye (APK) di posko-posko pemenangan, kecuali di secretariat pusat masing-masing pasangan calon tingkat kabupaten;

5. Dilarang memasang Alat Peraga Kampanye (APK) di rumah atau halaman pribadi dan/atau kelompok;

6. Dilarang memasang atau menempel Bahan Kampanye baik berupa stiker atau desain lainnya di angkutan umum;

7. Pemasangan stiker atau desain lainnya (branding) hanya diperkenankan di kendaraan pribadi Tim Pemenangan Pasangan Calon;

8. Alat Peraga Kampanye (APK) yang difasilitasi oleh KPU Kabupaten Buleleng terpasang setelah selesai dicetak oleh Penyedia Barang/Jasa.

Selanjutnya, kesepakatan bersama ditandatangi oleh Elias Elo selaku Tim Kampanye Paslon No. 1 (Dewa Nyoman Sukrawan dan I Gede Dharma Wijaya, SE., MM., M.Kes) dan I Made Hindra Jiwaksara selaku Tim Kampanye Paslon No. 2 (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG)

7) Pengawasan Deklarasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Berintegritas dan Damai

Pada hari Jumat, tanggal 16 Desember 2016, pukul 16.15 wita, bertempat di Taman Kota Singaraja, Divisi Penindakan Pelanggaran Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Buleleng (Putu Sugi Ardana, SH., MH) bersama staf (I Gede Agus Arnika, S.Pd dan I Gede Widiarmawan) menghadiri sekaligus melakukan pengawasan terkait dengan kegiatan Deklarasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Berintegritas dan Damai. Adapun pelaksanaan dari Pembukaan Kampanye Berintegritas dan Damai, yaitu sebagai berikut: 1. Pembukaan oleh MC

2. Tarian Wayang Wong

3. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin dirigen

4. Pembacaan Doa

5. Laporan Ketua KPU Kabupaten Buleleng (Gede SUardana, S.Pd., M.Si)

6. Sambutan Ketua KPU Provinsi Bali yang dalam hal ini diwakili oleh  Anggota KPU Provinsi Bali (I Wayan Jondra)

(28)

7. Sambutan Plt Bupati Buleleng

8. Penyerahan secara simbolis Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye oleh Komisioner KPU Kabupaten Buleleng Divisi Sosialisasi dan SDM (Gede Sutrawan,S.Sn) kepada kedua tim kampanye pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng

9. Pembacaan Deklarasi “Pilkada Buleleng Berintegritas dan Damai” dipandu oleh Komisioner KPU Kabupaten Buleleng Divisi Logistik (Luh Putu Sri Widyastini, ST) diikuti oleh Kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng.

10. Penandatanganan Deklarasi “Pilkada Buleleng Berintegritas dan Damai” oleh Pasangan Calon Nomor Urut 1 (Dewa Nyoman Sukrawan dan I Gede Dharma WIjaya, SE., MM., M.Kes) dan Pasangan Calon Nomor Urut 2 (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG)

11. Pemukulan Gong Tanda dimulainya Pilkada Berintegritas dan damai oleh Anggota KPU Provinsi Bali (I Wayan Jondra), Plt Bupati Buleleng, Ketua KPU Kabupaten Buleleng (Gede Suardana, S.Pd., M.Si), Pasangan Calon Nomor Urut 1 (Dewa Nyoman Sukrawan dan I Gede Dharma WIjaya, SE., MM., M.Kes) dan Pasangan Calon Nomor Urut 2 (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG)

12. Tarian Kolosal Pilkada Berintegritas dan Damai oleh Sanggar Santi Budaya

13. Pelepasan Burung merpati dan balon tanda kampanye Pilkada Berintegritas dan damai oleh Anggota KPU Provinsi Bali (I Wayan Jondra), Plt Bupati Buleleng, Ketua KPU Kabupaten Buleleng (Gede Suardana, S.Pd., M.Si), Pasangan Calon Nomor Urut 1 (Dewa Nyoman Sukrawan dan I Gede Dharma WIjaya, SE., MM., M.Kes) dan Pasangan Calon Nomor Urut 2 (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG), Anggota Panwaslih Kabupaten Buleleng (Putu Sugi Ardana, SH., MH), Kapolres Buleleng, Dandim, dan Pasangan Calon Nomor Urut 1 (Dewa Nyoman Sukrawan dan I Gede Dharma WIjaya, SE., MM., M.Kes) dan Pasangan Calon Nomor Urut 2 (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG)

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya dalam menjual nomor undian judi togel tersebut terdakwa tidak lagi mencari-cari pembeli sebagai orang yang dapat menerima pembelian nomor undian judi togel,

Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan model Problem BasedLerning pada siklus I pertemuan

Aliran yang keluar dari reaktor metanol melintas untuk membuang beberapa gas yang tidak diinginkan di produk akhir. Hal ini dilakukan pada suhu 40°C dengan flash seperti

keberlanjutan dari lahan pasca tambang batubara yang ditinggalkan setelah mineral habis dieksploitasi(derelict land). Hasil evaluasi keberlanjutan tersebut

Sarjana Muda Sains Gunaan Dengan Pengajian Islam (Bioteknologi) IEN 47.60 Sarjana Muda Sains Gunaan Dengan Pengajian Islam (Alam Sekitar) IEO 47.60 Sarjana Muda Syariah

Yang dimaksud sasaran di sini adalah sumber keterangan seperti yang telah dijabarkan pada langkah analisa tugas. Bagaimana caranya mendapatkan informasi perumusan cara bertindak

Untuk menguji keberhasilan syslog-notify dalam menampilkan informasi aktifitas portsentry secara real time, maka perlu ada instalasi dan konfigurasi syslog-notify dengan file

Novel tersebut menceritakan perjalanan hidup Hanoman, seorang ksatria keturunan bangsa dewa yang berwujud seperti kera.Hanoman juga merupakan orangyang membantu Rama dalam