Hari,
Hari, tanggal tanggal praktikum praktikum : : Jumat Jumat 13 13 April April 20182018
Ni Putu Devy Pradnya Gunawati Ni Putu Devy Pradnya Gunawati
NIM 161200112 NIM 161200112
Kelompok 7 Kelompok 7
Kelas A1c Farmasi Klinis Kelas A1c Farmasi Klinis
JURUSAN FARMASI JURUSAN FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS
INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
DENPASAR DENPASAR
2018 2018
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
I. TUJUAN PRAKTIKUM I. TUJUAN PRAKTIKUM
1.
1. Untuk menentukan kuantitatif glukosa secara invitro dalam serum.Untuk menentukan kuantitatif glukosa secara invitro dalam serum.
II. PRINSIP II. PRINSIP
Glukosa ditentukan setelah oksidasi enzimatis dan adanya glukose oksidase. Glukosa ditentukan setelah oksidasi enzimatis dan adanya glukose oksidase. H
H22OO22 (Hidrogen Peroksida) y (Hidrogen Peroksida) yang terbentuk bereaksi dengan ang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4 – phenol dan 4 – aminoamino phenazone dan katalis peroksidasi membentuk qu
phenazone dan katalis peroksidasi membentuk quinoneimine yang berwarna violet.inoneimine yang berwarna violet. Glukosa + O
Glukosa + O22 + H + H22OO GODGOD asaasam m – – gluglukokosat sat + + HH22OO22 2 H
2 H22OO22 + 4 – + 4 – amino pamino phenazohenazone + phne + phenolenol PODPOD quinoneimine quinoneimine + + 4 4 HH22OO
III. DASAR TEORI III. DASAR TEORI
Darah adalah cairan yang terdapat dalam tubuh yang berfungsi mengangkut Darah adalah cairan yang terdapat dalam tubuh yang berfungsi mengangkut zat-zat dan oksigen
zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan bahanyang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
bakteri. Darah Darah terdiri terdiri daripada daripada beberapa beberapa jenis jenis korpuskula korpuskula yang yang membentuk membentuk 45%45% bagian
bagian dari darah. dari darah. Bagian Bagian 55% y55% yang ang lain blain berupa erupa cairan kekuncairan kekuningan yingan yang ang membentukmembentuk medium cairan darah
medium cairan darah yang dyang disebut plasma darah. Kisebut plasma darah. Korpskula terdiri dari orpskula terdiri dari Sel darahSel darah merah atau eritrosit (s
merah atau eritrosit (sekitar 99%), Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%),ekitar 99%), Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%), Sel darah putih atau leukosit (0,2%). Plasma darah pada dasar
Sel darah putih atau leukosit (0,2%). Plasma darah pada dasar nya adalah larutan airnya adalah larutan air yang mengandung albumin, bahan pembeku darah, immunoglobin (antibodi), yang mengandung albumin, bahan pembeku darah, immunoglobin (antibodi), hormone, berbagai jenis protein, berbagai jenis garam. (Waterbury L ,1998)
hormone, berbagai jenis protein, berbagai jenis garam. (Waterbury L ,1998)
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa, karena Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa, karena mempunyai sifat dapat memutas cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, mempunyai sifat dapat memutas cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Darah manusia normal glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap, yaitu antara 70
mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap, yaitu antara 70 – – 120 mg 120 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah dapat bertambah setelah kita makan-makanan tiap 100 ml darah. Glukosa darah dapat bertambah setelah kita makan-makanan sumber karbohidrat, namun kira-kira 2 jam setelah itu, jumlah glukosa darah akan sumber karbohidrat, namun kira-kira 2 jam setelah itu, jumlah glukosa darah akan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
kembali pada keadaan semula. Pada penderita diabetes melitus, jumlah glukosa kembali pada keadaan semula. Pada penderita diabetes melitus, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 ml darah (Podjiadi, 1994).
darah lebih besar dari 130 mg per 100 ml darah (Podjiadi, 1994).
IV. ALAT DAN BAHAN IV. ALAT DAN BAHAN
1.
1. ALATALAT
a)
a) Tabung reaksiTabung reaksi b)
b) Raktabung reaksiRaktabung reaksi c)
c) Pipet tetesPipet tetes d)
d) Pipet mikro ( ukuran 10Pipet mikro ( ukuran 10l dan 1000l dan 1000 l)l)
e)
e) Penangas airPenangas air f)
f) Alat spektrofotometerAlat spektrofotometer g)
g) SentrifugeSentrifuge h)
h) Beker glassBeker glass
2.
2. BAHANBAHAN
a)
a) AquadestAquadest b)
b) Serum controlSerum control c)
c) Sampel darah (Sampel Z)Sampel darah (Sampel Z) d)
d) Enzim glukosa oksidaseEnzim glukosa oksidase e)
e) Sampel standarSampel standar f)
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
NO
NO Perlakuan Perlakuan PengamatanPengamatan
1
1 Plasma Plasma darah darah 10 10 µ µ Plasma Plasma darah darah berwarna berwarna putih putih agakagak Siapkan 5 tabung reaksi
Siapkan 5 tabung reaksi
Tabung 1 digunakan untuk sampel control, campur reagen
Tabung 1 digunakan untuk sampel control, campur reagen sebanyak 1000 μl dansebanyak 1000 μl dan aa uauadedest st 10 10 l l lallalu u beberirikan kan tantandada
Tabung 2 untuk sampel standar, campur reagen 1000 μl dan larutan standar 10 μl, Tabung 2 untuk sampel standar, campur reagen 1000 μl dan larutan standar 10 μl,
lalu berikan tanda lalu berikan tanda
Tabung 3 dan 4, campur
Tabung 3 dan 4, campur reagen 1000 μl dan sampel sebanyak 10 μl, lalu berikanreagen 1000 μl dan sampel sebanyak 10 μl, lalu berikan
tanda tanda
Inkubasi tabung 1-4 pada suhu 37
Inkubasi tabung 1-4 pada suhu 37 00C selama 10 menitC selama 10 menit
Lalu absorbansi sampel dan standar terhadap control pada panjang gelombang 510 Lalu absorbansi sampel dan standar terhadap control pada panjang gelombang 510
nm(500-550 nm) nm(500-550 nm)
Lalu hitung kadar glukosa yang terdapat dalam sampel, standar dan kontrol Lalu hitung kadar glukosa yang terdapat dalam sampel, standar dan kontrol
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
VI. HASI PENGAMATAN VI. HASI PENGAMATAN
Tabel Data pengamatan. Tabel Data pengamatan.
Perhitungan : Perhitungan :
[Glukosa]
[Glukosa] = Ab= Absorban sorban sampel sampel x Cont x Cont Of StanOf Standar (dar (mg/dl)mg/dl) Absorban standar
Absorban standar
1. Sampel 1 [Gluk
1. Sampel 1 [Glukosa] = 0.64 osa] = 0.64 x 100 mgx 100 mg/dl/dl 0.66
0.66
= 96.96 mg/dl = 96.96 mg/dl
2. Sampel 2 [Gluk
2. Sampel 2 [Glukosa] = 0.58 osa] = 0.58 x 100 mgx 100 mg/dl/dl 0.66
0.66 2
2 Plasma Plasma darah darah ditambahditambah 100mcg reagen glukosa 100mcg reagen glukosa
Berwarna merah muda (pink Berwarna merah muda (pink muda)
muda) 3
3 Diinkubasi Diinkubasi selama selama 10 10 menitmenit dengan suhu 37
dengan suhu 3700CC
Berwarna merah muda ( pink) Berwarna merah muda ( pink)
No Tabung Absorbansi No Tabung Absorbansi (A) (A) Kadar Kadar Glukosa Glukosa (mg/dl) (mg/dl) Rata-rata Rata-rata (mg/dl) (mg/dl) Keterangan Keterangan 1 1 Standar Standar 0.66 0.66 - - - - --2 Sampel 2 Sampel 1 1 0.64 0.64 96.96 96.96 mg/dl mg/dl 95.9495.94 mg/dl mg/dl Normal Normal 3 Sampel 3 Sampel 2 2 0.58 0.58 87.83 87.83 mg/dl mg/dl 95.9495.94 mg/dl mg/dl Normal Normal 4 Sampel 4 Sampel 3 3 0.68 103.03 0.68 103.03 mg/dl mg/dl mg/dl mg/dl 95.94 95.94 mg/dl mg/dl Normal Normal
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
3. Sampel 3 [Gluk
3. Sampel 3 [Glukosa] = 0.68 osa] = 0.68 x 100 mgx 100 mg/dl/dl 0.66 0.66 = 103.03 mg/dl = 103.03 mg/dl 4. Rata-rata [Glukosa] = 96.96 mg/dl + 87.83 mg/dl + 103.03 mg/dl 4. Rata-rata [Glukosa] = 96.96 mg/dl + 87.83 mg/dl + 103.03 mg/dl 3 3 = 95.94 mg/dl = 95.94 mg/dl VII. PEMBAHASAN VII. PEMBAHASAN
Gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam Gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Glukosa darah berasal dari glukoneogenesis dan glikogenolisis. Sebagian darah. Glukosa darah berasal dari glukoneogenesis dan glikogenolisis. Sebagian besar
besar karbohidrat karbohidrat yang yang dicerna dicerna di di dalam dalam makanan makanan akhirnya akhirnya akan akan membentukmembentuk glukosa. Karbohidrat di dalam makanan yang dicerna secara aktif mengandung glukosa. Karbohidrat di dalam makanan yang dicerna secara aktif mengandung residu glukosa, galaktosa, dan fruktosa yang akan dilepas di intestinum yang residu glukosa, galaktosa, dan fruktosa yang akan dilepas di intestinum yang kemudian diangkut ke hati melalui vena porta hati. Galaktosa dan fruktosa dengan kemudian diangkut ke hati melalui vena porta hati. Galaktosa dan fruktosa dengan segera dikonfersi menjadi glukosa.
segera dikonfersi menjadi glukosa.
Kadar glukosa darah pada orang normal dijaga tubuh agar tetap berada Kadar glukosa darah pada orang normal dijaga tubuh agar tetap berada diantara 70-120 mg/dL (4-7 mmol/L) dengan menjaga keseimbangan antara diantara 70-120 mg/dL (4-7 mmol/L) dengan menjaga keseimbangan antara produksi dan pemakaian gluko
produksi dan pemakaian glukosa.sa.
Apabila glukosa darah turun, glukagon dilepas pankreas, glukagon akan Apabila glukosa darah turun, glukagon dilepas pankreas, glukagon akan mengaktifkan adenilil siklase, enzim ini akan mengkatalisis pembentukan cAMP mengaktifkan adenilil siklase, enzim ini akan mengkatalisis pembentukan cAMP dari ATP, cAMP akan mengaktifkan cAMP dependent protein kinase, yang dari ATP, cAMP akan mengaktifkan cAMP dependent protein kinase, yang selanjutnya akan mengubah fosforilase kinase b a
selanjutnya akan mengubah fosforilase kinase b a (dengan fosforilasi membutuhkan(dengan fosforilasi membutuhkan ATP). Fosforilase kinase a akan mengaktifkan fosforilase (fosforilase fosforilase-P). ATP). Fosforilase kinase a akan mengaktifkan fosforilase (fosforilase fosforilase-P). Selanjutnya fosforilase yang aktif memecah glikogen menghasilkan G 1P. Bersama Selanjutnya fosforilase yang aktif memecah glikogen menghasilkan G 1P. Bersama dgn enzim glukantransferase dan debrancing enzim glikogen akan dipecah dgn enzim glukantransferase dan debrancing enzim glikogen akan dipecah semuanya.
semuanya.
Bila kadar gula dalam darah melebihi atau kurang dari batas normal maka Bila kadar gula dalam darah melebihi atau kurang dari batas normal maka sistem metabolisme dalam tubuh akan terganggu. Salah satu contoh penyakit yang sistem metabolisme dalam tubuh akan terganggu. Salah satu contoh penyakit yang
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
penyakit diabetes
penyakit diabetes melitus melitus yaitu diabetes yaitu diabetes melitus timelitus tipe 1 pe 1 (insulin-dependent (insulin-dependent diabetesdiabetes mellitus) yaitu kondisi defisiensi produksi insulin oleh pankreas. Kondisi ini hanya mellitus) yaitu kondisi defisiensi produksi insulin oleh pankreas. Kondisi ini hanya bisa
bisa diobati diobati dengan dengan pemberian pemberian insulin. insulin. Diabetes Diabetes melitus melitus tipe tipe 2 2 (non-insulin- (non-insulin-dependent diabetes mellitus) yang terjadi akibat ketidakmampuan tubuh untuk dependent diabetes mellitus) yang terjadi akibat ketidakmampuan tubuh untuk berespons
berespons dengan dengan wajar wajar terhadap terhadap aktivitas aktivitas insulin insulin yang yang dihasilkan dihasilkan pankreaspankreas (resistensi insulin), sehingga tidak tercapai
(resistensi insulin), sehingga tidak tercapai kadar glukosa yang normal dalam darah.kadar glukosa yang normal dalam darah. Diabetes melitus tipe 2 ini lebih banyak ditemukan dan diperkirakan meliputi 90% Diabetes melitus tipe 2 ini lebih banyak ditemukan dan diperkirakan meliputi 90% dari semua kasus diabetes di seluruh dunia (Suryohudoyo 1996).
dari semua kasus diabetes di seluruh dunia (Suryohudoyo 1996).
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan untuk dapat menetapkan kadar Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan untuk dapat menetapkan kadar glukosa dalam darah. Prinsip yang digunakan dalam praktikum kali ini ialah glukosa dalam darah. Prinsip yang digunakan dalam praktikum kali ini ialah menggunakan prinsip
menggunakan prinsip spektrofotometri spektrofotometri. Prinsip. Prinsip SpektrofotometriSpektrofotometri memiliki peranan memiliki peranan dalam menentukan intensitas warna pada gelombang tertentu. Adapun prinsip kerja dalam menentukan intensitas warna pada gelombang tertentu. Adapun prinsip kerja dari alat spektrofotometer ini ialah dimana suatu larutan akan menyerap cahaya, dari alat spektrofotometer ini ialah dimana suatu larutan akan menyerap cahaya, besaran cahya
besaran cahya yng yng dapat diserap dapat diserap atau diabsoatau diabsorban akan rban akan sebanding sebanding dengan dengan konsentrasikonsentrasi analit pada sampel. Sehingga semakin tinggi nilai absorban, maka semakin tinggi analit pada sampel. Sehingga semakin tinggi nilai absorban, maka semakin tinggi pula konsentrasi dari analit
pula konsentrasi dari analit..
Perubahan warna yang terjadi pada larutan standard dan sampel setelah di Perubahan warna yang terjadi pada larutan standard dan sampel setelah di inkubasi selama 10 menit pada suhu 37
inkubasi selama 10 menit pada suhu 3700C disebabkan oleh pengaruh enzim C disebabkan oleh pengaruh enzim glukosaglukosa oksidase yang akan menjadi asam glukonat dan akan terbentuk reaksi hydrogen oksidase yang akan menjadi asam glukonat dan akan terbentuk reaksi hydrogen peroksida.
peroksida. Adanya asAdanya aseptor eptor oksigen hidrogen oksigen hidrogen peroksida peroksida yang akan yang akan diubah diubah menjadimenjadi air dan oksigen oleh enzim peroksidase. Selanjutnya aseptor oksigen akan diubah air dan oksigen oleh enzim peroksidase. Selanjutnya aseptor oksigen akan diubah menjadi senyawa yang berwarna yang itensitasnya dapat dibaca menggunakan menjadi senyawa yang berwarna yang itensitasnya dapat dibaca menggunakan spektrofotometer.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Dari pemeriksaan kadar glukosa darah Z dengan menggunakan metode Dari pemeriksaan kadar glukosa darah Z dengan menggunakan metode spektofotometri, hasil pemeriksaan kadar glukosa darah Z pada sampel 1 sebesar spektofotometri, hasil pemeriksaan kadar glukosa darah Z pada sampel 1 sebesar 96.96 mg/dl mg/dl. Sampel 2 sebesar 87.83 mg/dl dan sampel 3 sebesar 103.03 96.96 mg/dl mg/dl. Sampel 2 sebesar 87.83 mg/dl dan sampel 3 sebesar 103.03 mg/dl dengan rata-rata yang diperoleh 95.94 mg/dl. Berdasarkan nilai normal kadar mg/dl dengan rata-rata yang diperoleh 95.94 mg/dl. Berdasarkan nilai normal kadar glukos adalam darah yaitu 70-120 mg/dl. Maka dari data tersebut, pada pemeriksaan glukos adalam darah yaitu 70-120 mg/dl. Maka dari data tersebut, pada pemeriksaan sampel darah Z pada sampel 1,2, dan 3 tergolong Normal yaitu masih dalam rentas sampel darah Z pada sampel 1,2, dan 3 tergolong Normal yaitu masih dalam rentas batas normal 70-120 mg/dl.
batas normal 70-120 mg/dl.
VIII. KESIMPULAN VIII. KESIMPULAN
1.
1. Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa, karenaGlukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa, karena mempunyai sifat dapat memutas cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di al mempunyai sifat dapat memutas cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di al am,am, glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Darah manusia normal glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap, yaitu antara mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap, yaitu antara 7070 – – 120 mg tiap 100 ml darah.
120 mg tiap 100 ml darah. 2.
2. Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan untuk dapat menetapkan kadarPada praktikum kali ini dilakukan percobaan untuk dapat menetapkan kadar glukosa dalam darah. Prinsip yang digunakan dalam praktikum kali ini ialah glukosa dalam darah. Prinsip yang digunakan dalam praktikum kali ini ialah menggunakan prinsip
menggunakan prinsip spektrofotometri. spektrofotometri.
3.
3. Dari pemeriksaan kadar glukosa darah dengan menggunakan metodeDari pemeriksaan kadar glukosa darah dengan menggunakan metode spektofotometri, hasil pemeriksaan kadar glukosa darah pada sampel 1 spektofotometri, hasil pemeriksaan kadar glukosa darah pada sampel 1 sebesar 96.96 mg/dl mg/dl. Sampel 2 sebesar 87.83 mg/dl dan sampel 3 sebesar 96.96 mg/dl mg/dl. Sampel 2 sebesar 87.83 mg/dl dan sampel 3 sebesar 103.03 mg/dl dengan rata-rata yang diperoleh 95.94 mg/dl. sebesar 103.03 mg/dl dengan rata-rata yang diperoleh 95.94 mg/dl. Berdasarkan nilai normal kadar glukos adalam darah yaitu 70-120 mg/dl. Berdasarkan nilai normal kadar glukos adalam darah yaitu 70-120 mg/dl. Maka dari data tersebut, pada pemeriksaan sampel darah Z pada sampel 1,2, Maka dari data tersebut, pada pemeriksaan sampel darah Z pada sampel 1,2, dan 3 tergolong Normal.
Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2004).
Depkes RI. (2004). PedomanPraktekLaboratorium Yan PedomanPraktekLaboratorium Yang Besar (Good Labg Besar (Good Laboratoryoratory Practice)
Practice). Cetakan 3. Jakarta. Cetakan 3. Jakarta
:DirektoratJenderalPelayananMedikDepartemanKesehatan RI. :DirektoratJenderalPelayananMedikDepartemanKesehatan RI.
Gandasoebrata. (2007).
Gandasoebrata. (2007). PenuntunLaboratoriumKlinik PenuntunLaboratoriumKlinik . Jakarta: Penerbit Dian. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat
Rakyat Hendromartono,
Hendromartono,Consensus on the Management of Diabetes MellitusConsensus on the Management of Diabetes Mellitus (Perkeni (Perkeni 1998). In Surabaya Diabetes Update. VI.
1998). In Surabaya Diabetes Update. VI. Eds Tjokroprawiro A,Eds Tjokroprawiro A, Hendromartono, dkk. Surabaya 1999 : 1
Hendromartono, dkk. Surabaya 1999 : 1 – – 14 14
Joyce L K. (2006).
Joyce L K. (2006). Buku Saku Pemeriksaan Buku Saku Pemeriksaan Laboratorium dan DiagnLaboratorium dan Diagnostik denganostik dengan implikasi keperawatan
implikasi keperawatan.Jakarta : EGC.Jakarta : EGC Marks, D.B. (2006).
Marks, D.B. (2006). Biokimia Kedokteran Dasar Biokimia Kedokteran Dasar . ( terjemahan ). Jakarta: EGC.. ( terjemahan ). Jakarta: EGC. Poedjiadi Anna 1994.
Poedjiadi Anna 1994. Dasar-dasar Biokimia. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UI Press. Jakarta : UI Press. Sacher, Ronald A., Richard A and
Sacher, Ronald A., Richard A and Mcpherson. 2006.Mcpherson. 2006. Tinjauan Klinis HasilTinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium, edisi 11. Jakarta: EGC, edisi 11. Jakarta: EGC Sugiyono. (2007).
Sugiyono. (2007). Statistika Penelitian. Ed. 2. Bandung: Alfa beta.Statistika Penelitian. Ed. 2. Bandung: Alfa beta. Suryohudoyo P & Purnomo SU. 1996.
Suryohudoyo P & Purnomo SU. 1996. Dasar Molekuler Diabetes Mellitus (DM), Dasar Molekuler Diabetes Mellitus (DM), Naskah Lengkap Surabay
Naskah Lengkap Surabaya Diabetes Update-I : 71-73.a Diabetes Update-I : 71-73. Syabatini A. 2010.
Syabatini A. 2010. Analisis Campuran Dua Komp Analisis Campuran Dua Komponen Tanpa Pemisahonen Tanpa Pemisahan an DenganDengan Spektrofotometer