• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR I"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

I. Judul Percobaan : Massa Zat-Zat Pada Reaksi Kimia

II. Hari / tanggal percobaan : 31 Oktober 2012 pukul 07.00 WIB

III. Selesai percobaan : 31 Oktober 2012 pukul 09.30 WIB

IV. Tujuan percobaan :

Mempelajari hukum kekekalan massa

V. Tinjauan Pustaka :

Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum

Lomonosov-Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut(dalam sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan) ). Pernyataan yang umum digunakan untuk

menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk. Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti kimia, teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Berdasarkan ilmu relativitas spesial, kekekalan massa adalah pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel yang tetap dalam suatu sistem ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada beberapa peristiwa radiasi, dikatakan bahwa terlihat adanya perubahan massa menjadi energi. Hal ini terjadi ketika suatu benda berubah menjadi energi kinetik/energi potensial dan sebaliknya. Karena massa dan energi berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam jumlah yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun demikian, dalam hampir seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massa dapat digunakan karena massa yang berubah sangatlah sedikit.

Contoh hukum kekekalan massa

(2)

bereaksi tetap sebesar 36 g.

Air -> Hidrogen + Oksigen (+ Air) (36 g) (36 g)

Sejarah Hukum Kekekalan Massa

Hukum kekekalan massa diformulasikan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1789. Oleh karena hasilnya ini, ia sering disebut sebagai bapak kimia modern. Sebelumnya, Mikhail Lomonosov (1748) juga telah mengajukan ide yang serupa dan telah membuktikannya dalam eksperimen. Sebelumnya, kekekalan massa sulit dimengerti karena adanya gaya buoyan atmosfer bumi. Setelah gaya ini dapat dimengerti, hukum kekekalan massa menjadi kunci penting dalam merubah alkemi menjadi kimia modern. Ketika ilmuwan memahami bahwa senyawa tidak pernah hilang ketika diukur, mereka mulai melakukan studi kuantitatif transformasi senyawa. Studi ini membawa kepada ide bahwa semua proses dan transformasi kimia berlangsung dalam jumlah massa tiap elemen tetap.

Kekekalan massa vs. penyimpangan

Ketika energi seperti panas atau cahaya diijinkan masuk ke dalam atau keluar dari sistem, asumsi hukum kekekalan massa tetap dapat digunakan. Hal ini disebabkan massa yang berubah karena adanya perubahan energi sangatlah sedikit. Sebagai contoh adalah perubahan yang terjadi pada peristiwa meledaknya TNT. Satu gram TNT akan melepaskan 4,16 kJ energi ketika

diledakkan. Namun demikian, energi yang terdapat dalam satu gram TNT adalah sebesar 90 TJ (kira-kira 20 miliar kali lebih banyak). Dari contoh ini dapat terlihat bahwa massa yang akan hilang karena keluarnya energi dari sistem akan jauh lebih kecil (dan bahkan tidak terukur) dari jumlah energi yang tersimpan dalam massa materi.

Penyimpangan

Penyimpangan hukum kekekalan massa dapat terjadi pada sistem terbuka dengan proses yang melibatkan perubahan energi yang sangat signifikan seperti reaksi nuklir. Salah satu contoh reaksi nuklir yang dapat diamati adalah reaksi pelepasan energi dalam jumlah besar pada bintang.

(3)

cahaya. Namun, perlu diperhatikan bahwa pada sistem tertutup, karena energi tidak keluar dari sistem, massa dari sistem tidak akan berubah.

Hukum kekekalan menyatakan bahwa properti tertentu yang dapat diukur dari sistem fisika terisolasi tidak berubah selagi sistem berubah. Berikut ini adalah daftar sebagian dari hukum kekekalan yang tidak pernah menunjukan tidak tepat. (Sebenarnya, dalam relativitas umum, energi, momentum, dan momentum sudut tidak kekal karena ada lekukan umum

wakturuang “manifold” yang tidak memiliki simetri pembunuhan untuk translasi atau rotasi).

Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.

Semua materi normal terdiri dari atom atau

komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.

(4)

misalnya air, aloy, biomassa, dll.

Berdasarkan serangkaian percobaan Antoine Lavoisier tentang pembakaran merkuri membentuk merkuri oksida yang selanjutnya bila

dipanaskan kembali akan terurai menghasilkan sejumlah cairan merkuri dan gas oksigen yang jumlahnya sama dengan yang dibutuhkan waktu pembentukan merkuri oksida. Lavoisier mengemukakan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa. Hokum kekekalam massa menyatakan : “ Massa sebelum dan sesudah reaksi adalah sama “ berlaku untuk semua reaksi kimia dengan

menghasilkan zat-zat baru.

Massa (berasal dari bahasa Yunani μάζα) adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan dengn berat. Namun menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan gravitasi.

Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia

melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada reaksi nuklir.

Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.

1.HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER

“Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap”. Contoh:

hidrogen + oksigen ® hidrogen oksida (4g) (32g) (36g)

(5)

“Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap” Contoh:

a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H = 1 Ar . N : 3 Ar . H

= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3

b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0 = 1 Ar . S : 3 Ar . O

= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3 Keuntungan dari hukum Proust:

bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut make massa unsur lainnya dapat diketahui.

3.HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA = HUKUM DALTON

“Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”.

Contoh:

Bila unsur Nitrogen den oksigen disenyawakan dapat terbentuk, NO dimana massa N : 0 = 14 : 16 = 7 : 8

NO2 dimana massa N : 0 = 14 : 32 = 7 : 16

Untuk massa Nitrogen yang same banyaknya maka perbandingan massa Oksigen pada senyawa NO : NO2 = 8 :16 = 1 : 2

4.HUKUM-HUKUM GAS

Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT dimana:

P = tekanan gas (atmosfir) V = volume gas (liter) n = mol gas

R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin T = suhu mutlak (Kelvin)

Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:

A.HUKUM BOYLE

(6)

n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2 B. HUKUM GAY-LUSSAC

“Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat den sederhana”.

Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2 Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.

C. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC

Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan dengan keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan:

P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2 D. HUKUM AVOGADRO

“Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.

VI. Cara Kerja :

Percobaan 1

Dimasukkan ke dimasukkan ke

tabung reaksi kecil tabung erlenmeyer

tabung diikat dengan benang dan mulut Erlenmeyer disumbat

Erlenmeyer dan isinya ditimbang

Tabung reaksi dimiringkan Sehingga larutan

CuSO4 0,2M 5ml NaOH 0,2M 10ml

(7)

bercampur

Erlenmeyer dan isinya ditimbang kembali

percobaan 2

Dimasukkan ke dimasukkan ke

tabung reaksi kecil tabung erlenmeyer

tabung diikat dengan benang dan mulut Erlenmeyer disumbat

Erlenmeyer dan isinya ditimbang

Tabung reaksi dimiringkan Sehingga larutan bercampur

Erlenmeyer dan isinya ditimbang kembali

Lihat perubahannya

massa

Pb(NO3)2 0,2M 5ml

massa

Lihat perubahannya

(8)

VII. Hasil Pengamatan :

No.

perc Prosedur percobaan

Hasil

(9)

1

Dimasukkan dimasukkan ke dlm ke labu

Tabung erlenmeyer reaksi kecil

tabung reaksi diikat dengan

benang dan mulut erlen-meyer di sumbat

Erlenmeyer+isinya ditimbang

tabung reaksi di miringkan sehingga larutan bercampur

Erlenmeyer+isinya Ditimbang kembali

5 ml CuSO4 0,2

M bewarna biru muda yang dimasukkan ke dalm tabung reaksi kecil lalu dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer yang berisi 10 ml NaOH 0,2 M yang warnanya putih agak keruh. Kemudian ditimbang, diproleh massanya sebesar 161,9 gr. Kemudian tabung reaksi kecil dimiringkan sampai larutan bercampur yang menghasilkan warna biru dan kemudian ditimbang lagi yang ternyata menghasilkan massa yang tetap yaitu 161,9 gr.

2NaOH(aq) +

CuSO4(aq)

Na2SO4(aq) +

Cu(OH)2(s)

Endapan biru

5 ml 5 ml CuSO4

0,2 M bewarna biru muda yang

dicampur dg 10 ml NaOH 0,2 M warna putih agak keruh ternyata

menghasilkan endapan warna biru

yaitu Cu(OH)2.

massa sebelum dan sesudah dicampur sama, yaitu 161,9 gr.

(10)

No.

perc Prosedur percobaan

Hasil

(11)

2

Dimasukkan dimasukkan ke dlm ke labu Tabung erlenmeyer reaksi kecil

tabung reaksi diikat dengan

benang dan mulut erlen-meyer di sumbat

Erlenmeyer+isinya ditimbang

tabung reaksi di miringkan sehingga larutan bercampur

Erlenmeyer+isinya Ditimbang kembali

Pb(NO3)2 0,2M

5ml bewarna

putih muda yang dimasukkan ke dalm tabung reaksi kecil lalu dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer yang berisi 10 ml KI 0,2 M yang warnanya putih. Kemudian ditimbang, diproleh massanya sebesar 162,5 gr. Kemudian tabung reaksi kecil dimiringkan sampai larutan bercampur yang menghasilkan warna kuning dan kemudian

ditimbang lagi yang ternyata menghasilkan massa yang tetap yaitu 161,9 gr.

2KI(aq) +

Pb(NO3)2(aq)

2KNO3(aq) + PbI2(s)

Endapan kuning

5 ml Pb(NO3)2 0,2

M bewarna putih yang dicampur dg 10 ml KI 0,2 M warna putih ternyata menghasilkan endapan warna kuning yaitu PbI2.

massa sebelum dan sesudah dicampur sama, yaitu 162,5 gr.

VIII. Analisis Data:

massa Lihat perubahannya massa KI 0,2M 10ml Pb(NO3)2

(12)

Pada percobaan pertama direaksikan CuSO4 yang bewarna biru muda

dengan NaOH yang bewarna putih agak keruh menghasilkan endapan biru yang

berasal dari endapan Cu(OH)2. Hal ini diperoleh dari persamaan reaksi berikut:

2NaOH(aq) + CuSO4(aq) Na2SO4(aq) + Cu(OH)2(s)

Massa zat NaOH(aq) dan CuSO4(aq) sebelum dicampur sebesar 161,9 gr

sama dengan massa zat NaOH(aq) dan CuSO4(aq) setelah direaksikan yaitu 161,9 gr.

Sedangkan pada percobaan yang kedua direaksikan KI yang bewarna

putih dengan Pb(NO3)2 yang bewarna putih menghasilkan endapan bewarna kuning

yang berasal dari endapan PbI2. Hal ini diperoleh dari persamaan reaksi berikut ini.:

2KI(aq) + Pb(NO3)2(aq) 2KNO3(aq) + PbI2(s)

Massa zat KI dan Pb(NO3)2 yang ditimbang sebelum direaksikan ternyata

sama dengan massa setelah direaksikan yaitu 162,5.

IX. Pembahasan :

Pada percobaan ini, kami mencoba membuktikan kebenaran dan mempelajari hukum kekelan massa lavoiser yang mengatakan bahwa massa zat sebelum dan sesudah bereaksi adalah sama. Percobaan ini dilakukan dengan

memasukkan 10 ml NaOH ke dalam labu Erlenmeyer lalu dimasukkan 5 ml CuSO4

ke dalam tabung reaksi kecil yang kemudian tabung reaksi kecil yang telah diikat dengan benang tersebut dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer dan menutup mulut Erlenmeyer disumbat dengan penyumbat karet. Selanjutnya massanya ditimbang. Setelah it tabung reaksi dimiringkan menghasilkan endapan warna biru yang berasal

dari padatan Cu(OH)2. Selanjutnya ditimbang kembali yang ternyata menghasilkan

massa yang sama seperti sebelum direaksikan. Hal ini menunjukkan bahwa hukum kekelan massa terbukti.

Selanjutnya untuk lebih membukktikan hukum kekelan massa, dilakukan percobaan kedua dengan prosedur yang sama seperti percobaan yang sama hanya merubah zat yang bereaksi yaitu KI dengan Pb(NO3)2. Semula yang awalnya

keduanya sama-sama bewarna bening setelah direaksikan menghasilkan endapan

yang bewarna kuning yang bersal dari padatan PbI2. Selain itu massa sesudah dan

sebelum direaksika juga sama. Hal ini juga membuktikan hukukm kekekalan massa Lavoiser.

X. Kesimpulan :

Massa zat sebelum dan sesudah reaksi dalam ruangan tertutup adalah sama besar.

XI. Jawaban Pertanyaan :

(13)

Teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya.

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih. Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari pemerintah, sementara hukum internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer

2. Gunakan teori atom Dalton untuk menjelaskan hukum kekekalan massa

John Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier) dan Hukum Perbandingan Tetap (Proust). Teori yang diusulkan Dalton:

1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.

2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda. 3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri dari atom hidrogen dan atom-atom oksigen Teori atom-atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Bagaimana mungkin suatu bola pejal dapat

menghantarkan listrik, padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menyebabkan terjadinya daya hantar listrik. 4. Senyawa tersusun di dua atom atau lebih.

(14)

Pada pembakaran magnesium memang terjadi penambahan massa hal ini telah dibuktikan oleh percobaan Joseph Proust pada tahun 1799. Joseph Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang dihasilkan melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan yang tetap. jika dikaitkan dengan hukum kekekalan massa yaitu walaupun massa sebelum dan sesudah pemanasan Mg berbeda namun perbandingan massa Mg tetap sama atau stabil sehingga hal ini membuktikan bahwa hukum kekekalan massa berlaku dan hukum yang berhubungan erat dengan hukum kekekalan massa yaitu hukum perbandingan tetap karena teori atom dalton ditunjang oleh 2 percobaan yaitu oleh Lavoisier yang mengemukakan tentang hukum kekekalan massa dan percobaan proust yang mengemukakan tentang hukum perbandingan tetap. Sehingga hal ini menunjukkan mengapa Pembakaran Mg massanya berubah namun berhubungan dengan hukum kekekalan massa.

4. Tuliskan semua persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan di atas!

2NaOH(aq) + CuSO4(aq) NaSO4(aq) + Cu(OH)2(s)

PbNO3 (aq) + 2KI (aq) 2KNO3(aq) + PbI2(s)

5. Daftar pustaka :

Tim Kimia Dasar,2012. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar, Universitas

Negeri Surabaya, Surabaya.

Svehla, G. Vogel Buku Teks Analisis Anorrganik Kualitatif Makro dan

Semimikro bagian I dan II, PT. Kalman Media Pusaka, Jakarta.

http://id.scribd.com/doc/81548535/40/Perbedaan-Hukum-dan-Teori

(diakses pada selasa, 2 November 2012)

(15)

Surabaya, 18 Oktober 2012

Mengetahui, Praktikan,

Dosen/ Asisten Pembimbing

(………) ( Kelompok III )

(16)

Gambar CuSO4 DAN nAoh sebelum dicampur

Gambar CuSO4 DAN nAosesudah dicampur

(17)

Gambar Pb(NO3)2 dan KI sebelum dicampur

Gambar

Gambar CuSO4 DAN nAoh sebelum dicampur
Gambar Pb(NO3)2 dan KI sebelum dicampur

Referensi

Dokumen terkait

Bila dikaitkan dengan standar kadar asam lemak bebas yang ideal (< 5 %) maka minyak (PKO) yang diuji memiliki kualitas yang buruk, karena semua kadar asam lemak bebas

Percobaan terakhir adalah perbandingan sifat garam tunggal dengan garam rangkap dan garam kompleks,sedikit Kristal kupri sulfat anhidrit dilarutkan dalam 3 ml aquades menghasilkan

[r]

Penyimpangan hukum kekekalan massa dapat terjadi Penyimpangan hukum kekekalan massa dapat terjadi pada sistem terbuka dengan proses yang melibatkan pada sistem terbuka dengan

Biasanya terbuat dari gelas, digunakan untuk menolong pada waktu memasukkan cairan kedalam suatu tempat yang sempit mulutnya, sepertu : botol,

Dasar teori nomor tiga adalah kesimpulan LAVOISIER yang disebut Hukum Kekekalan Massa yaitu massa sebelum dan sesudah reaksi adalah sama4. TEORI ATOM THOMSON Dasar :

Perbandingan antara rasio redaman dengan beberapa jenis peredam baik udara, oli maupun air adalah semakin besar massa jenis atau kerapatan suatu fluida maka akan semakin

Proust menyatakan Hukum Perbandingan Tetap: “Perbandingan massa unsur-unsur yang terdapat dalam suatu senyawa adalah tetap, tidak tergantung pada cara yang digunakan dalam memperoleh