• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK PENENTUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK PENENTUAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK

PENENTUAN KADAR KOLESTEROL

(METODE CHOD-PAP)

DAN PENENTUAN KADAR TRIGLISERIDA

Senin, 18 Oktober 2010 Pukul 13.00 – 16.00

Disusun oleh:

Fitria Dewi Putri 260110070134 Rahma Fajariasari S. 260110070136 Dina Hafizah 260110070138 Dewi Fitriana 260110070139 Gita Susanti 260110070140 Berti Efrianti 260110070141 Toni Fatoni 260110070142

LABORATORIUM KIMIA KLNIK FAKULTAS FARMASI

(2)

PENENTUAN KADAR KOLESTEROL (METODE CHOD-PAP)

DAN PENENTUAN KADAR TRIGLISERIDA

I. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah menyelesaikan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kolesterol dalam darah 2. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan trigliserida dalam darah 3. Menginterpretasikan hasil laboratorium yang diperoleh

II. PRINSIP PERCOBAAN

a. Kolesterol

Kolesterol total ditetapkan langsung di dalam plasma atau serum dengan satu sisi reaksi dimana ester kolesterol dihidrolisis, gugus 3-OH kolesterol dioksidasi, kemudian hydrogen peroksida yang merupakan salah satu hasil reaksi ditetaspkan secara enzimatis.

4 → Absorbansi warna diukur pada panjang gelombang 500 nm.

b. Trigliserida

→ 3 3

→ 2 2 2 2 4 4

(3)

III. TEORI

a. Kolesterol

Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan berbentuk seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh manusia, terutama di dalam lever (hati). Kolesterol terbentuk secara alamiah. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara lain untuk membuat hormon seks, hormon korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat garam empedu yang membantu usus untuk menyerap lemak. Jadi, bila takarannya pas atau normal, kolesterol adalah lemak yang berperan penting dalam tubuh. Namun, jika terlalu banyak, kolesterol dalam aliran darah justru berbahaya bagi tubuh (Nilawati, 2008).

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kelebihan kolesterol akan menyebabkan zat tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dalam tubuh dan akan mengendap dalam pembuluh darah arteri. Hal yang akan terjadi selanjutnya adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah (lazim dikenal sebagai atherosklerosis) hingga penyumbatan dan pemblokiran aliran darah (atherosklerosis). Akibatnya, jumlah suplai darah ke jantung berkurang, terjadi sakit atau nyeri dada yang disebut angina, bahkan dapat menjurus ke serangan jantung (Nilawati, 2008).

Kolesterol berasal dari organ binatang terutama bagian otak, kuning telur, dan jeroan. Demikian juga produksi yang berasal darinya, seperti susu asli, keju, mentega, dan lain-lain. Sementara bahan makana yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol. Dengan demikian, cara yang efektif untuk mengurangi kadar kolesteol dalam tubuh dapat dilakukan dengan mengkonsumsi sayuran dan buah (Nilawati, 2008).

(4)

vitamin (A, D, E, dan K). Pada anak-anak, lemak, kolesterol dan derivatnya sangat dibutuhkan bagi perkembangan sel-sel otaknya dan hal ini yang akan menentukan tingkat kecerdasannya kelak di kemudian hari (Dalimartha, 2008).

Seperti dikemukakan sebelumnya, kolesterol hanya didapat dari makanan yang berasal dari hewan dan trigliserida berasal dari karbohidrat. Namun, hati pun bisa membentuk kolesterol dan trigliserida dari makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak jenuh seperti daging, margarin, mentega, keju, minyak sawit, dan minyak kelapa (Dalimartha, 2008).

Saat ini kelebihan kolesterol menjadi momok yang sangat ditakuti orang karena sebagai salah satu faktor penyempitan pembuluh darah yang dinamakan aterosklerosis, yaitu suatu proses pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah, terutama di jantung, otak, ginjal, dan mata. Pada otak, aterosklerosis menyebabkan stroke, sedangkan pada jantung menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK) (Dalimartha, 2008).

(5)

aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke (Indica, 2010).

Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat (Parker, 2010).

Sifat

(6)

dalam darah . Sebaliknya ia diangkut dalam aliran darah oleh lipoprotein - berbasis protein "koper" lemak dengan kolesterol luar bantalan larut air dan lemak lainnya di dalam. Lipoprotein mengidentifikasi sepanjang yang protein mereka membawa pada permukaan mereka, dan liproteiner kolesterol berbagai transportasi dari tujuan yang berbeda untuk target yang berbeda (Skiver, 2008).

Para lipoprotein terbesar adalah yang membawa lemak dari mukosa dalam usus ke hati, dan disebut kilomikron . Kilomikron transportasi terutama trigliserida dan kolesterol, baik ketika kolesterol diekstraksi dari makanan dan ketika diekskresikan dalam empedu . Dari hati kemudian dilepaskan LDL partikel, yang membawa trigliserida dan kolesterol ke sel-sel tubuh. HDL kontras membawa kolesterol dari jaringan tubuh ke hati, di tempat yang dapat dikeluarkan. Baik LDL dan HDL dapat dibagi lagi menjadi bentuk yang lebih kecil dan ukuran (Skiver, 2008).

Beberapa Fraksi Lemak Darah

Lemak di dalam darah terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Tiga fraksi (unsur) lemak yang pertama berikatan dengan protein khusus yang bernama apoprotein menjadi kompleks lipid-protein atau lipoprotein. Ikatan itulah yang menyebabkan lemak bisa larut, menyatu dan mengalir di peredaran darah. Unsur lemak yang terakhir, yaitu asam lemak bebas berikatan dengan albumin (Dalimartha, 2008).

(7)

Kilomikron

Merupakan lipoprotein dengan berat molekul terbesar dan mengandung Apo-B48. Kandungannya sebagian besar trigliserida (80-95%) untuk dibawa ke jaringan lemak dan otot rangka. Kilomikron juga mengandung kolesterol (2-7%) untuk dibawa ke hati. Setelah 8-10 jam sejak makan terakhir, kilomikron tidak ditemukan lagi di dalam plasma. Adanya kilomokron sewaktu puasa dianggap abnormal (Dalimartha, 2008).

Lipoprotein Densitas Sangat Rendah (VLDL)

Dibentuk dari asam lemak bebas di hati dengan kandungan Apo-B100. VLDL mengandung 55-80% trigliserida dan 5-15% kolesterol (Dalimartha, 2008).

Lipoprotein Densitas Sedang (IDL)

Juga mengandung trigliserida (20-50%) dan kolesterol (20-40%). IDL merupakan zat antara yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL. IDL disebut juga VLDL sisa (Dalimartha, 2008).

Lipoprotein Densitas Rendah (LDL)

(8)

Lipoprotein Densitas Tinggi (HDL)

Merupakan lipoprotein yang mengandung Apo AI dan Apo AII dengan kandungan trigliserida (5-10%) dan kolesterol (15-25%). HDL mempunyai efek antiaterogenik kuat sehingga disebut juga kolesterol baik. Fungsi utama HDL yaitu mengangkut kolesterol bebas yang terdapat dalam endotel jaringan perifer termasuk pembuluh darah, ke reseptor HDL di hati untuk dijadikan empedu dan dikeluarkan ke usus kecil untuk mencerna lemak dan dibuang berupa tinja. Dengan demikian, penimbunan kolesterol di perifer berkurang. Kadar HDL diharapkan tinggi di dalam darah. Namun, kadarnya rendah pada orang gemuk, perokok, penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol, dan pemakai pil KB (Dalimartha, 2008).

Fungsi Kolesterol

Kolesterol adalah komponen penting dari semua membran biologis, termasuk membran sel yang memisahkan sel ke bagian luar dan berbagai membran di dalam sel. Tekstur membrane, viskositasnya ditentukan oleh jumlah kolesterol, yang membuat membrane menjadi stabil pada kisaran temperature yang besar (Skiver, 2008).

Kolesterol adalah bahan awal utama untuk sintesis vitamin D, hormon steroid seperti kortisol dan aldosteron dari kelenjar adrenal dan hormon seperti progesteron , estrogen dan testosteron (Skiver, 2008). Sumber Kolesterol

(9)

kolesterol melalui diet, ketika sel-sel kekebalan tubuh sendiri dapat menghasilkan semua kolesterol yang mereka butuhkan (Macnair, 2007). Ekskresi Kolesterol

Kolesterol dikeluarkan dari hati ke dalam empedu. Beberapa empedu meninggalkan tubuh dengan kotoran, tetapi beberapa dikembalikan lagi melalui usus . Jika kolesterol menumpuk dalam konsentrasi tinggi, seperti kandung empedu , itu mengkristal. kolesterol mengkristal, dan merupakan salah satu unsur utama dari jenis batu empedu yang paling umum (Macnair, 2007).

Penyebab Tingginya Kolesterol

Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol (seperti makanan berminyak, bersantan, makanan fast food), alkohol dan gula yang berlebihan (Indica, 2010).

Diet Untuk Kolesterol

Kadar kolesterol tinggi seringkali dapat dicegah melalui pola makan sehat dan olahraga ringan. Beberapa makanan memiliki kecenderungan untuk meningkatkan kadar kolesterol darah sedangkan yang lain mungkin bahkan lebih rendah kadar LDL. Sebagai contoh, diketahui bahwa beta-glukan dari gandum dan sterol membantu mengurangi kadar kolesterol (Skiver, 2008).

(10)

Penanganan hiperkolesterol

1. Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak mufa (mono-unsaturated fatty acid) dan pufa (poly-(mono-unsaturated fatty acid), suplementasi minyak ikan, vitamin antioksidan dan pertahankan berat badan ideal.

2. Apabila pengatur gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, maka pasien harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat digunakan yaitu :

o Golongan asam fibrat à Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate. Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu.

o Golongan resin à Kolestiramin (Chlolestyramine)

Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.

o Golongan Penghambat HMGCoa reduktase à Pravastatin, Simvastatin, Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin.

Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.

o Golongan Asam nikotinat à niasin

Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah

o Golongan Ezetimibe

Menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan HDL dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.

(11)

Obat-Obat yang Menurunkan Kadar Kolesterol Darah

Obat yang tersedia di pasaran mengurangi konsentrasi lipid plasma umumnya menurunkan kadar kolesterol atau trigliserid, tetapi tidak menurunkan keduanya sekaligus; obat ini memengaruhi kadar kolesterol LDL atau VLDL dalam sirkulasi. Niasin (asam nikotinat) merupakan pengecualian dan obat ini dapat menurunkan kadar LDL dan sekaligus VLDL. Obat antihiperlipidemia dapat direkomendasikan untuk pengobatan pasien dengan kadar kolesterol LDL di atas 160 mg/dl (ekuivalen dengan 240 mg/dl total kolesterol). Tujuan penggunaan obat hipolipidemik adalah untuk menurunkan kolesterol LDL di bawah 130 mg/dl (Staf Pengajar, 2008).

Sebelum memulai pengobatan hiperlipidemia, satu hal yang harus ditentukan ialah bahwa peningkatan lipid plasma secara langsung disebabkan oleh masalah dalam metabolisme dan bukan akibat patologi lain, seperti diabetes melitus, hipotiroidisme, atau alkoholisme. Namun, harus dimulai dengan dosis efektif minimum untuk membatasi efek samping (Staf Pengajar, 2008).

Disamping diet, obat-obat hipolipidemik perlu diberikan pada 2 keadaan berikut:

1. Pada hiperkolesterolemia familial dan hiperproteinemia tipe III.

2. Pada semua jenis hiperlipidemia bila pengobatan dengan diet tidak memberikan hasil (Staf Pengajar, 2008).

Pengobatan tunggal selalu lebih baik, namun bila perlu penggunaan 2 macam obat dapat dipertimbangkan bila dengan monoterapi tidak memberikan manfaat. Karena pengobatan hiperlipidemia merupakan pengobatan jangka panjang, diagnosis harus ditegakkan seteliti mungkin dengan mempertimbangkan rasio manfaat-risiko pengobatan (Staf Pengajar, 2008).

(12)

b. Trigliserida

Hubungan Glukosa dan Trigliserida

Bila energi yang dihasilkan oleh sel tubuh dari glukosa tidak digunakan seluruhnya maka kelebihannya akan diproses menjadi glikogen yang disimpan di hati, atau menjadi trigliserida yang ditimbun dalam jaringan lemak di bawah kulit sebagai cadangan energi tubuh (Dalimartha, 2008).

Trigliseria

Trigliserida adalah lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah penyebab utama penyakit-penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol dengan menggunakan lipopritein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan konsentrasi trigliserida maka terjadi peningkatan very low density lipoprotein (VLDL) yang menyebabkan hiperlipoproteinemia. Masuknya alkohol dapat menyebabkan peningkatan sementara kadar trigliserida serum (Kee, 1997). Di dalam darah hanya ada 3 jenis lemak dasar, yaitu kolesterol, trigliserida dan fosfolipid. Oleh karena sifat lemak yang tidak dapat larut dalam air (sedangkan darah kita terdiri dari air sebagai komponen utama), maka 3 bentuk lemak tersebut harus bercampur dengan zat pelarut untuk dapat beredar dalam darah. Zat tersebut adalah suatu jenis protein yang disebut Apoprotein (disingkat Apo). Senyawa lemak (gabungan dari 3 jenis lemak diatas) yang bergabung dengan Apo membentuk lipoprotein (LP). Jadi LP adalah kolesterol + trigliserida + fosfolipid + Apo (Tenggara, 2008).

(13)

Seperti sudah dijelaskan, bahwa trigliserida (TG) adalah salah satu bentuk dari 3 lemak dasar manusia. Tidak seperti kolesterol yang disimpan dalam jaringan hati atau dinding pembuluh darah, TG akan disimpan dalam sel lemak dibawah kulit (yang menjadikan six pack abs sangat sulit diperoleh). Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme VLDL menjadi suatu bentuk large VLDL. Bentuk L-VLDL ini akan menjadi LDL yang sangat mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya akan memperberat kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara, 2008).

(14)

American Medical Association, Borge Noerdestgaard dari Copenhagen University Hospital menganalisis kadar trigliserida tanpa harus berpuasa untuk melihat seberapa baik mereka dapat meramalkan risiko stroke (Continuing Professional Development Doctor Indonesia, 2010).

Tingkat eleveted kolesterol dan trigliserida bertanggung jawab untuk menggambarkan masalah. Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam, 2007 online 26 edisi Desember jurnal medis dari American Academy of Neurology, orang dengan trigliserida tinggi dan peningkatan "non-kolesterol tinggi density lipoprotein" lebih mungkin untuk mengalami stroke dibandingkan mereka yang tingkat rendah lemak ini dalam darah (Harry, 2008).

Trigliserida dibentuk dengan menggabungkan gliserol dengan tiga molekul asam lemak . Molekul gliserol memiliki tiga hidroksil (HO-) kelompok. Setiap asam lemak mempunyai karboksil grup (HOOC-). Pada trigliserida, kelompok hidroksil dari gliserol yang bergabung dengan kelompok karboksil asam lemak untuk membentuk ester obligasi (Nancy, 2008).

Ketiga asam lemak biasanya berbeda, tetapi berbagai jenis trigliserida diketahui. Rantai panjang asam lemak dalam trigliserida yang terjadi secara alami bervariasi dalam panjang, tapi sebagian besar mengandung 16 -, 18 -, dan 20 - atom karbon . Asam lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya hanya terdiri dari bilangan genap atom karbon, yang mencerminkan jalur untuk biosintesis mereka dari karbon blok bangunan-dua asetil KoA . Bakteri, bagaimanapun, memiliki kemampuan untuk mensintesis asam lemak rantai cabang aneh. Akibatnya, ruminansia lemak hewani mengandung bernomor ganjil asam lemak, misalnya 15, karena aksi bakteri dalam rumen . Banyak asam lemak tak jenuh, beberapa polyunsaturated, misalnya, yang berasal dari asam linoleat (Nancy, 2008).

(15)

suhu. Cocoa butter tidak biasa dalam hal itu terdiri dari hanya beberapa trigliserida, berasal dari palmitat , oleat , dan stearat asam (Nancy, 2008).

Enzim lipase pankreas bekerja pada ikatan ester, hydrolysing ikatan dan "melepaskan" asam lemak. Dalam bentuk trigliserida, lemak tidak dapat diserap oleh duodenum . Asam lemak, monogliserida (satu gliserol, satu asam lemak) dan beberapa digliserida diserap oleh duodenum, setelah trigliserida telah rusak (Nancy, 2008).

(16)

Trigliserida tidak dapat melewati membran sel dengan bebas. enzim khusus pada dinding pembuluh darah yang disebut lipase lipoprotein harus memecah trigliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak kemudian dapat diambil oleh sel-sel melalui transporter asam lemak (FAT) (Nancy, 2008).

Sumber Trigliserida Darah

1. Makanan yang kita makan: gula, produk hewani, lemak jenuh dalam permen,daging merah, produk susu diet lemak diserap melalui usus. 2. Diproduksi dalam tubuh oleh hati kita

(Harry, 2008). Tingkat Trigliserida

Beberapa orang yang memiliki kadar kolesterol darah tinggi juga memiliki trigliserida darah tinggi. Namun, tidak ada gejala. Jika darah Anda memiliki kolesterol darah tinggi serta trigliserida darah tinggi, risiko untuk penyakit jantung lebih besar daripada jika Anda hanya memiliki trigliserida tinggi atau hanya kolesterol tinggi. trigliserida yang tinggi dapat dikaitkan dengan resistensi insulin, rendah kolesterol HDL, kolesterol LDL tinggi, penyakit hati dan obesitas (Harry, 2008).

Tingkat Trigliserida Normal (Ideal)

Idealnya trigliserida dalam darah harus kurang dari 150 miligram per desiliter (mg / dL). Tingkat trigliserida dapat dianggap tinggi jika di atas 150 mg / dL dan jika Anda memiliki faktor risiko lain juga untuk penyakit jantung. Sangat kadar trigliserida yang tinggi mungkin berhubungan dengan penyakit hati (Harry, 2008).

(17)

hubungan terbalik yang kuat antara tingkat trigliserida dan tingkat HDL-kolesterol (Nancy, 2008).

The American Heart Association telah menetapkan pedoman untuk tingkat trigliserida:

Tingkat (mg / dL) Tingkat (mmol / L) Interpretasi

<150 <1,69 Normal range, risiko rendah

150-199 1.70-2.25 Batas tinggi

200-499 2.26-5.65 Tinggi

> 500 > 5,65 Sangat tinggi: risiko tinggi

Harap dicatat bahwa informasi ini relevan dengan tingkat trigliserid sebagai dites setelah puasa 8 sampai 12 jam. sementara tingkat trigliserida tetap tinggi untuk jangka waktu setelah makan (Nancy, 2008). Penyebab Trigliserida Tinggi

Pada dasarnya alasan untuk tingkat trigliserida tinggi adalah sama seperti untuk kadar kolesterol tinggi. Anda mungkin mempunyai kadar trigliserida darah yang tinggi karena salah satu alasan / penyebab berikut: 1. Obesitas dan berat badan

2. Diabetes tipe 2 dan / atau fluktuasi tingkat gula darah 3. Stres psikologis yang berkepanjangan

4. Makan terlalu banyak karbohidrat olahan seperti roti putih, pati, gula, permen, madu dan makanan lain yang tinggi di gula

5. Diet menyediakan lebih dari 60% energi dari karbohidrat

6. Mengkonsumsi rata-rata 550 mg kafein dari kopi, teh atau Cola, dll dalam satu hari

7. Rokok

8. Asupan nilai kalori tinggi berlebihan seperti lemak, alkohol, gula, dll 9. Kurangnya aktivitas fisik, tidak olahraga, gaya hidup

(18)

miconazole intravena, spironolactone, Quinapril, beberapa obat jerawat, dan lain-lain

11.Beberapa gangguan genetik

(Harry, 2008) Pemeriksaan Laboratorium

Untuk mengetahui profil lemak darah seseorang, umumnya dilakukan pemeriksaan fraksi lemak darah di laboratorium. Fraksi lemak yang perlu diperiksa adalah kadar trigliserida, kadar kolesterol total, kolesterol-LDL, dan kolesterol-HDL. Kadar kol-LDL sebaiknya diukur secara langsung. Namun, untuk memperingan biaya pemeriksaan, kol-LDL dapat juga dihitung dengan rumus Friedewald, dengan syarat kadar trigliserida < 400 mg/dl. Rumusnya sebagai berikut:

Kadar kol-LDL = kol-total – kol-HDL – 1/5 trigliserida (mg/dl) (Dalimartha, 2008)

Sebelum dilakukan pemeriksaan darah perlu dilakukan persiapan terlebih dahulu agar hasilnya akurat. Untuk pemeriksaan trigliserida, diperlukan puasa 12 jam (semalam). Selama puasa boleh minum air putih, berkumur, atau sikat gigi. Untuk pemeriksaan kolesterol total, kolesterol LDL, maupun kolesterol HDL, tidak perlu puasa. Darah yang diambil untuk pemeriksaan adalah darah vena. Orang yang akan diperiksa harus duduk sedikitnya 10 menit sebelum contoh darah diambil (Dalimartha, 2008).

Apabila hasil pemeriksaan laboratorium ternyata ada kadar lemak sebaiknya jangan tergesa-gesa membuat diagnosis displidemia primer dan langsung memberi obat hipolipidemik. Perlu dipikirkan terlebih dahulu kemungkinan menderita displidemia sekunder karena dengan penanggulangan penyakit primernya akan menormalkan kembali kadar lemak darahnya (Dalimartha, 2008).

(19)

pemeriksaan apolipoprotein, LCAT (Lecithin-Cholesterol-Acyl-Transferase), Lp(a), enzim lipolitik, dan sebagainya (Dalimartha, 2008).

IV. ALAT DAN BAHAN Alat :

1. Kuvet 2. Pipet piston 3. Sentrifuga

4. Spektrofotometer UV-Vis Bahan :

1. Aquades 2. Reagen 3. Serum

4. Standar kolesterol 5. Standar trigliserida

V. PROSEDUR a. Kolesterol

Ke dalam kuvet dipipetkan :

Blangko Reagen (µl) Standar (µl) Sampel (µl)

Aquadest 10 - -

Standar - 10 -

Sampel - - 10

Reagen 1000 1000 1000

(20)

b. Trigliserida

Ke dalam kuvet dipipetkan :

Blangko Reagen (µl) Standar (µl) Sampel (µl)

Aquadest 10 - -

Standar - 10 -

Sampel - - 10

Reagen 1000 1000 1000

Dicampurkan dan diinkubasikan selama 20 menit pada suhu ruangan. Kemudian baca absorbansi sampel (Asampel) terhadap BR. Hitung konsentrasi trigliserida dalam sampel.

VI. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN a. Kolesterol

Data Pengamatan A blanko = 0,065 nm A standar = 0,192 nm

A standar – A blanko = 0,192 nm – 0,065 nm = 0,127 nm A sample = 0,441 nm

0,447 nm

0,449 nm

A sample – A blanko = 0,376 nm

0,382 nm

0,384 nm A sample rata-rata = 0,3807 nm

Perhitungan

Konsentrasi kolesterol (mmol/L) =

=

(21)

Konsentrasi kolesterol (mg/dL) =

=

= 599,48 mg/dL

b. Trigliserida Data Pengamatan A blanko = 0,154 nm A standar = 0,350 nm

A standar – A blanko = 0,350 nm – 0,154 nm = 0,196 nm A sample = 0,175 nm

0,174 nm

0,165 nm

A sample – A blanko = 0,221 nm

0,020 nm

0,011 nm

A sample rata-rata = 0, 017nm

Perhitungan

Konsentrasi kolesterol (mmol/L) =

=

= 1,9948 mmol/L

Konsentrasi kolesterol (mg/dL) =

=

(22)

VII. PEMBAHASAN a. Kolesterol

Praktikum ini bertujuan untuk menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kolesterol dalam darah dan menginterpretasikan hasil laboratorium yang diperoleh. Kolesterol merupakan steroid alkohol tidak jenuh yang termasuk golongan lipid, yaitu senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Pengukuran kadar kolesterol dilakukan menggunakan metode CHOD-PAP.

Prosedur pertama yang dilakukan adalah menyiapkan kuvet yang akan digunakan pada saat spektrofotometri UV-Vis. Kuvet yang digunakan sebanyak lima buah. Satu kuvet digunakan untuk larutan blanko, satu kuvet untuk larutan standar, dan tiga kuvet untuk larutan . L 10 μL 1000 μL . L 10 μL 1000 μL . L 10 μL 1000 μL . Serum merupakan darah yang telah dipisahkan dari sel-sel darah merah dan zat-zat koagulan serta biasanya berwarna kuning pucat. Larutan reagen merupakan campuran dari beberapa enzim yang dapat mengubah kolesterol menjadi suatu senyawa berwarna sehingga dapat dideteksi oleh spektrofotometri UV-Vis.

(23)

udara yang terambil), sedangkan jika lebih dari nilai tersebut dikhawatirkan terdapat kontaminan dari tip pipet. Selanjutnya pipet ditahan dalam posisi vertikal kemudian tekanan dari thumb knob dilepaskan sehingga cairan masuk ke tip. Ujung tip dipindahkan ke dalam kuvet. Untuk mengeluarkan cairannya, thumb knob ditekan sampai hambatan kedua / second stop atau ditekan semaksimal mungkin sehingga semua cairan keluar dari ujung tip. Pipet piston digunakan dalam percobaan ini karena memiliki ketelitian, sensitivitas, dan spesifisitas yang tinggi bila dibandingkan dengan pipet gelas.

Pada kuvet blanko, setelah dimasukkan aquadest dan larutan reagent, kuvet digoyang agar larutan tercampur secara sempurna. Setelah itu kuvet diinkubasikan pada suhu ruang yaitu 27 oC selama 10 menit. Proses inkubasi ini bertujuan memberikan waktu untuk terjadinya reaksi antara kedua larutan dalam campuran tersebut. Inkubasi ini juga dilakukan untuk kuvet standar dan kuvet sampel. Pengukuran blanko perlu dilakukan karena dikhawatirkan terjadi perubahan reagen pada saat inkubasi dan memberikan serapan pada panjang gelombang pengukuran.

Saat proses inkubasi, terjadi reaksi antara reagen dengan kolesterol yang terdapat pada larutan standar dan sampel. Setelah diinkubasi, kedua larutan yang tadinya berwarna bening dalam masing-masing kuvet berubah menjadi warna merah rosa. Warna merah tersebut menandakan telah terjadinya reaksi antara enzim dengan kolesterol. Warna merah tersebut berasal dari senyawa quinoneimine, yang merupakan hasil reaksi antara reagen dan kolesterol. Reaksi yang terjadi yaitu sebagai berikut :

(24)

Perubahan warna (menjadi berwarna merah) diperlukan agar campuran larutan dapat diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, khususnya dengan sinar visibel. Quinoeimine akan terukur absorbansinya pada panjang gelombang 546 nm dan nilai absorbansi tersebut sebanding dengan kadar kolesterol dalam darah. Setelah inkubasi selesai, masing-masing larutan blanko, standard dan sampel diukur absorbansinya dengan spektrofotometer. Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 546 nm yang merupakan panjang gelombang maksimum untuk quinoeimine. Untuk larutan sampel, pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali (triplo) agar kesalahan pada saat pengukuran dapat dihindari sehingga hasilnya lebih akurat. Ketiga hasil yang didapat dirata-ratakan dan dihitung kadar kolesterol dalam sampel.

Absorbansi yang diperoleh pada saat pengukuran larutan sampel adalah 0,441 ; 0,447 ; dan 0,449. Rata-rata absorbansi larutan sampel adalah 0,456. Sedangkan absorbansi larutan standar adalah 0,192. Karena larutan blanko memberikan absorbansi yaitu 0,065 maka absorbansi masing-masing sampel dan standar dikurangi dengan nilai absorbansi blanko agar diperoleh absorbansi sampel dan standar yang sebenarnya. Nilai dari kedua absorbansi tersebut dapat digunakan untuk menghitung kadar kolesterol dalam sampel dengan menggunakan rumus :

[ ]

[ ]

(25)

b. Trigliserida

Tujuan dari percobaan kali ini adalah menyiapkan pasien untuk pemeriksaan trigliserida dalam darah dan menginterpretasikan hasil laboratorium yang diperoleh. Untuk menetapkan kadar trigliserida dalam serum pasien digunakan metode CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase Phenol Aminoantypirine). Prinsip pengukurannya adalah trigliserida diukur setelah melalui proses oksidasi dan hidrolisis enzimatik. Indikator kuinonimin dibentuk dari hydrogen peroksida dan 4-aminofenanzon yang berasal dari fenol dan peroksidase.

Reaksi :

Pertama-tama darah pasien (sampel) diambil. Selanjutnya darah tersebut ditampung dalam tabung sentrifugasi dan kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 30 menit (ini merupakan waktu dan kecepatan yang optimum dalam memisahkan antara plasma darah dan serumnya). Prinsip dari sentrifugasi adalah memisahkan serum dan plasma berdasarkan prinsip berat jenis (BJ) dimana plasma berwarna lebih merah tua pekat, sehingga berada pada bagian bawah tabung (BJ besar), sedangkan serum yang berwarna merah bening (BJ kecil) akan berada pada bagian atas tabung.

(26)

peroksida inilah yang akan bereaksi dengan aminofenazon dan 4-klorofenol dengan bantuan enzim peroksidase membentuk kompleks kuinonimin yang berwarna merah muda yang kemudian dapat diukur secara fotometrik.

Prinsip dari pengujian ini adalah dengan menembakkan energi j c λmaks yang digunakan adalah 546nm) pada suatu senyawa (dalam hal ini adalah kuinonimin). Hal ini membuat elektron dari senyawa tersebut akan tereksitasi ke orbital yang lebih tinggi. Setelah mengalami eksitasi, elektron tersebut akan turun kembali ke ground state (keadaan dasar), sambil melepaskan emisi yang akan terukur oleh detektor. Salah satu yang memegang peranan penting dalam pengujian kali ini adalah adanya gugus kromofor dalam kuinonimin berupa ikatan rangkap terkonjugasi, keton, dan imina.

(27)

Setelah itu dilakukan pengukuran aktivitas serum dengan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 546 nm. Pada panjang gelombang inilah diharapkan hasil yang didapat daya absorbansinya optimal. Pada saat menggunakan alat spekrofotometer UV-Vis, kuvet yang akan digunakan harus dicuci bersih agar tidak ada kontaminan. Adanya kontaminan menyebabkan pengukuran tidak tepat sehingga hasil pemeriksaan kadar trigliserida akan salah.

Dari hasil pengukuran didapat bahwa absorbansi standar dan blanko adalah 0,350 dan 0,154 sedangkan aborbansi sampel adalah 0,175, 0,174, dan 0,165. Untuk menghitung absorbansi sampel dan standar sebenarnya maka nilai absorbansi yang didapat harus dikurangi dengan absorbansi blanko sehingga absornasi standard an sampel yang didapat adalah 0,196 dan 0,17. Untuk mendapatkan kadar trigliserida dalam darah digunakan persamaan di bawah ini :

(28)

VIII. KESIMPULAN a. Kolesterol

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, kadar kolesterol dalam darah pasien adalah 599,48 mg/dl sehingga pasien tersebut mengalami hiperkolesterolemia.

b. Trigliserida

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Continuing Professional Development Doctor Indonesia. 2010. Waspadai

Ancaman Trigliserida. Tersedia pada

http://cpddokter.com/home/index2.php?option=com_content &do_pdf=1&id=712 [diakses pada 20 Oktober 2010]

Dalimartha, S. 2008. 36 Resep Tumbuhan Obat Untuk Menurunkan Kolesterol. Penerbit Niaga Swadaya. Jakarta.

Harry, P. 2008. Triglyceride Levels & Causes, Foods to Avoid for High Triglycerides, Lowering High Triglycerides. Tersedia pada http://www.fatfreekitchen.com/cholesterol/triglycerides.html [diakses pada 20 Oktober 2010]

Indica. 2010. Kolesterol. Tersedia pada

http://www.farmasiku.com/index.php?targe t=categories &category_id=194 [diakses pada 20 Oktober 2010]

Kee, J. L. 1997. Pemeriksaan Laboratorium and Doagnostik. Penerbit EGC. Jakarta.

Klinik, M. 2010. High Cholesterol. Tersedia pada http://www.mayoclinic.com/health/high-blood-cholesterol/DS00178 [diakses pada 20 Oktober 2010]

Luxor. 2008. Trigliserida. Tersedia pada http://luxorinma.forumotion.com/kesehatan-dan-solusinya-f4/tentang-trigliserida-t4.htm [diakses pada 20 Oktober 2010]

Macnair, T. 2007. Cholesterol. Tersedia pada http://www.bbc.co.uk/health/physical_health/

conditions/cholesterol1.shtml [diakses pada 20 Oktober 2010]

(30)

Parker, T. 2010. Cholesterol. Tersedia pada http://health.nytimes.com/health/guides/nutritio

n/cholesterol/overview.html [diakses pada 20 Oktober 2010]

Skriver, M . 2008. Crash Cours in Cholesterol. Tersedia pada http://www.kostdoktorn.se/ kolesterol [diakses pada 20 Oktober 2010] Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI. E. 2008. Kumpulan Kuliah

Farmakologi. Edisi 2. Penerbit EGC. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi enersi untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan

Dimana untuk mengukur kadar protein total dan albumin dalam tubuh probandus cara kerjanya yaitu pertama disiapkan dulu serumnya dengan cara disiapkan alat

Metabolisme : karbohidrat (Mempertahankan homeostasis gula darah, Menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubah Kembali menjadi glukosa), Mengurai protein dari sel2 tubuh dan

Glukosa yang beredar berfungsi sebagai sumber energi sedangkan sebagian lain ada yang masuk ke hati untuk diubah bentuk menjadi simpanan berupa glikogen, bergabung

Asam urat terutama disintesis dalam hati yang dikatalisis oleh enzim xantin oksidase. Asam urat diangkut ke ginjal oleh darah untuk difiltrasi,direabsorbsi,sebagian dan

Elektrolisis adalah proses yang menggunakan energi listrik agar reaksi kimia tidak spontan dapat terjadi.. Reaksi elektrolisis mengubah energi listrik menjadi energi

Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi enersi untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan

Pada Gambar 1 menunjukkan bahwajika saat tingkat glukosa rendah maka sel-α pankreas menghasilkan glukogen yang merupakan hormon yang bekerja pada hati untuk mengubah glikogen