• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh PPh Pasal 22.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh PPh Pasal 22.docx"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh Perhitungan PPh Pasal 22 Contoh Perhitungan PPh Pasal 22

Contoh 1 Contoh 1

Bendaharawan Dinas Pertanian Kota Sibolga pada tanggal 1 April 2014 membeli mebel dan peralatan kantor Bendaharawan Dinas Pertanian Kota Sibolga pada tanggal 1 April 2014 membeli mebel dan peralatan kantor lainnya dari Toko Jepara senilai RP. 75.000.000, harga sudah t

lainnya dari Toko Jepara senilai RP. 75.000.000, harga sudah termasuk PPN 10%. Perhitungan PPh Pasal 22ermasuk PPN 10%. Perhitungan PPh Pasal 22 yang harus dipungut oleh Bendaharawan Dinas Pertanian Kota Sibolga adalah sebagai berikut:

yang harus dipungut oleh Bendaharawan Dinas Pertanian Kota Sibolga adalah sebagai berikut:

Contoh 2 Contoh 2

Hotel Morse merupakan salah satu BUMD dibidang perhotelan. Pada bulan Juni 2014 membeli sejumlah unit Hotel Morse merupakan salah satu BUMD dibidang perhotelan. Pada bulan Juni 2014 membeli sejumlah unit televisi senilai RP. 99.000.000. Dari jumlah tersebut, sebesar RP. 66.000.000 di danai dari APBD. Jumlah televisi senilai RP. 99.000.000. Dari jumlah tersebut, sebesar RP. 66.000.000 di danai dari APBD. Jumlah  pembayaran tersebut

 pembayaran tersebut sudah termasuk10%. sudah termasuk10%. Perhitungan PPh Perhitungan PPh Pasal 22 Pasal 22 yang harus yang harus dipungut oleh dipungut oleh BendaharawanBendaharawan BUMD tersebut adalah sebagai berikut :

BUMD tersebut adalah sebagai berikut : Harga

Harga Pembelian Pembelian Rp. Rp. 99.000.00099.000.000

Jumlah

Jumlah yang yang dibiayai dibiayai APBD APBD Rp. Rp. 66.000.00066.000.000

Dasar Pengenaan PPN (100/110 x RP. 66.000.0000)

Dasar Pengenaan PPN (100/110 x RP. 66.000.0000) Rp. 60.000.000Rp. 60.000.000 PPh

PPh Pasal Pasal 22 22 yang yang dipungut dipungut (1.5% (1.5% x x RP. RP. 60.000.000) 60.000.000) Rp. Rp. 900.000900.000

CONTOH PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 CONTOH PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

1. Bank Devisa & Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tarif Pajak 1. Bank Devisa & Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tarif Pajak

a.

a.

2.5% x nilai impor, bagi importir yang menggunakan angka pengenal impor (API)2.5% x nilai impor, bagi importir yang menggunakan angka pengenal impor (API)

 b.

 b.

7.5% x nilai impor, bagi importir yang tidak menggunakan API7.5% x nilai impor, bagi importir yang tidak menggunakan API

c.

c.

0.5%x nilai impor, atas impor kedelai, gandum dan tepung terigu oleh importir yang menggunakan API0.5%x nilai impor, atas impor kedelai, gandum dan tepung terigu oleh importir yang menggunakan API

d.

d.

7.5% x harga jual lelang, atas barang yang tidak diku7.5% x harga jual lelang, atas barang yang tidak dikuasaiasai

Impor adalah kegiatan memasukkan barang dari luar wilayah pabean Indonesia (luar negeri) ke dalam Impor adalah kegiatan memasukkan barang dari luar wilayah pabean Indonesia (luar negeri) ke dalam wilayah pabean Indonesia (dalam negeri), sedangkan nilai impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar wilayah pabean Indonesia (dalam negeri), sedangkan nilai impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar  perhitungan

 perhitungan bea bea masuk masuk yaitu yaitu cost, cost, insurance, insurance, $ $ freight freight (CIF) (CIF) ditambah ditambah dengan dengan Bea Bea Masuk Masuk dan dan pungutanpungutan Iainnya yang dikenakan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan pabean di bidang impor.

Iainnya yang dikenakan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan pabean di bidang impor. Harga Pembelian Harga Pembelian RP. 75.000.000 RP. 75.000.000 Dasar Pengenaan PPN (100/110 x RP. 75.000.000) Dasar Pengenaan PPN (100/110 x RP. 75.000.000) RP. 68.181.818RP. 68.181.818 PPh Pasal 22 yang dipungut (1.5% x RP. 68.181.818)

PPh Pasal 22 yang dipungut (1.5% x RP. 68.181.818)

RP. 1.022.727 RP. 1.022.727

(2)

Contoh 1

PT. Melastis sebuah perusahaan perdagangan umum pada bulan April 2014 membeli barang impor berupa sebuah mobil Toyota yang disita Oleh Kantor Bea & Cukai Tanjung Balai yang kemudian dilelang Oleh Kantor Lelang Negara dengan harga lelang sebesar RP. 100.000.000. PT. Melastis juga membayar

uang administrasi lelang sebesar RP. 3.000.000. Perhitungan PPh Pasal 22 atas lelang barang yang tidak dikuasai adalah sebagai berikut :

Ilarga Jual Lelang Rp. 100.000.000

PPh Pasal 22 (7.5% x RP. 100.000.000) Rp. 7.500.000

Contoh 2

Seorang importir pada awal tahun 2009 memasukkan barang ke wilayah pabean Indonesia dengan Cost sebesar US$ 80,000. Biaya angkut dari luar negeri ke pelabuhan tujuan sebesar US$ 5,000 dan premi asuransi  perjalanan yang dibayar dari luar negeri ke pelabuhan tujuan sebesar US$ 1,000. Bea Masuk yang dibebankan sebesar Rp 34.200.000 dan pungutan pabean Iain yang rsemi sepesar Rp 16.000.000, kurs yang berlaku saat terjadinya import adalah US$ 1.00 = Rp 10.000. Hitunglah Pajak penghasilan Pasal 22 Bea Cukai, dalam kondisi baik importir memiliki API/APIS/APIT dan jika importir belum memiliki API/APIS/APIT ?

Perhitungan PPh Pasal 22 Bea Cukai

 Pajak Penghasilan Pasal 22 Bea Cukai bila importir memiliki API/APIS/APIT :

2.5 % x 910.200.000 = Rp 22.755.000

 Pajak Penghasilan Pasal 22 Bea Cukai bila importir tidak memiliki

API/APIS/APIT :

7.5 % x 910.200.000 = Rp 68.265.750

Contoh 3

PT. GenRice adalah importir beras yang memiliki API. Pada bulan Mei 2014 melakukan impor beras dari Amerika dengan harga faktur US $ 100.000. Biaya asuransi yang dibayar diluar negeri dan biaya angkut  pengapalan barang dari Vietnam ke Indonesia masing-masing sebesar 2% dan 5% dari harga faktur. Kurs

Menteri Keuangan pada saat itu adalah RP. 11.000/US $.

Kurs yang berlaku = Rp 10.000

Harga import IJS$ 80,000 x Rp 10.000 = Rp 800.000.000 Biaya Angkut US$ 5,000 x Rp 10.000 = Rp 50.000.000 Biaya Asuransi US$ 1,000 x Rp 10.000 = Rp 10.000.000

Bea Masuk = Rp 34.200.000

Pungutan Pabean dan Iain-Iain = Rp 16.000.000 +

(3)

Harga Faktur (Cost) US $ 100.000

Asuransi US $ 2.000

Pengapalan US $ 5.000

Harga Pabean (CIF)

Bea Masuk Rp

 Nilai Import Rp 107.000

 Nilai Import (S 107.000 x RP. 11.000) Rp. 1.016.500.000 PPh Pasal 22 (0.5% x RP. 1.016.500.000) Rp. 5.082.500

2. Industri & Eksportir yang Bergerak dalam Sektor Perhutanan, Perkebunan, Pertanian dan Perikanan Tarif Pajak :

0,25% x harga pembelian tidak masuk PPN, atas pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri atau ekspor dari pedagang pengumpul.

Contoh.

PT. Sawit membeli beberapa ton kopra dari pedagang pengumpul Tn. Henry senilai RP. 7.000.000.000. Perhitungan PPh Pasal 22 yang harus dipungut oleh PT. Sawit adalah sebagai berikut :

Harga pembelian = Rp. 7.000.000.000

PPh Pasal 22 (0.25% x RP. 7.000.000.000) = Rp. 17.500.000 3. Badan Usaha yang Bergerak di Bidang Industri Semen

Tarif Pajak :

0,25% x Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPN, atas penjualan semua jenis semen di dalam negeri. Contoh.

PT. Indocement menjual kepada PT. Perinci, salah satu distributornya, sejumlah semen dengan harga

 penjualan senilai RP. 100.000.000. (harga belum termasuk PPN). PPh Pasal 22 yang wajib dipungut Oleh PT. Indocement adalah sebesar RP. 250.000 (0.25% x RP. 100.000.000). dengan demikian harga yang wajib dibayar oleh PT. Perinci adalah sebesar RP. 100.250.000.

4. Badan Usaha yang Bergerak di Bidang Industri Baja yang Merupakan Industri Hulu TarifPajak

025% x Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPN, atas penjualan hasil produksi di dałam negeri.

Contoh.

PT. Bromo Steel (produsen hulu), menjual baja kepada PT. Indah Baja (produsen antara) senilai RP.

15.000.000.000 sudah termasuk PPN 10%.Perhitungan PPh Pasał 22 yang harus dipungut oleh PT. Bromo

Steel adalah sebagai berikut :

(4)

Harga pembelian = Rp. 15.000.000.000 Dasar Pengenaan PPN (100/110 x RP. 15.000.000.000) = Rp. 13.636.363.636

PPhPasal 22 (0.3% x RP. 13.636.363.636) = Rp 40.909.090

5. Badan Usaha yang Bergerak di Bidang Industri Kertas Tarif Pajak :

0,1% x Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPNÎ atas penjualan semua jenis kertas di dałam negeri.

Contoh.

PT. Paper product menjual sejumlah kertas kepada penerbit Madenatera senilai RP. 100.000.000 (harga

 belum termasuk PPN), PPh Pasał 22 yang wajib dipungut oleh PT.* Paper product adalah sebesar RP.

100.000, sehingga jumlah yang dibayar oleh penerbit Madenatera adalah sebesar RP. 100.100.000.

6. Badan Usaha yang Bergerak di Bidang Industri Otomotif Tarif Pajak :

0,45%x Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPN, atas penjualan semua jenis kenderaan bermotor beroda dua atau lebih di dalam negeri.

7. Produsen atau Importir Bahan Bakar Minyak, Gas, & Pelumas Tarif Pajak

Besarnya pungutan Paiak atas penjualan hasil produksi oleh Pertamina serta badan usaha lainnya yang  bergerak dalam bidang bahan bakar minyak jenis premix, super TT dan gas adalah sebagai berikut :

Jenis Produk SPBU Pertamina SPBU Swastanisasi Sifat

Premium 0.25% x Penjualan 0.30% x Penjualan Final

Solar 0.25% x Penjualan 0.30% x Penjualan Final

Premix/Super TT 0.25% x Penjualan 0.30% x Penjualan Final

Minyak Tanah 0.30% x Penjualan Final

Gas LPG 0.30% x Penjualan Final

Pelumas 0.30% x Penjualan Final

Contoh.

PT. Corber memiliki .SPBU di Jl. Raden Saleh Medan. Pada tanggal 22 Mei 2014 membeli bahan bakar minyak (BBM) berupa premium, solar, dan premix/super TT dari Pertamina berjumlah total Rp. 25.000.000 dengan perincian: premium senilai Rp. 15.000.000, solar senilai Rp. 5.000.000 dan Premix senilai Rp. 5.()00.000. Perhitungan PPh pasal 22 yang wajib dipungut Pertamina yaitu sebesar Rp. 62.500 (0.25% x Rp. 25.000.000). PT. Corber harus membayar Rp. 25.062.500 dan bersifat final.

(5)

8. Wajih Pajak Badan yang Melakukan Penjualan Barang yang Tergolong Sangat Mewah Tarif Pajak 5% x Harga jual tidak termasuk PPN dan PPnBM

TEKNIK PERHITUNGAN DPP PPN

Untuk menghitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPN dan PPnBM) digunakan nilai yang menjadi Dasar Pengenaan Pajak (DPP). Sedangkan untuk mengetahui PPN dan/atau PPn BM yang terutang DPP tersebut dikalikan dengan tarif. Saat ini tarif ppn 10%, untuk ekspor BKP (termasuk ekspor BKP yang tergolong mewah), JKP dan BKP tak berwujud tarifnya 0%, sedangkan tarif PPnBM ditetapkan 10% s/d 100% (pengenaannya diatur oleh menteri keuangan).

Contoh 1.

PKP A menyerahkan BKP kepada Rustam dengan harga = Rp30.000.000,00. Jumlah sebesar Rp. 30.000.000,00 yang diterima oleh PKP A dari Rustam adalah DPP.

Contoh 2.

PKP B menyerahkan BKP kepada Rustam SBB: Harga Sepatu

Biaya Pengiriman dan Pengepakan Jumlah

Potongan Harga 5% (Tercantum dalam FP) Harga BKP (DPP)

PPN Terutang = x Rp49.400.OOO,OO Jumlah yang Dibayar Pembeli

= RP 50.000.000,00 = RP 2.000.000,00 = RP 52.000.000,00 = RP 2.600.000.00 = RP 49.400.000,00 = RP 4.940.000,00 = RP 54.340.000,00 PPN TERUTANG SEBESAR RP 4.940.000 MERUPAKAN:

-

Pajak keluaran bagi PKP B

(6)

Contoh 3.

PKP C menyerahkan JKP kepada Rusdi dengan nilai penggantian RP. 66.000.000,00 termasuk PPN:

Harga Jual (DPP) = 100/110XRp66.OOO.OOO,OO

PPN terutang = Rp 10%xRp 60.000.000,00 = Rp 6.000.000,00

LATIHAN

Latihan 5.1.

Bendaharawan Dinas Pertanian Kota Banjarmasin pada tanggal 1 April 2016 membeli mebel dan peralatan kantor lainnya dari Toko Banjarmasin Toserba senilai RP.

93.200.000, harga termasuk PPN Perhitungan PPh Pasał 22 yang harus dipungut

Bendaharawan Dinas Pertanian Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut: Harga Pembelian Dasar Pengenaan PPN ( PPh Pasał 22 van di un ut %xR = RP. R . Latihan 5.2.

Hotel Mahardika merupakan salah satu BUMD dibidang perhotelan. Pada bulan Juni 2016 membeli sejumlah unit televisi senilai RP. 132.400.000. Dari jumlah tersebut, sebesar RP. 874.550.000 di danai dari APBD. Jumlah pembayaran tersebut sudah

termasuk10%. Perhitungan PPh Pasał 22 yang harus dipungut oleh Bendaharawan

BUMD tersebut adalah sebagai berikut : Harga Pembelian

Jumlah yang dibiayai APBD

DasarPengenaan PPN (100/110 x RP. 66.000.0000) PPhPasa122 n di un t IS%xR .60.OOO.OOO

= RP. = Rp

= RP.

Latihan 5.3.

PT. Media karya adalah sebuah perusahaan perdagangan umum pada bulan April 2014 membeli barang impor berupa sebuah mobil Toyota yang disita oleh Kantor Bea & Cukai

(7)

Tanjung Balai yang kemudian dilelang oleh Kantor Lelang Negara dengan harga lelang sebesar RP. 122.300.000. PT. Media karya juga membayar uang administrasi lelang sebesar

RP. 3.210.000. Perhitungan PPh Pasał 22 atas lelang bar ang yang tidak dikuasai adalah

sebagai berikut :

Harga Jual Lelang PPh

Pasal 22 %xR

Latihan 5.4.

Seorang importir pada awal tahun 2009 memasukkan barang ke wilayah pabean Indonesia dengan Cost sebesar US$ 76,000. Biaya angkut dari luar negeri ke pelabuhan tujuan sebesar US$ 5,2100 dan premi asuransi perjalanan yang dibayar dari luar negeri ke pelabuhan tujuan sebesar US$ 1,030. Bea Masuk yang dibebankan sebesar RP 41.110.000 dan pungutan

 pabean lain yang rsemi sebesar RP 17.100.000, kurs yang berlaku saat terjadinya import

adalah USS 1.00 = RP 11.000. Hitunglah Pajak penghasilan Pas ał 22 Bea Cukai, dałam

kondisi baik importir memiliki API/APIS/APIT dan jika importir belum memiliki API/APIS/APIT ?

Perhitungan PPh Pasał 22 Bea Cukai

Kurs yang berlaku

Harga import USS x RP

Biaya Angkut USS

Biava Asuransi USS = RP =

RP RP

Bea Masuk = Rp

Pungutan Pabean dan lain-lain

 Nilai Import = Rp

Pajak Penghasiian Pasal 22 Bea Cukai bila importir memiliki API/APIS/APIT :

(8)

Latihan 5.5.

PT. Generator adalah importir beras yang memiliki API. Pada bulan Mei 2016 melakukan impor beras dari Thailand dengan harga faktur US S 112.000. Biaya asuransi yang dibayar diluar negeri dan biaya angkut pengapalan barang dari Thailand ke Indonesia masing-masing sebesar 2,5% dan 5,3% dari harga faktur. Kurs Menteri Keuangan pada saat itu adalah Rp. 13.400/US S.

Harga Faktur (Cost) Asuransi

Pengapalan

Harga Pabean (CIF) Bea Masuk  Nilai Import  Nilai Import (S 107.000 x Rp. 11.000) PPh Pasal 22 (0.5% x Rp. 1.016.500.000) = US $ = US $ = US $ = US $ = Rp Rp. = Rp.

Referensi

Dokumen terkait

Persetujuan pengeluaran barang impor dengan penangguhan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan Pajak dalam rangka impor diberikan oleh Kepala Kantor Pabean apabila

Penyampaian dokumen Pemberitahukan Impor Barang dalam hal ini impor laut dilakukan oleh importir kepada Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai Tanjung

Selain fasilitas pungutan impor tersebut terhadap barang pribadi penumpang yang berupa barang kena cukai, diberikan pembebasan bea masuk, pajak dalam rangka impor, dan cukai

 PPh Pasal 22 atas impor oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dipungut pada saat pembayaran bea masuk atau pada saat penyelesaian dokumen Pemberitahuan

Pelaksanaan pengecualian dari pemungutan PPh 22 atas Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/ atau PPN serta impor sementara dilakukan oleh Ditjen Bea

Apat na taon nang nag-aaral si Placido ngunit hindi pa rin siya nakikilala at napapansin ng kaniyang guro kaya sumulat siya sa kaniyang ina na payagan na siyang huminto sa

Selain data – data dari segi pengamatan permukaan patahan, juga perlu dilakukan analisa terhadap gaya – gaya yang bekerja pada poros pompa tersebut sebagai data

lembaran yang menonjol pada dasar terumbu, berukuran kecil dan membentuk lipatan melingkar. Karang ini berbentuk oval dan tampak seperti jamur, memiliki banyak it beralur dari