• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Gajah Tunggal Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 54

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Gajah Tunggal Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 54"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

III.1 Sejarah Perusahaan

PT Gajah Tunggal Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 54 tanggal 24 Agustus 1951 dari Raden Meester Soewandi, SH,notaries di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Repulik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/69/23 tanggal 29 Mei 1952 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 5 Agustus 1952, Tambahan No. 884 Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, dengan akta No. 13 tangal 22 November 2007 dari Amrul Partomuan SH, Lex Legibus Magister, notaries di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-06556.HT.01.04-TH.2007 tanggal 13 Desember 2007.

PT Gajah Tunggal didirikan pada tahun 1951 untuk memproduksi dan mendistribusikan ban luar dan ban dalam sepeda. Perusahaan memperluas produksi dengan membuat variasi produk melalui produksi ban sepeda motor pada tahun 1971. Pada tahun 1973 PT Gajah Tunggal mendapat persetujuan bantuan teknik yang ditandatangani dengan Inoue Rubber Company, Jepang untuk memproduksi ban sepeda. PT Gajah Tunggal mulai memproduksi ban bias untuk kendaraan penumpang dan niaga dengan bantuan teknik dari Yokohama Rubber Company,Jepang pada tahun 1981. Pada tahun 1990 PT Gajah Tunggal terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1991 PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi GT Petrochem Industries, sebuah produsen

(2)

kain ban dan benang nillon. Dan pada tahun 1993 PT Gajah Tunggal mulai memproduksi secara komersial ban radial untuk mobil penumpang dan truk ringan. Pada tahun 1993 PT Gajah Tunggal mengakuisisi Langgeng Baja Pratama (LBP), produsen kawat baja. Pada Tahun 1996 PT Gajah Tunggal mengakuisisi Meshindo Alloy Wheel Corporation, produsen velg alumunium terbesar kedua di Indonesia. PT GT Petrochem Industries, anak perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk, memperluas lingkup operasinya dengan memproduksi karet sintetis, etilena glikol, benang polyester dan serat polyester. PT Gajah Tunggal membuat perjanjian produksi dengan Nokian Tyres Group, sebuah perusahaan manufaktur ban terkemuka di Finlandia, untuk memproduksi beberapa jenis ban mobil penumpang, termasuk untuk ban musim dingin ( salju ) , di luar Indonesia. Pada tahun 2004 PT Gajah Tunggal memulai perjanjian off-take dengan Michellin yang mana PT Gajah Tunggal akan memproduksi 5 juta ban per tahun untuk Michellin untuk pasar ekspor hingga tahun 2010. Dan mengadakan peluncuran gerai –gerai Tire Zone.

Pada saat ini perusahaan mengoperasikan lima pabrik ban dan ban dalam yang telah dimutakhirkan untuk memproduksi berbagai tipe dan ukuran ban radial, ban bias dan ban sepeda motor, serta dua pabrik yang memproduksi kain ban dan SBR (Styrene Butadiene Rubber ) yang terkait dengan fasilitas produksi ban. Kelima pabrik ban dan pabrik kain ban ini berlokasi di Tangerang, sekitar 30 kilometer disebelah barat Jakarta. Sedangkan pabrik SBR milik perusahaan berlokasi di komplek Industri Kimia di Merak, Banten, sekitar 90 Kilometer di sebelah barat Jakarta. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Hayam Wuruk 8, Jakarta.

(3)

III.2 Operasi Perusahaan

Produk –produk yang diproduksi dan diperdagangkan perseroan antara lain sebagai berikut :

• Ban Mobil Penumpang Produk ini terbagi menjadi :

1. Comfort

Produk : Champiro 50, Champiro 75, Champiro BAX 2, Champiro BXT, Champiro ECO, Champiro GTX-60, Champiro GTX-65, Champiro HPX, Champiro HPY, Champiro S, Classiro, GTR-378

2. SUV/ 4x4

Produk : SaveroKomodo M/T, Savero A/T Plus, Savero M/T 3. Commercial Van

Produk : Maxmiler CX, Maxmiler WT • Ban Mobil Komersil

Produk ini terbagi menjadi :

1. Commercial van and Light truck Produk : GT Super, GT Super 88 N 2. Truck or Bus

Produk : GT Lug, GT Miler, GT Miler 88, GT Miler 88 N, GT Miler 99, GT Super Grip, GT Traction

3. Industrial

(4)

Produk : GT Rock Grip, GT Super Traction • Ban Sepeda Motor

Produk ini terbagi menjadi :

1. Commonly Used Street Tires

Produk : NF 2, NF 25, NF 35, NF 35 M, NF 40, NF 47, NF 6, NF 63B, NR 15, NR 2, NR 21, NR 25, NR 41M, NR 57, NR 57M, NR 6, NR 60, NR 65, NR 69, NR 72, NR 73, NR 76, NR 80, Razzo 166, Razzo 221, RX-01F, RX 01-R, SP 1, TR 2. Scooter tires Produk : MB520M, RV, SP 2, VS 3. Off road Tires

Produk : GS 45 4. Competition Tires

Produk : GS 45, Razzo 166, Razzo 221 • Kain Ban

• Karet Sintetis

Bahan baku utama yang digunakan oleh perusahaan dalam produksi ban adalah karet alam, karet sintetis, kain ban, karbon hitam, kawat baja, dan bahan kimia pemroses lainnya. Kain ban dan karet sintetis diproduksi oleh Perusahaan untuk memastikan ketersediaan dan memperkuat pengendalian biaya, namun masih mengandalkan persediaan bahan kimia, seperti butadiene, styrene dan benang nilon polyster. Pada tahun 2010, 61 % dari produksi karet sintetis dan 56% produksi kain ban adalah untuk

(5)

penggunaan internal. Sisanya dijual ke pihak – pihak ketiga. Harga karet alam di pasarspot meningkat secara signifikan selama tahun 2010. Kendati pada umumnya perusahaan dapat mengatasi kenaikan harga bahan-bahan baku, namun ketidakstabilan dalam harga karet alam saat ini makin menyulitkan perusahaan untuk melakukan hal tersebut.

• Kegiatan Usaha Perusahaan

Pengembangan operasional Gajah Tunggal berpedoman pada visi dan misi yang membantu Perusahaan tetap fokus dalam meraih pencapaian keberhasilan. Visi dan misi ini membantu Gajah Tunggal untuk selalu berupaya mencapai idealism dengan meningkatkan manajemen serta karyawan bahwa mereka berkerja sama demi tujuan-tujuan yang sama, yang akan menjadi sumbangan dalam keberhasilan jangka panjang Perusahaan.

Visi Perusahaan ialah menjadi Good Corporate Citizen dengan posisi keuangan yang kuat, pemimpin pasar Indonesia, dan menjadi Perusahaan produsen ban yang berkualitas dengan reputasi global.

Misi Perusahaan ialah menjadi produsen yang memimpin dan terpercaya sebuah portfolio produk ban yang optimal, dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang unggul disaat yang sama terus meningkatkan ekuitas merek produk kami,melaksanakan tanggung jawab sosial kami, dan memberikan profitabilitas / hasil investasi kepada para pemegang saham serta nilai tambah untuk semua stakeholder Perusahaan.

(6)

™ Produksi

Penjualan untuk pertama kalinya dalam sejarah Perusahaan, penjualan bersih melampaui batas angka 1 Milyar Dollar AS. Pada tahun 2010, konsolidasi penjualan bersih meningkat sebesar 24% menjadi Rp 9.854 milyar dari Rp7.936 Milyar pada tahun 2009. Volume penjualan dalam semua segmen bisnis meningkat secara signifikan karena pasar domestik mengalami pertumbuhan yang kuat dan pasar ekspor dalam kondisi pulih normal setelah krisis otomotif global. Pada tahun 2010, segmen ban bias merupakan penyumbang terbesar terhadap jumlah penjualan konsolidasi sebesar 35%, diikuti oleh ban radial (33%), ban sepeda motor (24%), kain ban (5%) dan karet sintetis (3%). Jumlah penjualan divisi ban Perusahaan pada tahun 2010 meningkat sebesar 24% mencapai Rp 8.996 milyar dari Rp 7.245 milyar pada tahun 2009. Penjualan divisi karet sintetis dan divisi kain ban Gajah Tunggal meningkat sebesar 24% juga yaitu Rp 858 milyar. Penjualan konsolidasi ke pasar replacement domestic pada tahun 2010 meningkat sebesar 23% mencapai Rp5.096 milyar yang mewakili 52% dari jumlah penjualan konsolidasi perusahaan. Penjualan bersih dari ekspor dalam rupiah meningkat 19% yaitu 3.603 milyar, mempresantasikan 37% dari jumlah penjualan konsolidasi perusahaan pada tahun 2010.

™ Pemasaran

Selain pemasaran dengan menggunakan media iklan konvensional seperti papan iklan, surat kabar, radio dan televisi, Perusahaan juga menggunakan cara lain yang lebih innovative untuk mempromosikan produknya. Guna meningkatkan kesadaran terhadap merek yang berbeda yang diproduksi Perusahaan, Gajah Tunggal secara aktif mengorganisir, berpartisipasi dan menjadi sponsor bagi

(7)

I     bebe Cham off-r Cham meng diada penju III.3 Strukt Struk erapa acara mpionship, G oad Champi mpionship ggunakan b akan PT Ga ualan ban da tur Organis ktur organisa G a. Seperti GT Radial S ionship, BM dan GT ban yang be ajah Tungga ari produk PT sasi Perusah asi perusaha ambar III.I S          GT Radia Super Touri MW Touring Radial Jak ermerek dar al Tbk ini T Gajah Tun haan aan adalah se Struktur Org      Board Of Com al Treasure ing Champio Champions kDrift yang ri PT Gajah sangat mem nggal Tbk pa ebagai beriku ganisasi Peru mmisioner e Hunt, G onship, Save hip, Merced g dimana h Tunggal T mbantu dalam

ada tahun ini

ut : usahaan   Audit Commi GT Radial ero Komodo des Benz To semua pe Tbk. Acara m meningk i. ttee  Car o 4x4 uring eserta yang katnya

(8)

Sumber : Annual Report 2010

Adapun susunan pengurus Perseroan per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris :

- Tn. Dibyo Widodo Presiden Komisaris - Nn. Mulyati Gozali Wakil Presiden Komisaris

- Tn. Benny Gozali Komisaris

- Tn. Sean Gustav Standish Hughes Komisaris

- Tn. Howell Renmbrant Pickett Keezel Komisaris Independen

- Tn.Gautama Hartarto Komisaris

- Tn. Sang Nyoman Suwisna Komisaris Independen - Tn. Sunaria Tadjuddin Komisaris

Direksi :

- Tn. Christopher Chan Siew Chong Presiden Direktur - Tn. Budi Santoso Tanasaleh Wakil Presiden Direktur

- Nn. Irene Chan Direktur

- Tn. Lin Jong Jeng Direktur

- Tn. Tan enk Ee Direktur

- Tn. Hendra Soerijadi Direktur - Nn. Catharina Widjaja Direktur

(9)

- Tn. Daniel Johannes Langner Direktur - Tn. Ferry Lawrentius Hollen Direktur

Komite Audit :

- Tn. Sunaria Tadjuddin Ketua

- Tn. Muredi Wibowo Anggota

- Tn. Rudi Haryanto Anggota

III.1.4 Sumber Daya Manusia

Merekrut, mempertahankan dan mengembangkan bakat terbaik di industry ini merupakan hal yang esensial bagi Perusahaan, karena modal daya manusia adalah asset Perusahaan yang paling penting. Sebagian besar karyawan telah bergabung dengan Perusahaan selama puluhan tahun dan dengan beragam fasilitas dan aktivitas, Perusahaan telah menjadi kebanggan untuk masyarakat luas. Perusahaan menyadari bahwa sumber daya manusia, professional, terpercaya, kompeten dan tekun adalah kunci bagi Perusahaan untuk mencapai visinya.

Pengembangan sumber daya manusia secara berkelanjutan dilakukan perusahaan melalui pelatihan yang sistematis dan berkualitas tinggi. Implementasi Sistem Manajemen Kerja ( PMS ) memudahkan Perusahaan untuk menelusuri catatan pencapaian dan target, disamping pelatihan serta pengembangan untuk memperkuat kompetensi inti para karyawan. Sejumlah 2600 karyawan menjalani pelatihan yang dilakukan di kantor pusat dan di pabrik oleh pihak – pihak internal maupun eksternal.

(10)

Pelatihan pabrik mencakup diantaranya supervisor, forklift dan pelatihan berpikir kreatif sedangkan di kantor pusat kesempatannya cukup besar karena dalam pelatihan-pelatihan tersebut meliputi balance scorecard, pemetaan strategi, pelatihan tentang HIV / AIDS, bahasa jepang dan pelatihan IFRS.

III.5 Kebijakan Akuntansi

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing – masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh perusahaan ( dan anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan financial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dan aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila

(11)

induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. Hak minoritas terdiri dari jumlah kepimilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagain minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akusisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi

c. Penggabungan Usaha

Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari asset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrument ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan yang ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.

Pada saat akusisi, asset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian

(12)

Perusahaan atas nilai wajar asset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill.

Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis asset bersih.

d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukaan perusahaan dan anak perusahaan, kecuali GT Bonds, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, asset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

Kegiatan usaha GT Bonds, anak perusahaan yang berkududukan di Amsterdam merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan. Dengan demikian pembukaan anak perusahaan tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang US Dollar dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan perusahaan.

e. Transaksi Hubungan Istimewa

Pihak – pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah :

1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara , mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries)

(13)

3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut ( yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan )

4. Karyawan kunci, yaitu orang – orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang – orang tersebut

5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan – perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan – perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. Semua transaksi dengan pihak – pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

(14)

Seluruh asset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan asset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan asset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut :

• Tersedia untuk dijual

• Pinjaman yang diberikan dan piutang

g. Kewajiban keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai kewajiban dan ekuitas

Kewajiban keuangan dan Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas asset perusahaan dan anak perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Kewajiban keuangan

Hutang usaha dan hutang lain-lain, obligasi serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur

(15)

pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.

Selisih antara hasil emisi ( Setelah dikurangi biaya transaksi ) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.

Penghentian pengakuan kewajiban keuangan

Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

h. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah asset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan asset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

i. Kas dan setara kas

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

(16)

Investasi pada perusahaan asosiasi

Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan,namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan financial dan operasional investee.

Penghasilan, asset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi dicatat dalam laporan keuangan konsolidasi dengan menggunakan metode ekuitas.Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dineraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas asset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.

Investasi lainnya

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurangdari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan

(17)

tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Perubahan ekuitas perusahaan asosiasi

Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas perusahaan asosiasi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan

k. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang

l. Biaya Dibayar dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

m. Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administrative dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.

(18)

Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis asset tetap sebagai berikut :

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 10-25

Mesin dan peralatan pabrik 5-20

Peralatan pengangkutan 5

Perabot dan Peralatan Kantor 5

Masa manfaat ekonomis , nilai residu dan metode penyusutan di review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki asset tetap dicatat sebagai biaya perolehan asset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan asset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan asset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok asset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan asset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan.

(19)

Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangungan asset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing asset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

n. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

Pada tanggal neraca, perusahaan dan anak perusahaan menelaah nilai tercatat asset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa asset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari asset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu asset individu, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas asset.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual netto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari asset non-keuangan ( unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat asset ( unit penghasil kas ) dikurangi menjadi sebesar nilai yang didapat peroleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

o. Imbalan Pasca kerja

Perusahaan dan anak perusahaan menghitung imbalan pasca kerja menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang – undang ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan

(20)

oleh Perusahaan dan anak perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian actuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested , dan sebaliknya diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian actuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. p. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan asset , hutang, saham atau bentuk instrument kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “ Selisih nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali “ dan disajikan sebagai unsur ekuitas.

q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang

Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi :

(21)

• Perusahaan dan anak perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli

• Perusahaan dan anak perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual

• Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal

• Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan tersebut

• Biaya terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

Pendapatan Dividen

Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.

Beban

Beban diakui pada saat terjadinya.

r. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

(22)

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat asset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak asset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan asset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali asset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian asset dan kewajiban pajak kini.

s. Laba Per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. t. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa ( baik produk atau jasa individual maupun

(23)

kelompok produk atau jasa terkait ) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan ( wilayah ) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

III.6 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan proses yang dilaksanakan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain tersebut merupakan rencana untuk memilih jenis dan sumber data penelitian yang berhubungan dengan penelitian. Desain penelitian ini juga memberikan garis besar prosedur apa yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian.

Sifat penelitian ini adalah deskriptif yang bersifat memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan PT Gajah Tungal Tbk berdasarkan analisa – analisa yang dilakukan terhadap informasi – informasi yang ada di laporan keuangan.

Sumber data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini merupakan sumber data tidak langsung atau sekunder. Sumber data tidak didapat langsung dari pihak objek penelitian terkait, melainkan dengan cara melakukan pengumpulan data – data yang tersedia di Bursa Efek Indonesia. Data-data tersebut berupa laporan tahunan perusahaan dan laporan keuangan perusahaan untuk tahun 2008, 2009 dan 2010 yang meliputi laporan Neraca ( balance sheet) dan Laporan laba rugi ( income statement). Penelitian

(24)

kepustakaan juga dilakukan dengan mempelajari buku – buku yang tersedia pada perpusatakaan. Buku-buku tersebut berfokus kepada topik penilaian bisnis dengan menggunakan laporan keuangan.

Penelitian dilakukan dengan melakukan analisis terhadap data – data yang diperoleh melalui empat pendekatan penilaian bisnis dengan menggunakan laporan keuangan. Pendekatan yang dilakukan oleh penulis ialah melalui analisis strategi perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan , kelemahan, peluang dan ancaman yang ditemukan pada kinerja PT Gajah Tunggal Tbk.

Dilanjutkan dengan analisis laporan keuangan dengan analisis vertical, analisis horizontal dan analisis rasio laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan PT Gajah Tunggal. Pada analisis laporan keuangan, penelitian ini menggunakan beberapa sample pembanding sebagai pembanding dari Laporan Keuangan PT Gajah Tunggal Tbk untuk peridode 2008, 2009 dan 2010. Perusahaan pembanding merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industry sejenis dan mempunyai jenis produk serta pangsa pasar yang sama. Dari sample pembanding tersebut akan didapatkan rasio Perusahaan pembanding yang akan di bandingkan dengan rasio PT Gajah Tunggal periode 2008, 2009 dan 2010. Perusahaan pembanding yang digunakan ialah

• PT Goodyear Indonesia Tbk

Goodyear merupakan perusahaan yang bergerak di industry ban dan karet yang berpusat di Amerika. Di Indonesia Goodyear telah hadir sejak tahun 1935. Perusahaan ini selain memproduksi ban untuk kendaraan, juga memproduksi produk – produk karet dan polymer untuk pasar otomotif dan industrial. Produk

(25)

Goodyear Indonesia sendiri diproduksi di bogor, Jawa Barat. Pada tahun 1980 PT Goodyear Indonesia terdaftar di Bursa Efek Jakarta. PT Goodyear Indonesia mempunyai visi untuk Menjadi perusahaan terbaik di bidang industry ban dan karet di seluruh dunia. Dan misi untuk menjadi pemimpin di bidang industry ban dan pemasarannya. Serta mempunyai moto yang berbunyi “Selangkah Inovasi Di Depan”.

• PT Multistrada Arah Sarana Tbk

PT Multistrada Arah Sarana Tbk berdiri pada tahun 1988 dengan nama PT Oroban Perkasa. PT Multistrada Arah Sarana merupakan produsen ban Indonesia yang berlokasi di Jl. Raya Lemahabang Km 58,3 Cikarang Timur. Perusahaan memproduksi ban kendaraan bermotor roda dua dan roda empat. Produk yang diproduksi PT Multistrada arah sarana dibagi dalam Passenger Car , Light Truck dan Motor Cycle. Perusahaan ini juga memproduksi ban dengan asap berwarna dan aromatik. Perusahaan mempunyai visi untuk menjadi pemimpin dan panutan dalam industry ban, dan misi menjadikan dunia yang makmur dan sejahtera.

Serta analisis proyektif dan kebangkrutan pada PT Gajah Tunggal Tbk untuk mengetahui level kebangkrutan pada PT Gajah Tunggal Tbk.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen pada studi kasus Salsa Bakery Purwogondo Jepara dapat dilihat pada tabel 4.9, variabel Kualitas Produk mempunyai t

Gelombang Kelvin atmosfer merupakan gelombang yang merambat ke arah timur dan mempunyai pertubasi angin zonal dan geopotensial yang bervariasi dalam arah meridional mengikuti

Keamanan dari pesan yang menggunakan algoritma ini tergantung pada kunci, jika kunci tersebut diketahui oleh orang lain maka, orang tersebut bisa melakukan enkripsi dan

kriteria berhak mendapatkan paket Elpiji 3 kg secara gratis (contoh: penduduk musiman yang tidak memiliki KTP/ KK / Surat Keterangan dari kelurahan setempat), maka dapat

Berapa banyak jumlah bahan baku yang dipergunakan untuk kepentingan proses produksi dalam satu periode, akan dapat diperkirakan oleh manajemen perusahaan dengan mendasarkan dan

Secara sederhana penerapan konsep point process pada rekayasa trafik telekomunikasi adalah mengasumsikan bahwa kedatangan trafik di sistem telekomunikasi merupakan proses yang

Roda gigi kerucut yang termasuk dasar adalah roda gigi dengan poros sejajar dan dari jenis ini yang paling besar adalah roda gigi lurus.Namun jika di inginkan transmisi

Penambahan 20 mg ketamin terhadap 12,5 mg bupivakain 0,5% hiperbarik menghasilkan mula kerja blokade sensorik dan motorik yang lebih cepat, lama kerja blokade sensorik