• Tidak ada hasil yang ditemukan

9 Analisis Gaya Dinamis Titik pusat berat dan momen inersia massa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "9 Analisis Gaya Dinamis Titik pusat berat dan momen inersia massa"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Massa

(m)

adalah ukuran banyaknya material pada suatu

benda. Massa juga dapat dianalogikan sebagai

hambatan

dari

suatu benda terhadap

percepatan

.

Berat

(W)

adalah besarnya tarikan akibat gravitasi

terhadap benda. Sehingga berat merupakan gaya yang

arahnya selalu menuju pusat bumi.

Percepatan gravitasi

(g)

bervariasi tergantung dari lokasi

benda relatif terhadap tarikan gravitasi.

2

Massa dan Berat

(3)

3

Titik pusat Massa (center of gravity, c.g.)

Titik pusat massa (cg) merupakan titik keseimbangan dari suatu benda.

Posisi c. g. perlu diketahui karena berat atau gaya gravitasi beraksi pada titik tersebut. Pada analisis gaya dinamis, semua kelembaman akibat percepatan benda juga beraksi pada titik tersebut.

Menentukan letak c. g . dapat dilakukan dengan:

• Rumus (untuk benda-benda homogen)

• Eksperimen, untuk (benda-benda tidak

beraturan)

• Berbantuancomputer(CAD)

(4)

TITIK PUSAT MASSA (CENTER of GRAVITY)

Letak titik pusat massanya adalah; G = (½ x, ½ y, ½ z)

y

G

x

(5)

Bagaimana dengan bentuk dibawah ???

G

x

y

(6)

G

1

V = volume benda

(7)

Contoh Soal:

Tentukan pusat massa gambar dibawah, jika massa jenis materialnya

1700 kg/m

3

ketebalannya 4 cm

Satuan : cm

n n n

(8)
(9)
(10)

3

Momen Inersia Massa ( I ) adalah hambatan dari suatu benda terhadap

percepatan sudut. Momen Inersia Massa tergantung pada massa benda, bentuk

dan ukuran benda.

Momen Inersia Massa terhadap sumbu tetap

Written and developed by F. Amri Ristadi

Momen Inersia Massa

2

Jari-jari Girasi (radius of Gyration, k)

Jari-jari Girasi adalah jarak dari titik pusat massa di mana apabila massa keseluruhan dikonsentrasikan pada jarak tersebut, akan memiliki Momen Inersia Massa yang sama

(11)

Besar momen inersia dihitung dengan rumus :

Untuk benda berupa partikel tunggal / titik massa

: I = mr

2

,

Untuk beberapa partikel/titik massa

: I = Σ mr

2

(Momen inersia merupakan besaran skalar, sehingga tidak perlu

memikirkan tanda “+” atau “-“ jika akan menjumlahkan)

(12)

4

Momen Inersia Massa dari benda pejal yang umum

Written and developed by F. Amri Ristadi

(13)
(14)

5

Momen Inersia dari suatu benda terhadap sumbu sembarang (ZZ) dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dari Momen Inersia terhadap sumbu yang melewati titik pusat massa (GG) dengan perkalian massa dengan kuadrat jarak tegak lurus kedua sumbu tersebut

Teorema Sumbu Sejajar

2

IzzIGGmd

 2

Written and developed by F. Amri Ristadi

h  2  sumbu ZZ

(15)

o Momen Inersia terhadap sumbu yang sejajar dengan sumbu yang melalui

pusat massa benda (G).

I = momen terhadap sumbu parallel

IG = momen inersia terhadap sumbu pada pusat massa d = jarak antara sumbu parallel

(16)

6

Menentukan Momen Inersia Massa • Analitis

• BerbantuanKomputerCAD

• Eksperimen

2

r = Periode waktu untuk satu ayunan

g = Percepatan gravitasi

r = Jarak tumpuan ke titik pusat massa

(17)

7

GAYA KELEMBAMAN

F

g

 

m

a

G

TORSI KELEMBAMAN

T

G

 

I

G

F

m

a

G

0

M

I

G

0

Referensi

Dokumen terkait

Data sensus ekonomi BPS tahun 2016 terdapat 26,7 juta pelaku usaha nonpertanian terdiri dari 18,9 juta penduduk yang usahanya tidak menetap dan 7,8 juta penduduk yang usahanya

Berdasarkan hasil pada Tabel 4, cluster 1 lebih mengindikasikan sebagai kelompok telur dengan kualitas baik, sedangkan cluster 2 lebih mengindikasikan pada

Berkaitan dengan masalah rendahnya kualitas guru tersebut, fenomena yang terjadi sekarang adalahmasih adanya guru yang bukan berasal dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

2008 Merupakan penelitian operasional, yaitu pengamatan langsung dilakukan pada proses pengelolaan piutang pasien jaminan ditahap penerimaan, pembebanan biaya,

Gagne dan Briggs menulis bahwa pembelajaran menghasilkan lima jenis kemampuan: (1) keterampilan intelektual atau intellectual skills, yaitu kemampuan yang

. 'enentukan kedalaman, tipe, dan dimensi pondasinya. !al ini dilakukan dengan jalan memilih kedalaman minimum yang memenuhi syarat keamanan terhadap daya dukung tanah yang

Perkalian antara dua buah matriks A dan B hanya dapat dilakukan jika banyaknya kolom matriks A sama dengan banyaknya baris matriks B, adapun elemen-elemen

Keadaan yang demikian ini menimbulkan tumpang tindih (overlapping) kewenangan dalam bidang penyidikan terhadap tindak pidana tertentu yang terjadi diwilayah perairan laut,