• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permen LH No.1 th 2008 Petunjuk Teknis LH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Permen LH No.1 th 2008 Petunjuk Teknis LH"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

SALINAN

PERATURAN M ENT ERI NEGARA LINGKUNGA N HIDUP NO MO R 01 TAHUN 2008

TENTANG

PET UNJUK T EKNIS PEM ANFAATAN DANA AL OKASI KHUSUS BIDANG LINGKUNGAN HIDUP T AHUN 2008

M ENTERI NEGARA LING KUNGAN HIDUP

Menimbang : a. bahw a menur unnya kualitas dan kuantitas lingkungan merupakan per mas alahan y ang sangat ser ius saat ini, maka dipandang per lu untuk mendor ong Pemer intah Kabupaten/Kota melakukan tindakan nyata dalam mew ujudkan perbaikan kualitas dan fungsi lingkungan hidup di ber bagai daerah;

b. bahw a untuk membantu Pe merintah Kabupaten/Kota

mew ujudkan per baikan kualitas dan fungsi lingkungan hidup Pe mer intah Pus at mengalokas ikan Dana A lokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup ( DAK LH) Tahun 2008;

c. bahw a dalam rangka pemanfaatan DA K LH Tahun 2008, per lu menetapkan Petunjuk Teknis Pe manfaatan DA K LH Tahun 2008 dengan Per atur an Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

Mengingat 1. Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, ( Lembaga Negar a Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negar a Republik Indonesia No mor 3699) ;

2. Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar an Negar a Republik Indones ia Nomor 4286);

3. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Per bendaharaan Negara ( Lembaran Negar a Republik Indones ia Nomor 5, Tambahan Lembar an Negara Republik Indones ia No mor 4355) ;

(2)

5. Undang- Undang No mor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daer ah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembar an Negar a Republik Indones ia Nomor 4437);

6. Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Per imbangan Keuangan antar a Pemer intah Pusat dan Pemer intahan Daer ah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembar an Negara Republik Indones ia No mor 4438) ;

7. Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2005 tentang Anggar an Pendapatan dan Belanja Negar a Tahun Anggar an 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 133, Tambahan Lembar an Negara Republik Indones ia No mor 4571) ;

8. Peraturan Pemer intah Republik Indones ia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemar an Air (Lembaran Negara Republik Indones ia Tahun 2005 Nomor 153, Tambahan Lembar an Negar a Republik Indones ia Nomor 4161);

9. Peraturan Pres iden Republik Indones ia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Susunan Organis as i dan Tata Ker ja Kementer ian Negar a Republik Indonesia, s ebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peratur an Pres iden Nomor 94 Tahun 2006;

10. Peraturan Pres iden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisas i dan Tugas Eselon I Kementerian Negar a Republik Indonesia, s ebagaimana telah beberapa kali diubah, ter akhir dengan Per atur an Presiden No mor 17 Tahun 2007;;

11. Peraturan Menteri Negar a Lingkungan Hidup Republik Indones ia Nomor 1 Tahun 2005 tentang Or ganis asi dan Tata Kerja Staf Kementer ian Negar a Lingkungan Hidup;

12. Peraturan Menteri Negar a Lingkungan Hidup Republik Indones ia Nomor 04 Tahun 2005 tentang Rencana Str ategis Kementerian Negara Lingkungan Hidup Tahun 2004-2009

13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 142/PMK.07/2007 tentang Penetapan Alokasi Dana A lokasi Khusus Tahun Anggar an 2008.

M EM UT USKA N

Menetapkan : PERAT URAN M ENT ERI NEGARA LINGKUNGA N HIDUP

(3)

BAB I

KET ENTUAN UM UM Pasal 1

Dalam Peratur an Menter i ini yang dimaks ud dengan :

1. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pem erintah adalah Presiden y ang me megang kekuas aan Pemerintah Negar a Republik Indones ia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negar a Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Menteri Neg ara Lingkun gan Hidup selanjutny a dis ebut M enteri adalah uns ur pembantu Pr esiden yang bertugas mer umuskan kebijakan dan koor dinasi di bidang Lingkungan Hidup dan bertanggungjaw ab kepada Pres iden.

3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau W alikota dan Per angkat Daerah sebagai unsur penyelenggar a Pemerintahan Daerah.

4. Daerah Oton om selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas w ilay ah yang berw enang mengatur dan mengur us urus an pemer intahan dan kepentingan masy ar akat setempat menurut prakars a sendiri ber dasarkan aspir asi masy arakat dalam s istem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Dana Alokasi Khusus Bid ang Lingkungan Hidup, s elanjutny a dis ebut DAK Bidang LH adalah dana yang bersumber dar i Anggaran Pendapatan dan Belanja Negar a (APBN) yang dialokasikan kepada daer ah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan di bidang pengelolaan lingkungan hidup ter utama dalam r angka peningkatan kualitas air yang merupakan ur us an daer ah dan sesuai dengan pr ioritas nas ional.

6. Institusi Pen gelolaan Lingku ng an Hidup Daerah adalah instit usi atau lem baga yang dibentuk berdas arkan Per aturan Perundang- undangan Daer ah yang masih ber laku.

7. Ang gar an Pendapat an dan Belanja Negara y ang selanjutnya dis ebut APBN adalah suatu Rencana Keuangan Tahunan Pe mer intahan Negara Republik Indonesia yang dis etujui Dew an Perw akilan Raky at ( DPR) Republik Indonesia.

8. Ang gar an Pend ap atan dan Belan ja Daerah s elanjutny a disebut APBD adalah Rencana Keuangan Tahunan Pe merintahan Daer ah yang ditetapkan dengan Peratur an Daerah.

(4)

BAB II

T UJUAN DAN SASARAN Pasal 2

(1.) Tujuan kebijakan pengalokasian DAK Bidang LH adalah agar Pemer intah Kab./Kota dapat meningkatkan penyelenggaraan tanggung jaw ab dan meningkatkan per anny a dalam pengelolaan lingkungan hidup ter utama peningkatan kualitas air di w ilayahny a melalui pengadaan sarana dan prasar ana fisik penunjang dalam pelaks anaan program dan kegiatan untuk peningkatan kualitas air.

(2.) Sasaran pengalokasian DA K Bidang LH adalah melengkapi s arana dan prasar ana fis ik pengelolaan lingkungan hidup terutama dalam rangka peningkatan kualitas air.

BAB III

RUA NG LING KUP KEGIAT AN Pasal 3

(1.) Pem antau an Ku alit as Air melalui pengadaan s arana dan pr asarana labor atorium seperti per alatan laborator ium; gedung labor atorium dan IPA L Laborator ium; dan mobile laborator ium ( laborator ium ber gerak)

(2.) Pengen dalian Pencem aran melalui pengadaan fasilitas pengolahan sampah s kala kaw asan berupa bangunan dan peralatan pendukungnny a, pembangunan IPA L komunal serta pembangunan fasilitas pemanf ataan biogas

(3.) Perlindun gan Sumberdaya Air melalui kegiatan penanaman pohon di s ekitar mata air di luar kaw asan hutan; pembuatan sumur r esapan untuk perlindungan s umber air.

(4.) Pem bangu nan Sistem inform asi Ku alitas Lin gkung an melalui kegiatan pengadaan per angkat ker as komputer dan s erver .

Pasal 4

Ruang lingkup kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 merupakan daftar kegiatan yang dapat dipilih ses uai dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan jumlah alokas i anggaran yang diterima.

Pasal 5

(5)

f. per jalanan pegaw ai daerah; dan

(2.) Biay a- biay a untuk fis ik kegiatan sebagaimana dimaksud pada ay at ( 1) dibebankan kepada Anggar an Pendapatan Belanja Daerah (APB D) tahun ber jalan.

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANG GARAN Bagian Pertama

Pelaksan aan Ke giatan Pasal 6

(1.) Menter i Negar a Lingkungan Hidup sebagai Menteri Teknis meny iapkan petunjuk teknis pemanf aatan anggar an DA K Bidang LH sebagai acuan pelaks anaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Bupati dan W alikota.

(2.) Pelaks ana kegiatan DAK LH 2008 di Daerah adalah intansi teknis y ang bertanggung jaw ab di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

Bagian Kedua Rencan a Definitif

Pasal 7

(1.) Bupati dan Walikota daer ah penerima DA K LH 2008 w ajib meny usun Rencan a Def init if ( RD).

(2.) Dokumen RD w ajib meny ertakan kerangka acuan yang ber is ikan latar belakang, tujuan, s as aran, lingkup kegiatan, metode, keluaran, lokasi kegiatan dan anggaran.

(3.) RD y ang telah dis etujui oleh Bappeda atau Kanw il DJ PB w ajib diinformasikan kepada Menter i Negara Lingkungan Hidup Cq. Sekr etaris Menteri Negara Lingkungan Hidup paling lambat bulan M aret 2008.

Bagian Ketiga Pengelolaan Ang garan

Pasal 8

(1.) Anggaran DAK Bidang LH w ajib menjadi salah s atu bagian dari Anggar an Pendapatan Belanja Daer ah (APBD) dan dikelola s ebagaimana per aturan perundang-undangan yang berlaku.

(6)

BAB V PEM BINAAN

Pasal 9

Menteri Negar a Lingkungan Hidup melakukan pembinaan atas pelaks anaan kegiatan DA K Bidang Lingkungan Hidup yang meliputi pemberian pedoman teknis, bimbingan teknis dan arahan kebijakan.

Bagian Pertama M onitoring dan Evaluasi

Pasal 10

(1.) Monitor ing dan Evaluasi ( Monev) akan dilakukan oleh TIM PEMA NTA U yang terdir i dar i:

a. Tim Pemantau Pus at

b. Tim Pemantau Daer ah

(2.) Materi monev ter diri dari:

a. keses uaian rencana kegiatan dalam RD dengan lingkup pemanfaatan pada petunjuk teknis ini.

b. keses uaian pelaksanaan dilapangan dengan RD.

c. keses uaian has il pelaksanaan fisik kegiatan dengan dokumen kontrak/spesifikas i teknis yang ditetapkan.

(3.) Has il monitor ing dan evaluasi akan menjadi bahan pertimbangan terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran DAK LH tahun ber ikutny a.

Bagian Kedua Tim Pemantauan

Pasal 11

(1.) TIM PENGARA H

a. Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup s ebagai Ketua

b. Deputi Teknis di Kementer ian Negar a Lingkungan Hidup sebagai A nggota

c. Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Badan Perencanaan Pe mbangunan Nasional sebagai Anggota

d. Dir ektur Jenderal Per imbangan Keuangan, Depar temen Keuangan s ebagai Anggota

(2.) TUGAS TIM PENGARAH

a. Me mberikan arahan kebijakan pelaksanaan dan pengembangan DA K LH 2008 b. Melakukan koor dinasi sekurang- kur angny a 1 (s atu) kali dalam 1 (satu) tahun

pelaksanaan.

(3.) TIM PEM ANTAU PUSAT

a. Kepala Biro Perenc anaan dan Kerjas ama Luar Neger i, Kementer ian Negar a Lingkungan Hidup s ebagai Ketua

b. Dir ektur Lingkungan Hidup, Badan Perencanaan Pembangunan Nas ional Sebagai A nggota

(7)

Departemen Keuangan sebagai Anggota

d. Unit teknis di lingkungan Kementer ian Negar a Lingkungan Hidup sebagai Anggota

(4.) TUGAS TIM PEM ANT AU PUSAT

a. Melakukan pemantauan dan evaluasi teknis ter hadap pelaks anaan kegiatan DA K LH 2008.

b. Menyusun for mat pemantauan dan ev aluas i teknis terhadap pelaks anaan kegiatan DA K LH 2007.

c. Menyampaikan laporan hasil pemantauan dan evaluas i kepada Tim Pengarah Pusat s ecara ber kala 2 ( dua) kali dalam 1 (satu) tahun pelaks anaan.

d. Melakukan pertemuan koor dinasi 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) tahun pelaksanaan.

(5.) TIM PEM ANTAU DAERA H

a. Kepala Pusat Regional sebagai : Ketua

b. Kepala Bapedalda Pr ov ins i sebagai : Anggota

c. Dinas Teknis ter kait di Kabupaten/Kota sebagai : Anggota

(6.) TUGAS TIM PEM ANT AU DAERAH

a. Melakukan pemantauan dan evaluasi teknis ter hadap pelaks anaan kegiatan DA K LH 2008

b. Melakukan pertemuan koordinasi maksimal 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) tahun pelaksanaan ter hadap Daer ah pener ima DA K LH 2008.

Bagian Ketiga

Waktu Pelaksanaan Pem antauan Pasal 12

(1.) TIM PEMA NTAU PUSA T akan melakukan monev sekur ang- kurangnny a 2 kali dalam satu tahun pelaks anaan.

(2.) TIM PEMA NTAU DA ERAH diw ajibkan melakukan Rapat koor dinasi dalam r angka pengintegrasian progr am/kegiatan DA K LH 2008 antar Kabupaten/Kota yang diw ilayah prov insiny a sekur ang- kur angnnya 2 kali dalam s atu tahun yaitu Bulan Ju ni 2008 dan Bulan Nopem ber 2008 dan melapor kan hasil r apat koor dinasi kepada Kementerian Negara Lingkungan Hidup Cq. Sekr etaris Menter i Negar a Lingkungan Hidup

BAB VI PELAPORAN

Pasal 13

(1.) Selur uh Bupati/Walikota penerima DA K LH 2008 w ajib meny ampaikan laporan pelaksanaan DAK LH kepada M enteri Negara Lingkun gan Hidup.

(8)

(3.) Laporan Pemantauan Kualitas A ir 2008 w ajib disampaikan kepada Sekretaris Menteri Negar a LH Cq. Biro Perencanaan d an KL N. Jumlah lapor an sebany ak 1 (satu) laporan dengan w aktu peny ampaian paling lambat akhir Nopember 2008

(4.) Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah 2008 w ajib disampaikan kepada Deput i VII MENLH Bidang Pembinaan Sarana Teknis d an Peningk atan Kap asitas Cq. Asisten Deputi Urusan Dat a d an Inform asi. Jumlah lapor an sebany ak 1 (satu) laporan dengan w aktu peny ampaian paling lambat akhir Nopember 2008

(5.) Laporan Periodik per Bulan ter hadap Volume Sampah Har ian untuk Tahun Berjalan 2008 w ajib disampaikan kepada Deputi II M ENL H Bid ang Pengendalian Pen cemaran Cq. Asisten Deputi Pen gendalian Pencem aran Limbah Domestik dan Us ah a Kecil. Jumlah laporan sebany ak 1 (satu) lapor an dengan w aktu peny ampaian paling lambat akhir Nopem ber 2008

(6.) Selur uh laporan yang disampaikan kepada Kantor Kementerian Negara Lingkungan Hidup w ajib meny ertakan soft c opy.

(7.) Rinc ian detail jenis-jenis kegiatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sampai dengan Lampir an XIII Peraturan Menteri ini.

BAB VII PENUT UP

Pasal 14

Peratur an Menter i ini mulai ber laku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakar ta

Pada tanggal : 14 Januar i 2008 MENT ERI NEGA RA

LINGKUNGAN HIDUP TTD

IR. RACHMAT WIT OEL AR

Untuk salinan y ang sah s esuai dengan as liny a Kepala Biro Umum,

(9)

LAMPIRAN I

PERATURA N MENT ERI NEGA RA LINGKUNGAN HIDUP T ENTANG PET UNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKA SI KHUSUS BIDA NG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2008 Nomor 01 Tahun 2008

Tanggal 14 Januari 2008

A. LATAR BEL AKANG

Salah satu faktor penting y ang ser ing kali kur ang mendapat per hatian dalam mew ujudkan Pembang un an Berkelanjut an Berw aw askan Lingkungan adalah ’lemahnya komitmen’ dari ber bagai tingkatan baik di Pemer intah maupun Pemerintah Daerah ( pus at/daerah). Hal ini terindikasikan dengan rendahny a komitmen anggaran dan kelembagaan pengelola lingkungan hidup yang akhirny a meny ebabkan ter jadinya ber bagai pers oalan lingkungan dew asa ini.

Secar a nasional komitmen anggar an untuk pengelolaan lingkungan hidup y ang dikelompokkan ke dalam anggar an pengelolaan lingkungan hidup hanya 0.07 % dar i total A PBN 2007. Sedangkan pada sebagian bes ar Daerah, anggaran y ang dialokasikan untuk pengelolaan lingkungan hidup dipandang masih jauh dari me madai. Di s isi lain, kelembagaan pengelola lingkungan hidup di daer ah mas ih ber agam dengan bentuk dan eselonisasi y ang r elatif r endah. Keadaan ini menyebabkan s emakin ber atny a tekanan ter hadap lingkungan y ang ber akibat pada kecender ungan penurunan kualitas lingkungan hampir disemua media s eperti air, udara, lahan dan laut.

Agenda peningkatan kualitas air y ang menjadi salah satu fokus pengelolaan lingkungan saat ini kar ena persoalan air bany ak dikonotasikan dengan penc emaran, kelangkaan air dan banjir yang terjadi hampir setiap tahun di hampir daer ah di s elur uh Indonesia. Dar i sisi pengatur an, dengan diterbitkanny a Per aturan Pe merintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Penc emaran Air, pengatur an bagi upaya bersama menghadapi penur unan kualitas air yang terjadi dapat dilakukan bers ama-sama oleh semua pihak, baik Pemerintah (Pusat dan Daerah) dan masyar akat dengan menday agunakan berbagai s umber daya yang dimiliki, baik y ang bers ifat penyelesaian masalah s aat ini maupun pengembangan s istim pengelolaan kualitas air yang lebih baik. A tau dari upaya yang bersifat teknis hingga upay a y ang bers ifat manajerial. Ke depan, keberadaan kapasitas yang kuat dalam peny elenggar aan urus an pengelolaan lingkungan hidup di daerah, kehadir an sistim pengelolaan kualitas air yang lebih baik, ser ta kema mpuan pendanaan y ang memadai bagi pengelolaan lingkungan hidup di Daerah akan menjadi faktor y ang s angat penting dalam melaks anakan agenda peningkatan kualitas air y ang semakin menur un dar i w aktu ke waktu.

(10)

1. Pemantauan kualitas air sungai yang dilakukan di 30 pr opinsi Indonesia (KLH, 2006) dengan frekw ensi pengambilan sampel s ebanyak 2 (dua) kali dalam setahun telah menunjukkan bahw a par ameter DO, BOD, COD, fecal coli dan total colifor m mayor itas sudah tidak memenuhi kriter ia mutu air kelas I menur ut PP 82 Tahun 2001. Hal ini menunjukkan bahw a kualitas air di Indones ia dapat dias umsikan telah terc emar.

2. Penur unan kualitas air akibat kegiatan industri telah menyebabkan pencemar an air s erta meny ebabkan s ebagian besar penduduk dis epanjang sungai kes ulitan untuk memanf aatkan air untuk keperluan sehari- hari.

3. Berkurangny a daerah resapan akibat penebangan liar dan praktek- praktek pemanf aatan hutan yang tidak ber kelanjutan

4. Perubahan iklim y ang ter jadi me mic u ter jadinya mus im kemar au yang berkepanjangan telah menyebabkan keker ingan yang luar biasa sehingga ter jadi gagal panen dan kes ulitan me mper oleh air. De mikian juga halnya pada mus im penghujan, banjir terjadi di hampir seluruh daerah setiap tahunny a dengan skala yang lebih luas dan w aktu yang cukup lama

Pengalokasian Dana A lokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup ( DAK LH) merupakan salah satu Instrum en yang dir anc ang untuk me mpercepat akselar asi perbaikan kualitas lingkungan. Selain itu, pengalokas ian DA K Bidang LH didasar i oleh keinginan yang kuat untuk mendorong Daerah melakukan tindakan nyata ter hadap perbaik an kualit as lingkungan hid up terutama kualitas air (sungai). Kualitas air sungai di Indonesia pada umumnya telah dipengar uhi oleh limbah domestik yang masuk ke badan air di samping limbah lainny a yang ber asal dar i industr i, pertanian maupun peternakan.

Salah satu terobos an kebijakan yang telah dilakukan Pe mer intah untuk mengatas i per mas alahan tersebut adalah pengalokasian Dana Alokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup ( DA K LH) tahun 2006 kepada Pe mer intah Daerah. Peruntukkan DAK LH 2008 masih difokuskan kepada pengadaan per alatan labor atorium lingkungan untuk pemantauan kualitas air dengan harapan kapasitas Daerah dapat lebih ditingkatkan.

Untuk lebih meningkatkan kapasitas Daerah maka DA K LH 2008 mas ih difokus kan kepada kegiatan- kegiatan yang bersifat fis ik dalam upaya penanganan pencemaran kualitas air .

B. TUJUAN

Me mbantu daer ah dalam meningkatkan kualitas pengelolaan pelestarian lingkungan hidup terutama kualitas air s ungai.

C. SASARAN

1. Menjamin tertib pemanfaatan, pelaks anaan dan pengelolaan DAK LH 2008 yang dilaks anakan oleh Pemer intah Kabupaten dan Pe merintah Kota.

(11)

kabupaten/kota dalam pelaks anaan, pengelolaan, dan pemantauan teknis kegiatan yang dibiay ai dari DAK LH Tahun 2008.

D. LINGKUP PEM ANFAATAN

Lingkup pemanfaatan DA K LH Tahun 2008 merupakan lanjutan dar i pemanfaatan DA K LH tahun-tahun sebelumnya dengan penekanan yang didasar kan ter hadap per masalahan lingkungan ter utama permasalahan air per mukaan y ang dihadapi suatu Kab./Kota. Kegiatan- kegiatannya ter diri dar i:

1. PEM ANTAUAN KUALITAS AIR

1.1. Pembangunan labor ator ium lingkungan seluas 200m2 y ang minimal w ajib memiliki ruang peny impanan c ontoh uji, ruang timbang, ruang analis is basah, ruang instr umen, r uang instr umen ter pisah untuk spektrofotomenter UV/V IS, AA S, GC dan TOC, r uang per alatan pengambilan c ontoh uji, r uang peny impanan bahan kimia.

1.2. Perlengkapan labolatorium y ang ter diri dar i: a. Lemari peny impan per alatan

b. Lemari penyimpan sampel ter masuk lemari pendingin dan lemar i asam

c. Meja ker ja labor atorium

d. Mebeuler dan meja kerja lainnya e. Air Conditioner (AC)

f. Ex hous e-fan

1.3. Pengadaan sarana dan pr asarana IPA L Labor atorium untuk pengolahan limbah c air yang mengandung logam ber at dan pengolahan limbah padat (non lumpur)

1.4. Peralatan labor ator ium yang ter diri dari:

a. Alat uji dan analis a sampel baik portable maupun yang per manen b. Alat untuk pengambilan sampel

c. Alat ukur , alat timbang dan alat takar

2. PENGENDAL IAN PENC EM ARAN

2.1. Pembangunan fas ilitas pemanf aatan biogas untuk mengurangi beban penc emaran s ungai di kaw asan pemuki man, peternakan dan pertanian;

2.2. Pengadaan minimal 1 (s atu) unit fasilitas pengolahan sampah s kala kaw asan dengan kapasitas minimal 30 m3/hari dengan luasan bangunan atap minimal 150m2;

(12)

sampah kantong plastik kapasitas minimal 1,5 m3/jam, dan mesin mix er kompos kapas itas minimal 1 ton/jam.

2.4. Pembuatan IPAL Komunal Ter padu bagi limbah cair r umah tangga kapas itas minimal 20 m3/har i dan pembuatan mesin pembakar lumpur IPAL

3. PERLINDUNGAN SUM BER DAYA AIR

3.1. Penanaman pohon penguat di sekitar sumber mata air yang ber ada di luar kaw asan hutan

3.3. Pembangunan sar ana perlindungan sumber air berupa s umur res apan

4. PEM BANG UNAN SISTEM INFORMASI KUALIT AS LINGKUNGAN

4.1. Pengadaan per angkat ker as dalam bentuk komputer PC dan Serv er

MENT ERI NEGA RA LINGKUNGAN HIDUP TTD

IR. RACHMAT WITOEL AR

Untuk salinan y ang sah s esuai dengan as liny a Kepala Biro Umum

(13)

13 LA MPIRA N II

PERA TURA N MENTERI NEGARA LINGK UNGA N HIDUP TENTA NG PETUNJUK TEK NIS PEMANFAA TA N DA NA ALOKASI KHUSUS BIDA NG LINGK UNGA N HIDUP TA HUN 2007 Nomor 01 Tahun 2008

Tanggal 14 Januari 2008

OUTLINE PENULISAN LAPORAN PEM ANTAUAN KUALIT AS AIR

BAB I PENDA HULUAN 1. LAT AR BELAKANG

Mencer itakan tekanan-tekanan (jumlah indus tri, pemukiman, per tambangan ds b) y ang ada di Sungai selama 5 tahun ( 2002,2003,2004,2005,2006)

Maksimal 1 halaman

2. TUJUAN

Menyatakan target peles tar ian sungai pr iorias s ampai dengan 2009 Maksimal 2 par agraph

3. SASARAN

Menyatakan target peles tar ian sungai pr ioritas s ampai dengan 2007 Maksimal 2 par agraph

4. METODE PENGAM BILAN SAMPLING

Menginfor mas ikan lokas i ( titik) pengambilan sample Maksimal 1/2 halaman

BAB II KO NDISI SUNGAI

(14)

14

NO3 NH3 PO4 Fenol Miny ak Lemak Deter gen Fec al Coli Total Coli Chloride

mg/L mg/L mg/L ug/L ug/L ug/L ug/L Jm1/100mL Jm1/100mL mg/L

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Sulfat N- Total TOC H2S FE Mn Zn Hg Pb Cd

mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Cu Cr Cr (VI) Ni As Mg Ca Cn Se Boron

mg/L mg/L

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

F Co Ba Sn CaCO3 Klor in

bebas

Tr ansparansi Keker ingan Alkalinitas Warna

mg/L NT U TCU

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Kmn04

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TTD

IR. RACHM AT WITOEL AR

Untuk salinan y ang sah s esuai dengan aslinya Ke pala Biro Um um

(15)

LAMPIRAN III

PERATURA N MENT ERI NEGA RA LINGKUNGAN HIDUP T ENTANG PET UNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKA SI KHUSUS BIDA NG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2007 Nomor 01 Tahun 2008

Tanggal 14 Januar i 2008

OUT LINE PENUL ISAN L APORAN STAT US LINGKUNGAN HIDUP DAERAH 2008

Jml. halaman maks imu m

Is u lingkungan hidup utama Is u lingkungan hidup lainnya

• Kebijakan pengelolaan dan pendanaan lingkungan • Agenda pengelolaan lingkungan hidup

5 hal

Bab II GAM BARAN UM UM

• VisidanMisiprov ins i/kabupaten/kota

• Kondisi geogr afis, demogr afis, geologi, tata r uang, kependudukan, dan kes ehatan masy arakat.

10 hal

Bab III AIR

Bab IV UDA RA

Bab V LAHAN DAN HUT AN

Bab VI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Bab VII PESISIR DAN LAUT

Bab VIII LINGKUNGAN P ERM UKIM AN

Bab IX AGENDA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

(16)

Daftar

Pust aka Daftar r ujukan yang digunakan dalam laporan

LAMPIRAN Data pelengkap lainnya ( SK Tim Penyus un) 35 hal

M ENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TTD

IR. RACHM AT WITOEL AR

Untuk salinan y ang sah s esuai dengan as liny a Kepala Biro Umum

(17)

17 LA MPIRA N IV

PERA TURA N MENTERI NEGARA LINGK UNGA N HIDUP TENTA NG PETUNJUK TEK NIS PEMANFAA TA N DA NA ALOKASI KHUSUS BIDA NG LINGK UNGA N HIDUP TA HUN 2007 Nomor 01 Tahun 2008

Tanggal 14 Januari 2008

OUT LINE PENULISAN L APORAN PERIODIK P ER BULAN T ERHADAP V OL UM E SAMPAH HARIAN UNTUK TAHUN BERJAL AN

UM UM

1. Nama kabupaten/kota : ... 2. Pr ovinsi : ...

3. Jumlah Penduduk Kota

a. Administr atif : ... jiw a b. Di w ilay ah dengan kepadatan penduduk > 5000 jiw a/km2 : ... jiw a c. Tingkat pertumbuhan penduduk : ...% per tahun

4. Luas Wilayah Kota

a. Luas Administr atif : ... b. Luas w ilayah yang mendapat pelay anan Kebersihan : ...

PENGELOLAAN PERSAM PAHAN

1. Timbulan Sampah : ... 2. Sampah Ter angkut : ... 3. Sistem pengolahan sampah kota (landfill, insinerator, 3R dan

lainny a), sebutkan ses uai sis tem yang ada

: ...

4. Kegiatan 3R ( Reus e, Reduce & Recycling) apa yang telah tersedia dan dilaks anakan di daer ah anda s erta jumlah dengan kapas itasny a masing- masing?

(18)

18 5. Kegiatan 3R apa yang dilaksanakan di daer ah anda dengan

menggunakan s ebagian dananya ber as al dar i DA K?

: ...

a. Unit 3R (sebutkan pengelolanya masing-mas ing dan sumber sampahnya)

: ...

b. Sebutkan pros es 3R (s ebutkan s esuai pengelola dan lokas i yang ada ser ta pilih y ang relevan)

► Daur ulang (Sampah, kertas, kaca, kaleng, logam dan lainnya, sebutkan

c. Uraikan siklus atau alur s istem 3R (sebutkan ses uai pengelola dan lokasi yang ada) s edikitnya meliputi s umber sampah – unit pros es 3R – pr oduk 3R – pemanfaat produk 3R. A pabila ada res idu yang tidak terdaur-ulang atau menjadi produk sebutkan lokasi pembuangan dan metode pengolahannya (misalnya open dumping, sanitary landfill atau pembakar an/insiner ator)

...

(19)

19

Area dan unit alat peny aring kompos

Fas ilitas umu m ( kantor , ibadah, keamanan, toilet dll) Hanggar pengomposan dan unit lain

Kontruksi Sumber air untuk lain-lain

Suplai listrik

(20)

20 Target penc apaian pr ogr am 3 R dalam pengurangan sampah

sampai tahun:

Tahun 2007 :………..%

Tahun 2009 :………..%

Tahun 2015 :………..%

Tahun 2020 :………..%

Catatan: * apabila lebih dari satu lokasi, har ap mengulangi tabel diatas s es uai dengan jumlah lokasi. A baikan/hapus per alatan atau bangunan yang tidak relevan atau tambahkan peralatan atau bangunan yang belum terc antum

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TTD

IR. RACHM AT WITOEL AR

Untuk salinan y ang sah s esuai dengan aslinya Ke pala Biro Um um

(21)

LAMPIRAN V

PERATURA N MENT ERI NEGA RA LINGKUNGAN HIDUP T ENTANG PET UNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKA SI KHUSUS BIDA NG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2007 Nomor 01 Tahun 2008

Tanggal 14 Januar i 2008

RANCANGAN BANG UNAN LABOLATORIUM L INGKUNGAN

Pe mbangunan gedung laborator ium lingkungan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan daer ah dalam melakukan pemantauan kualitas air dan meny ediakan data kualitas air yang akur at dan dapat dipertanggungjaw abkan.

Pengadaan bangunan labor atorium tidak ter mas uk untuk pengadaan tanah tetapi hanya untuk pembangunan gedung lab dan per lengkapanny a :

Agar bangunan laboratorium me menuhi standar laborator ium lingkungan maka luas bangunan labor atorium lingkungan y ang dibangun minimal seluas 200 m2, s edangkan bentuk fisik dan bahan baku bangunan dis es uaikan dengan kondisi daerah mas ing-masing dan s esuai dengan per aturan perundang-undangan yang ber laku.

Ruang bangunan ter diri dar i :

1). Ruang staf;

2). Ruang Kepala Lab;

3). Ruang A dmins itrasi Peneriman Contoh Uji/Sampling;

4). Ruang Peny impanan Contoh Uji/Sampling;

5). Gudang Bahan Kimia;

6). Ruang UV/V IS dan Ruang GC;

7). Ruang AAS/Voltametri;

8). Ruang Timbang;

9). Ruang Kerja/Analis a Sample dan Lemari Asam;

10) . Ruang Gas;

(22)

M ENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TTD

IR. RACHM AT WITOEL AR

Untuk salinan y ang sah s esuai dengan as liny a Kepala Biro Umum

(23)

LAMPIRAN VI

PERATURA N MENT ERI NEGA RA LINGKUNGAN HIDUP T ENTANG PET UNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKA SI KHUSUS BIDA NG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2007 Nomor 01 Tahun 2008

Tanggal 14 Januari 2008

RANCANGA N IPAL L ABORATORIUM

M ENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TT D

IR. RACHM AT WITOEL AR

Untuk salinan y ang sah s esuai dengan as liny a Kepala Biro Umum

(24)

LAMPIRAN VII

PERATURA N MENT ERI NEGA RA LINGKUNGAN HIDUP T ENTANG PET UNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKA SI KHUSUS BIDA NG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2007 Nomor 01 Tahun 2008

Tanggal 14 Januari 2008

(25)

Untuk me mudahkan pengambilan s ampel dan dapat melakukan uji sampel ditempat daer ah diper kenankan untuk melakukan pengadaan mobile laborator ium ( labor atorium ber gerak) . Yang dimaks ud M obile Laboratorium Lingkungan ( laboratorium lingkungan ber gerak) dalam ketentuan ini dapat ber upa kendaraan roda 4 atau lebih atau sp eed boat ( kapal c epat) yang dir ancang khusus untuk labor atorium ber ger ak s esuai kondis i daer ah mas ing- mas ing, namun tetap mengutamakan fungsi utamanya s ebagai labolatorium.

Jenis dan bentuk luar kendar aan dapat dis es uaikan kondis i medan y ang akan dilalui. Khusus untuk mobilelaboratorium berupa kendaraan roda 4 atau lebih r anc angannya sebagaimana gambar 2 dan 3 ber ikut ini dengan sy ar at-syarat :

(26)

2. Bagian belakang ter diri dari :

a. Alas kendaraan dilapisi mater ial PVC yang c ukup kuat;

b. Bagian belakang samping kanan sejajar pengemudi dibuatkan meja kerja, ukur an: lebar 30 – 40 Cm, tinggi 50 – 60 Cm, panjang ses uai panjang mobil, menggunakan bahan anti koros i

c. Bagian baw ah meja dibuatkan lemar i/r ak-r ak bertutup untuk peny impanan alat- alat pengujian por table, glassw are dan bahan kimia, menggunakan bahan anti kor osi dan didisain agar tahan getar an dan goncangan

d. Penempatan kursi lipat, ic e-box dan peralatan lainnya agar didisain pada pos isi y ang tidak mungkin terlepas pada saat mobil ber jalan

M ENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TT D

IR. RACHM AT WITOEL AR

Untuk salinan y ang sah s esuai dengan as liny a Kepala Biro Umum

(27)

LAMPIRAN VIII

PERATURA N MENT ERI NEGA RA LINGKUNGAN HIDUP T ENTANG PET UNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKA SI KHUSUS BIDA NG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2007 Nomor 01 Tahun 2008

Tanggal 14 Januari 2008

PERLINDUNGA N SUM BER DAYA AIR

Salah satu upaya untuk mengatasi persoalan kelangkaan air pada mus im kemarau yang kecenderunganny a diikuti oleh kekeringan yang ber kepanjangan, dan kelimpahan air pada mus im hujan yang diikuti pula oleh banjir dengan skala luas dan w aktu y ang cukup lama adalah dengan melindungi s umber daya air . Upay a menambah cadangan air tanah dengan menambah kapas itas r esapan air melalui penanaman pohon dan pembuatan s umur r esepan diy akini akan banyak me mbantu mengatas i per mas alahan kuantitas air tesebut.

a. Penan am an pohon d i sekitar sumber m ata air yang berada di luar kaw asan hutan ;

Penanaman pohon di s ekitar sumber mata air yang berada di luar kaw asan hutan diutamakan jenis tanaman lokal y ang berumur panjang. Na mun demikian apabila ada alas an teknis lainny a yang dapat dipertanggungjaw abkan sec ar a ilmiah (saran dari ahli) dapat menggunakan tanaman lainny a dari luar daerah. Umur dan bes ar bibit tanaman dis esuaikan kondisi s etempat.

Hal- hal yang per lu diper hatikan adalah:

• Lokas i penanaman harus berada di luar kaw asan hutan dan ber ada disekitar sumber atau mata air;

• Mudah ter jangkau untuk akses pemeliharaan;

• Lahan untuk lokas i penanaman bukan milik pers eor angan atau sejenis nya untuk me mudahkan pengendalian;

• Koor dinas i dengan instans i ter kait.

Komponen kegiatan penanaman pohon di s ekitar s umber mata air yang ber ada di luar kaw asan hutan meliputi :

1). Pengadaan bibit tanaman; 2). Biaya penanaman;

3). Biaya pemelihar aan

b. Pem bangu nan saran a perlindung an sumber air berupa sumur resapan

(28)

musim hujan. Kegiatan ini, diyakini dapat memberikan tambahan c adangan air dan mengurangi air limpahan.

Bentuk, ukuran, jumlah dan model sumur resapan dapat menyesuaikan dengan kondis i daer ah. Untuk menambah cadangan air, s umur resapan s ebaiknya dibangun dilokas i atau disekitar sumber c adangan air atau mata air s ehingga dapat berfungsi s ebagai kantor air. Sedangkan untuk mengurangi volume air lar ian s ebaiknya dibangun di per mukiman penduduk s ebagaimana gambar dibaw ah ini:

M ENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TT D

IR. RACHM AT WITOEL AR

Untuk salinan y ang sah s esuai dengan as liny a Kepala Biro Umum

(29)

LAMPIRAN IX

PERATURA N MENT ERI NEGA RA LINGKUNGAN HIDUP T ENTANG PET UNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKA SI KHUSUS BIDA NG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2007 Nomor 01 Tahun 2008

Tanggal 14 Januari 2008

SIST EM INF ORM ASI LINGKUGAN HIDUP

Pe mbangunan sistem infor masi kualitas lingkungan dimaks udkan agar s etiap daerah penerima DA K Bidang Lingkungan Hidup memiliki data bas e dan s istem informas i tentang kualitas lingkungan yang tertata dengan baik dan mudah diakses.

Kegiatan pembangunan sis tem infor masi kualitas lingkungan meliputi :

1. Pengadaan Komputer PC 2. Pengadaan Serv er

M ENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TT D

IR. RACHM AT WITOEL AR

Untuk salinan y ang sah s esuai dengan as liny a Kepala Biro Umum

(30)

LAMPIRAN X

PERATURA N MENT ERI NEGA RA LINGKUNGAN HIDUP T ENTANG PET UNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKA SI KHUSUS BIDA NG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2007 Nomor 01 Tahun 2008

Tanggal 14 Januar i 2008

RANCANGA N IPAL KOM UNAL

M ENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TT D

IR. RACHM AT WITOEL AR

Untuk salinan y ang sah s esuai dengan as liny a Kepala Biro Umum

(31)

LAMPIRAN XI

PERATURA N MENT ERI NEGA RA LINGKUNGAN HIDUP T ENTANG PET UNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKA SI KHUSUS BIDA NG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2007 Nomor 01 Tahun 2008

Tanggal 14 Januari 2008

RANCANGAN M ESIN PEM BAKA R SAM PAH & LUMPUR IPAL ( T> 650oC)

Data :

- Juml ah c ham ber : 2 buah

- Dimensi mi ni mal, L x W x H : 1600 x 970 x 1000 mm

- Tinggi stack : 8000 mm

- Tem peratur operasi : 600 – 1100 oC

M ENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TT D

IR. RACHM AT WITOEL AR

Untuk salinan y ang sah s esuai dengan as liny a Kepala Biro Umum

(32)

LAMPIRAN XII

PERATURA N MENT ERI NEGA RA LINGKUNGAN HIDUP T ENTANG PET UNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKA SI KHUSUS BIDA NG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2007 Nomor 01 Tahun 2008

Tanggal 14 Januar i 2008

SKEM A PENGOLAHAN SAM PAH ( KOM POSTING)

M ENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TT D

IR. RACHM AT WITOEL AR

Untuk salinan y ang sah s esuai dengan as liny a Kepala Biro Umum

(33)

LAMPIRAN XIII

PERATURA N MENT ERI NEGA RA LINGKUNGAN HIDUP T ENTANG PET UNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKA SI KHUSUS BIDA NG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2007 Nomor 01 Tahun 2008

Tanggal 14 Januari 2008

M ESIN PENGOLAH LIM BAH PADAT LABORAT ORIUM

Data :

- Tipe : portabl e

- Pembakaran tanpa bahan bak ar, dengan menggunak an 2 buah turbo bl ower day a : 50 watt/blower

- Vol ume chamber : 200 Lit er

M ENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TT D

IR. RACHM AT WITOEL AR

Untuk salinan y ang sah s esuai dengan as liny a Kepala Biro Umum

Gambar

Gambar  Bab I

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh suhu penetasan yang berbeda terhadap perkembangan embrio, waktu inkubasi, daya tetas telur dan abnormalitas larva ikan

Choirul Amin 70 Algoritma dan Struktur Data 1 KP002 XI 3 Moh... 698 Pengantar Teknologi Informasi KP121 XO 3 Yohannes

Nilai akurasi terbesar yang dihasilkan oleh sistem yaitu sebesar 100% yang dilakukan pada pengujian perbandingan jumlah data latih dan data uji. Sedangkan nilai

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax.. Pengabdian

Berdasarkan paparan singkat di atas dan fenomena yang terjadi saat ini, perilaku pembelian impulsif atau bisa disebut impulse buying khusunya di kalangan

Communication and Informatics Ministry announced public consultation period on 16-21 Oct 2018 on Ministrial Regulation plan regarding usage of 2.3Ghz spectrum..

Husniyatus Salamah Zainiyati, Jurnal: Desain Pengembangan Kurikulum Integratif , (IAIN Walisongo: Nadwa, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. Hasil penelitian yang dilakukan

1.Terbukti setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji F, yang hasilnya terdapat pengaruh signifikan antara kualitas jasa pelayanan, koordinasi pegawai, dan kemampuan