• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBINAAN KADER MUHAMMADIYAH MELALUI LEMBAGA PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DI WILAYAH EKS DISTRIK PURWANTORO - Umpo Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBINAAN KADER MUHAMMADIYAH MELALUI LEMBAGA PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DI WILAYAH EKS DISTRIK PURWANTORO - Umpo Repository"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur ke hadirat Allah, skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Ibu dan Ayahku tercinta, Istri dan Anak-anakku, adik dan seluruh

keluargaku.

2. Teman-teman di MI al Barokah Purwantoro yang telah banyak memberikan

dorongan dan inspirasi.

3. Ustadz-ustadz di Rumah Tahfidz Al Barokah Purwantoro, yang telah

menguatkan azzamku.

4. Semua Pihak yang telah membantu, yang tidak bisa kami sebutkan satu per

(9)

ix MOTTO

“Kebaikan yang tidak tertata dengan rapi, akan dapat dikalahkan oleh kebatilan

(10)

x ABSTRAKSI

Aria Indra Kelana. 2015. PEMBINAAN KADER MUHAMMADIYAH MELALUI LEMBAGA PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DI WILAYAH EKS DISTRIK PURWANTORO.

Kata kunci : Pembinaan Kader dan Lembaga Pendidikan Muhammadiyah

Lembaga pendidikan Muhammadiyah adalah tempat yang diharapkan dapat mencetak kader-kader Muhammadiyah, karena di lembaga pendidikan, persyarikatan dapat menanam benih-benih ideologi secara lebih terprogram melalui kurikulum kemudian memperkuat pembinaan melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembinaan kader Muhammadiyah melalui lembaga pendidikan Muhammadiyah di wilayah eks distrik Purwantoro.

Objek penelitian ini adalah semua hal yang berkaitan dengan pembinaan kader Muhammadiyah di lembaga pendidikan Muhammadiyah di wilayah eks distrik Purwantoro. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif.

Melalui hasil penelitian dapat disimpulkan 1) Konsep Pembinaan Lembaga Pendidikan Muhammadiyah di tingkat dasar tidak memasukan mata pelajaran kemuhammadiyahan ke dalam kurikulum dan tidak memiliki rencana program kegiatan pembinaan, sedangkan di tingkat menengah memasukkan mata pelajaran kemuhammadiyahan ke dalam struktur kurikulumnya, sebagai kegiatan intrakurikuler. Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Baitul Arqam, dan Pesantren Ramadhan sebagi kegiatan ekstrakurikuler, sedangkan kegiatan di luar sekolah dilaksanakan melalui pembinaan di Panti Asuhan Aisiyah. 2) Pelaksanaan kegiatan pembinaan tidak berjalan di lembaga pendidikan Muhammadiyah tingkat dasar, sedangkan di tingkat menengah berjalan meliputi; kegiatan intrakurikuler melalui mata pelajaran kemuhammadiyahan, kegiatan ekstrakurikuler melalui Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Baitul Arqam, kegiatan Pesantren Ramadhan dan kegiatan di luar sekolah melalui pembinaan keislaman di Panti Asuhan

Aisiyah Purwantoro. 3) Kelemahan dari kegiatan pembinaan kader

Muhammadiyah di lembaga pendidikan Muhammadiyah adalah mata pelajaran kemuhammadiyahan tidak masuk dalam struktur kurikulum di tingkat dasar, kegiatan ekstrakurikuler kepanduan tidak menginduk Hizbul Wathan, dan kurangnya koordinasi kegiatan pembinaan kader dengan majelis terkait di tingkat PCM maupun PDM.

(11)
(12)
(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR SKRIPSI

HALAMAN SAMPUL DALAM SKRIPSI ...i

HALAMAN PENGESAHAN ...ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...iii

HALAMAN PERSETUJUAN MUNAQASYAH ...iv

HALAMAN BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ...v

HALAMAN PERBAIKAN SKRIPSI ...vi

HALAMAN PERNYATAAN ...vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...viii

HALAMAN MOTTO ...ix

HALAMAN ABSTRAKSI ...x

KATA PENGANTAR ...xi

DAFTAR ISI ...xii

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I : PENDAHULUAN ... A.Latar Belakang ...1

B.Rumusan Masalah ...7

C.Fokus Penelitian ...8

(14)

xiv

E. Manfaat penelitian ...9

F. Sistematika Penelitian ...10

BAB II :TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A.Kajian Pustaka ...12

B.Landasan Teori ...13

1. Definisi dan posisi kader ...13

2. Kader Muhammadiyah ...13

3. Pengertian Sistem Perkaderan Muhammadiyah ...15

4. Perkaderan sebagai sebuah sistem...15

5. Tujuan perkaderan Muhammadiyah...17

6. Arah perkaderan Muhammadiyah ...17

7. Ruang lingkup perkaderan Muhammadiyah ...20

8. Metode Perkaderan ...23

9. Evaluasi Materi Perkaderan ...23

10.Pengorganisasian Perkaderan ...23

11.Profil Kader Muhammadiyah ...24

12.Lembaga Pendidikan Muhammadiyah ...28

13.Kerangka Teoritik ...40

BAB III : METODE PENELITIAN A.Pendekatan dan Jenis Penelitian ...41

B.Kehadiran Peneliti ...41

C.Lokasi Penelitian ...41

(15)

xv

E. Metode Pengumpulan Data ...42

F. Teknik Analisis Data ...43

G.Pengecekkan Keabsahan Data ...44

BAB IV. PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

A.Diskripsi Umum Lokasi Penelitian ...48

B.Penyajian Data...51

C.Analisis Data ...58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan...63

B.Saran ...65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

No. Isi Tabel Halaman

1 Tabel 1.1. Data Sekolah Muhammadiyah di Eks

Distrik Purwantoro

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

No. Isi Gambar Halaman

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Daftar Lampiran

1 Pedoman Wawancara

2 Jadwal Wawancara

3 Transkip wawancara

4 Jadwal Observasi

5 Daftar Hasil Dokumentasi

6 Transkip Dokumentasi

Gambar

Tabel 1.1. Data Sekolah Muhammadiyah di Eks
Gambar 1.1. Kerangka Teoritik

Referensi

Dokumen terkait

DESAIN RELIEF PERMUKAAN PENUTUP BAGIAN DEPAN MEJA KERJA DENGAN POLA PEMBAGIAN

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Pejabat Pengadaan Barang/Jasa menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku dan berdasarkan Surat Keputusan Pejabat

Saran yang dapat penulis berikan kepada BRI Unit Wonosari I Klaten adalah menambah dana promosi lagi dan mengoptimalkan kegiatan promosi yang telah dilakukan,

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula Dari Lokasi Berbeda Terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon ( Anthocephalus

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN MIE REMAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Tahapan penelitian yang dilakukan adalah mengambil sampel Ikan Baung asap dari tiga tempat pengolahan untuk dilakukan analisis proksimat di laboratorium (kadar air,

1) Dalam penelitian ini dibangun dua model yang berbeda yaitu, model tidak integrasi (M1) dan model terintegrasi (M2). Pada dasarnya kedua model sama-sama melibatkan

Produktivitas alat tangkap dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi. Faktor tersebut merupakan satu kesatuan input yang mutlak diperlukan dalam melakukan kegiatan usaha