Kepemimpinan Strategis
dan Kompetensi
Pertemuan 3:
Kepemimpinan Menurut Perspektif Psikologi dan Perilaku Keorganisasian
Referensi:
- Nohria, Nitin and Khurana, Rakesh. (2010). Handbook of Leadership
Cakupan Materi
Review
Definisi Kepemimpinan Urgensi Kepemimpinan
Kepemimpinan Menurut Perspektif
Psikologi
◦Kapabilitas Kepemimpinan
◦Tiga Peran Utama Seorang Pemimpin
Kepemimpinan Menurut Perspektif
Perilaku Keorganisasian
Review
Mana yang lebih penting: strategi
atau kepemimpinan?
Gambarkan dan jelaskan Matrix:
The Contingent Opportunities
View of Leadership.
Sebutkan agenda baru
Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu interaksi antara dua atau lebih anggota yang seringkali melibatkan strukturisasi atau strukturisasi ulang terhadap situasi, persepsi dan harapan para anggota. Pemimpin adalah agen perubahan, yaitu orang yang
tindakannya memiliki pengaruh lebih besar terhadap orang lain
dibandingkan pengaruh tindakan orang lain terhadap dirinya.
Kepemimpinan terjadi ketika seorang anggota kelompok memodifikasi
Definisi Kepemimpinan
(lanjutan)
Kepemimpinan adalah proses memotivasi orang lain untuk
bekerjasama dan berkolaborasi untuk menyelesaikan suatu hal besar yang ada dalam pikiran pemimpin dan
pengikut (Vroom & Jago, 2007)
Kepemimpinan memiliki banyak
definisi, yaitu sebanyak orang yang mencoba mendefinisikan konsep
Urgensi Kepemimpinan
Performance-making
◦Bass (1985); Tichy & Devanna (1986); Kotter (1988); Pfeffer & Fong (2004);
Meaning-making
◦Jika kita meninjau ulang konsepsi kepemimpinan menurut para ahli seperti Weber (1946, 1978), Barnard (1968), Selznick (1984), maka menjadi jelas bahwa kepemimpinan dianggap penting karena kemampuan pemimpin untuk
menyuntikkan tujuan dan pemaknaan ke dalam kehidupan individu anggotanya, bukan karena kemampuan pemimpin untuk
meningkatkan kinerja organisasi secara ekonomi.
Kepemimpinan Menurut Perspektif
Psikologi
Kepemimpinan dari sudut
pandang psikologi berfokus pada:
kapabilitas apa yang penting
untuk dimiliki oleh seorang
pemimpin sehingga memiliki
pengaruh yang lebih kuat
Kepemimpinan Menurut
Perspektif Psikologi
Kapabilitas Kepemimpinan
a. Kapabilitas dalam level individu
◦kemampuan mendiagnosis situasi
◦kemampuan menyeimbangkan antara konsistensi dan fleksibilitas
◦kemampuan memahami paradoks kepemimpinan, yaitu bahwa keberhasilan pemimpin diperoleh melalui orang lain (pengikut) pemimpin memiliki persepsi yang
akurat menenai status dirinya dan berperan utama dalam mengatur konteks untuk orang lain (pengikut) sehingga mereka dapat bekerja dengan sebaik-baiknya. Prasyarat dari tiga kapabilitas di atas: kecerdasan
emosional dan mawas diri (awareness, self-monitoring) yang tinggi.
Kepemimpinan Menurut
Perspektif Psikologi
Kapabilitas Kepemimpinan (lanjutan) b. Kapabilitas dalam level kelompok
◦menciptakan identifikasi kelompok yang kuat dan melakukan verifikasi terhadap anggota
◦melatih (coaching) anggota kelompok dan meningkatkan rasa percaya diri anggota kelompok
◦membuat dan memonitor norma-norma kelompok, diantaranya:
- mengatur komunikasi, kerjasama, kepercayaan (trust) dan kenyamanan dalam interaksi sesama angota kelompok
Kepemimpinan Menurut
Perspektif Psikologi
Tiga Peran Utama Seorang Pemimpin:
1. mengembangkan model pengorganisasian
(mental model dan blueprint)
2. menggunakan budaya sebagai alat
kepemimpinan, yaitu dengan
mengembangkan dan mengelola budaya organisasi yang relevan, kuat dan mampu beradaptasi dalam menghadapi perubahan
3. memberikan sinyal secara konsisten:
- konsistensi antara ucapan dan perbuatan; dan - konsistensi antar level dalam organisasi.
Kepemimpinan Menurut
Perspektif Perilaku Keorganisasian
Ada tiga paradigma yang menjadi
pondasi teori kepemimpinan (telah
dijelaskan pada pertemuan 1)
Teori Sifat (
trait theories
)
Teori Perilaku (
behavioral
theories
)
Teori Situasional (
contingency
theories
)
Kepemimpinan Menurut
Perspektif Perilaku Keorganisasian
Rumus Kepemimpinan:
K = f (P, B, S)
dimana,
◦ K : Kepemimpinan
◦ P : Pemimpin (traits & behavior) ◦ B : Bawahan
◦ S : Situasi
Kepemimpinan Menurut
Perspektif Perilaku Keorganisasian
Fokus definisi kepemimpinan
menurut para peneliti perilaku
keorganisasian:
Pribadi seorang pemimpin
Proses atau pelaksanaan
kepemimpinan
Efek kepemimpinan
Kinerja dan efektivitas
kepemimpinan
Kepemimpinan Menurut
Perspektif Perilaku Keorganisasian
Glynn & DeJordy (2010) melakukan survei terhadap berabgai studi empiris mengenai kepemimpinan yang dipublikasikan dalam tiga jurnal Perilaku Keorganisasian yang terkemuka:
Administrative Science Quarterly (ASQ)
◦mulai publikasi pada tahun 1956
Academy of Management Journal (AMJ)
◦mulai publikasi pada tahun 1963
Organization Science (OS)
◦mulai publikasi pada tahun 1990
Glynn & DeJordy (2010) memilih semua abstrak yang
memiliki kata kunci leader, leaders, or leadership. Sampel awal berjumlah 319 abstrak (ASQ = 98; AMJ = 181; OS = 40), kemudian di-review dan 168 artikel tereliminasi karena tidak empiris atau tidak mencerminkan perspektif perilaku keorganisasian
Kepemimpinan Menurut
Perspektif Perilaku Keorganisasian
Temuan: Sebagian besar riset-riset kepemimpinan
menggunakan paradigma kuantitatif yang berfokus pada perilaku kepemimpinan pada level mikro
untuk memprediksikan kinerja
perlu dielaborasikan dengan pendekatan kualitatif dan penelitian eksplanatori untuk menjelaskan
dinamika proses penanaman nilai-nilai dan
meaning-making dalam organisasi.
Para peneliti perlu mengarahkan penelitian dari
theory-driven menuju problem-driven.
Untuk memahami dinamika kepemimpinan dalam berbagai konteks yang bersifat kompleks akan
memperkaya teori situasional (contingency)
Kepemimpinan Menurut
Perspektif Perilaku Keorganisasian
Kesimpulan dan Saran: Kepemimpinan adalah konstruk yang berada di
persimpangan jalan antara teorisasi mikro dan makro. Saat ini para peneliti cenderung
mengandalkan teori psikologi yang lebih
menekankan pada aspek individu dan kurang memberikan perhatian pada teori level makro yang mungkin menciptakan konteks
kepemimpinan, seperti
◦ teori sosiologi konteks dan kolektivitas
◦ teori politik kekuasaan (power) dan pengaruh
◦ teori antropologi budaya dan lingkungan pergaulan
◦ teori institusional organisasi dan interaksi sosial