BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang
sedang penulis jalani pada saat ini adalah dengan Analisis Sistem
Informasi Penjulanan Tiket Pesawat Terbang di PT Garuda
Indonesia Cabang Bandung. Yang membahas tentang bagaimana
merancang sebuah system yang memberikan inforamsi pada setiap
bagian tentang system inforamsi penjualan tiket pesawat kepada
pelanggan (Sandra, 2010).
Penelitian lain yang berhubungan dengan penelitian saat ini
adalah dengan judul Perancangan dan Implementasi System
E-Travel yang membahas mengenai pembuatan aplikasi untuk
pelayanan publikasi melalui sebuah website On-Line, serta
merancang sebuah system E-Travel yang bertujuan memudahkan
customer untuk melakukan pemesanan secara on-line. (Winoto,
2008).
Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Soelistijadi
(2001), mengenai rute perjalanan wisata kota Semarang dimana
system yang dibuat menghasilkan informasi periwisata mengenai
rute wisata Semarang, inforamasi alat transportasi yang dapat
digunakan serta informasi mengenai fasilitas jalan. Kesemua
informasi ditampilakan dalam bentuk data teks.
Yang membedahkan penelitian pada saat ini dengan ke tiga
dimana penelitian pada saat ini menggunakan bahasa pemrograman
visual studio 2008 sedangkan database menggunakan Microsoft
SQL Server 2010 dan menggunakan PT delta buana raya, salatiga
sebagai objek penelitian. Penelitian dikhususkan pada penyediaan
sarana beruapa perancangan serta implementasi sebuah system
informasi produk wisata berbasis website.
2.2 Konsep Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan. Informasi diperoleh dari
system informasi (information system) atau disebut juga dengan
processing system atau information processing system atau
information-generating systems.
System informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas
atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang
bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas
transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan
pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan
keputusan yang tepat (John F, Nash 1995).
System informasi adalah suatu kegiatan dari
produser-produser yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan
menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan
dan pengendalian di dalam organisasi (Henry Lucas, 1988).
Sedangkan menurut John F Nash dan Martil B. Robert (1988),
system informasi adalah kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang
tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen yang
lainnya terhadap kejadian-kejadian internal.
Dari ketiga pengertian system informasi diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa Sistem Informasi menyediakan informasi untuk
membantu pengambilan keputusan manajemen, operasi perusahaan
dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak luar
perusahaan.
2.2.1 Sifat dari Sistem Informasi
Sistem informasi harus mempunyai beberapa sifat seperti:
1. Pemrosesan informasi yang efektif. Hal ini berhubungan
dengan pengujian terhadap
data yang masuk, pemakaian perangkat keras dan perangkat
lunak yang sesuai.
2. Manajemen informasi yang efektif. Dengan kata lain, operasi
manajemen, keamanan
dan keutuhan data yang ada harus diperhatikan.
3. Keluwesan. Sistem informasi hendaknya cukup luwes untuk
menangani suatu macam
operasi.
4. Kepuasan pemakai. Hal yang paling penting adalah pemakai
2.2.2 Kemampuan dari Sistem Informasi
Sistem informasi tentunya memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1. Memiliki kecepatan akses tinggi, high-volume, komputasi
numerik.
2. Menyediakan kecepatan, komunikasi yang akurat dan
kolaborasi dengan dan di antara organisasi.
3. Menyimpan informasi dalam jumlah besar dan mudah
untuk digunakan.
4. Akses yang cepat dan tidak mahal untuk mendapatkan
informasi, dan mendunia.
5. Fasilitas untuk menginterpretasikan sejumlah data yang
besar.
6. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari orang-orang
yang bekerja dalam kelompok dalam satu tempat atau
dalam lokasi yang berbeda, dimana saja.
7. Mengotomatisasi proses bisnis dan pekerjaan manual.
2.2.3 Operasi Dasar dari Sistem Informasi
Ada 4 operasi dasar dari sistem informasi, yaitu:
1. Mengumpulkan.
2. Mengolah.
3. Menyimpan
Informasi mungkin dikumpulkan dari lingkungan dalam atau
luar dan memungkinkan didistribusikan ke dalam atau ke luar
organisasi.
2.2.4 Komponen dari Sistem Informasi
Sistem Informasi (menurut John Burch dan Gary Grudnitski)
terdiri dari komponenkomponen yang disebut dengan istilah blok
bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok
model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi
(technology blok), blok basis data (database block) dan blok kendali
(controls block). Keenam blok tersebut harus saling berinteraksi satu
sama lain untuk mencapai sasaran dalam satu kesatuan.
Di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing blok yang
sudah disebutkan tadi:
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.
Input disini termasuk metode-metode dan media yang
digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan,
yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Produk yang dihasilkan dari sistem informasi adalah
keluaran yang merupakan informasi yang baik serta
bermanfaat dan dokumentasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan sebuah tool-box dalam sistem
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima masukan,
menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi
terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau
brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di
perangkat keras komputer dan untuk mengakses atau
memanipulasinya digunakan perangkat lunak yang disebut
dengan DBMS (Database Management Systems). Data perlu
disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan
informasi lebih lanjut. Perlu dilakukan pengorganisasian
terhadap basis data yang ada agar informasi yang
dihasilkannya baik dan efisiensi kapasitas penyimpanannya.
6. Blok Kendali
yang terjadi di dalam sistem, ketidakefisienan, sabotase, dan
lain sebagainya. Sehingga beberapa pengendalian perlu
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun dapat
langsung segera diperbaiki jika seandainya hal-hal yang
disebutkan diatas terjadi.
2.3 Konsep Dasar Perancangan Sistem
West Churchman dalam Krismiaji (2002), secara umum
system adalah serangkain komponen yang dikoordinasikan untuk
mencapai serangkaian tujuan.
Seperti yang telah diketahui bahwa, tidak ada system informasi
yang dapat berlaku kekal selamanya. System yang saat ini mungkin
telah dapat memenuhi kebutuhan perusahaan, akan tetapi seiring
dengan perkembangan teknologi dan tuntutan kebutuhan maka
system tersebut perlu dikembangkan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Jogianto (2005) bahwa perancangan system atau pengembangan
system adalah “ Menyusun suatu system yang baru untuk
menggantikan system yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki system yang telah ada “.
Perancangan system merupakan tahap awal dalam menyusun
suatu system menjadi system informasi yang efisien dimana
pendekatan untuk menyelesaikan masalah yang telah dipilih. Selama
perancangan system, strukutur keseluruhan telah diputuskan.
Untuk mengembangkan system informasi agar menjadi lebih
system. Hal ini sesuai dengan pendapat Fabri (1999) yang
membaginya menjadi 5 tahapan, yaitu:
1. Tahapan Studi Kelayakan
Pada tahapan ini, identifikasi terhadap kebutuhan system
baru mulai dilakukan. Identifikasi tidak didasarkan oleh
kebutuhan-kebutuhan baru yang dikehendaki oleh
manajemen, tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan
pada system yang sudah ada baik system manual maupun
otomatis. Hasil dari tahapan ini berupa daftar kebutuhan,
perkiraan biaya untuk membuat system baru dan juga solusi
yang dikehendaki. Perkiraan biaya antara lain yang
didasarkan oleh DBMS yang digunakan dan computer yang
dipakai.
2. Tahapan Rencana Pendahuluan
Tahapan rencana pendahuluan menentukan lingkup
proyek atau system yang akan ditangani. Hal ini digunakan
untuk menentukan jadwal proyek. Adapun lingkup system
yang ditangani dijabarkan dalam bentuk flowchart diagram.
3. Tahapan Analisis System
Pada tahapan ini, analisis system (orang yang
bertanggung jawab terhadap pengembangan system secara
menyeluruh) sering berdialog dengan pengguna untuk
memperoleh inforamsi detail kebutuhan pengguna.
Pengumpulan pengguna biasanya dilakukan melalui
wawancara, observasi dan kuesioner. Hasil yang didapatkan
dipakai sebagai bahan untuk menyusun alur flowchart
untuk system baru.
Dalam tahapan perancangan system terbagi menjadi dua
bagian yaitu pertama perancangan basis data. Perancangan
basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh
kebutuhan pengguna. Penyusunan basis data ini
berlandaskan kamus aliran data yang telah dibuat pada
tahapan sebelumnya. Kedua perancangan proses, biasanya
menghasilkan dokumentasi perancangan dalam bentuk
spesifikasi program dan bagan struktur system. Spesifikasi
program dipakai sebagai petunjuk bagi pemrograman agar
dapat dengan mudah dapat menuangkan proses kedalam
program. Sedangkan bagan struktur system memperlihatkan
seluruh program dalam system baru dan control terhadap
program-program tersebut.
5. Tahapan Implementasi system
Tahapan ini mencakup pengkodean program, pengujian
program, pemasangan program dan juga pelatihan
pengguna. Setalah tahap ini berakhir maka akan sampai
pada tahapan penggunaan. Dalam hal ini aplikasi
dioperasikan oleh pengguna untuk melakukan berbagai
transaksi.
Perncangan system dapat dibuat sebagai formulasi cetak biru
system lengkap yang berproses dari hal yang bersifat umum ke yang
bersifat khusus. Fungsi-fungsi dan tujuan-tujuan umum yang harus
dicapai oleh system tertentu pertama harus diidentifikasikan. Oleh
karena itu adanya langkah-langkah dalam perancangan system,
yaitu:
Perancangan system harus menyajikan pemecahan untuk
masalah speifikasi yang hampir mirip dengan masalah yang
ada dikehidupan sehari-hari. Biasanya diperlukan beberapa
pemecahan yang muncul dari pengalaman, oleh karena
perhitungan dan pertimbangan sebagai alternative utama
dalam perancangan system.
2. Pembuatan spesifikasi perancangan
Aturan utama dalam pembuatan spesifikasi perancangan
yaitu para perancang harus bekerja mundur (backward) dari
keluar sampai masuk. Sejalan dengan tujuan-tujuan system,
perancangan harus merancang seluruh laporan manajemen
dan dokumen-dokumen keluar pada langkah pertama dari
proses. Jika seluruh keluar telah di spesifikasikan, masuk
data dan langkah-langkah pemprosesan secara otomatis
akan ditentukan maka perancangan membuat
pengendalian-pengandalian yang tepat.
3. Persiapan dan penyampain spesifikasi perancangan system
Spesifikasi perancangan system harus disajikan dalam
bentuk proposal. Proposal rancangan terinci harus
mencakup kerangka waktu spesifik untuk penyelesaian,
anggaran, dan deskripsi kebutuhan personal dan juga bagan
arus dan diagram lainnya yang menjelaskan system yang
akan di implementasikan. Rangkapan seluruh keluar harus
diusulkan secara terinci dan berkaitan dengan system
database yang akan di modifikasikan. Dapat dilihat pada
2.4 Biro Perjalanan
Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM 9/PW
104/PHP-77 pada tanggal 22 Desember 1977 pada bab I pasal 1
dalam Ketentuan Umum diberikan pengertian dalam batasan berikut
(http://www.widodoutomopakartravel.com/travel). Kegiatan Biro
Perjalanan adalah :
1. Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri kepada
umum atau atas permintaan.
2. Menyelenggarakan dan menjual paket perjalanan wisata.
3. Menyelenggarakan pemanduan wisata (guiding and tour
conducting)
4. Menyediakan fasilitas sewa mobil untuk wisatawan.
5. Menjual tiket atau karcis, sarana angkutan dan lain-lain.
6. Mengadakan pemesanan sarana wisata.
7. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai peraturan