• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Hard Skills dan Soft Skills oleh Widarto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendidikan Hard Skills dan Soft Skills oleh Widarto"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Pendidikan Hard Skills dan Soft Skills untuk Menyiapkan

Tenaga Kerja Terampil dan Berkarakter

Abstrak

Widarto

. Dalam era global diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai daya saing, adaptif dan antisipatif, terbuka terhadap perubahan, mampu belajar, terampil, mudah dilatih ulang, serta memiliki dasar kemampuan luas, kuat, dan mendasar untuk berkembang. Makalah ini ingin membahas bagaimanakah perencanaan pendidikan vokasi yang mampu menyiapkan tenaga kerja yang memiliki ciri-ciri seperti telah di atas melalui pendidikan vokasi secara efektif dan efisien. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa profil tenaga kerja yang dibutuhkan pasar adalah yang kuat pada aspek soft skills (kepemimpinan, personalitas, dan motivasi). Model pendidikan yang memadukan hard skills dan soft skills ada 3 alternatif, yakni : (1) Pendidikan aspek soft skills, dasar-dasar kejuruan, dan kewirausahaan dilaksanakan di sekolah, sedangkan pendidikan aspek hard skills di Sekolah; (2) Pendidikan aspek soft skills saja yang dilaksanakan di sekolah, pendidikan aspek hard skills sambil praktek kerja di DUDI; atau (3) Pendidikan aspek soft skills saja di sekolah, pendidikan aspek hard skills, dasar-dasar kejuruan, dan kewirausahaan sambil praktek kerja di teaching factory. Struktur kurikulum dibuat sesederhana mungkin, dengan mata pelajaran: wajib berdasar Kurikulum Nasional, Dasar-dasar Komunikasi, Matematika Terapan, Komputer, Metoda Ilmiah, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Project Work and Enterpreneurship, dan Praktek Kejuruan. Strategi pembelajaran di sekolah/kampus menggunakan Contextual Teaching & Learning dengan pembelajaran aktif, jika tempat pendidikan di DUDI atau teaching factory menggunakan learning by doing, diikuti evaluasi performance test. Karakteristik guru yang diperlukan adalah: (1) The Adaptor, (2) The Visionary, (3) The Collaborator, (4) The Risk Taker, (5) The Leaner, (6) The Communicator, (7) The Model, dan (8) The Leader.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan total bobot prioritas yang diperoleh tersebut, maka dapat di ambil keputusan bahwa TPU Semper merupakan TPU TERBAIK di wilayah Jakarta Utara di

untuk mengambil kembali pakaian-pakaian adat pihak laki-laki yang mungkin ada.. tertinggal di tempat pihak perempuan disaat pesta adat digelar. Acara adat ini juga. dilakukan untuk

Syah (2010:151) menyampaikan bahwa terhambatnya minat belajar akan menghambat pertumbuhan cita-cita. Siswa yang tidak didukung oleh minat belajar, cendrung pasif

Remaja yang menikah baik itu remaja putra maupun remaja putri akan mengalami masa remaja yang diperpendek, sehingga ciri dan tugas perkembangan mereka juga ikut diperpendek dan masuk

Pengawasan Pembangunan Kios PK5 di Sebelah Utara Jalan Masuk Depan Area Parkir Sebelah Timur Telaga Sarangan. Modal Konsultasi - 3,960,000 -

The aim of this study was to assess the allelic and geno- typic frequencies in Sopravissana breed, an endangered autochthon breed of central Italy; in addition, the presence and

By using a sociocognitive approach proposed by van Dijk (2008),. this study aims to investigate the representation of the conflict between

Fungsi ini menunjukkan aktivitas intermediasi yang dilakukan oleh dunia perbankan dilakukan berdasarkan asas kepercayaan, dalam pengertian bahwa kegiatan pengumpulan dana