Exported from http://fisip.ub.ac.id/berita/sosialisasi-beasiswa-swedia-untuk-master-dan-phd.html export date : Tue, 29 Aug 2017 4:31:15
Sosialisasi Beasiswa Swedia untuk Master dan PhD
Fakultas Ilmu Sosial dan llmu Politik Universitas Brawijaya kembali menggelar sosialisasi beasiswa swedia, acara ini dihadiri oleh Titi Holmgren, M.Sc, selaku perwakilan konsultan pendidikan dari Nordic Student Service di sejumlah
perguruan tinggi di swedia. Acara yang dihadiri oleh puluhan peserta tersebut diselenggarakan di lantai 7 Gedung A Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Titi memaparkan, ada sejumlah beasiswa yang bisa dikejar oleh calon mahasiswa yang berminat kuliah di Swedia, yaitu Swedish Universities, Swedish Institute, Erasmus Mundus, EIT Grant, dan Dikti/LPDP . “Swedia sangat welcome terhadap masyarakat Internasional, Universitas di sana juga sudah seratus tahun lebih menerima mahasiswa Internasional. Ada banyak program studi yang bisa dipilih dari puluhan
Universitas yang ada di Swedia,― papar titi saat memberikan materi sosialisasi beasiswa Swedia (18/04/17). Pada tahun 2012, pemerintah Swedia mengenakan tuition fee kepada mahasiswa internasional yang berasal dari luar Swedia bersamaan
dengan hal itu, Swedia memberikan peluang besar salah satunya berupa beasiswa bagi pelajar dari negara-negara lain yang ingin belajar di Swedia. Nordic student service merupakan lembaga konsultan pendidikan yang bekerja sama dengan
kurang lebih 15 Universitas di Swedia. Titi menuturkan salah satu tujuan Swedia memberikan beasiswa untuk terbentuknya
sustainable development yang bisa diambil untuk dipelajari dan diterapkan di negara negara berkembang. “Untuk
teman-teman mahasiswa disabilitas, tidak perlu khawatir karena pemerintah Swedia juga memberikan akses untuk mahasiswa disabilitas yang difasilitasi secara langsung oleh pihak kampus dan bukan hanya untuk mahasiswa saja, selain itu
pemerintah Swedia memberikan kesempatan kepada mahasiswa Internasional untuk mendapatkan pengalaman kerja seperti
Internship maupun Summer Course,― imbunya. Titi menuturkan kelas kuliah di Swedia merupakan gabungan courses dan research, namun sebagian besar materi perkuliahan tersebut berupa eksekusi penelitian. Selain itu bagi mahasiswa yang
ingin mengambil studi Magister (S2) di sana, maka akan lebih difokuskan pada satu subjek saja dan tidak seluas subjek yang ditawarkan seperti di Indonesia. Salah satu contoh skema beasiswa yang dijelaskan titi adalah beasiswa Swedish Institut, beasiswa tersebut merupakan program dari pemerintah Swedia dengan full tuition fee, living cost, dan tiket pulang
pergi satu kali. “persyaratan untuk beasiswa tersebut yakni pada saat ingin apply maka waktunya harus bersamaan, kira-kira
2 minggu setelah deadline application university admissionnya, dan beberapa persyaratan yang dibutuhkan untuk beasiswa S2 adalah CV, motivation letter, letter of recommendation, selain itu prosedur formalnya adalah ielts 6,5 serta IPK Ijazah
transcript minimal 3.00― jelasnya lagi. Untuk program Phd, Swedia membebaskan sepenuhnya biaya dan justru menggantinya dengan membayar mahasiswa setiap bulannya, program Phd ini akan lebih mudah didapatkan bagi
mahasiswa yang sudah mengambil studi S2 nya di swedia. “untuk beberapa beasiswa dari indonesia seperti lpdp, sebagai gantinya mereka membayar living cost mahasiswa indonesia tersebut, namun ada juga yang living cost nya tetap ditanggung
sendiri― tambahnya. Untuk proses apply beasiswa bisa dilakukan di Universitas di bagian admission central system,
maksimal empat kali apply di universitas berbeda pada setiap periode, selain itu Titi menyarankan bagi mahasiswa yang
berminat belajar di sana, usahakan memastikan subject yang akan dipilih adalah yang masih memiliki keterhubungan