• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permendag 20 HPP Gula

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Permendag 20 HPP Gula"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor :

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 20/M-DAG/PER/5/2010

TENTANG

PENETAPAN HARGA PATOKAN PETANI (HPP) GULA KRISTAL PUTIH (PLANTATION WHITE SUGAR)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan,

menciptakan swasembada gula, dan meningkatkan daya saing serta pendapatan petani tebu dan industri gula, perlu dilakukan upaya untuk menjaga persedian dan stabilitas harga Gula Kristal Putih (Plantation White Sugar);

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (5) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 527/MPP/Kep/9/2004 tentang Ketentuan Impor Gula dan memperhatikan surat Menteri Pertanian selaku Ketua Dewan Gula Indonesia Nomor 97/PP.2010/M/3/2010 tanggal 3 Maret 2010 perihal Usulan Besaran HPP Gula Petani Tahun 2010, perlu menetapkan Harga Patokan Petani (HPP) Gula Kristal Putih (Plantation White Sugar);

c. bahwa penetapan HPP sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu mempertimbangkan upaya peningkatan

efisiensi dan produktivitas (rendemen gula) sesuai dengan

program revitalisasi industri gula di dalam negeri;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan;

Mengingat : 1. Bedrijfsreglementerings Ordonnantie 1934 (Staatsblad Tahun

1983 Nomor 86);

2. Undang-Undang Nomor 8 Prp Tahun 1962 tentang Perdagangan Barang Dalam Pengawasan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2469);

(2)

Peraturan Menteri Perdagangan RI

Nomor : 20/M-DAG/PER/5/2010

3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656);

4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1962 tentang Perdagangan Barang-Barang Dalam Pengawasan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4402);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4254);

7. Keputusan Presiden Nomor 260 Tahun 1967 tentang Penegasan Tugas dan Tanggung Jawab Menteri Perdagangan Dalam Bidang Perdagangan Luar Negeri;

8. Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 2004 tentang Penetapan Gula Sebagai Barang Dalam Pengawasan;

9. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008;

10. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

11. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;

12. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor

527/MPP/Kep/9/2004 tentang Ketentuan Impor Gula

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 19/M-DAG/PER/5/2008;

13. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor

01/M-DAG/PER/3/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perdagangan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24/M-DAG/PER/6/2009;

(3)

Peraturan Menteri Perdagangan RI

Nomor : 20/M-DAG/PER/5/2010

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG

PENETAPAN HARGA PATOKAN PETANI (HPP) GULA KRISTAL PUTIH (PLANTATION WHITE SUGAR).

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Gula Kristal Putih (Plantation White Sugar) adalah gula yang dapat dikonsumsi langsung tanpa proses lebih lanjut, yang termasuk dalam Pos Tarif/HS. 1701.91.00.00 dan 1701.99.90.00.

2. Harga Patokan Petani, yang selanjutnya disingkat HPP adalah

patokan harga Gula Kristal Putih (Plantation White Sugar) di tingkat petani.

3. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan.

Pasal 2

(1) Penetapan HPP Gula Kristal Putih (Plantation White Sugar) dilakukan oleh Menteri.

(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mempertimbangkan usulan Menteri Pertanian selaku Ketua Dewan Gula Indonesia.

Pasal 3

HPP Gula Kristal Putih (Plantation White Sugar) ditetapkan sebesar Rp. 6.350,-/kg (enam ribu tiga ratus lima puluh rupiah per kilogram).

Pasal 4

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, harga Gula Kristal Putih (Plantation White Sugar) di tingkat petani sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (2) huruf b, Pasal 7 ayat (4), Pasal 7 ayat (5), dan Pasal 13 ayat (1) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 527/MPP/Kep/9/2004 tentang Ketentuan Impor Gula sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 19/M-DAG/PER/5/2008, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(4)

Peraturan Menteri Perdagangan RI

Nomor : 20/M-DAG/PER/5/2010

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Mei 2010

MENTERI PERDAGANGAN R.I.,

ttd

MARI ELKA PANGESTU

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan

Kepala Biro Hukum,

ttd

WIDODO

Referensi

Dokumen terkait

Atmosfer lebih banyak menerima panas dari permukaan bumi dibandingkan dengan panas yang berasal dari sinar matahari, akibatnya semakin tinggi dari permukaan bumi

Dari hasil penelitian biologi pada materi pokok ekosistem kelas VII di MTs NU Nurul Huda Semarang, didapatkan hasil bahwa: nilai rata-rata hasil belajar pada kelas

Pada penggunaan kontrasepsi pil kurang dari 5 tahun berisiko 0,90 kali lebih kecil untuk meng- alami menopause dini daripada wanita yang tidak pernah menggunakan kontrasepsi pil

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa minimnya pemahaman memberikan dampak yang besar dalam proses representatif, pada kasus ini ada pelbagai macam hal yang mereka (Street

Urutan Kebiruan Gladiol Hasil Pewarnaan Konsentrasi pewarna yang lebih tinggi menghasilkan warna biru yang lebih gelap atau tua dan membentuk warna tepi petal yang

ini terkait dengan adanya undang- undang hak cipta. Sedangkan perpustakaan tidak memiliki ruang koleksi audio visual yang dilengkapi fasilitas untuk menampilkan

Berdasarkan tabel 1 hasil penelitian analisis VRIO menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan yang dimiliki oleh Kopkar BSIN menunjukkan kemampuan yang mengarah pada

³ Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Jais, S.Sos pada hari Kamis, Tanggal 2 Oktober 2014 jam 14.00 bertempat di Dinas UPTD Pasar mengatakan bahwasanya