PENGANTAR
Komite Standar Akuntansi
Pemerintah Pusat dan Daerah
Kata Pengantar
Terselenggaranya sistem manajemen keuangan yang sehat merupakan salah satu kunci perwujudan good governance. Di dalam sistem dimaksud tercakup beberapa prasyarat yang harus dipenuhi tatkala transparansi dan akuntabilitas menjadi barometer. Di antara prasyarat itu adalah jaminan bahwa segala peristiwa penting kegiatan pemerintah terekam dengan baik dengan ukuran-ukuran yang jelas dan dapat diikhtisarkan melalui proses akuntansi ke dalam bentuk laporan dimana kita bisa melihat segala yang terjadi dan terdapat di dalam ruang entitas itu, yakni entitas pemerintah.
Di samping fungsi transparansi dan akuntabilitas, akuntansi dapat menyajikan informasi yang diperlukan berbagai pihak untuk berbagai kepentingan. Untuk itu kita perlu membangun prosedur, teknik, metode, dan standar akuntansi yang layak. Upaya profesional yang independen yang telah dilakukan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah—dengan dukungan berbagai lembaga terkait—telah tertuang pada naskah Draft Publikasian (Exposure Draft) ini yang terdiri dari (1) Kerangka Konseptual, (2) Penyajian Laporan Keuangan, (3) Pelaporan Realisasi Anggaran, dan (4) Pelaporan Arus Kas.
Tahun depan dan beberapa tahun seterusnya, Komite telah mengantisipasi kesibukan yang lumayan padat. Sederet standar akuntasi yang lebih terinci sudah menunggu untuk dikembangkan. Termasuk di antara yang mendesak adalah Standar Akuntansi Aset Tetap, Standar Akuntansi Utang Pemerintah, dan Standar Akuntansi Proyek Investasi.
manual Goverment Finance Statistics Manual dari International Monetary Fund (IMF),
standar akuntansi yang diberlakukan oleh Goverment Accounting Standards Board(GASB)
maupun oleh Federal Accounting Standards Advisory Board (FASAB) di Amerika Serikat, dan juga standar akuntansi yang telah berlaku di lingkungan komersial terbitan Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Draft Publikasian ini sengaja disebarluaskan untuk mendapat tanggapan dari berbagai pihak sebagai masukan bagi perbaikan draft ini. Praktisi, akademisi, dan khalayak pengguna informasi dinantikan partisipasinya, sehingga keinginan untuk mewujudkan standar akuntansi yang layak di lingkungan pemerintah dapat diwujudkan dalam tempo yang tidak terlalu lama.
Jakarta, 30 Oktober 2002
Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP)
Draft Publikasian ini diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah dan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran-saran dan masukan dalam rangka penyempurnaan draft ini masih dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah.
Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada 5 Desember 2002. (Form Tanggapan)
Tanggapan dikirimkan ke:
Sekretariat Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah
Gedung BAPEKSTA Lantai 8, Departemen Keuangan
Jln. Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta, 10710
Telepon/Facsimile 3443009
Email ppsapa@centrin.net.id
Ko m i t e St a n d a r Ak u n t a n si Pem er i n t a h Pu sa t d a n D a er a h
Pen g a n t a r - 1
PENGANTAR
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
Pengantar ini akan menguraikan tujuan dan prosedur operasi dari Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah (KSAP) dan menjelaskan lingkup dan wewenang dari Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP). Isi dari pengantar ini dapat digunakan sebagai referensi untuk menginterpretasi Draft Publikasian dan Standar yang diterbitkan oleh Komite.
PENDAHULUAN
1. Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah (KSAP)
adalah komite yang dibentuk oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk memecahkan berbagai kebutuhan yang muncul dalam pelaporan keuangan, akuntansi dan audit di pemerintahan. Pemerintahan meliputi pemerintah pusat dan semua pemerintah daerah di Republik Indonesia. KSAP mempunyai wewenang untuk menyusun PSAP dan penerbitannya dilakukan atas nama Menteri Keuangan.
2. Komite dapat menerbitkan berbagai publikasian antara lain Standar,
Ko m i t e St a n d a r Ak u n t a n si Pem er i n t a h Pu sa t d a n D a er a h
Pen g a n t a r - 2
yang telah ditetapkan oleh KSAP, untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan pemerintahan di seluruh Indonesia.
TUJUAN KOMITE
3. Tujuan KSAP adalah untuk mengembangkan program–program
pengembangan akuntabilitas dan manajemen keuangan pemerintahan,
termasuk PSAP dan mempromosikan penerapan standar tersebut.
4. Dalam mencapai tujuan tersebut diatas, PSAP telah disusun dengan
berorientasi ke International Public Sector Accounting Standards (IPSAS)
yang diterbitkan oleh International Federation of Accountant. Selain itu
dalam penyusunannya, PSAP juga telah diharmoniskan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia. KSAP selalu berusaha untuk mengikuti perlakuan akuntansi yang diterapkan di SAK, kecuali setelah diteliti tidak sesuai untuk konteks pemerintahan. Sehingga, standar yang diterbitkan oleh KSAP lebih ditujuan untuk praktik yang spesifik terjadi pemerintahan saja. Sebagai contoh: bentuk pelaporan keuangan pemerintahan.
5. Dalam menyusun PSAP, KSAP menggunakan materi yang diterbitkan
oleh:
a. International Federation of Accountants
b. International Accounting Standards Committee
c. International Monetary Fund
Ko m i t e St a n d a r Ak u n t a n si Pem er i n t a h Pu sa t d a n D a er a h
Pen g a n t a r - 3
e. Financial Accounting Standard Bòard – USA f. Governmental Accounting Standard Board – USA
g. Perundangan–undangan dan peraturan pemerintah lainnya yang
diterbitkan di Republik Indonesia
h. Organisasi professional lainnya di berbagai Negara yang
membidangi pelaporan keuangan, akuntansi dan audit pemerintahan
TUJUAN UMUM PELAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH
6. Laporan Keuangan Pemerintahan diterbitkan tidak untuk memenuhi
kebutuhan khusus pemakainya, namun ditujukan untuk memenuhi tujuan umum pelaporan keuangan. Istilah ”laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah” meliputi semua laporan dan berbagai penjelasannya yang mengikuti laporan tersebut akan diakui sebagai bagian dari laporan keuangan.
7. Strategi peningkatan kualitas pelaporan keuangan pemerintahan
Ko m i t e St a n d a r Ak u n t a n si Pem er i n t a h Pu sa t d a n D a er a h
Pen g a n t a r - 4
8. Sebagai tambahan penyusunan pelaporan keuangan berterima umum,
entitas pemerintahan dimungkinkan untuk menghasilkan laporan yang disusun untuk kebutuhan khusus lembaga tertentu. KSAP mendorong penggunaan PSAP dalam penyusunan laporan keuangan bertujuan khusus apabila dirasa layak.
STANDAR AKUNTANSI
Wewenang Standar Akuntansi Pemerintah
9. Terkait dengan yuridiksi hukum, peraturan perundang–undangan
mengatur penerbitan PSAP. PSAP akan diterbitkan dalam yuridiksi Surat Keputusan Menteri Keuangan. Otoritas Menteri Keuangan mensinerjikan pengelolaan keuangan publik di berbagai entitas pemerintahan di Republik Indonesia.
10. KSAP mendorong adopsi PSAP di berbagai lembaga pemerintah
pusat dan unit kerjanya, maupun di pemerintah daerah dan unit kerjanya. Selain itu, pengharmonisan berbagai perundang-undangan baik di pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan persyatan PSAP amat diharapkan.
11. Kesuksesan penerapan PSAP ini amat bergantung pada pengakuan
Ko m i t e St a n d a r Ak u n t a n si Pem er i n t a h Pu sa t d a n D a er a h
Pen g a n t a r - 5
12. PSAP amat yakin bahwa penerapan PSAP akan berdampak pada
peningkatan kualitas pelaporan keuangan di pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Ini berarti informasi keuangan pemerintahan akan dapat menjadi dasar pengambilan keputusan di pemerintahan; dan juga terwujudnya transparansi dan akuntabilitas.
Ruang Lingkup
13. PSAP diterapkan di lingkup pemerintahan, di pemerintah pusat dan
departemen– unit kerjanya; dan juga pemerintah daerah dan dinas – unit kerjanya.
14. Keterbatasan dari penerapan PSAP akan selalu dinyatakan secara
eksplisit pada setiap Standar yang diterbitkan.
Due Process
15. Due Process Procedure (DPP) merupakan mekanisme prosedural yang berisikan berbagai rangkaian/tahap-tahap kegiatan yang harus dilakukan di dalam setiap penyusunan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah (KSAP).
16. DPP yang telah disepakati ini umum berlaku secara internasional
Ko m i t e St a n d a r Ak u n t a n si Pem er i n t a h Pu sa t d a n D a er a h
Pen g a n t a r - 6
pengguna untuk memahami dan melaksanakan standar yang ditetapkan. Tahap-tahap di dalam kegiatan DPP adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi topik untuk dikembangkan menjadi standar.
b. Konsultasi topik dengan Komite Pengarah.
c. Pembentukan Kelompok Kerja di dalam KSAP.
d. Riset terbatas oleh Kelompok Kerja.
Diskusi paper akuntansi atau monograf teori akuntansi,
apabila dipandang perlu.
Publikasi memorandum diskusi, apabila dipandang perlu.
e. Penulisan awal draft oleh Kelompok Kerja.
f. Pembahasan draft oleh Komite Kerja.
Pengambilan keputusan komite mengenai perlakuan
terhadap draft. (*untuk dimasukkan ke tata kerja: proses penandatangan draft oleh masing-masing anggota komite sebagai tanda persetujuan).
Apabila terdapat perbedaaan pendapat antara anggota
komite kerja, maka perbedaan selain yang disetujui akan dicantumkan sebagai catatan kaki.
Konsultasi dengan BPK dan lembaga lain yang terkait.
g. Pelaporan Komite Kerja kepada Komite Pengarah dan
persetujuan atas draft untuk dipublikasikan.
h. Peluncuran draft publikasian (DP).
Ko m i t e St a n d a r Ak u n t a n si Pem er i n t a h Pu sa t d a n D a er a h
Pen g a n t a r - 7
j. Pembahasan tanggapan atas DP dan masukan dengar pendapat
publik oleh KSAP.
k. Permintaan pertimbangan kepada BPK oleh Komite Pengarah
a.n. Pemerintah.
l. Pembahasan hasil pertimbangan BPK oleh KSAP.
m. Finalisasi standar.
Termasuk bahasa –sesuaikan di tata kerja.
Tanda tangan oleh seluruh anggota KSAP.
n. Penetapan Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat dan
Daerah.
o. Sosialisasi awal standar.
Bahasa
17. Draft Publikasian dan Standar diterbitkan oleh KSAP dalam bahasa