• Tidak ada hasil yang ditemukan

PBL blok 14

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PBL blok 14"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Ruptur Tendon Achilles

NI KADEK TINSHA JUNE SRI WULANDARY

102013167

Mahasiswa Semester 4

Fakultas Kedokteran UKRIDA Jakarta 2013

Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

ni.2013fk167@civitas.ukrida.ac.id

Pendahuluan

Tendon adalah struktur dalam tubuh yang lentur tapi kuat yang menghubungkan otot ke tulang. Otot rangka dalam tubuh Anda bertanggung jawab untuk menggerakkan sendi, sehingga memungkinkan Anda untuk berjalan, melompat, angkat, dan bergerak dalam banyak cara. Ketika otot ini kontraksi, tulang tertarik yang menyebabkan gerakan tersebut.

Tendon Achilles tendon kuat dan tebal di dalam tubuh dan melayani beberapa fungsi utama dalam tubuh. Ini kira-kira sekitar 15 cm (5,9 inci) panjang dan mulai dekat bagian tengah betis.1 Hal ini memainkan peran penting dalam biomekanik dari ekstremitas bawah.

kontraktor otot betis yang mengangkat tumit oleh tendon yang menghasilkan tindakan kaki yang merupakan dasar untuk berjalan, berlari, melompat, dsb, dapat menahan kekuatan besar, khususnya selama latihan olahraga dan lebih khusus lagi gerakan yang melibatkan gerakan berputar. Robek (rupture), pecah atau terputusnya tendon. Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah berdasarkan beberapa aspek.

Penyusunan makalah ini, bertujuan untuk mengumpulkan dan merangkum beberapa teori mengenai keseimbangan gizi dan metabolisme tubuh dalam membentuk makanan baik secara normal atau kelainan (malnutrisi). Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi ilmu kedokteran dalam membuat rangkuman tentang berbagai penjelasan.

Pembahasan

Pada makalah ini akan dibahas lengkap tentang penyakit rupture tendon achilles sesuai kode etik dan langkah-langkah seorang dokter yang baik dalam menangani pasien:

(2)

Didefinisikan sebagai sesi wawancara yang seksama terhadap pasiennya atau keluarga dekatnya mengenai masalah yang menyebabkan pasien mendatangi pusat pelayanan kesehatan. Anamnesis dapat langsung dilakukan terhadap pasien (auto-anamnesis) atau terhadap keluarganya atau pengantarnya (allo-(auto-anamnesis) bila keadaan pasien tidak memungkinkan untuk diwawancarai.

Gejala utama adalah keluhannya nyeri pada lutut kiri sejak 6 jam yang lalu karena keseleo saat memutar badan ketika sedang bermain sepak bola. Anamnesis yang baik akan terdiri dari:

 Identitas – nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, nama orang tua atau suami atau isteri atau penanggungjawab, alamat, pendidikan pekerjaan, suku bangsa dan agama

 Keluhan utama – keluhan yang dirasakan pasien yang membawa pasien pergi ke dokter atau mencari pertolongan. Hal yang perlu ditanyakan meliputi nyeri, kekakuan, pembengkakan, deformitas, disabilitas dan penyakit sistemik

 Riwayat penyakit sekarang – riwayat perjalanan penyakit merupakan cerita yang kronologis, terinci dan jelas mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama sampai pasien datang berobat

 Riwayat penyakit dahulu – mengetahui kemungkinan-kemungkinan adanya hubungan antara penyakit yang pernah diderita dengan penyakitnya sekarang  Riwayat penyakit dalam keluarga – untuk mencari kemungkinan penyakit

herediter, familial atau penyakit infeksi

 Riwayat pengobatan – apakah yang sudah dilakukan / diberikan ketika insiden terjadi.

 Riwayat pribadi dan sosial – meliputi data-data sosial, ekonomi, pendidikan dan kebiasaan.

Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang  Pemeriksaan fisik meliputi :

a. Look, cari apakah terdapat:

- Deformitas, terdiri dari penonjolan yang abnomal, angulasi, rotasi, dan pemendekan

Functio laesa (hilangnya fungsi), mencari tau apakah bagian yang terkena cedera masih dapat berfungsi dengan baik atau tidak.

- Lihat juga ukuran panjang tulang, bandingkan kiri dan kanan. b. Feel, apakah terdapat nyeri tekan.

c. Move, untuk mencari:

- Krepitasi, terasa bila ada fraktur ketika digerakkan.

- Nyeri bila digerakkan, baik pada gerakan aktif maupun pasif.

- Seberapa jauh gangguan-gangguan fungsi, gerakan-gerakan yang tidak mampu dilakukan, range of motion (derajat dari ruang lingkup gerakan sendi), dan kekuatan.

(3)

Didalam scenario didapatkan hasil pemerikasaan fisik pada region calcaneus terdapat Gap Sign (+) dan adanya rasa nyeri tekan (+). Hasil pemeriksaan tersebut dapat di cari dengan mengunakan 3 cara yaitu dengan beberapa test berikut;2

a) Thompson test

 Posisi pasien tengkurap ,kemudian betis pasien diremas.

 Apabila tendo achilles normal, maka akan terjadi plantar fleksi tendo Achilles. Namun apabila terjadi ruptur, maka tidak ada pergerakan.

b) Obrien’s Test

 Posisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10 cm proksimal daricalcaneus masukkan jarum berukuran 25.

 Lakukan gerak dorso fleksi secara pasif, apabila gerak jarum seperti plantar fleksi pertanda bahwa tendo achilles tidak mengalami cedera. Bila jarum tidak bergerak, menandakan tendo achilles yang mangalami ruptur.

 Tidak disarankan untuk dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar c) Copeland Test

 Posisi pasien tengkurap, kemudian pada betis dipasang torniket.  Pergelangan kaki dilakukan dorsofleksi secara pasif.

 Apabila tendo utuh, maka tekanan akan naik sekitar 35-60 mmHg. Namun bilatendo mengalami ruptur, tekanan hanya naik sedikit atau tidak bergerak samasekali.

Serta pemeriksaan fungsional untuk menentukkan rasa nyeri atau tidaknya pada ekstemitas bawah terutama tungkai bawah sesuai scenario.

 Pemeriksaan Penunjang

Untuk pemeriksaan penunjang dapat dilakukan beberapa metode yaitu dengan menggunakan cara sebagai berikut;2

a) Foto Rontgen: Foto rotgen ini awalnya untuk memastikan ada tidaknya “Calcaneous spur”. Pada penderita plantar fascitis dengan calcaneous sering tebal pada bagian fascianya dua kali dari normal.

b) MRI (Magnetic Resonance Imaging): Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat digunakan untuk membedakan pecah tidak lengkap dari degenerasi tendon Achilles, dan MRI juga dapat membedakan antara

paratenonitis, tendinosis, dan bursitis. Teknik ini menggunakan medan magnet yang kuat seragam untuk menyelaraskan jutaan proton berjalan melalui tubuh. proton ini kemudian dibawah dengan gelombang radio yang mengetuk

beberapa dari mereka keluar dari keselarasan. Ketika proton kembali mereka memancarkan gelombang radio mereka sendiri yang unik yang dapat dianalisis oleh komputer dalam 3D untuk membuat gambar yang tajam penampang silang dari area of interest. MRI dapat memberikan kontras yang tak

tertandingidalam jaringan lunak untuk foto berkualitas sangat tinggi sehingga untuk teknisi untuk menemukan air mata dan cedera lainnya.

(4)

c) Radiografi dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi secara tidak langsung menangis Achilles. Radiografi menggunakan sinar-X untuk menganalisis titik cedera. Hal ini sangat tidak efektif dalam mengidentifikasi cedera pada

jaringan lunak. Gambar sinar-X diperoleh dengan memanfaatkan karakteristik redaman yang berbeda dari padat (misalnya kalsium dalam tulang) dan kurang padat (otot misalnya) jaringan ketika sinar melewati jaringan dan ditangkap di film. Sinar-X umumnya, terkena mengoptimalkan visualisasi benda padat seperti tulang, sementara jaringan lunak masih relatif tidak dibedakan di latar belakang. Radiografi memiliki peran kecil dalam penilaian cedera tendon Achilles dan lebih berguna untuk mengesampingkan cedera lain seperti patah tulang kalkanealis.

Working Diagnosis

Diagnosis kerja pada sekenario tersebut adalah Ruptur pada Tendon Achilles, karena pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lebih mengarah kepada [=rupture yang disebabkan laki-laki tersebut tidak dapat berdiri dan pergerakannya lemah sehingga dicuriga adalah rupture.

Different Diagnosis

Seorang dokter terutama dokter spesialis bedah akan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana dan kapan cedra terjadi dan apakah pasiensebelumnya cedera tendo atau gejala serupa juga dialami. Dokter bedah akan memeriksa kaki dan pergelangan kaki, perasaan cacat pada tendon yang menunjukkan air mata.

Rentang gerak dan kekuatan otot akan dievaluasi dan dibandingkan dengan kaki terluka dan pergelangan kaki. Jika tendon Achilles pecah, pasien akan memiliki kekuatan yang kurangdalam mendorong ke bawah (seperti pada pedal gas) dan akan mengalami kesulitan naik pada jari kaki. Pada kasus tesebut didapatkan diagnosis banding yaitu sebagai berikut;3

a) Tendo calcaneal bursitis yaitu bursa adalah kantung berisi cairan yang dirancang untuk membatasi gesekan. Ketika bursa ini meradang disebut bursitis. Tendo calcaneal bursitis adalah peradangan pada bursa di belakang tulang tumit. Bursa ini biasanya membatasi gesekan. Dimana achilles tendon fibrosa tebal di belakang tumit meluncur turun naik.

b) Tendosinovitis adalah suatu peradangan yang melibatkan tendon dan

selubungnya yang mengakibatkan pembengkakan dan nyeri. Pada umumnya, penyakit ini disebabkan oleh infeksi, infeksi karena luka gigitan binatang (hemophilus spesies,dsb), penyebaran melalui darah (mycobacterium tuberkulosa, niseria gonorrhea).

(5)

Gejala Ruptur tendon Achilles

Gejala-gejala parsial serta benar-benar pecah tendon Achilles adalah sama. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa keparahan gejala relatif kurang dalam hal sebagian air mata. Gejala mulai muncul segera setelah salah satu mendapat cedera. Di antara mereka, gejala yang paling sering diamati adalah sebagai berikut:3

 Nyeri tajam tiba-tiba di bagian belakang kaki, khususnya di sekitar pergelangan kaki.

 Rasa sakit ini sering disertai dengan banyak pembengkakan di daerah dan sebagai hasilnya, ia cenderung menjadi kaku.

 Saat area tersebut disentuh, seseorang dapat merasakan kesenjangan atau depresi di wilayah tepat di atas tulang tumit.

 Berdiri menjadi tugas sangat nyeri  Memar juga dapat terjadi karena cedera.

(6)

Patofisiologi

Rupture traumatic tendon Achilles, biasanya terjadi dalam selubung tendo akibat perubahan posisi kaki secara tiba-tiba atau mendadak dalam keadaan dorsifleksi pasif maksimal sehingga terjadi kontraksi mendadak otot betis dengan kaki terfiksasi kuat kebawah dan diluar kemampuan tendon Achilles untuk menerima suatu beban.4

Rupture tendon Achilles sering terjadi pada atlet atletik saat melakukan lari atau melompat. Kondisi klinik rupture tendon Achilles menimbulkan berbagai keluhan, meliputi nyeri tajam yang hebat, penurunan fungsi tungkai dalam mobilisasi dan ketidakmampuan melakukan plantarfleksi, dan respons ansietas pada pasien.4

Saat istirahat, tendon memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan di

fibrilkolagen. Stress tonsil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang menyebabkan pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak, tendon merespons secara linear untuk meningkatkan beban tendon.4

Jika renggangan yang ditempatkan pada tendon tetap kurang dari 4 persen- yaitu batas beban fisiologi secara umum serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat keteganganantara 4-8 persen, serat kolagen mulai meluncur melewati 1 sama lain karena jalinan antar molekul rusak. Pada tingkat tegangan lebih besar dari 8 persen terjadi rupture secara makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan pergeseran fibriller dan interfibriller.

Penyebab pasti pecah Achilles tendon dapat terjadi tiba-tiba, tanpa peringatan, atau akibat tendinitis Achilles. Tampaknya otot betis yang lemah dapat menyebabkan masalah. Jika otot-otot menjadi lemah dan lelah, mereka dapat mengencangkan dan mempersingkat kontraksi. Kontraksi berlebihan juga dapat menjadi masalah dengan mengarah pada kelelahan otot. Semakin lelah otot betis, maka semakin pendek dan akan menjadi lebih ketat. Keadaan sesak seperti ini dapat meningkatkan tekanan pada tendon Achilles dan mengakibatkan kerobekan.4

Selain itu, ketidakseimbangan kekuatan otot-otot kaki anterior bawah dan otot-otot kaki belakang yang lebih rendah juga dapat mengakibatkan cedera pada tendon Achilles. Achilles tendon robek lebih mungkin ketika gaya pada tendon lebih besar dari kekuatan tendon. Jika kaki yang dorsofleksi sedangkan kaki bagian bawah bergerak maju dan betis kontrak otot, kerobekan dapat terjadi. Kerobekan banyak terjadi selama peregangan kuat dari tendon sementara otot betis berkontraksi.

Penatalaksanaan

1. Stabilisasi(awal)

Setelah diagnosis dibuat, pergelangan kaki harus splinted dengan baik untuk membantu elevasi mengendalikan pembengkakan.2

2. Non operative

Tulang pergelangan kaki: indikasi treatment harus individual kepada pasien Selama 10 minggu berikutnya, pergelangan kaki secara bertahap dibawa ke posisi plant grade.5

3. Operative

 Perbaikan langsung; indikasi lebih sering terjadi pada cedera akut (<6 minggu) Rekonstruksi dengan interposisi EDL atau plantaris.2

(7)

4. Terapi Fisik

Banyak rehabilitasi tersedia. Umumnya, terapi awalnya melibatkan progresif, gerakan kaki aktif dan berkembang menjadi berat tubuh dan memperkuat. Ada tiga hal yang perlu diingat saat merehabilitasi sebuah Achilles pecah:5

 Rentang gerak, Rentang gerak ini penting karena dibutuhkan ke dalam pikiran ketatnya tendon diperbaiki. Ketika awal rehabilitasi pasien harus melakukan peregangan ringan dan meningkatkan intensitas sebagai waktu mengizinkan dan nyeri.

 Kekuatan fungsional, tendon ini penting karena merangsang perbaikan jaringan ikat, yang dapat dicapai saat melakukan "peregangan pelari". Melakukan peregangan untuk mendapatkan kekuatan fungsional juga penting karena meningkatkan penyembuhan pada tendon, yang pada

gilirannya akan menyebabkan kembali cepat untuk kegiatan. Peregangan ini harus lebih intens dan harus melibatkan beberapa jenis berat bantalan, yang membantu reorientasi dan memperkuat serat kolagen di pergelangan kaki terluka. Sebuah hamparan populer digunakan untuk tahap rehabilitasi adalah menaikkan kaki pada permukaan yang tinggi.

 Kadang-kadang dukungan orthotic. Ini tidak ada hubungannya dengan peregangan atau memperkuat tendon, melainkan di tempat untuk menjaga pasien nyaman. Ini adalah menyisipkan dibuat custom yang sesuai ke dalam sepatu pasien dan membantu dengan pronasi tepat kaki, yang merupakan yang dapat menyebabkan masalah dengan Achilles.

5. Operasi

o Tindakan operasi dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang terputus disambungkan kembali dengan teknik penjahitan. Tindakan pembedahan dianggap paling efektif dalam penatalaksanaan tendon yang terputus.5

o Tindakan non operasi dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan tersebut biasanya dilakukan untuk non atlit karena penyembuhanya lama atau pasienya menolak untuk dilakukan tindakan operasi.5

Ada dua jenis operasi, operasi terbuka dan operasi perkutan.

a) Operasi terbuka sayatan dibuat di bagian belakang kaki dan tendon

Achilles dijahit bersama-sama. Dalam pecah lengkap atau serius tendon

plantaris atau otot vestigial lain dipanen dan melilit tendon Achilles, meningkatkan kekuatan tendon diperbaiki. Jika kualitas jaringan buruk, misalnya, cedera telah diabaikan, ahli bedah mungkin menggunakan mesh penguatan ( kolagen , Artelon atau bahan lainnya degradable).5

b) Perkutan operasi, ahli bedah membuat beberapa sayatan kecil, bukan satu

sayatan besar, dan menjahit tendon kembali bersama-sama melalui sayatan. Pembedahan mungkin tertunda selama sekitar satu minggu setelah pecah untuk membiarkan pembengkakan turun. Untuk pasien menetap dan mereka yang memiliki vasculopathy atau risiko untuk penyembuhan sedikit,

perkutan bedah perbaikan mungkin pilihan pengobatan yang lebih baik daripada perbaikan bedah terbuka.5

(8)

Komplikasi

Komplikasi rupture tendon Achilles yaitu infeksi. infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai dengan gejala klinis, masuk dan berkembang biaknya bibit penyakit atau parasit, mikroorganisme kedalam tubuh manusia. Penyakit yang disebabkan oleh suatu bibit penyakit seperti bakteri, virus, jamur dan lain-lainnya.2,3

Prognosis ruptur tendo achilles

Kebanyakan orang yang mengalami ruptur tendo Achilles, tendo akan kembali normal. Jika operasi dilakukan, tendo mungkin menjadi lebih kuat dan kecil

kemungkinannya untuk ruptur lagi.3 Biasanya, kegiatan berat, seperti berjalan baru

bisa dilakukan kembali setelah 6 minggu. Atlet biasanya kembali berolahraga, setelah 4 sampai 6 minggu setelahcedera terjadi.

Edukasi

Bagi yang sudah tertimpa penyakit yang satu ini, perawatannya sebenarnya cukup sederhana. Cukup dengan mengkompres dengan menggunakan es didaerah yang cedera. Kompresan ini sangat berperan penting untuk memperlancar aliran darah dan mengurangi rasa sakit dan nyeri yang terjadi. Untuk beberapa orang yang tertimpa kasus ruptur tendon juga sangat disarankan untuk berkonsultasi secara bertahap dengan dokter, baik untuk meminta resep obat ataupun mengetahui informasi dan edukasi ruptur tendon yang lebih lengkap.

Epidemiologi

o Muda untuk atlet setengah baya (40 tahun) o 75% terjadi selama kegiatan olahraga. o Lama nonathletes (3% dari pecah)

Penutup

Kesimpulan

Tendon Achilles tendon kuat dan tebal di dalam tubuh dan melayani beberapa fungsi utama dalam tubuh. Hal ini memainkan peran penting dalam biomekanik dari ekstremitas bawah. kontraktor otot betis yang mengangkat tumit oleh tendon yang menghasilkan tindakan kaki yang merupakan dasar untuk berjalan, berlari, melompat, dll dapat menahan kekuatan besar, khususnya selama latihan olahraga dan lebih khusus lagi gerakan yang melibatkan gerakan berputar. Sehingga, apabila terjadi kontraksi dan tekanan yang berlebihan dapat membuat Robek, pecah atau terputusnya tendon, diharuskan untuk melakukan jahitan bahkan di operasi. Tendon merupakan jaringan fibrosa di bagian belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit.4

(9)

1. Syaifuddin, Drs. H Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran. EGC, Jakarta. (2002).

2. Syamsuhidajat, R dan Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Revisi hal 1256. EGC, Jakarta: 1997

3. Ronald McRae. Pocketbook of Orthopaedics and Fractures. Second Edition. Departemen in Philadelphia, USA, 2006

4. Anderson Silvia Prince. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-proses Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran. EGC, Jakarta. 1996

5. Evelyn C.Pearce. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002

Referensi

Dokumen terkait

Guru menampilkan dilayar proyektor gambar/video tentang perilaku etis yang bisa meransang peserta didik untuk bisa menjalin hubungan yang baik dengan teman sebaya

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dan rujukan dalam bidang pelaksanaan model pembelajaran yang dapat dimanfaatkan sebagai masukan dan referensi

and how to answer the questions from the teacher using this game; (d) The researcher asked the students to answer the questions in particular time; (e) The

Sebuah karburator terdiri dari banyak sekali komponen yang fungsinya satu sama lain berbeda. Untuk motor yang sederhana dipakai karburator yang sederhana, sedangkan umumnya

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) perlu diadakannya observasi kelas agar materi yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat diterima secara optimal sesui

Data yang didapat dari keempat kelompok perlakuan dibandingkan secara kualitatif untuk mendapatkan kesimpulan bagaimanakah profil kandungan Cu, Zn-SOD pada jaringan ginjal

Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan karakteristik kasus malaria (berdasarkan data sekunder kasus malaria) dan mengidentifikasi faktor risiko penularan malaria di