• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN DI TK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN DI TK"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Kangmartho.com Page 1 MODEL PEMBELAJARAN DI TK

1.Metode Bermain

Menurut pendidik dan para ahli psikolog, bermain merupakan pekerjaan masa

kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak (Gordon dan Brown, 1985:266). Bermain

berupakan kegiatan yang memberikan kepuasan bagi diri sendiri. Melalui bermain anak

memperoleh pembatasan dan memahami kehidupan. Bermain merupakan kegiatan yang

memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri, yang lebih

ditentukan pada caranya dari pada hasil yang diperoleh dari kegiatan itu (Dworetsky

1990:359).

Menurut Dearden (Hetherington dan Parkei, 1979) bermain merupakan kegiatan yang

nonserius dan segalanya ada dalam kegiatan itu sendiri yang dapat memberikan

kepuasan bagi anak. Sedangkan menurut Hildebrand (1986:54) bermain berarti berlatih,

mengeksploitasi, merekayasa, mengulang latihan apapun yang dapat dilakukan untuk

mentrasformasi secara imajinatif hal-hal yang sama dengan dunia orang dewasa.

Menurut Dworetsky ada lima kriteria dalam bermain:

a. Motivasi intrinsik, tingkah laku bermain di motivasi dari dalam diri anak.

b. Pengaruh positif, tingkah laku itu menyenangkan atau mengembirakan untuk

dilakukan.

c. Bukan dikerjakan sambil lalu, karena itu tidak mengikuti pola atau aturan yang

sebenarnya, melainkan lebih bersifat pura-pura.

d. Cara/tujuan, cara bermain lebih diutamakan daripada tujuannya, karena anak lebih

(2)

Kangmartho.com Page 2 e. Kelenturan, bermain itu perilaku yang lentur, kelenturan ditujukkan baik dalam

bentuk maupun dalam hubungan serta berlaku dalam setiap situasi.

Bermain mempunyai makna penting bagi pertumbuhan anak (Frank dan Theresa

Caplan) Hildebrand (1986:55-56)

a) Bermain membantu pertumbuhan anak

b) Bermain merupakan kegiatan yang dilkukan secara sukarela

c) Bermain memberi kebebasan anak untuk bertindak

d) Bermain memberikan dunia khayal yang dapat dikuasai

e) Bermain mempunyai unsur berpetualang didalamnya

f) Bermain meletakkan dasar pengembangan bahasa

g) Bermain mempunyai pengaruh yang unik dalam pembetukan hubungan antar

pribadi

h) Bermain memberikan kesempatan untuk menguasai diri secara fisik

i) Bermain memperluas minat dan pemusatan perhatian

j) Bermain merupakan cara anak untuk menyelidiki sesuatu

k) Bermain merupakan cara anak mempelajari peran orang dewasa

l) Bermain merupakan cara dinamis untuk belajar

m) Bermain menjernihkan pertimbangan anak

n) Bermain dapat distruktur secara dinamis

o) Bermain merupakan kekuatan hidup

(3)

Kangmartho.com Page 3 Sedangkan fungsi bermain yaitu:

1) Mempertahankan keseimbangan, artinya bermain dapat menyalurkan kelebihan

tenaga anak.

2) Menghayati berbagai pengalaman yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari

untuk menumbuhkan kebiasaan pada anak.

3) Mengantisipasi peran yang akan dijalani dimasa yang akan datang, maksudnya

anak dapat mempersiapkan perannya kelak, misal memakai dasi.

4) Menyempurnakan keterampilan-keterampilan yang dipelajari, misal

mendendarai sepeda dari roda 3 ke roda 2.

5) Menyempurnakan keterampilan memecahkan masalah, misal mengapa pohon

layu kalau tidak disiram.

6) Meningkatkan keterampilan berhubungan dengan anak lain.

Bermain dapat digolongkan pada 4 bentuk (Gordon dan Brown)

a) Bermain secara soliter, yaitu anak bermain sendiri

b) Bermain secara paralel, yaitu anak bermain sendiri secara berdampingan, tidak

ada interaksi antara anak yang satu dengan yang lain

c) Bermain asosiatif yaitu bermain berkelompok, misal bertepuk air beramai-ramai

dan sebagainya

d) Bermain secara kooperatif, yaitu anak secara aktif menggulang hubungan

(4)

Kangmartho.com Page 4 2. Model pembelajaran berdasarkan sentra

Adalah pendidikan pembelajaran dalam proses pembelajaran dilakukan di dalam

lingkaran dan sentra bermain. Guru bersama anak duduk dengan posisi melingkar dan

saat dalam lingkaran, guru memberikan pijakan pada anak sebelum dan sesudah

bermain Sentra bermain merupakan area / zona bermain anak yang di lengkapi alat

bermain, berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mengembangkan

seluruh potensi dasar anak dalam berbagai aspek perkembangan secara seimbang.

Dalam membuka sentra setiap hari disesuaikan dengan jumlah kelompok setiap TK.

Pembelajaran sentra dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan sampai akhir dan

fokus pada satu kelompok usia TK dalam satu kegiatan di satu sentra kegiatan Setiap

sentra mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis bermain : bermain sensori

motor / fungsional , bermain peran , bermain konstruktif ( membangun pemikiran anak

).

Bermain sensorimotor adalah permainan menangkap rangsangan melalui penginderaan

dan menghasilkan gerakan sebagai reaksi. Anak belajar melalui pancaindera dan

hubungan fisik dengan lingkungan mereka. Misal : menakar air, meremas kertas bekas,

(5)

Kangmartho.com Page 5 Bermain peran :bermain peran makro (besar), bermain peran mikro (kecil), bermain

simbolik, pura-pura, fantasi, imajinasi (bermain drama), bermain dengan benda untuk

membantu menghadirkan konsep yang telah dimiliki

Bermain konstruktif : menunjukkan pemikiran, ide dan gagasan menjadi karya nyata.

Bermain konstruktif sifat cair (air, pasir, spidol dan lain-lain)

Bermain konstruktif (balok-balok, lego, dan lain-lain)

Model pembelajaran berdasarkan sentra

Sentra bermain terdiri dari :

a.Sentra bahan alam dan sains. Bahan-bahan yang diperlukan disentra ini adalah daun,

ranting, kayu, pasir, air, batu, biji-bijian, dan lain-lain. Alat yang digunkan diantaranya

sekop, corong, ember, dan lain-laian

b.Sentra balok. Sentra balok berisi berbagai macam balok dalam berbagai bentuk,

ukuran, warna, dan tektur. Disini anak belajar banyak hal dengan cara menyusun /

menggunakan balok, mengembangkan kemampuan logika matematika / berhitung

permulaan, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah

c.Sentra seni. Bahan-bahan yang diperlukan diarea ini adalah kertas, cat air, krayon,

spidol, gunting, kapur, tanah liat, pasir, lilin, kain, daun, potongan-potongan bahan /

gambar, sentra seni memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman dalam

mewujudkan ide, gagasan dan pengalaman yang dimiliki anak ke dalam karya nyata

(hasil karya) melalui metode proyek.

(6)

Kangmartho.com Page 6 Sentra bermain peran terdiri dari, sentra bermain peran makro dapat menggunakan anak

sebagai model. Sentra bermain peran mikro misalnya, menggunakan boneka maket meja

kursi, rumah-rumahan dan sebagainya. Sentra bermain peran merupakan wujud dari

kehidupan nyata yang dimainkan anak, membantu anak memahami dunia mereka

dengan memainkan berbagai macam peran. Pemilihan berbagai benda untuk bermain

peran tergantung dari minat anak pada saat itu, misal, tema “keluarga” dengan alat-alat

yang dibutuhkan peralatan dapur dan lain-lain.

e. sentra persiapan.

Bahan yang ada pada sentra ini adalah, buku-buku, kartu kata, kartu huruf, kartu angka

dan bahan-bahan untuk kegiatan menyimak, bercakap-cakap dan persiapan menulis,

berhitung. Kegiatan yang dilaksanakan adalah persiapan membaca permulaan, menulis

permulaan serta berhitung permulaan mendorong kemampuan intelektual anak, gerakan

otot halus, kordinasi mata tangan, belajar ketrampilan sosial (berbagi, bernegosiasi dan

memecahkan masalah).

f. sentra agama.

Bahan-bahan yang disiapkan adalah maket tempat ibadah, perlengkapan ibadah,

gambar-gambar, buku-buku cerita keagamaan dan sebagainya. Kegiatan yang

dilaksanakan adalah menanamkan nilai-nilai kehidupan beragama, keimanan dan

ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Agama merupakan suatu konsep yang

abstrak yang perlu diterjemahkan menjadi aktivitas yang konkrit bagi anak

g. sentra musik. Bahan yang dibutuhkan pada sentra musik, misalnya : botol

(7)

Kangmartho.com Page 7 memfasilitasi anak untuk memperluas pengalamannya dalam menggunakan gagasan

mereka melalui olah tubuh, bermain musik dan lagu yang dapat memperluas

pengalaman, pengetahuan anak tentang irama, berirama (ketukan) dan mengenal

berbagai bunyi-bunyian dengan mengguna kan alat-alat musik yang mendukung

misalnya ; pianika, piano, rebana dll.

3. Model Pembelajaran Klasikal

Adalah suatu pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh

seluruh anak sama dalam satu kelas. Pembelajaran ini merupakan model yang paling

awal digunakan di TK. Sarana pembelajaran terbatas dan kurang memperhatikan minat

anak secara individu Model Pembelajaran Berdasarkan Kelompok dengan Kegiatan

Pengamanan Dalam pembelajaran ini anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok,

masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. dalam satu pertemuan anak

harus menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dan secara bergantian. Bila ada anak yang sudah

menyelesaikan tugas lebih cepat, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain di

kelompok yang tersedia tempat. Kalau tidak ada tempat anak dapat bermain di kegiatan

pengaman. Kegiatan pengaman disediakan alat-alat yang bervariasi, sering diganti

sesuai dengan tema / sub tema Model pembelajaran berdasarkan sudut,

Langkah-langkah pembelajaran hampir sama dengan model area, hanya sudut-sudut kegiatan

(8)

Kangmartho.com Page 8 diganti sesuai dengan tema dan sub tema Model pembelajaran berdasarkan area Model

pembelajaran ini lebih memberikan kesempatan kepada anak dalam memilih /

menentukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelajaran ini untuk

memenuhi kebutuhan anak dan menghormati keberagaman budaya serta menekankan

pada pengalaman belajar bagi setiap anak

4. Metode Karya Wisata

Bagi anak TK karya wisata berarti memperoleh kesempatan untuk mengobservasi,

memperoleh informasi/mengkaji segala sesuatu secara langsung (Hildebrand, 1986).

Karya wisata juga berarti membawa anak TK ke obyek-obyek tertentu sebagai

pengayaan pengajaran, pemberian pengalaman belajar yang tidak mungkin diperoleh

anak di dalam kelas (Welton dan Mallon 1981:414)

a. Pengertian karya wisata bagi anak Taman Kanak-Kanak

Karya wisata merupakan salah satu metode melaksanakan kegiatan pengajaran di

Taman Kanak-Kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada

secara langsung yang meliputi manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dan benda-benda

lainnya dengan pengamatan yang diperoleh dari panca indra menganai bentuk, warna,

ukuran dan sebagainya.

(9)

Kangmartho.com Page 9 Karya wisata dapat dipergunakan untuk merangsang minat mereka terhadap sesuatu,

memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberika pengalaman menganai

kenyataan yang ada, dan dapat menambah wawasan (Hildebrand)

c. Tujuan karya wisata bagi anak TK

Sesuai dengan kemungkinan yang diperoleh anak TK dari kegiatan karya wisata yakni

menumbuhkan minat, meningkatkan perbendaharaan, pengetahuan, memperluas

wawasan, meningkatkan kemampuan hidup masyarakat, maka tujuan karya wisata dapat

diarahkan pada pengambangan aspek perkembangan anak TK yang sesuai, yaitu aspek

kognitif, bahasa, emosi, kreativitas dan kehidupan bermasyarakat serta penghargaan

pada karya dan jasa orang lain.

d. Sasaran karya wisata

Dunia binatang, dunia tanaman, dunia kerja, kehidupan manusia, misal di kota, desa,

pesisir, pegunungan.

e. Rancangan karya wisata

1) Rancangan persiapan karya wisata oleh guru

- Menetapkan sasaran yang diprioritaskan sesuai dengan tema kegiatan belajar yang

dipilih, misal tema binatang.

- Mengadakan hubungan dan pengenalan medan sasaran karya wisata, guru harus

mengenal betul sasaran yang akan dituju.

- Merumuskan program kegiatan melalui karya wisata, yaitu a) tujuan pendidikan

yang ingin dicapai, b) keseusian karya wisata, c) banyaknya waktu yang harus

(10)

Kangmartho.com Page 10 cara mengatasinya.

- Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk karya wisata seperti: kamera,

pluit, tali bekal dan lain-lain.

- Menetapkan tata tertib karya wisata, misal kapan harus berkumpul, makan dan

sebagainya.

- Permintaan idzin dan partisipasi orang tua.

- Persiapan guru dikelas.

2) Rancangan pelaksanaan kegiatan karya wisata

Yaitu merupakan kegiatan penyiapan akhir bahan dan peralatan yang harus dibawa

dalam melaksanakan karya wisata.

3) Rancangan penilaian karya wisata

Apabila karya wisata telah dilaksanakan, perlu adanya penilaian untuk mengetahui,

keberhasilan sebagaimana tujuan pendidikan TK.

5. Metode Bercakap-Cakap

a. Pengertian metode bercakap-cakap bagi anak TK

Bercakap-cakap mempunyai arti saling mengkomunikasikan fikiran dan perasaan secara

visual (Hildebrand 1987:279). Bercakap-cakap dapat pula diartikan sebagai dialog atau

sebagai perwujudan bahasa reseptif dan ekspresif dalam satu situasi. (Gordon dan

Browne 1985:314)

Bercakap-cakap mempunyai makna penting bagi perkembangan anak TK karena

(11)

Kangmartho.com Page 11 lain. Melalui peningkatan keterampilan menyatakan perasaan atau gagasan. Oleh karena

itu penggunaan metode bercakap-cakap bagi anak TK akan membantu perkembangan

dimensi sosial, emosi, kognitif terutama bahasa.

Bercakap-cakap merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi. Proses dua arah

dalam bercakap-cakap diperlukan keterampilan mendengar dan berbicara. Ada tiga hal

yang harus dilakukan oleh pendengar dalam komunikasi antar pribadi (Hetherington dan

Parke 1979)

1) Mengukur pemahaman yang didengar secara pasti

2) Bila mengetahui bahwa pesan yang disampaikan itu tidak jelas, ia dapat

memberitahukan kepada si pembicara

3) Ia dapat menentukan informasi tambahan yang dibutuhkan agar dapat menerima

pesan tersebut

Becakap-cakap mengandung arti belajar mewujudkan kemampuan berbahasa

reseptif dan ekspresif. Sebagai bukti penguasaan bahasa reseptif ialah semakin

banyknya kata-kata baru yang dikuasai oleh anak yang diperolehnya dari kegiatan

bercakap-cakap. Artinya anak banyak mengenal kosa kata dari berbagai tema yang

memacu pengembangan berbagai aspek perkembangan anak. Sebagai bukti

berkembangnya kemampuan berbahasa ekspresif ialah semakin seringnya anak

mengatakan keinginan, kebutuhan, pikiran dan perasaan kepada orang lain secara

lisan.

b. Manfaat kegiatan bercakap-cakap bagi anak TK

(12)

Kangmartho.com Page 12 ekspresif. Bahasa reseptif meliputi kemampuan mendengarkan dan memahami

bicara orang lain. Sedangkan bahasa ekspresif meliputi kemampuan menyatakan

gagasan, perasaan dan kebutuhan kepada orang lain.

Menurut Bruner bahasa itu memegang peranan penting yang sangat penting bagi

perkembangan kognitif anak dan perkembangan bahasa. Fungsi bahasa menurut

Hillady (Hetherington 1979:254)

1) Sebagai alat yang dapat memuaskan kebutuhan untuk menyatakan

keinginannya “saya ingin”.

2) Berfungsi mengatur, melalui bahasa anak dapat mengengalikan tingkah laku

orang lain. Dinyatakan dengan “lakukan itu”.

3) Sebagai hubungan antara pribadi, bahasa dapat digunakan untuk mengadakan

hubungan dengan orang lain dan lingkungan sosial.

4) Berfungsi bagi diri sendiri, anak mengatakan pandangannya, perasaannya dan

sikapnya yang unik melalui bahasa dan melalui bahasa anak membangun jati diri.

5) Berpikir heuristik, sesudah anak dapat membedakan dirinya dengan

lingkungan, anak menggunakan bahasa yang dikuasainya untuk memiliki dan

memahami lingkungan. Jadi bahasa mempunyai fungsi mempertanyakan atau

“katakan padaku mengapa begitu”.

6) Fungsi imajinatif, dengan bahasa anak dapat menghindari diri dari kenyataan

yang memasuki alam semesta yang dibangunnya sendiri. Bahasa membiarkan diri

untuk berpura-pura atau berfungsi puitis.

(13)

Kangmartho.com Page 13 orang lain dengan menggunakan bahasa dalam bentuk “aku punya sesuatu untuk

kuceritakan”.

c. Tujuan kegiatan bercakap-cakap bagi anak TK

Sesuai dengan kemungkinan manfaat yang diperoleh anak TK dalam kegiatan

belajar dengan menggunakan metode becakap-cakap yakni keberanian

mengaktualisasikan diri dengan bahasa ekspresif, menyatakan apa yang dilakukan

sendiri/orang lain, berhubungan dengan orang, membangun jati diri dan

memperluas pengetahuan dan wawasan. Maka tujuan bercakap-cakap dapat

diarahkan pada pengembangan aspek-aspek pengembangan kognitif, bahasa, sosial,

emosi dan konsep diri.

d. Rancangan kegiatan becakap-cakap bagi anak TK

1) Rancangan persiapan guru

a) Menetapkan tujuan dan tema kegiatan

b) Menetapkan rancangan bentuk percakapan yang dipilih

• Monolog, merupakan percakapan yang dilakukan oleh anak, orang seorang,

dihadapan teman-temannya dan guru. Tiap-tiap anak diberi kesempatan berdiri di

depan kelas/di tempat duduknya untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,

keinginan berkaitan dengan tema.

• Dialog, merupakan percakapan yang melibatkan dua orang atau lebih, antara

anak dengan anak yang lain, antara anak dengan guru.

2) Rancangan pelaksanaan kegiatan bercakap-cakap

(14)

Kangmartho.com Page 14 sesuai dengan tema yang ditetapkan.

b) Mengkomunikasi tujuan yang ingin dicapai

c) Melaksanakan bercakap-cakap dibawah bimbingan guru dan pengaturan lalu

lintas percakapan

d) Menutup percakapan

3) Rancangan penilaian bercakap-cakap

Sesuai dengan tujuan dan tema yang dipilih maka evaluasi kegiatan bercakap-cakap

dapat dirancang dengan teknik evaluasi melalui observasi. Yang diobservasi adalah

frekwensi masing-masing anak dalam mengungkapkan pikiran, perasaan keinginan

dan sikan anak terhadap topik yang dibicarakan.

6. Metode Bercerita

Bercerita merupakan cara untuk meneruskan warisan dari suatu generasu ke generasi

berikutnya (Gordon dan Browne 1985:324). Bercerita juga dapat menjadi media untuk

menyampaikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Seorang pendongeng yang baik

(15)

Kangmartho.com Page 15 terhadap dongeng yang diceritakan akan memberikan suasana yang segar menarik dan

menjadi pengalaman yang unik bagi anak.

Bercerita mempunyai makna penting bagi perkembangan anak TK, karena melalui

bercerita kita dapat mengkomunikasikan nilai-nilai budaya, sosial, keagamaan,

menanamkan etos kerja, etos waktu, etos alam, membantuk mengembangkan fantasi

anak, dimensi kognitif anak dan bahasa anak.

a. Pengertian metode bercerita bagi anak TK

Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK

dengan membawakan/dengan cara bertutur kata kepada anak secara lisan. Cerita yang

dibawakan harus menarik dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan

pendidikan bagi anak TK. Adapun teknik-teknik bercerita antara lain:

1) Membaca langsung dari buku cerita

2) Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dan buku

Penggunaan ilustrasi gambar dalam bercerita dimaksudkan untuk memperjelas

pesan-pesan yang dituturkan, mengikat perhatian anak pada jalannya cerita.

3) Menceritakan dongeng

Cerita dongeng merupakan bentuk kesenian yang paling lama. Mendongeng merupakan

cara meneruskan warisan budaya dari suatu generasi ke generasi yang berikutnya. Misal

menyampaikan pesan-pesan kebajiakan dan sebagainya.

4) Bercerita dengan menggunakan papan flaneli

(16)

Kangmartho.com Page 16 6) Dramatisasi suatu cerita

Guru dalam bercerita memainkan perwatakan tokoh-tokoh dalam suatu cerita yang

disukai anak dan merupakan daya tarik yang bersifat universal (Gordon dan Browne).

Seperti si kancil pencuri ketimun.

7) Bercerita sambil memainkan jari-jari tangan

b. Manfaat metode cerita bagi anak TK

Metode bercerita dapat menanamkan kejujuran, keberanian, kesetiaan, keramahan,

ketulusan dan sikap-sikap positif yang lain dalam kehidupan lingkungan keluarga,

sekolah dan luar sekolah. Juga dapat memberi pengetahuan sosial, nilai-nilai moral dan

keagamaan serta dapat mengembangkan aspek perkembangan dasar anak yang meliputi

bahasa, kognitif, seni, afektif dan psikomotor. Misal cerita bawang putih dan bawang

merah dan sebagainya.

c. Tujuan kegiatan bercerita bagi anak TK

Bercerita dapat memberikan informasi atau menanamkan nilai-nilai sosial, moral dan

keagamaan. Pemberian informasi lingkungan fisik yang meliputi segala sesuatu yang

ada di sekitar anak yang non manusia serta lingkungan sosial.

d. Rancangan kegiatan bercerita bagi Anak TK

1) Rancangan persiapan guru

- Menetapkan tujuan dan tema yang dipilih

- Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih

(17)

Kangmartho.com Page 17 - Menetapkan rancangan langkah-langkah bercerita

- Menetapkan rencangan penilaian kegiatan bercerita

1. 2) Adapun langkah-langkah bercerita sebagai berikut:

• Mengkomuniskan tema dan tujuan

• Mengatur tempat duduk

• Sebagai pembukaan guru menggali pengalaman-pengalaman anak dalam

kegiatan yang berkaitan dengan peristiwa cerita

• Pengembangan cerita yang dituturkan guru

• Menetapkan cara bertutur agar dapat menggetarkan perasaan anak dengan

cara memberi gambaran anak-anak yang bernasib baik dan buruk. Misal cerita

“banjir”

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini memperlihatkan bahwa CSR sebagai sebuah kebijakan manajemen akan selalu terkait dengan konsep etika dan moral dari manajemen perusahaan tersebut, dimana apabila etika

The financial variables used in this study are: capital (capital/total performing assets,.. equity to total loan); asset quality (total loan/total assets, NPL to

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan tambahan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak yang membutuhkan data tentang pertumbuhan penduduk,

Hasil dari penulisan menunjukkan bahwa: (1) Seorang sekretaris mempunyai peranan penting dalam suatu organisasi dituntut untuk menjadi sekretaris yang profesional

Melihat Tetuka dapat mengalahkan Prabu Kala Praceka, Batara Narada sangat senang seraya berkata,”Tetuka, engkau berhasil melenyapkan pembuat kerusuhan.Aku akan membawamu

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pemberian daun sirsak dalam pakan tidak mempengaruhi konsumsi pakan pada ayam broiler dan pemberian daun

Oleh karena sesitifitasnya yang tinggi, test ini sangat berguna untuk diagnosa paska pengobatan di mana mungkin pada saat itu jumlah bakteri sangat sedikit, juga memiliki