• Tidak ada hasil yang ditemukan

(54 Kali)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "(54 Kali)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUASAN KPM TERHADAP PELAKSANAAN FUNGSI E-WARONG

KUBE PKH

Jumlah penduduk miskin di Indonesia dalam satu dekade terakhir

menunjukkantrend penurunan (tabel 1).Akan tetapi kedalamannya tidak berbanding lurus terutama di perdesaan (BPS, 2016).

Hak-hak penduduk miskin (fakir miskin)dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 (Pasal 3): (i) memperoleh kecukupan pangan, sandang, dan perumahan; (ii)

memperoleh pelayanan kesehatan; (iii) memperoleh pendidikan yang dapat meningkatkan martabatnya; (iv) mendapatkan perlindungan sosial dalam membangun, mengembangkan dan memberdayakan diri dan

keluarganya sesuai dengan karakter budayanya; (v) mendapatkan

pelayanan sosial melalui jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan rehabilitasi sosial dalam membangun, mengembangkan, dan

memberdayakan diri dan keluarganya; (vi) memperoleh derajat kehidupan yang layak; (vii) memperoleh lingkungan hidup yang sehat; (viii) meningkatkan kondisi kesejahteraan yang berkesinam-bungan; dan (ix) memperoleh pekerjaan dan

kesempatan berusaha. Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 juga ditegaskan bahwa dalam upaya pemenuhan hak-hak fakir miskin tersebut harus dilaksanakan secara terpadu, terarah, dan

berkesinambungan, antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masya-rakat.

Dalam kerangka pengentasan kemiskinan,pemerintah secara berkelanjutan telah

menyelenggarakan berbagai program sosial guna memenuhi kebutuhan dasar keluarga miskin dan rentan. Hal itu terlihat dari diselenggarakannya bantuan sosial dan subsidi dalam skala

Kementerian Sosial R.I.

Hasil kajian cepat di Kota Pekanbanru, Kota Bandar Lampung, dan Kota

Semarang menunjukkan:

Fungsi 1:48% responden menyatakan puas, 12% sangat puas, 20%

kurangpuas,dan 20% menyatakan tidak puas.

Fungsi 2:sebagian besar responden 80,7% menyatakan puas, 17,3% sangat puas, dan sisanya

menyatakan 2% kurang puas.

Fungsi 3:sebagian besar responden (81,3%) menyatakan tidak puas, dan 4,7% responden menyatakan kurang puas.

Fungsi 4:66,7% responden

menyatakan tidak puas, dan 33,3%

P

OLICY

B

RIEF “...MENURUNKAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN

DANRENTAN 1% DARI TARGETNASIONALDI AKHIR 2019”

Meresponkebijakan keuangan inklusif yang ditetapkan pemerintah,

MenteriSosial R.I. mengambillangkah-langkah: (1) semua program

penanganan kemiskinan perlu di sinergikan agar

outcome-nyamemberikan dampak luas, efisien dan efektif, (2) pendamping dan masyarakat yang didampingi perlu diberdayakan, dan menjadi pelaku dari sistem keuangan inklusif, dalam

rangka mempercepat meningkatkan kesejahteraan mereka, (3) proses penanganan KUBE harus holistik, mulai dari pembentukan, pengorganisasian, sampai pada pemasaran hasil

usahanya.

Salahsatu implementasinya adalah pemberian bantuankebutuhan pokok bagi keluarga penerima manfaat (KPM) melalui e-Warong, yang

berfungsi sebagai: (1) tempat menjual

Peneliti: Muhtar, Achmadi JP., M. Syawie, Suyanto, Ruaida M., & Ayu Dyah A. Puslitbangkesos, Kemensos. Website: puslit.kemsos.go.id, email:

(2)

nasional, yang mencakup 40% penduduk berpendapatan terendah. Program bantuan sosial dan subsidi tersebut antara lain: Program Beras Bersubsidi bagi

PendudukBerpenghasilan Rendah (Rastra), Program Keluarga Harapan (PKH), Program Indonesia Pintar (PIP), dan Program Indonesia Sehat(PIS). Disamping itu pemerintah juga Tabel 1: Data Kemiskinan di Indonesia

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Bank Dunia dan Badan Pusat Statistik (BPS)

menyelenggarakan program

pemberdayaan sosial dan penyediaan akses terhadap kredit mikro, inklusi keuangan dan penciptaan lapangan kerja baru. Pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota juga telah menunjukkan partisipasi dalam pelaksanaan program perlindungan sosial dan penanggulangan

kemiskinan tersebut.

Penyelenggaraan program-program kesejahteraan sosial tersebut selama ini dilakukan secara tunai. Dalam perkembangannya, pemerintah mengubahnya menjadi bantuan

nontunai,satu diantaranya melalui e-Warong.e-Warongutuk

pertamakalidiresmikan oleh Menteri Sosial R.I. di Kota Malangbulan Juni 2016,dan hingga akhir 2016, telah diresmikan di 338unit, 48

kabupaten/kota. Tahun 2017, ditargetkan 2.000 e-Warong dibuka diberbagai pelosok Indonesia.

Lembaga Penelitian SMERU,pada akhir 2016 telah melakukan kajian awal e-Warongdi lima kota/kabupaten, yaitu:

Balikpapan, Batam, Denpasar, Kediri dan Malang. Hasilnya menunjukan, proses persiapan pelaksanaanya belum matang, antara lain karena belum adanya kelengkapan regulasi program, seperti: pedoman umum, petunjuk teknis operasional maupaun kejelasan kerjasama antar pihak. Selain itu, keberhasilan pelaksanaan

program e-Warong KUBE PKH kedepan memerlukan beberapa prasyarat terkait pembangunan dan pemantapan organisasi, pengelolaan fungsinya sebagai: titik distribusi bantuan sosial nontunai, agen bank, dan komponen

livelihood/penghidupan masyarakat miskin, serta mekanisme pemantauan dan evaluasi yang efektif.Dari hasil kajian tersebut, terlihat masih perlu perbaikan pada tahap persiapan dan pelaksanaan e-Warong. Hasil

monitoring Kemenko PMK (2016) di sejumlah daerah juga menunjukkan hal serupa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial (Puslitbangkesos), April - Juni 2017 melakukan quick research dengan fokus kepuasan KPM terhadap pelaksanaan fungsi

e-Warong.Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan harapannya (Kotler. et.al, 1996). Kepuasan KPM merupakan elemen penting dalam pelayanan yang lebih baik, efisien, dan lebih efektif. Apabila KPM merasa tidak puas terhadap pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dipastikan tidak efektif dan tidak efisien.

Model Service Quality (Servqual) yang dikembangkan olehParasuraman dkk. (1985)

(3)

banyak menjadi acuan dalam riset kepuasan pelanggan. Model ini

menegaskan bahwa bila kinerja pada suatu atribut (attribute performance) meningkat lebih besar dari harapan (expectation) atas atribut

bersangkutan, maka persepsi terhadap kualitas dan jasa akan positif dan sebaliknya. Bila kinerja sesuai dengan atau melebihi standar, maka persepsi atau kualitas jasa keseluruhan akan positif atau sebaliknya. Terdapat lima dimensi kualitas seperti dikemukakan olehParasuraman dkk., yaitu: (i)

Reliability,

kemampuan untuk

memberikan pelayanan secara

akurat, andal, dapat dipercaya,

bertanggungjawab; (ii)

Resnponsiveness,

keinginan untuk

membantu dan memberikan

pelayanan secara cepat dan tepat;

(iii)

Assurance,

kompetensi,

keramahan, dan keamanan

terhadap pelanggan; (iv)

Empaty

,

derajat perhatian terhadap

pelanggan; dan (v)

Tangibel,

kondisi fisik fasilitas, peralatan

serta penampilan pekerja.

METODE

Metode kajian “explanatory sequential mixed method” —peneliti terlebih dahulu melakukan penelitian kuantitatif, menganilis hasil dan kemudian menyusul hasil untuk menerangkannya secara lebih terperinci dengan penelitian kualitatif(Creswell, 2016: 21). Pendekatan kuantitatif digunakan untuk melihat seberapa

(persen)kepuasan KPM terhadap pelaksanaan fungsi e-Warong, dan pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui lebih jauh pelaksanaan fungsi e-Warong tersebut.

Kajiandilakukan diKota

Pekanbaru, Kota Bandar Lampung, dan Kota Semarang. Penentuan lokasi didasarkan pertimbangan pelaksanaan e-Warong dalam kurun waktu Juni - Desember 2016.DiPekanbaru terdapat 4 e-Warongdari 24 yang diusulkan, di Bandar Lampung terdapat 14

e-Warong dari 55 yang diusulkan, dan di Semarang terdapat 16 e-Warong (sudah berjalan).Pada masing-masing lokasi tersebut ditentukan satu e-Warong. Respondenperlokasi sebanyak 50 KPM (10%jumlah KPM)dari

e-Warong terpilih. Dengan demikian terdapat 150 responden, yang

ditentukan secara nonprobability sampling dengan teknik sampling sistematis —teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut... dapat juga dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu (Sugiyono, 2013: 105).

Untuk memperoleh

kedalaman informasi

dilakukan wawancara dengan sejumlah informan (pejabat/pihak terkait pelaksanaan e-Warong), yaitu: pihak Himbara, Bulog, Dinas Sosial Provinsi/Kota, Pendamping dan Pengelola e-Warong.

HASIL KAJIAN

Sebanyak 150 responden adalah kaum ibu, karena mereka peserta PKH

dan/atau anggota KUBE PKH. Pekerjaan mereka: 94% responden menyatakan murni sebagai ibu rumah tangga, 1,3 % melakukan usaha kecil-kecilan , 2,3% sebagai tukang

(4)

0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 35.00% 40.00% 45.00%

50.00% 46.70%

26.70%25.30%

0.70%

Diagram 1: Pendidikan Responden Sumber : Hasil kajian 2017.

Fungsi 1, e-Warong sebagai PenyalurKebutuhan PokokMurah Berkualitas

E-Warong sebagai tempat menjual (distributor) kebutuhan pokok (beras, gula) murah dan berkualitas terkait dimensi reliability (reliabilitas), 48% responden menyatakan puas, 12% menyatakan sangat puas, dan 20% masing-masing menyatakan tidak dan kurang puas.Responden yang

menyatakan sangat puas, karena setelah ada e-Warong, mereka memperoleh kebutuhan pokok lebih pasti, lebih murah dan dalam jumlah yang tepat, serta kualitas cukup baik. Adapun responden yang menyatakan kurang puas/tidak puas karena setelah beras dimasak, nasinya keras (kepyar

–Bhs. Jawa), dan kualitas gula (masih) menurut mereka (masih) kurang baik.

Dalam kaitan itu, hasil pendalaman (wawancara) dengan

pengelola yang notabene juga KPM dan pendamping e-Warong diperoleh informasi, responden yang

menyatakan puas bahkan sangat puas karena setelah ada e-Warong, KPM dapat memperoleh kebutuhan pokok tersebut lebih pasti, lebih murah dan dalam jumlah yang tepat dibandingkan sebelum ada e-Warong. Dari sisi harga, beras di e-Warong lebih murah

dibandingkan di tempat lain, dan dari sisi jumlah, KPM memperoleh dalam jumlah yang tepat, yakni

(5)

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%

12% 48%

20% 20%

Diagram 2 : Kepuasan KPM, e-Warong sebagai Penyedia Kebutuhan Murah Berkualitas Sumber : Hasil kajian 2017.

Disamping itu, KPM tidak perlu lagi mengeluarkan uang sebagai tebusan, dimana sebelum ada e-Warong, KPM perlu menebus Rp. 1.600,- (seribu enam ratus rupiah) perkilogram. Kemudian, terkait e-Warong memberikan layanan tepat

waktu, 48% responden menyatakan puas, 37,3% kurang puas, dan 14,7% menyatakan sangat puas. Dan e-Warong memberikan layanan secara baik, diperoleh informasi: 54%

menyatakan puas, 34,75 kurang puas, dan 11,3% menyatakan sangat puas.

Gambar 1 : Beras di e-Warong Sumber : Hasil kajian 2016.

Fungsi 2, e-Warong sebagai Penyalur Bantuan Sosial Nontunai

Selanjutnya, e-Warong sebagai agen bank penyalur bantuan sosial nontunai terkait dimensi responsiveness (daya tanggap), 80,7% responden

menyatakan puas, 17,3% sangat puas, dan sisanya 2% kurang

puas.Responden yang menyatakan puas dan sangat puas karena dengan adanya e-Warong,menjadi lebih praktis, cepat, dan tepat jumlah.

Sementara itu, yang menyatakan kurang puas karena alat/mesin electronic data capture

(6)

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

17%

80%

2%

0%

Diagram 3: e-Warong sebagai penyalur Bansos Nontunai Sumber : Hasil kajian 2017.

Adapun fungsi e.Warong sebagai penyalur bantuan sosial nontunai terkait dimensi assurance

(jaminan), 79,3% responden

menyatakan puas, 20% menyatakan sangat puas, dan 0,7% menyatakan kurang puas (kompetensi pengelola e-Warong menumbuhkan rasa percaya kepada KPM). Tentang keramahan

pengelola e-Warong dalam memberikan layanan, 80,7%

responden menyatakan puas, 19,3% menyatakan sangat puas. Selanjutnya, tentang pengelola e-Warong membuat rasa aman waktu transaksi (tidak dicurangi), 79,3% responden

menyatakan puas, 20% sangat puas, dan 0,7% menyatakan kurang puas.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

15.30%

84.00%

0.70%

0.00%

Diagram 4: Pengelola e-Warong memberikan Rasa Aman Waktu Transaksi

Sumber : Hasil kajian 2017.

Tentang empaty (empati) pengelola e.Warong (memberikan perhatian yang baik kepada KPM), 84% responden menyatakan puas, 15,3% sangat puas, dan 0,7% kurang puas. Selanjutnya bahwa pengelola

e.Warong mengutamakan kepentingan KPM, 83% menyatakan puas, 15,3% sangat puas, dan 1,3% menyatakan kurang puas, dan terkait e-Warong buka tepat waktu, 81,3% responden menyatakan puas, 18% menyatakan sangat puas, dan 0,7% responden

menyatakan kurang puas. Adapun persepsi KPM terhadap e-Warong dan pengelolanya (tangible/bukti fisik), e.Warong memanfaatkan alat modern seperti EDC, 84,7% reponden

menyatakan puas, 14,7% sangat puas, dan 0,7% kurang puas. Selanjutnya, pengelola e-Warong berpenampilan menarik, 56% responden menyatakan puas, 30,7% kurang puas, dan

(7)

Sangat Puas Puas Kurang PuasTidak Puas

Fungsi 3, e-Warong sebagai Tempat Pemasaran Produk KUBE PKH Sumber : Hasil kajian 2017.

Dari diagram tersebut terlihat bahwa sebagian besar responden (81,3%) menyatakan tidak puas e-Warong sebagai tempat pemasaran produk KUBE PKH, dan 4,7% selebihnya meny-atakan kurang puas (4,7%).

Responden yang menyatakan kurang puas karena e-Warong

dirancang sebagai tempat penyediaan kebutuhan pokok bagi keluarga miskin dan rentan, sementara produk KUBE PKH termasuk bukan kebutuhan pokok (kerajinan, seperti: Tempat Tissue, Tas, Tempat Sampah, dan lain

sebagainya).Namun, terdapat 2,7% responden yang menyatakan puas dan 11,3% responden menyatakan sangat puas,dengan alasan e-Warong sudah dapat menampung beberapa produk

KUBE PKH, seperti sabun pencuci pir-ing dan hasil kerajinan anggota.

Dari wawancara dengan pengelola, pendampingdan pihak-pihak terkait penyelenggaraan e-Warong diperoleh informasi, tidak mudah, produk KUBE dipasarkan di e-Warong. Dalam pengertian bahwa produk KUBE tersebut untuk dibeli oleh KPM karena bukan merupakan

kebutuhan pokok. Dalam kasus KUBE di Bandar Lampung, misalnya, yang menghasilkan: Tempat Sampah, Tempat Tisu, dan lainnya dari limbah koran, dengan bimbingan pendamping dan pihak instansi/dinas sosial

setempat, anggota KUBE

memasarkannya kepada masyarakat (umum) dan ketika ada even tertentu, misalnya —Bazar yang

diselenggarakan oleh Dharma Wanita Pemerintah Daerah setempat. Produk KUBE di Pekanbaru dan Semarang berupa makanan ringan dan sabun cair pencuci piring, berbeda dengan produk KUBE di Bandar Lampung, produk-produk KUBE tersebut, disamping dipasarkan kepada

(8)

Fungsi 4, e-Warong sebagai

Tempat Layanan Koperasi Simpan Pinjam

Diagram 7: e-Warong sebagai tempat Layanan Koperasi Simpin

Sumber : Hasil kajian 2017.

E-Warong sebagai koperasi yang dapat memberikan layanan simpan pinjam bagi

anggotanya (KPM), diperoleh informasi 66,7% responden menyatakan tidak puas karena e-Warong belum

berfungsi sebagai koperasi simpan pinjam. Kemudian 33,3% responden

lainnya juga menyatakan kurang puas, karena

usaha simpan pinjam masih terbatas di kelompok (KUBE PKH).

REKOMENDASI

 Peningkatan sosialisasi kepadapara pihak pemangku kepentingan

 Menambah variasi

bantuankebutuhan pokok agar gizi KMPterpenuhi, misalnya telur, ikan, sayur mayur.

 Membentuk Tim tetap

Monevadan sistem pengaduan.

 Meningkatkan fungsi E-Warong

sebagai tempat pemasaran produk KUBE PKH dan layanan simpan pin-jam.

DAFTAR PUSTAKA

Berry, L.L., Zeithaml, V.A. and

Parasuraman, A. (1985). Quality counts in services too. Business Horizons, Vol. 28 No. 3, pp. 44-52.

BPS: Angka Kemiskinan Turun di Level 10,86 Persen.

http://bisniskeuangan. kompas.com/ read/2016/07/ 18/115609826/bps.angka.kemiski nan.turun.di.level.10.86.persen

(Diakses 2 Jan. 2017)

Dulung, Andi ZA. (2017). Bahan Paparan Elektronik Warung

Gotong Royong KUBE PKH. Dirjen. Penanganan Fakir Miskin.

Indonesia Investment. Kemiskinan di Indonesia. http://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/an

gka-ekonomi-makro/kemiskinan/item301.

(Diakses 2 April 2017).

Kotler. (1996). Dasar-Dasar

Pemasaran. Jilid 2 Edisi 6. Ahli Bahasa oleh Chrisanti Hasibuan. Jakarta: Intermedia.

Kementerian Sosial RI. (2016).

Petunjuk Pelaksanaan E-Warong KUBE Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 25 Tahun 2016 tentang Bantuan

Pengembangan Sarana Usaha Melalui Elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha

Bersama Program Keluarga Harapan. Ditjen. Penanganan Fakir Miskin.

Peraturan Menteri Sosial RI. Nomor 25 Tahun 2016 tentang Bantuan Pengembangan Sarana Usaha melalui Elektronik Warung Gotong Royong KUBE PKH.

(9)

Kombinasi (Mixed Methods).

(10)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sebelum melakukan perencanaan strategi di bidang SI/TI akan lebih tepat untuk lebih dahulu mengulas tentang area atau elemen-elemen pokok dalam pengelolaan SI/TI agar

Adapun ibu yang selama hamil makannya sama saja dengan sebelum hamil, ASI-nya lebih lama keluar, yaitu lebih dari tiga jam sesudah kelahiran, bahkan ada yang

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

Buah yang dipanen sebelum tahap pematangan dan pematangan yang tepat mungkin tidak mencapai kualitas optimal setelah panen dan dapat menjadi lebih mudah mengalami cedera atau bahkan