• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buruan - Kecamatan Blahbatuh - Kabupaten Guruan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buruan - Kecamatan Blahbatuh - Kabupaten Guruan."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DESA BURUAN, BANJAR

GETAS KAWAN

KECAMATAN : BLAHBATUH

KABUPATEN/KOTA : GIANYAR

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rakhmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan KK Dampingan Kuliah Kerja Nyata

Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) UNUD di Desa Buruan, Kecamatan

Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Laporan ini sebagai salah satu tugas yang diberikan lembaga

untuk tugas individu sebagai bukti telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN PPM

yang dilaksakanan pada tanggal 22 Juli 2016 sampai dengan 29 Agustus 2016.

Materi dalam laporan KK Dampingan KKN PPM yang disusun ini merupakan

kewajiban seluruh mahasiswa yang menempuh program S1. Karena melalui KKN PPM ini

wawasan dan pengetahuan terus bertambah terutama dalam mengaplikasikan disiplin ilmu

yang didapat dari perkuliahan.

Tiada gading yang tak retak, banyak kendala yang ditemui dalam proses penyusunan

dan begitu pula masih terdapat kekurangan dalam laporan ini. Namun, berkat bantuan dan

kerjasama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan.

Dengan demikian, melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P, selaku Dosen Pembimbing

Lapangan Desa Buruan

2. Bapak I Ketut Sumarda, selaku Kepala Desa Buruan beserta staf

3. Bapak I Ketut Cikra selaku kelian Banjar Getas Kawan

4. Rekan-rekan mahasiswa peserta KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII

Penyusun mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca terutama dari pihak

Universitas Udayana demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga laporan yang dibuat

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam program ini.

Buruan, Agustus 2016

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Gambaran Umum Keluarga Dampingan ...159

1.2 Profil Keluarga Dampingan ...160

1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan ...161

1.3.1 Pendapatan Keluarga Dampingan ...161

1.3.2 Pengeluaran Keluarga Dampingan ...161

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ...164

2.2 Masalah Prioritas ...165

BAB III USULAN PENYELESAIAN MASALAH 3.1 Program ...167

3.2 Agenda Kegiatan ...168

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Waktu ...172

4.2 Lokasi ...172

4.3 Pelaksanaan ...172

4.4 Dampak ...173

4.5 Hasil ...173

4.6 Kendala ...173

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ...174

5.2 Rekomendasi ...174

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Gambaran Umum Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan

salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu mengenai pengabdian

kepada masyarakat. Kegiatan KKN dilaksanakan secara bersama-sama atau terpadu antara

perguruan tinggi, pemerintah, dan juga masyarakat desa untuk kemajuan desa tersebut.

Penyelenggaraan kegiatan KKN PPM Universitas Udayana didasari oleh UUD 1945 dan

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto 60 Tahun

1999 tentang Pendidikan Tinggi. Adapun Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan KKN PPM

oleh Universitas Udayana secara khusus yaitu untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat

dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh masyarakat didaerah yang menjadi sasaran KKN

PPM Universitas Udayana.

Salah satu program khusus KKN PPM Universitas Udayana adalah Program KK

Dampingan. Program KK Dampingan merupakan kegiatan individu yang harus dilakukan oleh

setiap peserta KKN PPM dengan cara mendampingi serta turut membantu keluarga miskin

dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapinya. Masalah tersebut dapat berupa masalah

kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dan sebagainya. Dalam program ini, setiap

peserta KKN PPM diwajibkan memiliki minimal satu KK Dampingan. Peserta KKN PPM,

yaitu mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan ikut larut dalam kehidupan dan

kegiatan yang dilakukan oleh KK Dampingan selama kurun waktu kegiatan KKN berlangsung.

Selama kurun waktu tersebut mahasiswa harus menggali informasi sedalam-dalamnya serta

mengidentifikasi setiap masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan. Selanjutnya mahasiswa

mencarikan solusi atau jalan keluar untuk setiap permasalahan agar tercapainya kehidupan

yang lebih baik dari KK Dampingan tersebut.

Kondisi saat ini di Desa Buruan masih banyak terdapat keluarga miskin yang mejadi

sasaran kegiatan KK Dampingan KKN PPM Universitas Udayana. Keluarga tersebut tersebar

disetiap Dusun yang ada di Desa Buruan. Desa Buruan mempunyai tujuh dusun, yaitu Dusun

Getas Kawan, Dusun Getas Kangin, Dusun Buruan, Dusun Bangunliman, Dusun Celuk, Dusun

Kutri, dan Dusun Ketandan. Pada kesempatan ini, penulis mendampingi salah satu KK Miskin

(6)

penulis akan mendampigi keluarga beliau untuk selanjutnya dibantu mencarikan solusi atau

jalan keluar dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh keluarga beliau.

1.2 Profil Keluarga Dampingan

Keluarga Bapak I Ketut Darma Wijaya merupakan sebuah keluarga kecil pra-sejahtera.

Keluarga Beliau tinggal di Banjar Getas Kawan, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh,

Kabupaten Gianyar. Beliau menetap bersama-sama dengan saudaranya yang lain di sebuah

tanah warisan dari orangtuanya. Dari pernikahannya dengan Ibu Ni Putu Pariani, beliau

dikaruniai tiga orang anak. Anak yang pertama bernama I Putu Rama Dita Wijaya, anak yang

kedua bernama I Kadek Satria Wahana Wijaya dan anak yang terakhir bernama Ni Komang

Diah Ranitya Dewi. Anak pertama beliau untuk saat ini masih menempuh pendidikan di

bangku SMP kelas 2. Sementara anak kedua saat ini sedang menempuh pendidikan SD kelas

5, dan si bungsu saat ini telah bersekolah di sebuah Taman Kanak-kanak.

Bapak Darma Wijaya berprofesi sebagai seorang seniman ukir. Belajar mengukir sudah

dilakoninya semenjak duduk di bangku kelas 4 SD. Sementara istrinya hanyalah seorang ibu

rumah tangga, namun sesekali Ibu Pariani membuat banten untuk kemudian dijual di pasar.

No Nama Status Umur

(tahun) Pendidikan Pekerjaan Ket.

(7)

Diah

Ranitya

Dewi

1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.3.1 Pendapatan Keluarga

Kondisi perekonomian keluarga Bapak I Ketut Darma Wijaya tergolong keluarga

ekonomi berkekurangan karena pendapatan yang didapat tidak sebanding dengan pengeluaran

setiap bulannya dan tidak menentu. Pekerjaan beliau sebagai seorang seniman ukir tidak cukup

untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Dari hasil pemaparan beliau, untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya beliau masih menggunakan sistem gali lubang tutup lubang. Sebagai

tulang punggung keluarga, bapak Darma Wijaya bekerja seorang diri, istrinya untuk saat ini

hanya bisa membantu perekonomian keluarga dengan berjualan banten di pasar tradisional.

Namun kegiatan berjualan ini juga tidak selalu bisa dilakukan oleh Ibu Pariani berhubung

cukup padatnya kegiatan adat yang ada di lingkungan Banjar Getas Kangin. Untuk saat ini

penghasilan beliau selama sebulan berkisar ± Rp. 1.500.000.

1.3.2 Pengeluaran Keluarga

Adapun biaya-biaya pengeluaran Bapak Darma Wijaya tiap bulannya adalah sebagai

berikut:

a. Kebutuhan Sehari-Hari

Salah satu bentuk pengeluaran keluarga Bapak Darma Wijaya adalah pengeluaran

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengeluaran sehari-harinya digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi berupa beras, lauk pauk, dan sayur mayur sebesar ± Rp

20.000/hari.

b. Kebutuhan Kesehatan

Berkaitan dengan masalah kesehatan, Bapak Darma Wijaya telah menggunakan

Jamkesmas. Kartu Jamkesmas ini telah beliau pergunakan saat 3 tahun yang lalu beliau

melakukan operasi usus buntu. Pengeluaran keluarga Bapak Darma Wijaya berkaitan dengan

kesehatan berkisar antara Rp 35.000 hingga Rp 50.000 untuk sekali berobat. Biasanya jika ada

anggota keluarga yang sakit, maka Bapak Darma Wijaya memilih untuk pergi ke salah satu

(8)

c. Pendidikan Anak-Anak

Berkaitan dengan masalah pendidikan, Bapak Darma Wijaya menanggung biaya

pendidikan untuk anak pertama dan anak ketiganya saja. Sementara untuk anak kedua Beliau,

biaya pendidikan digratiskan dari pihak sekolah. Biaya pendidikan untuk anak pertama yang

masih bersekolah di bangku SMP kelas 2 adalah sebesar Rp 100.000/bulan. Sementara biaya

pendidikan untuk anak ketiga beliau yang masih bersekolah di Taman Kanak-kanak adalah

sebesar Rp. 120.000/bulan.

d. Kerohanian

Pengeluaran berkaitan dengan kegiatan kerohanian seperti sarana persembahyangan

sehari-hari, Bapak Darma Wijaya membuat sendiri dari bahan-bahan yang ada di pekarangan

rumahnya. Terkadang beliau membeli bunga untuk membuat canang untuk sembahyang. Biaya

yang dikeluarkan sekitar Rp. 5.000,00 untuk per 2 hari.

e. Sosial

Pengeluaran dari segi sosial, seperti urunan di Banjar Getas Kawan tidak lagi menjadi

tanggungan masing-masing Kepala Keluarga di lingkungan tersebut. Hal ini dikarenakan untuk

pengeluaran sosial, seperti urunan tersebut telah menjadi tanggungan Lembaga Perkreditan

Desa (LPD).

f. Listrik dan air

Keluarga Bapak Darma Wijaya mengeluarkan biaya sebesar Rp 120.000/bulan untuk

biaya listrik. Sementara untuk air sendiri keluarga Bapak Darma Wijaya menggunakan sumber

air dari sumur yang ada di rumahnya, bukan sumber air dari PDAM. Sehingga Keluarga Bapak

(9)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Selama melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan, penulis melakukan

pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Bapak Darma Wijaya. Pendekatan tersebut

penulis lakukan melalui perbincangan santai dengan Bapak Darma Wijaya. Perbincangan yang

dilakukan membahas tentang program KK Dampingan. Pada pertemuan-pertemuan awal

penulis menjelaskan mengenai keberadaan, tugas, dan fungsi mahasiswa KKN selama berada

di Desa Buruan. Selanjutnya penulis menjelaskan apa itu program KK dampingan, serta

memberikan penjelasan yang lebih mendalam pada hal-hal yang sifatnya sensitif agar tidak

terjadi salam paham antara mahasiswa dengan KK dampingannya.

Setelah melakukan beberapa kali pertemuan awal dengan keluarga Bapak Darma

Wijaya, Beliau mulai terbuka menceritakan tentang kondisi dan permasalahan yang dialami

keluarganya. Bapak Darma Wijaya adalah seorang yang ramah dan sangat terbuka, sehingga

ini memudahkan penulis untuk mengidentifikasi permasalahan yang sedang dialami oleh

keluarga beliau. Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi diantaranya :

a. Permasalahan Perekonomian

Kondisi perekonomian keluarga Bapak Darma Wijaya dapat dikatakan berkekurangan.

Hal ini dikarenakan penghasilan beliau selama sebulan belum mampu untuk menutupi

pengeluaran-pengeluaran yang terjadi. Kondisi ini terjadi dikarenakan di dalam keluarganya

Bapak Darma Wijaya hanya bekerja seorang diri, sementara sang istri tidak selalu bisa

membantu perekonomian keluarga dikarenakan tingginya kesibukan kegiatan adat.

b. Permasalahan Kesehatan

Secara umum, keluarga Bapak Darma Wijaya tidak ada yang mengalami permasalahan

dalam hal kesehatan (penyakit khusus). Semua anggota keluarga Bapak Darma Wijaya dalam

kondisi sehat. Jika salah satu anggota keluarga mengalami sakit, maka Beliau akan

membawanya berobat ke sebuah bidan langganan yang ada di Desa Buruan.

c. Permasalahan Pendidikan

Bapak Darma Wijaya dan istrinya hanya mengenyam pendidikan hingga bangku SMA.

Namun hal ini tidak menjadi tolak ukur kemampuan Bapak Darma Wijaya dalam hal seni ukir.

Bapak Darma Wijaya telah menekuni dan telah belajar mengukir semenjak kelas 4 SD. Oleh

(10)

semua sedang bersekolah, karena beliau sangat memahami betapa pentingnya pendidikan bagi

anak-anaknya. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, Bapak Darma Wijaya

menyatakan bahwa untuk saat ini beliau masih mampu menanggung biaya pendidikan

anak-anaknya.

d. Permasalahan Kesehatan Lingkungan Tempat Tinggal

Keluarga Bapak Darma Wijaya tergolong keluarga yang bersih dan sudah mampu

menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dengan baik. Keluarga beliau juga telah

memiliki tempat MCK di rumahnya. Sehingga dapat dikatakan tidak ada permasalahan berarti

yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan tempat tinggal.

2.2 Masalah Prioritas

Prioritas masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh setelah melakukan

kunjungan dan wawancara. Kunjungan dilakukan hampir setiap hari pada jam tertentu. Penulis

melakukan pendekatan secara bertahap yaitu tidak langsung menanyakan masalah yang ada

secara langsung tetapi sedikit demi sedikit menanyakan masalah yang terdapat dalam keluarga

dampingan ini.

Berdasarkan beberapa permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga Bapak Darma

Wijaya, penulis dapat menentukan prioritas permasalahan keluarga Bapak Darma Wijaya yaitu

permasalahan ekonomi, dimana pendapatan yang diperoleh beliau masih kurang dan tidak

menentu setiap bulannya. Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh sangat bergantung pada

pesanan ukir yang beliau peroleh dari pelanggan-pelanggannya. Masalah perekonomian ini

adalah permasalahan mendasar yang dialami keluarga Bapak Darma Wijaya yang nantinya

dapat memengaruhi semua aspek kehidupan keluarga beliau.

Tujuan yang ingin dicapai penulis dengan memprioritaskan masalah perekonomian

tersebut adalah untuk membantu memecahkan masalah mendasar yang sedang dihadapi

keluarga Bapak Darma Wijaya. Meskipun tidak tuntas, tetapi penulis berharap saran yang

diberikan dapat membantu keluarga Bapak Darma Wijaya untuk memahami kondisi

keluarganya. Sehingga, manfaat yang nantinya diperoleh adalah perbaikan taraf kehiduapn

(11)

BAB III

USULAN PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan masalah yang diprioritaskan untuk diselesaikan dalam pendampingan

keluarga pra sejahtera ini, adapun realisasi kegiatan pemecahan masalah yang dilaksanakan selama

satu bulan antara lain:

a. Realisasi Masalah Ekonomi

Masalah keuangan merupakan satu hal penting bagi manusia dalam menjalankan hidup

serta memenuhi kebutuhan hidupnya. Permasalahan dalam keluarga Bapak Darma Wijaya adalah

penghasilan yang terbatas dan tidak menentu setiap bulannya. Sebagai pendamping keluarga

beliau, ada beberapa hal yang penulis lakukan untuk memperbaiki kondisi perekonomian keluarga

Bapak Darma Wijaya.

Pertama, penulis menyarankan dan memotivasi agar Bapak Darma Wijaya melakukan

pengembangan usaha ukirnya. Selama ini, Bapak Darma Wijaya hanya bekerja seorang diri.

Sementara dari hasil wawancara, beliau menyampaikan bahwa pesanan ukir yang beliau peroleh

tersebut cukup banyak. Sebenarnya peluang ini harus dapat dimanfaatkan oleh Bapak Darma

Wijaya untuk melakukan pengembangan usaha. Penulis menyarankan agar beliau mencari pekerja

lain yang dapat membantu beliau dalam menyelesaikan pesanan ukir yang diperoleh. Berkaitan

dengan kekhawatiran beliau dengan hasil ukir yang tidak sesuai dengan standar yang beliau miliki,

penulis menyarankan agar Bapak Darma Wijaya melakukan tindakan pengawasan yang ketat

terhadap pekerja-pekerjanya nanti. Sehingga masalah standar kualitas ukir tersebut dapat

dipecahkan.

Kedua, penulis menyarankan agar Bapak Darma Wijaya melakukan kegiatan promosi

usaha ukirnya menjadi lebih intens. Dengan kegiatan promosi yang baik, maka pengembangan

kegiatan usaha juga dapat dilakukan. Penulis juga menyarankan agar beliau menitipkan beberapa

contoh hasil ukirannya di beberapa toko ukir (konsinyasi). Dengan demikian usaha beliau akan

semakin dikenal dan peluang untuk berkembang akan semakin besar.

Ketiga, untuk memperbaiki dan menunjang perekonomian keluarga, penulis menyarankan

juga agar Ibu Pariani sebisa mungkin membantu perekonomian keluarga dengan berjualan canang

(12)

b. Realisasi Masalah Kesehatan

Permasalahan kesehatan meskipun tidak menjadi masalah prioritas untuk dipecahkan,

namun penulis tetap menghimbau dan menyarankan keluarga Bapak Darma Wijaya untuk sesegera

mungkin mengurus mengenai kartu jaminan kesehatan. Hal ini untuk mengantisipasi masalah

kesehatan yang mungkin akan timbul di kemudian hari.

3.2 Agenda Kegiatan

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan JKEM

1. Minggu, 24

Juli 2016

15.00 - 17.00 Menghubungi Kelian Dinas Banjar

Getas Kawan untuk menanyakan

alamat KK Dampingan serta

melakukan kunjungan dan

memperkenalkan diri dengan KK

Dampingan

keadaan keluarga Bapak Darma

Wijaya

Bapak Darma Wijaya secara lebih

detail

dialami oleh keluarga Bapak

Darma Wijaya

umum hingga ke permasalahan

spesifik yang dialami oleh

keluarga Bapak Darma Wijaya

5 x1 jam

(13)

6. Jumat, 5

Agustus 2015

13.30 – 18.30 Melakukan pembicaraan mengenai

usaha ukir yang beliau miliki serta

melakukan bincang-bincang

dengan anggota keluarga yang

lainnya.

5x1 jam

= 5 jam

7. Sabtu, 6

Agustus 2016

16.00 – 21.00 Berbincang-bincang mengenai

riwayat kesehatan keluarga Bapak

16.00 – 21.00 Berbincang-bincang mengenai

kondisi pendidikan anak-anak

beliau dan rencana pendidikan

anak beliau di masa depan

5x1 jam

memberikan saran untuk

membentuk kelompok usaha

sehari-hari dan membantu anak Ibu

Pariani mengerjakan PR.

Kawan dan dampaknya terhadap

keluarga Bapak Darma Wijaya

informasi yang diperoleh dari

instansi pemerintahan berkaitan

dengan pembentukan kelompok

usaha ke Bapak Darma Wijaya

6x1 jam

= 6 jam

13. Sabtu, 13

Agustus 2016

15.00 – 20.00 Memberikan saran kepada

keluarga Bapak Darma Wijaya

mengenai usulan pekerjaan

5x1 jam

(14)

sampingan yang bisa dilakoni oleh

masalah perekonomian keluarga

Bapak Darma Wijaya secara lebih

mendalam

keluarga Bapak Darma Wijaya

sembari mengikuti keseharian

beliau

anak-anak Bapak Darma Wijaya

dan mengajaknya berbincang –

bincang serta membantu

mengerjakan PR.

semangat Bapak Darma Wijaya

untuk mengembangkan usaha.

Hasil yang diharapkan adalah

usaha yang beliau geluti dapat

13.00 – 19.00 Berkunjung untuk terakhir kalinya

ke rumah Bapak Darma Wijaya

untuk menemani aktivitas keluarga

beliau untuk terakhir kalinya.

Memberikan bingkisan berupa

papan nama usaha untuk 6x1

(15)

memotivasi Bapak Darma Wijaya

(16)

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk

kedalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa

yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Penulis dalam

melaksanakan program ini melakukan kunjungan ke keluarga dampingan dalam sebulan

sebanyak 18 kali dengan total waktu kunjungan selama 92 jam.

4.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai

dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Banjar

Getas Kawan, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Sedangkan secara

spesifik lokasi KK Dampingan dari pelaksanaan KK Dampingan yaitu keluarga Bapak Darma

Wijaya.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan program KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM Periode XIII di Desa Buruan,

Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa

kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan

perbincangan-perbincangan santai bersama keluarga yang didampingi untuk menciptakan

suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami

dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan

sebanyak 18 kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 6 jam untuk tiap

(17)

4.4 Dampak

Dampak yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah diharapkan Bapak

Darma Wijaya beserta keluarga mampu meningkatkan kemampuan ekonomi yang dimilikinya.

Sehingga dapat tercipta taraf kehidupan yang lebih baik dari kondisi sebelumnya.

4.5 Hasil

Hasil yang didapatkan dari pendampingan terhadap keluarga Bapak Darma Wijaya

adalah beliau menjadi lebih memahami cara-cara untuk mengembangkan usaha yang

dimilikinya saat ini. Selain itu, dengan adanya program KK Dampingan ini maka semangat dan

motivasi melanjutkan hidup bagi keluarga Bapak Darma Wijaya menjadi lebih tinggi.

4.6 Kendala

Selama melakukan kegiatan pendampingan terhadap Keluarga Bapak Darma Wijaya,

penulis menemukan beberapa kendala. Permasalahan utama yang muncul adalah ketika penulis

ingin mencarikan solusi dari masalah ekonomi yang dialami oleh keluarga beliau. Pada

awalnya, untuk membantu mengembangkan usaha ukir Bapak Darma Wijaya, penulis akan

membantu dalam pembentukan kelompok usaha. Harapannya dengan adanya kelompok usaha,

maka beliau dapat memperoleh dana bantuan usaha dari pemerintah untuk membantu dalam

mengembangkan usaha. Namun, ketika penulis melakukan proses pembentukan kelompok

usaha serta memohon bantuan dana ke beberapa instasi terkait, ternyata dana usaha semacam

ini telah dihapuskan. Sehingga niat untuk pembentukan kelompok usaha akhirnya harus

terhenti. Namun meskipun demikian, penulis tetap berusaha memotivasi Bapak Darma Wijaya

agar tidak patah semangat untuk mengembang usaha ukirnya. Penulis optimis, jika beliau

bersedia melakukan beberapa saran yang telah dianjurkan sebelumnya, usaha ukir yang

(18)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

KKN PPM Unud merupakan salah satu program pengabdian kepada

masyarakat sebagai bentuk implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Salah satu program pokok non tema dalam KKN PPM Unud ini adalah program

KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu memberdayaan keluarga yang

didampingi. Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Bapak Darma

Wijaya. Berdasarkan kunjungan dan pendampingan yang telah dilakukan selama 5

minggu, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

a. Masalah utama yang dialami keluarga Bapak Darma Wijaya adalah masalah

ekonomi. Penghasilan yang beliau peroleh dari profesi sebagai seniman ukir

belum mampu menutupi biaya hidup keluarganya.

b. Selain masalah perekonomian, keluarga Bapak Darma Wijaya tidak ada

mengalami masalah lainnya yang terlalu berarti.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan oleh penulis

dalam keluarga Bapak Darma Wijaya, maka rekomendasi yang dapat penulis

berikan anata lain :

a. Keluarga Bapak Darma Wijaya hendaknya dapat mengaplikasikan semua

solusi yang telah ditawarkan oleh penulis. Keluarga dampingan disarankan

untuk berusaha mengembangkan usaha yang dimiliki dengan

memanfaatkan segala peluang dan potensi yang ada.

b. Anak-anak dalam keluarga Bapak Darma Wijaya hendaknya disekolahkan

hingga jenjang perguruan tinggi negeri. Jika kesulitan dalam hal pendaan

atau biaya kuliah, maka dapat dibantu dengan mencarikan beasiswa

Bidikmisi. Dengan baiknya pendidikan yang dimiliki oleh anak-anak beliau,

maka untuk ke depannya akan dapat memperbaiki kualitas hidup keluarga

(19)

LAMPIRAN

Gambar 1. Bapak Darma Wijaya sedang mengerjakan pesanan ukirnya

Gambar 2. Salah satu sudut rumah Bapak Darma Wijaya

Gambar

Gambar 1. Bapak Darma Wijaya sedang mengerjakan pesanan ukirnya

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kunjungan yang saya lakukan sebagai mahasiswa pada keluarga bapak I Made Jiwa dapat disimpulkan bahwa masalah utama yang ditemui adalah masalah ekonomi keluarga

Permasalahan pokok yang dihadapi oleh Bapak I Made Reta adalah masalah ekonomi. Dimana dari segi keuangan, Bapak I Made Reta adalah masyarakat yang

Masalah ekonomi menjadi masalah prioritas utama dari keluarga Bapak I

Untuk saat ini yang menjadi masalah utama pada keluarga Ibu Jro Sudiani berada pada masalah pendapatan yang tidak mencukupi karena hanya Bapak Dewa Putu Gede

Berdasarkan beberapa permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga Bapak Surjana tersebut, penulis dapat menentukan prioritas permasalahan keluarga Bapak Surjana

Permasalahan pokok yang dihadapi keluarga Ibu Nyoman Ariani adalah masalah ekonomi, dimana pendapatan keluarga Ibu Nyoman Ariani dan Bapak Komang Suarsana untuk

Prioritas masalah yang dialami oleh keluarga Bapak I Made Pugur adalah masalah ekonomi dan masalah kesehatan lingkungan rumah. Dari masalah tersebut adapun solusi yang

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan yaitu bulan Agustus terhadap keluarga Pak Winartha, penulis dapat menyimpulkan hal sebagai berikut : Masalah utama dari