PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : DESA BURUAN, BANJAR
GETAS KAWAN
KECAMATAN : BLAHBATUH
KABUPATEN/KOTA : GIANYAR
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rakhmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan KK Dampingan Kuliah Kerja Nyata
Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) UNUD di Desa Buruan, Kecamatan
Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Laporan ini sebagai salah satu tugas yang diberikan lembaga
untuk tugas individu sebagai bukti telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN PPM
yang dilaksakanan pada tanggal 22 Juli 2016 sampai dengan 29 Agustus 2016.
Materi dalam laporan KK Dampingan KKN PPM yang disusun ini merupakan
kewajiban seluruh mahasiswa yang menempuh program S1. Karena melalui KKN PPM ini
wawasan dan pengetahuan terus bertambah terutama dalam mengaplikasikan disiplin ilmu
yang didapat dari perkuliahan.
Tiada gading yang tak retak, banyak kendala yang ditemui dalam proses penyusunan
dan begitu pula masih terdapat kekurangan dalam laporan ini. Namun, berkat bantuan dan
kerjasama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan.
Dengan demikian, melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P, selaku Dosen Pembimbing
Lapangan Desa Buruan
2. Bapak I Ketut Sumarda, selaku Kepala Desa Buruan beserta staf
3. Bapak I Ketut Cikra selaku kelian Banjar Getas Kawan
4. Rekan-rekan mahasiswa peserta KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII
Penyusun mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca terutama dari pihak
Universitas Udayana demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga laporan yang dibuat
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam program ini.
Buruan, Agustus 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Gambaran Umum Keluarga Dampingan ...159
1.2 Profil Keluarga Dampingan ...160
1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan ...161
1.3.1 Pendapatan Keluarga Dampingan ...161
1.3.2 Pengeluaran Keluarga Dampingan ...161
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ...164
2.2 Masalah Prioritas ...165
BAB III USULAN PENYELESAIAN MASALAH 3.1 Program ...167
3.2 Agenda Kegiatan ...168
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Waktu ...172
4.2 Lokasi ...172
4.3 Pelaksanaan ...172
4.4 Dampak ...173
4.5 Hasil ...173
4.6 Kendala ...173
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ...174
5.2 Rekomendasi ...174
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Gambaran Umum Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan
salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu mengenai pengabdian
kepada masyarakat. Kegiatan KKN dilaksanakan secara bersama-sama atau terpadu antara
perguruan tinggi, pemerintah, dan juga masyarakat desa untuk kemajuan desa tersebut.
Penyelenggaraan kegiatan KKN PPM Universitas Udayana didasari oleh UUD 1945 dan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto 60 Tahun
1999 tentang Pendidikan Tinggi. Adapun Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan KKN PPM
oleh Universitas Udayana secara khusus yaitu untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat
dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh masyarakat didaerah yang menjadi sasaran KKN
PPM Universitas Udayana.
Salah satu program khusus KKN PPM Universitas Udayana adalah Program KK
Dampingan. Program KK Dampingan merupakan kegiatan individu yang harus dilakukan oleh
setiap peserta KKN PPM dengan cara mendampingi serta turut membantu keluarga miskin
dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapinya. Masalah tersebut dapat berupa masalah
kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dan sebagainya. Dalam program ini, setiap
peserta KKN PPM diwajibkan memiliki minimal satu KK Dampingan. Peserta KKN PPM,
yaitu mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan ikut larut dalam kehidupan dan
kegiatan yang dilakukan oleh KK Dampingan selama kurun waktu kegiatan KKN berlangsung.
Selama kurun waktu tersebut mahasiswa harus menggali informasi sedalam-dalamnya serta
mengidentifikasi setiap masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan. Selanjutnya mahasiswa
mencarikan solusi atau jalan keluar untuk setiap permasalahan agar tercapainya kehidupan
yang lebih baik dari KK Dampingan tersebut.
Kondisi saat ini di Desa Buruan masih banyak terdapat keluarga miskin yang mejadi
sasaran kegiatan KK Dampingan KKN PPM Universitas Udayana. Keluarga tersebut tersebar
disetiap Dusun yang ada di Desa Buruan. Desa Buruan mempunyai tujuh dusun, yaitu Dusun
Getas Kawan, Dusun Getas Kangin, Dusun Buruan, Dusun Bangunliman, Dusun Celuk, Dusun
Kutri, dan Dusun Ketandan. Pada kesempatan ini, penulis mendampingi salah satu KK Miskin
penulis akan mendampigi keluarga beliau untuk selanjutnya dibantu mencarikan solusi atau
jalan keluar dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh keluarga beliau.
1.2 Profil Keluarga Dampingan
Keluarga Bapak I Ketut Darma Wijaya merupakan sebuah keluarga kecil pra-sejahtera.
Keluarga Beliau tinggal di Banjar Getas Kawan, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh,
Kabupaten Gianyar. Beliau menetap bersama-sama dengan saudaranya yang lain di sebuah
tanah warisan dari orangtuanya. Dari pernikahannya dengan Ibu Ni Putu Pariani, beliau
dikaruniai tiga orang anak. Anak yang pertama bernama I Putu Rama Dita Wijaya, anak yang
kedua bernama I Kadek Satria Wahana Wijaya dan anak yang terakhir bernama Ni Komang
Diah Ranitya Dewi. Anak pertama beliau untuk saat ini masih menempuh pendidikan di
bangku SMP kelas 2. Sementara anak kedua saat ini sedang menempuh pendidikan SD kelas
5, dan si bungsu saat ini telah bersekolah di sebuah Taman Kanak-kanak.
Bapak Darma Wijaya berprofesi sebagai seorang seniman ukir. Belajar mengukir sudah
dilakoninya semenjak duduk di bangku kelas 4 SD. Sementara istrinya hanyalah seorang ibu
rumah tangga, namun sesekali Ibu Pariani membuat banten untuk kemudian dijual di pasar.
No Nama Status Umur
(tahun) Pendidikan Pekerjaan Ket.
Diah
Ranitya
Dewi
1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.3.1 Pendapatan Keluarga
Kondisi perekonomian keluarga Bapak I Ketut Darma Wijaya tergolong keluarga
ekonomi berkekurangan karena pendapatan yang didapat tidak sebanding dengan pengeluaran
setiap bulannya dan tidak menentu. Pekerjaan beliau sebagai seorang seniman ukir tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Dari hasil pemaparan beliau, untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya beliau masih menggunakan sistem gali lubang tutup lubang. Sebagai
tulang punggung keluarga, bapak Darma Wijaya bekerja seorang diri, istrinya untuk saat ini
hanya bisa membantu perekonomian keluarga dengan berjualan banten di pasar tradisional.
Namun kegiatan berjualan ini juga tidak selalu bisa dilakukan oleh Ibu Pariani berhubung
cukup padatnya kegiatan adat yang ada di lingkungan Banjar Getas Kangin. Untuk saat ini
penghasilan beliau selama sebulan berkisar ± Rp. 1.500.000.
1.3.2 Pengeluaran Keluarga
Adapun biaya-biaya pengeluaran Bapak Darma Wijaya tiap bulannya adalah sebagai
berikut:
a. Kebutuhan Sehari-Hari
Salah satu bentuk pengeluaran keluarga Bapak Darma Wijaya adalah pengeluaran
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengeluaran sehari-harinya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi berupa beras, lauk pauk, dan sayur mayur sebesar ± Rp
20.000/hari.
b. Kebutuhan Kesehatan
Berkaitan dengan masalah kesehatan, Bapak Darma Wijaya telah menggunakan
Jamkesmas. Kartu Jamkesmas ini telah beliau pergunakan saat 3 tahun yang lalu beliau
melakukan operasi usus buntu. Pengeluaran keluarga Bapak Darma Wijaya berkaitan dengan
kesehatan berkisar antara Rp 35.000 hingga Rp 50.000 untuk sekali berobat. Biasanya jika ada
anggota keluarga yang sakit, maka Bapak Darma Wijaya memilih untuk pergi ke salah satu
c. Pendidikan Anak-Anak
Berkaitan dengan masalah pendidikan, Bapak Darma Wijaya menanggung biaya
pendidikan untuk anak pertama dan anak ketiganya saja. Sementara untuk anak kedua Beliau,
biaya pendidikan digratiskan dari pihak sekolah. Biaya pendidikan untuk anak pertama yang
masih bersekolah di bangku SMP kelas 2 adalah sebesar Rp 100.000/bulan. Sementara biaya
pendidikan untuk anak ketiga beliau yang masih bersekolah di Taman Kanak-kanak adalah
sebesar Rp. 120.000/bulan.
d. Kerohanian
Pengeluaran berkaitan dengan kegiatan kerohanian seperti sarana persembahyangan
sehari-hari, Bapak Darma Wijaya membuat sendiri dari bahan-bahan yang ada di pekarangan
rumahnya. Terkadang beliau membeli bunga untuk membuat canang untuk sembahyang. Biaya
yang dikeluarkan sekitar Rp. 5.000,00 untuk per 2 hari.
e. Sosial
Pengeluaran dari segi sosial, seperti urunan di Banjar Getas Kawan tidak lagi menjadi
tanggungan masing-masing Kepala Keluarga di lingkungan tersebut. Hal ini dikarenakan untuk
pengeluaran sosial, seperti urunan tersebut telah menjadi tanggungan Lembaga Perkreditan
Desa (LPD).
f. Listrik dan air
Keluarga Bapak Darma Wijaya mengeluarkan biaya sebesar Rp 120.000/bulan untuk
biaya listrik. Sementara untuk air sendiri keluarga Bapak Darma Wijaya menggunakan sumber
air dari sumur yang ada di rumahnya, bukan sumber air dari PDAM. Sehingga Keluarga Bapak
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Selama melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan, penulis melakukan
pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Bapak Darma Wijaya. Pendekatan tersebut
penulis lakukan melalui perbincangan santai dengan Bapak Darma Wijaya. Perbincangan yang
dilakukan membahas tentang program KK Dampingan. Pada pertemuan-pertemuan awal
penulis menjelaskan mengenai keberadaan, tugas, dan fungsi mahasiswa KKN selama berada
di Desa Buruan. Selanjutnya penulis menjelaskan apa itu program KK dampingan, serta
memberikan penjelasan yang lebih mendalam pada hal-hal yang sifatnya sensitif agar tidak
terjadi salam paham antara mahasiswa dengan KK dampingannya.
Setelah melakukan beberapa kali pertemuan awal dengan keluarga Bapak Darma
Wijaya, Beliau mulai terbuka menceritakan tentang kondisi dan permasalahan yang dialami
keluarganya. Bapak Darma Wijaya adalah seorang yang ramah dan sangat terbuka, sehingga
ini memudahkan penulis untuk mengidentifikasi permasalahan yang sedang dialami oleh
keluarga beliau. Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi diantaranya :
a. Permasalahan Perekonomian
Kondisi perekonomian keluarga Bapak Darma Wijaya dapat dikatakan berkekurangan.
Hal ini dikarenakan penghasilan beliau selama sebulan belum mampu untuk menutupi
pengeluaran-pengeluaran yang terjadi. Kondisi ini terjadi dikarenakan di dalam keluarganya
Bapak Darma Wijaya hanya bekerja seorang diri, sementara sang istri tidak selalu bisa
membantu perekonomian keluarga dikarenakan tingginya kesibukan kegiatan adat.
b. Permasalahan Kesehatan
Secara umum, keluarga Bapak Darma Wijaya tidak ada yang mengalami permasalahan
dalam hal kesehatan (penyakit khusus). Semua anggota keluarga Bapak Darma Wijaya dalam
kondisi sehat. Jika salah satu anggota keluarga mengalami sakit, maka Beliau akan
membawanya berobat ke sebuah bidan langganan yang ada di Desa Buruan.
c. Permasalahan Pendidikan
Bapak Darma Wijaya dan istrinya hanya mengenyam pendidikan hingga bangku SMA.
Namun hal ini tidak menjadi tolak ukur kemampuan Bapak Darma Wijaya dalam hal seni ukir.
Bapak Darma Wijaya telah menekuni dan telah belajar mengukir semenjak kelas 4 SD. Oleh
semua sedang bersekolah, karena beliau sangat memahami betapa pentingnya pendidikan bagi
anak-anaknya. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, Bapak Darma Wijaya
menyatakan bahwa untuk saat ini beliau masih mampu menanggung biaya pendidikan
anak-anaknya.
d. Permasalahan Kesehatan Lingkungan Tempat Tinggal
Keluarga Bapak Darma Wijaya tergolong keluarga yang bersih dan sudah mampu
menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dengan baik. Keluarga beliau juga telah
memiliki tempat MCK di rumahnya. Sehingga dapat dikatakan tidak ada permasalahan berarti
yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan tempat tinggal.
2.2 Masalah Prioritas
Prioritas masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh setelah melakukan
kunjungan dan wawancara. Kunjungan dilakukan hampir setiap hari pada jam tertentu. Penulis
melakukan pendekatan secara bertahap yaitu tidak langsung menanyakan masalah yang ada
secara langsung tetapi sedikit demi sedikit menanyakan masalah yang terdapat dalam keluarga
dampingan ini.
Berdasarkan beberapa permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga Bapak Darma
Wijaya, penulis dapat menentukan prioritas permasalahan keluarga Bapak Darma Wijaya yaitu
permasalahan ekonomi, dimana pendapatan yang diperoleh beliau masih kurang dan tidak
menentu setiap bulannya. Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh sangat bergantung pada
pesanan ukir yang beliau peroleh dari pelanggan-pelanggannya. Masalah perekonomian ini
adalah permasalahan mendasar yang dialami keluarga Bapak Darma Wijaya yang nantinya
dapat memengaruhi semua aspek kehidupan keluarga beliau.
Tujuan yang ingin dicapai penulis dengan memprioritaskan masalah perekonomian
tersebut adalah untuk membantu memecahkan masalah mendasar yang sedang dihadapi
keluarga Bapak Darma Wijaya. Meskipun tidak tuntas, tetapi penulis berharap saran yang
diberikan dapat membantu keluarga Bapak Darma Wijaya untuk memahami kondisi
keluarganya. Sehingga, manfaat yang nantinya diperoleh adalah perbaikan taraf kehiduapn
BAB III
USULAN PENYELESAIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan masalah yang diprioritaskan untuk diselesaikan dalam pendampingan
keluarga pra sejahtera ini, adapun realisasi kegiatan pemecahan masalah yang dilaksanakan selama
satu bulan antara lain:
a. Realisasi Masalah Ekonomi
Masalah keuangan merupakan satu hal penting bagi manusia dalam menjalankan hidup
serta memenuhi kebutuhan hidupnya. Permasalahan dalam keluarga Bapak Darma Wijaya adalah
penghasilan yang terbatas dan tidak menentu setiap bulannya. Sebagai pendamping keluarga
beliau, ada beberapa hal yang penulis lakukan untuk memperbaiki kondisi perekonomian keluarga
Bapak Darma Wijaya.
Pertama, penulis menyarankan dan memotivasi agar Bapak Darma Wijaya melakukan
pengembangan usaha ukirnya. Selama ini, Bapak Darma Wijaya hanya bekerja seorang diri.
Sementara dari hasil wawancara, beliau menyampaikan bahwa pesanan ukir yang beliau peroleh
tersebut cukup banyak. Sebenarnya peluang ini harus dapat dimanfaatkan oleh Bapak Darma
Wijaya untuk melakukan pengembangan usaha. Penulis menyarankan agar beliau mencari pekerja
lain yang dapat membantu beliau dalam menyelesaikan pesanan ukir yang diperoleh. Berkaitan
dengan kekhawatiran beliau dengan hasil ukir yang tidak sesuai dengan standar yang beliau miliki,
penulis menyarankan agar Bapak Darma Wijaya melakukan tindakan pengawasan yang ketat
terhadap pekerja-pekerjanya nanti. Sehingga masalah standar kualitas ukir tersebut dapat
dipecahkan.
Kedua, penulis menyarankan agar Bapak Darma Wijaya melakukan kegiatan promosi
usaha ukirnya menjadi lebih intens. Dengan kegiatan promosi yang baik, maka pengembangan
kegiatan usaha juga dapat dilakukan. Penulis juga menyarankan agar beliau menitipkan beberapa
contoh hasil ukirannya di beberapa toko ukir (konsinyasi). Dengan demikian usaha beliau akan
semakin dikenal dan peluang untuk berkembang akan semakin besar.
Ketiga, untuk memperbaiki dan menunjang perekonomian keluarga, penulis menyarankan
juga agar Ibu Pariani sebisa mungkin membantu perekonomian keluarga dengan berjualan canang
b. Realisasi Masalah Kesehatan
Permasalahan kesehatan meskipun tidak menjadi masalah prioritas untuk dipecahkan,
namun penulis tetap menghimbau dan menyarankan keluarga Bapak Darma Wijaya untuk sesegera
mungkin mengurus mengenai kartu jaminan kesehatan. Hal ini untuk mengantisipasi masalah
kesehatan yang mungkin akan timbul di kemudian hari.
3.2 Agenda Kegiatan
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan JKEM
1. Minggu, 24
Juli 2016
15.00 - 17.00 Menghubungi Kelian Dinas Banjar
Getas Kawan untuk menanyakan
alamat KK Dampingan serta
melakukan kunjungan dan
memperkenalkan diri dengan KK
Dampingan
keadaan keluarga Bapak Darma
Wijaya
Bapak Darma Wijaya secara lebih
detail
dialami oleh keluarga Bapak
Darma Wijaya
umum hingga ke permasalahan
spesifik yang dialami oleh
keluarga Bapak Darma Wijaya
5 x1 jam
6. Jumat, 5
Agustus 2015
13.30 – 18.30 Melakukan pembicaraan mengenai
usaha ukir yang beliau miliki serta
melakukan bincang-bincang
dengan anggota keluarga yang
lainnya.
5x1 jam
= 5 jam
7. Sabtu, 6
Agustus 2016
16.00 – 21.00 Berbincang-bincang mengenai
riwayat kesehatan keluarga Bapak
16.00 – 21.00 Berbincang-bincang mengenai
kondisi pendidikan anak-anak
beliau dan rencana pendidikan
anak beliau di masa depan
5x1 jam
memberikan saran untuk
membentuk kelompok usaha
sehari-hari dan membantu anak Ibu
Pariani mengerjakan PR.
Kawan dan dampaknya terhadap
keluarga Bapak Darma Wijaya
informasi yang diperoleh dari
instansi pemerintahan berkaitan
dengan pembentukan kelompok
usaha ke Bapak Darma Wijaya
6x1 jam
= 6 jam
13. Sabtu, 13
Agustus 2016
15.00 – 20.00 Memberikan saran kepada
keluarga Bapak Darma Wijaya
mengenai usulan pekerjaan
5x1 jam
sampingan yang bisa dilakoni oleh
masalah perekonomian keluarga
Bapak Darma Wijaya secara lebih
mendalam
keluarga Bapak Darma Wijaya
sembari mengikuti keseharian
beliau
anak-anak Bapak Darma Wijaya
dan mengajaknya berbincang –
bincang serta membantu
mengerjakan PR.
semangat Bapak Darma Wijaya
untuk mengembangkan usaha.
Hasil yang diharapkan adalah
usaha yang beliau geluti dapat
13.00 – 19.00 Berkunjung untuk terakhir kalinya
ke rumah Bapak Darma Wijaya
untuk menemani aktivitas keluarga
beliau untuk terakhir kalinya.
Memberikan bingkisan berupa
papan nama usaha untuk 6x1
memotivasi Bapak Darma Wijaya
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk
kedalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa
yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Penulis dalam
melaksanakan program ini melakukan kunjungan ke keluarga dampingan dalam sebulan
sebanyak 18 kali dengan total waktu kunjungan selama 92 jam.
4.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai
dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Banjar
Getas Kawan, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Sedangkan secara
spesifik lokasi KK Dampingan dari pelaksanaan KK Dampingan yaitu keluarga Bapak Darma
Wijaya.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan program KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM Periode XIII di Desa Buruan,
Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa
kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan
perbincangan-perbincangan santai bersama keluarga yang didampingi untuk menciptakan
suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami
dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan
sebanyak 18 kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 6 jam untuk tiap
4.4 Dampak
Dampak yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah diharapkan Bapak
Darma Wijaya beserta keluarga mampu meningkatkan kemampuan ekonomi yang dimilikinya.
Sehingga dapat tercipta taraf kehidupan yang lebih baik dari kondisi sebelumnya.
4.5 Hasil
Hasil yang didapatkan dari pendampingan terhadap keluarga Bapak Darma Wijaya
adalah beliau menjadi lebih memahami cara-cara untuk mengembangkan usaha yang
dimilikinya saat ini. Selain itu, dengan adanya program KK Dampingan ini maka semangat dan
motivasi melanjutkan hidup bagi keluarga Bapak Darma Wijaya menjadi lebih tinggi.
4.6 Kendala
Selama melakukan kegiatan pendampingan terhadap Keluarga Bapak Darma Wijaya,
penulis menemukan beberapa kendala. Permasalahan utama yang muncul adalah ketika penulis
ingin mencarikan solusi dari masalah ekonomi yang dialami oleh keluarga beliau. Pada
awalnya, untuk membantu mengembangkan usaha ukir Bapak Darma Wijaya, penulis akan
membantu dalam pembentukan kelompok usaha. Harapannya dengan adanya kelompok usaha,
maka beliau dapat memperoleh dana bantuan usaha dari pemerintah untuk membantu dalam
mengembangkan usaha. Namun, ketika penulis melakukan proses pembentukan kelompok
usaha serta memohon bantuan dana ke beberapa instasi terkait, ternyata dana usaha semacam
ini telah dihapuskan. Sehingga niat untuk pembentukan kelompok usaha akhirnya harus
terhenti. Namun meskipun demikian, penulis tetap berusaha memotivasi Bapak Darma Wijaya
agar tidak patah semangat untuk mengembang usaha ukirnya. Penulis optimis, jika beliau
bersedia melakukan beberapa saran yang telah dianjurkan sebelumnya, usaha ukir yang
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
KKN PPM Unud merupakan salah satu program pengabdian kepada
masyarakat sebagai bentuk implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Salah satu program pokok non tema dalam KKN PPM Unud ini adalah program
KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu memberdayaan keluarga yang
didampingi. Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Bapak Darma
Wijaya. Berdasarkan kunjungan dan pendampingan yang telah dilakukan selama 5
minggu, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
a. Masalah utama yang dialami keluarga Bapak Darma Wijaya adalah masalah
ekonomi. Penghasilan yang beliau peroleh dari profesi sebagai seniman ukir
belum mampu menutupi biaya hidup keluarganya.
b. Selain masalah perekonomian, keluarga Bapak Darma Wijaya tidak ada
mengalami masalah lainnya yang terlalu berarti.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan oleh penulis
dalam keluarga Bapak Darma Wijaya, maka rekomendasi yang dapat penulis
berikan anata lain :
a. Keluarga Bapak Darma Wijaya hendaknya dapat mengaplikasikan semua
solusi yang telah ditawarkan oleh penulis. Keluarga dampingan disarankan
untuk berusaha mengembangkan usaha yang dimiliki dengan
memanfaatkan segala peluang dan potensi yang ada.
b. Anak-anak dalam keluarga Bapak Darma Wijaya hendaknya disekolahkan
hingga jenjang perguruan tinggi negeri. Jika kesulitan dalam hal pendaan
atau biaya kuliah, maka dapat dibantu dengan mencarikan beasiswa
Bidikmisi. Dengan baiknya pendidikan yang dimiliki oleh anak-anak beliau,
maka untuk ke depannya akan dapat memperbaiki kualitas hidup keluarga
LAMPIRAN
Gambar 1. Bapak Darma Wijaya sedang mengerjakan pesanan ukirnya
Gambar 2. Salah satu sudut rumah Bapak Darma Wijaya