PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
COVER
DESA/KELURAHAN
: BEDULU
KECAMATAN
: BLAHBATUH
KABUPATEN/KOTA
: GIANYAR
NAMA MAHASISWA : I MADE BAYU SWASTIKA
NIM
: 1308605024
FAKULTAS / P.S.
: MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM /
TEKNIK INFORMATIKA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan KK Dampingan ini tepat pada
waktunya. Adapun penulisan laporan ini merupakan syarat untuk menyelesaikan program
kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Desa Bedulu 2016
(KKN PPM). Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan
laporan ini sangat penulis harapkan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
proses pembuatan laporan KK Dampingan ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini dengan baik. Dan penulis mengharapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi
pembaca.
Bedulu, 29 Agustus 2016
DAFTAR ISI
Judul
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ...
Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ...
Error! Bookmark not
defined.
1.1
Profil Keluarga Dampingan ...
Error! Bookmark not defined.
1.2
Ekonomi Keluarga Dampingan ...
Error! Bookmark not defined.
1.2.1
Pendapatan Keluarga ...
Error! Bookmark not defined.
1.2.2
Pengeluaran Keluarga ...
Error! Bookmark not defined.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ..
Error! Bookmark not defined.
2.1
Permasalahan Keluarga ...
Error! Bookmark not defined.
2.2
Masalah Prioritas ...
Error! Bookmark not defined.
2.2.1
Ekonomi ...
Error! Bookmark not defined.
2.2.2
Kesehatan...
Error! Bookmark not defined.
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ...
Error! Bookmark not defined.
3.1
Program ...
Error! Bookmark not defined.
3.1.1
Masalah Keuangan ...
Error! Bookmark not defined.
3.1.2
Masalah Kesehatan ...
Error! Bookmark not defined.
3.2 Jadwal Kegiatan KK Dampingan ...
Error! Bookmark not defined.
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
...
Error! Bookmark not defined.
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata
–
Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas
Udayana periode XIII tahun 2016 merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa di
masyarakat secara langsung. Diharapkan dengan adanya KKN - PPM mahasiswa dapat
meningkatkan empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan
mampu memberdayakan mereka sehingga mereka dapat menolong diri mereka sendiri. Dalam
program KKN-PPM mahasiswa Universitas Udayana datang ke desa yang telah ditentukan oleh
universitas dengan membawa sejumlah program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan
baik secara kelompok maupun individu.
Salah satu program wajib dalam KKN PPM ini adalah program keluarga dampingan
dimana setiap mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga selama masa KKN-PPM ini
berlangsung. Dimana disini keluarga yang dijadikan sebagai KK dampingan (Keluarga
dampingan) adalah keluarga yang ingin diberdayakan yang nantinya mahasiswa diharapkan
mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan bisa
memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh keluarga
tersebut.
1.1
Profil Keluarga Dampingan
Kegiatan KK dampingan merupakan kegiatan yang wajib di laksanakan oleh mahasiswa
peserta KKN-PPM periode XIII di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
Salah satu Dusun di Desa Bedulu yang diterapkan program KK dampingan adalah di Dusun
Margabingung. Atas saran beliau, yaitu bapak Dewa Krisna, maka dipilihlah salah satu keluarga
yang sekiranya cocok untuk menjadi KK dampingan, yaitu keluarga Almarhum Bapak Gusti
Putu Balik.
Almarhum Bapak Gusti Putu Balik memiliki istri bernama Ni Made Renyah. Almarhum Bapak
Balik dan Ibu Made Renyah memiliki 2 orang anak yaitu Gusti Putu Adyana dan I Gusti Made Wijana.
acuh dengan adat istiadat di Bedulu. Menurutnya setiap bulan itu hampir lebih dari 5 hari digunakan
untuk upacara – upacara keagamaan dan mengharuskan Gusti Putu Adyana harus pergi untuk
membantu kegiatan tersebut. Hal tersebut menyebabkan beliau harus mancari pekerjaan serabutan di
desa Bedulu. Sementara itu putra bungsu dari bapak Balik dan buk Made Renyah yaitu I Gusti Made
Wijana juga belum menikah dan memiliki pekerjaan tetap di salah satu villa di Ubud. Bli Made Wijana
bisa dikatakan sosok yang lumayan acuh karena di setiap keluarga di Bedulu, cukup satu orang yang
diutus untuk membantu upacara keagamaan. Bli Made Wijana ini diketahui jarang pulang kerumah
karena beliau lebih memilih tinggal di rumah teman – temannya. Dalam seminggu bli made mungkin
hanya pulang kurang dari 3 kali. Bapak Gusti Putu Balik diketahui meninggal beberapa bulan lalu karena
sakit, sementara itu ibu Made Renyah tidak memiliki pekerjaan. Setiap harinya ibu Made hanya
membantu saudaranya memjual bubur dan jajanan khas Bali di pagi hari, setelah itu biasanya ibu Made
membantu tetangga – tetangganya bekerja serabutan seperti membuat banten dan sarana – sarana
persembahyangan.
Berikut ini merupakan tabel identitas semua anggota keluarga Almarhum Bapak Gusti
Putu Balik.
Tabel I
Identitas Keluarga Gusti Putu Balik
No Nama Status Umur Tgl. Lahir Pendidikan Pekerjaan Ket
1 Gusti Putu Balik Kawin 71 31-12-1945 Tidak Sekolah Tidak Bekerja
Kepala
Keluarga
2 Ni Made Renyah Kawin 69 31-12-1947 Tidak Sekolah Tidak
Bekerja Istri
3 Gusti Putu Adyana Belum
Kawin 37 13-05-1979 SD
Tidak
Bekerja Anak
4 I Gusti Made Wijana Belum
Kawin 34 10-07-1982 SLTP/SMP
Pegawai
1.2
Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Almarhum Bapak Gusti Putu Balik termasuk keluarga dengan ekonomi yang
sederhana, atau golongan ekonomi menengah ke bawah. Sumber pendapatan keluarga ini berasal
dari pendapatan I Gusti Made Wijana dan di bantu oleh Gusti Putu Adyana. Pendapatan I Gusti
Made Wijana berkisan sekitaran 50 ribu
–
80 ribu/hari. Semantara untuk Gusti Putu Adyana
kisaran 80 ribu - 100 ribu/hari dan itupun tidak tentu karena tidak setiap hari beliau dapat
bekerja. Sementara untuk Ibu Made Renyah hanya menghasilkan 20 ribu
–
40 ribu /hari dari
hasil menjual bubur dan jajanan khas Bali. Ibu Made Renyah juga mendapatkan penghasilan dari
membantu tetangga untuk membuat prasarana persembahyangan berkisaran 10 ribu
–
25
ribu/hari dan terkadang beliau juga tidak mendapat bayaran. Ibu Made Renyah ikhlas membantu
tetangga untuk mebuat prasarana persembahyangan agar beliau tidak berdiam diri saja setelah
membantu memjual bubur di pagi harinya.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
1. Kebutuhan sehari-hari
Untuk keperluan sehari - hari, keluarga Almarhum Bapak Gusti Putu Balik mengeluarkan biaya
kurang lebih Rp 20.000 per harinya untuk keperluan lauk saja karena beras sudah didapatkan secara
gratis dari pemerintah, sebab keluarga Almarhum Bapak Gusti Putu Balik tergolong keluarga kurang
mampu. Pengeluaran tersebut selalu berubah-ubah setiap harinya mengingat Gusti Putu Adyana hanya
tinggal berdua bersama Ibunya, dan terkadang jika adiknya I Gustu Made Widjana ada dirumah
pengeluaran bisa saja bertambah, sering Ibu Made Renyah tidak sempat memasak, maka mereka
membeli nasi bungkus atau membawa pulang bubur sisa yang di jual dipagi harinya. Pengeluaran biaya
listrik dan air Gusti Putu Balik menyatakan bahwa setiap bulannya mengeluarkan uang sebesar Rp.
50.000.
2. Kesehatan
Kondisi kesehatan kesehatan keluarga Almarhum Bapak Gusti Putu Balik sebagian besar
dari pemerintah yaitu JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara). Menurut Gusti Putu Adyana dirinya
belum sempat mengurus JKBM, baginya belum diperlukan karena rata – rata keluarganya memiliki
kesehatan yang baik. Dan terkadang Ibu Made hanya mengeluh kram dibagian tubuhnya karena
kedinginan. Kerena Ibu Made yang sudah berumur 69 tahun menyebabkan pengeliatanya mulai kabur
dan mungkin karena factor umur. Pada tanggal 18 Agustus 2016 kami mahasiswa KKN PPM UNUD
berkerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Indonesia dan Karang Taruna Kabupaten Gianyar
mengadakan pemeriksaan mata gratis, berupa pemberian kacamata gratis, obat mata gratis, dan operasi
mata katarak gratis di Balai Banjar Lebah. Kesempatan itu tentunya tidak boleh disia-siakan, saya selaku
pendaming keluarga Almarhum Gusti Putu Balik langsung menjemput Ibu Made kerumahnya agar Ibu
Made memeriksakan matanya. Pada saat itu, Ibu Made tidak ada di rumah karena ada bantu – bantu di
Pura Khayangan Tiga yang kebetulan berlokasi didekat Banjar Lebah. Saya pergi menuju Pura untuk
membaritahukan agar matanya dilakukan pemeriksaan.
3. Kerohanian
Seluruh anggota keluarga Almarhum Bapak Gusti Putu Balik beragama Hindu. Setiap harinya
keluarga Almarhum Bapak Gusti Putu Balik tidak mengeluarkan uang untuk keperluan sembayang
sehari-harinya karena keluarga Almarhum Bapak Gusti Putu Balik hanya melakukan persembahan
sesajen dan canang sewaktu hari-hari tertentu saja, seperti saat hari kajeng kliwon, tilem, purnama dan
upacara agama lainnya. Gusti Putu Adyana menyatakan bahwa setiap ada hari raya suci dan upacara
agama, beliau bisa mengeluarkan biaya sekitar Rp. 30.000 sampai Rp. 50.000 tergantung jenis sesajen
dan jumlah sesajen yang akan dipersembahkan.
4. Sosial
Saat ini Bli Putu Adyana menjadi tulang punggung keluarga sebab ayahnya telah meninggal
dunia. Walaupun tidak bisa bekerja full di setiap bulannya, tapi beliau yang mengkordinir soal
keuangannya. Kondisi tersebut menyebabkan Gusti Putu Balik juga harus membayar segala biaya sosial
yang wajib dibayarkan oleh semua masyarakat Desa Bedulu, seperti ketika ada upacara di Pura, Gusti
Putu Balik dikenakan iuran sebesar Rp. 150.000, biaya itu belum termasuk pengeluaran sesajen wajib
dimana I Komang Sudiasa bisa sampai menghabiskan biaya Rp. 600.000 untuk membayar iuran dan
keperluan membeli sesajen. Biaya social lainnya yaitu ketika ada pembenahan balai banjar, I Komang
Sudiasa dikenakan iuran sekitar Rp. 50.000/ bulannya.
5. Lain-Lain
Sebagai warga asli Bali yang beragama hindu, tentu banyak kegiatan agama yang wajib diikuti
dalam kehidupan bermasyarakat, seperti ketika ada upacara di pura atau ada upacara agama dirumah
saudara dan warga lainnya, Gusti Putu Balik wajib ikut serta membantu dan berpartisipasi dalam
kegiatan agama dan social tersebut. Hal tersebut terkadang juga akan menemukan waktu yang tidak
tepat, dimana ketika Gusti Putu Balik harus bekerja namun disisi lain Gusti Putu Balik harus juga
memenuhi kewajibannya sebagai warga Desa Bedulu, sehingga ketika Gusti Putu Balik dan Ibu Made
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Beberapa kali penulis telah melakukan kunjungan ke rumah keluarga dampingan, penulis
mengetahui beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Almarhum Gusti Putu Balik.
Identifikasi permasalahan tersebut menggunakan metode wawancara dengan melakukan
percakapan dengan dua narasumber yaitu Ibu Made Renyah, dan anaknya yaitu Gusti Putu
Adyana. Adapun hal-hal yang dilakukan untuk memperoleh informasi antara lain berkenalan
atau beramah-tamah, sosialisasi mengenai program KKN
–
PPM, berdiskusi dengan anggota
keluarga Almarhum Gusti Putu Balik, mengamati suasana tempat tinggal beliau serta mengikuti
aktivitas keluarganya semak -yaitu membantu memotong semak dan rumput liar untuk membuat
jalan karena akses jalan yang yang kurang. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dan hasil
wawancara dengan keluarga dampingan, diperoleh beberapa permasalahan yang dihadapi oleh
keluarga Almarhum Bapak Gusti Putu Balik sebagai berikut:
2.1
Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 18 kali pertemuan dengan keluarga
Almarhum Gusti Putu Balik. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasi beberapa permasalahan
yang diperoleh melalui bincang-bincang bersama keluarga Almarhum Gusti Putu Balik. Beberapa
masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah
sebagai berikut:
1.
Permasalahan ekonomi, dimana pendapatan dari keluarga ini tidak menentu mengingat
Bapak Putu Adyana tidak memiliki pekerjaan tetap, selain itu Bapak Putu Adyana
memenuhi kebutuhan keluarga seperti kebutuhan dapur, biaya listrik, air dan biaya sosial
yang dikeluarkan sewaktu-waktu ketika ada upacara di pura dan ketika ada perbaikan
pura di Desa Bedulu. Pekerjaan Gusti Putu Adyana yang sifatnya
freelance
membuat
pendapatan yang didapatkan tidak menentu.
Made Renyah yang telah berumur 69 tahun, sering mengalami kram dibagian kaki ketika
pagi hari karena kedingan. Kram di sebabkan oleh otot yang tegang akibat kedinginan,
mengingat cuaca di desa Bedulu yang lumayan dingin.
2.2
Masalah Prioritas
Permasalahan prioritas yang dihadapi diantaranya adalah masalah ekonomi dan kesehatan:
2.2.1
Ekonomi
Permasalahan pokok yang dihadapi keluarga Almarhum Bapak Gusti Putu Balik adalah masalah
ekonomi. Dimana dari segi keuangan sebagain besar pengeluaran sehari-hari ditanggung oleh Gusti Putu
Adyana yang hanya bekerja freelance, yang memiliki penghasilan tak menentu setiap harinya.
Sebelumnya penulis sudah pernah menawarkan agar Gusti Putu Adyana bekerja saja di tempat kerja
yang memberikan gaji bulanan, dan gajinya tetap namun beliau menolak karena beliau tidak suka
pekerjaan yang mengikat, dan beliau mengatakan pekerjaan seperti itu pernah dilakukan sebelumnya,
tetapi hasilnya malah beliau banyak mengambil cuti dikarenakan beliau harus datang membantu
upacara – upacara di desa Bedulu. Selain itu penulis menyarankan alternative lain untuk menjual ayam
yang beliau pelihara, mengingat upacara agama yang padat di desa menjadi ancuan untuk menjual
ayamnya sebagai serana prasarana upacara.
2.2.2 Kesehatan
Kesehatan keluarga Almarhun Gusti Putu Balik cukup baik, hanya saja Ibu Made sering mengeluh
tentang kakinya yang sering kram dipagi hari. Mata Ibu Made yang rabun, tidak menjadi keluhan karena
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1
Program
3.1.1 Masalah Keuangan
Pada saat ini yang menjadi masalah utama pada keluarga Almarhum Bapak Gusti Putu
Balik adalah masalah keuangan dimana pendapatan dari Gusti Putu Adyana yang tidak
mencukupi karena beliau tidak memiliki pekerjaan yang tetapdikarenkan beliau harus membantu
masalah adat istiadat di desa Bedulu. Ada beberapa saran dan motivasi yang diberikan yaitu
dengan menyarankan agar Bapak Gusti Putu Adyana mengambil pekerjaan yang dapat
dikerjakan dirumah. Halaman rumah dan belakang rumah keluarga ini terdapat beberapa luas
tanah yang dapat digunakan sebagai tempat memelihara sapi atau untuk bercocok tanam dan
penulis menyarankan agar dapat digunakan untuk menghasilkan pekerjaan tambahan mengingat
Gusti Putu Adyana lebih sering berdiam diri dirumah dan memiliki seni dalam merawat tanaman
dan memelihara ayam. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan uang tambahan.
3.1.2 Masalah Kesehatan
Untuk meningkatkan kesehatan Keluarga Almarhum Gusti Putu Balik penulis
menyarankan agar Ibu Made Renyah agar menggunakan minyak kayu putih untuk
menghangatkan tubuhnya yang sering kram ketika sedang kedinginan, penulis juga menyarankan
agar Ibu Made tidak mandi terlalu malam karena akan berpengaruh pada kondisi tulang dari Ibu
Made. Penulis juga menyarankan agar berhati-hati dalam memilih makanan, menjaga pola
makan yang baik, dan istrirahat secukupnya, mengingat umur Ibu Bek yang sudah 70 tahun jadi
tidak disarankan untuk melakukan pekerjaan yang terlalu berat.
3.2 Jadwal Kegiatan KK Dampingan
No. Tanggal Waktu Kegiatan
perkenalan dengan KK dampingan
2 02/08/2016 12.00 – 16.00
1.
Mengenal lebih dalam seputar latar
belakang, dan pekerjaan semua
anggota keluarga
2.
Menanyakan perihal pendapatan
keluarga
3.
Mendengarkan
masalah-masalah
apa saja yang pernah dihadapi oleh
keluarga dampingan
4.
Mendengarkan
cerita
seputar
kegiatan apa saja yang wajib
dilakukan
keluarga
dampingan
sebagai warga Desa Bedulu dan
saat ada upacara agama (odalan di
Pura).
3 03/08/2016 18.00 – 19.30 Mendengar cerita seputar kehidupan KK
dampingan dan menanyakan kondisi
kesehatan semua anggota keluarga
4 08/08/2016 17.00 – 19.00 Mengunjungi KK dampingan dan menanyakan
kegiatan – kegiatan keluarga sehari – hari.
5 14/08/2016 14.00 – 17.00 Melihat kondisi KK dampingan dan
memberikan sedikit sembako untuk
digunakan keluarga Almarhum Gusti Putu
Balik.
6 16/08/2016 10.00 – 12.00 Mengunjungi KK dampingan, membantu
kegiatannya dirumah yaitu memberi makan
ayam.
7 17/08/2016 14.00 – 16.00 Melakukan perbincangan kembali seputar
dampingan. Dan memberitahukan agar Ibu
Made datang ke Banjar Lebah untuk check
kondisi mata pada tanggal 18 Agustus 2016.
8 18/08/2016 16.00 – 19.00
1.
Memberikan masukan agar mau
memulai untuk berbisnis kembali,
mengingat
terdapat
halaman
depan dan belakang yang luas
untuk ditanami.
2.
Menyarankan agar Ibu Made tidak
mandi
terlalu
malam
karena
kurang baik bagi kesehatan.
9 19/08/2016 07.00 – 10.30 Membantu K.K dampingan membersihkan
sekitaran rumah.
10 19/08/2016 14.00 – 16.00 Memberikan informasi ke keluarga
dampingan agar menyempatkan datang ke
PLUT – KUMKM untuk diberi ilmu seputaran
masakan – masakan.
11 20/08/2016 08.00 – 10.00 Mengunjungi K.K. dampingan dan membantu
Ibu Made Renyah berjualan.
12 20/08/2016 15.30 – 17.30 Berkunjung ke K.K. dampingan untuk
bersenda garau seputaran perkembangan
pekerjaan dari Gusti Putu Adyana.
13 21/08/2016 19.00 – 20.00 Mengunjungi KK dampingan untuk berbincang
– bincang seputar keluarga.
14 22/08/2016 13.00 – 18.00 Membantu memberi makan ayam, menjenguk
K.K. dampingan, mendengar cerita Ibu Made.
Samuan Tiga.
16 23/08/2016 16.00 – 18.00 Mengunjungi K.K. dampingan untuk bersenda
gurau dan memberi makan ayam.
17 24/08/2016 07.00 – 08.30 Membantu Ibu Made berjualan bubur dan
mengunjungi K.K. dampingan.
18 24/08/2016 14.00 – 16.00 Mengunjungi K.K dampingan dan
mendengarkan curhatan Ibu Made sekitaran
kehidupannya dengan keluarga.
19 25/08/2015 10.00 – 15.00 Melakukan perpisahan dengan keluarga
Almarhum Gusti Putu Balik, memberi sedikit
rejeki berupa sembako dan alat masak untuk
Ibu Made, dan mengambil foto dengan
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Dari kunjungan yang dilakukan selama 18 kali pendampingan terhadap keluarga
Almarhum Bapak Gusti Putu Balik, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Keluarga Alm. Bapak I Wayan Lasia mengalami masalah dalam hal keuangan, di mana
pengeluaran untuk kebutuhan seluruh keluarga semuanya ditanggung oleh Bapak
Gusti Adyana yang hanya bekerjafreelance. Pekerjaan Gusti Putu Balik yang freelance
menyebabkan penghasilan yang diterimanya tidak menentu yang tentunya terkadang
tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Kesehatan Ibu Made Renyah mengalami sakit pada tangan dan kakinya, terkadang
mengalami pusing dikepala karena umur Ibu Made Renyah yang telah berumur 69
tahun, sering mengalami kram dibagian kaki ketika pagi hari karena kedingan. Kram di
sebabkan oleh otot yang tegang akibat kedinginan, mengingat cuaca di desa Bedulu
yang lumayan dingin.
5.2
Rekomendasi
Adapun rekomendasi atau saran yang dapat diberikan kepada keluarga Almarhum Bapak
Gusti Putu Balik dengan harapan agar beliau dapat meningkatkan kesejahteraan hidup
keluarganya, antara lain:
1.
Menyarankan agar Gusti Putu Adyana bekerja saja di tempat kerja yang
memberikan gaji bulanan, dan gajinya tetap namun beliau menolak karena beliau
tidak suka pekerjaan yang mengikat, dan beliau mengatakan pekerjaan seperti itu
pernah dilakukan sebelumnya, tetapi hasilnya malah beliau banyak mengambil cuti
dikarenakan beliau harus datang membantu upacara
–
upacara di desa Bedulu.
Selain itu penulis menyarankan
alternative
lain untuk menjual ayam yang beliau
pelihara, mengingat upacara agama yang padat di desa menjadi ancuan untuk
menjual ayamnya sebagai serana prasarana upacara.
sayur disekitaran rumah, karena dari hasil pengamatan penulis saat ke rumah
keluarga dampingan, terlihat masih banyak lahan kosong yang masih bisa ditanami
jenis sayur-sayuran.
DAFTAR PUSTAKA
[1] E.R, N. D. (2007). Keluarga Sebagai Titik Awal Perkembangan Sosial Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 54-70.
[2] Idnriyati, R., & Nugrahani, T. S. (2015). Pendekatan Tiga Pilar Sebagai Model Pengentasan Kemiskinan Berspektif Gender. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 123-136.
[3] Ikawati. (2015). Faktor yang Mempengaruhi Anak Bekerja. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 197-210.
LAMPIRAN
Gambaran Rumah Keluarga Gusti Putu Balik (Rumah ayam[kiri] dan Dapur [kanan]
Kunjungan Harian Kerumah Keluarga Gusti Putu Balik (Gambaran RumahTempat Mereka Tinggal)
Kondisi Tempat Mandi
(Karena Belum Memiliki Akses Kamar Mandi)
Kondisi Akses Jalan Keluar
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Dari kunjungan yang dilakukan selama 18 kali pendampingan terhadap keluarga
Almarhum Bapak Gusti Putu Balik, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Keluarga Alm. Bapak I Wayan Lasia mengalami masalah dalam hal keuangan, di mana
pengeluaran untuk kebutuhan seluruh keluarga semuanya ditanggung oleh Bapak
Gusti Adyana yang hanya bekerjafreelance. Pekerjaan Gusti Putu Balik yang freelance
menyebabkan penghasilan yang diterimanya tidak menentu yang tentunya terkadang
tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Kesehatan Ibu Made Renyah mengalami sakit pada tangan dan kakinya, terkadang
mengalami pusing dikepala karena umur Ibu Made Renyah yang telah berumur 69
tahun, sering mengalami kram dibagian kaki ketika pagi hari karena kedingan. Kram di
sebabkan oleh otot yang tegang akibat kedinginan, mengingat cuaca di desa Bedulu
yang lumayan dingin.
5.2
Rekomendasi
Adapun rekomendasi atau saran yang dapat diberikan kepada keluarga Almarhum Bapak
Gusti Putu Balik dengan harapan agar beliau dapat meningkatkan kesejahteraan hidup
keluarganya, antara lain:
1.
Menyarankan agar Gusti Putu Adyana bekerja saja di tempat kerja yang
memberikan gaji bulanan, dan gajinya tetap namun beliau menolak karena beliau
tidak suka pekerjaan yang mengikat, dan beliau mengatakan pekerjaan seperti itu
pernah dilakukan sebelumnya, tetapi hasilnya malah beliau banyak mengambil cuti
dikarenakan beliau harus datang membantu upacara
–
upacara di desa Bedulu.
Selain itu penulis menyarankan
alternative
lain untuk menjual ayam yang beliau
pelihara, mengingat upacara agama yang padat di desa menjadi ancuan untuk
menjual ayamnya sebagai serana prasarana upacara.
sayur disekitaran rumah, karena dari hasil pengamatan penulis saat ke rumah
keluarga dampingan, terlihat masih banyak lahan kosong yang masih bisa ditanami
jenis sayur-sayuran.
DAFTAR PUSTAKA
[1] E.R, N. D. (2007). Keluarga Sebagai Titik Awal Perkembangan Sosial Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 54-70.
[2] Idnriyati, R., & Nugrahani, T. S. (2015). Pendekatan Tiga Pilar Sebagai Model Pengentasan Kemiskinan Berspektif Gender. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 123-136.
[3] Ikawati. (2015). Faktor yang Mempengaruhi Anak Bekerja. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 197-210.
LAMPIRAN
Gambaran Rumah Keluarga Gusti Putu Balik (Rumah ayam[kiri] dan Dapur [kanan]
Kunjungan Harian Kerumah Keluarga Gusti Putu Balik (Gambaran RumahTempat Mereka Tinggal)
Kondisi Tempat Mandi
(Karena Belum Memiliki Akses Kamar Mandi)
Kondisi Akses Jalan Keluar