• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU PEMBELIAN AYAM POTONG BROILER DI “PASAR KEPUTRAN” SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERILAKU PEMBELIAN AYAM POTONG BROILER DI “PASAR KEPUTRAN” SURABAYA."

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Pertanian

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur untuk menyusun Skripsi S-1

Oleh :

ERIANSYAH PRATAMA NPM: 0924010019

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN” JAWA TIMUR

(2)
(3)

Penel iti l ahir di kota Surabaya, jawa timur pada

tanggal 27 M ei 1992. Putra pertama dari tiga

bersaudara yang merupakan anak dari Bapak

Abdul Kadir dan I bu M ay Saroh. Penel iti

mengenyam pendidikan sekol ah dasar di SDN

Sawahan 1 Surabaya pada tahun 1997 dan tamat pada tahun 2003. Dil anjutkan

pendidikan di SLTP Praja M ukti Surabaya dan l ul us pada tahun 2006, serta

mel anjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya di SM A TRI M URTI Surabaya

yang l ul us pada tahun 2009. Sel anjutnya penel iti mel anjudkan pendididkannya

pada tahun 2009 di UPN “Veteran” Jawa Timur Fakul tas Pertanian Program

Studi Agribisnis. Penel iti mampu mempertahankan Skripsi yang berjudul “

Peril aku Pembel ian Ayam Potong Broil er [ p= Di Pasar Keputran Surabaya ”

(4)

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia- Nya sehingga peneliti dapat menyusun tugas akhir/skripsi ini dengan judul “Perilaku Pembelian Ayam Potong Broiler Di “Pasar Keputran” Surabaya” sebagai syarat untuk mengambil gelar Sarjana Pertanian.

Dalam hal ini peneliti menyadari bahwa segala keberhasilan dan kesuksesan tidak terlepas dari sang khaliq dan juga tidak lepas dari bantuan-bantuan berbagai banyak pihak-pihak yang terkait. Peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Ir. H. Sumartono, SU selaku Dosen Pembimbing utama dan Ir. Eko Priyanto, MP selaku Dosen Pendamping yang telah banyak memberikan pengarahan, motivasi, masukan serta meluangkan waktu dan tenaganya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk membimbing penulis.

Selain itu, peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan tugas akhir/skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, kepada :

1. Dr.Ir. Ramdan Hidayat, MSi selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Dr.Ir. Eko Nurhadi, MS selaku ketua Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian-Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 3. Dr. Ir. Endang Yektiningsih, MP serta Ir. Sri Tjondro Winanrno, MM

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, sehingga terselesainya tugas akhir/skripsi ini.

(5)

selama penulisan skripsi.

Peneliti menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat peneliti harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, Peneliti berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukannya.

Surabaya, Maret 2013

(6)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Karakteristik Ayam Broiler ... 6

B. Penelitian Terdahulu ... 6

C. Teori Perilaku Konsumen ... 8

1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 8

2. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 12

3. Model Perilaku Konsumen ... 15

4. Minat Beli ... 17

5. Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Pembelian ... 17

D. Pengertian Pasar ... 18

III. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... .. 20

A. Kerangka Pemikiran ... 20

(7)

B. Pengambilan Contoh ... 24

C. Pengumpulan Data ... 26

D. Analisis Data... 26

E. Definisi dan Pengukuran Variabel ... 30

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Keadaan Umum Pasar Keputran Surabaya ... 33

1. Keadaan geografis Pasar Keputran Surabaya ... 34

2. Struktur Organisasi Pasar Keputran Surabaya ... 35

B. Karakteristik Konsumen ... 37

1. Tingkat Pendapatan Keluarga Konsumen ... 37

2. Jumlah Anggota Keluarga Konsumen ... 38

3. Tingkat Pendidikan Konsumen... 39

4. Umur Ibu Rumah Tangga Konsumen Ayam Potong Broiler ... 40

C. Perilaku Konsumen ... 42

1. Jumlah Pembelian Ayam Potong Broiler Yang Sering Dilakukan ... 42

2. Frekuensi Pembelian Ayam Potong Broiler Yang Sering Dilakukan ... 43

3. Kualitas/Mutu Ayam Potong Broiler Yang Disukai Konsumen.. 44

4. Harga Ayam Potong Broiler Yang Dibeli Konsumen ... 45

5. Saat Pembelian Ayam Potong Broiler Yang Sering Dilakukan Konsumen ... 46

D. Matrikulasi Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Pembelian ... 48

(8)

1. Nilai koefisien determinasi (R2) ... 57

2. Uji Simultan (Uji F) ... 58

3. Uji Parsial (Uji t) ... 58

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. KESIMPULAN ... 60

B. SARAN ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(9)

konsumen ibu rumah tangga dalam membeli ayam potong broiler di Pasar Tradisional Keputran Surabaya, 2). Menganalisis faktor yang mempengaruhi pembelian ayam potong broiler di Pasar Tradisional Keputran Surabaya. Analisis yang digunakan dalam menjawab tujuan satu yaitu menggunakan analisis deskriptif, sedangkan untuk menjawab tujuan dua yaitu menggunakan analisis regresi linier berganda dan analisis stastistik. Karakteristik konsumen rata-rata dari pendapatan keluarga konsumen adalah diatas Rp 1.200.000 per bulan, dari jumlah anggota keluarga konsumen terdiri dari 4 – 5 orang, dengan umur konsumen lebih dari 50 tahun, pendidikan konsumen lulusan SMA, dan kekayaan/fasilitas yang dimiliki konsumen memiliki motor serta televisi. Perilaku konsumen pembelian ayam potong broiler berjumlah 4 – 6 kg dalam sebulan pembelian, umumnya frekuensi pembelian ibu-ibu rumah tangga 2 kali dalam seminggu, membeli pada waktu pagi hari yaitu pukul 06.00 – 11.00 WIB, sedangkan mutu ayam potong broiler umumnya ibu-ibu rumah tangga membeli ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya dengan mutu/kualitas yang baik yaitu dilihat dari segi warna daging ayam, bau ayam potong broiler tersebut, serta tekstur daging ayam potong broiler. Warna tampak fresh, sedangkan dari bau (tidak berbau) artinya daging ayam potong tidak berbau apapun, sedangkan dari tekstur daging ayam memiliki tekstur daging yang mengkilap/licin serta tidak berair dan kenyal dengan harga ayam potong sebesar Rp 22.000 – Rp 23.000 per kilogram, dan dalam penggunaanya ayam potong broiler umumnya dimasak menjadi lauk ayam goreng guna untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarganya. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi jumlah pembelian ayam potong broiler yaitu : pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, harga ayam potong broiler, dan kualitas ayam potong broiler.

(10)

housewife's consumers behavior in buying poultry broiler in Traditional Markets Keputran Surabaya, 2). Analyzing the factors that affect the purchase of poultry broiler in Traditional Markets Keputran Surabaya. The analysis used to answer the purpose of using descriptive analysis, while to answer two purposes, namely using linear regression analysis and statistical analysis. Characteristics of the average consumer of the consumer household income is above Rp 1,200,000 per month, of the number of family members of consumers consist of 4-5 people, with consumers aged over 50 years, consumer education high school graduates, and property / facilities owned by consumershave motors and televisions. Consumer behavior broiler poultry purchases amounted to 4-6 kg in a month of purchase, frequency of purchase is generally the mother-housewife 2 times a week, buying in the morning is at 06:00 to 11:00 pm, while the general quality of broiler chicken pieces mothers home household purchasing poultry broiler in Surabaya Keputran market with quality / good quality in terms of color is chicken meat, broiler the broiler smell, and texture of broiler chicken meat pieces. Color looks fresh, while the odors (no smell) means poultry meat does not smell anything, while the texture of chicken meat has the texture of meat that shiny / smooth and not watery and rubbery chicken pieces priced at Rp 22,000 - Rp 23,000 per kilogram, and its used to generally cooked broiler chicken pieces fried chicken to a side dish to feed his family. The results stated that the factors that affect the amount of the purchase broiler chicken pieces are: family income, number of family members, the price of broiler chicken, broiler quality.

(11)

kalangan yaitu ayam potong, dimana suatu peternakan ayam yang diambil dagingnya untuk dikonsumsi. Daging ayam potong broiler merupakan penghasil protein hewani yang cukup tinggi dengan harga yang terjangkau oleh semua kalangan, maka dari itu banyak konsumen yang cenderung memilih daging ayam potong broiler dibanding dengan daging sapi potong yang memiliki harga selisih tinggi dengan harga ayam potong broiler. Oleh karena itu pedagang-pedagang ayam potong broiler haruslah memahami prilaku konsumen ayam potong broiler. Memahami kebutuhan-kebutuhan konsumen dan proses membeli merupakan landasan bagi keberhasilan pemasar atau pedagang ayam potong broiler. Memahami bagaimana konsumen menempuh proses pembelian mulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, menilai alternatif, menentukan pembelian dan tingkah laku pasca pembelian. Dengan hal itu diharapkan pedagang atau pemasar memperoleh informasi penting guna untuk memenuhi kepuasan konsumen serta meningkatkan penjualan ayam potong broiler. Tujuan skripsi ini adalah 1). Menganalisis karakteristik konsumen dan perilaku konsumen ibu rumah tangga dalam membeli ayam potong broiler di Pasar Tradisional Keputran Surabaya, 2). Menganalisis faktor yang mempengaruhi pembelian ayam potong broiler di Pasar Tradisional Keputran Surabaya. Analisis yang digunakan dalam menjawab tujuan satu yaitu menggunakan analisis deskriptif, sedangkan untuk menjawab tujuan dua yaitu menggunakan analisis regresi linier berganda dan analisis stastistik.

(12)

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa dunia usaha kepersaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas tekhnologi maupun dengan pengembangan sumber daya manusia. Persaingan untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen telah menempatkan konsumen sebagai pengambilan suatu keputusan. Semakin banyaknya perusahaan atau dunia usaha sejenis yang beroprasi dengan berbagai jenis produk-produk maupun jasa yang ditawarkan, membuat masyarakat dapat menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhannya (Siagian, 2005).

(13)

oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang mengarahkan mereka untuk memilih, membeli dan mempergunakan barang dan jasa yang diinginkannya, selain itu perilaku pembelian sering kali berubah-ubah dimana hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan individu konsumen itu sendiri.

Perilaku pembelian suatu produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keyakinan konsumen terhadap produk yang bersangkutan, keyakinan terhadap pengalaman masa lalu konsumen. Berkaitan dengan keinginan konsumen untuk membeli dikenal dengan istilah minat beli. Minat beli merupakan bagian dari proses menuju kearah tindakan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Perilaku konsumen dapat dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh orang-orang dalam hal merencanakan, membeli dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa-jasa. Dengan demikian perilaku konsumen terdiri dari aktivitas-aktivitas yang melibatkan orang-orang sewaktu datang menyeleksi, membeli dan menggunakan produk-produk dan jasa, sedemikian rupa sehingga hal tersebut memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan mereka (Winardi, 1991).

(14)

kegiatannya untuk setiap jenis ternak 15.000 ekor per periode produksi (Kusuma, 2005).

Salah satu produk hasil peternakan yang sering diminati konsumen diberbagai kalangan yaitu ayam potong, dimana suatu peternakan ayam yang diambil dagingnya untuk dikonsumsi. Daging ayam potong broiler merupakan penghasil protein hewani yang cukup tinggi dengan harga yang terjangkau oleh semua kalangan, maka dari itu banyak konsumen yang cenderung memilih daging ayam potong broiler dibanding dengan daging sapi potong yang memiliki harga selisih tinggi dengan harga ayam potong broiler. Oleh karena itu pedagang-pedagang ayam potong broiler haruslah memahami prilaku konsumen ayam potong broiler. Memahami kebutuhan-kebutuhan konsumen dan proses membeli merupakan landasan bagi keberhasilan pemasar atau pedagang ayam potong broiler. Memahami bagaimana konsumen menempuh proses pembelian mulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, menilai alternatif, menentukan pembelian dan tingkah laku pasca pembelian. Dengan hal itu diharapkan pedagang atau pemasar memperoleh informasi penting guna untuk memenuhi kepuasan konsumen serta meningkatkan penjualan ayam potong broiler. Oleh karena itu adanya suatu penelitian kali ini yang berjudul “Perilaku Pembelian Ayam Potong Broiler Di Pasar Keputran Surabaya”.

B. Perumusan Masalah

(15)

konsumen terhadap produk ataupun hasil pertanian yang di pasarkan di dalam pasar tersebut.

Ayam potong di pasar keputran Surabaya memiliki berbagai macam di antaranya ayam pedaging dengan di bedakan menjadi 2 yaitu ayam potong ras/broiler serta ayam potong buras pedaging. Begitu pula dengan konsumen ayam potong mereka memilih banyak jenis ayam potong yang ada di pasar tradisional keputran Surabaya. Hal tersebut menjadi pertimbangan konsumen untuk memilih dan membeli ayam potong karena konsumen memiliki alasan yang berbeda-beda, sehingga antara konsumen satu dengan konsumen lain sangat bervariasi dalam memilih. Variasi-variasi tersebut dapat di sebabkan oleh hal berikut ini yaitu pengaruh lingkungan, psikologis setiap konsumen berbeda-beda dari segi pendapatan keluarga, kebutuhan terhadap daging ayam potong broiler tersebut, jumlah anggota keluarga, umur konsumen, tingkat pendidikan konsumen.

Oleh karena itu perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah karakteristik konsumen dan perilaku konsumen ibu rumah tangga dalam membeli ayam potong broiler di Pasar Tradisional Keputran Surabaya?

(16)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Menganalisis karakteristik konsumen dan perilaku konsumen ibu rumah tangga dalam membeli ayam potong broiler di Pasar Tradisional Keputran Surabaya.

2. Menganalisis faktor yang mempengaruhi pembelian ayam potong broiler di Pasar Tradisional Keputran Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi untuk penelitian serupa dimasa yang akan datang serta bagi pemerintah dalam menentukan kebijaksanaan pembangunan pertanian.

(17)

A. Karakteristik Ayam Broiler

Dalam lingkungan masyarakat ayam potong atau ayam ras pedaging lebih dikenal dengan nama ayam broiler. Ayam broiler adalah ayam jantan dan ayam betina yang dijual pada umur 8 minggu dengan bobot tertentu, mempunyai pertumbuhan yang cepat, serta mempunyai dada yang lebar dengan timbunan daging relatif lebih banyak dan baik. Di Indonesia ayam broiler sudah dapat dipasarkan pada umur 5-6 minggu dengan bobot hidup antara 1,3 - 1,6 kilogram per ekor. Akan tetapi ayam broiler yang dipelihara dalam waktu 6-7 minggu dengan bobot antara 1,8 – 2,0 kilogram per ekor juga masih tetap diterima oleh konsumen. Ciri khas daging ayam broiler adalah :

a. Rasanya khas dan enak b. Dagingnya empuk

c. Pengolahannya mudah (Rasyaf, 1999). B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu berguna untuk memberi suatu informasi atau gambaran dan memperjelas kerangka berpikir untuk proses pembahasan. Disisi lain juga dapat bertujuan untuk mendapatkan bahan pembanding dan acuan mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pembelian ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya.

(18)

Ery (2001), memilih “Perilaku Konsumen Dalam Membeli Jeruk Pacitan Di Supermarket “X” Surabaya”. Dengan variabel-variabel Y= Perilaku konsumen, X1=

Frekuensi membeli buah jeruk lokal di Supermarket, X2= Waktu membeli jeruk lokal,

X3= Penggunaan buah jeruk lokal setelah dibeli, X4= Jumlah setiap kali berbelanja

dan pengambilan keputusan. Hasilnya adalah bahwa frekuensi membeli yang paling banyak dipilih oleh konsumen rumah tangga adalah lebih dari satu minggu. Saat konsumen membeli paling banyak yaitu sore serta malam hari. Memilih kriteria ini karena pada jam-jam tersebut berbelanja lebih santai dan tidak lagi terkait dengan suatu pekerjaan sehari-hari. Cara penggunaannya juga berbeda-beda ada yang secara langsung dikonsumsi serta ada juga yang diolah terlebih dahulu menjadi sebuah minuman. Dari juumlah pembelian rata-rata sebanyak minimal ± 3kg dikarenakan jumlah keluarganya banyak untuk setiap kali berbelanja.

Rosiani (2003), tentang “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Buah Jeruk Tankam Medan Di Hero Supermarket”. Memiliki variabel-variabel Y= Keputusan konsumen membeli jeruk Tankam Medan, X1= Karekteristik individu pembeli, X2=Lingkungan, X3= Strategi pemasaran.

(19)

persediaan produk jeruk Tankam Medan tersebut, serta layanan pesan antar yang ada dalam manajemen “Hero” Supermarket.

Kesamaan dalam penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan saat ini adalah sama-sama meneliti tentang perilaku konsumen. Akan tetapi perbedaan-perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu yaitu perbedaan yang pertama adanya faktor tambahan yaitu jumlah anggota keluarga, serta umur ibu rumah tangga/konsumen. Perbedaan yang kedua, lokasi penelitian yang berbeda dilakukan di Pasar Keputran Surabaya dikarenakan pasar tersebut pasar terbesar di Surabaya, sehingga banyak pedagang-pedagang ayam potong dapat dijumpai. Perbedaan ketiga, komoditi yang dipilih dalam penelitian kali ini hasil dari peternakan yaitu ayam potong broiler, sedangkan dalam penelitian terdahulu yaitu meneliti tentang hasil dari pertanian buah jeruk.

C. Teori Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen ditimbulkan oleh adanya interaksi antara faktor – faktor lingkungan dan individu. Dalam interaksi tersebut sosialisasi antara individu mengakibatkan terjadinya transfer dan interaksi perilaku. Teori perilaku konsumen (Dharmmestha, et.al. 2000) adalah sebagai berikut :

a. Teori Ekonomi Mikro

(20)

b. Teori Psikologis

Teori psikologis ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan lingkungan yang merupakan penerapan dari teori-teori bidang psikologis dalam menganalisa perilaku konsumen.

Menurut (Basu, 2000) tujuan mempelajari bidang psikologi ini adalah: 1. Mengumpulkan fakta-fakta perilaku manusia dan mempelajari

hukum-hukum perilaku tersebut.

2. Psikologi berusaha meramalkan perilaku manusia. 3. Psikologi bertujuan untuk mengontrol prilaku manusia. c. Teori Sosiologis

Teori ini lebih menitik beratkan pada hubungan dan pengaruh antara individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka jadi lebih mengutamakan perilaku kelompok dari pada perilaku individu.

d. Teori Antropologis

Teori ini sama dengan teori sosiologis, teori ini juga menekankan pada tingkah laku pembelian dari suatu kelompok tetapi kelompok yang diteliti adalah kelompok masyarakat luas antara lain: kebudayaan (kelompok paling besar), sub kultur (kebudayaan daerah), dan kelas sosial.

(21)

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan berang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan berhasil apabila penulis dapat memahami aspek-aspek psikologi manusia secara keseluruhan, kekuatan faktor sosial budaya dan prinsip-prinsip ekonomi serta strategi pemasaran (Mangkunegara, 2002).

Teori perilaku konsumen adalah teori yang mengarah pada perilaku ekonomi rumah tangga keluarga dalam menggunakan penghasilan mereka yang jumlahnya terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan memperoleh tingkat kepuasan maksimal (Boediono, 1993).

Menurut (Alma, 1994), pengambilan keputusan dalam membeli yang dilakukan konsumen dipengaruhi oleh banyak hal, yaitu kebudayaan, kelas sosial yang termasuk konsumen maupun keluarga, kebiasaan dari lingkungan tersebut akan membentuk sikap psikologis yang akhirnya membentuk kepribadian seseorang. Adapun dari tahap-tahap proses pengambilan keputusan dalam membeli adalah sebagai berikut :

1. Menyadari adanya suatu barang yang dibutuhkan setelah menyadari adanya kebutuhan maka individu akan membeli dan membuat alternatife.

2. Identifikasi alternative dengan mempertimbangkan barang yang diperlukan. 3. Memulai alternatif, dalam hal ini menilai barang yang lebih baik (manfaat dan

hubungannya).

(22)

5. Setelah membeli maka timbul semacam perilaku lain dari individu. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat kepuasan konsumen dengan barang yang dibelinya. Perilaku konsumen dapat disimpulkan tindakan konsumen dalam mengambil keputusan guna membeli barang berdasarkan perhitungan ekonomis dan kemampuan konsumen tersebut membeli barang yang dikehendaki agar memperoleh kepuasan maksimal, namun hal ini juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, sosial budaya maupun kelas sosial serta gaya hidup yang dianut oleh individu, kelompok/organisasi tersebut.

Menurut (Sudarsono, 1995), teori perilaku konsumen erat hubungannya dengan permintaan konsumen ini dapat diartikan menjadi :

a. Permintaan absolut atau potensial adalah permintaan yang semata-mata didasarkan atas sebuah barang yang dibutuhkan oleh manusia.

(23)

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Tingkah laku konsumen dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu : a. Budaya

Menurut (Kotler, 1996), faktor budaya dibagi menjadi tiga diantaranya adalah:

1. Kebudayaan

Kebudayaan yaitu sumber paling dasar dari keinginan dan tingkah laku seseorang.

2. Sub Kultur

Setiap kebutuhan berisi kelompok yang lebih kecil, memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih khusus kepada para anggotanya dapat dibedakan empat macam, yaitu kelompok kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok ras dan wilayah-wilayah geografis.

3. Kelas Sosial

Kelas social yaitu kelompok yang relatif abadi dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarkis dan para anggota masyarakatnya mempunyai nilai dan tingkah laku yang sama.

b. Sosial

Faktor sosial dibagi menjadi dua : 1. Keluarga

(24)

Istilah “keluarga” (family) dipergunakan untuk menggambarkan berbagai macam bentuk rumah tangga (Kotler, 1996).

2. Peranan dan Status

Kedudukan seseorang dalam setiap keluarga biasanya dirumuskan sehubungan dengan peranan dan status, setiap peranan akan mempengaruhi perilaku membelinya, peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum yang diberikan masyarakat pada peran itu (Kotler, 1996).

c. Pribadi

Menurut (Kotler, 1996), keputusan seseorang pembeli dipengaruhi oleh ciri-ciri pribadi yaitu :

1. Usia dan tahapan daur hidup

Konsumsi ditentukan oleh usia dan tahapan daur hidup berkenaan dengan situasi keuangan dan minat terhadap produk tertentu.

2. Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan atas produk. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan, tabungan dan harta, kekuatan meminjam, sikapnya terhadap pembelanjaan versus tabungan.

3. Gaya hidup

(25)

d. Psikologi

Menurut (Vincen G, 2003), mendefinisikan 8(delapan) dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas produk sebagai berikut :

1. Performansi (performance), berkaitan dengan aspek fungsional dari produk itu dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan konsumen ketika ingin membeli suatu produk.

2. Features, merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya. 3. Keandalan (reability), berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan

suatu produk melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam periode waktu tertentu dibawah kondisi tertentu.

4. Konformans (conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan konsumen.

5. Durabilitas (durability), merupakan masa pakai suatu produk, karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan produk tersebut.

6. Kemampuan pelayanan (serviceability), merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, keramahan atau kesopanan, kopetensi dan kemudahan serta akurasi dalam perbaikan.

(26)

8. Kualitas yang dirasakan (perceived quality), bersifat subyektif berkaitan dengan perasaan konsumen dalam mengkonsumsi produk itu seperti : meningkatkan harga diri dan lain sebagainya.

3. Model Perilaku Konsumen

Menurut (Mangkunegara, 2002) ada lima macam perilaku konsumen yaitu : 1. Model perilaku konsumen industry dari Sheth

Model ini merupakan pengembangan terhadap model perilaku konsumen dari Howard dan Sheth. Secara umum model ini berbeda dengan model aslinya. Model ini merupakan model asli yang diaplikasikan untuk kelompok pembuat keputusan membeli dalam suatu organisasi.

2. Model perilaku konsumen dari Kerby.

Model yang sederhana mengenai perilaku konsumen dikembangkan oleh Joe Kent Kerby. Kesederhanaan model ini sangat bermanfaat untuk mengetahui dasar-dasar perilaku konsumen.

3. Model perilaku konsumen dari Howard dan Sheth

Model ini menunjukan suatu proses dan variabel yeng mempengaruhi perilaku konsumen sebelum dan sesudah terjadinya pembelian. Tujuan model perilaku konsumen dari Howard dan Sheth adalah untuk menjelaskan bagaimana konsumen membandingkan dan memilih berbagai macam produk yang sesuai dengan kebutuhannya.

Dalam model perilaku konsumen dari Howard dan Sheth terdapat informasi variabel proses belajar yang terdiri dari :

(27)

b. Criteria memilih ialah seperangkat motif yang berhubungan dengan tingkat produk yang menjadi pertimbangan.

c. Pemahaman merek ialah pengetahuan tentang berbagai merek barang yang akan dibeli.

d. Sikap ialah kesukaan pada merek yang didasarkan atas kriteria memilih. e. Niat atau maksud ialah prediksi yang meliputi kapan, dimana, dan

bagaiman konsumen bertindak terhadap suatu merek dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

f. Kepercayaan ialah keyakinan terhadap suatru merek tertentu.

g. Kepuasan ialah tingkat penyesuaian antara kebutuhan dengan pembelian barang yang diharapkan oleh konsumen.

4. Model perilaku konsumen dari Francesko Nicosia.

Dasar model perilaku konsumen ini sangat sedikit melibatkan dua orang yang berinteraksi. Pengambilan keputusan konsumen dari model Nicosia melibatkan suatu firma. Firma mempengaruhi suatu konsumen dan sebaliknya perilaku konsumen dipengaruhi oleh firma

5. Model perilaku konsumen industry dari engel, Kollat dan Blackwell

(28)

4. Minat Beli

Minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut (Ferdinand. 2002) :

a. Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. b. Minat referensial yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan

produk kepada orang lain.

c. Minat preferensial yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi dengan produk preferensinya.

d. Minat eksploratif yaitu minat yang menggambarkan prilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut

5. Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Pembelian

Menurut (Kotler, 1996), faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pembelian diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Keluarga

Anggota keluarga konsumen bisa pula memberikan pengaruh kuat terhadap tingkah laku konsumen.

2. Usia dan tahapan daur hidup

(29)

3. Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan atas produk. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan, tabungan dan harta, kekuatan meminjam, sikapnya terhadap pembelanjaan versus tabungan.

4. Peranan dan status

Kedudukan seseorang dalam setiap keluarga biasanya dirumuskan sehubungan dengan peranan dan status, setiap peranan akan mempengaruhi perilaku membelinya, bperanan membawa status yang mencerminkan penghargaan umum yang diberikan masyarakat pada peran itu.

5. Harga

Harga yang terjadi pada saat penelitian dilakukan pada tingkat pengecer yang dibeli oleh konsumen rumah tangga sebagai akibat perilaku konsumen dan diukur Rp/Kg.

D. Pengertian Pasar

(30)

tersebut terdapat tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar, yaitu: orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka dan tingkah laku dalam pembelian mereka. Meskipun seseorang mempunyai keinginan untuk membeli suatu barang, tetapi tanpa ditunjang oleh daya beli dan kemauan untuk membelanjakan uangnya, maka orang tersebut bukan bagian dari pasar. Sebaliknya seseorang mempunyai kemampuan bila tidak ingin membeli suatu barang maka dia bukan merupakan pasar bagi penjual barang tersebut (Mursid, 1997).

(31)

A. Kerangka Pemikiran

Dalam faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi jumlah permintaan daging ayam broiler untuk konsumen warga perkotaan yaitu pendapatan keluarga. Selain faktor-faktor ekonomi, ada juga faktor non ekonomi yang mempengaruhi jumlah permintaan daging ayam broiler yaitu jumlah anggota keluarga, pendidikan dan umur ibu rumah tangga. Semakin banyak jumlah anggota keluarga maka semakin banyak pula barang yang mau dibeli ataupun dikonsumsi, dengan bertambahnya jumlah anggota keluarga maka harus sebanding dengan jumlah barang yang dikonsumsi. Seiring dengan perubahan dari tingkat pendapatan keluarga akan mempengaruhi banyaknya barang yang akan dibeli dan dikonsumsinya, banyak dijumpai dengan bertambahnya pendapatan keluarga maka bertambahnya kualitas barang yang dikonsumsi. Pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, umur dan pendidikan akan mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya jumlah pembelian, saat pembelian, frekuensi pembelian, kualitas yang disukai, harga yang disukai.

(32)

mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan untuk mengkonsumsi barang berhubungan dengan tingkat kepuasan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian yaitu : 1. Pendapatan keluarga.

(33)

Keterangan :

= Tidak diteliti = Diteliti

Gambar 1 : Kerangka Pemikiran Perilaku Konsumen Ayam Potong Broiler Di Pasar Keputran Surabaya

Perilaku Konsumen Konsumen Rumah Tangga

Ayam Potong Broiler

Keputusan Membeli Ayam Potong Broiler

Jumlah Perbulan Pembelian

Frekuensi Pembelian

Saat Membeli Pendapatan

Keluarga

Jumlah

Anggota

Keluarga

Kualitas

atau Mutu

Ayam

Potong

Pendidikan

Konsumen

Harga Dari Ayam Potong

(34)

B. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, tujuan, dan landasan teori maka dapat ditarik suatu hipotesis sebagai berikut :

Diduga faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen rumah tangga terhadap jumlah pembelian ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya yaitu

1. Pendapatan keluarga 2. Jumlah anggota keluarga 3. Harga ayam potong broiler 4. Kualitas ayam potong broiler

(35)

A. Penentuan Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus di suatu pasar yang terletak di pusat kota Surabaya yaitu Pasar Keputran, dimana suatu penentuan lokasi ini dipilih secara sengaja karena pasar Keputran Surabaya merupakan suatu pasar yang terbesar di Kota Surabaya, sehingga pedagang-pedagang banyak berjualan di pasar tersebut. Banyaknya pedagang-pedagang di pasar Keputran Surabaya maka banyak juga konsumen-konsumen yang berbelanja di pasar tersebut, sehingga dari banyaknya konsumen diharapkan dapat membantu berjalanya penelitian ini karena sebagian besar responden dipilih dari konsumen ayam potong broiler yang ada dalam pasar Keputran Surabaya.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2012 – 24 Desember 2012, wawancara responden selama kurang lebih 2 minggu berlangsung setiap hari. Wawancara dilaksanakan dengan memperhatikan waktu saat membeli diantaranya yaitu waktu pagi hari (pukul 06-00-12.00), waktu siang hari (14.00-16.00), waktu sore hari (17.00-20.00).

B. Pengambilan Contoh

(36)

Adapun yang termasuk pada cara ini adalah Purposive Sampling : Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel hanya pada individu yang didasarkan pada pertimbangan dan kriteria. Kriteria–kriteria yang harus dimiliki sampel dalam peneltian ini adalah

1. Semua ibu rumah tangga dengan posisi berbelanja ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya.

2. Ibu rumah tangga tersebut membeli ayam potong broiler untuk kebutuhan rumah tangga/memenuhi kebutuhan pangan keluarganya.

(37)

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan : Data primer yaitu merupakan data yang diambil dengan cara terjun dilapang serta berkomunikasi langsung dengan responden melalui bantuan kuesioner.

D. Analisis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.

Tahap-tahap yang dilakukan setelah data diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Editing yaitu mengecek apakah masih ada pertanyaan-pertanyaan maupun keterangan yang belum terjawab serta membuang data-data yang kurang relevan dalam penelitian.

2. Tabulasi yaitu menyusun data-data yang diperoleh secara bersama-sama kedalam tabel.

3. Analisis data yaitu menghitung dan membahas data yang diperoleh untuk mengetahui pengaruh dalam setiap-setiap faktor dan untuk menguraikan data sesuai tujuan sebagai dasar untuk menarik sebuah kesimpulan.

Pengolahan dan penyajian data dianalisis dengan cara deskriptif dan analisis statistik. Cara deskriptif yaitu dengan cara data yang diperoleh dimasukkan kedalam tabel kemudian diuraikan dan dibahas.

(38)

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pembelian ayam potong broiler tersebut maka digunakan analisis regresi berganda. Secara umum rumus regresi berganda adalah sebagai berikut :

Y= α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5D1 + e

Dimana :

Y = Jumlah pembelian ayam potong broiler (Kg/ perbulan pembelian) α = Intersep

b1…b6 = Koefisiensi regresi

X1 = Pendapatan keluarga (Rp/bulan)

X2 = Jumlah anggota keluarga (orang)

X3 = Harga ayam potong broiler

X4 = Kualitas ayam potong broiler

0 Kualitas ayam potong kurang baik 1 Kualitas ayam potong baik

D1 = Pendidikan Konsumen (Tamatan Sekolah)

4 Pendidikan Sarjana 3 Pendidikan SMA 2 Pendidikan SMP 1 Pendidikan SD e = Standart eror atau nilai sisa

(39)

dalam menjelaskan variabel tidak bebas. Sedangkan bila R2 mendekati 0 maka

variabel bebas semakin lemah pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas. Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan maka dapat dilakukan pengujuian dengan menggunakan uji statistik yaitu uji F dan uji t (Supranto, 1983).

- Uji F

Menurut (Supranto, 1983), uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :

H0 : b1= b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama antara variabel bebas (pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, umur konsumen ibu rumah tangga, harga ayam potong broiler, kualitas ayam potong broiler) terhadap variabel tidak bebas (jumlah pembelian ayam potong broiler).

H1 : b1 ≠ 0 artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara

variabel bebas (pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, umur konsumen ibu rumah tangga, harga ayam potong broiler, kualitas ayam potong broiler) terhadap variabel tidak bebas (jumlah pembelian ayam potong broiler).

Uji F = JKR / k − 1 JKK / n − 1 Dimana :

(40)

Kaidah pengambilan keputusan :

Jika F hit > F tabel (α, db) : tolak H0 terima Hi berarti ada pengaruh nyata antara variabel

bebas (pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, umur konsumen ibu rumah tangga, harga ayam potong broiler, kualitas ayam potong broiler) terhadap variabel tidak bebas (jumlah pembelian ayam potong broiler).

Jika F hit ≤ F tabel (α, db) : terima H0 tolak Hi berarti tidak ada pengaruh nyata antara

variabel bebas (pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, umur konsumen ibu rumah tangga, harga ayam potong broiler, kualitas ayam potong broiler) terhadap variabel tidak bebas (jumlah pembelian ayam potong broiler).

- Uji t

Menurut (Supranto, 1983), uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh partial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.

Uji t = bi

Se (bi)

Dimana :

bi = Koefisien regresi masing-masing variabel bebas

Se (bi) = Standart eror masing-masing koefisien regresi

Hipotesis statistiknya :

H0 : b1 = 0 tidak ada pengaruh dari variabel ke i terhadap keputusan konsumen.

(41)

Kaidah pengambilan keputusan :

a. Jika t hit > t tabel : Tolak H0 terima H1 berarti variabel k i berpengaruh nyata

terhadap keputusan konsumen.

b. Jika t hit ≤ t tabel : Terima H0 tolak H1 berarti variabel k i tidak berpengaruh nyata

terhadap keputusan konsumen.

Seluruh kegiatan analisis data dilakukan dengan menggunakan alat bantu computer program SPSS for windows.

E. Definisi dan Pengukuran Variabel

Untuk memberikan suatu gambaran yang jelas maka diperlukan adanya penengahan beberapa istilah dan jenis data yang diukur dalam penelitian ini.

Definisi dan istilah tersebut adalah :

1. Konsumen ayam potong broiler yaitu seseorang yang membeli dan mengkonsumsi daging ayam potong broiler untuk keperluan rumah tangga pada waktu tertentu.

2. Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan konsumen rumah tangga dalam memutuskan untuk mengkonsumsi daging ayam potong broiler untuk satu waktu tertentu. Perilaku konsumen ini meliputi :

a. Frekuensi membeli

(42)

b. Saat membeli adalah waktu pembelian ayam potong broiler yang dilakukan oleh ibu rumah tangga di Pasar Keputran Surabaya, dalam penelitian ini diukur dengan waktu : pagi hari, siang hari, sore hari.

c. Jumlah Pembelian

Jumlah pembelian ayam potong broiler adalah banyaknya pembelian ayam potong broiler yang dilakukan oleh ibu rumah tangga di Pasar Tradisional Keputran Surabaya, diukur dengan kilogram per sebulan pembelian

d. Kualitas ayam potong broiler adalah ukuran baik buruknya dari tekstur daging ayam potong broiler tersebut yang dibeli oleh konsumen ibu-ibu rumah tangga. Dalam penelitian ini baik dan kurang baik kualitas ayam potong broiler dilihat saat waktu pembeliannya.

e. Harga ayam potong broiler adalah harga dari daging ayam potong broiler yang dibeli ibu rumah tangga ditentukan dengan nominal uang serta diukur dengan kilogram.

3. Karakteristik konsumen adalah seseorang yang membedakan satu dengan yang lain, pada penelitian ini yang diteliti yaitu konsumen rumah tangga yakni ibu-ibu rumah tangga. Cirri dari konsumen rumah tangga meliputi :

a. Pendapatan dari keluarga

Pendapatan yang ada dalam rumah tangga tersebut , yang membeli ayam potong broiler di Pasar Keputran, pendapatan keluarga/rumah tangga tersebut diukur dengan rupiah per bulan.

b. Jumlah anggota keluarga

(43)

c. Pendidikan ibu rumah tangga

Pendidikan ibu rumah tangga adalah pendidikan yang ditempuh secara formal oleh ibu rumah tangga pada waktu membeli ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya, pada penelitian ini pendidikan ibu rumah tangga diukur berdasarkan tingkatan yaitu :

1. Pendidikan tinggi adalah lulusan Perguruan Tinggi.

2. Pendidikan sedang adalah lulusan Sampai Sekolah Menengah Atas. 3. Pendidikan rendah adalah lulusan Sekolah Menengah Pertama dan

Sekolah Dasar Kebawah

d. Umur konsumen ibu rumah tangga

Umur ibu rumah tangga pada waktu membeli ayam potong broiler di Pasar Keputran. Diukur dengan tahun.

5. Faktor yang mempengaruhi jumlah pembelian ayam potong broiler yaitu : a. Pendapatan keluarga, diukur dengan rupiah per bulan.

b. Jumlah anggota keluarga, diukur dengan jiwa (orang). c. Harga ayam potong broiler, diukur dengan rupiah

d. Kualitas ayam potong, diukur berdasarkan tingkatan mutu ayam potong Tersebut

e. Pendidikan konsumen, diukur dengan tamatan sekolah : 1. Pendidikan SD

(44)

A. Keadaan Umum Pasar Keputran Surabaya

Pasar yang dijadikan lokasi penelitian ini yaitu Pasar Keputran Surabaya, keadaan umum Pasar Keputran Surabaya tersebut meliputi keadaan geografis pasar, kondisi pasar, luas pasar, jumlah pedagang.

Pasar Keputran Surabaya terletak di jalan Raya Dinoyo No.1, Kelurahan Keputran, Kecamatan Tegal Sari. Pasar Keputran Surabaya berdiri pada tahun 1918 yang memiliki jumlah stand/kios 460 dan stand yang aktiv atau pedagang yang aktiv sebanyak 329 yaitu :

1. Pedagang Sayur-sayuran : sayur bayem, sayur kangkung, sawi, tomat, cabe, brokoli, wortel, selada, bawang merah, bawang putih dan lain sebagainya. 2. Pedagang Kacang-kacangan : kecamba, kacang panjang, kacang kedalai,

kacang tanah, tempe, tahu, dan lain sebagainya.

3. Pedagang Daging : ayam potong broiler, daging sapi, daging bebek, daging kambing.

4. Pedagang Ikan : Ikan bandeng, ikan lele, ikan mujair, ikan asin, ikan gurami, ikan tongkol, ikan teri, dan lain sebagainya.

5. Pedagang Sembako : beras, minyak, gula, telur, kopi, teh, tepung terigu, garam, dan lain sebagainya.

(45)

Pasar Keputran Surabaya memiliki area tanah seluas 4000m2, akan tetapi

seiring berkembangnya jaman semakin pesat dan seiring berkembangnya teknologi semakin cangging menyebabkan area pasar keputran mengalami penyempitan lahan dikarenakan adanya bangunan untuk rambu-rambu jalan serta penyempitan lahan parkir pasar dan lahan bongkar muat pasar yang dipersempit karena adanya perlebaran jalan raya. Hal tersebut berdampak pada pihak pengelolah Pasar Keputran Surabaya karena sempitnya area parkir konsumen menyebabkan konsumen kesulitan menaruh kendaraannya. Konsumen yang membeli di Pasar Keputran Surabaya sangat beragam mulai dari kalangan menengah atasa hingga golongan menengah kebawah.

1. Keadaan geografis Pasar Keputran Surabaya :

Pasar Keputran Surabaya merupakan pasar yang terletak dipusat kota Surabaya, dimana letak/lokasi Pasar Keputran Surabaya dapat dilihat pada gambar/denah lokasi dibawah ini :

(46)

Keterangan :

Utara : Jalan Kayon Surabaya Selatan : Jalan Dinoyo Surabaya Timur : Jalan Pandigeling Surabaya Barat : Jalan Sumatera Surabaya

2. Struktur Organisasi Pasar Keputran Surabaya

Gambar 3 : Struktur Organisasi Pasar Keputran Surabaya Kepala Unit

Pasar Keputran

Staf Juru Tagih

Kepala Kamtib Pasar Kepala

Keuangan

Kepala Pemeliharaan

Petugas Pembersih Staf

(47)

Keterangan Struktur Organisasi Pasar Keputran Surabaya : 1. Kepala Unit Pasar Keputran

Bertanggung jawab penuh terhadap oprasional Pasar Keputran Surabaya serta memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan kepala keuangan pasar, kepala pemeliharaan pasar, dan kepala kamtib pasar.

2. Kepala Keuangan Pasar Keputran

Bertugas mengurus dan menerima tanda pembayaran rekening dari kios-kioas/pedagang dan tagihan lainnya. Melaksanakan penagian rekening kios/pedagang setiap harinya, menyelenggarakan administrasi keuangan yang berhubungan dengan pelaksanaan pemakaian kios-kios yang dipakai pedagang.

3. Kepala Pemeliharaan Pasar Keputran

Bertugas memelihara pasar diantaranya mengurus pemeliharaan bangunan pasar, mengurus kebersihan pasar, instalasi listrik, air bersih, membuat usulan untuk perbaikan pasar.

4. Kepala Keamanan dan Ketertiban Pasar Keputran

Bertugas mengurus keamanan dan ketertiban pasar, mengurus parkir kendaraan serta bongkar muat pasar.

5. Staf Pasar Keputran

Bertugas untuk membantu tiap-tiap kepala bagiannya dalam menyelesaikan tugas.

6. Juru Tagih Pasar Keputran

(48)

7. Petugas Pembersih Pasar Keputran

Bertugas membersihkan sampah-sampah atau kotoran serta limbah pasar.

B. Karakteristik Konsumen

Karakteristik konsumen untuk suatu pengambilan keputusan membeli ayam potong broiler dilandasi antara lain faktor karakteristik pribadi individu konsumen itu sendiri yaitu pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan, umur, kekayaan konsumen, dan harga ayam potong broiler yang dapat menentukan serta mempengaruhi konsumen untuk membeli ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya.

Dalam pembahasan sub bab ini akan membahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan, umur, kekayaan konsumen dan harga ayam potong broiler yang berkaitan dengan keputusan untuk membeli ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya.

1. Tingkat Pendapatan Keluarga Konsumen

Secara keseluruhan dari sebaran, pendapatan keluarga ibu rumah tangga yang membeli ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya memiliki pendapatan keluarga per bulannya antara Rp. 800.000 hingga Rp. 3.000.000 dan rata-rata pendapatan keluarganya diatas Rp 1.200.000 per bulannya.

(49)

dapat disesuaikan dengan pendapatan keluarga dari ibu rumah tangga tersebut. Karena pendapatan keluarga mempengaruhi jumlah pembelian ayam potong broiler, dimana pendapatan keluarga semakin banyak maka semakin besar kemampuan ibu rumah tangga untuk membeli ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarganya.

Untuk lebih jelasnya tentang pendapatan keluarga ibu rumah tangga di Pasar Keputran Surabaya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Tingkat Pendapatan Keluarga Konsumen Ayam Potong Broiler Di Pasar Keputran Surabaya Tahun 2012

Pendapatan Keluarga (Rp/bulan)

Jumlah Responden

(orang) Presentase(%)

500.000 – 1.000.000 5 16,67

1.100.000 – 1.700.000 13 43,33

1.750.000 - 2.500.000 6 20

> 2.550.000 6 20

Jumlah 30 100

Sumber : Data primer

2. Jumlah Anggota Keluarga Konsumen

(50)

menunjukkan bahwa banyaknya ibu rumah tangga yang jumlah anggota keluarganya terdiri dari 4 orang sebanyak 11 responden.

Untuk lebih jelasnya tentang Jumlah anggota keluarga konsumen ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2. Jumlah Anggota Keluarga Konsumen Ayam Potong Broiler Di Pasar Keputran Surabaya Tahun 2012

Jumlah Anggota Keluarga (Orang)

Jumlah Responden

(Orang) Presentase (%)

1 – 3 2 6,67

4 – 5 18 60

6 – 7 10 33,33

Jumlah 30 100

Sumber : Data primer

3. Tingkat Pendidikan Konsumen

(51)

semakin mengerti manfaat serta protein yang tinggi terkandung dalam daging ayam potong broiler.

Adapun tingkat pendidikan konsumen ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3. Tingkat Pendidikan Konsumen Ayam Potong Broiler Di Pasar Keputran Surabaya Tahun 2012

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden

(Orang) Presentase (%)

SMP / SD 5 16,67

SMA 20 66,66

Sarjana 5 16,67

Jumlah 30 100

Sumber : Data primer

4. Umur Ibu Rumah Tangga Konsumen Ayam Potong Broiler

(52)

keluarganya. Dari hal tersebut maka para pedagang ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya harus selalu menyediakan ayam potong broiler sesuai kebutuhan konsumen.

Untuk lebih jelasnya tentang umur konsumen ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4. Umur Ibu Rumah Tangga Selaku Konsumen Ayam Potong Broiler Di Pasar Keputran Surabaya Tahun 2012

Umur Ibu Rumah Tangga (Tahun)

Jumlah Responden

(Orang) Presentase (%)

< 30 Tahun 2 6,67

30 – 40 Tahun 3 10

41 – 50 Tahun 9 30

> 51 Tahun 16 53,33

Jumlah 30 100

(53)

C. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya dalam penelitian ini antara lain yaitu jumlah pembelian, frekuensi pembelian, mutu/kualitas ayam potong broiler yang sering dibeli konsumen, harga ayam potong broiler yang dibeli ibu rumah tangga, saat membeli dan penggunaan ayam potong broiler yang dibeli ibu rumah tangga

Dalam sub bab ini akan membahas tentang perilaku konsumen yakni jumlah pembelian, frekuensi pembelian, mutu/kualitas ayam potong broiler yang sering dibeli konsumen, harga ayam potong broiler yang dibeli ibu rumah tangga, saat membeli dan penggunaan ayam potong broiler yang dibeli ibu rumah tangga.

1. Jumlah Pembelian Ayam Potong Broiler Yang Sering Dilakukan

Sesuai sebaran dalam penelitian ini, jumlah pembelian ayam potong broiler yang sering dibeli oleh ibu rumah tangga di Pasar Keputran Surabaya Yaitu rata-rata sebanyak ± 4 - 6 kg perbulan pembeliannya. Hal ini disebabkan oleh jumlah anggota keluarga dari ibu rumah tangga tersebut, karena sebagian besar jumlah anggota keluarga dari ibu rumah tangga selaku konsumen ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya yaitu terdiri dari 4-5 orang anggota keluarganya. Jadi ibu rumah tangga tersebut membeli ayam potong broiler disesuaikan dengan jumlah anggota keluarganya. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen maka para pedagang sebaiknya menyediakan ayam potong dalam jumlah yang secukupnya agar tidak ada kebusukan ayam dikarenakan kurang laku dalam proses pemasaran.

(54)

Tabel 5. Jumlah Pembelian Ayam Potong Broiler Yang Sering Dilakukan Ibu Rumah Tangga Di Pasar Keputran Surabaya.

Jumlah Pembelian (kg/Perbulan Pembelian)

Jumlah Responden

(orang) Presentase (%)

3 kg 2 6,67

4 – 6 kg 17 56,66

7 – 9 kg 5 16,67

10 – 12 kg 6 20

Jumlah 30 100

Sumber : Data primer

2. Frekuensi Pembelian Ayam Potong Broiler Yang Sering Dilakukan

Frekuensi pembelian ayam potong broiler yang sering dilakukan oleh ibu rumah tangga di Pasar Keputran Surabaya yaitu membeli ayam potong broiler 1 kali dalam seminggu, 2 kali dalam seminggu, dan 3 kali dalam satu minggu. Akan tetapi menurut hasil penelitian ini banyak ibu rumah tangga yang sering membeli ayam potong broiler 2 kali dalam seminggu, karena banyak dari anggota keluarga mereka yang suka sama daging ayam potong broiler, disisi lain semua umat beragama menghalalkan umatnya untuk mengkonsumsi daging ayam potong broiler. Maka dari itu pedagang ayam potong broiler harus menyediakan ayam potong broiler sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen setiap harinya.

(55)

Tabel 6. Frekuensi Pembelian Ayam Potong Broiler Yang Sering Dilakukan Konsumen Di Pasar Keputran Surabaya

Frekuensi Pembelian Ayam Potong Broiler

Jumlah Responden

(Orang) Presentase (%)

1 kali dalam seminggu 5 16,67

2 kali dalam seminggu 21 70

3 kali dalam seminggu 4 13,33

Jumlah 30 100

Sumber : Data primer

3. Kualitas/Mutu Ayam Potong Broiler Yang Disukai Konsumen

(56)

fresh serta tekstur dan bau ayam potong tersebut kurang memungkinkan tetap membelinya, hal itu dikarenakan harga ayam potong yang tersebut sedikit murah dari harga ayam potong yang berkualitas baik.

Untuk lebih jelasnya tentang mutu/kualitas ayam potong broiler yang sering dipilih ibu rumah tangga selaku konsumen ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya yaitu sebagai berikut :

Tabel 7. Mutu/Kualitas Ayam Potong Broiler Yang Sering Dibeli/Dipilih Konsumen Di Pasar Keputran Surabaya

Mutu/Kualitas Ayam Potong Broiler

Jumlah Responden

(Orang) Presentase (%)

Baik 23 76,67

Kurang Baik 7 23,33

Jumlah 30 100

Sumber : Data primer

4. Harga Ayam Potong Broiler Yang Dibeli Konsumen

(57)

Untuk lebih jelasnya tentang harga ayam potong broiler yang sering dipilih ibu rumah tangga selaku konsumen ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya yaitu sebagai berikut :

Tabel 8. Harga Ayam Potong Broiler Yang Dibeli Konsumen Di Pasar Keputran Surabaya Pada Bulan Desember Tahun 2012

Harga Ayam Potong Broiler (Rp/Kg)

Jumlah Responden

(Orang) Presentase

Rp 20.000 7 23,33

Rp 22.000 – Rp 23.000 18 60

Rp 24.000 – Rp 25.000 5 16,67

Jumlah 30 100

Sumber : Data primer

(58)

Tabel 9. Saat Pembelian Ayam Potong Broiler Yang Sering Dilakukan Konsumen Di Pasar Keputran Surabaya

Saat Pembelian Jumlah Responden

(Orang) Presentase (%)

Pagi 20 66,66

Siang/Sore 2 6,67

Malam 8 26,67

Jumlah 30 100

(59)

D. Matrikulasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Pembelian

1. Matrikulasi Faktor Karakteristik Konsumen Yang Mempengaruhi Jumlah Pembelian

Dalam penelitian ini faktor karakteristik konsumen yang mempengaruhi jumlah pembelian ayam potong broiler yaitu pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, umur, dan pendidikan konsumen. Untuk mengetahui semua faktor karakteristik yang mempengaruhi jumlah pembelian ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 10. Matrik Data Pendapatan Keluarga Terhadap Jumlah Pembelian Jumlah

Pembelian Pendapatan

Keluarga

Jumlah Pembelian Ayam Potong Broiler (Kg/ Perbulan Pembelian)

3 Kg 4 – 6 Kg 7 – 9 Kg 10 – 12 Kg

500.000 – 1.000.000 3 2 - -

1.100.000 - 1.700.000 - 11 3 -

1.750.000 - 2.500.000 - 3 2 1

> 2.550.000 - - 1 5

Jumlah 3 Orang 15 Orang 6 Orang 6 Orang

Sumber : Data primer

(60)

keluarganya rendah ataupun tinggi tetap berbelanja ayam potong broiler 4-6kg/bulan pembelian, ibu rumah tangga tersebut membeli ayam potong guna untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarganya.

Tabel 11. Matrik Data Jumlah Anggota Keluarga Terhadap Jumlah Pembelian Jumlah

Pembelian Jumlah

Anggota Keluarga

Jumlah Pembelian Ayam Potong Broiler (Kg/ Perbulan Pembelian)

3 Kg 4 – 6 Kg 7 – 9 Kg 10 – 12 Kg

1 – 3 - 2 - -

4 – 5 - 17 1 -

6 – 7 - - 4 6

Jumlah 0 19 Orang 5 Orang 6 Orang

Sumber : Data primer

(61)

Tabel 12. Matrik Data Umur Konsumen Terhadap Jumlah Pembelian Jumlah

Pembelian Umur

Konsumen

Jumlah Pembelian Ayam Potong Broiler (Kg/ Perbulan Pembelian)

3 Kg 4 – 6 Kg 7 – 9 Kg 10 – 12 Kg

< 30 Tahun - 2 - -

30 – 40 Tahun - 3 - -

41 – 50 Tahun - 4 3 2

> 51 Tahun 2 8 2 4

Jumlah 2 Orang 17 Orang 5 Orang 6 Orang

Sumber : Data primer

Dari Tabel 12 menunjukkan bahwa umur responden diatas 50 tahun lebih banyak membeli ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya, hal ini dapat dilihat pada Tabel yaitu konsumen diatas 50 tahun sebanyak 8 responden membeli ayam potong broiler 4-6kg/bulan pembelian. Dan berbagai macam umur konsumen pada umumnya membeli ayam potong broiler 4-6kg/bulan pembeliannya yaitu sebanyak 17 orang.

Tabel 13. Matrik Data Pendidikan Konsumen Terhadap Jumlah Pembelian Jumlah

Pembelian Pendidikan

Konsumen

Jumlah Pembelian Ayam Potong Broiler (Kg/ Perbulan Pembelian)

3 Kg 4 – 6 Kg 7 – 9 Kg 10 – 12 Kg

SMP / SD 2 3 - -

SMA - 14 4 2

SARJANA - - 1 4

Jumlah 2 Orang 17 Orang 5 Orang 6 Orang

(62)

Dari Tabel 13 dapat diketahui bahwa pendidikan konsumen sebagian besar lulusan SMA yaitu sebanyak 20 responden. Sebanyak 14 responden membeli ayam potong broiler 4 – 6kg/bulan pembelian, sedangkan sisanya membeli ayam potong broiler sebanyak 7 – 12 kg/bulan pembelian. Dalam Tabel 17 menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen dari berbagai macam pendidikannnya membeli ayam potong broiler sebanyak 4 – 6kg/bulan pembelian yaitu sebanyak 17 orang responden.

2. Matrikulasi Faktor Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Jumlah Pembelian

Dalam penelitian ini faktor perilaku konsumen yang mempengaruhi jumlah pembelian ayam potong broiler yaitu harga ayam potong broiler dan kualitas ayam potong broiler. Untuk mengetahui semua faktor perilaku konsumen yang mempengaruhi jumlah pembelian ayam potong broiler di Pasar Keputran Surabaya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 14. Matrik Data Harga Ayam Potong Broiler Terhadap Jumlah Pembelian Jumlah

Pembelian Harga

Ayam Potong Broiler

Jumlah Pembelian Ayam Potong Broiler (Kg/ Perbulan Pembelian)

3 Kg 4 – 6 Kg 7 – 9 Kg 10 – 12 Kg

Rp 20.000 2 5 - -

Rp 22.000-Rp 23.000 - 7 5 6

Rp 24.000-Rp 25.000 - 5 - -

Jumlah 2 Orang 17 Orang 5 Orang 6 Orang

(63)

Dari Tabel 14 konsumen yang paling dominan membeli ayam potong broiler yaitu sebanyak 17 orang yang membeli 4 – 6kg/bulan pembelian. Sedangkan dari keseluruhan macam-macam harga ayam potong broiler yang paling banyak dipilih konsumen yaitu dengan harga Rp 22.000-Rp 23.000 sebanyak 7 orang responden.

Tabel 15. Matrik Data Kualitas Ayam Potong Broiler Terhadap Jumlah Pembelian

Jumlah Pembelian Kualitas

Ayam Potong Broiler

Jumlah Pembelian Ayam Potong Broiler (Kg/ Perbulan Pembelian)

3 Kg 4 – 6 Kg 7 – 9 Kg 10 – 12 Kg

Baik - 12 5 6

Kurang Baik 2 5 - -

Jumlah 2 Orang 17 Orang 5 Orang 6 Orang

Sumber : Data primer

(64)

E. Uji Correlation

Tabel 16 Tabel Hasil Uji Korelasi

Correlations

Jml_Beli Pendptn Jml_Kel P_Ayam D_Kualitas Pendid

Pearson Correlation Jml_Beli 1.000 .940 .844 .220 .589 .640

Pendptn .940 1.000 .788 .252 .564 .756

Jml_Kel .844 .788 1.000 .224 .544 .634

P_Ayam .220 .252 .224 1.000 .853 .410

D_Kualitas .589 .564 .544 .853 1.000 .565

Pendid .640 .756 .634 .410 .565 1.000

Sig. (1-tailed) Jml_Beli . .000 .000 .122 .000 .000

Pendptn .000 . .000 .089 .001 .000

Jml_Kel .000 .000 . .117 .001 .000

P_Ayam .122 .089 .117 . .000 .012

D_Kualitas .000 .001 .001 .000 . .001

Pendid .000 .000 .000 .012 .001 .

1. Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dengan Jumlah Pembelian

(65)

2. Hubungan Antara Jumlah Anggota Keluarga Dengan Jumlah Pembelian Diketahui hubungan antara variabel jumlah anggota keluarga dengan jumlah pembelian ayam potong broiler memiliki nilai R= 0,844. Maka ada hubungan sangat kuat/sempurna antara variabel jumlah anggota keluarga dengan jumlah pembelian ayam potong broiler, dimana semakin banyak jumlah anggota keluarga maka semakin banyak pula kebutuhan pangan yang dibeli.

3. Hubungan Antara Harga Ayam Potong Dengan Jumlah Pembelian

Dalam Tabel 16 diketahui hubungan variabel harga ayam potong broiler dengan jumlah pembelian memiliki nilai R sebesar 0,220. Maka ada hubungan sangat lemah antara variabel harga ayam dengan jumlah pembelian ayam potong broiler.

4. Hubungan Antara Kualitas Ayam Potong Dengan Jumlah Pembelian

Diketahui hubungan antara variabel kualitas ayam potong broiler dengan jumlah pembelian memililki nilai R sebesar 0,589. Maka ada hubungan yang kuat antara variabel kualitas ayam potong broiler dengan jumlah pembelian, dimana semakin baik kualitas ayam potong broiler maka semakin banyak pula konsumen berbelanja ayam potong broiler.

5. Hubungan Antara Pendidikan Konsumen Dengan Jumlah Pembelian

(66)

F. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian

Dalam menganalisis data dan untuk memperoleh persamaan digunakan bantuan olahan data computer dalam pengolahan datanya yaitu dengan program komputer SPSS 17 for Windows. Adapun persamaan regresi linier berganda dengan dummy variabel adalah sebagai berikut :

Y= α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5D1 + e

Keterangan :

Y = Jumlah Pembelian (Kg/bulan pembelian) α = Intersep

b1..b6 = Koefisien Regresi

X1 = Pendapatan Keluarga (Dikali Rp 10.000 /bulan)

X2 = Jumlah Anggota Keluarga (Orang)

X3 = Harga ayam potong broiler (Dikali Rp 1000)

X4 = Kualitas ayam potong broiler

0 Kualitas ayam potong kurang baik 1 Kualitas ayam potong baik

D1 = Pendidikan Konsumen (Tamatan Sekolah)

(67)

Persamaan ini menunjukan nilai rata-rata pembelian (Y) pada tingkat pendapatan keluarga (X1), jumlah anggota keluarga (X2), harga ayam potong broiler

(X3), kualitas ayam potong broiler (X4), pendidikan (D1).

Tabel 17. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

Durbin

Watson R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .971a .942 .930 .69289 .942 78.293 5 24 .000 2.816

ANOVAb

Model Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig. 5 6 7 8 9

1

Regression 8.612 5 1.831 .080a -1.096 18.319

Residual .030 0 .764 7.499 .000a .022 .038 .940 .837 .368

Total .539 0 .214 2.496 .020a .093 .985 .844 .454 .122

3 -.458 0 -.253 -2.090 .047a -.909 -.006 .220 -.392 -.103

4 2.153 1 .353 2.528 .018a .395 3.911 .589 .459 .124

5 -.518 0 -.170 -2.092 .047a -1.029 -.007 .640 -.393 -.103

(68)

Dari tabel dapat diketahui model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 18.319 + 0.038 X1 + 0.985 X2 - 0.006 X3 + 3.911 X4 - 0.007 D1

Keterangan :

Y = Jumlah Pembelian (Kg/bulan pembelian) X1 = Pendapatan Keluarga (Dikali Rp 10.000 /bulan)

X2 = Jumlah Anggota Keluarga (Orang)

X3 = Harga Ayam Potong Broiler (Dikali Rp 1000)

X4 = Kualitas Ayam Potong Broiler

1 Kualitas Baik

0 Kualitas Kurang Baik Dummy 1 = Pendidikan Konsumen

4 Pendidikan Sarjana 3 Pendidikan SMA 2 Pendidikan SMP 1 Pendidikan SD 1. Nilai koefisien determinasi (R2)

(69)

Sedangkan sisa sebesar 7 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan kedalam model regresi.

2. Uji Simultan (Uji F)

Karena model analisis regresi digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, maka perlu dilakukan uji F. Karena uji F didalam penelitian ini digunakan untuk melihat seberapa jauh variasi dari variabel tak bebas dapat dijelaskan oleh semua variabel bebasnya.

Setelah dilakukan perhitungan dengan bantuan program SPSS 17.0, didapatkan hasil signifikan F 0,000 terhadap variabel bebas (pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, harga ayam potong broiler, kualitas ayam potong broiler dan pendidikan konsumen) sangat berpengaruh terhadap variabel tidak bebas (jumlah pembelian)

3. Uji Parsial (Uji t)

Sedangkan untuk mengetahui pengaruh parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji t. Uji t dalam analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh ditiap-tiap variabel bebas (X) yang digunakan didalam model terhadap variabel tidak bebas (Y).

Dari perhitungan diperoleh suatu model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

(70)

Keterangan :

a. Pendapatan Keluarga

Jumlah pendapatan keluarga naik sebesar Rp 10.000 maka jumlah ayam yang dibeli naik sebesar 0,038kg.

b. Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga bertambah 1 orang maka jumlah pembelian ayam potong broiler naik sebesar 0,985kg.

c. Harga Ayam Potong Broiler

Jika harga ayam potong broiler naik sebesar Rp 1000 maka jumlah pembelian ayam potong broiler turun sebanya 0,006kg.

d. Kualitas/Mutu Ayam Potong Broiler

Jika kualitas ayam potong broiler naik setingkat maka jumlah pembelian ayam potong broiler naik sebesar 3,911kg.

e. Pendidikan Konsumen

(71)

A. KESIMPULAN

1. Karakteristik Konsumen :

a. Rata-rata dari pendapatan keluarga konsumen adalah diatas Rp 1.200.000 per bulan.

b. Rata-rata dari jumlah anggota keluarga konsumen terdiri dari 4 – 5 orang. c. Rata-rata umur konsumen lebih dari 50 tahun.

d. Rata-rata pendidikan konsumen lulusan SMA.

e. Rata-rata kekayaan/fasilitas yang dimiliki konsumen memiliki motor serta televisi.

2. Perilaku Konsumen :

a. Jumlah pembelian ayam potong broiler 4 – 6 kg dalam sebulan pembelian. b. Umumnya frekuensi pembelian ibu-ibu rumah tangga 2 kali dalam

seminggu.

c. Saat membeli umumnya pada waktu pagi hari yaitu pukul 06.00 – 11.00 WIB.

(72)

e. Harga ayam potong broiler umumnya iburumah tangga membeli harga Rp 22.000 – Rp 23.000 per kilogram.

f. Penggunaan ayam potong broiler, umumnya dimasak menjadi lauk ayam goreng guna untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarganya.

3. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi jumlah pembelian ayam potong broiler yaitu :

a. Pendapatan keluarga b. Jumlah anggota keluarga c. Harga ayam potong broiler d. Kualitas ayam potong broiler

Sedangkan faktor yang tidak mempengaruhi jumlah pembelian ayam potong broiler yaitu :

a. Pendidikan konsumen.

(73)

B. SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka dapat diberikan beberapa saran yaitu :

1. Bahwa pedagang ayam potong broiler haruslah selalu menyediakan ayam potong broiler secara rutin dan continue setiap harinya pada waktu pagi hari dengan jumlah yang cukup agar tidak terjadi kebusukan ayam dikarenakan kurang lakunya ayam potong dipasaran dan harga ayam potong broiler yang murah untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

2. Para pedagang haruslah memperhatikan kualitas/mutu ayam potong broilernya, karena banyak ibu rumah tangga membeli ayam potong broiler dengan kualitas baik serta harga yang tidak terlalu mahal yaitu Rp 22.000.

(74)

Alma, B. 1994. Manajemen Pemasar

Gambar

Gambar 1 : Kerangka Pemikiran Perilaku Konsumen Ayam Potong Broiler                 Di Pasar Keputran Surabaya
gambar/denah lokasi dibawah ini :
Gambar 3 : Struktur Organisasi Pasar Keputran Surabaya
Tabel 1. Tingkat Pendapatan Keluarga Konsumen Ayam Potong Broiler Di Pasar Keputran Surabaya Tahun 2012
+7

Referensi

Dokumen terkait

Atas Asung Kertha Wara Nugraha lda Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun Anggaran

dan pembimbing II Ibu Nurbaity, M.Kom. Bank Syariah merupakan salah satu bank Islam yang fokus utama kegiatan usahanya adalah penyaluran dana berdasarkan prisip

a) Pelaksanaan sosialisasi dan penyampaian informasi tentang pembatalan UU No 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dalam berbagai kesempatan seperti ketika

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat, hidayah, dan ridhoNYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

Berdasarkan dari beberapa fenomena di atas, dalam pelaksanaan PNPM-MP ekonomi bergulir kelompok yang belum optimal, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara regulasi diri dan optimisme pada warga binaan yang menjadi

Analisa gelombang kejut dilakukan dengan menggunakan hasil kalibrasi yang diperoleh dari model Greenshield karena memiliki nilai r 2 &gt;0,5 yaitu, r 2 = 0,899

Berdasarkan tabel hasil persentase data rubrik penilaian kinerja secara keseluruhan, ahli memberi respon yang positif, nilai persentase yang diperoleh ialah 93%