• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN KOSMETIK SARIAYU (Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandiri DTC Surabaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN KOSMETIK SARIAYU (Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandiri DTC Surabaya)."

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian per syar atan

dalam memper oleh gelar sar jana ekonomi

Pr ogr am studi manajemen

Oleh :

FERRI ANGGRIAWAN

0912010018 / EM

FAKULTAS EKONOMI

(2)

SKRIPSI

ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN KOSMETIK SARIAYU DI SURABAYA

Disusun Oleh : FERRI ANGGRIAWAN

0912010018/FE/EM

Telah Diper tahankan Dihadapan Dan Diter ima Oleh

Tim Penguji Skr ipsi

J ur usan Manajemen Fakultas Ekonomi

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa

Timur

Pada Tanggal 20 J uni 2013

Pembimbing : Tim Penguji :

Dekan Fakultas Ekonomi

(3)

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakn skripsi ini dengan judul : ”ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN KOSMETIK SARIAYU (Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandiri DTC Sur abaya)”

Skripsi ini diajukan untuk memnuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Progdi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari bergbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hari penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku DekanFakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

(4)

5. Segenap staff Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan selama masa perkuliahan.

6. Bapak dan Ibu, yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat dan segalanya.

7. Semua pihak yang ikut membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa apa yang telah disajikan masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan skrpsi ini. Akhirnya dnegan segala keterbatasan yang penunlis miliki, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

(5)

KATA PENGANTAR ... i

2.2.2 Pengertian Manajemen Permasalahan ... 13

2.2.3 Konsep Pemasaran ... 14

2.3 Pengaruh Antar Atribut Produk Dengan Sikap Konsumen ... 29

2.3.1 Kerangka Konseptual ... 33

2.4 Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

(6)

3.1.1 Definisi Operasional ... 34

3.1.2 Pengukuran Variabel ... 35

3.2 Pengukuran Variabel ... 36

3.2.1 Populasi ... 36

3.2.2 Sampel ... 36

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.3.1 Pengumpulan Data ... 37

3.4 Teknik Analisis Pengujian Hipotesis ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Diskripsi Objek Penelitian ... 40

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 40

4.2 Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 42

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 42

4.2.2 Uji Outlier ... 45

4.2.3 Outer Model ... 46

4.2.4 Inner Model ... 48

4.2.5 Uji Hipotesis ... 48

4.3 Pembahasan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

5.1 Kesimpulan ... 52

52. Saran ... 52

(7)

Oleh : Ferri Anggriawan

ABSTRAK

Penggunaan bahan-bahan kosmetik yang dilarang oleh BPOM tersebut dapat juga menimbulakan masalah lingkungan. Masalah lingkungan tersebut adalah masalah Pemanasan Global atau Global Warning. Adsanya isu lingkungan tersebut membentuk sikap dan perilaku konsuemn untuk memilih produk yang alami, aman dan ramah lingkungan. Oleh karena itu perushaan kosmetik perlu memperluas pasarnya dengan menciptakan produk hijau kosmetik (Green Pdoduct Cosmetics). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh atribut produk terhadap sikap konsumen.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen produk kosmetik Sariayu di Toko Usaha Mandiri Surabaya dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Pangujian dengan PLS. Penaksiran pengaruh pada masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya menggunakan koefisien jalur, hal ini dikarenakan pada penelitian ini memiliki beberpa indikator dari amsing-amsing variabel bebas dan terikat.

Berdasarakan analisis data dengan menggunakan PLS dan pembasan hasil penelitian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab permasalahan sebagai berikut : Atribut produk mempunyai kontribusi terhadap peningkatan sikap konsumen.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN KOSMETIK SARIAYU (Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandiri DTC Sur abaya)”

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Progdi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(9)

“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan selama masa perkuliahan.

6. Bapak dan Ibu, yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat dan segalanya.

7. Semua pihak yang ikut membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa apa yang telah disajikan masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya dengan segala keterbatasan yang penulis miliki, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

(10)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

ABSTRAKSI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Penelitian Terdahulu ... 9

2.2. Pemasaran ... 11

2.2.1. Pengertian Pemasaran ... 11

2.2.2. Pengertian Manajemen Pemasaran... 14

2.2.3. Konsep Pemasaran ... 15

2.2.4. Kepuasan Konsumen ... 17

2.2.5.Perilaku Word-of-mouth... 20

2.2.6.Loyalitas ... 21

(11)

2.3. Model Konseptual ... 34

2.4. Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 35

3.2 Teknik Penentuan Sampel ... 38

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.4 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ... 44

4.1.1. Sejarah singkat Perusahaan ... 44

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 46

4.2.1.Analisis Statistik Deskriptif ... 46

4.2.2. Uji Validitas ... 47

4.2.3. Uji Reliabilitas ... 50

4.2.4. Model Struktural ... 51

4.2.5. Uji Kausalitas ... 52

4.3 Pembahasan ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

5.1. Kesimpulan ... 56

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin ... 46

Tabel 4.2 Identitas Responden Menurut Pendidikan ... 47

Tabel 4.3 Identitas Responden Menurut Umur ... 47

Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas ... 48

Tabel 4.5. Average variance extracted (AVE) ... 49

Tabel 4.6. Pengujian Reliability Consistency Internal... 50

(13)
(14)

ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN KOSMETIK SARIAYU

(Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandir i DTC Sur abaya)

Oleh : Fer ri Anggriawan

ABSTRAK

Penggunaan bahan-bahan kosmetik yang dilarang oleh BPOM tersebut dapat juga menimbulkan masalah lingkungan. Masalah lingkungan tersebut adalah masalah Pemanasan Global atau Global Warming. Adanya isu lingkungan tersebut membentuk sikap dan perilaku konsumen untuk memilih produk yang alami, aman, dan ramah lingkungan. Oleh karena itu perusahaan kosmetik perlu memperluas pasarnya dengan menciptakan produk hijau kosmetik (Green Product Cosmetics). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh atribut produk terhadap sikap konsumen.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen produk kosmetik Sariayu di Toko Usaha Mandiri Surabaya dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis multivariate dengan PLS. Penaksiran pengaruh pada masing – masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya menggunakan koefisien jalur, hal ini dikarenakan pada penelitian ini memiliki beberapa indikator dari masing-masing variabel bebas dan terikat.

Berdasarkan analisis data dengan menggunakan PLS dan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab permasalahan sebagai berikut : Atribut produk mempunyai kontribusi terhadap peningkatan sikap konsumen

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dunia pemasaran yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk memiliki keunggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam proses produksi dan kontinyuitas perusahaan tetap terjaga kita dituntut untuk.semakin bekerja keras, pintar, dan kreatif. Di sisi lain konsumen dihadapkan pada berbagai macam pilihan produk. Membuat produk yang bermutu dan digemari konsumen merupakan tantangan bagi perusahaan.

(16)

2

Perkembangan produk kosmetik memberi peluang bisnis bagi para produsen kosmetik. Peluang bisnis tersebut menciptakan keanekaragaman produk kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu dari produk lokal sampai produk impor, dan produk yang masuk secara legal maupun illegal, sehingga konsumen dapat memilih produk kosmetik yang terbaik bagi dirinya, dan produk kosmetik tersebut dapat diperoleh dengan mudah di pusat-pusat perbelanjaan dan khususnya di klinik kecantikan.

Saat ini banyak produk kosmetik yang beredar menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan para pengguna kosmetik. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), bahan-bahan kimia yang berbahaya tersebut antara lain Merkuri, Hidroquinonlebih dari 2%, Asam retrinoat, Diethylene Glicol, zat warna Rhodamin B dan Merah K3 serta Chlorofluorocarbon.

(17)

Apabila suatu produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembelinya maka produk tersebut akan dianggap cocok dan akan diikuti dengan tindakan pembelian oleh konsumen. Menurut Kotler (199752) produk adalah elemen kunci dalam penawaran pasar. Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan memformulasi suatu, penawaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pelanggan akan menilai penawaran tersebut dari tiga elemen dasar: keistimewaan dan kualitas produk, bauran dan kualitas pelayanan, serta kesesuaian harga penawaran itu; Mengingat banyaknya produk .yang ada di pasaran, maka dilakukan pengambilan sampel produk dan produk. Alasan dipilihnya produk kosmetik Sari Ayu adalah karena merupakan salah satu produk yang mempunyai beberapa atribut. Seperti kita ketahui bersama bahwa saat ini banyak sekali merk yang beredar di pasaran. Mereka saling. Berlomba untuk memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya. Masing-masing produk tersebut , mempunyai karakteristik tersendiri. Berbagai atribut produk yang dimiliki mereka tawarkan kepada masyarakat.

(18)

4

Bentuk produk, berat produk dan kekhasan produk tidak membentuk sikap konsumen terhadap produk. Menurut Simamora (2001: 149), desain yang baik menghasilkan gaya (style) yang menarik, kinerja yang baik, kemudahan dan kemurahan biaya penggunaan produk serta kesederhanaan dan keekonomisan produksi dan distribusi. Label akhirnya akan ketinggalan zaman jika tidak diperbarui karena tidak dapat menarik perhatian konsumen. Agar label dapat menarik perhatian konsumen, maka perusahaan harus dapat memperbarui label produk, baik itu dengan perubahan bertahap dalam ukuran dan desain huruf, serta dapat memberikan aneka gambar yang menarik. Kemasan produk mampu menarik perhatian konsumen, melalui keindahan produk, kepraktisan atau kemudahan untuk dibawa, dan dapat melindungi kualitas produk yang pada akhirnya dapat membentuk sikap konsumen terhadap produk. Menurut Gitosudarmo (2000: 194), kemasan yang baik adalah kemasan yang indah atau menarik yang dapat menambah hasrat untuk membeli, kemasan yang khas yang memudahkan pembeli untuk mengingat produknya, kemasan yang dapat melindungi kualitas (mutu) produk, memudahkan pengangkutan (transportasi), dan memudahkan penyimpanan dan penyusunan di rak toko (show room).

(19)

Tabel. Top Brand Index Pr oduk Kecantikan Tahun 2010 - 2012

TABEL TBI PRODUK KOSM ETIK

JENIS

Produk Sari Ayu tidak dapat menempati produk teratas dan kurang dapat bersaing dengan produk-produk kecantikan lainnya. Berikut table top brand index dari tahun 2010 – 2012.

(20)

6

jumlah pelanggan. Berikut adalah laporan penjualan produk Sari Ayu di Toko Usaha Mandiri mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Tabel. Data Penjualan Produk Sar i Ayu di Toko Usaha Mandiri

No

Konsumen dalam memilih produk terutama produk kosmetik, mereka dapat melihat atribut dari produk tersebut. Atribut produk yang digunakan antara lain merek, kualitas, desain, label, dan kemasan. Konsumen cenderung tertarik pada produk yang memiliki merek yang terpercaya, kualitas yang bagus, desain yang menarik, label yang dapat menerangkan komposisi secara lengkap dari produk, dan kemasan yang unik. Atribut produk tersebut dapatmempengaruhi sikap dan perilaku konsumen sebelum membeli.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN KOSMETIK SARIAYU (Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandir i DTC Sur abaya)

(21)

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka dapat diambil suatu rumusan sebagai berikut :

Apakah atribut produk berpengaruh terhadap sikap konsumen ? 1.3.Tujuan penelitian

Tujuan Penelitian ini yaitu:

Untuk menganalisis pengaruh atribut produk terhadap sikap konsumen

1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat-manfaat yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Bisa menambah pengetahuan penulis khususnya berhubungan dengan usaha untuk menciptakan loyalitas pada usaha ritel.

2. Manajemen

Memberikan masukan untuk pengembangan berbagai kebijakan operasional untuk menciptakan sikap konsumen

3. Bagi Universitas

(22)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Bagian ini berisikan fakta atau temuan serta penelitian yang telah dilakukan peneliti terdahulu yang berhubungan dan permasalahan dalam penelitian ini.

a. Sihite, (2008), dengan judul PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN PADA GREEN PRODUCT COSMETICS (Studi Kasus pada Puri Ayu Martha Tilaar Sun Plaza Medan)

(23)

TERHADAP PRODUK HIJAU

(24)

9

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan mendapatkan laba.

Pada saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. Kadang-kadang istilah pemasaran ini diartikan sama dengan istilah seperti penjualan, perdagangan dan pendistribusian. Salah satu pengertian ini timbul karena pihak-pihak yang bersangkutan mempunyai kegiatan dan kepentingan yang berbeda-beda.

Kenyataannya pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh yang meliputi penentuan daripada kebutuhan dan keinginan konsumen, sasaran, dan kemudian bagaimana menyerahkan produk secara efisien dan efektif. Sedangkan istilah yang lain tersebut hanya merupakan satu bagian atau kegiatan dalam sistem pemasaran keseluruhannya.

Menurut Stanton dalam bukunya “Fundamental Marketing” yang dikutip oleh Swastha dan Irawan (2003 : 5) menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

(25)

pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain.

Sedangkan menurut Assauri (1990 : 5) pemasaran adalah sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

Menurut Suratno (2001 : 4-7) pemasaran berarti pemenuhan kebutuhan yang saling menguntungkan namun memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen bukanlah hal yang mudah dilakukan.

Menurut Suratno definisi tersebut dapat dijelaskan dengan mengunakan konsep-konsep inti pemasaran yaitu :

1. Kebutuhan.

Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang. Memiliki banyak kebutuhan yang komplek dan tidak pernah berhenti atau puas sampai akhir hayat.

2. Keinginan.

Merupakan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh kultur dan pribadi individu. Dengan berkembangnya masyarakat maka keinginan anggota masyarakat itu pun meluas.

3. Permintaan.

(26)

11

4. Produk.

Sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, untuk memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan.

5. Pertukaran.

Tindakan untuk memperoleh suatu obyek yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya.

6. Transaksi.

Merupakan perdagangan nilai antara dua belah pihak. 7. Pasar.

Tempat bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi atas barang dan jasa.

Dari definisi – definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kunci konsep pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan kepada konsumen untuk lebih efisien dan efektif dari pada yang diberikan oleh para pesaing, dimana merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

(27)

keinginan dan kebutuhan pembeli atau konsumen seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan ini meliputi semua bagian-bagian yang ada, seperti kegiatan personalia, produksi, keuangan dan pengembangan fungsi-fungsi lainnya.

2.2.2. Pengertian Manajemen Pemasaran

Perusahaan harus menerapkan konsep pemasaran dalam praktek agar keuntungan yang terkandung didalamnya dapat direalisasikan, dan dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran ini merupakan tindakan dari konsep pemasaran.

Banyak definisi yang diungkapkan oleh ahli ekonomi mengenai manajemen pemasaran, diantaranya Kotler dan Armstrong (2003 : 16) manajemen pemasaran adalah merupakan analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi.

(28)

13

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dan dengan tujuan menghasilkan keputusan bagi pihak-pihak yang terlibat proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual maupun pembeli yang menguntungkan kedua belah pihak.

Penentuan produksi, harga, promosi dan tempat untuk mencapai tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dan perilaku konsumen dan sebaiknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa sehingga menjadi sesuai dengan produk-produk perusahaan.

2.2.3. Konsep Pemasaran

Menurut Kotler (1997 : 17) konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam memandukan kegiatan pemasaran dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.

(29)

pemasaran terkoordinasi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komunikasi yang tepat dan sesuai dikembangkan untuk mengatasi perubahan lingkungan guna merumuskan struktur organisasi yang tepat dengan tujuan memberikan kepuasan kepada pelanggan sebagai kunci mencapai organisasi.

Menurut Swastha dan Irawan (2003 : 8), ada tiga unsur pokok yang mendasari konsep pemasaran yaitu :

a. Orentasi pada konsumen

Perusahaan yang berorentasi pada konsumen maka harus :

1. Menentukan kebutuhan pokok yang dari pembeli yang akan dilayani. 2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam

penjualannya.

3. Menentukan produk dan program pemasarannya.

4. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku konsumen.

5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau desain yang menarik.

b. Volume penjualan yang menguntungkan

(30)

15

dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar, dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan.

c. Koordinasi dan integrasi seluruh kegunaan pemasaran

Dalam perusahaan perlu dilakukan cara untuk memberikan kepuasan konsumen. Dalam suatu pemasaran diantaranya penyesuaian dan koordinasi, kegunaan produk, harga saluran distribusi dan promosi untuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan pelanggan.

2.2.4 Produk

2.2.4.1 Pengertian Produk

Menurut Tjiptono (2001 : 95) produk merupakan kegiatan yang dilakukan didalam menciptakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta., dicari, dibeli, digunakan sebagai kebutuhan pasar yang bersangkutan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dan produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

(31)

family. Contoh rasa aman.

2. Product family yaitu seluruh kelas produk yang dapat memuaskan suatu kebutuhan inti atau dasar dengan tingkat efektivitas yang memadai. Contohnya, tabungan, dan penghasilan.

3. Kelas produk (product class), yaitu sekumpulan produk didalam product family yang dianggap memiliki hubungan fungsional tertentu misalnya instrument financial

4. Lini produk (product line), yaitu sekumpulan produk didalam kelas produk yang berhubungan erat. Contohnya asuransi jiwa, Hubungan yang erat ini bisa dikarenakan salah satu dari empat faktor berikut yaitu :

a. Fungsinya sama

b. Dijual kepada kelompok konsumen

c. Dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama d. Harganya berada dalam skala yang sama

5. Tipe produk (product tipe), yaitu item-item yang dalam suatu lini produk yang memiliki bentuk tertentu dari sekian banyak kemungkinan bentuk produk. Misalnya asuransi jiwa berjangka.

6. Merek (brand), yaitu nama yang dapat dihubungkan / diasosiasikan 7. dengan satu atau lebih item dalam lini produk yang digunakan untuk

(32)

17

8. Item yaitu suatu unit khusus dalam suatu merek atau lint produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan, atau atribut lainnya. Biasanya disebut pula stockeping unit atau varian produk. Misalnya, Asuransi Jiwa Bumiputera yang diperbarui.

Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat apa yang akan diberikan oleh produk yang ditawarkan untuk menciptakan suatu keputusan untuk membeli maka manfaat yang ingin ditawarkan atas produk tersebut hendaknya dipenuhi oleh kualitas produk yang baik. Kualitas atau mutu produk menunjukkan kemampuan sebuah produk untuk menjalankan, fungsinya. Jadi untuk. menariknya perhatian konsumen untuk membeli maka produk tidak hanya penampilannya yang diperhatikan, tetapi juga hendaknya ia merupakan produk yang simple. aman, tidak mahal, sederhana dan ekonomis dan mutu atau kualitas produk yang ditawarkan berkualitas baik sehingga dapat tercipta suatu keputusan untuk mencoba menggunakan atau memiliki produk. yang ditawarkan (Umar 2002 : 32).

Menurut Kotler (2000:22) : Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipergunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan termasuk di dalamnya adalah obyek fisik, jasa, barang, orang, tempat, organisasi dan gagasan.

(33)

diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Dan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan produk adalah suatu proses produksi yang berupa barang atau jasa yang dapat ditawarkan kepada pasar.

2.2.4.2 Penggolongan Produk

Produk adalah segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia ataupun organisasi. Produk digolongkan kedalam 2 golongan yaitu produk yang berwujud dan produk yang tidak berwujud. Produk yang berwujud disebut barang, sedangkan yang tidak berwujud disebut jasa.

Produk yang dihasilkan perusahaan dapat digolongkan ke dalam dua golongan besar yang ditinjau dari pemakaiannya. Menurut Tjiptono (2001 : 98) klasifikasi produk adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan Daya Tahan Produk

(34)

19

1.b. Barang Tidak Tahan Lama yaitu barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi satu kali pemakaian Misalnya makanan, minuman dan sebagainya. Barang harus mudah didapat (banyak pengecer) dan pembeli dimotivasi untuk mencoba serta membangun preferensi atau pilihannya melalui iklan yang intensif. 1.c. Jasa yaitu produk yang tidak berwujud biasanya berupa pelayanan

yang dibutuhkan oleh konsumen. Diutamakan harus menjaga mutu, kredibilitas perusahaan pemberi jasa dan mudah menyesuaikan perkembangan. Misalnya salon kecantikan, rumah sakit dan sebagainya.

2. Berdasarkan Tujuan Penelitian

2.a. Barang Konsumsi adalah barang yang dibeli untuk dikonsumsi oleh pembelinya adalah konsumen akhir atau barang yang dibeli oleh masyarakat sendiri guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam pembelian barang jenis ini lebih banyak unsur emosional daripada unsur rasionalnya. Dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:

1 Barang Kebutuhan Pokok (Convenience Goods) adalah barang kebutuhan sehari-hari dimana konsumen dapat membelinya di sembarang tempat penjualan dan pada setiap saat atau waktu. Misal : rokok, sabun dan lain-lain.

(35)

Misal: perabot rumah tangga, bahan tekstil, barang elektronika.

2. Barang Mewah (Specialty Goods). Barang mewah adalah barang yang mempunyai ciri khas dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja. Dalam hal ini konsumen untuk membelinya harus berdaya upaya mencarinya atau mengeluarkan pengorbanan istimewa. Misal : pakaian wanita di boutique tertentu, barang antik.

2.b. Barang Industri yaitu barang dibeli untuk diproses produksi lebih lanjut atau untuk kepentingan industri, konsumen dari barang ini biasanya adalah para produsen atau lembaga-lembaga lain.

2.2.5. Green Product (Produk Hijau)

Menurut Johri dan Sahasakmontri (1998, 267), Green Product

(Produk hijau) adalah produk ramah lingkungan, sedangkan konsumen hijau didefenisikan sebagai konsumen yang dalam membeli produk lebih memilih membeli dari perusahaan yang memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan

Menurut Herbig dalam Lanasier (2002: 92), terdapat beberapa karakteristik sebuah produk yang dianggap sebagai produk hijau adalah :

(36)

21

b. Produk lebih tahan lama

c. Produk menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang d. Produk mengggunakan bahan baku dari bahan daur ulang

Karakteristik lain mengenai produk hijau yang dikemukakan oleh United States Federal Trade Commision adalah:

1. Produk yang menggunakan bahan non toxic

2. Produk tidak mengandung bahan yang dapat merusak lingkungan 3. Tidak melakukan uji poduk yang melibatkan binatang apabila tidak

betul-betul diperlukan

4. Selama penggunaannya tidak merusak lingkungan

5. Menggunakan kemasan yang sederhana atau menyediakan produk isi ulang

6. Memiliki daya tahan penggunaan yang lama 7. Mudah diproses ulang setelah pemakaian

(37)

dapat didefenisikan sebagai suatu gerakan yang terorganisasi dari sekumpulan konsumen, pelaku bisnis dan lembaga pemerintah dalam rangka melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan. Kelestarian lingkungan menurut Kotler adalah pendekatan manajemen yang melibatkan pengembangan strategi selain dapat menghasilkan profit bagi perusahaan juga tetap dapat bertanggung jawab terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, perusahaan harus melakukan langkah-langkah tanggung jawab soaialnya kepada konsumen dengan mengiklankan produknya yang menunjukkan kepekaan mereka terhadap lingkungan, yaitu dengan menekankan bahwa produk yang dihasilkan perusahaannya menggunakan kemasan yang sederhana, memberikan dampak limbah yang minimal, lebih aman bagi lingkungan dan dapat di daur ulang.

2.2.6. Atr ibut Produk

(38)

23

1. Merek Produk

Merek dapat didefenisikan sebagai nama, istilah, tanda, simbol atau desain, atau kombinasi di antaranya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan membedakannya dari barang dan jasa para pesaingnya (Tjiptono, 2006: 98).

Pada prinsipnya, tujuan penggunaan merek untuk mengidentifikasi produk sebagai hak milik atau kepunyaan organisasi tertentu dan untuk memfasilitasi diferensiasi suatu produk dari produk-produk pesaingnya. Bagi konsumen merek memiliki fungsi dan manfaat pokok, yaitu:

a. Fungsi identifikasi, yakni dapat dilihat, dan diidentifikasi dengan jelas dan cepat.

b. Fungsi praktikalitas, yaitu memungkinkan penghematan waktu dan energi melalui pembelian ulang yang identik dan loyalitas.

c. Fungsi jaminan/garansi, yakni menjamin diperolehnya kualitas yang sama di mana pun dan kapan pun konsumen membeli produk atau jasa yang bersangkutan.

d. Fungsi optimalisasi, yaitu memastikan bahwa konsumen membeli produk terbaik dalam kategorinya atau produk yang memiliki kinerja terbaik dalam tujuan pembelian tertentu.

(39)

familiaritas dan intimasi dengan merek yang sudah sejak lama dikonsumsi konsumen.

g. Fungsi hedonistik, yakni kepuasan yang berkaitan dengan daya tarik merek, logo, maupun komunikasinya.

h. Fungsi etis yaitu kepuasan berkenaan dengan perilaku merek yang bertanggung jawab dalam jalinan relasinya dengan masyarakat (misalnya ekologi, penyediaan lapangan kerja, dan iklan yang harmonis dengan lingkungan sekitar dan norma sosial).

2. Kualitas Produk

Menurut Tjiptono (2006: 96), kualitas merupakan tingkat kinerja suatu barang, kualitas suatu produk dapat dilihat dari tingkat kepuasan pelanggan terhadap hasil dan proses. Sedangkan menurut Sunarto (2004: 159), kualitas adalah salah satu alat untuk positioning menetapkan posisi bagi pemasar. Mutu atau kualitas produk berarti kualitas kinerja-kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya.

(40)

25

3. Desain Pr oduk

Ada beberapa pengertian desain produk, sebagai berikut:

a. Menurut Gitosudarmo (2000: 192), desain atau bentuk produk merupakan atribut yang sangat penting untuk mempengaruhi konsumen, agar konsumen tertarik dan kemudian membelinya.

b. Desain yang baik, akan menghasilkan gaya (style) yang menarik, kinerja yang lebih baik, kemudahan dan kemurahan biaya penggunaan produk serta kesederhanaan dan keekonomisan produksi dan distribusi.

Desain merupakan alat yang paling potensial untuk mendiferensiasi dan memposisikan produk dalam pasar (Simamora, 2001: 149).

4. Label Pr oduk

Menurut Armstrong dan Kotler (2001: 369), label mengidentifikasi produk atau merek, dan menggambarkan beberapa hal mengenai produk yang membuatnya, di mana dibuat, isinya, bagaimana menggunakannya secara aman. Label juga bisa mempromosikan produk lewat aneka gambar menarik. Sedangkan menurut Irawan dkk (2000: 93), label adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata-kata) tentang barang tersebut atau penjualnya.

(41)

sebagai merek.

b. Label kualitas (grade label), merupakan label yang menunjukkan tingkat kualitas tertentu dari suatu barang.

c. Label deskriptif (informative label), label ini disebut juga label informative yang merupakan label yang menggambarkan tentang cara penggunaan, susunan, pemeliharaan, dan/atau hasil kerja dari suatu barang.

5. Kemasan Produk

Menurut Tjiptono (2006: 95), kemasan produk adalah pembungkus fisik untuk melindungi produk dan sekaligus menciptakan identitas unik. Sedangkan menurut Armstrong dan Kotler (2001: 367), kemasan adalah merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk.

Kemasan mencakup sebagai berikut:

a. Kemasan Primer, merupakan wadah utama produk yaitu yang memuat dan melindungi produk.

b. Kemasan Sekunder, merupakan bagian yang dibuang ketika produk akan digunakan.

c. Kemasan Pengiriman, merupakan kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, mengidentifikasi dan mengirimkan produk.

(42)

27

produk dalam menggunakan kemasan yang tahan pencemaran. Pengambilan yang dilakukan dalam keputusan pengemasan, perusahaan harus memperhatikan masalah-masalah lingkungan dan mempertimbangkan kepentingan masyarakat sebaik perhatiannya kepada pelanggan dan tujuan perusahaan.

Kemasan yang baik akan menguntungkan perusahaan karena berbagai hal sebagai berikut (Gitosudarmo, 2000: 194):

1. Kemasan yang indah atau menarik akan menambah hasrat untuk membeli.

2. Kemasan yang khas akan mempermudah pembeli mengingat produknya.

3. Kemasan yang baik akan melindungi kualitas (mutu) produk. 4. Memudahkan pengangkutan (transportasi)

5. Memudahkan penyimpanan dan penyusunan di rak toko (show room)

(43)

Menurut Allport (Setiadi, 2005:214) sikap adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku. Sedangkan menurut Engel dalam Sumarwan (2003: 136), mengemukakan bahwa sikap menunjukkan apa yang konsumen sukai dan yang tidak disukai.

Produsen dalam mengukur sikap dan perilaku konsumen dapat dilakukan dengan menggunakan model multiatribut, yaitu model sikap multiatribut dari Fishbein. Model sikap Fishbein berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap obyek tertentu. Model ini mengidentifikasi tiga faktor utama untuk memprediksi sikap. Faktor pertama, keyakinan seseorang terhadap atribut yang menonjol dari obyek. Faktor kedua, keyakinan seseorang bahwa atribut memiliki atribut khas. Faktor ketiga, Evaluasi dari masing-masing keyakinan akan atribut yang menonjol, di mana diukur seberapa baik atau tidak baik keyakinan mereka terhadap atribut-atribut itu (Umar, 2005: 57).

(44)

29

Lebih lanjut, sikap adalah cara kita berpikir, merasa, dan bertindak melalui aspek di lingkungan seperti toko retail, program televisi atau produk. Tiga komponen dalam pembentuk sikap adalah (Sihite, 2008:11):

a) motivasi,

b) perasaan emosional, c) proses kognitif

2.3. Pengaruh antara Atr ibut Produk Ter hadap Sikap Konsumen

Dalam rangka menciptakan atribut produk, di era saat ini produsen tidak hanya memikirkan mengenai bagaimana cara untuk mendapatkan keuntungan tetapi produsen juga mulai memikirkan mengenai lingkungan dengan tetap berfokus pada apa yang konsumen inginkan dan butuhkan. Dengan adanya isu global warming, semakin mendorong perusahaan untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan (Meigawati, 2010 : 1)

(45)

produsen tidak hanya memperhatikan pada aspek laba saja tetapi juga mulai memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan bagi lingkungan dengan tetap memperhatikan keinginan konsumen. Isu Global Warming yang sedang terjadi semakin mendorong perusahaan untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan. Penyebab utama terjadinya Global Warming

disinyalir karena pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya seperti Metana, Chlor, Belerang dan lain sebagainya. (Meigawati, 2010 : 2)

Konsumen dalam memilih produk terutama produk kosmetik, mereka dapat melihat atribut dari produk tersebut. Atribut produk yang digunakan antara lain merek, kualitas, desain, label, dan kemasan. Konsumen cenderung tertarik pada produk yang memiliki merek yang terpercaya, kualitas yang bagus, desain yang menarik, label yang dapat menerangkan komposisi secara lengkap dari produk, dan kemasan yang unik. (Sihite, 2008:10)

(46)

31

Haryadi (2010 : 2) yang menyatakan bahwa konsumen cenderung untuk mempertimbangkan atribut produk dalam rangka mengurangi resiko yang mungkin dihadapin. Grolleau dan Caswell dalam Haryadi (2010 : 2) menyatakan bahwa konsumen memperoleh manfaat dari produk yang dibeli melalui proses penilaian atribut produk sehingga atribut menjadi penting dalam sebuah produk.

(47)

Sikap Konsumen

(Y) Atribut Produk

(X)

2.4. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan dan teori diatas maka hipotesis pada penelitian ini adalah :

(48)
(49)

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Untuk memudahkan di dalam memecahkan masalah, maka penulis mencoba mendefinisikan operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini yaitu segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan dalam suatu penelitian, yang didasarkan atas sifat-sifat atau hal-hal yang dapat didefinisikan. Definisi operasional variabel merupakan petunjuk bagaimana variabel diukur.

Adapun variabel yang dapat diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel Bebas : 1. Atr ibut Produk (X)

Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli. Adapun indikatornya (Marhayanie, 2008:11):

a) Merek Produk (X1), yaitu nama, istilah, tanda, simbol atau desain, atau kombinasi di antaranya agar mudah dikenali oleh konsumen.

(50)

c) Desain Produk (X3), yaitu desain atau bentuk, ukuran berat, warna, dan gaya yang menarik perhatian konsumen sehingga produk selalu diingat. d) Label Produk (X4), yaitu mengidentifikasi produk atau merek melalui

keterangan-keterangan yang tertera di produk tersebut.

e) Kemasan Produk (X5), yaitu pembungkus fisik untuk melindungi produk dan sekaligus menciptakan identitas unik kepada konsumen

Variabel Ter ikat (Y) :

sikap adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang dinamis terhadap perilaku, dengan indikator (Sihite, 2008:11) :

a) motivasi, (Y1)

b) perasaan emosional, (Y2) c) proses kognitif (Y3)

3.1.2. Pengukuran Variabel

(51)

ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok obyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian (Sumarsono, 2004: 44). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen produk kosmetik Sariayu di Toko Usaha Mandiri Surabaya.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut. Karena itu sample harus representative dari sebuah populasi (Sumarsono, 2002 : 45). Metode pengambilan sampel dengan metode non probability sampling dengan teknik Purposive Sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Dengan kriteria antara lain :

- Merupakan konsumen perempuan produk kosmetik Sariayu

- Umur konsumen minimal 18 tahun. Alasannya, sudah cukup dewasa, mengerti dan memahami akan produk kosmetik Sariayu.

(52)

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. J enis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian dengan kuesioner.

3.3.2. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber datanya diperoleh dari Sariayu.

3.3.3. Pengumpulan Data

1). Studi Pustaka, yaitu studi pendahuluan yang diperoleh dari literatur tentang variabel penelitian yang akan digunakan dan menentukan teori-teori yang tepat sebagai landasan teori-teori.

2). Studi Lapangan, yaitu studi langsung pada tempat penelitian dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Observasi, yaitu mengadakan penelitian langsung dengan mengamati masalah yang terjadi diperusahaan.

b. Kuesioner, yaitu metode pengumpulan data dengan cara membagikan lembar pertanyaan yang harus diisi oleh responden guna melengkapi data untuk uji PLS.

3.4. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

(53)

Estimasi parameter pemodelan SEM dengan pendekatan PLS diperoleh melalui proses iterasi tiga tahap dengan menggunakan Ordinary Last Square

(OLS) yaitu sebagai berikut:

• Tahap pertama menentukan estimasi bobot (Weight Estimate) untuk

menetapkan skor atau menghitung data variabel laten.

• Tahap kedua menentukan estimasi jalur (estimasi untuk inner dan outer

model) yang menghubungkan antar variabel laten dan estimasi loading antara variabel laten dengan indikatornya.

• Tahap ketiga menentukan estimasi rata-rata dan lokasi parameter untuk

indikator dan variabel laten.

2. Langkah-langkah analisis model fit per samaan struktural dengan

SEM-Partial Least Square (PLS) :

Dalam penelitian ini, analisis data pada SEM-PLS akan menggunakan bantuan

software SmartPLS.

a. Mendapatkan model berbasis konsep dan teori untuk merancang model struktural (hubungan antar variabel laten) dan model pengukurannya, yaitu hubungan antara indikator-indikator dengan variabel laten.

b. Membuat diagram jalur (diagram path) yang menjelaskan pola hubungan antara variabel laten dengan indikatornya.

(54)

d. Melakukan evaluasi goodness of fit yaitu dengan evaluasi model pengukuran (outer model) dengan melihat validitas dan reabilitas. Jika model pengukuran valid dan reliabel maka dapat dilakukan tahap selanjutnya yaitu evaluasi model struktural. Jika tidak, maka harus kembali mengkonstruksi diagram jalur.

(55)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejerah singkat Perusahaan

PT Sari Ayu Indonesia Jakarta berdiri sebagai realisasi dari keinginan besar DR. Martha Tilaar sebagai pendiri perusahaan. Ibu Martha Tilaar memulai usahanya dengan membuka salon kecantikan kecil di rumah orang tuanya di Jakarta pada tahun 1972. Usaha membuat dan memasarkan jamu-jamuan komersial sudah dimulai memalui salon kecil ini. Tahun 1976, usaha salon Ibu Martha Tilaar mulai berkembang ditandai dengan dibukanya salon kecantikan yang kedua. Beberapa tahun kemudian, usaha salon kecantikan tersebut telah berkembang pesat .

(56)

41

Jakarta yang diresmikan oleh Ibu Nelly Adam Malik istri Wakil Presiden RI pada waktu itu.

Pada tahun 1983, Sariayu sudah menjadi kosmetik yang sangat terkenal di tanah air. Untuk itu, peningkatan distribusi harus tetap dilakukan. Pada tahun itulah didirikan PT Sari Ayu Indonesia sebagai distributor kosmetik Martha Tilaar Group ke seluruh Indonesia. Pada tahun 1997 PT Sariayu Indonesia mendapat ISO 9002.

Alamat PT Sari Ayu pusat adalah : JL. Rawa Bali II. No 5.

Kawasan Industri Pulogadung Jakarta – 13920

Telepon : 021 - 4600045

Filosofi dasar yang dimiliki PT Sari Ayu Indonesia adalah:

• Menjadi produktif dan berpandangan kedepan untuk mencapai hasil yang tertinggi.

• Membuat kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama.

(57)

Adapun Visi PT Sari Ayu Indonesia adalah:

• Menjadi perusahaan distribusi yang paling terkemuka di Asia, aliansi strategis, keamanan dalam memasok barang, dan mengantarkan pelayanan yang paling baik ke pelanggan

Sedangkan misi PT Sari Ayu Indonesia adalah :

• Membantu pelanggan mendistribusikan barang-barangmereka jika diperlukan

• Mengembangkan distribusi yang luas melalui aliansi strategis

• Menyediakan sebuah lingkungan kerja yang akan membantu para karyawan untuk mengembangkan karir, kesejahteraan, dan idealisme mereka.

Akan tetapi visi dan misi yang penulis paparkan diatas sedang mengalami restrukturisasi untuk menjadi lebih baik lagi.

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.2.1. Analisis Statistik Deskr iptif

(58)

43

a. Deskr ipsi r esponden berdasar kan jenis kelamin

Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1. Dalam Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 100 responden 64 responden (62%) adalah laki-laki, 40 responden (38%) perempuan.

Tabel 4.1

Identitas Responden Menur ut J enis Kelamin

J enis Kelamin J umlah Persentase

Laki-Laki 0 0

Perempuan 100 100

Total 100 100

Sumber : Lampiran.

Berdasarkan table identitas responden berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa perempuan lebih mayoritas dibandingkan dengan responden perempuan. Hal ini menunjukkan pengguna kosmetik sariayu memang perempuan.

b. Deskr ipsi r esponden berdasar kan kelompok umur

(59)

Tabel 4.2

Identitas Responden Menur ut Umur

No Umur Jumlah (orang) Persentase (%)

1. 25 – 35 tahun 46 46

2. 36 – 45 tahun 43 41

3. 46 – 55 tahun 11 11

Total 100 100

Berdasarkan table identitas responden berdasarkan umur dapat diketahui bahwa yang paling banyak respondennya adalah kalangan muda. Tetapi tidak dari kalangan sekolah, tetapi pada kalangan sudah berkarier, atau golongan eksekutif muda

c. Deskr ipsi r esponden berdasar kan kelompok pendidikan

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden terbesar adalah berpendidikan S1 sebanyak 64orang (62%), selanjutnya responden yang berpendidikan S2 sebanyak 33 orang (32%), dan SMU masing-masing sebanyak sejumlah 4 orang (4%), S3 sejumlah 3 orang (2%).

Tabel 4.3

Identitas Responden Menur ut Pendidikan No Jabatan Jumlah (orang) Persentase (%)

(60)

45

Berdasarkan table identitas responden berdasarkan pendidikan dapat diketahui bahwa yang paling banyak respondennya adalah kalangan pekerja, atau eksekutif muda yang lulus S1

4.2.2. Uji Outlier

(61)

Tabel 4.4. Hasil Uji Outlier Multivariate

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std.

Deviation N

Predicted Value 24.9706 82.8800 50.5000 10.55193 100

Std. Predicted Value -2.419 3.069 .000 1.000 100

Standard Error of Predicted

Value 4.403 11.408 7.233 1.460 100

Adjusted Predicted Value 19.8848 86.2742 50.4142 10.94529 100

Residual -51.22716 52.05901 .00000 27.02450 100

Std. Residual -1.837 1.867 .000 .969 100

Stud. Residual -1.900 2.023 .002 1.009 100

Deleted Residual -54.83427 61.11516 .08576 29.30841 100

Stud. Deleted Residual -1.927 2.058 .001 1.014 100 22,457. Berarti tidak terdapat outlier pada data tersebut, oleh karena itu data ini mempunyai kualitas yang baik dan dapat dilanjutkan untuk diolah lebih lanjut.

4.2.3. Outer Model

(62)

47

nilai koefisien regresi dan signifikansi dari koefisien regresi tersebut. Jadi dilihat nilai outer weight masing-masing dimensi dan nilai signifikansinya.

Outer Weights (Mean, STDEV, T-Values)

Factor x11 -> ATRIBUT PRODUK (X) 0.201045 0.134787 0.364124 0.364124 0.552132 x12 -> ATRIBUT PRODUK (X) 0.834928 0.661931 0.479433 0.479433 1.741489 x13 -> ATRIBUT PRODUK (X) 0.091135 0.125898 0.396836 0.396836 0.229654 y1 -> SIKAP KONSUMEN (Y) -0.770132 -0.524656 0.511029 0.511029 1.507024 y2 -> SIKAP KONSUMEN (Y) 0.618645 0.532857 0.392047 0.392047 1.577989 y3 -> SIKAP KONSUMEN (Y) 0.627544 0.481831 0.388287 0.388287 1.616187

Hasil pengujian pada tabel outer weight menunjukkann bahwa hanya indikator X12 pada variabel Atribut Produk yang signifikan karena nilai T-Statistiknya = 1,7414 lebih besar dari 1,645 (pada Z α = 0,10). Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator X12 tersebut adalah sebagaiindikator dominan dibanding dengan indikator lainnya sebagai pengukur variabel Atribut Produk atau Sikap Konsumen.

Aver age var iance extr acted (AVE)

AVE

ATRIBUT PRODUK (X) SIKAP KONSUMEN (Y)

(63)

variabel indikator reflektif dapat dilihat dari nilain Avarage variance extracted (AVE) untuk setiap konstruk(variabel). Dipersyaratkan model yang baik apabila nilai AVE masing-masing konstruk lebih besar dari 0,5. Variabel penelitian ini yaitu Atribut Produk dan Sikap Konsumen adalah model indikator Formatif tidak memerlukan ukuran validitas maka tidak terdapat nilai AVE.

Composite Reliability

Composite

Reliability ATRIBUT PRODUK (X)

SIKAP KONSUMEN (Y)

Reliabilitas konstruk yang diukur dengan nilai composite reliability, konstruk reliabel jika nilai composite reliability di atas 0,70 maka indikator disebut konsisten dalam mengukur variabel latennya. Variabel penelitian ini yaitu Atribut Produk dan Sikap Konsumen adalah model indikator Formatif tidak memerlukan ukuran reliabilitas, maka tidak terdapat nilai composite reliability.

4.2.4.

Inner Model (Pengujian Model Str uktur al)

(64)

49

R-squar e

R Square

ATRIBUT PRODUK (X)

SIKAP KONSUMEN (Y) 0.142956

Nilai R2 = 0,1430. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa model mampu menjelaskan fenomena Sikap Konsumen sebesar 14,30 %. Sedangkan sisanya (85,70 %) dijelaskan oleh variabel lain (selain Atribut Produk ) yang belum masuk ke dalam model dan error. Artinya Sikap Konsumen dipengaruhi oleh Atribut Produk sebesar 14,30% sedang sebesar84,70% dipengaruhi oleh variabel selain Atribut Produk

4.2.6. Uji Hipotesis

SIKAP KONSUMEN (Y) 0.378096 0.334877 0.285988 0.285988 1.722066

(65)

4.4 Pembahasan

(66)

51

(67)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dengan menggunakan PLS dan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab permasalahan sebagai berikut :

Atribut produk mempunyai kontribusi terhadap peningkatan sikap konsumen

5.2.Saran

Sehubungan dengan permasalahan dari hasil analisa data yang telah disajikan dihasil penelitian,maka dapat dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat, antara lain :

a. Perusahaan selalu meningkatkan perbaikan – perbaikan mengenai penampilan produk baik dari segi warna dan kemasan produk, segi desain yang menarik dan kualitas kemasan yang aman sehingga ketika produk sampai ke tangan konsumen masih utuh.

(68)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker. A, David. 1997, Managing Brand Equity. New York : The Free Press a Division of Macmillan, inc. P. 57Alma, B. (2005). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.Bandung: Alfabeta

Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen pemasaran dasar, konsep dan strategi. Jakarta: Rajawali

Chernev, A. 2004. Goal attributes compability in consumer choice. Journal of Consumer Psychology. Kellogg Scholl of Management Northwestern University. Lawrence Elrbaum Associates, Inc.

Ferdinand, Agusty, 2002, Structural Equation Modeling dalam penelitian Manajemen, Edisi kedua, BP Undip Semarang.

Grolleau, G. and J.A. Caswell. 2005. Interaction between food attributes in markets: The case of environmental labeling. Working Paper No. 2005-5. Department of Resources Economics. University of Masschusetts Amherst. Hair, J.F. et. al. 1998, Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall

International, Inc., New Jersey.

Kenedi, 2006, Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Produk Hijau

Kotler, P. 1993. Manajemen Pemasaran; Analisis, perencanaan dan pengendalian Jilid II. Jakarta: Erlangga.

___________,1997. Manajemen Pemasaran; Analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian (edisi ke-7). Jakarta: Fakultas Ekonomi Indonesia

___________,2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta, Prehallindo.

___________,2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Revisi, Jakarta, Prehallindo. ___________,& Amstrong, G. 1992. Marketing An Introduction (3rd). Amerika:

Prentice – Hall, inc.

(69)

Pada Green Product Tolak Angin Cair (Studi Kasus Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang)

Mowen, J., & Minor, M. 2002. Perilaku Konsumen Jilid I (edisi ke-5). Jakarta: Erlangga.

Parasuraman, A., 2000, ’Quality Counts in Service, Too’,Business Horizons

Sihite, 2008, Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap Konsumen Pada Green Product Cosmetics (Studi Kasus pada Puri Ayu Martha Tilaar Sun Plaza Medan)

Simamora, 2002, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel, Edisi Pertama, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Sumarsono, 2002, Metodologi Penelitian, Edisi Pertama, Fakultas Ekonomi, UPN ”Veteran” Jawa Timur.

Sunarto. 2006. Pengantar Manajemen Pemasaran, UST Press, Yogyakarta Suratno, B., 2001. Pemasaran Barang dan Jasa. Yogyakarta : Kanisius

Swasta,Basu dan Irawan, 1996, Manajemen Pemasaran Modern. Edisi kedua, penerbit Liberty Yogyakarta, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. 2003. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Liberty : 42.

_____________. 2007, Manajemen Jasa, Edisi Pertama, Andi Offset, Yogyakarta. Umar, Husain. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta :

Gambar

Tabel. Top Brand Index Produk Sari Ayu  Tahun 2010 - 2012
Tabel. Data Penjualan Produk Sari Ayu di Toko Usaha Mandiri
Tabel  4.1 Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel  4.3
+3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui intervensi kombinasi PSWD dan Core Stability Exercise dalam menurunkan disabilitas pada pasien Lumbal Disc Bulging di RSUD Al Ihsan Baleendah Bandung..

Hal ini menunjukkan bahwa nilai kekuatan tarik kulit ikan pari tersamak pada semua perlakuan memenuhi standar penerimaan konsumen, artinya pengolahan produk kulit dengan

Tetapkanlah aku di dalam Ibu Segala Catitan itu menjadi seorang yang bahagia, beroleh rezeki dan beroleh taufiq untuk segala kebajikan kerana Engkau telah berfirman dan

Metode ini bisa digunakan untuk data yang lain. Penulis sudah mencoba menggunakan metode ini pada data citra Geo- Eye, World View, Pleiades dan semua hasilnya memuaskan. Hanya

Yang semestinya janin yang dikandung adalah hasil dari perbuatan zina tetapi dengan melakukan kawin hamil, nasab janin tersebut “ dicuci ” sehingga berubah menjadi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi manajemen perpustakaan, menjelaskan kendala-kendala yang dihadapi serta mendiskripsikan solusi implementasi

Wazir merupakan pembantu kepala negara (raja atau khalifah) dalam menjalankan tugas-tugasnya. Sebab pada dasarnya kepala negara tidak mampu menangani seluruh

Proceed to Diagnostic Plots (the next icon in progression). 2) Studentized residuals versus predicted values to check for constant error. 3) Externally Studentized