• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI PEMAKAI DAN DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DI PT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO ( SAFEWAY INDONESIA ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PARTISIPASI PEMAKAI DAN DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DI PT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO ( SAFEWAY INDONESIA )."

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

PUNCAK DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

AK UNTANSI DI PT. GAYA SUKSES MANDI RI KASEI NDO

( SAFEWAY I NDONESI A )

SKRIPSI

Diajukan oleh :

Mochammad Isa Subcha 0513315046/FE/AK

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

PARTISIPASI PEMAKAI DAN DUK UNGAN MANAJ EMEN

PUNCAK DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

AK UNTANSI DI PT. GAYA SUKSES MANDI RI KASEI NDO

(SAFEWAY INDONESI A)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan dalam Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomi

J ur usan Akuntansi

Diajukan oleh :

Mochammad Isa Subcha 0513315046/FE/AK

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(3)

PARTISIPASI PEMAKAI DAN DUKUNGAN MANAJ EMEN PUNCAK TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DI PT. GAYA SUKSES

MANDIRI KASEINDO (SAFEWAY INDONESIA)

Disusun Oleh :

Mochammad Isa Subcha 05513315046/FE/AK

Telah Diper tahankan dan Diter ima Oleh

Tim Penguji Skr ipsi Pr ogr am Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Pada tanggal 22 Febr uar i 2013

Pembimbing : Tim Penguji

Pembimbing Utama Ketua

Dr a. Er r y Andhaniwati, M.Aks, Ak Dr s. Ec. Eko Riadi, M.Aks Sekretar is

Dr a. Ec. Anik Yuliati, M.Aks Anggota

Dr a. Er r y Andhaniwati, M.Aks, Ak

Mengetahui Dekan Fa kultas Ekonomi

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan karena telah mendapat bantuan dan dukungan dari banyak pihak, untuk itu pada kesempatan yang berharga ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada hingganya kepada:

1. Allah SWT, Tuhan semesta alam. Karena hanya atas karunia dan rahmat-Nya, skripsi ini bisa terselesaikan.

2. Almarhum Abah yang berada di surga Allah SWT dan kepada Ibunda tercinta.

3. Ibu Dra. Erry Andhaniwati, M.Aks, Ak selaku dosen pembimbing yang giat meluangkan waktu di sela kesibukan untuk memberikan arahan-arahan, penjelasan-penjelasan yang masih kabur dalam skripsi ini dan kesabarannya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Rahman Amrullah Suwaidi, MS selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi yang tiada hentinya memberikan dukungan moril dan nasehat kepada penulis.

5. Bapak Dr. Hero Priono, SE, Msi, Ak selaku Kepala Program Studi Akuntansi yang selalu sabar dan menjadi inspirasi kepemimpinannya yang bijaksana kepada penulis.

6. Segenap dosen dan staf program studi akuntansi yang dengan tulus memberikan ilmunya kepada penulis.

7. Saudara-saudara penulis, Anis Handayani, Nuring Hati dan Kurniawan Tri Sudjarat serta keponakan tercinta Shafira Ainur Habibah.

8. Team IRBA (Isa, Ristanto, Buana dan Agung), Tribuana Putra, SP, Ikhanata Ristanto, ST, dan Agung Prasetiyo, ST, atas kepercayaannya selama ini, selalu membantu, menemani, memberikan semangatnya, dan beban positif yang diberikan kepada penulis. 9. Sahabat-sahabat KOMPPAS (Komunitas Pemuda Pemudi Akuntansi Sore) yang telah

(5)

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk skripsi ini.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.

Skripsi dengan beban 6 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional ”VETERAN” Jawa Timur.

Melalui Skripsi ini penulis merasa mendapatkan kesempatan emas untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan, terutama berkenaan tentangsistem informasi akuntansi. Walaupun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.

Surabaya, 08 Februari 2013

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

ABSTRAKSI ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB 2 KAJ IAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Penelitian Terdahulu ... 9

2.2 Landasan Teori ... 11

2.2.1 Partisipasi Pemakai ... 11

2.2.2 Dukungan Manajemen Puncak ... 16

2.2.2.1 Pengertian Dukungan Manajemen Puncak ... 16

2.2.2.2 Tingkatan Manajemen ... 17

2.2.3 Sistem Informasi ... 18

2.2.3.1 Tujuan Sistem Informasi ... 19

2.2.3.2 Pengembangan Sistem Informasi ... 19

2.2.3.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 20

(7)

2.3 Kerangka Pikir ... 25

2.3.1 Pengaruh Partisipasi Pemakai (X1) Terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 26

2.3.2 Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak (X2) Terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 26

2.3.3 Pengaruh Partisipasi Pemakai Dan Dukungan Manajemen Puncak Secara Simultan Terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi ... 27

2.4 Hipotesis ... 27

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Definisi Operasional Dan pengukuran Variabel ... 28

3.1.1 Definisi Operasional ... 28

3.1.2 Pengukuran Variabel ... 31

3.2 Tekhnik Penentuan Sampel ... 32

3.3 Tekhnik Pengumpulan Data ... 33

3.3.1 Jenis Data ... 34

3.3.2 Sumber Data ... 34

3.4 Tekhnik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 34

3.4.1 Uji Outlier ………... 34

3.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 36

3.4.3 Analisis Linier Berganda ... 38

3.5 Uji Hipotesis ... 39

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

(8)

MANDRIRI KASEINDO (SAFEWAY INDONESIA) ... 41

4.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan ... 42

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 43

4.2.1 Gambaran Umum Penelitian ... 43

4.2.2 Deskripsi Variabel-Variabel Yang Digunakan ... 45

4.3 Analisis Data ... 49

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 49

4.3.1.1 Uji Normalitas ... 50

4.3.1.2 Uji Multikolinieritas ... 51

4.3.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 51

4.3.1.4 Uji Autokorelasi ... 52

4.3.2 Hasil Pengujian Analisis Regresi Linier Berganda ... 53

4.3.3 Uji Hipotesis ... 55

4.3.4 Pengujian Hipotesis Pengaruh Partisipasi Pemakai (X1) Dan Dukungan Manajemen Puncak (X2) Dalam Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 57

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 61 DAFTAR PUSTAKA

(9)

PARTISIPASI PEMAKAI DAN DUKUNGAN MANAJ EMEN PUNCAK DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DI PT. GAYA SUKSES

MANDIRI KASEINDO (SAFEWAY INDONESIA)

Mochammad Isa Subcha

Abstraksi

Dunia bisnis dewasa ini mengalami tekanan-tekanan yang sangat berat. Lingkungan disekitar organisasi semakin kompleks dan bergejolak akibat kemajuan di bidang teknologi, komunikasi dan transportasi. Untuk dapat terus bertahan di tengah kondisi yang ada, maka perusahaan harus memiliki strategi-strategi yang jitu dalam menyikapinya. Dalam hal ini manajemen semakin dituntut untuk memiliki pengetahuan di dalam mendeteksi kapan perubahan kondisi membutuhkan tanggapan strategis. Karena itu sangat dibutuhkan suatu sistem informasi yang mampu menangkap, mencipta dan memanipulasi informasi internal dan eksternal secara efektif. Dengan meningkatnya kebutuhan informasi tersebut maka pemanfaatan teknologi informasi (TI) dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi perusahaan untuk dapat bersaing (Barney, 1991; Clemons, 1986; 1991 Clemons and Kimbrough, 1986; Ives 1990 dalam sabihaini, 2002). Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris adanya partisipasi pemakai dan dukungan manajemen puncak mempengaruhi pengembangan sistem informasi akuntansi.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh yang terlibat dalam penggunaan Sistem Informasi Akuntansi guna memperlancar pelaksanaan pekerjaan mereka sejumlah 27 orang. Variabel yang digunakan adalah partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak dan pengembangan sistem informasi akuntansi sebagai variabel terikat. Untuk menjawab perumusan masalah, tujuan dan hipotesis, analisis yang digunakan adalah linier berganda.

Berdasarkan analisis linier berganda menyimpulkan bahwa hanya dukungan manajemen puncak yang berpengaruh signifikan (positif) terhadap pengembangan sistem informasi akuntansi.

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

(11)

komputerisasi, supaya perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya bahkan menjadi perusahaan yang unggul dari perusahaan pesaingnya.

Sistem informasi berkembang selama masa hidup suatu perusahaann, artinya suatu sistem informasi yang baru akan menggantikan sistem informasi yang lama jika sudah tidak sesuai atau jika sudah tidak memadai lagi, karena setiap sistem informasi mempunyai siklus hidup tertentu, maka pengembangan sistem informasi merupakan suatu kegiatan siklikal (bersiklus) yang terdiri dari beberapa tahap dimulai dengan perencanaan sistem, pengkajian dan pemeliharaan sistem, implementasi sistem dan diakhiri dengan pengoperasian sistem.

(12)

3

Sistem informasi mempunyai peranan strategis dalam suatu perusahaan yaitu membantu manajemen dalam hal menyediakan kebutuhan informasi yang mendukung sebelum pengambilan keputusan, karena pentingnya peranan sebuah sistem informasi, maka perusahaan perlu memikirkan sistem yang telah digunakan dan akan dikembangkan supaya benar- benar menjadi efektif dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan.

(Guimaraes et al. 2003 dalam jurnal Edy Suratno, 2008) menyatakan bahwa keberhasilan sistem mempunyai tiga komponen (tolok ukur), yaitu kualitas sistem, manfaat sistem dan kepuasan pemakai. Pendapat ini menunjukkan bahwa keberhasilan dalam pengembangan sistem informasi terkait dengan pemakai ditentukan oleh sejauh mana partisipasi yang ada dapat menyebabkan kepuasan pemakai. (Ambler, 2002 dalam jurnal Edy Suratno, 2008) berargumentasi bahwa apabila organisasi gagal untuk mengindentifikasi berbagai kepentingan pemakai yang nantinya akan terlibat secara aktif, maka dapat mengakibatkan prioritas terhadap sistem menjadi rendah dan sehingga sistem mempunyai kemungkinan kegagalan yang tinggi.

Paparan tersebut diatas dapat diambil pemahaman penting bahwa keberhasilan pengembangan sistem akan sangat ditentukan oleh partisipasi aktif dari pemakai. Sebagai keputusan strategis, adopsi dan impelementasi sistem informasi biasanya ditentukan oleh manajemen puncak.

(13)

pengembangan sistem ini, hal ini berarti bahwa dalam operasionalisasinya sistem akan berjalan secara rutin dan pemakai yang nantinya akan bergelut dengan mekanisme dan segala permasalahan yang ada.

Selain mempunyai manfaat motivasional, partisipasi juga bermanfaat bagi pengendalian organisasi yang tujuannya adalah untuk memastikan apakah realisasi kinerja sesuai dengan target. Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem akan memberikan gambaran target ataupun tujuan pengembangan dan mekanisme untuk mewujudkannya. Partisipasi akan mendorong pencapaian efektifitas individu, selanjutnya akan mendorong efektifitas kelompoknya dan pada gilirannya akan menyebabkan efektifitas organisasi (Gibson et al. 2003 dalam jurnal Edy Suratno, 2008).

Manajemen puncak adalah para eksekutif yang bertanggung jawab atas kesuksesan dan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam suatu perusahaan besar manajemen puncak adalah penyusun strategi, pembangun organisasi dan pemimpin personal. Disamping itu manajemen puncak tidak hanya berfungsi sebagai pemberi perintah tetapi juga berfungsi sebagai mediator dan motivator yang baik dalam pendidikan dan motivasi karyawan serta mengevaluasi kerja mereka. Dukungan manajemen puncak merupakan faktor yang penting dalam penerapan tekhnologi informasi dan berpengaruh pada kesuksesan pengembangan sistem informasi.

(14)

5

yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi, tetapi juga penting untuk memberikan sinyal yang kuat kepada para karyawan bahwa perubahan yang dilakukan merupakan sesuatu yang penting, selain itu juga mempunyai pengaruh dan kekuatan untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi yang memungkinkan pemakai untuk berpartisipasi dalam setiap tahap pengembangan sistem informasi.

PT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO (SAFEWAY INDONESIA) adalah perusahaan industri yang bergerak dalam bidang pembuatan pallet untuk industri ekspor yang sesuai dengan ISPM-15 treatment, penyedia jasa angkutan truk untuk mengangkut barang, pindah rumah dan pindah gudang, dan jasa pengendalian hama yang merupakan salah satu perusahaan pallet terbesar di Indonesia. Sebagai suatu perusahaan manufaktur yang berskala besar PT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO (SAFEWAY INDONESIA) harus tetap meningkatkan kualitas dari pallet yang diproduksi baik dari segi bahan bakunya maupun dari segi pemasaran atau penjualannya agar dapat bersaing dengan perusahaan manufaktur yang sejenis maupun yang tidak sejenis.

(15)

dihasilkan, karena informasi yang dihasilkan kurang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Kemungkinan tidak puasnya para pemakai dikarenakan kurangnya dukungan dari manajer puncak itu sendiri dan kurang ahlinya para karyawan yang menggunakan secara langsung sistem tersebut.

Apa yang terjadi dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO (SAFEWAY INDONESIA) adalah kurangnya dukungan dan perhatian khusus dari manajemen puncak disamping penyediaan anggaran untuk penelitian dan pengembangan terhadap Sistem Informasi Akuntansi tersebut. Selain itu masih kurangnya sumber daya manusia yang kompeten dan kapabel menjadi kendala / hambatan dalam Sistem Informasi Akuntansi di perusahaan ini.

Kurang diperhatikannya faktor-faktor diatas mengakibatkan Sistem Informasi Akuntansi yang dikembangkan kurang bisa mendukung tugas dan sistem pelaporan yang menghubungkan tiap individu dan tiap bagian dalam perusahaan.

(16)

7

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang masalah dan berdasarkan kajian dari penelitian terdahulu, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PARTISIPASI PEMAKAI DAN DUKUNGAN

MANAJ EMEN PUNCAK DALAM PENGEMBANGAN SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI DI PT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO (SAFEWAY INDONESIA)“

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena yang dikemukakan diatas, maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut :

Apakah partisipasi pemakai dan dukungan manajemen puncak mempunyai pengaruh terhadap pengembangan Sistem Informasi Akuntansi di PT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO (SAFEWAY INDONESIA) baik secara parsial maupun simultan.

1.3 Tujuan Penelitian

(17)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian tugas akhir ini baik bagi peneliti, universitas maupun bagi perusahaan antara lain meliputi:

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi perusahaan mengenai pengaruh partisipasi pemakai, komunikasi pemakai, dukungan manajemen puncak dan struktur organisasi terhadap pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. 2. Bagi Universitas

Diharapkan dapat menambah koleksi perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur guna kepentingan ilmiah sehingga dapat dijadikan acuan.

3. Bagi Peneliti

(18)

BAB II

KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang sejenis dengan penelitian yang dilakukan sekarang pernah dilakukan antara lain oleh :

1. Lindrianasari (2001)

a. Permasalahan

Sejauh mana partisipasi pemakai mempengaruhi kesuksesan dari sistem informasi.

b. Kesimpulan

Semua hasil dalam penelitian Lindrianasari menunjukkan bahwa partisipasi pemakai di dalam pengembangan sistem informasi akan mendorong tercapainya suatu kepuasan pemakai.

2. Sabihaini (2006)

a. Permasalahan

Penelitian ini menguji hubungan antara enam faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja.

b. Kesimpulan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa (1) Terdapat hubungan positif antara faktor sosial dan pemanfaatan teknologi informasi; (2) Terdapat hubungan negatif antara

(19)

penggunaan PC dan pemanfaatan teknologi informasi; (7) Terdapat hubungan positif antara pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja.

3. Imbiri (2006)

a. Permasalahan

Penelitian ini ingin mencari tahu bagaimana hubungan partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi terhadap kepuasan pemakai sistem tersebut dan bagaimana pengaruh empat variabel kontekstual pada hubungan partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai.

b. Kesimpulan

Telah teruji bahwa semakin tinggi kompleksitas suatu sistem akan mempengaruhi kuatnya hubungan antara partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai, demikian juga sebaliknya, semakin rendah tingkat kompleksitas sistem akan memperlemah hubungan partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai.

4. Adi dan Rini (2006)

a. Permasalahan

Penelitian ini berusaha menguji pengaruh langsung dan tidak langsung partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai di dalam pengembangan sistem informasi dan mencari tahu bagaimana pemahaman pemakai mempengaruhi partisipasi pemakai dan penerimaan pemakai di dalam mencapai kepuasan.

b. Kesimpulan

(20)

11

Analisis efek langsung dan tidak langsung merekomendasikan pentingnya meningkatkan tingkat pemahaman pemakai guna meningkatkan penerimaan pemakai. Hubungan tidak langsung antara pemahaman pemakai dengan kepuasan pemakai relatif dominan dijelaskan oleh variabel penerimaan pemakai.

5. Istianingsih dan Wijanto (2008)

a. Permasalahan

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan perangkat lunak akuntansi ditinjau dari persepsi pemakai.

b. Kesimpulan

Terdapat beberapa kesimpulan yang bisa dihimpun dari penelitian ini. (1) Kualitas sistem terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap persepsi manfaat dan kepuasan pengguna akhir; (2) Kualitas informasi terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap persepsi manfaat dan pengguna akhir; (3) Persepsi manfaat terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna akhir; (4) Kepuasan pengguna akhir tidak terbukti secara signifikan terhadap penggunaan sistem.

2.2. Landasan Teori

Peneliti akan menyajikan beberapa teori yang merupakan dasar utama dari kerangka pikir dalam usaha pencarian cara ilmiah untuk memecahkan masalah yang diajukan dalam penelitian.

2.2.1 Partisipasi Pemakai

(21)

Tabel dibawah ini sesuai dengan yang terdapat di dalam jurnal penelitian Hari Adi Priyo (2006) yang berjudul “Partisipasi Pengguna Dalam Pengembangan Sistem Informasi” memberikan gambaran hasil-hasil riset terkait dengan pengaruh partisipasi.

Studi

Tujuan Penelitian Hasil Penelitian

McKeen et al. (1994)

Mengetahui hubungan langsung antara partisipasi pengguna dengan kepuasan pengguna.

Mengetahui hubungan tidak langsung antara partisipasi pengguna dengan kepuasan pengguna dengan variabel moderasi kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, pengaruh pengguna, komunikasi pengguna dan pengembang

Partisipasi pengguna mempunyai hubungan yang positif yang signifikan dengan kepuasan pengguna. (r = 16,6%)

kompleksitas tugas, kompleksitas sistem merupakan variabel moderasi yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi dengan kepuasan pengguna masing-masing dengan r2 = 16.4% dan r2 = 16 % pada p < 1%. (semakin tinggi variabel moderasi maka hubungan antara partisipasi dan kepuasan pengguna menjadi semakin kuat).

Pengaruh pengguna dan komunikasi antara pengguna dan pengembang bukan merupakan variabel moderasi. Kedua variabel ini lebih merupakan variabel independen yang langsung mempengaruhi keputusan.

Doll dan Deng (2001)

Mengetahui hubungan antara partisipasi pengguna dengan kepuasan pengguna dan produktifitas kerja.

Mengetahui perbedaan hubungan tersebut antara group yang bersifat

(22)

13

kolaboratif dengan yang non kolaboratif

Partisipasi dengan semua kongruensinya tidak mempunyai hubungan yang signifikand engan produktifitas untuk group yang non kolaboratif, tetapi untuk group yang kolaboratif hanya aspek partisipasinya saja yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan produktifitas.

Partisipasi dalam analisis kebutuhan informasi tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dengan partisipasi lain (inisiasi proyek, aliran informasi maupun desain format). Keempat bentuk partisipasi ini mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan kepuasan pengguna. Dari keempat bentuk partisipasi ini, hanya partisipasi dalam kebutuhan informasi yang mempunyai hubungan dengan produktifitas. ( p < 1%, r2 = 25,33%). Guimares et

al. (2003)

Mengetahui hubungan partisipasi pengguna, keahlian penguna, komunikasi antara pengguna dan pengembang, pelatihan pengguna, pengalaman pengguna, pengaruh konflik dengan kualitas sistem.

Partisipasi pengguna, keahlian pengguna maupun pelatihan pengguna masing-masing secara individual mempunyai hubungan positif dengan kualitas sistem. Masing-masing dengan r2= 0,51; 0,04 dan 0,63 pada taraf signifikansi p 0,001.

Komunikasi antara pengguna dan pengembang secara individual tidak mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna.

Konflik pengguna tidak mempunyai hubungan positif dengan kepuasan pengguna.

(23)

Tabel 1

Penelitian Yang MenggunakanVariabel Partisipasi dalam Pengembangan Sistem Infor masi (Edy Sur atno, 2008)

Penelitian-penelitian dalam table diatas adalah beberapa contoh penelitian yang menggunakan variable partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi, dan hasil penelitian baik yang dipaparkan oleh (Mckeen et al. 1994, Doll dan Deng, 2001, Guimares et al. 2003, dan Suryaningrum, 2003 dalam jurnal Edy Suratno, 2008) menemukan bahwa variabel partisipasi pengguna adalah variabel yang paling efektif yang menentukan keberhasilan sistem, kualitas sistem maupun kepuasan pengguna. Penggunaan ketiga terminologi variabel ini (keberhasilan sistem, kualitas sistem, dan kepuasan pengguna) seringkali rancu.

dengan pengembang Suryaningrum

(2003)

Mengetahui hubungan langsung antara partisipasi pengguna dengan keberhasilan sistem.

Mengetahui hubungan tidak langsung antara partisipasi pengguna dengan keberhasilan sistem dengan tidak variabel moderasi dukungan manajemen puncak, kompleksitas tugas dan locus of control.

Partisipasi mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan keberhasilan sistem.

Masing-masing variabel kontijensi mempunyai hubungan positif dengan keberhasilan sistem. Interaksi partisipasi dengan kepuasan pengguna menjadi semakin kuat dengan adanya variabel kontijensi tersebut.

Khusus untuk kompleksitas tugas adalah kompleksitas tugas yang rendah. Semakin rendah kompleksitas tugas. Maka semakin kuat hubungan partisipasi dengan kepuasan pengguna

(24)

15

Seringkali kepuasan pengguna dianggap sama dengan kualitas sistem atau bila tidak kepuasan penggguna digunakan sebagai pengukur untuk kualitas sistem.

Kepuasan pengguna apabila digunakan untuk mengukur kualitas sistem justru akan menyebabkan penilaian yang subyektif tentang pengertian kualitas sistem dinyatakan oleh (Guimares et al. 2003 dalam jurnal Edy Suratno, 2008). Kepuasan pengguna lebih menyangkut pandangan pengguna terhadap sistem informasi, tetapi bukan pada aspek kualitas teknik sistem yang bersangkutan. Atau dengan kata lain kepuasan pengguna lebih mengukur persepsi apa yang disediakan oleh sistem informasi daripada memberi informasi tentang kapabilitas fungsional sistem informasi yang bersangkutan. Alasan inilah yang kemudian mendasari (Guimares et al. 2003 dalam jurnal Edy Suratno, 2008) untuk tidak menempatkan variabel kepuasan pengguna dalam risetnya.

(25)

pengguna merupakan variabel yang dominan yang mempengaruhi keberhasilan sistem informasi. Alasan inilah yang kemudian mendasari mengapa model yang dikembangkan mencoba menarik hubungan antara partisipasi pengguna dengan kepuasan pengguna, bukan dengan keberhasilan sistem.

Hasil penelitian dari (Guimares et al. 2003 dalam jurnal Edy Suratno, 2008) mendukung meta analisis yang dilakukan oleh (Hwang dan Thorn. 1999dalam jurnal Edy Suratno, 2008). Partisipasi merupakan variabel yang sangat dominan terhadap kualitas sistem.

Secara umum partisipasi dalam pengembangan sistem akan mempengaruhi keberhasilan dalam pengembangan sistem informasi. Partisipasi akan menyebabkan semakin tingginya tingkat kepuasan pengguna maupun meningkatnya kualitas sistem, dan pada akhirnya akan dapat menyebabkan keberhasilan dalam penerapan sistem informasi. Keberhasilan pengembangan sistem informasi ini akan mendorong pencapaian tujuan organisasi.

2.2.2 Dukungan Manajemen Puncak

2.2.2.1 Pengertian Dukungan Manajemen Puncak

Dukungan manajemen puncak adalah partisipasi dan keterlibatan manajemen puncak dalam pengembangan sistem (Setianingsih dan Indriantoro, 1998:199). Sedangkan menurut pendapat Elfreda Aplonia Lau (2003:32), dukungan manajemen puncak adalah perilaku eksekutif yang berhubungan dengan perencanaan sistem informasi, pengembangan dan implementasinya.

(26)

17

perancangan, implementasi dan tanggung jawab atas kelangsungan hidup dan kesukesan perusahaan (Setianingsih dan Indriantoro, 1998:196).

Dari teori dan hasil penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dukungan manajemen puncak mempunyai pengaruh yang positif terhadap sikap, kepuasan dan pelaksanaan kerja dengan bentuk dorongan dari pimpinan kepada bawahan untuk kelangsungan hidup dan kesuksesan perusahaan.

2.2.2.2 Tingkatan Manajemen

Tingkatan manajemen dibagi menjadi tiga golongan yang berbeda (Handoko, 2003:17), yaitu:

a. Manajemen Lini Pertama

Tingkatan paling rendah dalam organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional.Sebutan lain bagi manajer lini adalah pimpinan, mandor, penyelia.

b. Manajemen Menengah

Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya. Selain itu juga dituntut untuk menjalin hubungan yang baik dengan rekan-rekan di sekitar organisasi, dan menyelesaikan konflik. Sebutan lain dari manajer menengah adalah kepala departemen, kepala penyelia.

c. Manajemen Puncak

(27)

2.2.3 Sistem informasi

Menurut John F. Nash (1995 dalam jurnal Edy Suratno, 2008) sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermakhsud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat. Alter S. (2006) berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.

(28)

19

sebenarnya hanya terletak pada penekanannya saja, namun pada dasarnya tetap mengandung pengertian yang sama.

Pengertian di atas jelas mengenai sistem informasi akuntansi dan dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi mencakup proses dan prosedur pengelolaan informasi keuangan organisasi dengan tujuan untuk pelaporan kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan.

2.2.3.1 Tujuan Sistem Infor masi

Menurut Mulyadi (2001:20), tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru, untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi, untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan infromasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan, yang terakhir untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

2.2.3.2 Pengembangan Sistem Infor masi

(29)

menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru karena sistem yang lama sudah tidak dapat lagi memenuhi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen puncak dalam pengambilan keputusan, dan karena adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah.

2.2.3.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Padasistemoperasi yang sudah dikembangkan masih timbul pemasalahan-permasalahan yang tidak bisa diatasidalam pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke proses yang pertama. Siklus ini disebut dengan Siklus Hidup Suatu Sistem, Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktifitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi (Burch & Grudnitski, 1995).

Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi menjadi enam fase menurut Burch & Grudnitski (1995), yaitu:

a. Perencanaan sistem. b. Analisis sistem.

c. Perancangan sistem secara umum / konseptual. d. Evaluasi dan seleksi sitem.

e. Perancangan sistem secara detail.

(30)

21

1. Fase Per encanaan Sistem

Dalam fase perencanaan sistem:

a. Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi baru yang jelas akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.

b. Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.

c. Sumber daya baru dan dana direncanakan untuk mendukung pengembangan sistem.Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan:

d. Faktor-faktor kelayakan yang berkaitan dengan kemungkinan berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan digunakan.

e. Faktor-faktor strategis yang berkaitan dengan pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang tertinggi.

2. Fase Analis Sistem Dalam fase ini:

(31)

b. Fase ini adalah fase profesional sistem setelah melakukan kegiatan analis sistem.

c. Laporan yang dihasilkan menyediakan landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.

d. Tim proyek sistem memperoleh pengertianyang lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan sistem baru.

e. Ruang lingkup analis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.

f. Pada akhir fase analis sistem, laporan analis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan ini tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju.

g. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankananalisis tambahan sampai semua peserta setuju.

3. Fase Per ancangan Sistem Secara Umum/Konseptual a. Tahap setelah analis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem. b. Pendefinisian dari kebutuhan fungsional.

c. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

d. Dapat berupa gambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

(32)

23

4. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem

Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini nilai kualitas dan biaya atau keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem. Jika tak satupun alternatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase perancangan sistem secara umujm terbukti dapat dibenarkan, maka semua alternatif akan dibuang. Biasanya beberapa alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan detailnya.

5. Fase Per ancangan Sistem Secara Detail/Fungsional

Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk perancangan secara konseptual. Pada fase ini smua komponen dirancang dan dijelaskan secara detail. Perencanaan output (layout), form-form tertentu dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input baik untuk layar dan form-form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan.

(33)

Database dirancang untuk menyimpan dan mengakses data. Kendali-kendali yang dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam-macam ancaman dan error ditentukan. Pada beberapa proyek sistem, teknologi baru dan berbeda dibutuhkan untuk merancang kemampuan tambahan macam-macam komputer, peralatan dan jaringan telekomunikasi.

Pada akhir fase ini, laporan rancangan setiap detil dihasilkan. Laporan ini mungkin berisi beribu-ribu dokumen dengan semua spesifikasi untuk masing-masing rancangan sistem yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. Laporan ini dapat juga dijadikan sebagai buku pedoman yang lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji sistem, instalasi, peralatan, pelatihan, dan tugas-tugas implementasi lainnya.

Meskipun sejumlah orang telah me-review dan menyutujui setiap komponen rancangan sistem, review rancangan sistem secara detail harus dilakukan kembali secara menyeluruh dan lengkap oleh pemakai sistem dan personel manajemen, sedangkan profesional sistem mungkin tidak terlibat dalam kegiatan ini.

Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini adalah untuk menemukan error dan kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai jika error dan kekurangan atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi sistem, sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan kesalahan yang tidak diinginkan dapat dihindari. Setelah semua review secara menyeluruh selesai dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat dan pemakai dan manajer sistem menandatangani laporan perancangan secara detail.

(34)

25

b. Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru.

c. Laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chartatau Program and Evaluation Review Technique (PERT) Chartdan penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi sistem seperti, pengembangan perangkat lunak, persiapan lokasi peletakan sistem, pengujian sistem, pelatihan untuk para pemakai dan persiapan dokumentasi.

2.2.3.4. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M (2001:209) tujuan utama perancangan sistem adalah:

a. Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli tekhnik lainnya yang terlibat.

2.3 Kerangka Pikir

(35)

2.3.1 Pengaruh par tisipasi pemakai (X1) terhadap pengembangan Sistem Infor masi Akuntansi (Y)

Dalam sebuah organisasi diperlukan sebuah Sistem Informasi Akuntansi, dan sebuah Sistem Informasi Akuntansi akan terus berkembang sesuai dengan tuntutan jaman dan kebutuhan pemakai. Diperlukannya partisipasi dalam pengembangan Sistem informasi Akuntansi telah diakui secara luas dalam literatur. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Efreda Aplonia Lau (2004:27) bahwa partisipasi merupakan perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan pemakai selama proses pengembangan Sistem informasi.

2.3.2 Pengaruh dukungan manajemen puncak (X2) terhadap pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (Y)

(36)

27

2.3.3 Pengaruh par tisipasi pemakai dan dukungan manajemen puncak secara simultan terhadap pengembangan Sistem Infor masi Akuntansi

Gambar 1. Uji Regresi linier Berganda

2.4 Hipotesis

Model penelitian diatas dirumuskan hipotesis sebagai berikut, “Di duga bahwa partisipasi pemakai Sistem Informasi Akuntansi dan dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap pengembangan Sistem InformasiAkuntansi di PT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO (SAFEWAY INDONESIA) secara parsial dan simultan.”

Partisipasi Pemakai

Dukungan Manajemen Puncak

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1 Definisi Operasional

Definisi operasional menurut Nazir (2005 :126) adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.

Adapun definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. VariabelIndependen (X) 1. Partisipasi Pemakai (X1)

(38)

29

sistem, manfaat sistem dan kepuasan pemakai. Pendapat ini menunjukkan bahwa keberhasilan dalam pengembangan sistem informasi terkait dengan pemakai ditentukan oleh sejauh mana partisipasi yang ada dapat menyebabkan kepuasan pemakai. (Ambler, 2002 dalam jurnal Edy Suratno, 2008) berargumentasi bahwa apabila organisasi gagal untuk mengindentifikasi berbagai kepentingan pemakai yang nantinya akan terlibat secara aktif, maka dapat mengakibatkan prioritas terhadap sistem menjadi rendah dan sehingga sistem mempunyai kemungkinan kegagalan yang tinggi.

Paparan tersebut diatas dapat diambil pemahaman penting bahwa keberhasilan pengembangan sistem akan sangat ditentukan oleh partisipasi aktif dari pemakai. Hal ini berarti bahwa dalam operasionalisasinya sistem akan berjalan secara rutin dan pemakai yang nantinya akan bergelut dengan mekanisme dan segala permasalahan yang ada.

2. Dukungan Manajemen Puncak (X2)

(39)

sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi, tetapi juga penting untuk memberikan sinyal yang kuat kepada para karyawan bahwa perubahan yang dilakukan merupakan sesuatu yang penting, selain itu juga mempunyai pengaruh dan kekuatan untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi yang memungkinkan pemakai untuk berpartisipasi dalam setiap tahap pengembangan sistem informasi.

b. VariabelDependen (Y)

Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

Meningkatnya kebutuhan akan informasi diiringi juga dengan pesatnya peningkatan perkembangan terknologi informasi, perkembangan yang sangat pesat ini menuntut agar perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya memakai komputerisasi,supaya perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya bahkan menjadi perusahaan yang unggul dari perusahaan pesaingnya.

Sistem informasi berkembang selama masa hidup suatu perusahaann, artinya suatu sistem informasi yang baru akan menggantikan sistem informasi yang lama jika sudah tidak sesuai atau jika sudah tidak memadai lagi,karena setiap sistem informasi mempunyai siklus hidup tertentu, maka pengembangan sistem informasi merupakan suatu kegiatan siklikal (bersiklus) yang terdiri dari beberapa tahap dimulai dengan perencanaan sistem, pengkajian dan pemeliharaan sistem, implementasi sistem dan diakhiri dengan pengoperasian sistem.

(40)

31

menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan, maka diperlukan partisipasi pemakai pada setiap pengembangan sistem informasi karena sistem informasi tidak akan pernah berkembang dengan sendirinya, untuk berkembang sistem informasi perlu didukung banyak faktor yang mampu menjadikan efektifitas pengembangan sistem. Salah satu faktor tersebut adalah partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi yang dapat memberikan efektifitas dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui kepuasan pemakai dan kualitas jasa sistem informasi dan dukungan dari manajemen puncak. (Chandrarin & Indriantoro, 1997; Setianingsih & Indriantoro, 1998 dan Restuningdiah & Indriantoro, 2000).

3.1.2 Pengukuran Variabel

Instrumen yang digunakan didalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik penyusunan skala semantic diferensial (Sumarsono, 2004:25) yang terukur dengan skala tujuh poin dengan pola sebagai berikut:

Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Setuju

Penelitian yang digunakan adalah nilai 1 – 3 untuk insentif sangat tidak setuju, nilai 4 untuk insentif cukup setuju, dan nilai 5 – 7 untuk insentif sangat setuju.

(41)

yang dimana masing-masing variabel terdiri dari 6 butir pertanyaan. Variabel Partisipasi Pemakai dulu pernah digunakan juga oleh Priyo Hari Adi & Susetyo Rini dalam penelitiannya yang berjudul“Hubungan Langsung Dan Tidak Langsung Tingkat Pemahaman Dan Partisipasi Pengguna Terhadap Kepuasan Pengguna Dalam Pengembangan Sistem Informasi”(2006) dan variabel Dukungan Manajemen Puncak pernah diteliti oleh Liyagustin Kushardiyantini didalam skripsinya yang berjudul “Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi Akuntansi” (2010).

Sedangkan variabel terikat (Dependant Variable) atau variabel (Y) adalah variabel yang akan memberikan respon jika dihubungkan dengan variabel bebas, dalam hal ini adalah Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.Variabel ini juga diukur dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 6 pertanyaan.Variabel ini sebelumnya pernah diteliti oleh Eddy Suratno didalam penelitiannya yang berjudul “Keikutsertaan Pengguna Dalam Pengembangan Sistem Informasi” (2008).

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruhkaryawanPT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO (SAFEWAY INDONESIA) yang terlibatdalampenggunaanSistemInformasiAkuntansigunamemperlancarpelaksanaa npekerjaanmereka sejumlah 27 orang.

(42)

33

responden-responden berdasarkan ciri-ciri atau sifat khusus yang dimiliki oleh sampel yang merupakan representatif dari populasi. Serta menentukan kriteria-kriteria khusus yang menjadi sampel. Krtiteria-kriteria-kriteria tersebut meliputi karyawan bagian teknologi informasi (TI) dan karyawan bagiana kuntansi atau keuangan dan karyawan yang terlibat langsung, yang dimana jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 27 orang.

3.3 TeknikPengumpulan Data

Memuat penjelasan tentang bagaimana data dikumpulkan sebelum diolah dan dianalisis yang kemudian akan digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah:

a. Wawancara

Wawancara yang dilakukan secara langsung kepada pihak yang berwenang untuk mendapatkan penjelasan secara sepenuhnya terutama yang berhubungan dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

b. Kuesioner

(43)

c. Observasi

Merupakan paket yang tercakup dalam proses wawancara dan pengumpulan data yang tercatat dalam dokumentasi.

3.3.1 J enis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung melalui survey dan wawancara langsung.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah berasal dari obyek yang diteliti yaitu karyawan dan orang yang memahami tentang pengembangan Sistem Informasi Akuntansi yang ada pada PT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO (SAFEWAY INDONESIA) yang bertempat di Jl. Raya Margomulyo No. 63A Surabaya 60186 – Jawa Timur.

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1 Uji Outlier

1. Definisi Outlier

Berikut ini adalah beberapa definisi outlier: a. Ferguson (1961)

Outlier adalah suatu data yang menyimpang dari sekumpulan data yang lain. b. Barnett (1981)

Outlier adalah pengamatan yang tidak mengikuti sebagian besar pola dan terletak jauh dari pusat data.

c. R.K. Sembiring (1950)

(44)

35

Kesimpulannya Outlier/anomali adalah sehimpunan data yang dianggap memiliki sifat yang berbeda dibandingkan dengan kebanyakan data lainnya, analisis outlier dikenal juga dengan analisis anomali atau deteksi anomali atau deteksi deviasi (nilai atributnya objek, signifikan berbeda dengan nilai atribut objek lainnya).

2. Dampak Outlier

Keberadaan data outlier akan mengganggu dalam proses analisis datadan harus dihindari dalam banyak hal. Dalam kaitannya dengan analisis regresi, outlier dapat menyebabkan hal-hal berikut:

· Residual yang besar dari model yang terbentuk. · Varians pada data tersebut menjadi lebih besar. · Taksiran interval memiliki rentang yang lebar. 3. Identifikasi Outlier

Dalam statistik ruang, data outlier harus dilihat terhadap posisi dansebaran data yang lainnya sehingga akan dievaluasi apakah data outlier tersebutperlu dihilangkan atau tidak.

4. Penanggulangan Outlier

(45)

3.4.2 UjiAsumsiKlasik

Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

a. Uji multikolonieritas

Uji multikorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. (Ghozali, 2001:91)

Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabelitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance yang samadengannilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF. 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir (Ghozali, 2006:92).

b. Uji Heteroskedastisitas

(46)

37

pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas (Ghozali, 2006:105)

Untuk mendeteksi adanya heterokedasitistas adalah:

a. Nilai probabilitas > 0,05 berarti bebas dari heterokedastisitas. b. Nilai probabilitas < 0,05 berarti terkena dari heterokedastisitas.

Sumber: (Santoso, 2001:208)

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah ada hubungan linier antara error serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (data time series). Uji autokorelasi perli dilakukan apabila data yang dianalisis merupakan data time series (Gujarati,1993).

dimana:

d = nilai Durbin Watson

Σei = jumlah kuadrat sisa

Nilai Durbin Watson kemudian dibandingkan dengan nilai d-tabel. Hasil perbandingan akan menghasilkan kesimpulan seperti kriteria sebagai berikut:

1. Jika d < dl, berarti terdapat autokorelasi positif 2. Jika d > (4 – dl), berarti terdapat autokorelasinegatif 3. Jika du < d < (4 – dl), berarti tidak terdapat autokorelasi

(47)

d. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak (Sumarsono, 2004:40).Untuk mengetahui sebaran normal atautidak, dapat dilakukan dengan metode Kolmogrov Smirnov.

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a. Nilai probabilitas > 0,05 berarti data tersebut berdistribusi normal. b. Nilai probabilitas < 0,05 berarti data tersebut tidak berdistribusi

normal.

Sumber: (Sumarsono, 2004:34)

3.4.3 Analisis Linier Berganda

Berdasarkan tujuan dan penelitian hipotesis diatas, maka teknik analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda dengan alasan bahwa metode ini dapat digunakan sebagai variabel model prediksi terhadap satu variabel dependan dengan beberapa variabel independen dengan persamaan sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + ui Sumber: (Gujarati, 1995:130) Keterangan:

Y = Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi X1 = Partisipasi Pemakai

(48)

39

β1 =Koefisien Regresi Variabel X1 β2 =Koefisien Regresi Variabel X2 ui =Faktor Kesalahan Baku

3.4.4Uji Hipotesis

a. Uji Kecocokan Model (Uji Anova)

Uji Anova atau F Test apabila probabilitas signifikan jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Hasil Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (Y) atau dapat dikatakan Partisipasi Pemakai dan Dukungan Manajemen Puncak secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. 1. Uji F dengan prosedur sebagai berikut:

H0: β1 = β2 = 0 (Model regresi tidak cocok) H1: β1 = β2≠ 0 (Model regresi cocok)

2. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan (n-k) dimana n = jumlah pengamatan, k = jumlah variabel.

3. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

a. Apabila nilai probabilitas > 0,05 H0 diterima dan H1 ditolak. b. Apabila nilai probabilitas < 0,05 H0 ditolak dan H1 diterima. b. Uji t (Uji Parsial)

(49)

1. H0: βi = 0, dimana i = 1, 2 (Tidak terdapat pengaruh yang signifikan X1 dan X2 secara parsial terhadap Y).

H0: βi ≠ 0, dimana i = 1, 2 (Terdapat pengaruh yang signifikan X 1 dan X2 secara parsial terhadap Y)

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat bebas (n-k), dimana n = jumlah pengamatan, dan k = jumlah variabel.

3. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskr ipsi Obyek Penelitian

4.1.1 Sejar ah Singkat Dan Struktur Organsisasi PT. GAYA SUKSES MANDRIRIKASEINDO (SAFEWAY INDONESIA)

a. Sejarah Singkat

PT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO merupakan perusahaan berbadan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT) sesuai dengan akta pembukaan cabang dan kuasa No. 4 tanggal 22 Oktober 2007.

PT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO memberikan jasa layanan kepada industri yang memerlukan pengemasan dari kayu solid sesuai standar internasional ISPM No.15 dalam rangka turut menunjang dan mempermudah penanganan ekspor hasil pertanian, kehutanan, perikanan, industri pengolahan, dan produk-produk industri lainnya di Indonesia.

Manajemen PT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO berkomitmen untuk mengembangkan dan meningkatkan keberadaannya sebagai lembaga mandiri yang peduli pada upaya-upaya perlakuan dan sertifikasi kemasan kayu sesuai standard ISPM No.15 untuk menjamin keamanan kemasan, keselamatan dan keamanan komoditas dalam perdagangan internasional.

b. Struktur Organsiasi

(51)

jabatan yang terdapat di struktur organisasi tersebut, sehingga kerja sama antara masing-masing jabatan dapat terlain secara horminis dan menguntungkan perusahaan. Struktur organisasi yang simple dan tidak rumit akan dapat menunjang dan mewujudkan perusahaan dalam pencapaian visi dan misinya. Oleh karena itu perusahaan perlu merancang struktur organisasi seefektif dan seefisien mungkin yang mampu mengkoordinasikan semua jabatan sehingga perusahaan mampu mewujudkan tujuan dan sasarannya.

Pada struktur organisasi terdapat garis hubungan antar manajer dan karyawan yang memiliki garis hubungan antar tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Koordinasi diperlukan untuk memperoleh kesatuan tindak dalam mencapai tujuan perusahaan. Tanpa adanya koordinasi, orang-orang atau fungsi yang ada akan lebih mengejar kepentingannya sendiri sehingga mengorbankan tujuan perusahaan. Koordinasi antar bagian sesuai dengan kegiatan perusahaan akan menjadi salah satu faktor pendukung terhadap kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, struktur organisasi disadari sangat penting peranannya dalam meningkatkan efektivitas kerja dan mempunyai sifat umum yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam kepemimpinan organisasi.

4.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Visi Perusahaan

(52)

43

b. Misi Perusahaan

Membuat pallet dengan jaminan mutu bahan yang sangat baik sehingga mampu menghasilkan pallet yang berkualitas, mengembangkan usaha sehingga mampu bersaing dipasar internasional, mencapai sukses dan mengutamakan kepuasan pelanggan.

4.2 Deskr ipsi Hasil penelitian

4.2.1 Gambaran Umum Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO (SAFEWAY INDONESIA) yang terlibat dalam penggunaan sistem informasi akuntansi.

1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 17 orang responden diperoleh gambaran responden berdasarkan Jenis Kelamin adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 Pria 9 33,3

2 Wanita 18 66,6

Total 27 100

Sumber: Hasil penyebaran kuesioner (diolah peneliti)

(53)

66,6 %, sedangkan yang berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 9 orang atau sebesar 33,3 %.

2. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 27 orang responden diperoleh gambaran penyebaran berdasarkan Jabatan sebagai berikut:

Tabel 4.2

No Jabatan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 Staff Teknologi Informasi 2 7,4

2 Staff Accounting 15 55,5

3 Staff Administrasi Produksi 10 37,1

Total 27 100

Sumber: Hasil penyebaran kuesioner (diolah peneliti)

Berdasarkan tabel penyebaran diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki jabatan sebagai staff Accounting sebanyak 15 orang atau sebesar 55,5 %, sedangkan yang mempunyai jabatan sebagai staff Administrasi Produksi sebanyak 10 orang atau sebesar 37,1 % dan yang mempunyai jabatan sebagai staff Teknologi Informasi sebanyak 2 orang atau sebesar 7,4 %.

3. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

(54)

45

Tabel 4.3

No Lama Bekerja Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 0 – 2 Tahun 18 66,6

2 3 – 5 Tahun 6 22,2

3 6 – 7 Tahun 3 11,1

Total 27 100

Sumber: Hasil penyebaran kuesioner (diolah peneliti)

Berdasarkan tabel penyebaran diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini telah bekerja selama 0 – 2 tahun sebanyak 18 orang atau sebesar 66,6 %, selanjutnya yang telah bekerja selama 3 – 5 tahun sebanyak 6 orang atau sebesar 22,2 % dan yang telah bekerja selama 6 – 7 tahun sebanyak 3 orang atau sebesar 11,1 %.

4.2.2 Deskr ipsi Variabel-Variabel Yang Digunakan

Untuk memperjelas uraian pada pembahasan, berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari jawaban kuesioner yang diajukan kepada responden mengenai variabel Partisipasi Pemakai:

Tabel 4.4

Rekapitulasi J awaban Responden Var iabel Par tisipasi Pemakai (X1)

No Pertanyaan Skor Jawaban Total

1 2 3 4 5 6 7

1

Tingkat partisipasi Bapak/Ibu dalam proses instalasi sistem informasi akuntansi ?

3 3 5 13 1 0 2 27

(55)

2

Tingkat partisipasi Bapak/Ibu dalam proses perancangan file, pengkodean program dan penyiapan prosedur dari sistem informasi akuntansi yang dikembangkan ?

6 2 6 7 5 1 0 27

Persentase (%) 22,2% 7,4% 22,2% 25,9% 18,5% 3,7% 0 100%

3

Tingkat partisipasi Bapak/Ibu dalam proses pembuatan pengendalian dan keamanan sistem informasi akuntansi yang dikembangkan ?

6 3 4 7 5 1 1 27

Persentase (%) 22,2% 11,1% 14,8% 25,9% 18,5% 3,7% 3,7% 100%

4

Tingkat partisipasi Bapak/Ibu dalam menentukan input / output, layout dalam layar monitor, format laporan dan lain-lain ?

2 3 4 6 3 6 3 27

Persentase (%) 7,4% 11,1% 14,8% 22,2% 11,1% 22,2% 11,1% 100%

5

Tingkat partisipasi Bapak/Ibu dalam

pembuatan kebijaksanaan

pembiayaan pengembangan sistem informasi akuntansi ?

6 6 3 6 4 0 2 27

Persentase (%) 22,2% 22,2% 11,1% 22,2% 14,8% 0 7,4% 100%

6

Tingkat partisipasi Bapak/ibu dalam proses pengujian sistem informasi akuntansi ?

3 2 6 7 6 2 1 27

Persentase (%) 11,1% 7,4% 22,2% 25,9% 22,2% 7,4% 3,7% 100%

Total Jawaban 26 19 28 46 24 10 9

Sumber: Hasil jawaban responden (Lampiran 1)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan jawaban setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal ini dibuktikan dengan skor jawaban tertinggi berada di skor 4 dengan jumlah 46 jawaban.

(56)

47

Tabel 4.5

Rekapitulasi J awaban Responden Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X2)

No Pertanyaan Skor Jawaban Total

1 2 3 4 5 6 7

1

Bagaimana menurut Bapak/Ibu tingkat dukungan manajemen puncak terhadap

sistem informasi akuntansi bagi

perusahaan ?

0 0 1 5 10 6 5 27

Persentase (%) 0 0 3,7% 18,5% 37% 22,2% 18,5% 100%

2

Seberapa banyak pengetahuan yang

dimiliki oleh manajemen puncak

mengenai inovasi yang dikembangkan

oleh pesaing utama perusahaan

Bapak/ibu ?

0 0 2 5 7 11 3 27

Persentase (%) 0 0 7,4% 18,5% 25,9% 40,7% 11,1% 100%

3

Tingkat partisipasi manajemen puncak

dalam masalah yang berhubungan

dengan sistem informasi akuntansi

perusahaan Bapak/Ibu ?

0 1 0 5 9 8 4 27

Persentase (%) 0 3,7% 0 18,5% 33,3% 29,6% 14,8% 100%

4

Bagaimana tanggapan manajemen

puncak terhadap sistem informasi

akuntansi yang ada pada perusahaan Bapak/Ibu ?

1 1 1 7 7 6 4 27

Persentase (%) 3,7% 3,7% 3,7% 25,9% 25,9% 22,2% 14,8% 100%

5

Seberapa seringkah hubungan informal dilakukan antara manajemen puncak dan manajemen sistem informasi perusahaan Bapak/Ibu ?

0 1 1 11 4 6 4 27

Persentase (%) 0 3,7% 3,7% 40,7% 14,8% 22,2% 14,8% 100%

6

Anggaran yang disediakan untuk

penelitian dan pengembangan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan Bapak/Ibu ?

0 2 1 12 7 3 2 27

Persentase (%) 0 7,4% 3,7% 44,4% 25,9% 11,1% 7,4% 100%

Total Jawaban 1 5 6 45 47 40 22

Sumber: Hasil jawaban responden (Lampiran 2)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan jawaban setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal ini dibuktikan dengan skor jawaban tertinggi berada di skor 5 dengan jumlah 47 jawaban.

(57)

Sistem Informasi Akuntansi di luar jam kerja, mengetahui tentang Sistem Informasi Akuntansi dan sistem yang digunakan oleh para pesaing perusahaan. Hal ini didukung dengan jawaban pertanyaan nomor satu yang memiliki skor 5 sebanyak 10 responden atau 37% bahwa manajemen puncak mendukung pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

Tabel 4.6

Rekapitulasi J awaban Responden Variabel Pengembangan Sistem Infor masi Akuntansi (Y)

No Pertanyaan Skor Jawaban Total

1 2 3 4 5 6 7

1

Sistem yang ada selalu memberikan

informasi yang dibutuhkan oleh

departemen saya?

0 3 2 6 8 5 3 27

Persentase (%) 0 11,1% 7,4% 22,2% 29,6% 18,5% 11,1% 100%

2

Sistem di dalam aplikasi lain

(spreadsheet) dapat digunakan untuk meringkas informasi guna memenuhi kebutuhan informasi di departemen saya?

0 3 2 6 5 5 6 27

Persentase (%) 0 11,1% 7,4% 22,2% 18,5% 18,5% 22,2% 100%

3 Sistem dapat memberikan kontribusi

dalam pencapaian tujuan perusahaan? 1 1 1 5 9 6 4 27

Persentase (%) 3,7% 3,7% 3,7% 18,5% 33,3% 22,2% 14,8% 100%

4

Sebagian besar karyawan di

departemen saya tertarik untuk

menggunakan sistem yang ada?

1 2 3 8 4 4 5 27

Persentase (%) 3,7% 7,4% 11,1% 29,6% 14,8% 14,8% 18,5% 100%

5

Sistem telah dilengkapi dengan

informasi yang akurat dan reliabel? 0 2 1 13 3 3 5 27

Persentase (%) 0 7,4% 3,7% 48,1% 11,1% 11,1% 18,5% 100%

6

Sistem dengan mudah melakukan penyesuaian pada berbagai kondisi baru sesuai dengan perkembangan

kebutuhan informasi yang ada

sekarang dan dimasa yang akan datang?

0 3 2 9 4 6 3 27

Persentase (%) 0 11,1% 7,4% 33,3% 14,8% 33,3% 11,1% 100%

Total Jawaban 2 14 10 47 33 29 26

Sumber: Hasil jawaban responden (Lampiran 3)

(58)

49

skor jawaban tertinggi berada di skor 4 sampai 7 dan yang paling banyak berada pada skor 4 dengan jumlah 47 jawaban.

Berdasarkan hasil tabel kuesioner dapat dikatakan bahwa pengembangan Sistem Informasi Akuntansi yang dilakukan oleh PT. GAYA SUKSES MANDIRI KASEINDO (SAFEWAY INDONESIA) sudah dalam tingkatan baik, dalam artian bahwa sistem informasi yang digunakan tidaklah ketinggalan jaman walaupun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki tapi informasi yang diberikan masih cepat dan relevan sehingga para karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

4.3 Analisis Data

4.3.1 Uji Asumsi Klasik

(59)

4.3.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut harus terdistribusi secara normal.

Normalitas: Sebuah model regresi yang variabel Dependendan Independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Deteksi Normalitas:Menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan uji ini diperoleh hasil analisis bahwa semua variabel yang diteliti memiliki distribusi yang normal, dimana nilai Asymp. Sig (signifikansi) lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan sebagian data tersebut memenuhi asumsi berdistribusi normal. Seperti pada tabel normalitas data berikut:

Tabel 4.7 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y

N 27 27 27

Normal Parametersa Mean 3.5494 5.0432 4.7654

Std. Deviation 1.34753 1.03320 1.31255

Most Extreme Differences

Absolute .134 .119 .132

Positive .134 .072 .123

Negative -.127 -.119 -.132

Kolmogorov-Smirnov Z .697 .620 .685

Asymp. Sig. (2-tailed) .716 .837 .737

(60)

51

4.3.1.2. Uji Multikolinieritas

Identifikasi secara stastistik ada atau tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor (VIF). Dari pengujian terhadap gejala multikolinieritas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.8

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (Lampiran 5)

Dalam pengujian asumsi klasik terhadap analisis regresi linier berganda ini menyatakan bahwa hasil analisis penelitian ini menunjukkan tidak adanya gejala multikolinieritas pada semua variabel bebas dimana nilai VIF pada semua variabel (lebih kecil dari 10). Syarat terjadi multikolinieritas jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) > 10 (Ghozali, 2001:57).

4.3.1.3 Uji Heterokedastisitas

(61)

Hasil pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji Heterokedastisitas Nonpar ametr ic Cor r elations

X1 X2 Unstandardized

Residual

Spearman's rho

X1

Correlation Coefficient 1.000 .443* -.074

Sig. (2-tailed) . .021 .712

N 27 27 27

X2

Correlation Coefficient .443* 1.000 -.086

Sig. (2-tailed) .021 . .670

N 27 27 27

Unstandardize d Residual

Correlation Coefficient -.074 -.086 1.000

Sig. (2-tailed) .712 .670 .

N 27 27 27

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (Lampiran 6)

Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa pada variabel X1 dan X2tidak mempunyai korelasi yang signifikan antara residual dengan variabel bebasnya,(nilai Sig lebih besar dari 0,05) maka hasil analisis ini dapat disimpulkan seluruh variabel penelitian tidak terjadi Heteroskedastisitas.

4.3.1.4 Uji Autokorelasi

(62)

53

a. Koefisien determinasi berganda (R square) tinggi.

b. Koefisien korelasi sederhananya tinggi.

c. Nilai F hitung tinggi (signifikan).

d. Tapi tak satupun (atau sedikit sekali) diantara variabel bebas yang signifikan.

Tabel 4.11

Model Summar yb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .764a .584 .549 .88147 2.048

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (Lampiran 7)

Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda yang diperoleh pada

penelitian ini telah memenuhi asumsi klasiknya yaitu normalitas, multikolinieritas, dan

heterokedastisitas.

4.3.2 Hasil Pengujian Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda dengan

bantuan program SPSS diperoleh persamaan sebagai berikut (Lampiran 10):

Y = -0,136 + 0,120 X1 + 0,887 X2

Persamaan regresi diatas mempunyai arti bahwa:

Gambar

Tabel dibawah ini sesuai dengan yang terdapat di dalam jurnal penelitian
Tabel 1
Gambar 1. Uji Regresi linier Berganda
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan tersebut terkait dengan ciri-ciri dalam individu yang memiliki well-being, sehingga dapat disimpulkan kedekatan yang positif antara orangtua dan anaknya merupakan

Dari keterangan perbedaan antara tabungan dan investasi pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa investasi khususnya dalam bentuk logam mulia emas lebih

Abstract - Higher education institutions (HEIs) in less developed countries such as Indonesia might start taking the initiative to create plans for

Aplikasi pada komputer server bisa dilengkapi dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang terhubung dengan data alamat pembeli sehingga mempermudah petugas

[r]

Bagi BMT BIF upaya yang terpenting dalam meningkatkan etos kerja Islami para karyawan adalah dengan pengajian, karena dengan deiadakannya pengajian dapat mengingatkan

Media pendidikan gizi yang digunakan untuk penyuluhan yang dilakukan pemerintah pada saat ini adalah leaflet dan poster, akan tetapi leaflet dan poster yang

Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan cara mempertautkan ketiga level representasi kimia (makroskopik, submikroskopik dan simbolik) untuk memfasilitasi siswa dalam