• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOKDENGAN TEKNIK HOME ROOM TERHADAP KECENDERUNGAN TINDAKAN VOLATILE SUBSTANCE ABUSE (VSA) PADA SISWA KELAS VIII SMP NURUL HASANAH TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOKDENGAN TEKNIK HOME ROOM TERHADAP KECENDERUNGAN TINDAKAN VOLATILE SUBSTANCE ABUSE (VSA) PADA SISWA KELAS VIII SMP NURUL HASANAH TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME ROOM TERHADAP PENURUNAN KECENDERUNGAN

TINDAKAN VOLATILE SUBSTANCE ABUSE (VSA) PADA SISWA KELAS VIII SMP

NURUL HASANAH T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh: NURHAYANI NIM. 1103151050

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME ROOM TERHADAP PENURUNAN KECENDERUNGAN

TINDAKAN VOLATILE SUBSTANCE ABUSE (VSA) PADA SISWA KELAS VIII SMP

NURUL HASANAH T.A 2014/2015

SKRIPSI

Oleh: NURHAYANI NIM. 1103151050

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik ALLAH SWT, Pencipta dan Pengendali alam

semesta. Segala curahan rahmat dan nikmat-Nya yang tidak bisa dihitung dan

hanya bisa bermohon kepada-Nya dan tidak kepada yang lain. Maka

selayaknyalah ungkapan ‘Alhamdulillah’ penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Home Room Terhadap Penurunan Kecenderungan Tindakan Volatile Substance Abuse (VSA) Pada Siswa Kelas VIII SMP Nurul Hasanah Tahun Ajaran 2014/2015”. Shalawat dan salam kepada Baginda Rasulullah SAW,

keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi setelahnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan

dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja

keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak, terutama pada Desen

pembimbing skripsi maupun dosen penguji yang telah memberikan bimbingan,

motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi, penelitian

(8)

iii

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh

pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S., selaku pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Pendidikan Unimed

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris

Jurusan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd

5. Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd.,Kons. selaku Dosen Pembimbing

Akademik sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penulisan skripsi, penelitian sampai skripsi ini selesai.

6. Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah membantu

mengoreksi kesempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS, S.Psi selaku Dosen Penyelaras yang juga

telah banyak memberi masukan untuk perbaikan skripsi ini.

8. Ibu Dra.Zuraida Lubis, M.Pd., selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak

memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang

telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi,

(9)

iv

10.Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha

surat-menyurat.

11.Ibu Nurmadiah, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Nurul Hasanah dan

Ibu Sugiarti, S.Pd., beserta siswa kelas VIIIB SMP Nurul Hasanah yang

telah banyak membantu saya selama proses penelitian berlangsung .

12.Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tuaku tercinta,

Ayahanda Suyatman dan Ibunda Khairani Nasution yang tidak

henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun materil.

Melalui mereka juga saya dapat dan rasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah

dan Mama adalah inspirasi dan sumber semangat saya dalam

menyelesaikan studi ini. Terima kasih kalian telah berjuang untuk kami

anak-anakmu. Ayah dan Mama, skripsi dan gelar ini saya persembahkan

sebagai kado kecil untuk kalian. Tak lupa buat kakakku Winda Lestari dan

adikku, Lailan Ajizah. Terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya

selama ini setia menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi.

13.Untuk sahabat-sahabat ku tersayang Kesebelasan (Birul, Dani, Uci, Kiki,

Vany, Maw, Listy, Nindy, Novi, Nisa) yang telah banyak membantu serta

memberikan masukan kepada penulis, semoga persahabatan kita tetap

abadi selamanya. Sahabatku Bara Bere (Dani, Uci, Maw, Novi, David,

Kasful, Imam). Seluruh teman-teman BK 2010 yang tidak bisa disebutkan

satu persatu. Teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Lima Puluh. Terimakasih

(10)

v

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata

bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima terima kasih.

Medan, September 2014 Penulis,

(11)

i

ABSTRAK

NURHAYANI, NIM : 1103151050. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Home Room Terhadap Kecenderungan Tindakan Volatile Substance Abuse (VSA) Pada Siswa Kelas VIII SMP Nurul Hasanah Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan, 2014.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik home room terhadap penurunan tindakan volatile sustance abuse (VSA) pada siswa kelas VIII SMP Nurul Hasanah Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik home room terhadap tindakan volatile sustance abuse (VSA) pada siswa kelas VIII SMP Nurul Tahun Ajaran 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pre-test dan post-test group. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Nurul Hasanah yang berjumlah 28 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang tindakan volatile substance abuse (VSA) yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok teknik home room secara klasikal. Teknik analisis data menggunakan uji beda (uji t).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik home room terhadap tindakan volatile substance abuse (VSA) siswa kelas VIII SMP Nurul Hasanah Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji beda ( uji t) yang menunjukkan bahwa pada taraf signifikan 5%, thitung >

t

tabel (5,62 > 1,703). Hasil skor angket Pre-Test tindakan volatile substance abuse (VSA) siswa (M) = 67,85 dan skor Post-Test tindakan volatile substance abuse (VSA) siswa (M) = 61,64, artinya ada pengaruh antara layanan bimbingan kelompok teknik home room terhadap penurunan kecenderungan tindakan volatile substance abuse (VSA) siswa kelas VIII SMP Nurul Hasanah Tahun Ajaran 2014/2015, dapat diterima.

(12)

vi

2.2.4. Teknik-teknik Bimbingan kelompok ... 22

(13)

vii

2.4. Peran Bimbingan Kelompok Teknik Home Room Terhadap Penurunan Kecenderungan Tindakan Volatile Substance Abuse (VSA) 30 2.5. Kerangka Konseptual ... 31

2.6. Hipotesis ... 32

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 34

3.2. Subjek Penelitian ... 35

3.3. Operasional Variabel Penelitian ... 35

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.5.Prosedur Pelaksanaan penelitian ... 39

3.6. Teknik Analisis Data ... 40

3.7. Persiapan Penelitian ... 43

3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 44

4.2. Pengujian Persyaratan Penelitian ... 45

4.3. Deskripsi Data Hasil ... 47

4.4. Pengujian Hipotesis ... 49

4.5. Pembahasan Penelitian ... 49

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 51

5.2. Saran-saran ... 51

(14)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Beberapa jenis Produk VSA dan Kandungannya ... 11

Tabel 2.2. Dampak-dampak Penggunaan Volatile Substance Abuse (VSA) ... 13

Tabel 2.3. Jenis-Jenis Bahan Kimia dan Efek pada Tubuh ... 14

Tabel 3.1. Jumlah Keseluruhan Subjek Penelitian ... 35

Tabel 3.2. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ... 38

Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Tindakan Volatile Substance Abuse (VSA)... 39

Tabel 4.1. Hasil Kategori Pengukuran Rentang Skor Pre-Test ... 47

Tabel 4.2. Hasil Kategori Pengukuran Rentang Skor Post-Test ... 48

Tabel 4.3. Hasil Perbandingan Pengukuran Rentang Data Pre-Test dan Data Post-Test .. 48

Tabel 1. Ringkasan Perbandingan Validitas Angket Tindakan VSA ... 59

Tabel 2. Varians Butir Item Angket Tindakan VSA ... 62

Tabel 3. Tabulasi dan Penelitian... 68

Tabel 4. Perhitungan Kategori Tindakan VSA Sebelum Diberi Layanan BKp ... 69

Tabel 5. Perhitungan Kategori Tindakan VSA Sesudah Diberi Layanan BKp... 72

Tabel 6. Pre-Test dan Post-Test Tindakan VSA... 79

Tabel 7. Uji Normalitas Data Pre-Test ... 85

Tabel 8. Uji Normalitas Data Post-Test ... 87

Tabel 9. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 89

Tabel 10. Tabel r ... 110

Tabel 11. Tabel t ... 111

Tabel 12. Tabel f ... 112

Tabel 13. Tabel z ... 113

(15)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Angket Uji Coba ... 55

Lampiran 2.SPSSI ... 57

Lampiran 3. Perhitungan Validitas ... 58

Lampiran 4. Perhitungan Reliabilitas ... 61

Lampiran 5. Angket Tindakan VSA ... 64

Lampiran 6. Sebaran Data Pre-Test ... 66

Lampiran 7. Sebaran Data Post-Test ... 67

Lampiran 8. Tabulasi Data Penelitian ... 68

Lampiran 9. Perhitungan Kategori Pre-Test ... 69

Lampiran 10. Perhitungan Kategori Post-Test ... 72

Lampiran 11. Perhitungan Mean dan Standart Deviasi Pre-Test ... 75

Lampiran 12. Perhitungan Mean dan Standart Deviasi Post-Test ... 77

Lampiran 13. Uji Hipotesis ... 79

Lampiran 14. Perhitungan Penurunan... 82

Lampiran 15. Uji Homogenitas ... 83

Lampiran 16. Uji Normalitas ... 84

Lampiran17. Jadwal Pelaksanaan ... 89

Lampiran 18. RPLBK (pertemuan 1)... 90

Lampiran 19. RPLBK (pertemuan 2)... 98

Lampiran 20. RPLBK (pertemuan 3)... 103

(16)
(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masa remaja merupakan periode peralihan, dimana status individu tidaklah

jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan, remaja tidak lagi

seorang anak dan juga bukan orang dewasa (Hurlock:1980:207). Pada masa inilah

umumnya dikenal sebagai masa penuh energi, serba ingin tahu, belum sepenuhnya

memiliki pertimbangan yang matang, mudah terpengaruh, nekat, berani, emosi tinggi,

selalu ingin mencoba dan tidak mau ketinggalan. Pada masa-masa inilah mereka

merupakan kelompok yang paling rawan berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba

salah satunya penyalahgunaan zat adiktif.

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 menyatakan bahwa zat adiktif adalah

obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup dapat

menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit

dihentikan dan berefek ingin menggunakannya terus menerus yang jika dihentikan

dapat memberi efek lebih luar biasa atau rasa sakit yang luar biasa.

Dari beberapa jenis zat adiktif, rokok merupakan topik yang paling sering

diangkat sebagai bahan untuk penelitian. Padahal jenis zat adiktif lainnya juga

memiliki pengaruh yang cukup banyak digunakan dikalangan remaja. Misalnya zat

adiktif berupa volatile substance/inhalen. Dalam kalangan remaja, khususnya anak

yang duduk di sekolah menengah pertama (SMP) biasanya kurang memiliki akses ke

(18)

2

Sebagai alternatif lain, anak-anak tersebut mulai mencoba-coba bahan (zat adiktif)

yang ada di sekitar mereka, seperti dengan menggunakan lem yang dihirup

sebagaimana halnya dengan beberapa jenis narkoba tertentu.

Kenakalan remaja yang seperti ini sering terjadi namun jarang disadari dan

diketahui oleh orang tua. Perbuatan ini disebut volatile substance abuse (VSA). Sedangkan kalangan remaja sendiri mengenalnya dengan sebutan “ngelem”. Volatile

substance abuse (VSA) adalah salah satu cara remaja untuk mendapatkan efek “fly”

atau “euforia”. Volatile substance terdapat pada berbagai barang keperluan rumah

tangga, kantor, cat dan lain-lainnya. Inilah yang membuat volatile substance abuse

(VSA) menjadi pilihan anak remaja, selain itu volatile substance abuse (VSA)

memiliki harga yang relatif lebih murah dan kurang atau tidak ada aturan yang

mengatur penjualan, pembelian, maupun kepemilikaannya, mudah diperoleh, mudah

digunakan langsung tanpa membutuhkan peralatan. Hal inilah yang membuat produk

yang mengandung volatile substance abuse (VSA) ini menjadi semacam narkotika

yang mudah didapatkan.

Menurut U.S. Department of Health and Human Services, 2003 (dalam

Hashim dkk: 2009:2), bahan yang tergolong dalam kategori inhalen atau VSA adalah

pelarut organik, minyak gas, nitrat dan gas anestetik. zat-zat yang yang termasuk

dalam kategori VSA merupakan produk yang mudah didapat dipasaran seperti bensin,

pernis, aseton untuk pembersih warna kuku, lem, pengencer cat, tip-ex, semprotan,

freon dan menghasilkan uap dari pelarut organik yang sangat mudah menguap yang

bila disalahgunakan misalnya dengan menghirup uap dan gasnya dapat menyebabkan

(19)

3

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh University of Michigan, diketahui bahwa akhir-akhir ini penggunaan volatile substance/inhalen dikalangan remaja AS cenderung meningkat, khususnya dikalangan siswa kelas delapan. Penggunaan inhalen dikalangan siswa kelas delapan setiap tahunnya telah meningkat dari 7,7 persen hingga 8,7 persen di tahun 2003, kemudian meningkat lagi menjadi 9,6 persen di tahun 2004. Berdasarkan survei tahun 2004, inhalen dan oxycontin dinyatakan sebagai dua obat yang peningkatan penggunaannya paling tinggi, Johnston dkk,2005 (dalam Santrock:2007:253).

Di Indonesia, penggunaan volatile substance abuse (VSA) ini awalnya

ditemukan pada anak-anak jalanan. Tren penggunaan volatile substance abuse (VSA)

dikalangan anak jalanan ini ternyata juga membawa efek negatif bagi anak remaja

lainnya (siswa). Pergaulan teman sebaya memperkenalkan mereka pada salah satu

jenis narkoba ini.

Sebuah survei yang dilakukan Yayasan (KKSP) Kelompok Kerja Sosial Perkotaan di kota Medan tahun 2002 menunjukkan sekitar 68,7 persen anak jalanan pernah ‟ngelem‟. Hasil survei menunjukkan,‟ngelem‟ sudah menjadi sebuah kebiasaan, dan menyebabkan ketergantungan berat sehingga mereka tidak peduli terhadap pola makannya. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2010, jenis narkoba yang satu tahun terakhir dipakai oleh pengguna yaitu zat yang sengaja dihirup sampai mabuk (fly) di Perkotaan Nasional adalah sebanyak 35,3%. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2010, pola konsumsi narkoba pada anak tahun 2004 yang pernah pakai lem (Aica, Aibon, UHU) yaitu sebanyak 4,0% kemudian meningkat menjadi 4,8%. pada tahun 2008. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rafika Nursalam di Kota Makassar pada tahun 2009, menunjukkan bahwa 103 anak jalanan yang pernah “ngelem”. Data pengguna volatile substance abuse (VSA) dikalangan anak jalanan yang terus meningkat tiap tahunnya juga berbanding lurus dengan penggunaan VSA dikalangan siswa di Indonesia.

Meskipun remaja dari semua kelompok sosial-ekonomi memiliki kesempatan

untuk terjerumus dalam penggunaan VSA, kalangan remaja yang berasal dari tingkat

(20)

4

VSA ini, Beauvais et al., 2004 (dalam Ives:2009:235). Kebanyak dari mereka (remaja

pengguna VSA) tidak mengetahui dampak berbahaya dari perbuatannya tersebut.

Yang mereka ketahui adalah ketika mereka menghirup lem atau jenis substansi volatil lainnya, mereka akan merasa “fly”, tenang dan juga bahagia. Sedangkan dampak

seperti Sudden sniffing death (kematian mendadak seperti tercekik) , kerusakan

jaringan otak, gangguan pernapasan dan penyakit lainnya tidak diketahui mereka.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara ke SMP Swasta Nurul Hasanah

melalui wawancara langsung dengan guru BK ditemukan beberapa siswa yang telah

kedapatan melakukan tindakan volatile substance abuse (VSA) pada saat diluar jam

pelajaran. Contohnya: ada siswa yang memiliki sifat mudah marah, tidak memiliki

semangat untuk belajar, sering bolos, berpenampilan urakan, dan terkadang tercium

bau zat kimia (seperti bau lem cap kambing) pada baju sekolah siswa tersebut. Dan

adanya laporan dari beberapa siswa lain yang menyatakan bahwa teman mereka

merupakan siswa yang melakukan tindakan volatile substance abuse (VSA). Bahkan

ada seorang siswa yang putus sekolah karena tidak adanya minat belajar lagi akibat

terlalu sering menghirup lem pada diluar jam sekolah.

Pada kasus seperti ini, sekolah diharapkan dapat mencegah dan

menanggulangi tindakan volatile substance abuse (VSA) dikalangan siswa agar tidak

ada lagi siswa yang melakukan tindakan volatile substance abuse (VSA) karena dapat

merusak masa depan mereka sendiri. Konselor sekolah memiliki peranan penting

dalam membantu pencegahan dan juga pengentasan tindakan volatile substance abuse

(VSA) dikalangan siswa. Salah satu cara adalah dengan melakukan bimbingan

(21)

5

Menurut Romlah (2001:3) bahwa bimbingan kelompok merupakan salah satu

teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai

perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan , bakat, minat serta

nilai-nilai yang dianut dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan

kelompok bukan untuk mencegah timbulnya masalah siswa dan mengembangkan

potensi siswa. Salah satu teknik dalam pelaksanaan bimbingan kelompok dengan

menggunakan teknik home room . Teknik home room berarti kegiatan kelompok

dengan penciptaan suasana seperti dirumah, yaitu bebas, terbuka, santai, dan

blak-blakan. Dengan demikian para anggota dapat mengemukakan aspirasi dan

kecemasannya secara bebas dan tanpa merasa takut dimarahi. Masalah volatile

substance abuse (VSA) ini dibicarakan dalam kelompok dan dipimpin oleh guru.

Melalui teknik ini, guru mengarahkan siswa bagaimana cara pencegahan agar tidak

terjerumus dalam tindakan volatile substance abuse (VSA) serta cara

penanggulangannya.

Dengan begitu peneliti merasa penting untuk melakukan penelitian tentang

tindakan volatile substance abuse (VSA) dengan memberi layanan bimbingan

kelompok dengan teknik home room. Jadi upaya mengentaskan tindakan volatile

substance abuse (VSA) inilah yang menarik untuk dikaji lebih jauh sehingga

penelitian ini akan dilakukan dengan judul :“ Adakah Pengaruh Layanan

Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Home Room Terhadap Penurunan Kecenderungan Tindakan Volatile Substance Abuse (VSA) Pada Siswa Kelas

(22)

6

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, peneliti mengidentifikasi beberapa

masalah diantaranya adalah :

a. Penggunaan volatile substance abuse (VSA) mengakibatkan siswa kurang

berminat dan kurang bersemangat dalam proses belajar dan mengajar.

b. Siswa sering membuat keributan didalam maupun luar kelas, akibat pengaruh „fly‟ dari volatile substance abuse (VSA)

c. Prestasi siswa menurun akibat penggunaan volatile substance abuse (VSA)

d. Siswa sering bolos sekolah dan lebih memilih berkumpul dengan teman

pengguna volatile substance abuse (VSA)

e. Siswa sering melawan dan bersifat tidak respek kepada guru

f. Sulit berkomunikasi dengan orang lain akibat dampak penggunaan volatile

substance abuse (VSA)

g. Mata merah dan berair serta iritasi kulit sekitar mulut dan hidung

h. Lem, solve, bekas cat tertinggal pada baju, jari tangan, hidung atau mulut

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas maka maka

penulis hanya membatasi permasalahan pada penurunan kecenderungan tindakan

volatile substance abuse (VSA) dengan bimbingan kelompok teknik home room pada

(23)

7

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas maka

permasalahan dalam penelitian ini adalah : “ Sejauh Mana Pengaruh Pelaksanaan

Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Home Room terhadap penurunan

kecenderungan Tindakan Volatile Subtance Abuse (VSA) pada Siswa Kelas VIII

SMP Nurul Hasanah Tahun Ajaran 2014 / 2015 ? ”

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan

layanan bimbingan kelompok teknik home room terhadap penurunan

kecenderungan tindakan volatile subtance abuse (VSA) pada siswa SMP Swasta

Nurul Hasanah Tahun Ajaran 2014/2015 “

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi

pihak-pihak yang terkait. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini sebagai alternatif terhadap pencegahan dan

penanganan dalam tindakan volatile substance abuse (VSA) yang

dilakukan oleh siswa.

b. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti lain yang akan

(24)

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

menanggulangi masalah dalam tindakan volatile substance abuse (VSA) .

b. Bagi konselor, rumusan program yang dihasilkan dapat menjadi panduan

dalam pengentasan tindakan volatile substance abuse (VSA) pada siswa.

c. Bagi siswa, sebagai masukan dalam membantu mengatasi tindakan

(25)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, yaitu hasil pre-test

mempunyai rata-rata (M) = 67,85 dan Standar Deviasi (SD) = 8,75, sedangkan

post-test rata-rata (M) = 61,64 dan Standar Deviasi (SD) = 8,65. Sehingga

diperoleh hipotesis bahwa thitung > ttabel (5,62 > 1,703) pada taraf signifikan 5%.

Maka hipotesa yang menyatakan, ada pengaruh antara layanan bimbingan

kelompok teknik terhadap tindakan volatile substance abuse (VSA) siswa kelas

VIII SMP Nurul Hasanah Tahun Ajaran 2014/2015, dapat diterima.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan beberapa saran

yaitu :

1. Bagi pihak sekolah disarankan agar memberikan program-program yang baru

dan menarik agar siswa lebih mengenal manfaat dari pemberian layanan

bimbingan dan konseling di sekolah.

2. Bagi Konselor sekolah mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok teknik

homeroom dapat menurunkan tindakan volatile substance abuse (VSA)

siswa, maka selayaknya layanan bimbingan kelompok secara berlanjut dapat

tetap dilaksanakan oleh Guru BK.

3. Bagi siswa diharapkan agar lebih aktif mengikuti berbagai program BK yang

dibuat oleh sekolah agar siswa mampu mengembangkan diri dan dapat

(26)

52

4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan jika meneliti dengan model penelitian

seperti penelitian ini, agar tidak menghitung nilai responden yang sudah

rendah pada data post-test. Hal ini dikarenakan akan berpengaruh pada nilai

mean data post- test yang ada. Selain itu, diharapkan bagi peneliti selanjutnya

untuk lebih menyempurnakan kekurangan yang ada dalam pelaksanaan

(27)

53

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharshimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska

Hashim, H., Mutalip, A., dkk.,2009. “Liat Naga Boleh, Jadi Goku Pun Boleh”: Kajian remaja Penyahgunaan Inhalan Di Daerah Kuching, Sarawak. Online (http://www.adk.gov.my/html.diakses pada tanggal 24 Desember 2013)

Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga

Ives, Richard.2009.Menangani Penyahgunaan Substansi-Substansi Volatil.Dalam Kathryn Geldard (Ed.),Konseling Remaja:Intervensi Praktis Bagi Remaja Berisiko (hlm. 235-252). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Joewana, Satya.2004.Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif : Penyahgunaan NAPZA/Narkoba. Jakarta : Buku Kedokteran (EGC)

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 420/MENKES/III/2010 tentang Pedoman layanan Terapi dan Rehabilitasi Komprehensif pada Gangguan Penggunaan NAPZA Berbasis Rumah Sakit.2010. Jakarta:Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Mulyadi, Mus.2013.Perilaku Ngelem Pada Anak Jalanan. Naskah Publikasi. Tanjung Pinang, Fisip Univ, Maritim Raja Ali Haji. Online.(http://jurnal.umrah.ac.id/html.diakses pada 25 Desember 2013)

NIDA(National Institute of Drug Abuse).2005.Online. (http://www.nida.nih.gov/researchreports/inhalants.html. diakses pada tanggal 23 Januari 2014)

Prayitno, & Amti, E. 2004. Dasar-Dasar BK. Jakarta : Asdi Mahasatya.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok 9 Dasar Dan Profil. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Rahmulyani.2012.Rehabilitasi dan Kesejahteraan Sosial. Medan:UNIMED

(28)

54

Santrock, John.2007.Remaja, Jilid 2. Ed. 11. Terjemahan oleh Benedictine Widyasinta. 2007. Jakarta: Erlangga.

Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan. Jakarta : Rineka Cipta

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Willis, Sofyan. (2010). Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung : Alfabeta

Winkel, W.S & Hastuti, Sri, MM. (2012). Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta :Media Abadi

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan pertama yaitu dalam penelitian ini terdapat empat wacana dominan tentang keperempuanan ( womanhood ) di masa Victoria antara lain perempuan sebagai istri yang tunduk

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah atribut pada ikan kakap merah ( Lutja nus a rgentima culatus ) telah memenuhi sifat ideal sesuai dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu kontak dan konsentrasi awal kromium ketika adsorpsi mencapai kesetimbangan serta untuk mengetahui pola isoterm

This is in particular true of the binary encodings, variable array size, local and reference frames and semantics concepts4. Summary of change:  Add clear examples and

• Perhitungan biaya dimulai pada saat pembangkit paralel trip tiba – tiba (di luar rencana operasi yang dilaporkan ke PLN) yang diakibatkan oleh Pemilik Pembangkit sampai

Tujuan mengalokasikan total biaya bersama adalah untuk membantu pihak manajemen dalam mengetahui harga pokok produk yang sebenarnya dan laba perusahaan dari setiap produk yang

• Seperti kita ketahui bahwa permukaan bumi dapat mengubah propagasi suatu gelombang, dengan demikian kondisi yang ideal dari ruang bebas di mana gelombang

menjaring sikap peduli lingkungan siswa dilakukan dengan memberikan skala sikap peduli lingkungan siswa. Setelah melakukan pretest kedua kelompok subjek mendapatkan