• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN (ENTERPRENEURSHIP) MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOME ROOM PADA SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN (ENTERPRENEURSHIP) MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOME ROOM PADA SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN (ENTERPRENEURSHIP) MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK

HOME ROOM PADA SISWA SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN AJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Oleh:

ZULBAIDAH

NIM. 109451022

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik ALLAH SWT, Pencipta dan Pengendali alam

semesta, atas segala nikmat dan hidayah yang tak terkira sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Minat Kewirausahaan

(Enterpreneurship) Di Kalangan Siswa SMK Melalui Layanan Bimbingan

Kelompok Teknik Home room Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Tebing

Tinggi Tahun Ajaran 2013/2014”.” Shalawat dan salam tercurah kepada

Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi

setelahnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan

dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja

keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak, akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan juga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara

lain:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, Selaku Dekan FIP UNIMED

3. Pembantu Dekan 1, Pembantu dekan II, dan Pembantu dekan III Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris

(7)

5. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Dosen – dosen Penguji yang telah memberikan masukan yang sangat

membangun dalam skripsi ini yaitu Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd, Ibu Dra.

Kemali Syarif, M.Pd, dan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd.

7. Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis.

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang

telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi

kepada penelitian selama berada didalam maupun di luar perkuliahan.

9. Seluruh Staff dan pegawai fakultas Ilmu Pendidikan, pegawai

perpustakaan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan

kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.

10.Bapak Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Tebing Tinggi, guru- guru serta

pegawai SMK Negeri 2 Tebing Tinggiserta siswa SMK Negeri 2 Tebing

Tinggi yang telah banyak membantu penulis.

11.Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Zulkarnain dan

Ibunda (Alm) Dahniar Purba. Melalui merekalah saya temukan dan

rasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan penopang

semangat ananda dalam mengarungi samudra kehidupan ini, serta Nenek

yang selalu memanjatkan doa, ibu Rahimah S.Pd dan seluruh keluarga

(8)

12.Untuk Adik tersayang Zulfadly, yang telah memberikan semangatnya

selama ini kepada penulis.

13.Sahabatku tersayang Oulia Ulfa, Meka Pratika, Mira Humairoh,Tria

Wulan, Almarhumah Nurvita Lestari, Halimatun, Ayudyah, Erni, Ayuni

Nuraida Lubis yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

14.Sahabat-sahabat Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan 2009

khusunya Kelas Reguler A, Reguler B dan Ekstensi yang tidak dapat

penulis sebutkan namanya satu persatu.

15.Sahabat- sahabat KSR PMI UNIMED (kak jaya, kak kiki, kak friska,

ratna, hudi, citra, imah) yang selalu bisa membangkitkan rasa semangat

untuk tetap maju.

16.Juga untuk teman-teman PPLT 2012 SMA Negeri I Teluk Mengkudu.

serta semua pihak yang tidak tersebutkan oleh penulis, terima kasih atas

dukungan dan doanya.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata

bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.

Medan, September 2013 Penulis

(9)

ABSTRAK

Zulbaidah. NIM. 109451022. Meningkatkan Minat Kewirausahaan (Enterpreneurship) Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Home Room Pada SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: kurangnya minat kewirausahaan (enterpreneurship) pada siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2013/2014? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik home room terhadap minat kewirausahaan pada siswa kelas XI TAV 2 SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI-TAV 2 SMK Negeri 2 Tebing Tinggi, dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang yang diambil dengan teknik Sampling Total. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang minat kewirausahaan yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Dari 45 butir soal yang disebarkan diketahui ada 33 soal yang valid dan 12 soal yang tidak valid. Jadi soal yang diberikan terhadap 28 sampel berjumlah 33 butir. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik home room. Teknik analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik home room terhadap minat kewirausahaan siswa pada siswa kelas XI TAV 2 SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung

adalah 7,04 > ttabel adalah 1,70. Maka hipotesa yang menyatakan bahwa terdapat

(10)

DAFTAR ISI

1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat ... 13

1.2. Enterpreneurship (kewirausahaan) ... 14

1.2.1 Pengertian Enterpreneurship ... 14

1.2.2 Tujuan kewirausahaan (Enterpreneurship) ... 15

1.2.3 Karakter enterpreneur. ... 16

1.2.4 Keuntungan dan kerugian menjadi enterpreneur ... 19

1.2.5 Keberanian yang harus dimiliki ... 20

1.3. Pengertian Minat Kewirausahaan. ... 22

2.BimbinganKelompok ... 22

a. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 22

b. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 24

c. Isi Layanan Bimbingan Kelompok ... 24

(11)

2.1 Teknik Homeroom ... 25

a. Pengertian Teknik Homeroom ... 25

b. Tujuan Teknik Homeroom ... 27

c. Prosedur Pelaksanaan Layanan Teknik Homeroom ... 28

d. Kelebihan Teknik Homeroom ... 28

B. MeningkatkanMinatKewirausahaan (Enterpreneurship) DikalanganSiswa SMK MelaluiLayananBimbinganKelompok ... 29

C. KerangkaBerpikir ... 31

D. Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Jenis Penelitian ... 33

B. Subjek Penelitian ... 34

C. Operasional Variabel Penelitian ... 34

D. Tehnik Pengumpulan Data ... 35

E. Tehnik Analisis Data ... 39

F. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 43

B. Pengujian persyaratan Analisis ... 45

C. Analisis data Penelitian ... 46

D. Pengujian Hipotesis ... 50

E. Pembahasan Penelitian ... 50

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

A.Kesimpulan ... 53

B.Saran-saran ... 53

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Keuntungan dan kerugian berwirausaha ... 20

Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket ... 37

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket minat kewirausahaan ... 37

Tabel 4.1 Deskripsi sekolah ... 44

Tabel 4.2 Hasil Pre- Test ... 47

(13)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. FOTO KETIKA MEMBERI PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

GAMBAR 2. FOTO KETIKA MENGISI ANGKET

GAMBAR 3. FOTO PEMBUKAAN BKP

GAMBAR 4. FOTO KETIKA MELANGSUNGKAN BKP

GAMBAR 5. FOTO BERSAMA DENGAN SISWA KELAS XI TAV 2 SMK

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Uji Coba Minat Kewirausahaan

Lampiran 2. Angket Valid Minat Kewirausahaan

Lampiran 3. Uji Coba Angket

Lampiran 4. Uji Validitas Angket

Lampiran 5. Uji Reliabilitas Angket

Lampiran 6. Sebaran Data Pre-Test

Lampiran 7. Sebaran Data Post-Test

Lampiran 8.Perhitungan Kategori Minat Kewirausahaan

Lampiran 9. Perhitungan Pre-test

Lampiran 10. Perhitungan Post-Test

Lampiran 11. Pengujian Hipotesis

Lampiran 12. Satuan Layanan dan Daftar Hadir

Lampiran 13. Dokumentasi

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia, masyarakat dan bangsa Indonesia dewasa ini berada di era

globalisasi. Persaingan di era globalisasi ini semakin ketat, bukan hanya

perguruan tinggi saja yang harus bersaing melainkan juga para siswa lulusan

sekolah menengah, terutama menengah kejuruan. Lulusan sekolah menengah

kejuruan banyak yang harus berhadapan langsung dengan dunia kerja.

Berbedadengan sekolah menengah atas yang mengacu keperguruan tinggi.

Dengan melihat itu ,siswa SMK harus memiliki pendidikan dan pembelajaran

khusus.

Untuk menambah dan meningkatkan kualitas diri siswa, salah satu langkah

kongkret yang dilakukan adalah mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran

baik secara formal dan nonformal. Proses ini dilakukan dengan menambah

pengetahuan dan keterampilan yang aplikatif terhadap kebutuhan hidup. Dengan

sejalannya pengetahuan yang kita miliki, kita dapat menyelesaikan setiap masalah

berdasarkan konsep- konsep yang kita dapatkan dari proses belajar. Sementara itu,

keterampilan memberikan kesempatan pada kita untuk dapat mengerjakan

berbagai kegiatan hidup lebih baik dibandingkan orang lain.

Keterampilan dalam berwirausaha telah menjadi satu tuntutan setiap siswa

SMK sebab tingkat perbandingan lapangan pekerjaan dengan jumlah pencari kerja

sungguh tidak seimbang sekali. Beberapa faktor penyebabnya yaitu: 1). Sebagian

(16)

pekerjaan-pekerjaan di sektor formal seperti menjadi Pegawai Negeri Sipil.

Sedangkan pemerintah telah memprogramkan bahwa pertumbuhan jumlah

Pegawai Negeri adalah 0 persen. Kalaupun ada penerimaan dan pengangkatan

Pegawai Negeri baru, itu hanyalah penyisipan untuk menggantikan

mereka-mereka yang sudah memasuki usia pensiun, dan itu pun jumlahnya sangat sedikit;

2). Sebagian para calon tenaga kerja itu tidak memiliki bekal pendidikan

kewirausahaan (entrepreneurship), sehingga mereka cenderung mencari atau

mengharapkan pekerjaan dari orang lain dan bukan sebaliknya berupaya

mengembangkan potensi dirinya serta berusaha menciptakan lapangan pekerjaan

untuk orang lain.

SMK Negeri 2 Tebing tinggi merupakan salah satu sekolah tingkat

menengah kejuruan yang mengadakan pendidikan lifeskill. Di sekolah ini dibagi

dalam lima jurusan yaitu Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat

Lunak (RPL), Teknik Audio Video (TAV), Teknik Kendaraan Ringan (TKR),

Teknik Sepeda Motor (TKM) dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL). Di

setiap jurusan pada SMK Negeri 2 Tebing tinggi diadakan pula mata pelajaran

kewirausahaan (KWU) dalam setiap kelas. Dengan diterapkannya mata pelajaran

kewirausahaan dalam setiap tahun ajaran hendaknya mampu menanamkan

pendidikan kewirausahaan dalam setiap diri siswa.

Dalam pendidikan kewirausahaan inilah, kita berusaha untuk memberikan

bekal kompetensi khusus kepada anak didik. Oleh karena itu membimbing anak

didik untuk belajar menanamkan jiwa wirausaha sejak sekolah dapat dijadikan

(17)

kehidupan berdasarkan kemampuan dirinya. Salah satu bagian kunci dalam proses

layanan pendidikan anak atau proses pembelajaran siswa di sekolah adalah

„membentuk karakter atau sikap mental positif‟ siswa, karena terbentuknya sikap

mental positif akan mampu mengantarkan setiap individu untuk meraih

kesuksesan. (Koentjaraningrat,1982).

http://drarifin.wordpress.com/2009/01/13/pendidikan-kewirausahaan-siswa-melalui-kopsis-sekolah/

Belajar berwirausaha berarti mencoba untuk mengondisikan diri agar anak

didik tidak tergantung pada lapangan kerja orang lain. Hal ini karena kegiatan

wirausaha membiasakan anak didik melakukan kegiatan ekonomi secara mandiri.

Dengan pendidikan dan pembelajaran tentang wirausaha, berbagai hal

dapat dimiliki oleh anak didik sehingga mampu menghadapi permasalahan dalam

hidupnya. Selanjutnya dijadikan bekal menghadapi hidup sehingga mampu

menghadapi kehidupan di masyarakat. Hal ini sangat penting sebab kemampuan

itulah yang dapat menjadikan anak didik survive dalam hidupnya. Dengan

kemampuan aplikatif itulah, anak didik diharapkan untuk diharapkan untuk

belajar wirausaha, yaitu belajar melakukan kegiatan efektif yang dapat

memberikan penghasilan bagi hidupnya.

Sekolah adalah lingkungan utama anak didik sehingga kita harus terus

berusaha agar lingkungan utama anak didik sehingga kita harus terus berusaha

agar lingkungan sekolah dapat dikondisikan selalu dalam suasana penuh

wirausaha. Sebagai lingkungan belajar, seharusnya proses yang terjadi tidak hanya

(18)

hal inilah yang sebenarnya merupakan konsep dasar dari pendidikan dan

pembelajaran yang diselenggarakan sekolah walaupun untuk aspek ketiga sedang

tidak maksimal kecuali di sekolah kejuruan.

Sejak anak- anak mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran anak

didik memang sudah seharusnya dikondisikan untuk mampu menerapkan konsep

kewirausahaan dalam hidup. Hal ini sangat penting untuk membiasakan anak

didik melakukan kegiatan produktif yang dapat memberikan penghasilan bagi

mereka. Dengan cara inilah, kita mengkondisikan anak didik sebagai sosok

produktif bagi kehidupan dirinya dan masyarakatnya. Mereka tidak perlu lagi

bersusah payah mencari pekerjaan sebab dengan keterampilan yang dimilikinya,

dapat memperoleh masukan finansial. Bahkan mereka bisa menciptakan lapangan

kerja bagi orang- orang yang ada disekitarnya. Begitulah yang kita harapkan

dalam pembelajaran wirausaha sejak sekolah.

Sekolah kejuruan berusaha mengkondisikan proses pendidikan dan

pembelajarannya sehingga arah yang seharusnya dituju adalah terciptanya

anak-anak dengan tingkat kesadaran usaha yang tinggi. Hal ini karena selama proses

belajar, anak didik sudah dididik dan diajari bagaimana menghadapi hidup dengan

keterampilan yang dimiliki. Dalam proses pembelajaran praktik di bengkel

sekolah dan workshop sekolah anak didik sudah dibekali dengan berbagai teknik

kerja sesuai program keahliannya.

Akan tetapi, kenyataan yang ada tidak semua siswa mampu

mengaplikasikan ilmu kewirausahaan yang sudah diterapkan di mata pelajaran.

(19)

melakukan kegiatan wirausaha. Mereka belum berani menerima tantangan untuk

mengerjakan barang-barang yang dibutuhkan dan dipesan oleh masyarakat. Ada

banyak alasan yang mereka sampaikan jika ditanyakan tentang ketakutan yang

mereka alami. Semua alasan secara tidak sadar mengecilkan kemampuan yang

mereka miliki.

Jika anak didik di persiapkan untuk mandiri sejak awal, setidaknya kita

terbebas dari kesulitan saat menghadapi hidup. Hal ini sangat penting mengingat

kenyataan bahwa pada saat – saat sekarang ini banyak pengangguran terdidik

bahkan pengangguran ini terdidik. Banyak anak yang menganggur setelah

menyelesaikan proses pendidikannya. Mereka ternyata masih belum mampu

meghadapi kehidupan dengan berbekal hasil proses pendidikan yang dijalaninya.

Anak-anak yang telah lulus SMA ataupun lulusan Pergurantinggi (PT), ternyata

masih banyak yang belum dapat menghadapi hidup secara baik. Mereka justru

menambah panjang barisan penganggur yang mencari pekerjaan untuk dirinya.

Belajar wirausaha merupakan langkah konkret untuk memberikan bekal

aplikatif bagi anak didik. Jika anak didik diberikan bekal wirausaha sejak sekolah,

dirinya akan terkondisikan pada kesiapan untuk melakukan kegiatan wirausaha

yang mengedepankan kemapuan dirinya dan tidak begitu berharap ada masyarakat

atau orang lain. Sungguh, jika hal tersebut dapat dilakukan, sumber daya manusia

negeri ini benar-benar efektif dan berkualitas bagus. Begitu lulus dari pendidikan,

anak –anak sudah dapat menyelenggarakan kegiatan usaha yang mampu

memenuhi kebutuhan hidup sebab mereka sudah melakukan kebutuhan hidup

(20)

Kondisi ini mungkin terlalu ideal bagi anak – anak kita yang selama ini

dianggap berkualitas rendah. Dalam hal inilah diperlukan suatu dorongan

pengetahuan mengenai dunia wirausaha (enterpreneur).

Konselor sekolah memiliki peranan penting membantu dalam

mengembangkan dan meningkatkan jiwa wirausaha (entrepreneur). Salah satu

upaya yang dapat dilakukan konselor untuk membantu mengembangkan dan

meningkatkan jiwa entrepreneur yaitu dengan pemberian layanan bimbingan

kelompok pada siswa melalui teknik homeroom. Melalui layanan bimbingan

kelompok konselor secara langsung berada dalam kelompok tersebut dan

bertindak sebagai fasilitator dalam dinamika kelompok yang terjadi, dengan

menerapkan strategi pengembangan dan teknik-teknik bimbingan kelompok.

Teknik homeroom merupakan suatu kegiatan bimbingan kelompok yang

dilakukan dalam ruang atau kelas dalam bentuk pertemuan antara konselor atau

guru dengan kelompok untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu

terutama hal-hal atau masalah-masalah yang berhubungan dengan pelajaran,

kegiatan sosial, masalah tata tertib dan moral, cara berpakaian atau

masalah-masalah lain di luar sekolah. Dalam acara homeroom ini hendaknya diciptakan

suasana yang menyenangkan, sehingga terjadi dialog yang bebas.Dengan

homeroom ini anak mampu bekerjasama, berinteraksi dan bersosialisasi, bertukar

fikiran dan berbagi pengalaman dengan teman sebayanya. Setiap siswa

memperoleh kesempatan untuk mengemukakan pikirannya masing-masing dalam

(21)

Dengan bimbingan kelompok dapat membantu siswa sekaligus dalam

mengembangkan dan meningkatkan jiwa enterpreneur.

Dalam kegiatan inilah anak mengetahui banyak hal mengenai dunia

(kewirausahaan) entrepreneurship. Jika pengetahuan itu menjadi bagian integral

dari anak , hal itu dapat diwujudkan dalam kegiatan nyata di kehidupan nyata.

Akhirnya, siswa- siswa di sekolah kejuruan tidak lagi menambah barisan

pengangguran, bahkan mereka bias memperpendek barisan pengangguran sebab

sebagian dari mereka bakal mampu membuka lapangan pekerjaan untuk

masyarakat.

Spesifikasi program di sekolah kejuruan ini dapat kita lihat dari materi

pembelajaran yang salah satunya adalah pembelajaran produktif, yaitu

pembelajaran yang membimbing anak didik agar dapat barang atau jasa.

Pembelajaran produktif ini merupakan implementasi konsep learning by doing.

Anak didik dibimbing untuk melakukan kegiatan belajar dengan melakukan

kegiatan praktik.

Berdasarkan problematika diatas, penulis sangat termotivasi untuk meneliti

Peningkatan Minat Kewirausahaan (Enterpreneurship) di Kalangan Siswa

SMK Dengan Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMK Negeri 2

(22)

B. Identifikasi Masalah

Indikator masalah ini muncul disebabkan oleh :

1. Kurangnya dorongan mengenai dunia kewirausahaan (Enterpreneurship).

2. Siswa SMK masih saja mengharapkan pekerjaan dari lapangan kerja yang

ada.

3. Apabila di umur mereka yang produktif seperti itu memiliki waktu luang.

Hal ini membuka kemungkinan mereka akan mengalami kenakalan

remaja.

4. Tidak adanya sikap percaya diri siswa untuk memberanikan diri untuk

berwirausaha.

5. Layanan bimbingan kelompok belum dilaksanakan secara efektif.

C. Pembatasan Masalah

Disebabkan berbagai keterbatasan yang dimiliki, baik waktu, dana,

wawasan yang dimiliki peneliti serta untuk menghindari kesimpang-siuran dalam

penelitian ini, maka penulis hanya membatasi permasalahan mengenai penelitian

ini adalah “Peningkatan Minat Kewirausahaan (Enterpreneurship) di Kalangan

Siswa SMK Dengan Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMK Negeri 2

(23)

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh sebelum dilaksanakan layanan bimbingan kelompok

teknik homeroom terhadap minat kewirausahaan siswa kelas XI SMK

Negeri 2 Tebing tinggi.

2. Apakah ada pengaruh setelah dilaksanakan layanan bimbingan kelompok

teknik homeroom terhadap minat kewirausahaan siswa kelas XI SMK

Negeri 2 Tebing tinggi.

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui tingkat minat siswa sebelum dilaksanakannya layanan

bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik homeroom pada siswa

kelas XI SMK Negeri 2 Tebing tinggi

2. Untuk mengetahui besar pengaruh minat siswa setelah dilaksanakannya

layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik homeroom

(24)

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritris

a. Penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan masukan untuk

pengembangan ilmu, khususnya dalam peningkatan minat kewirausahaan

melalui layanan bimbingan kelompok.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dalam

bidang psikologi pendidikan dan bimbingan konseling, mengenai

peningkatan minat kewirausahaan siswa melalui layanan bimbingan

kelompok siswa kelas XI SMK Negeri 2 Tebing Tinggi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pihak guru dan konselor di sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak

guru dan konselor sekolah mengenai program layanan bimbingan

kelompok dalam peningkatan minat kewirausahaan.

b. Bagi para siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada para siswa

mengenai pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam

peningkatan minat kewirausahaan siswa, sehinggan diharapkan dapat

meningkatkan minat yang diharapkan mampu membuka lapangan

(25)

c. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan penalaran,

membentuk pola pikir dinamis, sekaligus mengetahui kemampuan peneliti

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV yaitu pre-test

mempunyai rata-rata (M) = 82,21 dan Standard Deviasi (SD) = , sedangkan

post-test rata-rata (M) = 95,57 dan Standard Deviasi (SD) = 16,32. Sehingga

diperoleh hipotesis t hitung> t tabel = (7,40 > 1,70), maka dapat disimpulkan bahwa

Terdapat Pengaruh yang signifikan dari Bimbingan Kelompok (Tekhnik Home

room) Dalam Meningkatkan Minat Kewirausahaan (Enterpreneurship) di

Kalangan Siswa SMK Negeri 2 Tebing tinggi Tahun Ajaran 2013/2014.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,

antaranya :

1. Bagi pihak sekolah terutama guru pembimbing, hendaknya lebih

memperhatikan minat kewirausahaan siswa, salah satunya dengan mengadakan

bimbingan kelompok teknik homeroom.

2. Bagi siswa sebagai remaja dituntut untuk memiliki minat kewirausahaan yang

optimal sehingga dapat menjadi pribadi yang memiliki jiwa usaha mandiri

3. Untuk para siswa yang belum memiliki minat kewirausahaan hendaknya mau

mengikuti kegiatan bimbingan kelompok teknik homeroom yang diadakan di

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Ari, M. 2012. Penelitian Wirausaha Melalui Model Sinektik Pada Siswa Kelas Xi Ak2 Di Smk Abdi Negara Muntilan S1 thesis. Universitas Negeri Yogyakarta

http://eprints.uny.ac.id/8644/3/bab%202%20%2007104244013.pdf

(di akses tanggal 17 april 2013)

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Peneliitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin. 2009. Pendidikan Kewirausahaan Siswa melalui Kopsis Sekolah. http://drarifin.wordpress.com/2009/01/13/pendidikan-kewirausahaan-siswa- melalui-kopsis-sekolah/

Dalyono, M, 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

FIP Unimed.2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Pers Unimed.

Guntoro. 2007. Pengertian minat berwirausaha (dalam http:///jurnal.skripsi

Universitas Pendidikan Indonesia. (Online), (diakses 18 Februari 2012)

Hartinah, S. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditana

Mulyaningtyas, B dan Yusup Purnomo. 2007 . Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Erlangga

Nursalim. 2002. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno. 1995. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Depdikbud: Rineka Cipta

Pengertian Menurut Ahli Artikel Definisi Minat. 2012

http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-minat-menurut-para-ahli.html

Romlah. 2006. Bimbingan Konseling. Bogor: Ghalia Indonesia.

Saputri,Rahmadian, E. 2012. Kegiatan Keterampilan berjualan bakso bakar dalam mengembangkan minat wira usaha warga belajar kelurahan PKK Kelurahan Kedai Ledang Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Medan: Skripsi

(28)

Sears, Freediman, J, L & Peplau, L, A.1985. Psikolosi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono.2008. Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabela.

Subagyo, Pangestu dan Djarwanto. 2011. Statistik Induktif. Yogyakarta: BGFE.Yogyakarta.

Tan, Anton.2011. Psikologi Penjualan. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo Tanjung, Nurtanjung & ardial. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:

Prenada Media

Tilaar, H.A.R. 2008. Pengembangan Kreativitas dan Enterpreneurship. Jakarta: Kompas.

Tohirin. 2007. Bimbingan Konseling di Sekolah. Jakarta: Grafindo Persada.

Tohirin. 2008. Bimbingan Konseling di Sekolah. Jakarta: Grafindo Persada.

Wijatno, Serian.2009. Pengantar Enterpreneurship.Jakarta :PT. Grasindo

Winkel dan Sri Hastuti. 2012. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan.

Yogyakarta: Media Abadi.

Winkel dan Sri Hastuti. 2004. Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta: Media Abadi.

(29)

Gambar

Tabel 2.1. Keuntungan dan kerugian berwirausaha ........................................
GAMBAR 1. FOTO KETIKA MEMBERI PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sri Lestari yang berjudul “Analisis APBN Mengenai Hutang Luar Negeri

Perkembangan Teknologi Informasi telah berkembang pesat, jika proses belajar dan mengajar di lingkungan sekolah dapat diterapkan dengan menggabungkan kedua ilmu pengetahuan

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 165 Dari kegiatan yang dilaksanakan maka hasil yang dicapai Dinas Kelautan dan. Perikanan Provinsi Sumatera Barat dalam Tahun

Mangkunagaran juga mempunyai kesenian dengan ciri tersendiri yang berbeda dengan daerah-daerah lain, dan juga berbeda dengan keraton Surakarta dan Keraton

This is in particular true of the binary encodings, variable array size, local and reference frames and semantics concepts4. Summary of change:  Add clear examples and

7 Nurul Dwi Rohmatuningtyas, Pengaruh Pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Dengan Seting Pembelajaran Tipe GI Terhadap Minat, dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTs

Jika Saudara bersedia menjadi responden dan dilakukan pengukuran kualitas tidur, maka saya mohon untuk menandatangani persetujuan dan mengisi kuesioner yang

Sehubungan dengan hasil evaluasi dokumen penawaran pekerjaan Pembangunan Pagar BPP (2 Unit)oleh POKJA I Kontruksi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten