MENINGKATKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN (ENTERPRENEURSHIP) MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK
HOME ROOM PADA SISWA SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN AJARAN
2013/2014
SKRIPSI
Oleh:
ZULBAIDAH
NIM. 109451022
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik ALLAH SWT, Pencipta dan Pengendali alam
semesta, atas segala nikmat dan hidayah yang tak terkira sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Minat Kewirausahaan
(Enterpreneurship) Di Kalangan Siswa SMK Melalui Layanan Bimbingan
Kelompok Teknik Home room Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Tebing
Tinggi Tahun Ajaran 2013/2014”.” Shalawat dan salam tercurah kepada
Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi
setelahnya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja
keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak, akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan juga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara
lain:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, Selaku Dekan FIP UNIMED
3. Pembantu Dekan 1, Pembantu dekan II, dan Pembantu dekan III Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris
5. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Dosen – dosen Penguji yang telah memberikan masukan yang sangat
membangun dalam skripsi ini yaitu Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd, Ibu Dra.
Kemali Syarif, M.Pd, dan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd.
7. Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang
telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi
kepada penelitian selama berada didalam maupun di luar perkuliahan.
9. Seluruh Staff dan pegawai fakultas Ilmu Pendidikan, pegawai
perpustakaan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan
kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.
10.Bapak Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Tebing Tinggi, guru- guru serta
pegawai SMK Negeri 2 Tebing Tinggiserta siswa SMK Negeri 2 Tebing
Tinggi yang telah banyak membantu penulis.
11.Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Zulkarnain dan
Ibunda (Alm) Dahniar Purba. Melalui merekalah saya temukan dan
rasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan penopang
semangat ananda dalam mengarungi samudra kehidupan ini, serta Nenek
yang selalu memanjatkan doa, ibu Rahimah S.Pd dan seluruh keluarga
12.Untuk Adik tersayang Zulfadly, yang telah memberikan semangatnya
selama ini kepada penulis.
13.Sahabatku tersayang Oulia Ulfa, Meka Pratika, Mira Humairoh,Tria
Wulan, Almarhumah Nurvita Lestari, Halimatun, Ayudyah, Erni, Ayuni
Nuraida Lubis yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
14.Sahabat-sahabat Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan 2009
khusunya Kelas Reguler A, Reguler B dan Ekstensi yang tidak dapat
penulis sebutkan namanya satu persatu.
15.Sahabat- sahabat KSR PMI UNIMED (kak jaya, kak kiki, kak friska,
ratna, hudi, citra, imah) yang selalu bisa membangkitkan rasa semangat
untuk tetap maju.
16.Juga untuk teman-teman PPLT 2012 SMA Negeri I Teluk Mengkudu.
serta semua pihak yang tidak tersebutkan oleh penulis, terima kasih atas
dukungan dan doanya.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata
bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.
Medan, September 2013 Penulis
ABSTRAK
Zulbaidah. NIM. 109451022. Meningkatkan Minat Kewirausahaan (Enterpreneurship) Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Home Room Pada SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: kurangnya minat kewirausahaan (enterpreneurship) pada siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2013/2014? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik home room terhadap minat kewirausahaan pada siswa kelas XI TAV 2 SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI-TAV 2 SMK Negeri 2 Tebing Tinggi, dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang yang diambil dengan teknik Sampling Total. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang minat kewirausahaan yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Dari 45 butir soal yang disebarkan diketahui ada 33 soal yang valid dan 12 soal yang tidak valid. Jadi soal yang diberikan terhadap 28 sampel berjumlah 33 butir. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik home room. Teknik analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik home room terhadap minat kewirausahaan siswa pada siswa kelas XI TAV 2 SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung
adalah 7,04 > ttabel adalah 1,70. Maka hipotesa yang menyatakan bahwa terdapat
DAFTAR ISI
1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat ... 13
1.2. Enterpreneurship (kewirausahaan) ... 14
1.2.1 Pengertian Enterpreneurship ... 14
1.2.2 Tujuan kewirausahaan (Enterpreneurship) ... 15
1.2.3 Karakter enterpreneur. ... 16
1.2.4 Keuntungan dan kerugian menjadi enterpreneur ... 19
1.2.5 Keberanian yang harus dimiliki ... 20
1.3. Pengertian Minat Kewirausahaan. ... 22
2.BimbinganKelompok ... 22
a. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 22
b. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 24
c. Isi Layanan Bimbingan Kelompok ... 24
2.1 Teknik Homeroom ... 25
a. Pengertian Teknik Homeroom ... 25
b. Tujuan Teknik Homeroom ... 27
c. Prosedur Pelaksanaan Layanan Teknik Homeroom ... 28
d. Kelebihan Teknik Homeroom ... 28
B. MeningkatkanMinatKewirausahaan (Enterpreneurship) DikalanganSiswa SMK MelaluiLayananBimbinganKelompok ... 29
C. KerangkaBerpikir ... 31
D. Hipotesis ... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
A. Jenis Penelitian ... 33
B. Subjek Penelitian ... 34
C. Operasional Variabel Penelitian ... 34
D. Tehnik Pengumpulan Data ... 35
E. Tehnik Analisis Data ... 39
F. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 43
B. Pengujian persyaratan Analisis ... 45
C. Analisis data Penelitian ... 46
D. Pengujian Hipotesis ... 50
E. Pembahasan Penelitian ... 50
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 53
A.Kesimpulan ... 53
B.Saran-saran ... 53
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Keuntungan dan kerugian berwirausaha ... 20
Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket ... 37
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket minat kewirausahaan ... 37
Tabel 4.1 Deskripsi sekolah ... 44
Tabel 4.2 Hasil Pre- Test ... 47
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. FOTO KETIKA MEMBERI PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
GAMBAR 2. FOTO KETIKA MENGISI ANGKET
GAMBAR 3. FOTO PEMBUKAAN BKP
GAMBAR 4. FOTO KETIKA MELANGSUNGKAN BKP
GAMBAR 5. FOTO BERSAMA DENGAN SISWA KELAS XI TAV 2 SMK
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Uji Coba Minat Kewirausahaan
Lampiran 2. Angket Valid Minat Kewirausahaan
Lampiran 3. Uji Coba Angket
Lampiran 4. Uji Validitas Angket
Lampiran 5. Uji Reliabilitas Angket
Lampiran 6. Sebaran Data Pre-Test
Lampiran 7. Sebaran Data Post-Test
Lampiran 8.Perhitungan Kategori Minat Kewirausahaan
Lampiran 9. Perhitungan Pre-test
Lampiran 10. Perhitungan Post-Test
Lampiran 11. Pengujian Hipotesis
Lampiran 12. Satuan Layanan dan Daftar Hadir
Lampiran 13. Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia, masyarakat dan bangsa Indonesia dewasa ini berada di era
globalisasi. Persaingan di era globalisasi ini semakin ketat, bukan hanya
perguruan tinggi saja yang harus bersaing melainkan juga para siswa lulusan
sekolah menengah, terutama menengah kejuruan. Lulusan sekolah menengah
kejuruan banyak yang harus berhadapan langsung dengan dunia kerja.
Berbedadengan sekolah menengah atas yang mengacu keperguruan tinggi.
Dengan melihat itu ,siswa SMK harus memiliki pendidikan dan pembelajaran
khusus.
Untuk menambah dan meningkatkan kualitas diri siswa, salah satu langkah
kongkret yang dilakukan adalah mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran
baik secara formal dan nonformal. Proses ini dilakukan dengan menambah
pengetahuan dan keterampilan yang aplikatif terhadap kebutuhan hidup. Dengan
sejalannya pengetahuan yang kita miliki, kita dapat menyelesaikan setiap masalah
berdasarkan konsep- konsep yang kita dapatkan dari proses belajar. Sementara itu,
keterampilan memberikan kesempatan pada kita untuk dapat mengerjakan
berbagai kegiatan hidup lebih baik dibandingkan orang lain.
Keterampilan dalam berwirausaha telah menjadi satu tuntutan setiap siswa
SMK sebab tingkat perbandingan lapangan pekerjaan dengan jumlah pencari kerja
sungguh tidak seimbang sekali. Beberapa faktor penyebabnya yaitu: 1). Sebagian
pekerjaan-pekerjaan di sektor formal seperti menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Sedangkan pemerintah telah memprogramkan bahwa pertumbuhan jumlah
Pegawai Negeri adalah 0 persen. Kalaupun ada penerimaan dan pengangkatan
Pegawai Negeri baru, itu hanyalah penyisipan untuk menggantikan
mereka-mereka yang sudah memasuki usia pensiun, dan itu pun jumlahnya sangat sedikit;
2). Sebagian para calon tenaga kerja itu tidak memiliki bekal pendidikan
kewirausahaan (entrepreneurship), sehingga mereka cenderung mencari atau
mengharapkan pekerjaan dari orang lain dan bukan sebaliknya berupaya
mengembangkan potensi dirinya serta berusaha menciptakan lapangan pekerjaan
untuk orang lain.
SMK Negeri 2 Tebing tinggi merupakan salah satu sekolah tingkat
menengah kejuruan yang mengadakan pendidikan lifeskill. Di sekolah ini dibagi
dalam lima jurusan yaitu Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat
Lunak (RPL), Teknik Audio Video (TAV), Teknik Kendaraan Ringan (TKR),
Teknik Sepeda Motor (TKM) dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL). Di
setiap jurusan pada SMK Negeri 2 Tebing tinggi diadakan pula mata pelajaran
kewirausahaan (KWU) dalam setiap kelas. Dengan diterapkannya mata pelajaran
kewirausahaan dalam setiap tahun ajaran hendaknya mampu menanamkan
pendidikan kewirausahaan dalam setiap diri siswa.
Dalam pendidikan kewirausahaan inilah, kita berusaha untuk memberikan
bekal kompetensi khusus kepada anak didik. Oleh karena itu membimbing anak
didik untuk belajar menanamkan jiwa wirausaha sejak sekolah dapat dijadikan
kehidupan berdasarkan kemampuan dirinya. Salah satu bagian kunci dalam proses
layanan pendidikan anak atau proses pembelajaran siswa di sekolah adalah
„membentuk karakter atau sikap mental positif‟ siswa, karena terbentuknya sikap
mental positif akan mampu mengantarkan setiap individu untuk meraih
kesuksesan. (Koentjaraningrat,1982).
http://drarifin.wordpress.com/2009/01/13/pendidikan-kewirausahaan-siswa-melalui-kopsis-sekolah/
Belajar berwirausaha berarti mencoba untuk mengondisikan diri agar anak
didik tidak tergantung pada lapangan kerja orang lain. Hal ini karena kegiatan
wirausaha membiasakan anak didik melakukan kegiatan ekonomi secara mandiri.
Dengan pendidikan dan pembelajaran tentang wirausaha, berbagai hal
dapat dimiliki oleh anak didik sehingga mampu menghadapi permasalahan dalam
hidupnya. Selanjutnya dijadikan bekal menghadapi hidup sehingga mampu
menghadapi kehidupan di masyarakat. Hal ini sangat penting sebab kemampuan
itulah yang dapat menjadikan anak didik survive dalam hidupnya. Dengan
kemampuan aplikatif itulah, anak didik diharapkan untuk diharapkan untuk
belajar wirausaha, yaitu belajar melakukan kegiatan efektif yang dapat
memberikan penghasilan bagi hidupnya.
Sekolah adalah lingkungan utama anak didik sehingga kita harus terus
berusaha agar lingkungan utama anak didik sehingga kita harus terus berusaha
agar lingkungan sekolah dapat dikondisikan selalu dalam suasana penuh
wirausaha. Sebagai lingkungan belajar, seharusnya proses yang terjadi tidak hanya
hal inilah yang sebenarnya merupakan konsep dasar dari pendidikan dan
pembelajaran yang diselenggarakan sekolah walaupun untuk aspek ketiga sedang
tidak maksimal kecuali di sekolah kejuruan.
Sejak anak- anak mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran anak
didik memang sudah seharusnya dikondisikan untuk mampu menerapkan konsep
kewirausahaan dalam hidup. Hal ini sangat penting untuk membiasakan anak
didik melakukan kegiatan produktif yang dapat memberikan penghasilan bagi
mereka. Dengan cara inilah, kita mengkondisikan anak didik sebagai sosok
produktif bagi kehidupan dirinya dan masyarakatnya. Mereka tidak perlu lagi
bersusah payah mencari pekerjaan sebab dengan keterampilan yang dimilikinya,
dapat memperoleh masukan finansial. Bahkan mereka bisa menciptakan lapangan
kerja bagi orang- orang yang ada disekitarnya. Begitulah yang kita harapkan
dalam pembelajaran wirausaha sejak sekolah.
Sekolah kejuruan berusaha mengkondisikan proses pendidikan dan
pembelajarannya sehingga arah yang seharusnya dituju adalah terciptanya
anak-anak dengan tingkat kesadaran usaha yang tinggi. Hal ini karena selama proses
belajar, anak didik sudah dididik dan diajari bagaimana menghadapi hidup dengan
keterampilan yang dimiliki. Dalam proses pembelajaran praktik di bengkel
sekolah dan workshop sekolah anak didik sudah dibekali dengan berbagai teknik
kerja sesuai program keahliannya.
Akan tetapi, kenyataan yang ada tidak semua siswa mampu
mengaplikasikan ilmu kewirausahaan yang sudah diterapkan di mata pelajaran.
melakukan kegiatan wirausaha. Mereka belum berani menerima tantangan untuk
mengerjakan barang-barang yang dibutuhkan dan dipesan oleh masyarakat. Ada
banyak alasan yang mereka sampaikan jika ditanyakan tentang ketakutan yang
mereka alami. Semua alasan secara tidak sadar mengecilkan kemampuan yang
mereka miliki.
Jika anak didik di persiapkan untuk mandiri sejak awal, setidaknya kita
terbebas dari kesulitan saat menghadapi hidup. Hal ini sangat penting mengingat
kenyataan bahwa pada saat – saat sekarang ini banyak pengangguran terdidik
bahkan pengangguran ini terdidik. Banyak anak yang menganggur setelah
menyelesaikan proses pendidikannya. Mereka ternyata masih belum mampu
meghadapi kehidupan dengan berbekal hasil proses pendidikan yang dijalaninya.
Anak-anak yang telah lulus SMA ataupun lulusan Pergurantinggi (PT), ternyata
masih banyak yang belum dapat menghadapi hidup secara baik. Mereka justru
menambah panjang barisan penganggur yang mencari pekerjaan untuk dirinya.
Belajar wirausaha merupakan langkah konkret untuk memberikan bekal
aplikatif bagi anak didik. Jika anak didik diberikan bekal wirausaha sejak sekolah,
dirinya akan terkondisikan pada kesiapan untuk melakukan kegiatan wirausaha
yang mengedepankan kemapuan dirinya dan tidak begitu berharap ada masyarakat
atau orang lain. Sungguh, jika hal tersebut dapat dilakukan, sumber daya manusia
negeri ini benar-benar efektif dan berkualitas bagus. Begitu lulus dari pendidikan,
anak –anak sudah dapat menyelenggarakan kegiatan usaha yang mampu
memenuhi kebutuhan hidup sebab mereka sudah melakukan kebutuhan hidup
Kondisi ini mungkin terlalu ideal bagi anak – anak kita yang selama ini
dianggap berkualitas rendah. Dalam hal inilah diperlukan suatu dorongan
pengetahuan mengenai dunia wirausaha (enterpreneur).
Konselor sekolah memiliki peranan penting membantu dalam
mengembangkan dan meningkatkan jiwa wirausaha (entrepreneur). Salah satu
upaya yang dapat dilakukan konselor untuk membantu mengembangkan dan
meningkatkan jiwa entrepreneur yaitu dengan pemberian layanan bimbingan
kelompok pada siswa melalui teknik homeroom. Melalui layanan bimbingan
kelompok konselor secara langsung berada dalam kelompok tersebut dan
bertindak sebagai fasilitator dalam dinamika kelompok yang terjadi, dengan
menerapkan strategi pengembangan dan teknik-teknik bimbingan kelompok.
Teknik homeroom merupakan suatu kegiatan bimbingan kelompok yang
dilakukan dalam ruang atau kelas dalam bentuk pertemuan antara konselor atau
guru dengan kelompok untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu
terutama hal-hal atau masalah-masalah yang berhubungan dengan pelajaran,
kegiatan sosial, masalah tata tertib dan moral, cara berpakaian atau
masalah-masalah lain di luar sekolah. Dalam acara homeroom ini hendaknya diciptakan
suasana yang menyenangkan, sehingga terjadi dialog yang bebas.Dengan
homeroom ini anak mampu bekerjasama, berinteraksi dan bersosialisasi, bertukar
fikiran dan berbagi pengalaman dengan teman sebayanya. Setiap siswa
memperoleh kesempatan untuk mengemukakan pikirannya masing-masing dalam
Dengan bimbingan kelompok dapat membantu siswa sekaligus dalam
mengembangkan dan meningkatkan jiwa enterpreneur.
Dalam kegiatan inilah anak mengetahui banyak hal mengenai dunia
(kewirausahaan) entrepreneurship. Jika pengetahuan itu menjadi bagian integral
dari anak , hal itu dapat diwujudkan dalam kegiatan nyata di kehidupan nyata.
Akhirnya, siswa- siswa di sekolah kejuruan tidak lagi menambah barisan
pengangguran, bahkan mereka bias memperpendek barisan pengangguran sebab
sebagian dari mereka bakal mampu membuka lapangan pekerjaan untuk
masyarakat.
Spesifikasi program di sekolah kejuruan ini dapat kita lihat dari materi
pembelajaran yang salah satunya adalah pembelajaran produktif, yaitu
pembelajaran yang membimbing anak didik agar dapat barang atau jasa.
Pembelajaran produktif ini merupakan implementasi konsep learning by doing.
Anak didik dibimbing untuk melakukan kegiatan belajar dengan melakukan
kegiatan praktik.
Berdasarkan problematika diatas, penulis sangat termotivasi untuk meneliti
Peningkatan Minat Kewirausahaan (Enterpreneurship) di Kalangan Siswa
SMK Dengan Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMK Negeri 2
B. Identifikasi Masalah
Indikator masalah ini muncul disebabkan oleh :
1. Kurangnya dorongan mengenai dunia kewirausahaan (Enterpreneurship).
2. Siswa SMK masih saja mengharapkan pekerjaan dari lapangan kerja yang
ada.
3. Apabila di umur mereka yang produktif seperti itu memiliki waktu luang.
Hal ini membuka kemungkinan mereka akan mengalami kenakalan
remaja.
4. Tidak adanya sikap percaya diri siswa untuk memberanikan diri untuk
berwirausaha.
5. Layanan bimbingan kelompok belum dilaksanakan secara efektif.
C. Pembatasan Masalah
Disebabkan berbagai keterbatasan yang dimiliki, baik waktu, dana,
wawasan yang dimiliki peneliti serta untuk menghindari kesimpang-siuran dalam
penelitian ini, maka penulis hanya membatasi permasalahan mengenai penelitian
ini adalah “Peningkatan Minat Kewirausahaan (Enterpreneurship) di Kalangan
Siswa SMK Dengan Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMK Negeri 2
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada pengaruh sebelum dilaksanakan layanan bimbingan kelompok
teknik homeroom terhadap minat kewirausahaan siswa kelas XI SMK
Negeri 2 Tebing tinggi.
2. Apakah ada pengaruh setelah dilaksanakan layanan bimbingan kelompok
teknik homeroom terhadap minat kewirausahaan siswa kelas XI SMK
Negeri 2 Tebing tinggi.
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui tingkat minat siswa sebelum dilaksanakannya layanan
bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik homeroom pada siswa
kelas XI SMK Negeri 2 Tebing tinggi
2. Untuk mengetahui besar pengaruh minat siswa setelah dilaksanakannya
layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik homeroom
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritris
a. Penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan masukan untuk
pengembangan ilmu, khususnya dalam peningkatan minat kewirausahaan
melalui layanan bimbingan kelompok.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dalam
bidang psikologi pendidikan dan bimbingan konseling, mengenai
peningkatan minat kewirausahaan siswa melalui layanan bimbingan
kelompok siswa kelas XI SMK Negeri 2 Tebing Tinggi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pihak guru dan konselor di sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak
guru dan konselor sekolah mengenai program layanan bimbingan
kelompok dalam peningkatan minat kewirausahaan.
b. Bagi para siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada para siswa
mengenai pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam
peningkatan minat kewirausahaan siswa, sehinggan diharapkan dapat
meningkatkan minat yang diharapkan mampu membuka lapangan
c. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan penalaran,
membentuk pola pikir dinamis, sekaligus mengetahui kemampuan peneliti
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV yaitu pre-test
mempunyai rata-rata (M) = 82,21 dan Standard Deviasi (SD) = , sedangkan
post-test rata-rata (M) = 95,57 dan Standard Deviasi (SD) = 16,32. Sehingga
diperoleh hipotesis t hitung> t tabel = (7,40 > 1,70), maka dapat disimpulkan bahwa
Terdapat Pengaruh yang signifikan dari Bimbingan Kelompok (Tekhnik Home
room) Dalam Meningkatkan Minat Kewirausahaan (Enterpreneurship) di
Kalangan Siswa SMK Negeri 2 Tebing tinggi Tahun Ajaran 2013/2014.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,
antaranya :
1. Bagi pihak sekolah terutama guru pembimbing, hendaknya lebih
memperhatikan minat kewirausahaan siswa, salah satunya dengan mengadakan
bimbingan kelompok teknik homeroom.
2. Bagi siswa sebagai remaja dituntut untuk memiliki minat kewirausahaan yang
optimal sehingga dapat menjadi pribadi yang memiliki jiwa usaha mandiri
3. Untuk para siswa yang belum memiliki minat kewirausahaan hendaknya mau
mengikuti kegiatan bimbingan kelompok teknik homeroom yang diadakan di
DAFTAR PUSTAKA
Ari, M. 2012. Penelitian Wirausaha Melalui Model Sinektik Pada Siswa Kelas Xi Ak2 Di Smk Abdi Negara Muntilan S1 thesis. Universitas Negeri Yogyakarta
http://eprints.uny.ac.id/8644/3/bab%202%20%2007104244013.pdf
(di akses tanggal 17 april 2013)
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Peneliitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arifin. 2009. Pendidikan Kewirausahaan Siswa melalui Kopsis Sekolah. http://drarifin.wordpress.com/2009/01/13/pendidikan-kewirausahaan-siswa- melalui-kopsis-sekolah/
Dalyono, M, 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
FIP Unimed.2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Pers Unimed.
Guntoro. 2007. Pengertian minat berwirausaha (dalam http:///jurnal.skripsi
Universitas Pendidikan Indonesia. (Online), (diakses 18 Februari 2012)
Hartinah, S. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditana
Mulyaningtyas, B dan Yusup Purnomo. 2007 . Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Erlangga
Nursalim. 2002. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno. 1995. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Depdikbud: Rineka Cipta
Pengertian Menurut Ahli Artikel Definisi Minat. 2012
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-minat-menurut-para-ahli.html
Romlah. 2006. Bimbingan Konseling. Bogor: Ghalia Indonesia.
Saputri,Rahmadian, E. 2012. Kegiatan Keterampilan berjualan bakso bakar dalam mengembangkan minat wira usaha warga belajar kelurahan PKK Kelurahan Kedai Ledang Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Medan: Skripsi
Sears, Freediman, J, L & Peplau, L, A.1985. Psikolosi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono.2008. Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabela.
Subagyo, Pangestu dan Djarwanto. 2011. Statistik Induktif. Yogyakarta: BGFE.Yogyakarta.
Tan, Anton.2011. Psikologi Penjualan. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo Tanjung, Nurtanjung & ardial. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
Prenada Media
Tilaar, H.A.R. 2008. Pengembangan Kreativitas dan Enterpreneurship. Jakarta: Kompas.
Tohirin. 2007. Bimbingan Konseling di Sekolah. Jakarta: Grafindo Persada.
Tohirin. 2008. Bimbingan Konseling di Sekolah. Jakarta: Grafindo Persada.
Wijatno, Serian.2009. Pengantar Enterpreneurship.Jakarta :PT. Grasindo
Winkel dan Sri Hastuti. 2012. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.
Winkel dan Sri Hastuti. 2004. Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta: Media Abadi.