• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 LIMA PULUH T.A 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 LIMA PULUH T.A 2014/2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 LIMA

PULUH BATUBARA T.A. 2014/2015

Oleh:

Nama : Supriani

Nim : 4101121030

Program Studi : Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ii Judul Skripsi

Nama Mahasiswa

NIM

Program Studi

Jurusan

FMIPA UNIMED

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton di Kelas X

Semester I SMA Negeri 1 Lima Puluh T.P. 2014/2015

Supriani

4101121030

Pendidikan Fisika

Fisika

Mengetahui:

27 Januari 2015

(3)

iv KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Lima Puluh T.A 2014/2015” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

(4)

v Abang, kakak dan adik tersayang Ahmadi, Supriati, Budiono, Kurnia sari, Awaluddin, dan Khoirunnisa. Terima kasih juga buat teman-teman seperjuangan di Fisika 2010 khususnya kelas Dik A atas semangat yang tak pernah padam dan keyakinan untuk menjadi yang terbaik.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan.

Medan, Januari 2015 Penulis,

(5)

iii PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON

DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 LIMA PULUH BATUBARA T.A. 2014/2015

Supriani (410121030) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Group Investigation terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok Hukum Newton di kelas X semester I SMA Negeri 1 lima puluh Batubara T.A 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas X semester I SMA Negeri 1 lima puluh Batu bara yang terdiri dari 3 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas X-1 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan kelas X-2 dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu pertama tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 option sebanyak 20 soal yang telah memenuhi uji persyaratan dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktifitas belajar siswa.

Dari hasil penelitian nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 40,78 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 39,84. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas eksperimen sebesar 75,16, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata postes 65,47. Dan hasil observasi aktivitas belajar siswa pada pertemuan I diperoleh rata-rata 50,83, pada pertemuan II dengan rata-rata 59,40 dan pada pertemuan III dengan rata-rata 65,20. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 5,765 > 1,671 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 62. Hal ini berarti Ha diterima yakni ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran Group Investigation terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton di kelas X semester I SMA Negeri 1 lima puluh Batubara T.A 2014/2015.

(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Hasil Belajar 8

2.1.3. Aktivitas Belajar 11

2.2. Model Pembelajaran 12

2.2.1. Model Pembelajaran Kooperatif 13 2.2.2. Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) 18

2.2.3. Pembelajaran Saintifik 27

2.3. Materi Pembelajaran konvesional 32

2.4. Materi Pembelajaran 34

2.5. Kerangka Konseptual 41

2.6. Hipotesis Penelitian 42

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 43 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 43

3.3. Variabel Penelitian 43

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 43

3.4.1. Jenis Penelitian 43

3.4.2. Desain Penelitian 44

3.5. Prosedur Penelitian 44

3.6. Teknik Pengumpulan Data 46

3.7. Instrumen Penelitian 46

(7)

vii

3.8. Teknik Analisis Data 48

3.8.1. Tes Hasil Belajar 48

3.8.2. Teknik Analisis Data Untuk Aktivitas Siswa 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 53

4.1.1. Data Nilai Pretes 53

4.1.2. Data Nilai Postes 55

4.2. Uji Persyaratan Analisis Data 56

4.2.1. Uji Normalitas 56

4.2.2. Uji Homogenitas 57

4.2.3. Pengujian Hipotesis 57

4.3. Aktivitas Siswa 58

4.4. Pembahasan 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 63

5.2. Saran 64

(8)

ix DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Kata-kata kerja kognitif untuk indikator 9

Tabel 2.2. Tahapan pembelajaran kooperatif 15

Tabel 3.1. Desain Penelitian 44

Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Hasil Belajar 47 Tabel 4.1. Data nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 53 Tabel 4.2. Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 55 Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 56

dan Kontrol

Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimendan 57 Kelas Kontrol

Tabel 4.5. Ringkasan Uji Hipotesis 58 Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa 59

(9)

viii DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Menggambar gaya pada suatu benda dengan anak panah 34 Gambar 2.2. Dua orang anak sedang memberikan gaya pada meja 36 Gambar 2.3. arah gaya dan percepatan 37 Gambar 2.4. Percobaan untuk menunjukkan bahwa besar gaya aksi sama

dengan besar gaya aksi 39 Gambar 4.1 Histogram nilai pretes kelas eksperimen 54 Gambar 4.2 Histogram nilai pretes kelas kontrol 54 Gambar 4.3 Histogram nilai postes kelas eksperimen 55 Gambar 4.4 Histogram nilai postes kelas kontrol 56

(10)

x DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 67

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 91

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 115

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa I 130

Lampiran 5. Lembar Kerja SiswaII 142

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa II 144

Lampiran 7. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 146

Lampiran 8. Tes Hasil Belajar 158

Lampiran 9. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar 162 Lampiran 10. Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen 163 Lampiran 11. Data Pretes Dan Postes Kelas Kontrol 165 Lampiran 12. Data Hasil Belajar Fisika Kelas Eksperimen Dan Kontrol 167 Lampiran 13. Tabulasi Data Pretes Kelas Eksperimen 169 Lampiran 14. Tabulasi Data Postes Kelas Eksperimen 171 Lampiran 15. Tabulasi Data Pretes Kelas Kontrol 173 Lampiran 16. Tabulasi Data Postes Kelas Kontrol 175

Lampiran 17. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar 177

Lampiran 18. Uji Normalitas Data 180 Lampiran 19. Perhitungan Uji Homogenitas 184

Lampiran 20. Pengujian Hipotesis 187 Lampiran 21. Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Siswa 191 Lampiran 22. Lembar Observasi Aktivitas Siswa I 192 Lampiran 23. Lembar Observasi Aktivitas Siswa II 194 Lampiran 24. Lembar Observasi Aktivitas Siswa III 196 Lampiran 25. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa 198 Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian 200 Lampiran 27. Daftar nilai kritis untuk uji Lilliefors 205

Lampiran 28. Tabel Uji Homogenitas 206 Lampiran 29. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 207

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah pokok pendidikan saat ini masih berkisar pada soal pemerataan kesempatan, relevansi, kualitas, efisiensi dan efektivitas pendidikan. Sesuai dengan masalah pokok tersebut serta memperhatikan isu dan tantangan masa kini dan kecenderungan dimasa depan, maka dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengatasi persoalan dan menghadapi tantangan itu, perlu diciptakan pendidikan yang unggul yaitu pendidikan yang dapat mengembangkan potensi dan kapasitas siswa secara optimal, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Menurut Buchori dalam Trianto (2007 : 1) bahwa :

“Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan

siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari”.

Bidang studi sains fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan objek mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak memerlukan pemahaman daripada penghafalan. Namun, kenyataannya fisika sering dipandang sebagai suatu ilmu yang abstrak oleh siswa dengan teori dan soal-soal yang sulit.

(12)

2 kelamaan enggan untuk belajar fisika yang akhirnya menyebabkan rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh siswa. Dapat dilihat dari hasil belajar fisika siswa di SMA Negeri 1 Lima Puluh dengan nilai rata-ratanya hanya 60. Cukup jauh dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan sekolah yaitu 75..

Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu diupayakan pemecahannya, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif, yang dapat meningkatkan minat, semangat, kemampuan untuk dapat bekerja bersama teman dalam menemukan suatu permasalahan, dan kegembiraan siswa serta dengan sendirinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Adapun model pembelajaran yang perlu dikembangkan yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan bekerja sama memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya dan saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman-temannya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Seperti yang dikatakan Ibrahim, dkk., (2000) bahwa teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan pengalaman-pengalaman belajar individual atau kompetitif.

Berdasarkan pemaparan masalah di atas, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar dan proses pembelajaran fisika pada siswa kelas X SMA Negeri 1 lima puluh Batubara adalah dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation (GI).

(13)

3 Peneliti sebelumnya H. Istikomah, S. Hendratto, S. Bambang dengan

judul “Penggunaan Model Pembelajaran Investigasi Untuk Menumbuhkan Sikap

Ilmiah Siswa” diperoleh bahwa model pembelajaran Group Investigation (GI) mampu menumbuhkan sikap ilmiah siswa. Hal ini berkaitan dengan gambaran pembelajaran berbasis KTSP yang menyatakan bahwa pembelajaran pada dasarnya tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam skripsi Rahmania (2012) menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII SMP Swasta Harapan Mandiri Medan Tahun Ajaran 2011/2012 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berpengaruh 23,34 % dan lebih baik dalam meningkatkan aktivitas siswa, serta menumbuhkan sikap ilmiah dalam belajar.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti menerapkan model Group Investigation (GI) untuk melihat perbedaan hasil belajar fisika siswa khususnya pada materi pokok hukum newton. Dengan demikian penelitian ini dirumuskan dengan judul :

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Lima Puluh Batubara T.A 2014/2015.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

2. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang menarik

3. Hasil belajar siswa untuk pelajaran fisika masih rendah

4. Metode pembelajaran pada mata pelajaran fisika kurang bervariasi

(14)

4 1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, sehingga memungkinkan tujuan penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.

2. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X semester I SMA Negeri 1 Lima Puluh T.P 2014/2015.

3. Materi yang dikaji dalam penelitian ini adalah Hukum Newton.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada materi pokok Hukum Newton kelas X semester I SMA Negeri 1 Lima Puluh T.P. 2014/2015?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Hukum Newton kelas X semester I SMA Negeri 1 Lima Puluh T.P. 2014/2015?

3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada materi pokok Hukum Newton kelas X semester I SMA Negeri 1 Lima Puluh T.P. 2014/2015?

4. Adakah pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada materi pokok Hukum Newton kelas X semester I

(15)

5 1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation pada materi pokok Hukum Newton di kelas X semester I SMA Negeri 1 lima puluh Batubara T.A 2014/2015. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Konvensional pada materi pokok Hukum Newton di kelas X semester I SMA Negeri 1 lima puluh Batubara T.A 2014/2015.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation pada materi pokok Hukum Newton di kelas X semester I SMA Negeri 1 lima puluh Batubara T.A 2014/2015.

4. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran Group Investigation pada materi pokok Hukum Newton di kelas X semester

I SMA Negeri 1 lima puluh Batubara T.A 2014/2015.

1.6 Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagai informasi hasil belajar siswa dengan pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada materi Hukum Newton di SMA Negeri 1 Lima Puluh.

2. Sebagai bahan informasi alternatif dalam pemilihan model pembelajaran di sekolah.

(16)

6 1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya termasuk buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce et all., 2009).

2. Pembelajaran Kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang mempersiapkan siswa untuk belajar tentang kolaborasi atau kerja sama dan berbagai keterampilan sosial yang sangat berharga yang akan mereka gunakan sepanjang hidupnya. (Arends, 2008).

3. Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) adalah suatu perencanaan pengorganisasian kelas secara umum dimana siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan inkuiri kooperatif, diskusi kelompok serta perncanaan kooperatif dan proyek. (Slavin, 2005)

(17)

63 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain : 1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada materi pokok hukum newton di kelas X SMA Negeri 1 Lima T.P.2014/2015 (kelas eksperimen) sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 40,78 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 75,16 . 2. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model

konvensional pada materi pokok hukum newton di kelas X SMA Negeri 1 Lima T.P.2014/2015 (kelas kontrol) sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 39,84 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 65,47 .

3. Hasil observasi aktivitas belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada pertemuan I rata-rata skor sebesar 50,83 yang termasuk kategori cukup aktif, pada pertemuan II meningkat menjadi 59,4 yang masih termasuk kategori cukup aktif, dan pada pertemuan III meningkat menjadi 65,2 yang termasuk kategori aktif. Dapat disimpulkan aktivitas siswa meningkat selama mengikuti pembelajaran dengan model tersebut.

4. Ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok

(18)

64 5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi siswa, khususnya siswa SMA Negeri 1 Lima hendaknya selalu melakukan persiapan belajar dan lebih aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik

2. Bagi guru, khususnya guru fisika juga diharapkan untuk menggunakan metode, strategi, maupun model yang dapat melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar mengajar dan mengembangkan pengetahuan siswa dalam menghubungkan adanya kaitan antara mata pelajaran satu dengan pelajaran lainnya. salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.

3. Bagi para peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation untuk lebih memperhatikan dan berhati- hati dalam memilih serta menentukan tema yang sesuai dengan materi yang akan dihubungkan agar dapat menuntun siswa dalam mengembangkan pengetahuannya dalam mengkaitkan antara pelajaran satu dengan pelajaran lainnya.

(19)

65 DAFTAR PUSTAKA

Arends, R., (2008), Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto.S, (2003), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2008), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B. dan Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Foster, B., (2004), Terpadu Fisika SMA Jilid 1A, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ibrahim, M., Fida, R., Mohammad, N. dan Ismono, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Pusat University Press, Surabaya.

Istikomah, H., Hendratto,S., dan Bambang, S. (2010), Penggunaan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa, Jurnal pendidikan Fisika Indonesia 6, 40-43.

Joyce, B., Weil, M. dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching: Model-Model Pengajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kamajaya, (2007), Fisika untuk kelas X SMA/MA, Grafindo, Bandung.

Kanginan, M., (2013), Fisika untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Rahmania, 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dan Direct Instruction Dengan Media Powerpoint Pada Materi Pokok Gerak Lurus di kelas VII SMP Swasta Harapan Mandiri Medan T.A. 2011/2012., Skripsi, Medan, FMIPA Unimed, Medan.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabeta, Bandung.

Sadiman., (2009), Media Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sardiman, (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-fakror yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

(20)

66 Sudjana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Sanjaya, W., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar dan Proses Pendidikan, Penerbit Kencana Predana Media Group, Jakarta.

Sanjaya., W, 2010, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta.

Suryadana, B., Suprihati, T. dan Astutik, S., (2012), Penerapan Model Pembelajaran dan Kooperatif Group Investigation (GI) disertai Media Kartu Masalah pada Pembelajaran Fisika di SMA, Vol. 1, No. 3, Jurnal Pembelajaran Fisika, Hal 268-271.

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.

(21)
(22)

65 DAFTAR PUSTAKA

Arends, R., (2008), Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto.S, (2003), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2008), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B. dan Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Foster, B., (2004), Terpadu Fisika SMA Jilid 1A, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ibrahim, M., Fida, R., Mohammad, N. dan Ismono, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Pusat University Press, Surabaya.

Istikomah, H., Hendratto,S., dan Bambang, S. (2010), Penggunaan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa, Jurnal pendidikan Fisika Indonesia 6, 40-43.

Joyce, B., Weil, M. dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching: Model-Model Pengajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kamajaya, (2007), Fisika untuk kelas X SMA/MA, Grafindo, Bandung.

Kanginan, M., (2013), Fisika untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Rahmania, 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dan Direct Instruction Dengan Media Powerpoint Pada Materi Pokok Gerak Lurus di kelas VII SMP Swasta Harapan Mandiri Medan T.A. 2011/2012., Skripsi, Medan, FMIPA Unimed, Medan.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabeta, Bandung.

Sadiman., (2009), Media Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sardiman, (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-fakror yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

(23)

66 Sudjana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Sanjaya, W., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar dan Proses Pendidikan, Penerbit Kencana Predana Media Group, Jakarta.

Sanjaya., W, 2010, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta.

Suryadana, B., Suprihati, T. dan Astutik, S., (2012), Penerapan Model Pembelajaran dan Kooperatif Group Investigation (GI) disertai Media Kartu Masalah pada Pembelajaran Fisika di SMA, Vol. 1, No. 3, Jurnal Pembelajaran Fisika, Hal 268-271.

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.

(24)

Gambar

Tabel 2.1. Kata-kata kerja kognitif untuk indikator  Tabel 2.2. Tahapan pembelajaran kooperatif
Gambar 2.1. Menggambar gaya pada suatu benda dengan anak panah Gambar 2.2. Dua orang anak sedang memberikan gaya pada meja  Gambar 2.3

Referensi

Dokumen terkait

Tahap Aplikasi Adsorben dalam Pemurnian Minyak Goreng Bekas Pakai terdiri dari proses filtrasi minyak goreng bekas pakai yang digunakan pada tahap kajian pengaruh

diangkat sebagai kepala sekolah adalah guru yang telah mempunyai sertifikasi. dan pengalaman kerja

ANALISIS KESANTUNAN TINDAK TUTUR PADA KUMPULAN CRITA CEKAK BLANGKON SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA JAWA SMP.. Skripsi, Surakarta:

BAGIAN D : Masa mulai berlaku: Amendemen Ketujuh ini mul ai berlaku segera setelah ditandatangani oleh Para Pihak... IN WITNESS WHEREOF, USAID and the Grantee,

Dari data nilai viskositas instrinsik pada minggu ke-0 dari empat komposisi film poliblen PCL dengan PGA, komposisi 50%:50% merupakan poliblen PCL dengan PGA dengan bobot

Pengamatan Keragaman Kupu-kupu Pengamatan kupu-kupu dilakukan pada empat lokasi di kawasan Telaga Warna yaitu sekitar telaga, kebun teh, tepi hutan, dan sekitar rumah (Lampiran

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA AAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN

[r]