PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED
HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS SISWA DI
KELAS V SD NEGERI 010145 LABUHAN RUKU
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh:
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED
HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS SISWA DI
KELAS V SD NEGERI 010145 LABUHAN RUKU
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh:
SRI REZKI MAULINA AZMI
NIM. 8126182038
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
APRIANA, Penerapan Pendekatan Konstruktivisme dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Sains Siswa di Kelas V SD Negeri 010145 Labuhan Ruku. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana UNIMED, 2014.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase peningkatan aktivitas dan hasil belajar sains siswa pada materi sifat-sifat cahaya melalui penerapan pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas V SDN 010145 Labuhan Ruku T.P 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu sebuah penelitian kolaboratif dengan teman sejawat untuk menciptakan kinerja sekolah yang lebih baik. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 17 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar dalam bentuk essai sebanyak 10 soal dan lembar observasi aktivitas siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif.
ABSTRACT
SRI REZKI MAULINA AZMI, Application of Constructivist Approach to Cooperative Learning Model Type Numbered Heads Together (NHT) To Improve Science Activities and Learning Outcomes Students in Class V SDN 010145 Labuhan Ruku. Thesis, Medan: Basic Education Program, Postgraduate Program, State University of Medan (UNIMED), 2014.
Research conducted aimed to determine the percentage of increase in activity and learning outcomes of students in materials science properties of light through the application of a constructivist approach to cooperative learning model NHT in class V SDN 010145 Labuhan Ruku Academic Year 2013/2014. This study is a classroom action research is a collaborative study with colleagues to create a better school performance. Subjects in this study were fifth grade students, amounting to 32 people, consisting of 17 female students and 15 male students. Data collection techniques using achievement test in the form of essays by 10 questions and observations of student activity sheets. The data analysis technique used is the qualitative and quantitative data analysis.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, atas segala Rahmat
dan Hidayah-Nya, yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Penerapan Pendekatan
Konstruktivisme dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together (NHT) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Sains Siswa di
Kelas V SD Negeri 010145 Labuhan Ruku”, dengan baik dan tepat waktu. Tesis
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar pada Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan
dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Ucapan terimakasih
sebesar-besarnya secara khusus penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Yusnadi, M.S
dan Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
dan sabar memberikan pengarahan, saran, masukan, dan bimbingan kepada
penulis sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Hasrudin, M.Pd., Ibu
Dr. Iis Siti Jahro, M.Si., dan Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku nara sumber
dan tim penguji yang telah memberi kritik dan saran untuk kesempurnan
penulisan tesis ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Kepala SD
Negeri 010145 Labuhan Ruku, Bapak/Ibu Pembantu Kepala Sekolah, guru kelas
V dan seluruh guru-guru beserta siswa/i SD Negeri 010145 Labuhan Ruku, atas
bantuan dan kerjasamanya sehingga terlaksananya penelitian ini. Secara khusus
penulis juga menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua
suami Basri Syahputra, SH, dan anak-anakku tercinta Raja Azka Buqori Pratama
dan Ratu Annisa Ummairoh, terima kasih atas kasih sayang, bantuan, motivasi
dan doa kalian sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri
Medan.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis
mendapat balasan dari Allah swt. Penulis telah berupaya dengan semaksimal
mungkin dalam penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak
terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya tesis ini. Kiranya isi tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Akhirnya penulis
mengucapkan terima kasih, semoga tesis ini berguna bagi kita semua khususnya
para pembaca. Amin
Medan, Juli 2014 Penulis,
Sri Rezeki Maulina Azmi NIM. 8126182038
DAFTAR ISI
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9
A. Kerangka Teoretis ... 9
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Sains ... 9
2. Hakikat Aktivitas Belajar Sains ... 16
3. Hakikat Pembelajaran ... 23
a. Pendekatan Kontruktivisme ... 27
b. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together ... 33
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 48
C. Deskripsi Hasil Siklus II ... 70
1. Perencanaan Siklus II ... 71
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 72
3. Hasil Observasi dan Evaluasi Siklus II ... 77
4. Hasil Analisis dan Refleksi Siklus II ... 80
D. Pembahasan ... 83
1. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ... 83
2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 85
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 89
A. Simpulan ... 89
B. Implikasi ... 90
C. Saran ... 91
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintak Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme ... 32
Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif NHT ... 37
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian... 46
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ... 49
Tabel 4.1. Rata-Rata Skor Tiap Indikator Aktivitas yang Diamati ... 63
Tabel 4.2. Persentase Tingkat Pemahaman Siswa Setelah Siklus I ... 65
Tabel 4.3. Refleksi Aktivitas Siswa Selama Siklus I ... 68
Tabel 4.4. Rata-Rata Skor Tiap Indikator Aktivitas yang Diamati ... 78
Tabel 4.5. Persentase Tingkat Pemahaman Siswa Setelah Siklus II ... 79
Tabel 4.6. Refleksi Aktivitas Siswa Selama Siklus II ... 82
Tabel 4.7. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa... 83
Tabel 4.8. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 85
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Hirarki Istilah dalam Proses Pembelajaran ... 27
Gambar 3.1. Desain PTK Model Taggart dan Kemmis ... 45
Gambar 4.1. Guru (peneliti) membimbing siswa membentuk kelompok dan memberikan nomor pada setiap siswa ... 59
Gambar 4.2. Guru membimbing siswa melakukan percobaan dalam kelompoknya masing-masing ... 60
Gambar 4.3. Guru sedang membimbing siswa dalam diskusi kelas dengan meminta siswa-siswa dengan nomor tertentu menjawab pertanyaan dan mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya ... 61
Gambar 4.4. Keaktifan Siswa Pada Siklus I ... 63
Gambar 4.5. Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I ... 65
Gambar 4.6. Guru membimbing kelompok siswa yang masih bingung dan mengalami kesulitan saat melakukan percobaan ... 73
Gambar 4.7. Para siswa sedang aktif melakukan percobaan dalam kelompoknya masing-masing dan memastikan setiap siswa terlibat secara aktif ... 74
Gambar 4.8. Guru sedang membimbing para siswa melakukan diskusi kelas membahas tugas-tugas (LKS) yang diberikan guru ... 76
Gambar 4.9. Keaktifan Siswa Pada Siklus II... 77
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... 96
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 98
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 108
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 116
Lampiran 5. Soal Tes Hasil Belajar ... 119
Lampiran 6. Rubrik Penilaian Tes Hasil Belajar ... 121
Lampiran 7. Format Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Pembalajaran ... 125
Lampiran 8. Format Lembar Observasi Kegiatan Guru (Peneliti) Selama Proses Pembalajaran ... 127
Lampiran 9. Data Pretest Siswa Sebelum Tindakan (Prasiklus) ... 128
Lampiran 10.Data Postest Siswa Setelah Tindakan Siklus I ... 129
Lampiran 11.Data Postest Siswa Setelah Tindakan Siklus II ... 130
Lampiran 12.Data Aktivitas Siswa Pada Siklus I ... 131
Lampiran 13.Data Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... 132
Lampiran 14.Rekapitulasi Data Penelitian ... 133
Lampiran 15.Hasil Analisis SPSS 16.0 ... 135
Lampiran 16.Perkembangan Ranah Kognitif Siswa ... 137
Lampiran 17.Hasil Observasi Kegiatan Guru Selama Siklus I ... 142
Lampiran 18.Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri 010145 Labuhan Ruku ... 147
Lampiran 19.Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat
Lampiran 20.Surat Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Program Pascasarjana UNIMED
Lampiran 21.Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Tindakan Kelas dari SD Negeri No. 010145 Labuhan Ruku
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran IPA atau sains merupakan salah satu mata pelajaran yang
diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga tingkat sekolah menengah
atas (SMA). IPA atau sains merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang
alam dengan segala isinya. Dalam Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains
Sekolah Dasar Kurikulum 2004, dijelaskan bahwa tujuan mata pelajaran sains di
SD adalah: 1) menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep sains yang
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari; 2) menanamkan rasa ingin tahu dan
sikap positip terhadap sains dan teknologi; 3) mengembangkan keterampilan
proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat
keputusan; 4) ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan
alam; 5) mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat; dan 6)
menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
Untuk dapat mewujudkan tujuan pembelajaran sains seperti yang
dijelaskan di atas, maka proses pembelajaran sains di SD seharusnya lebih
menekankan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru
sebenarnya sudah berusaha untuk mengaktifkan atau melibatkan siswa secara aktif
dalam belajar, namun proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas
masih didominasi oleh guru (teacher centered).
Hasil observasi awal penulis di SDN010145 Labuhan Ruku menunjukkan
bahwa proses pembelajaran sains yang dilakukan guru cenderung masih bersifat
2
ceramah dilanjutkan dengan pemberian tugas, materi-materi sains yang diajarkan
juga masih kurang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari siswa, sumber
belajar yang ada hanyalah guru sebagai pemberi informasi dan buku, hampir tidak
ada media atau alat bantu belajar selain buku, kapur dan papan tulis, aktivitas
siswa dalam belajar sains juga masih tergolong rendah dimana siswa cenderung
hanya aktif mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru di depan kelas,
mencatat, serta mengerjakan tugas-tugas yang diperintahkan guru. Selama proses
pembelajaran, siswa juga kurang diberi kesempatan bertanya maupun
mengungkapkan pendapat mereka tentang materi yang dipelajari, sehingga setelah
proses pembelajaran berakhir masih banyak siswa yang kurang memahami materi
yang diajarkan guru. Kondisi seperti di atas tentu saja menjadikan iklim
pembelajaran kurang menarik, siswa cenderung menjadi penerima pasif, kurang
responsif, kurang kreatif dan kritis, serta kurang memberikan pemahaman yang
baik bagi siswa sehingga tidak heran jika masih banyak siswa memperoleh hasil
belajar yang rendah pada mata pelajaran sains.
Lebih lanjut hasil observasi awal penulis, dari daftar kumpulan nilai dan
prestasi siswa pada mata pelajaran sains diperoleh nilai hasil belajar sains siswa
kelas V pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014, rata-rata sebesar 63,6
atau lebih rendah dibandingkan nilai KKM mata pelajaran sains yang ditetapkan
SDN 010145 Labuhan Ruku yaitu 65. Dari 32 siswa dalam satu kelas, sebanyak
11 siswa atau 34% yang memperoleh nilai lebih dari 65 atau tuntas sedangkan 21
3
Pada dasarnya dalam belajar termasuk belajar sains, dituntut keterlibatan
siswa secara aktif dalam belajar. Oleh karena itu, guru harus berupaya agar
kegiatan pembelajaran di dalam kelas dapat memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya bagi pengalaman siswa terlibat secara aktif dalam belajar. Agar siswa
dapat terlibat secara aktif dalam mempelajari dan memahami materi pelajaran
sains lebih bermakna, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui
penerapan pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together (NHT).
Beberapa hasil penelitian sebelumnya tentang penerapan pendekatan
konstruktivisme dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT telah banyak
dilakukan dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hapsari
(2011), menyimpulkan bahwa penerapan model konstruktivisme dapat
meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
IPA di SDK 6 BPK Penabur Bandung. Priyanti (2012), menyimpulkan bahwa
penerapan pendekatan konstruktivisme berhasil meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelejaran IPA konsep tanah, air dan alam sekitar kelas V SDN 1
Ujungsemi Kecamatan Kaliweli Kabupaten Cirebon, yang dibuktikan dari
peningkatan hasil postes pada tiap siklus. Sepniwati (2012), menyimpulkan bahwa
penerapan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran IPA tentang sumber
daya alam terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas IV SDN Gatot
Subroto Kota Bandung.
Selanjutnya Musfirotun (2010), menyimpulkan bahwa keaktifan siswa
dalam pembelajaran IPA dapat meningkat dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran cooperative tipe numbered head together (NHT) serta rerata dan
4
melebihi kriteria yang diinginkan. Hasil penelitian Yuliati, dkk (2012),
menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Number Head
Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPA. Selain itu
dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran di kelas serta perubahan
perilaku siswa kelas IV di SD Negeri Kerenceng, Kecamatan Cidahu, Kabupaten
Sukabumi. Hasil penelitian Rusmawati, dkk (2013), menyimpulkan bahwa
penggunaan tipe NHT dapat meningkatkan pembelajaran IPA yaitu proses dan
hasil, terlihat dari setiap siklus pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan
langkah-langkah tipe NHT.
Pendekatan konstruktivisme cocok diterapkan untuk melibatkan siswa
secara aktif dalam belajar. Salah satu pertimbangannya adalah dalam pandangan
konstruktivisme setiap siswa yang belajar sesungguhnya membangun
pengetahuannya sendiri. Dalam pandangan konstruktivisme, strategi lebih
diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat
pengetahuan. Melalui pendekatan konstruktivisme belajar siswa akan lebih
bermakna dan menyenangkan karena dalam kegiatan pembelajaran siswa lebih
banyak aktif mencari, menemukan, membangun sendiri pengetahuannya untuk
memecahkan masalah yang dihadapkan kepada mereka, mampu mengungkapkan
ide atau gagasannya kepada orang lain serta mampu memahami konsep yang
dipelajari dengan kata-katanya sendiri, sementara guru hanya berperan sebagai
motivator dan fasilitator agar proses belajar siswa berjalan dengan baik. Dengan
5
Sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT atau penomaran
berpikir bersama termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif yang pada
dasarnya merupakan sebuah variasi diskusi kelompok yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dalam belajar dan bertujuan untuk
meningkatkan penguasaan akademik siswa. Ciri khas model pembelajaran
kooperatif tipe NHT ini adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang
mewakili kelompoknya tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan
mewakili kelompoknya tersebut dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru,
sehingga cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa. Selain itu, kelebihan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini adalah siswa dapat meningkatkan
perolehan nilai kemampuan akademik dan keterampilan sosial, setiap siswa
memiliki kesiapan belajar, dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa baik
secara individu maupun kelompok, dan melatih siswa untuk meningkatkan
keterampilan berkomunikasi.
Sehubungan dengan uraian dan permasalah di atas, maka dipandang perlu
untuk melakukan suatu penelitian dalam bentuk penelitian tindakan kelas tentang
penerapan pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran kooperatif
tipe NHT untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sains siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan terkait proses pembelajaran sain di sekolah dasar, antara lain:
1. Rendahnya hasil belajar sains siswa.
2. Proses pembelajaran sains yang dilakukan guru termasuk di SDN 010145
6
terjadinya proses pembelajaran (berpusat pada guru) dengan cenderung hanya
mengandalkan metode ceramah dan pemberian tugas.
3. Materi-materi sains yang diajarkan guru di dalam kelas juga masih kurang
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa bahkan proses pembelajaran
seringkali dilakukan mengikuti urutan buku pegangan atau buku paket
halaman demi halaman termasuk soal-soalnya.
4. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sains selama ini masih tergolong
rendah, dimana siswa cenderung hanya diam atau pasif mendengarkan
penjelasan guru, mencatat, dan mengerjakan tugas yang ada dalam buku hanya
ketika diperintahkan oleh guru.
5. Rendahnya aktivitas siswa dalam belajar juga berpengaruh buruk terhadap
pencapaian hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Melihat banyaknya masalah yang dapat diidentifikasi, maka perlu adanya
pembatasan masalah agar masalah yang diteliti lebih terarah. Masalah dalam
penelitian ini dibatasi pada penerapan pendekatan konstruktivisme dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
sains siswa di kelas V SDN 010145 Labuhan Ruku T.P 2013/2014. Materi sains
yang diajarkan dibatasi pada materi sifat-sifat cahaya kelas V SD.
7
1. Seberapa besar persentase peningkatan aktivitas siswa dalam belajar sains
pada materi sifat-sifat cahaya melalui penerapan pendekatan konstruktivisme
dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas V SDN 010145
Labuhan Ruku T.P 2013/2014?.
2. Seberapa besar persentase peningkatan hasil belajar sains siswa pada materi
sifat-sifat cahaya melalui penerapan pendekatan konstruktivisme dengan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas V SDN 010145 Labuhan
Ruku T.P 2013/2014?.
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Besarnya persentase peningkatan aktivitas siswa dalam belajar sains pada
materi sifat-sifat cahaya melalui penerapan pendekatan konstruktivisme
dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas V SDN 010145
Labuhan Ruku T.P 2013/2014.
2. Besarnya persentase peningkatan hasil belajar sains siswa pada materi
sifat-sifat cahaya melalui penerapan pendekatan konstruktivisme dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas V SDN010145 Labuhan Ruku T.P
2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis
8
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
perkembangan IPTEK terutama di bidang belajar dan pembelajaran sains
tingkat SD, dan diharapkan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya yang ingin
mengkaji lebih mendalam tentang penerapan pendekatan konstruktivisme
dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
memberi masukan bagi guru tentang efektivitas dari penerapan pendekatan
konstruktivisme dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada
pembelajaran sains untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu proses
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bermakna melalui penerapan
pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
serta merupakan solusi untuk memecahkan permasalahan nyata yang dihadapi
oleh guru dalam pembelajaran sains khususnya materi sifat-sifat cahaya
sehingga guru tidak lagi menemui kesulitan dalam memilih dan merancang
pendekatan maupun model pembelajaran yang akan diterapkan di dalam kelas.
Manfaat praktis lainnya adalah pengoptimalan kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas khususnya keaktifan siswa dalam belajar dan peningkatan hasil
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan dari penelitian ini, dapat
disimpulkan:
1. Terjadi peningkatan sebesar 28% aktivitas siswa dalam belajar sains pada
materi sifat-sifat cahaya melalui penerapan pendekatan konstruktivisme
dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas V SDN 010145
Labuhan Ruku T.P 2013/2014.
2. Terjadi peningkatan sebesar 57,1% hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat
cahaya setelah diterapkan tindakan siklus I dibandingkan sebelum diberikan
tindakan. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, hasil belajar siswa
mengalami peningkatan sebesar 49,1% dibandingkan siklus I, serta mengalami
peningkatan sebesar 78,1% dibandingkan sebelum diberikan tindakan
(prasiklus).
3. Ranah kognitif siswa yang berkembang setelah dilakukan siklus I adalah C2
(pemahaman) sebesar 89,7% (tinggi); C1 (pengetahuan dan ingatan) sebesar
89,1% (tinggi); C3 (aplikasi) sebesar 74,3% (tinggi); C5 (evaluasi) sebesar
59,3% (sedang); C4 (analisis) sebesar 50,4% (sedang); dan C6 (kreasi atau
mencipta) sebesar 31,1% (sedang). Setelah dilakukan tindakan siklus II, ranah
kognitif siswa yang berkembang adalah C2 sebesar 100% (tinggi); C1 sebesar
96,7% (tinggi); C3 sebesar 94,4% (tinggi); ranah C6 sebesar 75,8% (tinggi); C5
90
B. Implikasi
Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pendekatan konstruktivisme
dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajaar sains siswa pada materi sifat-sifat cahaya di kelas V SD. Oleh
karena itu, penerapan pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru
yang ingin menerapkan pembelajaran sains di dalam kelas untuk melibatkan siswa
secara aktif dalam belajar sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa secara
optimal.
Pemberian tindakan pada siklus I dan siklus II menggambarkan bahwa ada
beberapa kelemahan dalam pembelajaran sains. Namun, kelemahan-kelemahan
yang ada dapat diatasi dengan baik oleh guru. Dari kegiatan analisis dan refleksi
yang dilaksanakan setelah tindakan, diketahui terdapat peningkatan baik aktivitas
maupun hasil belajar sains siswa pada materi sifat-sifat cahaya. Dari segi proses,
terdapat peningkatan pada keterampilan guru dalam mengelola kelas, serta
keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran baik pada indikator visual
activities, listening activities, emotional activities, oral activities, writing
activities, drawing acitivities, mental activities maupun motor activities. Adapun
dari segi hasil, terdapat peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I
sampai siklus II.
Penerapan pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran
91
mengungkapkan pendapaat mereka, serta lebih aktif memecahkan masalah yang
dihadapkan kepada siswa, lebih semangat, lebih percaya diri dan lebih perhatian
terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini berimplikasi pada
penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan sehingga pada akhirnya siswa
dapat memperoleh hasil belajar yang lebih optimal.
C. Saran
Sebagai tindak lanjut dari simpulan dan implikasi di atas, diajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, kompetensi guru perlu
ditingkatkan. Kompetensi tersebut berpengaruh pada kinerja guru dalam
pembelajaran di dalam kelas. Untuk itu, disarankan kepada kepala sekolah
agar memotivasi guru untuk lebih meningkatkan kompetensinya, misalnya
dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dan mengikutsertakan guru
dalam forum-forum ilmiah seperti seminar pendidikan, diklat, dan sebagainya.
Di samping itu, kepala sekolah juga perlu memperhatikan ketersediaan sarana
dan prasarana pembelajaran seperti alat dan bahan yang dapat digunakan guru
dalam melakukan percobaan untuk melaksanakan tugas mengajarnya di kelas
sehingga dapat meningkatkan kualitas dan mutu sekolah, serta meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Kepala sekolah juga diharapkan untuk
lebih memotivasi guru agar lebih memperluas wawasan tentang berbagai
pendekatan maupun model pembelajaran yang inovatif seperti penerapan
pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran kooperatif NHT
92
2. Bagi Guru
Guru diharapkan untuk lebih meningkatkan kompetensinya, misalnya dengan
melakukan penelitian tindakan kelas dan mengikuti forum-forum ilmiah. Di
samping itu, guru hendaknya memperluas wawasan tentang penggunaan
pendekatan maupun model-model pembelajaran yang inovatif yang dapat
melibatkan siswa secara aktif dalam belajar (berpusat pada siswa). Salah
satunya diantaranya adalah dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme
dan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).
Penerapan langkah-langkah pendekatan konstruktivisme dan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT juga perlu dipersiapkan dengan baik
sehigga dapat melibatkan siswa aktif secara langsung dalam pembelajaran,
menjadikan belajar siswa lebih menyenangkan dan bermakna sehingga pada
akhirnya siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik
3. Bagi Siswa
Siswa diharapkan untuk selalu perhatian, semangat dan aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran, tidak malu atau takut bertanya kepada guru jika ada
hal-hal yang masih kurang dimengerti, berani mengungkapkan ide atau
pendapat, saling menghargai pendapat orang lain (teman), aktif dalam
kegiatan diskusi kelompok maupun diskusi kelas, sehingga diharapkan dapat
menguasai materi yang dipelajari dengan baik yang pada akhirnya dapat
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, New York: Longman.
Aqib, Z., Jaiyaroh, S., Diniati, E., dan Khotimah, K., 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK, Bandung: Yrama Widya.
Arends R.I. 2008. Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. Suhardjono dan Supardi, 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Bundu, P. 2009. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains Sekolah Dasar, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Dahar, R.W. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Depdiknas. 2008. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J.O. 2005. The Sistematic Of Instruction. Glenview: Scott, Foresman and Company.
Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, O. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi Aksara.
Huda, M. 2011. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jauhari, M. 2011. Implementasi PAIKEM Dari Behavioristik Sampai Konstruktivistik: Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Learning). Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Lie, A. 2010. Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
94
Mulyono, A.M. 2010. Aktivitas Belajar. http://id.shvoong.com/socialsciences/ 1961162-aktifitas-belajar/. Diakses Desember 2013.
Nasution, S. 2009. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.
Pribadi, B.A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat.
Riyanto, M. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Refrensi Bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, Jakarta: Kencana.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran, Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta
Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sepniwati. 2012. Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Tentang Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN Gatot Subroto Kota Bandung Semester 2 Tahun 2012. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. repository.upi.edu.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.
Soemanto, W. 2009. Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Suyatna, A. 2008. Hubungan Hasil Belajar dengan Sikap dan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri, Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lampung, http://makalah-agus-semnaspend-ii. Diakses Desember 2013.
95
Usman, M.U. 2010. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wardhani, IGAK. 2007. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka.
Yamin, M. 2008. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik: Implementasi KTSP dan UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Gaung Persada Press.