• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS STRATEGI PBL PADA MATA PELAJARAN PATTERN MAKING (MEMBUAT POLA) KELAS X BUSANA SMK N 8 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS STRATEGI PBL PADA MATA PELAJARAN PATTERN MAKING (MEMBUAT POLA) KELAS X BUSANA SMK N 8 MEDAN."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS SRATEGI

PBL PADA MATA PELAJARAN PATTERN MAKING

(MEMBUAT POLA) KELAS X BUSANA

SMK N 8 MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

RAHIMAH

NIM : 8116121031

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS SRATEGI

PBL PADA MATA PELAJARAN PATTERN MAKING

(MEMBUAT POLA) KELAS X BUSANA

SMK N 8 MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

RAHIMAH

NIM : 8116121031

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Rahimah. Pengembangan Media Interaktif Berbasis Strategi PBL Pada Mata Pelajaran Pattern Making (Membuat Pola) Kelas X Busana SMKN 8 Medan.Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengembangan Media Interaktif Berbasis Strategi PBL Pada Mata Pelajaran Pattern Making ( Membuat Pola ) Kelas Busana SMKN 8 Medan . Pengembangan Media Interaktif Berbasis Strategi PBL Pada Mata Pelajaran Pattern Making ( Membuat Pola ) ini diperoleh melalui observasi dari guru dan siswa di SMK N 8 Medan , menyatakan media interaktif dibutuhkan dalam pembelajaran .

Penelitian ini diadaptasi dari model desain penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall (1981) dan model pengembangan mediaMukminan ( 2001 ) dan Luther ( Aris Hadi ,S : 2003:15) Prusedur penelitian ini terdiri dari : 1) Tahap I Melakukan penelitian Pendahuluan , 2)Tahap II Pengumpulan data ,3) TahapIIIMembuat desain software, 4) Tahap IV Membuat dan memproduksi Software ,5) Tahap V Review dan Uji Coba Produk. Pengumpulan data evaluasi validasi dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian yang diberikan kepada subjek uji coba yang berjumlah 50 orang antara lain 2 AhliMateri pembelajaran, 2 Ahli Desain Instruksional , 2 Ahli Media Pembelajaran , 3 orang siswa Uji Coba satu- satu, 9 orang siswa Uji Kelompok Kecil, 32 orang siswa kelas eksperimen .

Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa : (1) Produk Media interaktif pattern making dikemas dalam bentuk CD, (2) validasi para ahli secara umum menyatakan kualitas produk media iteraktifini termasuk dalam kriteria 84,78 % dari rentang skor 1- 5 ,pengujian hipotesis produk media interaktif ini dinyatakan efektif digunakan untuk pembelajaran pattern making di mana terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen . Hasil pengolahan data dengan menggunakan uji t satu pihak diperoleh harga t hitung seharga 2,85 lebih besar dari t tabel seharga 2,00 maka

dapat dinyatakan bahwa pengembangan media interaktif pembelajaran pattern making telah teruji efektif.

(6)

ii

ABSTRACT

Rahimah. Development of Interactive Media Strategies Based On Subject PBL Pattern Making In The Tenth Grade Student of Clothing Departement at SMK N 8 Medan. Graduated Program State University of Medan 2014.

This research aimed to determine the Interactive Media Development Strategy Based On Subject PBL Pattern Making In The Tenth Grade Student of Clothing Departement at SMK N 8 Medan. The Development of Interactive Media Strategies Based On Subject PBL Pattern Making is obtained through observations of teachers and students in SMK N 8 Medan, expressed interactive media needed in learning.

This reseach adapted from the research and development of design models according to Borg and Gall (1981) and the model of media development Mukminan (2001) and Luther (Aris Hadi, S: 2003:15) Procedure of this research consisted of: 1) Preliminary Phase I Doing research, 2) Phase II Data collection, 3) Phase III Creating software design, 4) Phase IV Creating and Producing software, 5) Phase V Review and Product trials. The collecting data validation evaluation is done by using assessment instruments given to the test subjects totaling 50 people, among others, two experts teaching materials, 2 expert instructional design, instructional media expert 2, 3 students one-on-one test, a small group test of 9 students, 32 students of the experimental class.

The result of research and development showed that : (1) A pattern making of interactive media product was packaged in a CD, (2) The validation of experts generally stated the quality of media product interactive is included in the criteria for 84,78%, from the average score 1 – 5, this hypotesa test of media product interactive stated effectively in using for pattern making learning where there are significant differences between the result of the student’s learning in the class control and the class experitment.The result of data processing by using the t test of the price obtained for 2,85 greater than than t table for 2.00 so it can be stated that the development of interactive media learning pattern making has been proven effectively.

(7)

฀ATA PENGANTAR

฀uji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Media Interaktif Berbasis Srategi ฀BL Pada Mata Pelajaran ฀attern Making

(Membuat Pola) ฀elas X Busana SM฀ N 8 Medan”. Tesis ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa program pascasarjana untuk memperoleh gelar Magister ฀endidikan pada program ptudi Teknologi ฀endidikan ฀ascasarjana Universitas Negeri Medan.

฀enulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini banyak kendala dan hambatan yang dihadapi, namun dengan bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak akhirnya penyusun dapat meyelesaikannya. ฀enulis mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penyusunan tesis ini, dan penulis berharap semoga tesis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pembacanya.

฀ada kesempatan ini izinkan penulis dengan segala kerendahan hati dan tulus menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Dosen pembimbing ฀rof. Dr. Efendi Napitupulu, M.฀d dan ฀rof. Dr. Harun pitompul, M.฀d, yang dengan tulus dan sabar membimbing penulis hingga akhirnya tesis ini dapat diselesaikan.

2. Rektor Universitas Negeri Medan, ฀rof. Dr. Ibnu Hajar, M.pi, beserta para pejabat di jajaran sivitas akademik Universitas Negeri Medan.

(8)

4

4. Ketua ฀rogram ptudi Teknologi ฀endidikan, ฀rof. Dr. Harun pitompul, M.฀d, beserta staf yang banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

5. Dosen pembimbing ฀rof.Dr. Efendi Napitupulu, M.฀d dan ฀rof. Dr. Harun pitompul, M.฀d, yang dengan tulus dan sabar membimbing penulis hingga akhirnya tesis ini dapat diselesaikan.

6. ฀ara narasumber dan penguji ฀rof. Dr.H. Muhammad Badiran, M.฀d, Dr. R. Mursid, M.฀d, dan Dr. Dina Ampera , M.฀d, yang dengan tulus dan sabar memberi masukan kepada penulis hingga akhirnya tesis ini dapat diselesaikan.

7. ฀ara validator ฀rof. Dr. Binsar ฀anjaitan M.฀d dan ฀rof. Dr. pahat piagian M.฀d, sebagai validator ahli desain instruksional yang telah memberi tanggapan dan masukan mengenai pembuatan produk media interaktif yang penulis kembangkan sehingga layak untuk digunakan.

8. ฀ara validator Dra. Armaini Rambe, M.pi dan Dra. Juliarti, M.pi sebagai validator ahli materi yang telah memberi tanggapan dan masukan mengenai isi materi produk media interaktif yang penulis kembangkan sehingga layak untuk digunakan.

(9)

5

10. Bapak Drs. H. Ali Hasmi Nasution MM, sebagai kepala pMKN 8 Medan yang telah memberikan dukungan materil dan moril kepada penulis dalam menyelesaikan studi pascasarjana.

11. peluruh rekan mahasiswa ฀ascasarjana Universitas Negeri Medan khususnya ฀rogram ptudi Teknologi ฀endidikan angkatan 2012, yang telah banyak memberikan motivasi bagi penulis.

12. puami tercinta dan anak-anak tersayang yang selalu mendo’akan penulis selama penyelesaian studi ini.

13. Kedua orangtua dan keluarga penulis yang telah dengan tulus mendukung dan mendo’akan penulis dengan penuh kasih sayang dan kesabaran tiada henti.

14. pemua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis selama penyelesaian studi ini.

Akhirnya dalam penulisan tesis ini masih banyak kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi penyempurnaan tesis ini.

Medan, April 2014

(10)

viii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Pengembangan ... 11

F. Manfaat Pengembangan ... 11

BAB II LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Deskripsi Teoretis ... 13

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Membuat Pola ( Pattern Making ) ... 13

2. Hakikat Media Pembelajaran Interaktif ... 17

3. Perencanaan Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif . 36

4. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 43

(11)

viii

6. Pembelajaran Konvensional ... 61

7. Hasil Penelitian yang Relevan ... 64

8. Kerangka Berfikir ... 66

9. Hipotesis Penelitian ... 69

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN PRODUK A. Deskripsi Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 96

b. Data Hasil Evaluasi Tahap II : Penilaian dan Tanggapan Perorangan ... 116

c. Revisi ke Dua ... 120

(12)

viii

e. Revisi ke Tiga ... 123

B. Hasil Penelitian Uji Coba Keefektifan Produk ... 127

1. Deskripsi Data Penelitian ... 127

2. Pengujian Prasyarat Analisis ... 130

3. Pengujian Hipotesis ... 132

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 133

1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 133

2. Pembahasan Hasil Penelitian Uji Efektifitas Produk ... 135

D. Keterbatasan Penelitian ... 139

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 141

B. Implikasi ... 142

C. Saran ... 143

DAFTAR PUSTAKA ... 144

LAMPIRAN ... 147

(13)

฀AFTAR TABEL

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀Halaman฀฀฀฀฀

Tabel฀1.฀Rata฀–฀rata฀Nilai฀Ujian฀Akhir฀Mata฀Diklat฀Pattern Making ...5

Tabel฀2.฀Instrumen฀Penelitian฀฀Tentang฀Isi฀฀Materi฀Pembelajaran฀Media ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ Interaktif฀฀฀Pembelajaran฀Pattern Making Untuk฀Ahli฀Media฀... 79

(14)
(15)
(16)

12

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀Interaktif฀Uji฀Lapangan฀di฀SMK฀N฀8฀tentang฀Kualitas฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀Media฀Pembelajaran฀(skala฀1฀s/d฀฀5฀)฀ ...123 Tabel฀44.฀Skor฀Penilaian฀dan฀Tanggapan฀Media฀Pembelajaran฀Interaktif฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀Uji฀Lapangan฀di฀SMK฀N฀8฀tentang฀Kualitas฀Media฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀Pembelajaran฀(skala฀1฀s/d฀฀5฀)฀ ...124 Tabel฀45.฀Skor฀Penilaian฀dan฀Tanggapan฀Media฀Pembelajaran฀Interaktif

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀Uji฀Lapangan฀di฀SMK฀N฀8฀tentang฀Kualitas฀Media

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀Pembelajaran฀(skala฀1฀s/d฀฀5) ...124 Tabel฀46.฀Skor฀Penilaian฀dan฀Tanggapan฀Media฀Pembelajaran฀Interaktif฀฀฀Uji ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀Lapangan฀di฀SMK฀N฀8฀tentang฀Kualitas฀Media฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀Pembelajaran฀(skala฀1฀s/d฀฀5฀)฀ ...125 Tabel฀47.฀Persentase฀Rata–rata฀Hasil฀Penilaian฀Media฀Interaktif฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀Pembelajaran฀Pattern Making oleh฀฀Uji฀Coba฀Satu฀-฀Satu,฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀Kelompok฀Kecil฀dan฀Uji฀฀Lapangan฀฀฀฀...126

Tabel฀48.฀Deskripsi฀฀Data฀Hasil฀Belajar฀Pattern Making฀yang฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀Dibelajarkan฀dengan฀Media฀Interaktif฀... ...127

Tabel฀49.฀Deskripsi฀฀Data฀Hasil฀Belajar฀Pattern Making฀yang฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀Dibelajarkan฀dengan฀Madia฀Grafis฀฀฀...129 Tabel฀50.฀Rangkuman฀Uji฀Normalitas฀Kelas฀Kontrol฀...131 Tabel฀51.฀Rangkuman฀Uji฀Normalitas฀Kelas฀Eksperimen฀ ...131 Tabel฀52.฀Rangkuman฀Nilai฀Pretes฀dan฀Postes฀untuk฀Perhitungan

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀Homogenitas฀Varian฀Populasi฀...131 Tabel฀53.฀Rangkuman฀฀Persentase฀Rata฀–฀rata฀Hasil฀Penilaian฀terhadap

(17)

฀v Gambar 4. Bagan Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran

Interaktif Berbasis ฀BL pada Mata Pelajaran ฀attern Making (diadaptasi Borg (1981) Mukminan (2001) dan Luther

(Aries Hadi s : 2003:15) ... 73 Gambar 5. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media

Interaktif Pembelajaran ฀attern Making Oleh Ahli Materi ... 109 Gambar 6. Diagram Batang Rata- Rata Hasil Penilaian terhadap Media

Interaktif Mata Pelajaran ฀attern Making oleh

Ahli Desain Instruksional ... 110 Gambar 7. Diagram Batang Rata- Rata Hasil Penilaian terhadap

Media Interaktif Mata Pelajaran ฀attern Making oleh

Ahli Media Pembelajaran ... 111 Gambar 8. Diagram Batang Persentase Rata –Rata hasil Penilaian

terhadap Media Interaktif Mata Pelajaran ฀attern Making

oleh Uji Coba Perorangan ... 112 Gambar 9. Diagram Batang Persentase Rata- Rata Hasil Penilaian

terhadap Media Interaktif Mata Pelajaran ฀attern Making

oleh Uji Coba Kelompok Kecil ... 113 Gambar 10. Diagram Batang Persentase Rata- Rata Hasil Penilaian

terhadap Media Interaktif Mata Pelajaran ฀attern Making

oleh Uji Coba Lapangan ... 114

(18)

฀v

Uji Coba Satu- satu, Kelompok Kecil dan Uji Lapangan ... 126 Gambar 12. Histogram Hasil Belajar ฀attern Making Siswa yang

Dibelajarkan dengan Menggunakan Media Interaktif ... 128 Gambar 13. Histogram Hasil Belajar ฀attern Making Siswa yang

Dibelajarkan dengan Menggunakan Media Grafis ... 129

(19)

฀vi

฀AFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus………... 147

Lampiran 2. RPP……… 152

Lampiran 3. Instrumen Analisis Kebutuhan iuru dan Siswa……….. 174

Lampiran 4. Instrumen Evaluasi Multi Media Pembelajaran………… 178

Lampiran 5 . Perhitungan Uji Coba Penelitian………. 189

Lampiran 6. Flowchart ………. 198

Lampiran 7. StoryBoard... 199

Lampiran 8 ฀okumentasi Penelitian………. 214

Lampiran 9 Soal pretes / postes……….………… 220

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Berbagai masalah dalam proses belajar dan pembelajaranperlu ditangani secara serius dan dikondisikan agar tercipta suasana yang menyenangkan dan humanis sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat diperoleh seoptimal mungkin. Untuk melengkapi perangkat komponen belajar dan pembelajaran di sekolah, sudah seharusnya guru memanfaatkan media atau alatbantu yang mampu merangsang pembelajaran secara efektif dan efisien.

Peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.Sejalan dengan itu, hal yang sangat penting diperhatikan adalah masalah prestasi belajar.Masalah umum yang sering dihadapi oleh peserta didik khususnya siswa adalah belum dapat tercapainya prestasi belajar yang memuaskan, cara belajar yang kurang efektif, minimnya frekuensi dan jumlah waktu belajar, tingkat disiplin diri yang rendah dan media belajar atau bahan ajar yang masih kurang disediakan pihak sekolah merupakan faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar.

(21)

2

Pembelajaran Berbantu Komputer atau Computer-Assisted Instruction (CAI).CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi bukanlah penyampai utama materi pelajaran, penggunaan media ini dapat membantu siswa dalam membangun dan mengembangkan suatu konsep dalam pembelajaran.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berorientasi terhadap terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan sebagaimana tertuang dalam PP 19 Tahun 2005 Pasal 26 ayat 3 dinyatakan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Rumusan ini kemudian disebut sebagai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) satuan pendidikan menengah kejuruan.Pendidikan di Sekolah Menengah kejuruan (SMK) bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang terampil, hal ini sejalan dengan tuntutan implementasi kurikulum 2013 sehingga pengetahuan dan keterampilan yang sama harus dimiliki oleh semua peserta didik.

(22)

3

Keberhasilan peningkatan mutu sumber daya manusia melalui pendidikan tidak lepas dari kemampuan guru dalam mendesain suatu proses pembelajaran sehingga siswa memperoleh keterampilan dan nilai yang mencukupi standar nasional. Hal ini tentu saja membutuhkan guru yang mampu mengajar. Berkaitan dengan hal tersebutHamalik (2001:44) mengemukakan, mengajar dapatdiartikan sebagai (1)menyampaikanpengetahuan kepada siswa, (2)mewariskan kebudayaan kepada generasi muda, (3) usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa, (4) memberikan bimbingan belajar kepada murid, (5) kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik, (6)suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari. Trianto (2010:17) “Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan”.Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi

berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup.Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

(23)

4

Dengan papan tulis atau whiteboard, kapur dan spidol sebagai media tambahan di dalam kelas,tetapitidak semua materi pelajaran cukup dijelaskan dengan media cetak, akan lebih baik apabila penyampaian materi disesuaikan dengan konteks materi sehingga siswa mudah memahami pembelajaran. Oleh karena itu pemanfaatan media memerlukan kreativitas dari guruuntuk menciptakan suasana belajar yang menarik dan interaktif juga memerlukan kematangan pengetahuan awal siswa.Sehingga apa yang disampaikan oleh guru dapat dipahami siswa secaramaksimal.

(24)

5

Tabel 1. di bawah ini adalah perolehan rata-rata nilai ujian akhir semester mata diklat Pattern Making tiga tahun terakhir .

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Akhir Mata Diklat Pattern Making

No. Mata Pelajaran Tahun

Rendahnya hasil belajar dikarenakan kurangnya pemanfaatan media, media yang digunakan hanya berupa gambar (grafis) pada whiteboard dan handoutsehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar serta sulit memahami

langkah–langkah membuatpola dasar wanita dengan teknik konstruksi dalam pelajaran Membuat Pola (Pattern Making).Adapun karakteristik mata pelajarantersebutdalam proses pembelajaran menuntut agar siswa dapat melakukan pekerjaan langkah demi langkah sehingga terwujud tujuan pembelajaran. Sebagai contoh ; untuk materi mengambil ukuran pada boneka jahit dan tubuh model , yang biasa dilakukan oleh guru yaitu dengan media handout dan dengan demontrasi dari guru pada saat pembelajaran berlangsung / jam tatap muka, namun siswa belum dapat mengulang kembali proses tersebut dengan tepat dan benar, oleh karena itu hal ini yang menjadikan penulis melakukan penelitian untuk membuat media pembelajaran interaktif, yang memudahkan dan memotivasi siswa untuk belajar mandiri dan dapat mengulangnya kembali apabila hal tersebut belum dipahami setelah selesai pembelajaran atau tanpa kehadiran guru.

(25)

6

proses optimalisasi belajar siswa. Guru mempunyai peran utama untuk memanusiakan manusia, guru juga disebut sebagai peran penggiat karena dengan pertimbangan bahwa siswa adalah orang yang memiliki benih kodrati yang tidak terpisahkan dari lingkungan kehidupannya, maka guru hendaknya memiliki kemampuan dalam merencanakan dan menciptakan lingkungan belajar secara kondusif bagi siswa.Supriadi (2002:2) bahwa peran guru pada abad ke-21 diantaranya adalah “teacher as learners–who always improve and renew theori

knowledge”.Guru harus dapat menciptakan suatu pembelajaran yang berpotensi

menciptakan suasana belajar mandiri, serta membawa kelas bagaikan magnet yang mampu memikat dan menarik siswa untuk belajar dalam suasana yang menyenangkan.

Sukamto (1988:20) menyatakan dalam hal program pendidikan kejuruan, perencanaan program harus mencakup kriteria tentang hasil dan manfaat program sebagai indikator tercapainya tujuan akhir program tersebut. Kedua hasil tersebut adalah hasil dan manfaat, hasil dapat dirumuskan sebagai efek langsung adanya program pendidikan atau latihan yang akan segera nampak dalam jangka pendek. Manfaat hanya dapat diinferensikan dari hasil yang bisa ditunjukkan dari indikator–indikator ekonomi, sosial, ataupun pendidikan. Untuk mencapai hasil yang diharapkan pembelajaran harus dilaksanakan secara maksimal sehingga semua indikator tercapai.

(26)

7

tujuan pemanfaatan media dalam proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan mengefisienkan proses pembelajaran itu sendiri.

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka diperlukan perbaikan–perbaikan dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih termotivasi dan lebih aktif dalam mempelajari pembuatan pola, sehingga siswa mudah memahami bahan ajar dan meningkatkan hasil belajar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan media pembelajaran interaktif dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia di SMK N 8 Medan memiliki ruang praktik/lab komputer dan fasilitasnya. Dengan digunakannya media pembelajaran interaktif diharapkan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga pembelajaran bisa berjalan dengan efektif dan efisien dan siswa lebih mudah memahami konsep–konsep pembuatan pola.

Penggunaan media pembelajaran interaktif memungkinkan siswa untuk menyesuaikan kecepatannya dalam menguasai pelajaran. Seorang pebelajar yang memiliki kecepatan belajar lebih tinggi akan lebih cepat menyelesaikan kegiatan belajarnya sedangkan pebelajar yang memiliki kecepatan belajar lambat akan meyelesaikan kegiatannya sesuai dengan kemampuan masing–masing. Berbeda dengan cara belajar langsung yang umumnya kecepatan pemahaman belajar ditentukan oleh guru. Terlihat jelas bahwa media pembelajaran interaktif sangat berpengaruh dalam keefektifan dan efisiensi belajar.

(27)

8

setelah melaksanakan pembelajaran dengan media interaktif dibandingkan dengan prestasi belajar dengan media cetak.

Perkembangan teknologi komputer khususnya dalam bidang perangkat lunak mendukung program pembelajaran, seperti yang dikemukakan oleh Robert Heinich, Molenda dan James D Russel (1985:226) yang menyatakan bahwa :” computer system can delivery instruction by allowing them to interact with the

lesson programmed into the system; this is refered to computer based

instruction”.Sistem komputer dapat menyampaikan pembelajaran secara

individual dan langsung kepada para siswa dengan cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan kedalam sistem komputer, inilah yang disebut dengan pembelajaran berbasis komputer.

Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan pembelajaran adalah Adobe Flash. Adobe Flash dapat digunakan untuk sebagai media pembelajaran interaktif yang menarik serta dapat menimbulkan minat siswa sehingga media Adobe Flash dapat mengoptimalkan dalam membantu minat dan meningkatkan pemahaman siswa serta merangsang pikiran siswa terhadap materi pelajaran. Media interaktif membuat suasana belajar menjadi lebih menarik dan tidak membosankan karena dapat divariasikan dengan menampilkan tayangan berupa integrasi teks, suara, gambar dan video.

Adobe Flash CS 6 juga digunakan sebagai perangkat lunak utama untuk

(28)

9

perangkat presentasi, publikasi atau aplikasi lainnya yang membutuhkan ketersediaan sarana interaksi dengan penggunanya.

Berdasarkan kenyataan tersebut, penulis menyadari pentingmya pengembangan media pembelajaran interaktif untuk mata pelajaran Membuat Pola ( Pattern Making)di SMK.Dengan pengembangan media interaktif ini diharapkan

dapat membantu guru dalam menjelaskan / menyajikan materi pelajaran yang lebih baik dan menarik bagi pebelajar, sehingga guru dan peserta didik tidak hanya bergantung pada buku pelajaran yang ada. Peserta didik sebagai penerima materi pelajaran akan lebih termotivasi dan mudah memahami materi yang disampaikan. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif untuk mata pelajaran Membuat Pola ( Pattern Making ) di SMK dengan Adobe Flash CS 6

B.Identifikasi Masalah

1. Pembelajaran Membuat Pola ( Pattern Making ) selama ini dilakukan dengan cara ceramah buku teks dan handout

2. Sulitnya memperoleh media pembelajaran yang efektif untuk pelajaran membuat pola ( pattern making )di sekolah sehingga kegiatan pembelajaran kurang efektif.

3. Siswa merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran Membuat Pola ( Pattern Making )

(29)

10

Sedangkan pembelajaran individual dapat membuat pebelajar untuk belajar mandiri.

C.Pembatasan masalah

Identifikasi masalah yang telah diuraikan menunjukkan perlunya pengembangan media pembelajaran interaktif untuk mengatasi masalah–masalah yang teridentifikasi. Mengingat keterbatasan yang ada pada penelitimaka pengembangan media pembelajaran interaktif ini dibatasi pada ruang lingkup yang dapat dijangkau oleh peneliti. Adapunyang menjadi ruang lingkup dari pengembangan ini adalah sebagai berikut :(a) Materi pelajaran yang dikembangkan hanya meliputi 4 kompetensi dasar 1). menjelaskan teknik mengukur tubuh, 2) mengukur boneka jahit dan tubuh model. 3) menjelaskan teknik pembuatan pola dasar konstruksi dan 4) membuat pola dasar badan atas teknik konstruksi. Dengan materi pokok 1) teknik mengukur tubuh 2) mengukur boneka jahit dan tubuh model dan 3) teknik pembuatan pola dasar badan atas secara konstruksi (b) media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk pembelajaran interaktif yang aplikasinya dibuat dengansoftware Adobe Flash CS 6. c)analisis kebutuhan hanya dilakukan di SMKN 8 Medan.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka dapat dibuat rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

(30)

11

2. Bagaimanakah efektifitas media pembelajaran interaktif yang dikembangkan pada mata pelajaran Pattern Makingdi bandingkandengan media grafis?

E.Tujuan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui kualitas pengembangan media interaktif berbasis strategi PBLpadamata pelajaran Pattern Making.

2. Untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan pada mata pelajaran Pattern Makingdibandingkan dengan media grafis.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat pengembangan ini secara praktis adalah sebagai berikut :

1. Dapat membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran Pattern Making dengan pembelajaran interaktif, menarik dan menyenangkan bagi

setiap peserta didik yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar.

2. Sebagai salah satu alternatif dalam pemanfaatan media pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sehingga pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan saja tanpa harus menuntut adanya kehadiran guru secara fisik.

(31)

12

Secara teoretis manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk membangkitkan motivasi mengembangkan media pembelajaran alternatif yang menyenangkan, efektif dan menarik.

(32)

141

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembagan media interaktif yang dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil validasi dari ahli materi, ahli desain intruksional, dan ahli media terhadap pengembangan media interaktif mata pelajaran pattern making yang dikembangkan dengan menggunakan Adobe Flash CS 6 menunjukkan bahwa keseluruhan aspek dengan rata – rata persentase 84,78% termasuk dalam kategori “ Sangat Baik “ dan ada beberapa yang harus direvisi kecil agar

media tersebut layak digunakan untuk uji coba lapangan.

2. Hasil validasi dari uji coba perorangan, kelompok kecil dan uji coba lapangan terhadap pengembangan media interaktif mata pelajaran pattern making yang dikembangkan dengan menggunakan Adobe Flash CS 6 menunjukkan bahwa keseluruhan aspek dengan persentase rata- rata 92,40% termasuk dalam kategori “ Sangat Baik ”

3. Dari hasil penilaiaan para ahli dan pengguna bahwa media interaktif yang dikembangkan peneliti layak digunakan sebagai media pembelajaran pattern making untuk kelas X Prodi Tata Busana.

(33)

142

dibelajarkan dengan media grafis. Berarti Media Pembelajaran Interaktif pada mata palajaran pattern making dinyatakan telah teruji.

B.Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media interaktif yang telah teruji mempunyai implikasi yang tinggi di bandingkan dengan media pembelajaran grafis , yang selama ini digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1) Media interaktif pembelajaran pattern making memberikan sumbangan praktis dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru dimana pembalajaran interaktif ini memberikan kemudahan sehingga berdampak efektif terhadap proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian media interaktif pembelajaran dapat dijadikan pertimbangan bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran pattern makingdan bidang studi lain dimana siswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajarnya.

2) Penerapan media interaktif pembelajaran pattern making memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga siswa belajar sesuai dengan karakternya masing–masing sehingga dapat

belajar maksimal dan dapat memperoleh hasil belajar maksimal pula.

(34)

143

pendalaman materi, siswa dapat mengulang kembali materi tersebut sehingga dapat memahami.

4) Latihan yang dikerjakan siswa memberikan feedback bagi siswa untuk mengetahui sejauh mana keterserapan materi pelajaran yang diperoleh.

5) Dengan menggunakan media interaktif adalah upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pattern making menjadi lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media grafis.

C.Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian , berikut ini diajukan beberapa saran yaitu :

1) Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan media pembelajaran buku teks, handout ,media grafis dan power point maka disarankan agar media interaktif pembelajaran pattern making digunakan oleh guru dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan umpan balik yang lebih baik bagi siswa.

2) Dengan menggunakan media interaktif pembelajaran siswa lebih termotivasi disarankan untuk belajar mandiri secara maksimal agar hasil belajar pattern making menjadi lebih meningkat.

(35)

138

DAFTAR PUSTAKA

AECT. (1977) Defenisi Pendidikan (Satuan Tugas Defenisi&Terminologi AECT ) Jakarta.Rajawali

Arikunto, Suharsini. (2006) ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. (2011)MediaPembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada Asyhar. Rayandra. (2012)Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.Jakarta:

Rreferensi

Basuki, Nur. (2012) Pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis komputer pada mata kuliah menggambar teknik. Medan : UNIMED

Budingsih, Annayanti. (2011) Sarana Belajar Kreatif dan Inovatif, Pembuatan Pola.Bogor : Bina Pustaka.

Cahyani, Firdawati.(2008). Pengembangan Media Interaktif Berbasis Komputerpada Materi Luas Permukaan Dan Volume Tabung Dan Kerucut Untuk Siswa Smp Kelas IX.Malang: UNM

Dahar, Ratna Wilis. (2011)Teori–teori belajara dan pembelajaran. Bandung : Erlangga

Danim. Sudarwan. (2008)Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Gerlach. V.S.and Ely,D.P .(1971)Teaching Media Systematic Approach. Engle

wood Cliffs.Prentice Hall

Hamalik, Oemar. (2001) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Heinich, R., et. al. (1996) Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.

Hwie hoong, Njoo. (1998) Mengukur, Menggambar, memotong dan Menjahit Pakaian 1. Semarang : Mandira

Hwie hoong, Njoo. (1998) Mengukur, Menggambar, memotong dan Menjahit Pakaian 2. Semarang : Mandira

Konjo. Ian. (2013) Tesis Pembelajaran Dengan Power Point. Jakarta

Miarso. Yusufhadi. (2011) Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta. Kencana prenada media group

(36)

139

Mukhlas, Dedi. (2013)Pengembangan Media Interaktif Berbasis Komputer Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Smp X (Program Studi : Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan). Sumber http://my-h0use.blogspot.com/2013/04/tesis pengembangan-media-interaktif.html

Muliawan, Porrie. (2003) Analisa Pecah Model Busana Wanita.Jakarta : BPK Gunung Mulia

Munadi. Yudhi.(2013). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta :GP Press Group

Pagaribuan, Affandi Ferry. (2013) Pengembangan multimedia pembelajaran interaksi mata kuliah seni lukis I jurusan seni rupa fakultas bahasa dan seni. Medan. UNIMED

Program Pascasarjana UNIMED. (2010)Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis dan Desertasi. Medan: Unimed

Purwito, Anang. (2013)Tesis Pembelajaran Dengan Power Point . Sohogrup. Romiszowski, A.J.(1988).The selection and use of instructional media: For

improved classroom teaching and for interactive, individualized

instruction.

2nd edition. K. Page (London and New York)

Rusman. Kurniawan. Cepi. (2012)Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Seels, Barbara. Rita Richey. (1994)Teknologi Pembelajaran Definisi dan Kawasannya. Jakarta : UNJ

Sihite, Rimayanti. (2013)Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Persamaan Reaksi Menggunakan Macromedia Flash 8 Untuk Siswa Sma N 5 Kota Jambi. Jambi : UNJA

Soekarno.(2005) Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar.Jakarta : PT. Sun.

Sutopo, Ariesto Hadi. (2003) Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha IlmuSumber :http://yahumairashazleen.blogspot.com/2012/12/model-pembelajaran-berbasis-media_2073.html

Sudjana.(2005) Metoda Statistika.Bandung : Tarsito

Suparman, Atwi. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta : Erlangga

(37)

140

Sukamto. (1988)Perencanaan dan Pengembangan kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.Jakarta: P2LPTK

Supriadi,D. (2002) Internet masuk sekolah:Pemberdayaan Guru dan Siswa dalam Era Sekolah berbasis E Learning.Bandung : PT Telkom

Syah, Muhibbin. (2004) Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.Bandung : Remaja Rosdakarya.

Syauqi, Khusni. (2012)Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif Las Busur Manual Di Smk Negeri 1 Sedayu. Yogyakarta : UNY

Trianto. (2010) Model pembelajaran terpadu: konsep, strategi, danImplementasinyadalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Indonesia

Wena, Made. (2009) Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara

Yossie. (2012)Pembelajaran Berbasis Multimedia. Surabaya : Dapat dibuka pada www.yossiekudotcom.htmSumbb

Yusuf Hadi Miarso.et.al , (1984). Teknologi Komunikasi Pendidikan : Pengertian dan Penerapannya di Indonesia. Jakarta : Pustekkom

Gambar

Tabel฀44.฀Skor฀Penilaian฀dan฀Tanggapan฀Media฀Pembelajaran฀Interaktif฀
Gambar 1. Skema Strategi Komunikasi ............... .................................
Gambar 12. Histogram Hasil Belajar ฀attern Making Siswa yang
Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Akhir Mata Diklat Pattern Making

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut, maka timbul keinginan peneliti untuk melakukan penelitian mengenai analisis kadar Pb air minum isi ulang berdasarkan sumber air minum isi

Hal ini disebabkan karena pemberian pupuk organik cair limbah darah sapi ke tanah terdapat kandungan hara yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tinggi tanaman sawi

Sudah ada “Rumah Susu” yang dibuat oleh pemerintah Provinsi Sumbar, tetapi kapasitas tampung hanya mencapai 250 l/hari, sehingga tidak mampu menampung semua produksi susu di

Dengan fakta yang ada, bahwa masyarakat Batak Angkola di Tulang Bawang Barat masih melaksanakan upacara adat mangupa patobang anak , maka hal ini merupakan suatu

Toisaalta Ritari Siniparta -elokuvassa etualaistuu herra Verdoux’n rooli tarinan kertojana, jolloin hänen asemaansa suhteessa kerrottuun tarinaan on syytä tutkia ja eritellä

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui beberapa aspek penangkapan meliputi jumlah alat tangkap optimal, Catch per unit effort ( CPUE ) , potensi maksimum

Apabila kita cermati substansi rumusan pasal tersebut, sesuai dengan penempatannya dibawah judul mengenai ketentuan cara bagi seorang prajurit untuk menarik diri dari

Pada faktor pengolahan tanah sebagai faktor tunggal dapat dilihat bahwa sistem pengolahan tanah tidak memberikan pengaruh terhadap jumlah baris per tongkol karena